Anda di halaman 1dari 127

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Saya yang Bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Tumpak H. Hutajulu, S.Kom
Jabatan : Kepala Sekolah SMA Swasta Methodist El- Shadday Perbaungan

Menerangkan bahwa
Nama : Maria Meita Simanjuntak, S. Pd
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Swasta Methodist El- Shadday Perbaungan

Menyatakan bahwa : Maria Meita Simanjuntak, S. Pd, telah menyusun Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Kelas X selama satu semester ( Semester genap) dan digunakan sebagai bahan ajar di
lingkungan SMA Swasta Methodist El- Shadday Perbaungan.

Demikian pengesahan ini diperbuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Perbaungan, 21 Juli 2022


Kepala SMA Swasta Methodist El- Shadday
Perbaungan

Tumpak H. Hutajulu, S.Kom


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS)
KELAS X SEMESTER GENAP
SMA SWASTA METHODIST EL SHADDAY PERBAUNGAN
TP.2022/2023
DISUSUN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI OLEH:
MARIA MEITA SIMANJUNTAK,S.Pd

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA


2023
BAB JAMUR (FUNGI)
VI

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.7. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri,


cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
4.6. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam dan lingkungan
dalam bentuk laporan tertulis.

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom fungi.


2. Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
3. Menggambarkan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
4. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya
5. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan yang ditemukan pada berbagai golongan
jamur.
6. Membedakan spora vegetatif dan generatif berbagai golongan jamur.
Peta Konsep

FUNGI/JAMUR

Ciri-ciri tubuh Reproduksi jamur Klasifikasi jamur Peranan

Reproduksi vegetatif Zygomycota Merugikan


Basidiomycota
Reproduksi generatif
Ascomycota Menguntungkan
Deuteromycota
MATERI

A. Ciri-ciri Umum Fungi


Kingdom fungi atau sehari-hari kita mneyebutnya jamur memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari organisme lainnya. Ciri-ciri tersebut dilihat dari struktur tubuh maupun cara
reproduksinya. Jamur merupakan organisme eukariot. Anggotanya ada yang uniseluler dan
ada pula yang multiseluler.
Jamur tidak memiliki klorofil, yang berfungsi dalam fotosintesis. Dengan kata lain,
jamur tidak dapat menyintesis makanannya. Oleh karena itu, jamur dikelompokkan sebagai
organisme heterotrof. Jamur memperoleh makanan dengan cara absorpsi, yaitu dengan
menyekresikan suatu enzim. Kemudian, enzim tersebut berfungsi menghancurkan makanan
yang ada di luar tubuhnya. Makanan yang hancur dalam bentuk molekul-molekul nutrien akan
diserap oleh jamur. Cara hidup jamur terbagi menjadi tiga macam, yaitu secara parasit,
saprofit, dan mutualisme. Secara parasit, jamur menyerap makanan dari organisme hidup
lainnya, seperti tumbuhan, hewan, atau bahkan jamur lainnya. Sari makanan akan diserap oleh
jamur parasit dan akhirnya dapat menyebabkan kerusakan, bahkan kematian bagi organisme
tersebut. Adapun jamur yang absorpsi makanannya secara saprofit adalah dengan cara
menguraikan organisme mati untuk diserap bahan organiknya.
Jamur yang hidup secara mutualisme adalah jamur bersimbiosis dengan organisme
lainnya, contohnya dengan tanaman. Jamur bersimbiosis pada organ akar tanaman tingkat
tinggi dan membentuk mikoriza. Hubungan tersebut saling menguntungkan. Jamur akan
mendapatkan makanannya, sedangkan tanaman yang ditumpanginya akan dapat menyerap air
dan mineral dari tanah. Hal tersebut dikarenakan, jamur yang terdapat pada akar akan
menyerap mineral dari dalam tanah. Mineral tersebut akan digunakan tanaman untuk
menyintesis makanan. Hasil sintesis makanan oleh tanaman akan diserap oleh jamur sehingga
keduanya saling diuntungkan. Umumnya, dinding sel jamur tersusun dari kitin. Jamur
multiseluler memiliki morfologi atau bentuk tubuh yang bermacam-macam, ada yang seperti
kuping, payung, bulat, ataupun setengah lingkaran. PerhatikaGambar 6.1 berikut ini.

a b c

Gambar 6.1. Morfologi tubuh jamur berbentuk (a) 4rgani, (b) bulat, dan (c) kuping
Sumber: Biological Science, 1986; Biology: Discovering Life, 1991; Biology Concepts
& Connections, 2006

Jamur multiselular memiliki sel-sel memanjang menyerupai benang-benang yang


disebut hifa. Hifa akan membentuk cabang-cabang seperti anyaman yang disebut miselium.
Miselium ini ada yang berdiferensiasi membentuk alat reproduksi, yang disebut miselium
generatif. Perhatikan gambar 6.2 berikut ini.
Gambar 6.2. Hifa dan miselium yang terdapat pada jamur
Sumber: Biology, 1998

Hifa pada jamur ada yang bersekat (hifa septa) dan ada pula yang tidak bersekat
(asepta). Pada hifa yang tidak bersekat, inti selnya menyebar dalam sitoplasma. Hifa jamur
tidak bersekat ini disebut juga hifa senositik. Selain itu ada pula hifa khusus. Pada jamur
parasit. Hifa pada jamur ini berfungsi menyerap makanan dari inangnya. Hifa ini dinamakan
hifa haustoria. Perhatikan gambar 6.3 berikut ini.

Gambar 6.3. Karakteristik hifa pada jamur (a) hifa bersekat (hifa septa) (b) hifa tidak
bersekat (hifa sinositik), dan (c) hifa haustoria.
Sumber: Biology, 1998

B. Reproduksi Jamur
Reproduksi jamur dapat terjadi secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual).
a. Reproduksi Secara Vegetatif
Reproduksi secara vegetatif pada jamur bersel satu dilakukan dengan cara
pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Sementara reproduksi vegetatif
pada jamur multiseluler dilakukan dengan cara antara lain:
- Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur
baru.
- Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau
konidiospora. Perhatikan gambar 6.4.

-
Gambar 6.4. Pembentukan spora aseksual menjadi individu baru
Sumber: http://isarifqi.blogspot.com/2012/08/fungi-fungi melakukan-reproduksi-
dengan.html

a. Reproduksi Secara Generatif


Reproduksi secara seksual pada fungi adalah dengan cara menghasilkan spora seksual.
Spora seksual dapat berupa zigospora, askospora, dan basidiospora. Pembentukan spora
seksual terjadi dalam dua tahapan, yaitu plasmogami dan kariogami. Plasmogami adalah
proses penyatuan sitoplasma yang akan menghasilkan dua inti yang menyatu, tetapi tidak
melebur. Inti itu disebut dikariotik (n). Hifa dikariotik kemudian akan mengalami kariogami
(penyatuan inti). Hasil dari kariogami menghasilkan satu buah inti (2n). Keturunan diploid
selanjutnya tumbuh dan berkembang, kemudian melakukan pembelahan meiosis yang
menghasilkan spora seksual bersifat haploid (n). Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat
yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa
akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid (n). Perhatikan gambar
6.5.

Gambar 6.5. Reproduksi secara aseksual dan seksual pada jamur multiseluler
Sumber: https://www.biologijk.com/2018/02/siklus-hidup-jamur.html.

C. Klasifikasi Jamur
Para ahli biologi memperkirakan di seluruh dunia terdapat sekitar 1,5 juta spesies
jamur. Diantaranya baru sekitar 100.000 spesies jamur yang telah diketahui. Secara
filogenetik jamur
digolongkan ke dalam 4 divisi, yaitu Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, dan
Basidiomycota.
1. Divisio Zygomycota
Para ahli Mikologi telah mengidentifikasi sebanyak 600 spesies jamur dari divisio
Zygomycota. Jamur dari divisio ini umumnya hidup di darat, di dalam tanah atau pada
tanaman dan hewan yang telah mati. Jamur divisio ini juga hidup pada makanan yang busuk.
Tubuh Zygomycota terdiri atas hifa yang tidak bersekat. Pada saat akan bereproduksi,
beberapa hifa berdiferensiasi membentuk Zigosporangium. Zigosporangium merupakan alat
reproduksi seksual pada jamur divisio ini. Adapun reproduksi aseksualnya secara fragmentasi
atau disebut juga spora aseksual. Contoh jamur ini adalah Rhizopus stolonifer atau disebut
juga jamur tempe. Jamur tersebut digunakan dalam proses pembuatan tempe. Reproduksi
Rhizopus stolonifer terjadi secara aseksual dan seksual. Perhatikan gambar 6.6 berikut.

Gambar 6.6. Struktur Rhizopus stoloniferus


Sumber: biology.urum.edu

Reproduksi seksual pada jamur tempe terjadi dengan penyatuan (fusi) gametangia dari
ujung hifa positif dan negatif. Akibat fusi tersebut terbentuk zigosporangium. Setelah itu
terjadi penyatuan inti dan dihasilkan zigosporangium dewasa yang diploid. Dalam kondisi
lingkungan yang baik, zigosporangium akan berkecambah dan membentuk hifa-hifa haploid
(n). Hifa-hifa tersebut akan menghasilkan spora. Pada reproduksi aseksual spora dibentuk di
dalam sporangium yang terletak di ujungujung hifa. Anggota divisio Zygomycota ada yang
hidup parasit pada organisme lain sehingga menyebabkan penyakit. Selain itu, ada pula yang
hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme lain. Selain Rhizopus stolonifer contoh
lainnya adalah Pilobolus sp.

1. Divisio Ascomycota
Lebih dari 60.000 spesies dari divisio ini telah teridentifaksi. Nama Ascomycota ini
diambil dari kata askus (menyerupai kantung). Askus ini merupakan ujung hifa yang
mengalami perubahan inti dan akan membentuk tubuh buah. Anggota divisio ini ada yang
hidup sebagai saprofit, terutama pada tanaman. Menurut Campbell (1998: 578), setengah dari
jumlah spesies Ascomycota bersimbiosis dengan alga membentuk Lichen. Beberapa lainnya
lagi bersimbiosis dengan tanaman membentuk mikoriza. Ascomycota sebagian besar
anggotanya multiselular. Akan tetapi, ada juga yang uniselular. Contoh Ascomycota
uniselular adalah Saccharomyces cereviceae. Adapun contoh Ascomycota multiselular adalah
Penicillium. Ascomycota multiselular memiliki hifa yang bersekat. Ascomycota multiselular
ada yang membentuk tubuh buah, contohnya Morchella esculenta. Ada pula yang tidak
membentuk
tubuh buah, contohnya Neurospora crassa. Bentuk tubuh buah Ascomycota beragam, ada
yang seperti mangkuk, adapula yang bulat. Perhatikan Gambar 6.7. berikut.

a b
Gambar 6.7. (a) Morchella esculenta (b) Neurospora crassa
Sumber: Biology: Exploring Life, 1994
Reproduksi Ascomycota terjadi secara aseksual dan seksual. Pada Ascomycota
multiselular, reproduksi aseksualnya terjadi dengan cara membentuk konidia. Konidia
merupakan spora aseksual yang dibentuk di ujung konidiofor. Konidiofor sendiri adalah hifa
yang termodifikasi membentuk tangkai sporangium. Reproduksi secara seksual pada
Ascomycota uniselular terjadi dengan cara konjugasi. Hasil dari konjugasi adalah sel diploid.
Sel diploid ini memiliki bentuk memanjang dan membentuk askus. Askus merupakan struktur
mirip kantung yang mengandung spora (askospora). Inti diploid akan mengalami meiosis dan
membentuk inti yang haploid. Inti-inti yang haploid ini akan menjadi askospora.
Adapun pada Ascomycota multiseluler, reproduksi seksualnya terjadi dengan cara
perkawinan antara hifa haploid (n) yang berbeda jenis, yaitu hifa positif dan hifa negatif. Pada
saat penyatuan, akan terbentuk hifa dikariotik (berinti dua). Pada ujung hifa dikariotik ini
akan terjadi fusi (penyatuan) inti sehingga sel-selnya menjadi diploid (2n). Setelah itu, terjadi
peristiwa meiosis yang akan membentuk kembali inti-inti yang haploid (n). Pada hifa
dikariotik, ujung-ujungnya akan membentuk askus. Askus tersebut akan berkelompok
membentuk tubuh buah (askokarp).

2. Divisio Basidiomycota
Menurut Campbell (1998: 579), jamur dari divisio ini memiliki jumlah sekitar 25.000
spesies. Nama dari divisio ini diambil dari bentuk diploid yang terjadi pada siklus hidupnya,
yaitu basidium. Basidiomycota hidup sebagai dekomposer pada kayu atau bagian lain
tumbuhan. Basiodiomycota memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang besar sehingga mudah
untuk diamati. Bentuk jamur ini ada yang seperti payung, kuping, dan setengah lingkaran.
Tubuh buah Basidiomycota terdiri atas tudung (pileus), bilah (lamella), dan tangkai (stipe).
Perhatikan gambar 6.8.
Gambar 6.8. Bagian-bagian Tubuh Buah Basidiomycota
Sumber: http://gg.gg/kkl2e

Reproduksi pada jamur ini terjadi secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi
secara aseksual menghasilkan konidia. Adapun secara seksual terjadi dengan cara perkawinan
antara hifa yang berbeda jenisnya. Pada saat perkawinan ini, hifa yang berbeda jenis tersebut
bersatu dan dinding selnya hancur. Akibat dari hancurnya dinding sel ini, plasma sel akan
bercampur atau disebut juga plasmogami. Pada saat pencampuran plasma sel, inti pun bersatu
dan berkembang menjadi hifa dikariotik yang diploid. Hifa dikariotik ini nantinya akan
mengalami meiosis dan menjadi inti yang haploid.
Contoh jamur divisio ini adalah jamur tiram (Pleorotus sp), jamur kuping (Auricularia
polytricha) dan jamur kancing (Agaricus bisporus). Kebanyakan jamur dari divisio
Basidiomycota ini dapat dikonsumsi.

3. Divisio Deuteromycota
Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna)
karena belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat
dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit.
Hifa bersekat sekat dan tubuhnya mikroskopis. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan
spora vegetatif. Jamur yg awalnya dimasukkan dalam divisi ini bisa saja dipindahkan ke divisi
lain setelah diketahui reproduksi seksualnya.
Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara waktu digolongkan Deuteromycota
atau jamur tak tentu atau disebut juga jamur tidak sempurna. Jadi, deuteromycota bukanlah
penggolongan yang sesungguhnya atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada
jenis dari jamur ini yang diketahui reproduksi seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam
Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke
dalam Ascomycota, dan jika menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.
Perubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesiesnya.
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatif.
Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur
Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur
yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi
aseksualnya dengan cara pembentukan konidia.

Beberapa contoh dari jamur deuteromycotina dan peranannya bagi kehidupan adalah
Ephidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet, Mycrosporum dan
Tryghophyton menyebabkan penyakit kurap, Sclerothium Rolfsie menyebabkan penyakit
busuk pada tanaman, Helminthosporium oryzae menimbulkan noda berwarna hitam pada
daun, Candida albicans menyebabkan infeksi pada vagina dan Chaclosporium sp parasit pada
buah- buahan dan sayuran.
Gambar 6.10. Ephidermohyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet
Sumber: http://gg.gg/kkmp7

D. Peranan Fungi bagi Kehidupan


Fungi (jamur) merupakan organisme yang memiliki peran cukup banyak bagi
kehidupan ini. Peranan tersebut ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Agar
Anda lebih jelas lagi, perhatikan uraian berikut ini.
1. Jamur yang Merugikan
Adapun beberapa jamur yang dapat merugikan bagi kehidupan organisme di
lingkungan antara lain:
a. Jamur yang merugikan umumnya parasit dan menyebabkan penyakit (patogen) pada
organisme lain, contohnya penyakit kulit, infeksi pada alat kelamin, dan infeksi paru-paru
yang dapat menyebabkan kematian contohnya jamur Trichophyton tonsurans yang
menyebabkan gatal, ketombe dan rambut mudah patah.
b. Jamur menyerang tanaman pangan dan dapat menyebabkan racun bagi manusia yang
mengonsumsinya. Contohnya jamur Claviceps purpurea dari divisio Ascomycota yang
dapat menyebabkan penyakit pada perbungaan tanaman gandum. Apabila jamur ini
dikonsumsi oleh manusia akan menyebakan kelemayuh (penyakit yang disebabkan oleh
matinya jaringan tubuh), kejang saraf, sensasi terbakar, halusinasi, dan gila sementara
atau gangguan jiwa sementara.
c. Jamur sebagai pembusuk. Jamur ini mempercepat pembusukan. Pada sebuah penelitian,
ditemukan senyawa etilen pada jamur sebagai salah satu hormon yang mempercepat
pematangan buah. Hormon ini juga memicu jamur yang ada di permukaan buah untuk
germinasi atau tumbuh. Akibatnya, buah mudah diserang dan nutrisi buah pun akan
diabsorpsi oleh jamur. Selain itu, akibat germinasi ini beberapa jenis jamur juga mampu
membusukkan makanan dengan menghasilkan racun, contohnya jamur Aspergillus flavus
dan Aspergillus parasiticus. Jamur ini mampu menyekresikan senyawa beracun yang
disebut aflatoksin. Aflatoksin ini bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

2. Jamur yang Menguntungkan


Selain merugikan ada pula jamur yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan
ini antara lain:
a. Sebagai bahan makanan jamur dikonsumsi sebagai bahan makanan oleh manusia. Jamur
yang dapat dimakan ini umumnya dari divisio Basidiomycota. contohnya jamur shitake
(Lentinulla edodes), jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur merang
(Volvariella volvaceae). Selain itu terdapat juga jenis jamur yang membantu dalam
proses pembuatan suatu jenis makanan atau minuman. Contohnya pembuatan oncom oleh
jamur Neurospora crassa dan pembuatan tuak oleh jamur Saccharomyces tuac melalui
proses fermentasi.
b. Sebagai bahan obat-obatan jamur yang digunakan sebagai bahan obat-obatan contohnya
adalah Penicillium notatum. Jamur ini dapat dimanfaatkan sebagai antibiotika.
Antibiotika
merupakan segolongan senyawa, baik alami maupun buatan (sintetik) yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme. Khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri atau virus. Antibiotika yang dihasilkan oleh jamur
Penicillium notatum adalah penisilin. Penisilin ini mampu mengatasi penyakit infeksi
oleh bakteri dan virus. Cara kerja antibiotik ini adalah menghambat sintesis dinding sel
bakteri patogen.
c. Jamur juga dapat berperan sebagai dekomposer atau pengurai organisme mati. Perannya
sebagai dekomposer ini mampu mempertahankan persediaan nutrien organik yang sangat
penting bagi pertumbuhan tanaman. Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting
bagi tumbuhan, seperti karbon, nitrogen, dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam
bangkai dan sampah organik sehingga tidak akan tersedia nutrien organik bagi tumbuhan
untuk tumbuh. Contoh jamur yang berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus sp
yang menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup
di kayu.

Aktivitas SSCS 6.1.

Tahap Search

Petunjuk :

Perhatikan beberapa gambar jenis-jenis jamur di bawah ini, kemudian carilah solusi untuk
setiap permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal di bawah ini melalui studi literatur
baik dari buku elektronik ataupun nonelektronik (printed book)!
3
1 2

4 5 6

7 8 9
Sumber : Dokumen Pribadi, 2021

Apakah anda pernah melihat spesies di atas? Spesies tersebut merupakan spesies jamur
yang banyak tersebar di iklim tropis. Habitat jamur dapat kita temui pada kayu-kayu lapuk,
serasah, maupun makanan yang membusuk. Jamur hidup pada kelembapan yang sangat
tinggi. Jamur mempunyai ukuran dari yang tak terlihat oleh mata telanjang (mikroskopik)
sampai ukuran yang terbesar (makroskopik). Selain ukuran yang beragam jamur juga
memiliki bentuk badan buah (askokrap), corak warna, dan memperbanyak diri dengan
menggunakan hifanya. cara reproduksi yang berbeda. Para ahli mengklasifikasikan jamur
menjadi empat divisi yaitu ascomycota, zygomycota, basidiomycota dan deuteromycota.
Kelompokanlah beberapa jenis jamur di atas berdasarkan ukurannya
(mikroskopik/makroskopik) serta ciri-ciri morfologinya !

Tahap Solve

Petunjuk :

Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Create

Petunjuk :

Untuk membuktikan dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan pada tahap solve,
mari kita lakukan praktikum berikut ini (gunakanlah buku panduan yang berhubungan dengan
materi Fungi/Jamur untuk membantu kamu dalam menentukan hasil praktikum) :
I. Judul Pengamatan : Mengenal Jamur mikroskopik dan makroskopik serta
mengklasifikasikannya berdasarkan ciri morfologinya
II. Tujuan
- Mengenal macam-macam jamur baik secara mikroskopik dan makroskopik
- Mengklasifikasikan jamur berdasarkan ciri morfologinya

III. Alat dan bahan

 Alat
- Pipet tetes
- Beaker glass
- Mikroskop
- Lup
- Kaca objek
- Kaca penutup
- Jarum pentul

 Bahan
- Tape ubi (Saccharomyces cerevisiae)
- Tempe (Rhizopus oryzae)
- Roti berjamur (Aspergillus sp)
- Nasi berjamur (Mucor sp)
- Jamur merang (Volvariella volvaceae)
- Jamur kayu (Ganoderma sp)
- Jamur tiram (Pleurotus sp)

IV. Prosedur kerja


1. Mengamati jamur mikroskopik
a. Siapkan alat dan bahan untuk pengamatan.
b. Ambilah sedikit sampel jamur dari bahan yang disediakan yaitu tempe, nasi berjamur,
roti berjamur dan tape menggunakan ujung jarum pentul. Letakkan jamur tersebut
pada kaca objek kemudian tutup dengan kaca penutup.
c. Perhatikan jangan ada gelembung udara pada sampel jamur saat menutup objek kaca.
d. Amati dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 x, sampai bagian hifa,
stolon, sporangiofor, dan sporangiumnya terlihat dengan jelas.
e. Gambarlah struktur bagian jamur yang sudah diamati.
f. Lakukan juga pengamatan dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 x,
sampai bagian hifa, stolon, sporangiofor, dan sporangiumnya terlihat dengan jelas.
g. Gambarlah struktur bagian jamur yang sudah diamati.

2. Mengamati jamur makroskopik


a. Amatilah struktur tubuh jamur merang, jamur kayu, jamur kuping, dan jamur tiram
yang berbentuk payung. Temukan bagian tudung, struktur yang menyerupai lembaran
/ bilah, batang, cicin dan rizoid.
b. Sediakan preparat dan tetesan air di tengahnya. Dengan menggunakan piset, ambillah
selembar bilah dan ditempatkan pada preparat tepat pada tetesan air.
c. Tutup dengan kaca penutup dan amati struktur bilah, mula-mula dengan pembesaran
lemah, kemudian pembesaran kuat.
d. Temukan basidium yang banyak basidiporanya dan hitunglah berapa jumlahnya.
e. Gambarlah hasil pengamatanmu.

3. Mengidentifikasi Jamur berdasarkan ciri morfologinya


a. Tuliskanlah ciri-ciri jamur yang telah kamu amati kemudian catat ke dalam tabel yang
tersedia.
b. Klasifikasikanlah masing-masing jamur tersebut ke dalam divisi Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota, atau Deutromycota berdasarkan ciri
morfologiya.

V. Hasil Pengamatan

Gambar 1. Jamur merang (Volvariella volvaceae)


Keterangan :

a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Gambar 2. Jamur Kayu (Ganoderma sp)


Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Gambar jamur tiram (Pleurotus


Gambar 3. Jamur Tiram (Pleurotus sp)
Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Gambar 4. Jamur Tape Ubi (Saccharomyces cerevisiae)


Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

100x 400x
Gambar 5. Jamur Tempe (Rhizopus oryzae)
Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

100x 400x

Gambar 6. Jamur Roti Berjamur (Aspergillus sp)


Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

100x 400x
Gambar 7. Jamur Nasi Berjamur

Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

100x 400x
Tabel. 6.1. Identifikasi Karakteristik dan Klasifikasi Jenis Jamur

No Nama Spesies Karakteristik Klasifikasi Keterangan


1. Jamur tiram
(Pleurotes sp)

2. Jamur merang
(Volvariella volvaceae)

3.
Jamur Kayu
(Ganoderma Sp)

4. Jamur Tape Ubi


Saccharomyces cerevisiae)

5. Jamur Tempe
(Rhizopus oryzae)

6. Jamur Roti
Berjamur
(Aspergillus sp)

7. Jamur Nasi
Berjamur
(Mucor sp)
Tabel 6.2. Identifikasi Peranan Jenis Jamur bagi Kehidupan
No Divisio Jenis jamur Menguntungkan Merugikan
1. Zygomycota Rhyzopus Digunakan untuk membuat -
oryzae tempe

2.

3.

4.

5.

6.

7.
Kegiatan Asosiasi
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini!
1. Berdasarkan hasil pengamatan gambar dan kajian literatur, mengapa jamur (fungi) tidak
digolongkan ke dalam kelompok Plantae (tumbuhan) meskipun selnya multiseluler dan
membentuk badan buah? Apakah yang membedakan antara kingdom fungi dengan plantae?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

2. Manakah diantara pengamatan jamur diatas yang dapat di konsumsi? apakah yang
membedakan jamur beracun dan jamur yang dapat dikonsumsi?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah berikut:


a. Hifa, miselium, dan tubuh buah
b. Sporangiofor dan konidiospora
c. Askokarp, askus, dan askospora
d. Basidiokarp, basidium, dan basidiospora
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Analisis hasil Pengamatan

Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create !
apakah sama atau berbeda ? kemukakan pendapatmu!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi soal masalah,
penyelesaian masalah, hasil pengamatan dan kesimpulan? Buatlah kesimpulan hasil kegiatan
yang telah kamu lakukan?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
BAB BRYOPHYTA

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi

3.8. Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan
4.8. Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan
serta peranannya dalam kehidupan

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengindentifikasi ciri-ciri tubuh bryophyta.


2. Siswa dapat menjelaskan siklus hidup bryophyta.
3. Siswa dapat mengklasifikikasika tiga kelas yaitu hepaticopsida (lumut
hati), anthocerotopsida (lumut tanduk), dan bryopsida (lumut daun).
4. Siswa dapat menjelaskan peranan bryophta bagi manusia.
5. Siswa mampu membuat laporan hasil pengamatan berdasarkan ciri-ciri morfologi
bryophyta.
Peta Konsep

BRYOPHYTA/LUMUT

Ciri-ciri tubuh Cara hidup dan habitat Reproduksi Klasifikasi Peranan

Lumut hati Lumut tanduk Lumut daun


MATERI

A. Pengertian Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Lumut (Bryophyta) berasal dari bahasa yunani, bryos yang artinya lumut dan phyta yang
berarti tumbuhan merupakan anggota kingdom plantae (tumbuhan) yang paling sederhana dan
bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan antara Thallophyta atau tumbuhan bertalus (belum
memilki akar, batang, daun sejati) dengan kormophyta atau tumbuhan berkormus (sudah
memiliki akar, batang, daun sejati). Lumut juga dikenal sebagai moss.

B. Ciri-ciri Tubuh Lumut


Bryophyta tidak memiliki sistem pembuluh khusus untuk mengangkut air dan mineral.
Fungsi akar diganti rhizoid, yaitu suatu struktur untuk melekatkan diri pada substrat serta
mengangkut air dan mineral dari tanah ke seluruh bagian tubuh. Banyak spesies yang memiliki
struktur berbentuk kecil, ramping, seperti batang, tegak, berwarna hijau, bersisik daun, namun
struktur ini tidak disebut batang dan daun karena tidak mempunyai pembuluh angkut. Tidak
adanya jaringan pembuluh ini dipercaya mempengaruhi ukuran lumut sehingga berukuran kecil.
Lihat pada Gambar 7.1.

Gambar 7.1. Struktur tubuh Lumut


Sumber: https://www.nafiun.com/

C. Cara Hidup dan Habitat


Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Sebagian besar lumut merupakan
tumbuhan terrestrial atau hidup di daratan. Lumut mudah ditemukan, terutama di tempat yang
lembab (higrofit), di tanah, di tembok, bebatuan lapuk, dan menempel (epifit) di kulit pohon.
Namun, ada pula lumut yang hidup di air (hidrofit), misalnya Ricciocarpus natans. Di tempat
yang lembab dan teduh, lumut tumbuh subur dan tampak sebagai hamparan hijau. Contohnya
lumut gambut (Sphagnum sp) yang tumbuh di bioma tundra di daerah kutub utara.

D. Reproduksi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Hal 24
Pada lumut terjadi reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk
spora di dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit.
Pada lumut hati, reproduksi secara aseksual (vegetatif) juga dapat dilakukan dengan
pembentukan gemmae cup (piala tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
Sementara.
Dalam siklus hidupnya lumut mengalami pergiliran (metagenesis) antara generasi
gametofit yang berkromosom haploid (n) dan sporofit yang berkromosom diploid (2n). bentuk
gametofit lebih sering kita temukan karena gametofit lebih dominan dan memiliki masa hidup
yang lebih lama daripada bentuk sporofit.
Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang akan berkecambah
menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema akan muncul gametofit. Generasi gametofit
mempunyai satu set kromosom (haploid) dan menghasilkan organ sex (gametangium) yang
disebut arkegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan anteredium (jantan) yang
menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan spermatozoid). Gametangium biasanya
dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur
pelindung lainnya.
Gametangium jantan (anteridium) berbentuk bulat atau seperti gada, sedangkan betina
(arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang sempit
disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama
(monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).
Fertilisasi sel telur oleh antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set kromosom
(diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit. Selanjutnya pembelahan zigot membentuk
sporofit dewasa yang terdiri dari kaki sebagai pelekat pada gametofit, seta atau tangkai dan
kapsul (sporangium) di bagian ujungnya. Kapsul merupakan tempat dihasilkannya spora melalui
meiosis. Setelah spora masak dan dibebaskan dari dalam kapsul berarti satu siklus hidup telah
lengkap. Lihat pada Gambar 7.2.

Gambar 7.2. Metagenesis Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Sumber : carajitugadget.blogspot.com
E. Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Hal 25
Menurut Carl Von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), tumbuhan lumut dibedakan dalam
tiga kelas, yaitu Kelas Hepaticae (lumut hati), Kelas Musci (lumut daun) dan Anthocerotae
(lumut tanduk). Berikut di bawah ini pembahasan dari setiap kelas yang terdapat pada tumbuhan
lumut (Bryophyta).

a) Kelas Lumut Hati (Hepaticae)


Lumut hati merupakan tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih, dan
berlobus. Pada umumnya Lumut hati tidak berdaun, misalnya Marchantia sp dan Lunularia sp.
Namun, ada Lumut hati yang berdaun, misalnya Jungemannia sp. Lumut hati tumbuh mendatar
dan melekat pada substrat dengan menggunakan rizoidnya. Lumut hati banyak ditemukan di
tanah yang lembab, terutama dihutan hujan tropis. Ada juga tumbuh di permukaan air, misalnya
Ricciocarpus natans.
Pada beberapa jenis Lumut hati, misalnya Marchantia sp dan Lunularia, gametofit
memiliki struktur khas berbentuk seperti mangkok yang disebut gemmae cup (piala tunas).
Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara vegetatif karena di dalamnya terdapat
gemmae atau tumbuhan Lumut kecil yang bila terlepas dan terpelanting oleh air hujan akan
tumbuh menjadi Lumut baru. Selain dengan gemmae cup, reproduksi vegetatif Lumut hati juga
dapat dilakukan dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
Pada umumnya Lumut hati berumah dua, misalnya Marchantia sp. Namun ada pula yang
berumah satu. Pada Lumut hati yang berumah dua, gametofit betina membentuk arkegoniofor
yang di bagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan stepi
berlekuk ke dalam seperti jejari. Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit jantan membentuk anteridiofor
yang bagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cawan dengan tepi berlekuk tidak
dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoid) berflagel dua. Bila spermatozoid membuahi ovum maka terbentuk zigot yang
akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak sembunyi di bagian bawah arkeginiofor.
Sporofit (2n) akan membentuk sporogonium yang akan menghasilkan spora (n).
Terdapat sekitar 6.500 species lumut hati antara lain Marchantia polymorpha,
Ricciocarpus natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica.

a b c
Gambar 7.3. (a) Marchantia polymorpha, (b) Ricciocarpus natans, (c) Reboulia hemisphaerica
Sumber: Dokumen Pribadi, 2021

b) Kelas Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)

Hal 26
Anthocerotopsida atau hornwort berbentuk seperti lumut hati tetapi sporofitnya berbentuk
kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula. Sporofit tumbuh dari jaringan
cawan arkegonium. Setelah sporofit masak, bagian ujungnya akan terbelah dua. Sporogonium
memiliki benang-benang elater yang mengatur pengeluaran spora, dan pada kapsulnya terdapat
stomata. Anteridium dan arkegonium ada yang terletak pada talus yang sama (berumah satu), ada
pula yang terletak pada talus berbeda (berumah dua). Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah
yang lembab. Terdapat sekitar 100 species lumut tanduk antara lain Anthoceros punctatus,
Phaeoceros laevis, Folioceros, dan Leiosporoceros.

a b c

Gambar 7.4. (a) Anthoceros punctatus, (b) Phaeoceros laevis, (c) Leiosporoceros sp
Sumber: Dokumen Pribadi, 2021

c) Kelas Lumut Daun (Musci)


Bryopsida merupakan luut sejati. Jumlahnya paling banyak dibandingkan spesies dari dua
kelas yang lain dan menutupi sekitar 3% dari permukaan daratan bumi. Lumut daun mudah
ditemukan di permukaan tanah, tembok, batu-batuan, atau menempel di kulit pohon. Di atas
permukaan tanah yang yang lembab, lumut daun tumbuh rapat, menyokong satu sama lain, dan
memiliki sifat seperti busa yang memungkinkannya menyerap dan menahan air.
Tubuh Lumut daun berbentuk seperti tumbuhan kecil yang tumbuh tegak. Pada umumnya
tinggi lumut ini kurang dari 10 cm, namun ada pula yang mencapai 40 cm, misalnya Polytrichum
commune. Bila diperhatikan dengan cermat, tubuh lumut daun merupakan kormus yang memilki
bagian yang menyerupai akar (rizoid), batang, dan daun. Rizoid tersusun dari banyak sel
(multiseluler) dan bercabang. Batang Lumut daun bercabang-cabang, tetapi ada pula yang tidak
bercabang. Daun berukuran kecil dan berkedudukan tersebar di sekeliling batang.
Lumut daun mengalami pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit
dewasa akan membentuk alat kelamin jantan (anteridium) yang akan menghasilkan
spermatozoid, sedangkan alat kelamin betina (arkegonium) akan menghasilkan ovum. Ada yang
berumah satu dan ada pula yang berumah dua. Fertilisasi ovum oleh spermatozoid akan
menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi sporofit. Sporofit membentuk sporogonium
yang bentuknya bervariasi antara lain bulat, kapsul, horizontal, kapsul tegak atau kerucut
berparuh. Sporogonium memiliki sporangium yang di dalamnya terdapat spora. Spora dapat
tumbuh menjadi lumut daun yang baru bila jatuh pada habitat yang cocok. Selain dengan spora,
lumut daun Spaghnum dapat pula bereproduksi dengan fragmentasi.

Hal 27
Terdapat sekitar 10.000 spesies lumut daun, antara lain Polytichum commune, Polytricum
hyperboreum, Sphagnum squarrosum, Sphagnum palustre, Dichodontium dan Campylopus.

a b c

Gambar 7.5. Polytichum commune, Sphagnum palustre, dan Dichodontium


Sumber: Dokumen Pribadi, 2021

F. Peranan dan Manfaat Tumbuhan Lumut


Lumut mempunyai peranan dan manfaat sebagai berikut :
1) Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan
sebagai bahan bakar.
2) Lumut hati (Marchantia) sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat
penyakit hati (hepatitis).
3) Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan
pionir bagi tempat yang gersang.
4) Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga
mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
5) Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.

Hal 28
AKTIVITAS SSCS 7.1.

Tahap Search

Petunjuk :

Perhatikan beberapa gambar tanaman lumut di bawah ini, kemudian carilah solusi untuk setiap
permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal melalui studi literatur baik dari buku
elektronik ataupun nonelektronik (printed book)!

Polytrichum commune Campylopus sp.

Marchantia polymorpha Phaeoceros laevis


Sumber: Dokumen Pribadi, 2021

Pernahkah kamu melihat tumbuhan di atas? Tumbuhan ini dikenal dengan nama lumut-
lumutan atau dengan nama latin bryophyta. Bryophyta hidup menempel pada batuan lapuk,
tembok, dan kulit pohon. Bryophyta biasanya tumbuh di tempat yang lembab dan basah.
Meskipun Bryophyta ini hidup pada substrat yang keras seperti bebatuan, tetapi lama kelamaan
dapat menyebabkan batu tersebut hancur menjadi tanah karena rizoidnya yang dapat menembus
permukaan batuan. Hal ini menjadikan bryophyta sebagai tumbuhan perintis. Bryophyta
memiliki struktur tubuh yang sederhana berbeda dengan tumbuhan lainnya. Tentukanlah ciri
masing-masing tumbuhan lumut di atas! Dapatkah kamu mengelompokkannya ke dalam kelas
yang sesuai?

Hal 29
Hal 30
Tahap Solve

Petunjuk :
Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 31
Tahap Create

Petunjuk :

Untuk membuktikan dugaan/hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan pada tahap solve,


mari kita lakukan praktikum berikut ini (gunakanlah buku panduan yang berhubungan dengan
materi Bryophytha untuk membantu kamu dalam menentukan hasil praktikum):
A. Judul : Pengamatan Morfologi Tumbuhan Lumut
B. Tujuan : Mengamati ciri-ciri tumbuhan lumut serta mengklasifikasikannya

C. Alat dan bahan


 Alat
- Lup
- Mikroskop
- Kaca objek
- Gunting
- Penggaris
- Kertas tisu
- Pipet tetes
- Slide mikroskop 3 buah

 Bahan
- Lumut tanduk (Anthoceros punctatus)
- Lumut daun (Polytichum commune)
- Lumut hati (Marchantia polymorpha)

D. Prosedur Kerja
Mengamati struktur tubuh lumut
1 Pindahkan lumut ke dalam kertas tisu basah. Perhatikan bagian-bagiannya dengan
menggunakan lup.
2 Amatilah bentuk ciri-ciri dari bagian tubuh lumut seperti rizoid, batang, dan daun dengan
menggunakan lup. Kemudian catat hasil pengamatan anda pada tabel.
3 Gambarlah struktur tubuh lumut tersebut pada kolom yang sudah tersedia.

Mengamati bentuk spora tumbuhan lumut


1. Carilah kapsul spora yang terdapat pada bagian ujung tangkai yang berwarna
kecokelatan. Telitilah kapsul spora dengan menggunakan lup.
2. Ambillah kapsul spora tersebut, letakkan pada kaca objek, tambahkan 1 atau 2 tetes air,
tutup dengan kaca penutup. Tekanlah kaca penutup preparat kapsul spora tadi secara
perlahan-lahan, sehingga kapsul spora sedikit rusak. Amati di bawah mikroskop dan
3. Gambarlah bentuk spora tersebut pada kolom yang sudah tersedia.

E. Hasil Pengamatan

Hal 32
Pengamatan Struktur Tubuh Lumut dan Kapsul Spora

Gambar 1. Lumut Tanduk (Anthoceros punctatus)


Keterangan :
f. ………………………..
g. ………………………..
h. ………………………..
i. ………………………..
j. ………………………..

Struktur Lumut Kapsul spora

Gambar 2. Lumut daun (Polytichum commune)


Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Struktur Lumut Kapsul spora

Gambar 3. Lumut Hati (Marchantia polymorpha)


Hal 33
Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Struktur Lumut Kapsul spora

Tabel 7.1. Identifikasi Morfologi Tumbuhan Lumut

Nama Bentuk talus/ Bagian-bagian Talus Ciri-ciri


No
Lumut Tubuh Rizoid Batang Daun Sporangium lainnya

Lumut tanduk
(Antocheros
punctatuns)

1.

Hal 34
Lanjutan 7.1. Identifikasi Morfologi Tumbuhan Lumut

Nama Bentuk talus/ Bagian-bagian Talus Ciri-ciri


No lainnya
Lumut Tubuh Rizoid Batang Daun Sporangium

Lumut daun
2.
(Polytichum
commune)

Lumut Hati
(Marchantia
3.
polymorpha)

Kegiatan Asosiasi

1. Jelaskan persamaan ketiga tumbuhan tersebut sehingga termasuk ke dalam satu divisi?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah spora pada lumut tetap terlindungi?


.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Analisis hasil Pengamatan

Hal 35
Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create !
apakah sama atau berbeda ? kemukakan pendapatmu!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi soal masalah,
penyelesaian masalah, hasil pengamatan dan kesimpulan?
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 36
BAB PTERIDOPHYTA

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

Kompetensi Dasar

3.8. Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
4.8. Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan
serta peranannya dalam kehidupan.

Tujuan Pembelajaran

6. Siswa dapat mengindentifikasi ciri-ciri tubuh pteridophyta.


7. Siswa dapat menjelaskan metagenesis antara generasi sporofit dengan gametofit
dalam siklus hidup pteridophyta.
8. Siswa dapat mengklasifikikasikan empat subdivisi yaitu psilopsida (paku purba),
lycopsida (paku kawat), equisetopsida (paku ekor kuda) dan pteropsida (paku sejati).
9. Siswa dapat menjelaskan peranan pteridophyta bagi manusia.
10. Siswa mampu membuat laporan hasil pengamatan berdasarkan ciri-ciri morfologi
pteridophyta.

Hal 37
Peta Konsep
PTERIDOPHYTA

Ciri-ciri tubuh Reproduksi Klasifikasi Peranan

Bentuk dan ukuran Kelas paku purba

Sporofit Kelas paku ekor


Gametofit
Kelas paku rambut

Kelas paku sejati

Hal 38
MATERI

A. Pengertian Tumbuhan paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan
tumbuhan berkormus karena tumbuhan paku mempunyai campuran sifat dan bentuk antara lumut
dengan tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan kormus adalah tumbuhan yang tubuhnya nyata
memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan
daun (folium).

B. Ciri-ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

a) Bentuk dan Ukuran Tubuh Pteridophyta


Tumbuhan paku termasuk cormophyta, berbentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi,
dengan ukuran tubuh yang bervariasi. ada yang berukuran hany beberapa sentimeter, misalnya
paku air Azolla caroliniana. Ada pula yang berbentuk seperti pohon dengan tinggi sekitar 5
meter, misalnya paku tiang Alsophila glauca. Para ahli menduga tumbuhan paku di masa
Karboniferus ada yang tingginya mencapai 15m- 40m. Tumbuhan memiliki pergantian bentuk
gametofit dan sporofit. Sporofit mudah dibedakan karena memiliki ukuran yang lebih besar dan
memiliki bentuk yang lebih kompleks daripada gametofit.

b) Struktur dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Berbentuk Sporofit


Sporofit memiliki bagian-bagian tubuh, yaitu akar, batang dan daun. Rizoidnya sudah
berkembang ke bentuk akar. Batang tumbuhan paku bercabang-cabang dan ada yang berkayu.
Ada juga batang yang memiliki rambut-rambut halus (berbulu). Tumbuhan paku memiliki
batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah (rizom). Tumbuhan paku memiliki susunan
pembulu angkut bertipe radial, bila xylem dan floem tersusun menjari, misalnya pada
Lycopodium. Pembulu xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineal dari akar
ke daun, sedangkan pembulu floem berfungsi mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh.
Tumbuhan paku pada umumnya berdaun, dan daunnya memiliki urat-urat daun. Daun
tumbuhan paku ada yang berukuran besar, disebut makrofil. Ada pula daun yang berukuran kecil
disebut mikrofil. Mikrofil berbentuk sisik, misalnya pada Equisetum debile (paku ekor kuda).
Tumbuhan paku yang tidak berdaun disebut paku telanjang, misalnya Psilotum sp. Daun
tumbuhan paku muda yang menggulung disebut fiddlehead (circinnate, sirsinat). Gulungan akan
terbuka ketika daun muda tumbuh menjadi daun dewasa.
Daun dewasa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya antara lain:
- Tropofil adalah daun yang berfungsi khusus untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora
- Sporofil adalah daun yang menghasilkan spora.

Berdasarkan ukuran dan bentuk daunnya, tumbuhan paku dibedakan menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut:
- Paku heterofil memiliki dua macam daun yang berbeda ukuran dan bentuknya. Contohnya
paku sisik naga (Drymoglossum) yang memiliki sporofil dengan ukuran lebih panjang dari
pada tropofil.

Hal 39
- Paku homofil memiliki daun dengan ukuran dan bentuk yang sama. Contohnya Adiantum
cunninghamii (suplir) dan Nephrolepis.
Spora dihasilkan di dalam sporangium (kotak spora). Sporangium pada tumbuhan paku
terkumpul dalam bentuk berikut:
- Sorus. Sporangium berada di dalam kotak terbuka atau tertutup oleh indusium. Di dalam
sporangium terdapat annulus, yaitu sejumlah sel penutup yang berdinding tebal dan
membentuk cincin. Bila sporangium kering, annulus akan membuka dan menyebarkan
spora. Sorus terdapat di permukaan bawah daun dengan susunan yang beraneka ragam,
antara lain sejajar tulang daun, berjajar di tepi daun, tersebar berbentuk noktah, dan zig zag.
Contohnya Nephrolepis sp dan Adiantum sp.
- Strobilus sporangium membentuk suatu bangun kerucut bersama sporofil. contohnya
Lycopodium sp dan Selaginella sp.
- Sporokarp. Sporangium dibungkus oleh daun buah (karpelum). Contohnya Salvinia sp,
Marsilea sp, Azolla sp, dan paku air lainnya.

c) Struktur dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Berbentuk Gametofit


Gametofil pada tumbuhan paku berupa talus ada yang berukuran kecil dan ada yang
berukuran besar. Pada umumnya gametofit berbentuk lembaran seperti hati atau daun waru yang
disebut protalium (protalus). Gametofit berukuran kecil misalnya pada Equisetum dan
Lycopodium, sedangkan gametofit berukuran besar misalnya pada Platycerium bifurcatum (paku
tanduk rusa). Gametofit melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid. Gametofit akan
membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Anteridium
akan menghasilkan spermatozoid berflagel sedangkan arkegonium menghasilkan ovum (sel
telur).

Gambar 8.1. Membedakan generasi sporofit dan gametofit


Sumber: https://www.edubio.info/2016/01/struktur-tumbuhan-paku.html
C. Cara Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan
stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Reproduksi seksual terjadi setelah spora yang
terlontar keluar dan jatuh ke tanah lembab sehingga berkecambah menjadi protalium. Protalium
merupakan generasi gametofit tumbuhan paku yang akan menghasilkan menghasilkan alat
kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Masing – masing alat kelamin
akan menghasilkan spermatozoid dan ovum. Bila terjadi pembuahan ovum oleh spermatozoid

Hal 40
maka akan dihasilkan zigot. Selanjutnya, zigot tumbuh dan berkembang menjadi menjadi
embrio dan

Hal 41
akhirnya menjadi tumbuhan paku dewasa (generasi sporofit). Setelah dewasa, sporofil dari
sporofit akan menghasilkan spora yang terdapat di dalam kotak spora.
Kotak spora ini akan berkumpul di dalam sorus. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan
paku dibedakan menjadi tumbuhan paku homospora, tumbuhan paku heterospora, dan tumbuhan
paku peralihan. Tumbuhan paku homospora (isospora), misalnya paku kawat (Lycopodium) dan
paku purba (Psilotum nodum). Tumbuhan paku heterospora, misalnya paku rane (Selaginella)
dan semanggi (Marsilea crenata). Tumbuhan paku peralihan (menghasilkan spora jantan dan
betina dengan bentuk dan ukuran yang sama), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).

Gambar 8.2. Daur Hidup Tumbuhan Paku


Sumber: https://www.edubio.info/2016/02/siklus-hidup-paku-pteridofita.html

D. Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukuran spora yang
dihasilkan, sifat anulus, letak sporangium, dan sorusnya pada daun. Paku-pakuan masuk
dimasukkan dalam divisi tersendiri yaitu Pteridophyta. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas,
yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae dan Filicinae.

a) Kelas Paku Purba (Psilotiinae)


Sesuai dengan Namanya, jenis tumbuhan paku satu ini telah ada sejak zaman purba.
Sebagian di antara mereka telah mengalami kepunahan dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil,
misalnya Rhynia (paku tidak berdaun), sedangkan Sebagian kecil lainnya masih dapat ditemukan
saat ini, misalnya paku Psilotum nudum tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
Beberapa ciri khusus paku purba yaitu:
a. Memiliki daun yang kecil (mikrofil) dan batang berkloroil
b. Memiliki tinggi sekitar 30 cm- 1 cm
c. Akar berupa rizoma yang dikelilingi oleh rizoid
d. Batang paku purba bercabang-cabang dan memiliki sistem vaskuler

Hal 42
e. Sporangium menghasilkan satu jenis bentuk dan ukuran sama
f. Hidup di daerah tropis dan subtropis.

b) Kelas Paku Ekor Kuda (Equisetinae)


Equisetiinae berasal dari kata equus yang berarti kuda dan seta yang berarti tangkai.
Anggota paku Equisetiinae memiliki daun yang serupa sisik dan transparan yang susunannya
berkarang (dalam satu lingkaran). Batangnya berongga dan berbuku-buku atau beruas. Kelas
Eqisetiinae memiliki sporangium yang tersusun dalam strobilus dan mempunyai bentuk seperti
ekor kuda. Pada ujung cabang batang sering ditemukan badan bulat disebut elatern. Sporanya
memiliki elatern sebanyak 4 buah. Contoh: paku ekor kuda (Equisetum debile) dan Equisetum
arvense.

c) Kelas Paku Rambut Atau Paku Kawat (Lycopodinae)


Tumbuhan paku yang temasuk kelas lycopodinae (paku rambut atau paku kawat)
mempunyai ciri yaitu sporofit yang sudah memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan paku kelas
ini berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah. Memiliki batang kecil dengan
percabangan menggarpu (dikotom). Daun umumnya banyak berukuran kecil tersusun dalam
lingkaran, spiral atau berhadapan. Sporangium yang dihasilkan tunggal terletak pada ketiak daun.
Daun yang fertil disebut sporofil. Sporofil-sporofil biasanya terdapat pada ujung cabang.
Kumpulan sporofil pada paku kelas ini disebut strobilus yaitu struktur penghasil spora
menyerupai kerucut. Sporangium pada Lycopodiinae ini tersusun dalam strobilus dan bentuk
diujung cabang. Contohnya, paku kawat (Lycopodium), bermanfaat sebagai bahan obat batuk dan
kulit) dan paku rane (Selaginella) sebagai tanaman hias).

d) Kelas Filicinae (Paku Sejati)


Filiciinae berasal dari kata filix yang berarti tumbuhan paku sejati. Kelas Filicinae
merupakan golongan paku terbesar jumlahnya. Ciri khas tumbuhan paku kelas ini daunnya besar,
pada waktu muda tergulung. Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air dan ada yang
hidup di darat. Tumbuhan paku yang hidup di darat sporangiumnya terbentuk dalam sorus,
sedangkan yang hidup di air sporangiumnya terbentuk dalam sporokarpium. Contoh. Marsilea
crenata (paku semanggi) dan paku tiang (Alsophila glauca) daunnya dimanfaatkan sebagai
bahan sayuran.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Paku homospora yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan ukuran dan jenis
yang sama, seperti ditemukan pada paku hias Adiantum cuneatum, Pterisensiformis,
Lycopodium cernuum (paku kawat).
b. Paku heterospora, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran
yang berbeda. Spora berukuran besar yang disebur makrospora dan spora yang berukuran
kecil disebut mikrospora. Contohnya tumbuhan paku sampan (Salvinia natans) dan paku
rane (Selaginella wildenwoii).
c. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang memilki ukuran yang menghasilkan spora
dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya.
Contohnya tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile).

Hal 43
E. Manfaat dan Peranan Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan oleh manusia terutama sebagai bahan
makanan (sayuran). Dewasa ini pemanfaatannya berkembang sebagai material baku untuk
pembuatan kerajinan tangan, pupuk organik, tumbuhan obat dan estetika. Tumbuhan paku
banyak ragamnya banyak diantaranya yang mempunyai bentuk yang menarik sehingga terlihat
indah untuk dijadikan sebagai tanaman hias. Selain sebagai tanaman hias, pucuk-pucuk paku
dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Dari segi obat-obatan tradisional, paku pun tidak luput dari
kehidupan manusia. Daun dan rizomanya dipakai untuk ramuan obat. Batang paku yang tumbuh
baik dan telah keras diperuntukkan untuk berbagai keperluan. Tidak jarang untuk tiang rumah,
dipakai sebagai pengganti kayu, batang paku diukir untuk dijadikan patung-patung yang dapat
ditempatkan di taman, kadang-kadang dipotong-potong untuk tempat bunga, misalnya tanaman
anggrek.
Di luar negeri jenis tertentu Lycopodium clavatum digunakan sebagai bahan bakar,
sebagai penerangan dan juga digunakan untuk bahan obat. Lycopodium clavatum L mengandung
beberapa macam alkaloid, yaitu lycopodin, klavatin, dan klavatoksin. Dari tumbuhan ini yang
digunakan dalam obat-obatan adalah sporanya. Spora itu kurang lebih 15-40 µ eksospora dengan
penebalan- penebalan berbentuk jala. Dalam plasmanya terkandung: Lycopodium, asam oleat,
asam lycopodium, gula, fitosterin, dan protein. Spora yang digunakan itu berupa serbuk yang
digunakan antara lain dalam pembuatan pil, agar tidak lengket. Serbuk Lycopodium digunakan
pula dalam percobaan Kundt untuk menentukan panjang gelombang suara.

Aktivitas SSCS 8.2

Tahap Search

Petunjuk :
Perhatikan beberapa gambar tanaman paku di bawah ini, kemudian carilah solusi untuk setiap
permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal melalui studi literatur baik dari buku
elektronik ataupun nonelektronik (printed book) !

Hal 44
Paku Sarang burung (Asplenium nidus) Suplir (Adiantum sp)

Dryopteris scotii Tanduk Rusa (Platycerium bifurcatum)

Sumber: Dokumen Pribadi, 2021

Pernahkah kalian melihat tumbuhan di atas? Masyarakat mengenalnya dengan istilah


pakis atau paku-pakuan. Tumbuhan ini kita temukan diberbagai tempat misalnya menempel
(epifit) pada permukaan batu, pohon, tanah dan di air (hidrofit). Tumbuhan paku merupakan
kelompok plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian akar,
batang dan daun sejati. Tahukah kamu bahwa tumbuhan paku menggunakan sporanya untuk
melakukan proses reproduksi? Dalam siklus hidupnya, tumbuhan paku mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis) antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Tuliskanlah ciri-ciri
morfologi dari beberapa jenis tumbuhan paku di atas? Klasifikasikanlah masing-masing
tumbuhan tersebut ke dalam kelas yang sesuai?

Tahap Solve

Petunjuk :
Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 45
.................................................................................................................................................................

Hal 46
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................

Tahap Create

Petunjuk :
Untuk membuktikan dugaan/hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan pada tahap solve,
mari kita lakukan kegiatan berikut ini (gunakanlah buku panduan yang berhubungan dengan
materi untuk membantu kamu dalam menemukan jawaban) :
A. Judul: Pengamatan morfologi tumbuhan paku
B. Tujuan
 Mengetahui ciri-ciri umum tumbuhan paku
 Mengklasifikasikan tumbuhan paku berdasarkan ciri-ciri morfologinya
 Membuat herbarium tumbuhan paku

C. Alat dan bahan


Alat
- Alat tulis

Hal 47
- penggaris
- Gunting
- Selotip
- Pulpen warna
- Hekter
- Kamera
Bahan
- Paku Sarang Burung (Asplenium nidus)
- Suplir (Adiantum sp)
- Ekor Kuda (Equisetum debile)
- Rane (Selaginella sp)
- Triplek
- Kardus
- Koran
- Tali rapia
- Plastik bening
- Alkohol 70 %

D. Prosedur kerja

1. Proses mengidentifikasi morfologi tumbuhan paku yaitu:


a. Ambillah sampel berupa tumbuhan paku yang masih lengkap dengan bagian bagiannya.
b. Kemudian amati morfologi secara keseluruhan bentuk tubuhnya.
c. Catat hasil pengamatan pada tabel yang tersedia.

2. Proses pembuatan herbarium tumbuhan paku yaitu:


a. Letakkan sampel tersebut di atas kertas koran, kemudian dipres dengan triplek dan
kardus.
b. Cara pengepresan adalah bagian paling bawah berupa triplek kemudian disusul dengan
potongan kardus lalu kertas koran yang berisi sampel di dalamnya. Setiap sampel diberi
pembatas berupa kertas koran, potongan kardus digunakan untuk membatasi setiap lima
sampel. Satu set herbarium kit dapat digunakan untuk mengepres sampai 30 sampel,
menyesuaikan dengan ukuran sampel-sampel tersebut.
c. Untuk menghindari tumbuhnya jamur pada sampel-sampel tersebut maka dapat
dilakukan dengan menyemprotkan alkohol 70 %, kemudian ikat sample yang sudah
dirancang tersebut menggunakan tali rapia bertujuan untuk mempercepat pengeringan
sampel.
d. Jangan lupa untuk memberikan etiket gantung pada setiap sampel, yaitu berisi
keterangan mengenai nomor koleksi, tanggal pengambilan sampel, lokasi, dan nama
jenisnya. Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pensil.
e. Keringkan sampel-sampel tersebut dengan dijemur atau dianginkan. (sampel masih
dalam keadaan dipres dengan triplek).
f. Setelah tiga hari, umumnya sampel-sampel tersebut sudah cukup kering. Keluarkan
sampel-sampel tersebut untuk ditempelkan pada kertas herbarium (A3).
g. Sampel yang telah dikeluarkan dari triplek harus segera ditempelkan pada kertas
herbarium dengan hati-hati.

Hal 48
- Bagian sampel yang akan direkatkan dengan selotip terlebih dahulu diberi sepotong
kertas agar bagian lem dari selotip tidak bersentuhan langsung dengan sampel.
- Apabila sampel terlalu besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat
dilipat atau dipotong pada bagian-bagian tertentu dengan hati-hati sehingga tidak
menghilangkan ciri-cirinya.
h. Lengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang berisi keterangan mengenai
tanggal, habitatnya, klasifikasi tumbuhan tersebut dan catatan khusus (nama daerah,
manfaat).
- Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pulpen. Etiket ini ditempelkan
pada pojok kanan bawah dengan sedikit lem pada sisi kanannya.
i. Tutupi sampel yang sudah dibentuk tersebut dengan menggunakan plastik bening
bertujuan agar lebih awet dan tidak berjamur.

E. Hasil pengamatan

Pengamatan Struktur Tubuh Tumbuhan Paku

Gambar 1. Paku Sarang Burung (Asplenium nidus)


Keterangan :

a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Hal 49
Gambar 2. Suplir (Adiantum sp)
Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Gambar 3. Ekor Kuda (Equisetum

Keterangan : Gambar 3. Ekor Kuda (Equisetum debile)

a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

.
Gambar 4. Rane (Selaginella sp)

Keterangan :
a. ……………………….
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Tabel 8.1. Identifikasi morfologi tumbuhan paku

Nama Tumbuhan
No Aspek
Asplenium Adiantum sp Equisetum Selaginella sp
nidus debile

1. Bentuk daun

Jenis daun
2.

3. Tipe Daun

4. Letak Daun

5. Batang

Hal 48
6. Percabangan

7. Letak Spora

8. Habitat

9. Ciri Khas

Kegiatan Asosiasi
Berdasarkan tabel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Tuliskan perbedaan dari pengamatan keempat tumbuhan paku di atas sehingga di
klasifikasikan ke dalam empat kelas yang berbeda?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

2. Tuliskanlah ciri-ciri umum tumbuhan paku (pteridophytha) berdasarkan hasil pengamatan


kamu ?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

3. Adakah peranan paku yang kamu amati tersebut dalam kehidupan sehari-hari ? jelaskan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Hal 49
Hal 50
Analisis hasil Pengamatan
Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create !
apakah sama atau berbeda ? Berikan alasanmu?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi soal masalah,
penyelesaian masalah, hasil pengamatan dan kesimpulan?
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 51
BAB SPERMATOPHYTA

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

Kompetensi Dasar

3.8. Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan
4.8. Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan
serta peranannya dalam kehidupan

Tujuan Pembelajaran

11. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tubuh spermatophyta.


12. Siswa dapat mengklasifikasikan dua divisi yaitu gymnospermae dan angiospermae
berdasarkan morfologinya.
13. Siswa dapat menjelaskan reproduksi tumbuhan gymnospermae dan angiospermae.
14. Siswa dapat mengindentifikasi dua kelas tumbuhan monokotil dan dikotil
berdasarkan morfolologinya.
15. Siswa dapat menjelaskan peranan spermatophyta bagi manusia.
16. Siswa mampu membuat laporan hasil pengamatan berdasarkan ciri-ciri morfologi
spermatophyta.

Hal 52
Peta Konsep

SPERMATOPHYTA

Ciri-ciri tubuh Reproduksi Klasifikasi Peranan

Gymnosperma Angiospermae

Conifer Monokotil Dikotil

Cycad

Gnetofita

Ginkgo

Hal 53
MATERI

A. Pengertian Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)


Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan sejati karena bagian akar, batang, dan daun
dapat dibedakan dengan jelas. Disebut tumbuhan berbiji karena tumbuhan jenis ini
berkembang biak dengan menggunakan biji. Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani
dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan) meliputi semua
tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji. Di dalam
biji (seed) terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau lembaga) beserta cadangan
makanan (endosperma) yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
Spermatophyta tergolong cormophyta karena dapat dibedakan dengan jelas bagian-
bagian tubuhnya yang meliputi akar, batang, dan daun. Tubuhnya makrokopis dengan ukuran
yang bervariasi. Ada Spermatophyta yang berukuran hanya beberapa sentimeter, misalnya
rumput-rumputan (Gramineae sp), namun ada pula yang berukuran besar hingga berdiameter
7 m dengan tinggi 115 m, misalnya redwood (Squoiadendron giganteum). Bentuk tubuh
Spermatophyta dapat dibedakan atas semak, perdu, pohon dan liana.
Tumbuhan berbiji merupakan generasi sporofit (2n). bentuk sporofit tumbuhan berbiji
memiliki akar, batang, dan daun. Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang. Batang ada
yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang
bervariasi. Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari. Tumbuhan berbiji memiliki
pembulu angkut, baik xylem maupun floem, pada akar, batang, maupun daunnya.
Spermatophyta memilki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga.
Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka), sedangkan bunga dimiliki
oleh Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan
berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi dua divisi yaitu
- Gymnospermae atau Pinophyta (tumbuhan berbiji terbuka) adalah kelompok tumbuhan
yang bakal bijinya tidak dilindungi oleh daun daun (karpel) atau bijinya berada pada
bilah- bilah strobilus berbentuk sisik.
- Angiospermae atau Magnoliophyta (tumbuhan berbiji tertutup) adalah kelompok
tumbuhan yang bakal bijinya terlindung oleh daun buah. Daun buah merupakan ovarium
(megasporofil) yang sudah matang dan dindingnya menebal atau berdaging.

B. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)


Gymnospermae (Yunani. Kata gymnos yang berarti telanjang dan spermae yang
berarti biji) yang banyak kenal yaitu tumbuhan konifer atau pinus yang memiliki konus
(strobilus atau runjung). Istilah konifer berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan
tersebut yang merupakan kumpulan sporofil berbentuk sisik.

a. Ciri-ciri Tubuh
Gymnospermae memiliki ciri utama yaitu bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar
megasporofil (ovarium). Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul
dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas).
Hal 54
Gymnospermae merupakan tumbuhan tahunan yang berkayu, dengan bentuk yang
bervariasi. Sistem perakarannya berbentuk tunggang atau serabut. Batang dapat tumbuh
membesar da nada yang bercabang-cabang. Batang Gymnospermae memiliki trakeid yang
tersusun dari sel-sel berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air
dan mineral dari bawah ke atas atau dari akar ke daun. Trakeid merupakan bentuk awal
xylem.

Hal 55
Daun memiliki bentuk yang bervariasi ada yang kecil dan tebal berbentuk jarum, ada pula
yang tipis seperti lembaran.

b. Cara Reproduksi Gymnospermae


Generasi yang dominan pada Gymnospermae adalah sporofit. Gymnospermae
bereproduksi secara generatif (Seksual) denagn membentuk biji. Alat reprodusksinya berupa
strobilus terbentu ketika tumbuhan telah dewasa. Penyerbukan pada umumnya terjadi dengan
bantuan angin (anemogami). Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal.
Siklus hidup pembuahan tunggal terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau
tumbuhan berbiji terbuka. Berikut adalah urutan/langkah pembuahannya:
- Di dalam strobilus betina terjadi pembelahan meiosis sel induk megaspora (2n) yang
terdapat di dalam nuselus dihasilkan empat sel haploid (n). namun hanya satu sel yang
bertahan hidup dan tumbuh menjadi megaspore (n) sedangkan tiga sel lainnya mengalami
reduksi lalu mati.
- Megaspora (n) membelah secara mitosis berulang-ulang dan tumbuh menjadi jaringan
gametofit betina (n). jaringan gametofil yang berdekatan dengan mikrofil akan
membentuk arkegonium.
- Penyerbukan terjadi dimana serbuk sari jatuh pada kepala putik (strobilus betina),
kemudian terhisap masuk ke dalam bakal biji melalui mikrofil.
- Serbuk sari yang jatuh pada liang (bakal biji) mikrofil akan berkecambah membentuk
tabung atau buluh serbuk sari, menembus nuselus menuju ke ruang arkegonium.
- Di dalam buluh serbuk sari terdapat satu sel generatif yang membelah menjadi dua sel
yaitu sel streril (dislokator) dan sel spermatogen.
- Sel spermatogen akan membelah menjadi dua sel spermatozoid dengan ukuran yang
berbeda (Satu sel berukuran besar dan satu sel berukuran kecil).
- Saat mencapai ovum, sel steril (dislokator) dan sel spermatogen yang berukuran kecil
mati sedangkan sel spermatogen (n) yang berukuran besar membuahi salah satu satu
ovum (n) sehingga terbentuklah zigot (2n).
- Zigot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n) yang merupakan sporofit baru. Embrio
tersebut memiliki akar yang belum sempurna dengan beberapa daun. Embrio
mendapatkan makanan dari jaringan gametofit (n).

c. Klasifikasi Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu tumbuhan
conifer, tumbuhan cycad, tumbuhan ginkgo, dan tumbuhan gnetofita.
1) Tumbuhan Conifer
Tumbuhan conifer banyak ditemukan di sekitar kita. Tumbuhan ini memiliki strobilus
dan daun berbentuk jarum sehingga disebut pohon jarum. Sebagian besar tumbuhan conifer

Hal 56
merupakan pepohonan, tetapi beberapa spesiesnya berupa perdu. Tumbuhan conifer memiliki
batang lurus yang dapat mencapai ketinggian 30 meter. Contoh tumbuhan conifer adalah
pinus (Pinus sp.) dan damar (Agathis alba). Pohon pinus merupakan kelompok terbesar dari
tumbuhan conifer. Beberapa contoh spesiesnya antara lain Pinus merkusii, Pinus silvestris,
dan Pinus pinaster.
Tumbuhan conifer berumah satu dan berkembang biak dengan runjung. Runjung
jantan berukuran kecil dan mempunyai sejumlah sisik penghasil serbuk sari yang sangat kecil.
Runjung betina berukuran lebih besar, agak berkayu, dan memiliki banyak sekali sisik seperti
terlihat pada gambar 9.1. Tumbuhan conifer tersebar luas di permukaan bumi terutama di
daerah dingin beriklim sedang dan di daerah-daerah tinggi beriklim tropis.

a b
Gambar 9.1. Perbedaan Pinus (Pinus merkusiii) (a) Jantan dan (b) Betina
Sumber: https://blogs.uajy.ac.id/

Tumbuhan conifer memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi di antara semua
Gymnospermae. Pada umumnya, tumbuhan conifer banyak dimanfaatkan sebagai sumber
bahan papan kayu lunak, sumber bahan makanan berupa biji-bijian, penghasil bahan
penyamak kulit hewan, serta penahan kekuatan curah hujan, pengikat tanah, dan mencegah
erosi tanah. Damar dimanfaatkan sebagai bahan dasar cat dan pernis. Pinus menghasilkan
terpentin yang dimanfaatkan sebgai bahan baku cat dan pernis.

2) Tumbuhan Cycad
Tumbuhan Cycad merupakan tumbuhan berkayu yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang. Tumbuhan Cycad memiliki daun yang lebar dan tipis serta memiliki strobilus.
Tumbuhan Cycad banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis. Contohnya adalah pakis
haji (Cycas rumphii) dan pohon palem sagu. Pohon palem sagu sudah dibudidayakan di
Indonesia dan dimanfaatkan sebagai sumber pati sagu untuk bahan makanan.
Tumbuhan Cycad berumah satu dan berkembang biak dengan runjung. Runjung betina
berukuran besar dan berkayu. Runjung jantan mempunyai sisik dan menghasilkan butir-butir
serbuk sari seperti terlihat pada gambar 9.2. Butir-butir serbuk sari tersebut akan terbawa
angin dan menuju bakal biji yang terdapat dalam runjung betina. Tabung serbuk sari yang
dibentuk oleh serbuk sari akan tumbuh di dalam bakal biji. Selanjutnya, spermatozoid yang
ada dalam tabung serbuk sari akan membuahi ovum yang ada dalam bakal biji. Sebuah ovum
yang terbuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lembaga biji. Ketika lembaga biji ini
masak, biji akan jatuh ke tanah dan selanjutnya akan tumbuh dan berkembang

Hal 57
a b
Gambar 9.2. Perbedaan Pakis Haji (Cycas rumphii) (a) Jantan dan (b) Betina
Sumber: https://blogs.uajy.ac.id/

3) Tumbuhan Ginkgo
Ginkgo merupakan tumbuhan berumah dua dan memiliki daun yang meranggas pada musim
gugur. Contohnya adalah pohon rambut dara cina (Ginkgo biloba) yang merupakan satu-
satunya spesies dari kelompok ini yang masih hidup sampai saat ini. Pohon ini dapat tumbuh
mencapai ketinggian 30 meter dengan batang berdiameter lebih dari 1 meter. Ginkgo jantan
menghasilkan kerucut serbuk sari kecil dengan sporofil setiapnya memiliki mikrosporangium
tersusun secara berputar di sumbu tengah sedangkan Ginkgo betina mempunyai dua sisik
yang sangat kecil terdiri dari dua ovul terbentuk pada ujung tangkai dan berkembang menjadi
biji berjumlah 1-2 seperti terlihat pada gambar 9.3. Penyerbukannya dibantu oleh angin.
Setelah pembuahan, setiap bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi sebuah biji
dengan satu lembaga. Jaringan permukaan biji menjadi berdaging pada waktu masak dan
mengeluarkan bau.

a b
Gambar 9.3. Perbedaan Rambut Dara Cina (Ginkgo biloba) (a) Jantan dan (b)
Betina Sumber: http://warungsehatdesa.blogspot.com/2010/06/tan aman-ginkgo-
biloba.html

4) Tumbuhan Gnetofita
Tumbuhan gnetofita terdiri atas tiga genus, yaitu Ephedra, Welwitschia, dan Gnetum.
Gnetofita merupakan tumbuhan kayu yang bercabang. Contohnya adalah melinjo (Gnetum
gnemon). Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan asli daerah tropis dan memiliki
Hal 58
nilai ekonomis yang cukup tinggi. Melinjo mempunyai daun yang rimbun dengan bentuk elips
meruncing pada ujungnya dan bertepi rata. Jenis daunnya tunggal dengan duduk daun
berhadapan. Pohon melinjo

Hal 59
mempunyai sistem perakaran tunggang. Bunga melinjo membentuk kerucut dengan karangan
bunga melingkar. Kerucut bunga jantan berbakal biji dengan benang sari yang kurang
sempurna sehingga tidak dapat berkembang menjadi biji sedangkan kerucut bunga betina
memiliki bakal bijinya dengan benang sari yang sempurna berbentuk bola seperti terlihat pada
gambar 9.4.

a b
Gambar 9.4. Perbedaan Melinjo (Gnetum gnemon) (a) Jantan dan (b) Betina
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo
Melinjo tidak menghasilkan buah sejati. Bagian yang dianggap sebagai buah
sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis kulit yang berdaging. Biji melinjo
dimanfaatkan sebagai bahan baku emping. Sebagai sumber bahan pangan, biji melinjo
mengandung kadar urea cukup tinggi yang dapat menyebabkan penyakit asam urat apabila
mengonsumsinya secara berlebihan.

C. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)


Angiospermae merupakan tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan paling
tinggi dibandingkan kelompok tumbuhan lain. Angiospermae memiliki bunga sesungguhnya
dengan bentuk dan susunan yang bermacam-macam. Pada umumnya, kelompok
Angiospermae bersifat hermafrodit karena memiliki alat kelamin jantan dan betina.
Angiospermae memiliki bagian- bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, dan
putik. Dapat diperhatikan pada gambar Angiospermae memiliki bakal biji yang tidak tampak
dari luar karena terbungkus oleh bakal buah.

a. Ciri-ciri Angiospermae
Bagian tubuh angiospermae terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Terdapat
keanekaragaman pada akar-akar Angiospermae, misalnya akar pada tanaman rumput
merupakan jenis akar serabut yang ramping atau akar pada wortel merupakan jenis akar
tunggang yang berdaging dan membesar karena menyimpan makanan dan air di dalamnya.
Batang-batang pada Angiospermae juga beraneka ragam, misalnya batang yang berubah
menjadi sulur, batang yang berubah menjadi umbi tempat penyimpanan cadangan makanan,
atau batang yang berubah menjadi alat perkembangbiakan vegetatif seperti rhizoma dan
geragih. Bentuk daun Angiospermae beraneka ragam, misalnya berbentuk lebar dan tipis,
berbentuk sisik, atau daun-daun yang berubah menjadi sulur.

b. Cara Reproduksi Angiospermae

Hal 60
Bunga merupakan tempat proses perkembangbiakan yang menghasilkan biji.
Angiospermae tumbuh dan berkembang hampir di setiap iklim dan lingkungan. Pada
umumnya, Angiospermae merupakan tumbuhan yang hidup di darat. akan tetapi, ada
beberapa jenis Angiospermae yang tumbuh di air seperti di danau, misalnya teratai dan eceng
gondok.
Proses pembuahan pada Angiospermae merupakan pembuahan ganda karena terjadi
dua kali pembuahan, yaitu pembuahan yang menghasilkan embrio (lembaga) yang berasal
dari peleburan inti generatif dengan sel telur dan pembuahan yang menghasilkan putik
lembaga (endosperm) yang berasal dari peleburan inti generatif dengan inti kandung lembaga
sekunder. Endosperm ini merupakan cadangan makanan bagi embrio. Pembentukan embrio
pada Angiospermae dapat terjadi secara seksual melalui proses pembuahan atau dapat juga
secara aseksual yang disebut apomiksis.
Angiospermae mengalami pembuahan ganda. Berikut adalah urutan/langkah
pembuahannya:
a. Perkembangan Serbuk Sari
- Serbuk sari jatuh di kepala putik dan terdiri atas satu sel dengan dua dinding
pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam).
- Selanjutnya serbuk sari berkecambah membentuk buluh serbuk sari yang dimulai
dengan pecahnya eksin.
- Intin memanjang membuat buluh serbuk sari.
- Buluh serbuk sari tumbuh menuju mikrofil/ruang bakal biji.
- Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan
adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti
generatif.
- Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti
generatif 1 dan inti generatif 2.

b. Pembentukan Sel Telur


- Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang
bakal biji sel nuselus membelah menjadi 4 sel baru. Tiga di antaranya mereduksi dan
yang satu tumbuh menjadi calon inti kandung lembaga primer.
- Inti calon kandung lembaga primer membelah menjadi dua, yang selanjutnya masing-
masing menuju ke kutub yang berlawanan, yang satu bergerak ke kalaza yang lain
mendekati mikrofil.
- Kemudian masing-masing membelah lagi dua kali, sehingga terbentuklah 8 inti.
- Yang dekat kalaza 3 inti menempatkan diri berdekatan disebut antipoda. Yang satu
lagi bergerak ke tengah.
- Yang dekat mikrofil 3 inti menempatkan diri berdekatan.
- Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya adalah sinergid, yang satu lagi juga
menuju ke tengah.
- Dua inti yang bergerak ke tengah bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder
yang diploid.
- Kemudian spermatozoid yang satu membuah ovum membentuk zigot.
- Spermatozoid yang satu lagi membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan
calon endosperm yang triploid.
- Spermatozoid yang satu lagi membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan
calon endosperm yang triploid.
Hal 61
c. Klasifikasi Angiospermae
Angiospermae dapat dibedakan menjadi dua kelas, yaitu monokotil
(Monocotyledonae) yang memiliki biji dengan satu daun lembaga dan kelas dikotil
(Dicotyledonae) ang memiliki biji dengan dua daun lembaga.

a) Monokotil (Monocotyledonae)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain: mempunyai biji berkeping satu,
berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya, tidak
bercabang, akar dan batang tidak berkambium. Tumbuhan monokotil terdiri dari berbagai
famili. Famili-famili tumbuhan monokotil sebagai berikut ini:
1) Poaceae atau Graminae
Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium sativum) merupakan
contoh tumbuhan monokotil dari suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai sumber
bahan makanan pokok. Tebu (Saccharum officinarum) bermanfaat untuk bahan baku gula,
serta (Andropagon nordus) digunakan sebagai bahan baku tali dan tekstil serta bambu betung
(Dendrocalamus asper) sebagai bahan bangunan dan perabotan rumah tangga. Suku rumput-
rumputan ini mempunyai ciri-ciri daun yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat
langsung pada batang, batang agak berongga, berakar serabut, bunganya berbentuk bulir,
mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku rumput-rumputan ini dibantu oleh angin.

2) Zingiberaceae
Semua jenis empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, laos, temu lawak, dan temu
hitam, merupakan contoh dari suku zingiberaceae yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-
obatan dan bumbu masak seperti jahe (Zingiber officinale), temulawak, dan lengkuas (Alpinia
galanga). Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang memeluk batang-batangnya
tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam tanah), bungan mengandung sel
kelamin jantan dan sela kelamin betina serta kelopaknya berbentuk tabung.

3) Musaceae
Suku musaceae merupakan suku kelompok pisang- pisangan. Suku musaceae sangat
bermanfaat bagi manusia. Manfaat musaceae antara lain sebagai sumber pangan, tanaman
hias, dan bahan tali. Contohnya pisang emas, pisang ambon, pisang kulit tipis, dan pisang raja
(Musa paradisiaca). Suku musaceae ini mempunyai ciri daun-daunnya berpelepah, tulang
daun menyirip dan bentuknya seperti lancet, batang merupakan batang semu, bunga
merupakan bunga majemuk yang berupa karangan serta ada yang berkelamin satu dan ada
yang berkelamin jantan.

4) Orchidaceae
Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan berdaging dengan letak berseling dua
baris, berakar rimpang, pangkal batang menggembung sebagai penyimpan cadangan air, dan
dalam satu bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berbagai jenis
anggek hias merupakan contoh dari suku Orchidaceace ini.

Hal 62
5) Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah, ada yang memanjati memiliki akar rimpang, umbi,
atau umbi lapis. Contohnya bunga lili (Lilium regale) dan tulip (Tulipa sp).

6) Arecaceae
Palmae berbentuk pohon atau memanjat. Pada batang terdapat bekas daun berbentuk
cincin. Daun palmae menyirip atau berbentuk kipas, dengan pangkal pelepah daun yang
melebar. Contohnya Sagu (Metroxylon sagu), dan kelapa (Cocus nucifera).

7) Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak. Daun pandanaceae terkumpul rapat
dan bertulang daun sejajar. Daun yang rontok meninggakan bekas berbentuk cincin pada
batangnya. Contohnya pandan (Pandanus tectorius).

8) Cactaceae
Cactaceae merupakan kelompok kaktus memiliki batang yang menyimpan air
(sukulen). Daunnya kecil berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri temple. contohnya
Opuntia elatior (buahnya dapat di makan).

b) Dikotil (Dicotyledonae)
Dicotyledonae dengan ciri khas antara lain: mempunyai biji jumlah kepingnya dua,
berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil, batang bercabang,
akar dan batang berkambium. Adapun ciri-ciri lainnya antara lain :
- Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan
dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai
pelindung yang khusus.
- Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang
dan membentuk sistem akar tunggang.
- Batang berbentuk kerucut panjang. Biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan
buku-buku yang tidak jelas.
- Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang menyirip atau menjari.
- Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun- daun penumpu, jarang
mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari.
- Pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut.
- Bunga bersifat di-tetra atau pentamer.
Adapun ciri-ciri anatomi dari dikotil adalah sebagai berikut :
- Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
- Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum
mengadakan pertumbuhan menebal.
Hal 63
- Pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas
pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
Suku-suku/filum-filum pada tumbuhan dikotil, yaitu:
2) Suku Compositae atau Komposite
Ciri-ciri dari suku komposit ini ialah kembang nan majemuk. Bunga beragam ini
terdiri dari kembang tabung dan kembang tepi. Pada kembang tabung, terdapat benang sari
dan putik, sedangkan benang sari dan putik ini tak terdapat pada kembang tepi. Contoh dari
tumbuhan dalam suku komposite ini ialah kembang crysan atau krisan, kembang dahlia,
kembang matahari dan papilionaceae.

3) Suku Euphorbiaceae atau Jarak-Jarakan


Ciri-ciri dari suku jarak-jarakan ini ialah memiliki getah pada batang, tulang daun
menjadi dan memiliki buah kendaga. Maksud dari buah kendaga ialah buah nan memiliki 3
ruang nan di setiap ruangnya terdapat satu biji. Contoh dari tumbuhan ini ialah ceremai,
karet, pohon jarak, puring dan ubi kayu.

4) Suku Kacang-kacangan
Ciri-ciri dari suku kacang ini ialah bentuk kembang nan seperti kupu-kupu.
Mempunyai buah polong nan setiap buahnya memiliki beberapa ruang biji. Pada setiap ruang
biji, terdapat satu biji. Contoh dari suku ini ialah semua jenis kacang-kacangan.

5) Suku Petai-petaian
Ciri-ciri dari tumbuhan pada suku petai-petaian ialah bentuknya berupa pohon atau
perdu dan mempunyai buah polong. Contoh dari tanaman ini ialah lamtoro, petai, petai cina,
putri malu dan saga.
6) Suku Johar-joharan
Ciri-ciri dari tumbuhan pada suku johar-joharan, ialah bentuknya berupa pohon atau
perdu dan mempunyai buah polong. Contoh dari tanaman ini ialah flamboyan dan kembang
merak.

7) Suku Kapas-kapasan
Ciri-ciri dari suku kapas-kapasan ialah tanamannya berupa semak atau perdu. Pada
bunga, tampak mahkota terdiri dari lima kelopak nan saling menempel pendek. Contoh dari
tanaman ini ialah kapas dan kapuk.

8) Suku Solonacaeae atau Terong-terongan


Ciri-ciri dari suku terong-terongan ini ialah tanamannya berupa semak, bentuk
kembang seperti bintang atau terompet. Mahkota kembang memiliki lima kelopak nan saling
menempel. Di dalam kembang terdapat sebuah putik dengan lima buah benang sari. Contoh
dari tanaman ini ialah cabai, kentang, tomat, dan tembakau.

Hal 64
9) Suku Myrtaceae atau Jambu-Jambuan
Ciri-ciri dari suku jambu-jambuan ini ialah bentuk pohonnya berkayu atau perdu,
bunganya memiliki mahkota nan kecil dengan benang sari nan banyak. Contoh dari tanaman
ini ialah cengkeh, jambu air, jambu batu, jambu biji dan jambu monyet.

c) Peranan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil Bagi Manusia


Peranan Tumbuhan Dikotil Bagi Manusia Berikut adalah contoh tanaman dikotil yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia :
- Pohon kina adalah satu-satunya bahan yang ampuh untuk mengobati malaria.
- Temulawak atau juga disebut Curcuma biasanya diberikan kepada anak anak untuk
menambah nafsu makan mereka. Temulawak juga dapat menghilangkan flekflek hitam
pada wajah dan kandungan minyak atsirinya dapat membersihkan isi perut serta
memperlancar ASI pada wanita yang menyusui. Penelitian lebih lanjut mengemukakan
bahwa temulawak sangat ampuh untuk mengobati penyakit hati atau penyakit liver dan
menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena dalam temulawak terdapat kandungan
kurkumin yang dapat menyehatkan hati.
- Kayu putih sangat dikenal di Indonesia yang berfungsi untuk menghangatkan badan.
Kayu putih juga termasuk tanaman industri dan pemrosesannya adalah dengan menyuling
minyak yang dihasilkan dari daunnya.
- Mengkudu yang dikenal dengan nama pace yang bermanfaat sebagai salah satu obat
untuk mengurangi hipertensi, sakit kuning, demam, flu, batuk, dan sakit perut.
Berikut beberapa contoh tumbuhan monokotil yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia:
- Tebu (Saccharum officinarum) Sebagai bahan pemanis (pembuatan gula).
- Pisang (Musa paradisiaca) Akarnya untuk obat sakit perut, daunnya untuk membungkus
makanan, buahnya untuk dimakan.
- Kelapa (Cocos nucifera) Sebagai bahan pangan sumber lemak, daunnya untuk pembuatan
atap, kayunya untuk papan.
- Nanas (Ananas comosus) Membantu proses pencernaan, sebagai sumber vitamin, untuk
pembuatan produk minuman, dll.
- Salak (Salacca zalacca) Digunakan sebagai makanan serta untuk mempersenjatai pagar,
atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri.
- Serai (Andropogon nardus linn) Sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan,
dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

Hal 65
Aktivitas SSCS 9.1.
Tahap Search

Petunjuk :
Perhatikan beberapa gambar tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae di bawah ini,
kemudian carilah solusi untuk setiap permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal
melalui studi literatur baik dari buku elektronik ataupun nonelektronik (printed book)!

Pakis haji (Cycass rumpii) Palem kuning (Dypsis lutescens)

Pernahkah anda melihat kedua tumbuhan di atas? apa nama jenis kedua tumbuhan di
atas? Kita dapat menjumpai tumbuhan tersebut di kebun atau di teras rumah. Tumbuhan
tersebut merupakan kelompok tumbuhan yang tingkat filogentik yang paling tinggi dan
memiliki bentuk yang sempurna dibandingkan tumbuhan lainnya seperti tumbuhan paku dan
tumbuhan lumut. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang menghasilkan biji sebagai
alat perkembangbiakannya. Namun, apabila kita amati dari dua gambar diatas terdapat
kemiripan seperti terlihat dari bagian susunan daun yang berpasang-pasangan namun ditinjau
yang sebenarnya kedua tumbuhan diatas sangatlah jauh dari kerabatnya maupun spesies yang
berbeda. Oleh karena itu para ahli taksonomi tumbuhan mengklasifikasikan tumbuhan berbiji
menjadi dua divisi yaitu kelompok tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan kelompok
biji yang tertutup (Angiospemae). Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap gambar dan
wacana di atas maka dapat dirumuskan suatu penelitian pertanyaan antara lain: Berdasarkan
gambar, menurut kalian apakah tumbuhan tersebut tergolong ke dalam divisi yang sama ?
jelaskan pendapat kamu !

Hal 66
Tahap Solve

Petunjuk :
Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Tahap Create

Petunjuk :
Untuk membuktikan dugaan/hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan pada tahap solve,
mari kita lakukan praktikum berikut ini (gunakanlah buku panduan yang berhubungan dengan
materi Spermatophyta untuk membantu kamu dalam menentukan hasil praktikum):

A. Judul : Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup


(Angiospermae)

B. Tujuan
 Membedakan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan berbiji tertutup
(Angiospermae)

C. Alat dan Bahan


 Alat :
- Pisau
- Alat tulis

 Bahan :
- Pakis haji (Cycas rumpii) lengkap dengan strobilusnya
- Palem kuning (Dypsis lutescens) lengkap dengan buahnya

D. Prosedur Kerja
1. Amatilah ciri-ciri morfologi tumbuhan yang anda siapkan yang meliputi tipe tulang
daunnya, tepi daun, ujung daun, bentuk daun, daging daun, permukaan daun, warna
daun, bentuk batang, permukaan batang, arah tumbuh batang, warna batang, bentuk akar
dan ciri khususnya
2. Gambarlah strobilus tumbuhan pakis haji. Perhatikan letak biji dan bagian-bagiannya.
3. Keluarkan bijinya yang terdapat pada strobilus betina. Letakkan ditempat yang
disediakan.
4. Potonglah buah palem tersebut secara melintang. Perhatikan letak biji dan bagian-
bagiannya, lalu gambarlah.
5. Keluarkan biji dari daun buahnya/daging buah. Kemudian letakkan ditempat yang
disediakan.
6. Amatilah perbedaan letak biji dan bagian-bagiannya pada tumbuhan tersebut.
7. Berdasarkan ciri-cirinya, kelompokkan tumbuhan ke dalam gymnospermae atau
angiospermae (dicotyledoneae/ monocotyledoneae)

Hal 65
E. Hasil Pengamatan

Pengamatan Struktur Strobilus dan Bakal Buah

Hal 66
Gambar 1. Strobilus pakis haji (Cycas rumpii)
Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Gambar 2. Bakal Buah Palem Kuning ( Dypsis


lutescens)
Keterangan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
d. ………………………..
e. ………………………..

Tabel 9.1. Identifikasi Morfologi Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae) dan


Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Palem kuning (Dypsis


No Aspek Pakis haji (Cycas rumpii)
lutescens)

Hal 67
1. Bentuk daun

2. Tepi daun

Permukaan
3.
Daun

4. Warna Daun

5. Bentuk Batang

Permukaan
6.
Batang

Arah Tumbuh
7.
Batang

Strobilus/
8.
Bunga

Jumlah Kelopak
9.
Bunga

Akar (Tunggang/
10. Serabut)

Golongan
11.
Tumbuhan

Kegiatan Asosiasi
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!
1. Apakah perbedaan Tumbuhan Gymnospermae dengan Tumbuhan Angiospermae ?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 68
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

2. Klasifkasikanlah tumbuhan di atas ke dalam Tumbuhan Gymnospermae atau


Angiospermae?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

3. Apakah perbedaan buah palem kuning (Dypsis lutescens) dengan strobilus pakis haji
(Cycas rumpii) ? jelaskan?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

4. Apakah tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae dapat dibedakan berdasarkan


bentuk daunnya?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

5. Apakah manfaat dari tumbuhan palem kuning (Dypsis lutescens) dan pakis haji (Cycas
rumpii) bagi kehidupan manusia?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Analisis hasil Pengamatan

Hal 69
Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create !
apakah sama atau berbeda ? kemukakan pendapatmu!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi judul, soal
masalah, penyelesaian yang mencakup ciri-ciri dan perbedaan tumbuhan Gymnospermae
dengan Angiospermae, klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dengan Angiospermae serta
peranannya dalam kehidupan !
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 70
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Aktivitas SSCS 9.2.


Tahap Search

Petunjuk :
Perhatikan beberapa gambar tumbuhan monokotil dan dikotil di bawah ini, kemudian carilah
solusi untuk setiap permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal melalui studi literatur
baik dari buku elektronik ataupun nonelektronik (printed book)!

Hal 71
Padi (Oryza sativa) Jagung (Zea mays)

Singkong (Manihot esculenta) Cabai merah (Capsicum annum)

Kacang tanah (Arachis hypogaea) Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa


sinensis)

Tentunya kamu tidak asing dengan berbagai jenis tanaman di atas bukan? Karena
beberapa diantaranya sering kamu konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Tanaman ini
merupakan tanaman yang menghasilkan biji sehingga disebut spermatophyta, dan tergolong
kedalam tumbuhan biji tertutup sehingga disebut Angiospermae yang telah kamu bahas dalam
pertemuan sebelumnya. Tumbuhan angiospermae berdasarkan keping bijinya terbagi menjadi
dua yaitu tumbuhan berkeping biji satu yang disebut monokotil dan tumbuhan berkeping biji
dua yang disebut dikotil. Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap gambar dan wacana di
atas maka dapat dirumuskan suatu penelitian pertanyaan antara lain: Apakah perbedaan
tumbuhan monokoti dan dikotil dari bentuk akar, batang, daun, bunga dan bijinya?

Tahap Solve

Petunjuk :
Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 72
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Create

Petunjuk :
Untuk membuktikan dugaan/hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan pada tahap solve,
mari kita lakukan kegiatan out door berikut ini (gunakanlah buku panduan yang berhubungan
dengan materi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil untuk membantu kamu dalam menentukan
hasil pengamatan) :
A. Judul Pengamatan : Identifikasi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
B. Tujuan
 Membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri morfologinya

C. Alat dan Bahan


 Alat :

Hal 73
- Pisau

Hal 74
- Sarung tangan
- Alat tulis
- Camera untuk dokumentasi

 Bahan :
- 5 jenis tumbuhan monokotil yang ada di lingkungan sekitarmu seperti : Padi, jagung,
rumput teki, rumput jepang, kelapa, dan lain sebagainya
- 5 jenis tumbuhan dikotil yang ada di lingkungan sekitarmu seperti : singkong, cabai,
kembang sepatu, kacang tanah, bayam dan lain sebagainya.

D. Prosedur Kerja
1 Amatilah organ-organ tumbuhan baik akar, batang, daun, bunga, dan biji nya untuk
setiap jenis tumbuhan yang telah di tentukan.
2 Tentukan jenis akar (Tunggang/ Serabut), Batang (Bercabang/Tidak bercabang), Tulang
Daun (Menyirip/Menjari/Sejajar), Jumlah Mahkota bunga, Keping Biji (1 atau 2)
3 Dokumentasikan hail pengamatanmu menggunakan camera.
4 Tuliskan ciri-ciri yang ditemukan pada setiap jenis tumbuhan seperti pada tabel yang
telah disediakan
E. Hasil Pengamatan
Tabel 9.2. Identifikasi Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Kelompok Ciri-Ciri
Jenis (Monokotil Tulang Jumlah Keping
No
Tumbuhan /Dikotil) Akar Batang Daun Mahkota Biji
Bunga

Jagung Monokotil Serabut Tidak Sejajar 5-12 Satu


1
bercabang

Hal 75
4

Kegiatan Asosiasi
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1 Apakah perbedaan akar tumbuhan monokotil dengan dikotil ? Gambarkanlah!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

2 Apakah perbedaan batang tumbuhan monokotil dengan dikotil?


.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

3 Apakah perbedaan tulang daun tumbuhan monokotil dengan dikotil? Gambarkanlah!


.................................................................................................................................................................

Hal 76
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

4 Apakah perbedaan mahkota bunga tumbuhan monokotil dengan dikotil?


.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

5 Apakah perbedaan keping biji tumbuhan monokotil dengan dikotil ? Gambarkanlah!


.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Analisis hasil Pengamatan


Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create !
apakah sama atau berbeda ? kemukakan pendapatmu!
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Hal 77
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi judul, soal
masalah, penyelesaian yang mencakup ciri-ciri dan perbedaan tumbuhan monokotil dan
dikotil serta contoh tumbuhannya masing-masing dan beberapa peranannya dalam kehidupan!
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 78
.................................................................................................................................................................

Hal 79
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 80
BAB ANIMALIA

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi

3.9. Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh, rongga tubuh,
simetri tubuh dan reproduksi.
4.9. Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyusun tubuh hewan
(diploblastik, dan tripoblastik), simetri tubuh, rongga tubuh, dan reproduksinya.

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan.


2. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri berbagai jenis hewan invertebrata
3. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri berbagai jenis hewan vertebrata
4. Siswa mampu menjelaskan peranan hewan bagi kelangsungan hidup di bumi
5. Siswa mampu membuat laporan hasil pengamatan terhadap berbagai jenis hewan
vertebrata dan invertebrata

Hal 81
Peta konsep

Animali

Ciri-ciri Invertebrata Vertebrata

Porifera
Pisces Tetrapoda

Cnidaria

Amphibia
Ctenopora

Reptilia
Plathelmintes

Av
Nematoda

Mammalia
Annelida

Molusca

Arthropoda

Echinodermata

Hal 82
MATERI
A. Ciri-ciri Kingdom Animalia
Hewan atau Animalia (latin, anima = jiwa) merupakan organisme eukariotik (memiliki
membran inti sel), multiseluler (bersel banyak), tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil
sehingga hidup sebagai organisme heterotroph, dan dapat menggerakkan tubuh untuk mencari
makan atau mempertahankan diri dari musuh. Hewan menempati hampir semua lingkungan di
bumi, namun sebagian besar species hewan hidup di air.
Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, yaitu
parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum Porifera (hewan
spons). Sementara eumetazoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum
Cnidaria sampai filum Chordata.
Hewan eumetozoa memiliki lapisan embrionalnya (jaringan dari hasil pembelahan sel
zigot). Lapisan embrional tersebut akan membentuk berbagai jaringan dan organ tubuh. Terdapat
tiga macam lapisan embrionik, yaitu:
1. Ektoderm, lapisan terluar yang menutupi permukaan embrio. Ectoderm akan berkembang
menjadi penutup luar tubuh hewan.
2. Endoderm, lapisan terdalam dan menutupi saluran pencernaan yang sedang
berkembang/arkenteron. Endoderm akan berkembang menjadi saluran pencernaan, hati dan
paruparu hewan vertebrata.
3. Mesoderm, terletak diantara ectoderm dan endoderm. Mesoderm akan menjadi otot dan organ
lain yang terletak di antara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.
Hewan yang memiliki dua lapisan embrionik (ectoderm dan endoderm) disebut diploblastic,
contohnya hewan kelompok coelentrata (filum cnidarian dan ctenophore). Hewan yang memilki
tiga lapisan embrionik (ectoderm, mesoderm, endoderm) disebut triploblastic, contohnya semua
eumetazoa, kecuali coelentrata (filum cnidaria dan ctenophora).
Hewan triploblastic dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut:
- Triploblastik Acoelomata, yaitu hewan yang tidak memiliki rongga tubuh diantara
saluran pencernaan atau dinding tubuh. Contoh : phylum Platyhelmintes.
- Triploblastik Pseudocoelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga semu, karena hanya
sebagian saja lapisan tubuhnya yang dibatasi lapisan mesoderm. Contoh: Nematoda.
- Triploblastik Coelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh yang nyata, karena seluruh
tubuh dibatasi lapisan mesoderm. Minimal memiliki rongga gastrovasculer yang berperan
sebagai sistem pencernaan. Contoh : filum Annellida, Molusca, Echinodermata, dan
Arthrophoda.

B. Invertebrata
Invertebrata (Latin: in = tidak; vertebrae = tulang belakang), adalah hewan tingkat rendah
yang tidak memiliki tulang belakang, baik hewan yang bersel tunggal dan tidak mempunyai bentuk
tetap, hewan tersebut dapat dibedakan berdasarkan jumlah lapisan lembaga dan rongga tubuh.
Hewan invertebrate dapat dikelompokkan menjadi beberapa filum anatara lain porifera, cnidaria,
ctenopora, plathyhelmintes, nematode, annelida, moluscca, antropoda, dan Echinodermata.

1. Filum Porifera (Spons)

Hal 83
Porifera dikatakan juga sebagai hewan berpori. Kata Porifera berasal dari bahasa latin yaitu
porus yang berarti pori dan ferre berarti membawa. Hewan Porifera merupakan hewan multiseluler
yang paling sederhana. Bentuk tubuhnya bermacam-macam, misalnya berbentuk piala, terompet,
adapula yang bercabang-cabang seperti tumbuhan. Hewan ini merupakan sessile (hidup melekat
pada substarat). Hewan Porifera, pada bagian tengah tubuhnya terdapat ruangan yang disebut
spongosol yang merupakan saluran air. Pada bagian ujung atas ruang tersebut terdapat lubang besar
tempat keluarnya air yang dinamakan oskulum. Pada Porifera terdapat tiga tipe saluran air, yaitu:
- Tipe asconoid, ostium dihubungkan ke spongosol oleh saluran berbentuk tabung dan
memanjang dari permukaan tubuh. Contohnya pada Leucosolenia sp.
- Tipe syconoid, ostium dihubungkan ke spongosol oleh saluran yang bercabang-cabang.
Contohnya pada Scypha sp.
- Tipe leuconoid/rhagon, ostium dihubungkan oleh saluran bercabang-cabang ke sesuatu rongga
yang tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya pada Spongila sp.

Gambar 10.1. Tipe Saluran Air Porifera


Sumber: http://mahardikawulandari17.blogspot.com/2015/01/

a. Klasifikasi Porifera
Porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas berdasarkan tipe rangka yang dimilikinya yaitu:
1) Kelas Calcarea atau Calcispongiae
Calcarea atau Calcispongiae (latin, calcarean/calcis yang berarti kapur, dan spongia yang
berarti spons) memiliki kerangka tubuh berupa spikula berbentuk jarum dari zat kapur atau kalsium
karbonat (CaCO3), memiliki tipe air askonoid dan hidup di laut yang dangkal. Contohnya Clathrina
sp, Leucosolenia, dan Sycon ciliatum

2) Kelas Hexactinellida (Hyalospongiae)


Hexactinellida atau Hylospongiae (Yunani, hexa = enam, hyalo = transparan atau kaca,
spongia = spons) memiliki kerangka tubuh spikula dari zat kersik (silikat) hidup di laut yang dalam.
Contohnya spesiesnya adalah karang gelas (Euplectella) dan Pheronema sp.

3) Kelas Demospongia

Hal 84
Demospongia (Yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki spikula dari zat kersik
(silikat) dan serabut spongin. Namun, ada anggota Demospongia yang memiliki spikula atau
spongin. Bahakan, ada yang tidak memiliki keduanya. Contohnya anggota kelas ini adalah karang
lubang (Euspongia), Haliclona, dan Panicea.

4) Sclerospongiae
Sclerospongiae atau spons karang (Coralline sponges) menghasilkan rangka yang tersusun
rangka yang tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) ynag terjalin dalam serat-serat spons,
sehingga tampak seperti batu koral. Sclerospongiae banyak ditemukan di daerah terumbu karang.
Contohnya Ceratoporella dan Stromaatospongia

b. Sistem Reproduksi Porifera


Reproduksi Porifera berlangsung secara seksual maupun aseksual. Reproduksi secara
aseksual dengan cara pembentukan tunas (budding) dan gemula (gemulle, tunas internal). Tunas
merupakan salah satu jenis sel-sel amebosit yang mudah dilepaskan. Sekelompok sel yang
dilepaskan akan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi seksual terjadi melalui persatuan
sperma dan ovum. Porifera termasuk hewan hermafrodit (ovum dan sperma diproduksi oleh satu
induk yang sama), meskipun demikian sperma tidak membuahi sel telur dari individu yang sama.
Pembuahan terjadi antara sperma dan ovum dari individu yang berbeda. Hasil pembuahan berupa
zigot yang akan berkembang menjadi larva berflagella yang disebut larva amfiblastula. Karena
memiliki flagella, larva dapat bergerak bebas dan akhirnya akan menempel pada tempat tertentu dan
kemudian tumbuh menjadi porifera baru.

c. Peranan Porifera bagi Kehidupan


Porifera merupakan hewan penyusun koral (terumbu karang) yang memiliki fungsi ekologis
bagi ekosistem perairan laut, digunakan untuk hiasan di dalam akuriaum di laut, misalnya Axinella
cannabina (berwarna oranye). Kerangka dari spongia dan hippospongia dimanfaaatkan untuk spons
mandi. Hewan spons Cliona sp dapat mengebor baru karang dan cangkang Mollusca yang sangat
keras, sehingga membantu pelapukan.

2. Filum Coelenterata
Filum Cnidaria dan Cctenophora termasuk kelompok hewan Coelenterata (Yunani,
coelenteron yang berarti rongga) yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan
makanan (gastrovaskuler). Coelenterata sebagaian hidup soliter, sedangkan yang lain misalnya
hewan karang hidup berkoloni. Tubuh Coelenterata terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuer
untuk mencerna makanan. Ciri khas dari Coelenterata adalah tubuhnya dikelilingi oleh lengan-
lengan halus yang disebut tentakel dan dalam tentakel ini terdapat nematokist yang mengandung
racun dan berguna untuk melumpuhkan mangsanya. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu
polip dan medusa. Polip berbentuk silindris yang memiliki dua ujung yaitu ujung yang satu sebagai
oral (mulut) yang dikelilingi tentakel, sedangkan ujung lainnya sebagai aboral yang menempel pada
substrat. Habitat hidup pada dasar perairan, sedangkan medusa berbentuk seperti lonceng, payung,
atau mangkok terbalik, di mana bagian cembung mengarah ke atas, sedangkan bagian cekung yang
memiliki mulut dan tentakel mengarah ke bawah. Habitat hidup bergerak melayang bebas di dasar
perairan.
a. Klasifikasi Coelenterata
Hal 85
Coelenterata diklasifikasikan ke dalam tiga kelas berdasarkan bentuk dasar tubuhnya yaitu:
1) Kelas Hydrozoa
Hydrozoa memiliki bentuk polip yang lebih dominan dibandingkan bentuk medusanya.
Siklus hidup Sebagian besar hydrozoa mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang
seksual. Contohnya Obelia sp. Selain itu, ada pula yang tetap berbentuk polip misalnya Hydra sp.
Hydra sp selain bereproduksi juga dapat beregenerasi, yaitu jika sebuah Hydra dipotong melintang
menjadi beberapa potongan, maka masing-masing potongan akan tumbuh menjadi Hydra baru.

2) Kelas Scyphozoa
Seluruh anggota Scyphozoa hidup di laut. Scyphozoa memiliki bentuk tubuh yang
menyerupai mangkuk transparan dan berukuran besar. Ciri utama kelas ini adalah bentuk tubuh
medusa lebih dominan daripada bentuk polipnya dan memiliki lapisan mesoglea yang tebal.
Medusa tersebut dapat mengapung atau berenang bebas di dalam air. Tentakel-tentakelnya
mengandung knidoblas yang dapat menyebabkan rasa sakit pada beberapa spesies. Contoh spesies
dari kelas Scyphozoa adalah ubur-ubur (Aurelia aurita).
3) Kelas Anthozoa
Anthozoa hanya dapat ditemukan di laut. Anthozoa hidup sebagai polip dan tidak memiliki
bentuk medusa. Anthozoa memiliki tubuh yang berbentuk slinder pendek, pada salah satu ujungnya
terdapat mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang mengandung nematosista.
Sementara itu, ujung yang lain berupa lempeng untuk melekatkan air pada suatu dasar. Anthozoa,
pada umumnya hidup membentuk koloni, meskipun ada yang hidup sebagai soliter. Anemon
(mawar) laut dan karang merupakan contoh anggota Anthozoa. Anemon laut hidup soliter,
sedangkan karang hidup berkoloni. Sisa rangka karang yang terbuat dari zat kapur (kalsium
karbonat) membentuk terumbu karang.

b. Sistem Reproduksi Coelenterata


Coelenterate dapat berkembang biak dengan cara aseksual ataupun seksual, reproduksi
secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas, yang kemudian lepas dari induknya dan
berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk
sperma dan ovum yang melebur menjadi zigot, lalu tumbuh menjadi individu baru. Coelenterata
sebagian hermaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang sama), tapi juga ada yang
gonochoris (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang terpisah dari individu penghasil
ovum).
Coelenterata juga dapat mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), misalnya pada ubur-
ubur (Aurelia aurita). Hewan tersebut mengalami pembuahan secara internal. Dari persatuan
sperma dan ovum, akan terbentuk zigot, yang tumbuh menjadi larva bersilia disebut planula.
Selanjutnya planula akan tumbuh menjadi polip yang bentuknya seperti terompet disebut
skifistoma. Skifistoma memiliki lempeng basalis, mulut, dan tentakel yang selanjutnya muncul
sekat-sekat disebut strobila. Tiap buku strobila akan lepas, disebut efira, dan akan tumbuh menjadi
ubur-ubur baru (medusa). Perhatikan gambar berikut:

Hal 86
Gambar 10.2. Siklus hidup Obelia sp
Sumber: https://herayantiyusuf.blogspot.com/2016/10/siklus-hidup-obelia-sp.html

c. Peranan Coelenterata bagi Kehidupan


Coelenterata memberikan manfaat penting bagi kehidupan. Beberapa jenis ubur-ubur,
misalnya digunakan untuk sebagai bahan pembuatan agar-agar dan bahan baku industri kosmetik.
Selain itu, coelenterata dari kelas Anthozoa seperti Tubipora, Meandrina, dan Acropora pada
ekosistem laut memiliki peran ekologis yang penting, seperti membentuk batu karang penahan
gelombang. Terumbu karang yang terdiri dari spesies-spesies dari filum Coelenterata membentuk
pemandangan yang indah di dasar laut.

3. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes atau cacing pipih memiliki bentuk tubuh memanjang pipih dorsoventral
tanpa segmentasi atau ruas-ruas. Hewan ini ada yang bersifat parasit dan ada yang hidup bebas di
perairan. Dibandingkan filum Porifera dan Coelenterata, Platyhelminthes memilki struktur tubuh
yang lebih kompleks. Otot pada dinding tubuh berkembang biak, sistem saraf terdiri atas ganglion
(simpul saraf) yang dilengkapi dengan saraf-saraf tepi sehingga membentuk sistem saraf tangga tali.
Adapun alat ekskresi Platyhelminthes berupa sel api (flame cell).
Reproduksi Platyhelminthes terjadi secara aseksual dan seksual. Filum ini termasuk hewan
yang hermaprodit, artinya dalam satu individu terdapat organ seksual jantan dan organ seksual
betina. Reproduksi secara aseksual terjadi secara fragmentasi dan secara seksual terjadi dengan
penyatuan sperma dan ovum.
a. Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu
1) Kelas Turbellaria
Turbellaria merupakan cacing yang bersifat karnivora dan dapat ditemukan di perairan,
genangan air, kolam, atau sungai. Mereka hidup dengan memakan cacing, serangga, dan moluska
kecil. Salah satu contoh turbellaria adalah Planaria sp. Planaria dapat bergerak dengan
menggunakan silia yang terdapat dalam epidermis tubuhnya.

Hal 87
Planaria sp, merupakan hewan dengan daya regenerasi yang tinggi, yaitu mampu
membentuk atau menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang hilang. Jika kepala atau ujung
ekornya dipotong, kepala atau ujung ekor tersebut akan tumbuh lagi. Jika tubuhnya dipotong
menjadi dua, bagian ujung kepala akan menumbuhkan ekor baru dan bagian ujung ekor akan
menumbuhkan kepala baru. Dalam ekosistem air, cacing kelompok ini berperan sebagai konsumen.

2) Kelas Trematoda
Anggota kelas trematoda bersifat parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini memiliki alat
isap yang dilengkapi dengan gigi kitin. Beberapa jenis cacing ini bersifat merugikan di bidang
peternakan karena hewan ternak yang mengandung cacing ini menjadi tidak layak untuk
dikonsumsi. Contoh spesies Trematoda, yaitu Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing hati biasanya
terdapat pada kantong empedu hati ternak dan menyerap makanan (nutrien) dari inangnya.
Sistem reproduksi Fasciola hepatica bersifat hermaprodit. Setiap individu mampu
menghasilkan kurang lebih 500.000 telur. Hati seekor domba dapat mengandung 200 ekor cacing
atau lebih. Perhatikan gambar daur hidup Fasciola hepatica berikut ini:

Gambar 10.3 Siklus Hidup Cacing Hati (Fasciola hepatica)


Sumber: http://gg.gg/m6ckx

Dalam tubuh seekor sapi terdapat cacing hati. Bersama-sama dengan empedu telur masuk ke
usus dan keluar dari tubuh sapi melalui feses. Pada tempat yang sesuai, telur akan menetas menjadi
mirasidium (larva bersilia). Jika tidak menemukan inangnya, mirasidum hanya akan bertahan hidup
sekitar 8 jam, tetapi jika masuk ke inang (misalnya Lymnaea sp) dalam waktu kurang lebih dua
minggu larva ini berubah bentuk menjadi sporosista. Sporosista selanjutnya tumbuh menghasilkan
larva kedua yang disebut redia. Selanjutnya redia masuk ke jaringan tubuh siput dan berkembang
menjadi serkaria. Serkaria akan meninggalkan tubuh siput dan berenang di dalam air. Serkaria yang
menempel pada rumput atau tanaman air akan membentuk metaserkaria yang dilindungi oleh sista.
Bila termakan oleh sapi, sista akan pecah dan menuju saluran empedu untuk kemudian tumbuh dan
berkembang menjadi cacing dewasa.

3) Kelas Cestoda

Hal 88
Kelas Cestoda memiliki bentuk pipih dan panjang seperti pita sehingga cacing ini disebut
juga cacing pita. Tubuh cacing kelas Cestoda terdiri dari rangkaian segmen yang masing-masing
disebut proglotid. Setiap proglotid merupakan unit yang berdiri sendiri dan mengandung organ-
organ reproduksi seksual jantan dan betina. Di bagian ujung anterior tubuhnya terdapat “kepala”
yang membulat (skoleks). Bagian skoleks dilengkapi alat penghisap berkait (rostellum) yang
digunakan untuk menempel pada inang.
Cacing pita dapat menginfeksi manusia. Penularan cacing pita dapat melalui daging hewan
yang terinfeksi oleh cacing tersebut dan tidak dimasak dengan benar. Panjang cacing ini dapat
mencapai 20 m atau lebih dan dapat menyumbat usus halus serta menyerapa nutrien dari usus
halus, khususnya manusia. Akibatnya, manusia yang terinfeksi cacing ini dapat mengalami
defisisensi nutrisi. Contoh spesiesnya adalah Taenia saginata dan Taenia solium.
Dalam tubuh manusia, proglotid cacing pita dewasa yang mengandung embrio melepaskan
diri dan keluar dari usus inang bersama feses. Jika proglotid dewasa tertelan oleh sapI atau babi,
maka telur-telur yang berisi embrio akan sampai di usus dan menetas menjadi larva onkosfer. Larva
tersebut akan tumbuh menjadi sistiserkus. Apabila manusia memakan daging sapi atau babi yang
mengandung sistiserkus dan tidak sempurna dalam memasaknya, maka sistiserkus akan tumbuh
tumbuh dan berkembang menjadi cacing pita dewasa dalam usus manusia. Begitu seterusnya daur
hidup cacing ini akan terulang kembali.

b. Peranan Platyhelminthes bagi Kehidupan


Sebagian besar anggota Platyhelminthes bersifat kurang menguntungkan karena hidup
parasite pada manusia dan hewan. Akan tetapi, dalam ekosistem Platyhelminthes berperan sebagai
penyusun rantai dan jarring-jaring makanan, yaitu sebagai konsumen.
4. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes merupakan kelompok cacing berbentuk gilig memanjang sehingga disebut
cacing gilig. Nemathelminthes dapat hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit pada
hewan atau manusia. Cacing ini bereproduksi hanya secara seksual dengan jenis kelamin terpisah.
Beberapa contoh spesies yang termasuk dalam filum Nemathelminthes, yaitu:
a. Wuchereria bancrofti (cacing filaria) memiliki inang perantara berupa nyamuk dan inang tetap
yaitu manusia pada bagian pembuluh getah bening. Cacing ini dapat menyebabkan terjadi
penyakit kaki gajah (elephantiasis).
b. Enterobius vermicularis (cacing kremi) hidup di dalam usus besar manusia. Pada saat cacing
betina bertelur ia akan menuju anus untuk memperoleh oksigen, gerakan cacing tersebut
menyebabkan rasa gatal di bagian anus.
c. Ascaris lumbricoides (cacing gelang) hidup sebagai parasit dalam usus manusia. Cacing ini
dapat menyebabkan penyakit ascariasis. Cacing gelang memiliki bentuk tubuh bulat panjang
dengan bagian ujung-ujungnya meruncing. Tubuh cacing betina relatif lebih lurus, sedangkan
cacing jantan memiliki ujung posterior yang melengkung.
d. Ancylostoma duodenale (cacing tambang) hidup parasit di usus manusia dan banyak dijumpai
di daerah pertambangan. Cacing tambang menghisap darah manusia dan mengeluarkan zat anti
koagulan yang mencegah terjadi pembekuan darah sehingga dapat menyebabkan kematian.
e. Trichinella spiralis (cacing otot) menyebabkan penyakit trichinosis pada manusia, tikus, atau
babi. Agar tidak terinfeksi cacing ini, daging harus dimasak sampai matang agar cacing muda
dapat mati.

Hal 89
5. Filum Annelida
Annelida memiliki struktur tubuh simetri bilateral, panjang, dan bersegmen-segmen. Pada
Sebagian besar annelida, di setiap segmen tubuhnya terdapat sejumlah rambut kecil yang kaku,
disebut setae. Setae terbuat dari kitin dan berfungsi membantu pergerakan.
a. Klasifikasi Annelida
Berdasarkan banyak sedikitnya setae pada tubuhnya, anggota Annelida diklasifikasikan
menjadi tiga kelas yaitu:
1) Kelas Oligochaeta
Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit rambut pada ruas-ruas tubuhnya. Di
antara ruas-ruas tubuhnya tidak terdapat parapodia. Pada segmen 32-37 tubuhnya, terjadi
penebalan yang disebut klitelum yang berfungsi menghasilkan selubung pelindung telur-telur
(kokon).
Anggota kelas Oligochaeta ada yang behabitat di air tawar dan ada pula yang hidup di darat.
Contoh spesies dari kelas ini adalah Pheretima (cacing tanah yang ada di daratan Asia dan Asia
Tenggara), Lumbricus (cacing tanah yang ada di daratan Eropa dan Amerika), Tubirex sp (cacing
air tawar), dan Monogaster hautenii (cacing raksasa yang terdapat di Sumatera).

2) Kelas Hirudinea
Hirudinea memiliki bentuk tubuh pipih, tidak memiliki rambut dan parapodia. Pada
umumnya Hirudinea hidup air tawar, darat, dan air laut. Hirudinea merupakan cacing penghisap
darah vertebrata. Di kedua ujung tubuhnya terdapat alat isap yang digunakan untuk menempel pada
korban dan menghisap darahnya. Contoh kelas Hirudinea yang terkenal adalah Hirudo medicinalis
(lintah), Haemodipsa zeylanica (pacet).

3) Kelas Polychaeta
Polychaeta merupakan cacing berambut banyak. Rambut tersebut tumbuh pada parapodia
(sejenis kaki). Tempat hidup dari anggota kelas ini adalah di laut. Contoh spesies dari kelas
Polychaeta adalah Nereis, Spirobranchus giganteus, Arenicola, Eunice viridis (cacing palolo), dan
Lysidice (cacing wawo).

b. Peran Annelida bagi Kehidupan


Beberapa Annelida dapat memberikan peran yang menguntungkan bagi kehidupan manusia,
yaitu cacing palolo dan cacing wawo. Kedua cacing tersebut dapat dimakan manusia. Selain cacing
palolo dan cacing wawo, anggota spesies dari filum annelida yang bersifat menguntungkan adalah
cacing tanah. Cacing ini dapat membantu menggemburkan tanah dan menyuburkan tanah, sehingga
sangat membantu bidang pertanian. Adapun lintah, walaupun merugikan karena menghisap darah
mangsanya, hewan ini mempunyai zat anti koagulan, sehingga darah mangsa yang diisap tidak
mengalami pembekuan.

6. Filum Molusca
Mollusca dikelompokkan ke dalam hewan lunak, tubuhnya ada dilindungi oleh cangkang

Hal 90
dan ada pula yang tidak. Molusca juga memiliki simetri tubuh bilateral. Molusca memiliki tiga
bagian

Hal 91
tubuh yang utama, yaitu kaki yang berfungsi sebagai alat gerak; massa visera, tempat terdapatnya
organ dalam; dan mantel, yang membentuk rongga berisi cairan tempat lubang insang dan anus.
Molusca hidup di perairan dan daratan. Molusca yang hidup di perairan bernafas menggunakan
insang, sedangkan yang hidup di daratan menggunakan rongga mantel berpembuluh darah sebagai
pengganti paru-paru. Molusca memiliki jenis kelamin yang terpisah, tetapi ada pula yang bersifat
hermafrodit.
a. Klasifikasi Molusca
Molusca diklasifikasikan menjadi lima kelas berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki,
cangkang, mantel, insang, dan sistem sarafnya. Kelima kelas tersebut yaitu:
1) Kelas Gastropoda
Beberapa contoh anggota Gastropoda yaitu bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp),
siput laut (Littorina sp dan Buccinum sp), siput air tawar (Limnaea sp) gastropoda hidup di laut, air
tawar, atau daratan yang lembap. Gastropoda mempunyai cangkang yang berbentuk kerucut dan
berpilin-pilin ke arah kanan atau kiri dan tubuhnya akan menyesuaikan diri dengan bentuk
cangkang itu. Bentuk cangkangnya bermacam-macam seperti tanduk, berduri, atau menjari. Ada
pula Molusca yang tidak mempunyai cangkang, misalnya siput telanjang (Vaginulla), jenis ini ada
juga yang hidup di darat. Gastropoda memiliki tubuh yang terdiri dari kepala, leher, kaki, dan organ
dalam (visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel sebagai alat penglihatan. Di bawah
kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lendir untuk membasahi kaki yang
memudahkannya untuk
bergerak.

2) Kelas Amphineura
Contoh spesies dari kelas ini adalah chiton. Hewan dari kelas Amphineura hidup di laut dan
umumnya melekat pada dasar perairan. Amphineura memiliki bentuk tubuh pipih memanjang, tidak
berkepala, tidak bertentakel, dan terdapat cangkang di bagian punggungnya. Cangkang tersebut
tersusun saling tumpang tindih menyerupai genting.

3) Kelas Scapopoda
Contoh spesies dari kelas Scapopoda adalah Dentalium elephantinum. Scapopoda dikenal
dengan nama siput gading atau siput gigi. Hewan dari kelas ini berbentuk seperti kerucut atau
tanduk dan memiliki cangkang. Kedua ujung cangkang berlubang. Hewan ini dapat dijumpai di
laut.

4) Kelas Cephalopoda
Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah gurita (Octopus sp), cumi-cumi (Loligo
pealei), sotong (Sephia sp), dan Nautilus sp. Cephalopoda merupakan hewan yang memiliki kepala
yang dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel. Tentakel-tentakel tersebut
berjumlah 8 (pada gurita) atau 10 (pada cumi-cumi dan sotong) serta memiliki alat penghisap.
Tentakel tersebut berfungsi untuk menangkap mangsa dan membantu pergerakan. Pada kepala
terdapat mata yang menonjol dan mirip dengan mata Vertebrata pada umumnya. Tubuh
Cephalopoda berbentuk gelendong atau sekoci, kulit tubuhnya dapat berubah warna karena adanya
kromatofora yang dapat diatur sesuai dengan tempat hewan itu berada.

Hal 92
5) Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

Hal 93
Pelecypoda dikenal pula dengan nama Bivalvia, jika cangkangnya berjumlah dua dan dapat
dikatupkan; apabila insangnya berlempeng-lempeng disebut Lamellibranchiata. Dari luar ke dalam,
cangkang Bivalvia tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
- Lapisan periostracum, merupakan lapisan yang keras yang terbuat dari zat tanduk dan
dihasilkan oleh tepi mantel.
- Lapisan prismatik merupakan lapisan yang terbentuk dari kristal-kristal kapur.
- Lapisan nakreas merupakan lapisan Mutiara yang dihasillkan oleh seluruh permukaan mantel.
Banyak terdapat pada tiram Mutiara dan tampak berkilaua. Contoh spesies Pelecypoda yang
menghasilkan mutiara adalah Pinctada margaritifera dan Pinctada maxima

b. Peranan Molusca bagi Kehidupan


Beberapa jenis molusca bersifat menguntungkan manusia seperti beberapa jenis kerang,
cumi- cumi, sotong, dan remis sebagai sumber protein hewani, kerang mutiara (Pinctada
margaritifera) sebagai penghasil mutiara yang dapat dijadikan sebagai perhiasan. Meskipun
demikian, beberapa jenis molusca juga ada yang bersifat merugikan seperti Teredo navalis dapat
merusak dermaga dan kapal kayu. Kerang bulu (Anadara sp) sebagai pembawa bakteri Salmonella
typhi, penyebab tipus, serta beberapa jenis siput bersifat merugikan karena merusak tanaman
perkebunan dan sebagai hospes perantara cacing hati.

7. Filum Arthropoda
Filum Arthropoda memiliki kaki yang beruas-ruas. Tubuhnya bersimetri bilateral dan dapat
dibedakan menjadi kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Anda dapat menemukan
jenis- jenis Arthropoda di laut, air tawar, dan di darat, hidup bebas atau sebagai parasit. Sistem
ekskresi filum Arthropoda berupa pembulu malpighi.
a. Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas berdasarkan bagian-bagian tubuh
seta jumlah kakinya, yaitu Crustaceae (udang-udangan), Arachnida (laba-laba), Insecta (serangga),
dan Myriapoda (kaki seribu).
1) Kelas Insecta
Insecta atau serangga merupakan jenis spesies Arthropoda yang paling banyak ditemui.
Insecta disebut juga heksapoda yang artinya hewan berkaki enam. Tubuh Insecta terdiri atas ruas
kepala (cephal), dada (toraks), dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat satu pasang mata faset
(mata majemuk), mata tunggal (oselus), satu pasang antena sebagai alat peraba, dan mulut. Mata
majemuk tersusun atas satuan-satuan yang disebut omatidium atau raset. Mulut serangga
berkembang menjadi beberapa tipe sesuai dengan cara makannya, yaitu mulut mengigit dan
mengunyah (terdapat pada jangkrik dan belalang), mulut mengigit dan menjilat (terdapat pada
berbagai macam lebah), mulut menusuk dan menghisap (terdapat pada nyamuk), mulut menghisap
(terdapat pada kupu-kupu).

Organ pernafasan pada insecta adalah trakea. Lubang-lubang trakea disebut dengan spirakel.
Spirakel terdapat di setiap samping segmen tubuh tengah dan segmen tubuh belakang. Pada
umumnya, insecta mengalami metamorfosis selama pertumbuhannya menjadi dewasa. Ada dua
macam metamorfosis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna. Serangga
mengalami empat tahap perkembangan dalam proses metamorfosis sempurna, yaitu telur, larva,

Hal 94
pupa (kepompong), dan imago (dewasa). Contoh insecta yang mengalami metamorfosis sempurna
adalah

Hal 95
kupu-kupu, lalat, dan nyamuk. Adapun dalam perkembangan metamorfosis tak sempurna,
perkembangan serangga tidak melalui tahap pupa (kepompong). Contoh insecta yang mengalami
metamorfosis tak sempurna adalah jangkrik, belalang, dan kecoa.
2) Kelas Crustaceae
Crustaceae memiliki tubuh yang bersegmen dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton yang
terbuat dari bahan kitin. Crustaceae mempunyai dua pasang antenna pada bagian kepala, yaitu
sepasang antena Panjang dan sepasang antenna pendek yang disebut antenulae. Pada setiap ruas
tubuhnya terdapat sepasang kaki. Crustaceae memiliki alat keseimbangan yang disebut statosit. Alat
tersebut berupa kantong berdinding kitin yang terletak pada ruas dasar antenulae. Daphnia sp udang
air tawar kecil (Gammarus), udang sungai besar (Astacus) kepiting (Cancer pagurus) dan teritip
(Semibalanus) merupakan contoh hewan yang termasuk ke dalam kelas Crustaceae.

3) Kelas Arachnida
Arachnida memiliki tubuh terbagi atas kepala dada menjadi satu (sefalotoraks) dan perut
(abdomen). Pada bagian kepala dada terdapat empat pasang kaki. Pada kepala terdapat beberapa
pasang mata tunggal dan dua pasang mulut yaitu kalisera dan pedipalpus. Kelisera yang berbentuk
seperti catut dan pedipalpus yang berbentuk seperti gunting. Pedipalpus ini berfungsi untuk
memegang. Umumnya, laba-laba hidup di tanah dan alat pernafasan berupa paru-paru buku. Contoh
Arachnida adalah laba-laba, kalejengking (Thelphonus coudotus), ketunggeng (Butus afer),
kalajengking biru (Heterometrus cyapeus), caplak kudis (Sarcoptes scabei), tarantula (Lycosa
terentula) dan tungau (Dermatophogoides).

4) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki dan beruas-ruas. Tubuhnya terdiri
atas kepala (sefalo) dan perut (abdomen). Kepala dilengkapi dengan sepasang antenna sebagai indra
peraba dan sepasang mata tunggal (oselus). Di bawah kepalanya terdapat rahang dan alat mulut
tambahan. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas Myriapoda adalah lipan rumah atau kelabang
(Scutigera dan Scolopendra) serta luing atau kaki seribu (Spirobulus dan lulus).
b. Peranan Arthropoda bagi Kehidupan
Arthropoda memberikan peran bagi kehidupan yang bersifat menguntungkan ataupun
merugikan.
1) Arthropoda yang bersifat menguntungkan
Beberapa anggota Crustacea bersifat menguntungkan manusia, yaitu sebagai sumber protein,
contohnya udang, lobster, kepiting, dan rajungan. Sementara itu, Myriapoda berperan sebagai
pemecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. Adapun Insecta Sebagian
besar bersifat menguntungkan, diantaranya untuk dimakan misalnya laron, dan larva lebah; sebagai
obat-obatan tradisional misalnya madu (Apis sp) membantu proses penyerbukan berbagai macam
tumbuhan, misalnya kupu-kupu, kumbang, dan lebah; sebagai bahan pembuatan pakaian sutera,
misalnya kepompong (Bombyx mori).

2) Arthropoda yang bersifat merugikan

Hal 96
Beberapa jenis Arthropoda bersifat merugikan karena dapat menyebabkan berbagai
penyakit, seperti Sarcoptes scabei (penyebab gatal atau kudis pada manusia), Psoroptes equi
(penyebab kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda), Otodectes cynotis (tungau kudis telinga
yang menyerang anjing dan kucing) serta Dermacentor variabilis (sebagai vector demam Rocky
Mountain).

8. Filum Echinodermata
Echinodermata memiliki eksoskeleton dari zat kapur dengan tonjolan berupa duri-duri yang
keras sehingga hewanini disebut sebagai hewan berkulit duri. Habitat dari Echinodermata adalah di
air laut, biasanya sesil atau menetap. Hewan ini memiliki kaki ambulakral (kaki buluh), dan tidak
berkepala. Rangka tubuhnya merupakan lempeng zat kapur.
a. Klasifikasi Echinodermata
Echinodermata diklasifikasikan menjadi lima kelas berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu:
1) Kelas Asteroidea (bintang laut)
Asteroidea memiliki struktur tubuh menyerupai bintang. Di permukaan kulit tubuh bintang
laut terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Pada kulitnya yang berduri tersebut terdapat suatu
struktur modifikasi duri berbentuk gunting atau catut yang dinamakan pediselaria, berfungsi
melindungi insang kulit dan membersihkan permukaannya dari unsur-unsur luar. Organ-organ
tubuh Asteroidea bercabang ke seluruh lengan. Contoh spesies dari kelas ini adalah Acanthaster
planci, bintang laut biru (Linckia laevigata), Asterias, dan bintang laut matahari (Solaster).

2) Kelas Holothuoidea (teripang/timun laut)


Holothuroidea memiliki tubuh yang lunak dan tidak berduri. Mulut dan anus terletak pada
bagian kutub berlawanan. Bagian mulut Holothuroidea dikelilingi oleh tentakel-tentakel pendek.
Tentakel tersebut berfungsi membantu memasukkan makanan ke dalam mulut. Hewan ini hidup di
dasar laut dengan cara bersembunyi di lumpur/ pasir. Contoh spesies dari kelas ini adalah teripang
hitam (Holothuria atra) Holothuria scabra, Synapta sp, dan Thyone sp.

3) Kelas Echinoidea (landak laut/bulu babi)


Echinoidea memiliki permukaan tubuh yang diliputi duri sangat banyak, keras, dan tidak
bergerak. Pada umumnya tubuhnya bulu babi berbentuk bulat mirip bantal jarum. Mulut echinoidea
terletak di bawah dan memiliki gigi-gigi yang tajam. Hewan ini hidup di daerah pantai, di atas batu
karang, di dasar laut, dalam lumpur atau sumur-sumuran di daerah pantai, ada pula yang hidup di
muara sungai dengan membenamkan diri di tanah liat atau di bawah karang. Contohnya spesies dari
kelas ini adalah Diadema saxatile, Colobocentrotus atratus, Echinothrix sp, dan Echinus sp.

4) Kelas Ophiuroidea (bintang ular)


Ophiuroidea memiliki bentuk tubuh seperti bola cakram kecil dengan lima lengan bulat
Panjang. Lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama, masing-masing terdapat osikula slindris. Hewan
ini hidup di laut dangkal hingga laut yang dalam dan aktif pada malam hari. Anggota kelas

Hal 97
Ophiuroidea memiliki kaki ambulakral disebut tentakel yang memiliki alat isap (Ampula) dan alat

Hal 98
sensoris yang berfungsi memasukkan makanan menuju mulut dan sebagai alat bantu. Contohnya
bintang ular (Ophiothrix sp).

5) Kelas Crinoidea (lili laut)


Crinoidea hidup menempel di dasar laut, di barisan koral atau membentuk taman laut.
Bentuk tubuhnya dapat menyerupai bunga lili, bunga bakung, atau bulu burung. Tubuhnya tersusun
dari lempeng kapur dan berbentuk cangkir (kaliks). Dari kaliks ini tersembul lima lengan lentur.
Hewan ini juga memiliki lengan berjumlah lima atau kelipatannya dan terdiri atas cabang-cabang
kecil yang didebut pinnula. Contoh spesies dari kelas ini adalah lilin air (Metacrinus) dan Antendon
tenella (bulu bintang)

b. Peran Echinodermata bagi kehidupan


Echinodermata memberikan peranan dalam membersihkan laut dari sampah organic yang
dihasilkan oleh organisme mati. Selain itu, beberapa jenis anggota Echinodermata dapat
dimanfaatkan oleh orang-orang di negara laut tengah, mentimun laut atau teripang digunakan
sebagai bahan makanan, misalnya dijadikan kerupuk atau dimasukkan dalam sup.
C. Vertebrata
Vertebrata merupakan hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata memiliki rangka
dalam yang disebut endoskeleton. Endoskeleton terbentuk dari kartilago dan tulang. Dalam proses
reproduksinya, vertebrata ada yang bertelur (ovipar), melahirkan (vivipar), dan bertelur melahirkan
(ovovivipar). Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara berkembang biak. Vertebrata
dibedakan menjadi lima kelompok yaitu:
1. Super Kelas Pisces (ikan)
Pisces memiliki habitat di air tawar, air laut maupun air payau. Kelompok pisces memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: kulit berlendir, alat gerak berupa sirip dan memiliki gurat sisi, penutup
tubuh berupa sisik, alat pernafasan berupa insang (branchia) yang terdiri atas lengkung insang dan
lembaran insang, jantung terdiri atas dua ruang, yaitu bilik dan serambi. Sistem peredaran darahnya
tertutup dan tunggal. Tipe ginjal adalah pronefros dan metanefros. Pisces diklasifikasikan ke dalam
tiga kelas yaitu:
a. Kelas Agnatha (ikan tidak berahang)
Kelas Agnatha merupakan vertebrata tidak berahang; rangka bertulang rawan memiliki
notochord selama hidupnya; tubuh Agnatha berbentuk slindris memanjang, memiliki lidah dan gigi;
tidak memiliki sirip berpasangan; kulit tidak bersisik; bertubuh lunak dan berlendir. Alat kelamin
Agnatha terpisah atau hermaprodit pada saat larva dan fertilisasi terjadi secara eksternal. habitat di
air laut dan tawar. Contoh spesies dari kelas Agnatha adalah ikan lamprey air tawar (Lampreta sp)
dan hagfish (Myxine sp)

b. Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)


Kelas Condrichthyes merupakan jenis ikan bertulang rawan. Tubuhnya mempunyai 5-7
celah insang yang tidak ditutupi oleh operculum, terletak pada kedua sisi faring. Tubuhnya dilapisi
kulit yang ditutupi oleh sisik plakoid. Sisik plakoid tersusun oleh bahan tulang yang dilapisi email,
sehingga akan terasa kasar Ketika diraba. Alat kelamin terpisah dan fertlisasi terjadi secara
eksternal atau internal. Chondrichthyes berifat ovipara atau ovovivipar. Contoh Chondrichthyes

Hal 99
adalah

Hal
100
Chimaera sp (ikan tikus), Isurus oxyrinchus (hiu Antlantik), Eugomphodus cuvier (hiu macan),
Pristis pectinate (hiu gergaji), Raja erinacea (ikan pari), dan Carcharodon carcharias (hiu putih
raksasa).

c. Kelas Osteichthyes
Kelas Osteichthyes merupakan kelompok ikan bertulang keras atau sejati. Mulutnya terletak
di ujung kepala dan insang memiliki operkulum (tutup insang). Ikan lele (Clarias batrachus)
merupakan salah satu contoh jenis ikan Osteichthyes yang hidup ditempat berlumpur. Ikan ini
memiliki organ pernapasan tambahan di dekat insangnya disebut labirin, terdiri dari kantong-
kantong dengan banyak pembulu darah. Beberapa contoh ikan yang termasuk dalam kelas
Osteichthyes adalah ikan gabus (Ophiocephalus striatus), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tongkol
(Euthynaus alletteratus), belut (Monopterus albus), salmon (Oncorhynchus sp), dan ikan bader
(Perca sp).
Beberapa peranan pisces yang menguntungkan bagi kehidupan yaitu sebagai sumber protein
hewani dan vitamin; bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) atau bahan ampelas
dari kulit ikan cucut yang telah disamak; lemak ikan merupakan sumber asam lemak tidak jenuh;
selain menguntungkan ikan juga dapat bersifat merugikan yaitu ikan pari yang memiliki racun pada
ekornya dan ikan cucut yang sering merusak jaring pada nelayan.
2. Kelas Mammalia
Mammalia memiliki ciri khas mempunyai kelenjar susu dan tubuh ditutupi oleh kulit yang
berambut. Mempunyai dua pasang alat gerak yang dapat mengalami modifikasi untuk memegang,
berjalan, lari, memanjat, menggali atau berenang. Mammalia memiliki suhu tubuh yang tinggi dan
stabil (homoioterm). Fertilisasi pada mammalia terjadi secara internal. Mammalia memiliki kelenjar
air susu (glandula mammae) dan puting susu (tempat bermuaranya saluran-saluran glandula
mamae). Semua mammalia bernapas menggunakan paru-paru.
Beberapa ordo pada mammalia yaitu.
a. Monotremata merupakan satu-satunya hewan Mammalia yang bertelur, misalnya platypus
(Ornithorhynchus anatinus)
b. Marsupialia, Mammalia berkantong misalnya kanguru, koala, dan kuskus.
c. Rodentia, Mammalia pengerat. Gigi serinya seperti pahat dan tumbuh terus dari akarnya.
Contoh kelinci, tikus, marmot, dan landak.
d. Carnivora merupakan Mammalia pemakan daging, mempunyai gigi kuat, serta taring besar dan
tajam. Contoh harimau.
e. Cetacea merupakan Mammalia yang hidup di air, contoh paus dan lumba-lumba.
f. Proboscidea merupakan Mammalia berbelalai. Belalai merupakan perubahan bentuk modifikasi
dari hidung dan bibir atas yang memanjang. Contoh gajah.
g. Primata merupakan Mammalia yang matanya steroskopik menghadap ke depan, contoh kera
dan orang utan.
Peran dan manfaat Mammalia antara lain: sumber protein hewani, seperti daging sapi,
daging kerbau, daging kelinci, daging kambing, dan lain-lain; kotoran sapi atau kerbau dapat
digunakan sebagai pupuk atau bahan bakar; sebagai sarana transportasi, misalnya kuda, gajah,
kerbau, dan lembu; beberapa jenis Mammalia dapat dijadikan hewan peliharaan seperti anjing dan
kucing; sebagai bahan kerajinan misalnya tanduk, cula, dan kulit; beberapa Mammalia juga
merugikan seperti mencuri ternak dan buah-buahan serta perantara berbagai penyakit.

Hal
101
3. Kelas Aves
Aves memiliki ciri-ciri umum seperti berikut: penutup tubuh berupa kulit dengan bulu;
berdarah panas artinya suhu tubuh tidak menyesuaikan diri dengan lingkungan; indra penglihatan
dan pendengaran berkembang cukup baik; tungkai depan berkembang menjadi sayap; jantung
terdiri atas empat ruang dengan sekat yang sempurna; reproduksi terjadi secara generatif seksual
dengan fertilisasi internal; sistem pencernaan makanan memiliki tembolok dan empedal (lambung
kelenjar); respirasi dengan paru-paru, bagi Aves yang bisa terbang respirasi dibantu dengan pundi-
pundi udara. Aves dibedakan menjadi dua sub kelas yaitu:
a. Archaeornithes (semua anggotanya telah punah). Contoh Archaeopteryx.
b. Neornithes, terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
1) Palaeognathae, merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. Dibagi menjadi
beberapa ordo berikut:
a) Sphenisciformes jenis burung yang tidak bisa terbang serta kepala dan leher tidak berbulu,
misalnya penguin (Aptenodytes sp).
b) Casuariiformes jenis burung yang mempunyai tiga jari kaki yang digunakan untuk
pertahanan diri menyerang musuh, misalnya burung kasuari (Casuariis galeatus).
c) Apterydiiformes, ordo yang mempunyai paruh panjang, bulu-bulunya seperti rambut
misalnya burung kiwi (Apteryx australis).

2) Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Dibagi menjadi beberapa ordo
yaitu:
a) Galiiformes, jenis burun yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari, misalnya ayam
(Gallus gallus).
b) Passeriformes, burung yang bersuara merdu, misalnya burung ketilang (Pycnonotus
aurigaster).
c) Anseriformes jenis burung yang dapat berenang, karena kaki pendek dan terdapat selaput
di antara jari kaki, contoh angsa putih (Cygnus alor), entok (Anser albifrons), belibis
(Dendrocygna javanica).
d) Coraciiformes, jenis burung berparuh besar, tungkai pendek, pemakan ikan, katak, dan
lebah, misalnya burung rangkong (Buceros rhinoceros).
Beberapa peranan Aves bagi kehidupan manusia yaitu sebagai sumber protein hewani,
sebagai bahan industri (misalnya shuttle cock dibuat dari bulu plumae), sebagai predator alami, di
bidang sains dipergunakan untuk bahan praktikum.

4. Kelas Amphibia (Katak)


Amphibia memiliki habitat di darat dan di air. Termasuk hewan berdarah dingin
(poikiloterm). Dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis. Telur menetas menjadi kecebong
yang hidup di perairan (bernapas dengan insang), kemudian kecebong tumbuh menjadi Amphibia
dewasa yang hidup di darat. Amphibia yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru. Kulit
Amphibia selalu basah sehingga efektif untuk terjadinya pertukaran udara. Amphibia dibedakan
menjadi beberapa ordo yaitu:
a. Caudata (Amphibia berekor dan berkaki), contohnya salamander raksasa (Megalobatrachus
japonius).
b. Anura (Amphibia tidak berekor), contohnya katak bangkong (Bufo terrestris)
c. Apoda (Amphibia tidak berkaki), contohnya Ichthyosis glutinosis.

Hal
102
Beberapa peranan Amphibia bagi kehidupan manusia antara lain dimanfaatkan dalam bidang
kedokteran untuk diambil racunnya sebagai penguat denyut jantung. Di beberapa daerah,
spesies katak dijadikan sumber makanan.

5. Kelas Reptilia (Melata)


Reptilia hidup di darat. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm) kulit tubuhnya
kering, bersisik terbuat dari zat tanduk, tak berlendir, dan sedikit mengandung kelenjar. Dalam
hidupnya beberapa jenis Reptilia mengalami pergantian kulit/ekdisis. Reptilia bernapas dengan
paru-paru. Reptilia dibedakan menjadi empat ordo, yaitu:
a. Squamata, terdiri atas dua subordo yaitu Lacertilia (bangsa kadal), mempunyai empat tungkai.
Contoh: kadal (Eutropis multifasciata) dan bunglon (Bronchocela jubata); dan ordo yang
kedua adalah Ophidia (bangsa ular), tidak mempunyai tungkai dan antara rahang atas dengan
rahang bawah tidak mempunyai sendi. Contoh: piton (Phyton reticulatus).
b. Chelonia (bangsa kura-kura dan penyu), tubuh dilindungi oelh karapaks di bagian atas dan
plastron di bagian bawah, tidak mempunyai gigi, serta rahangnya dilapisi zat tanduk. Contoh:
penyu hijau (Chelonia mydas)
c. Crocodilia (bangsa buaya), mempunyai kulit tebal, rahang kuat, pada lubang hidung dan telinga
terdapat klep yang dapat menutup ketika berada di dalam air. Contoh: buaya muara
(Crocodillus porosus).
d. Rhynchocephalia, merupakan ordo yang paling primitif. Contoh: tuatara (Sphenodon
punctatus). Beberapa peranan Reptilia yang bermanfaat bagi kehidupan manusia antara lain:
sebagai sumber bahan pangan (misalnya telur penyu), sebagai predator alami (misalnya ular
memakan tikus).
Selain itu, Reptilia dapat pula merugikan manusia yaitu ular memangsa hewan ternak dan ular
berbisa dapat membunuh manusia.

Aktivitas SSCS 10.1

Tahap Search

Petunjuk :

Hal
103
Perhatikan beberapa gambar hewan Invertebrata di bawah ini, kemudian carilah solusi untuk
setiap permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal melalui studi literatur baik dari buku
elektronik ataupun nonelektronik (printed book)!

Tahap Solve

Apakah kamu pernah melihat salah satu spesies dari gambar di atas! Apa nama spesies

Hal
104
hewan tersebut! hewan tersebut dapat di jumpai pada ekosistem perairan dan daratan. Dari
spesies hewan tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda seperti: simetri tubuh, alat gerak,
cara hidup, cara reproduksi dan habitat. Para ahli taksonomi mengklasifikasikan ke dalam
beberapa tingkatan filum yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap gambar dan
wacana di atas maka dapat dirumuskan suatu penelitian pertanyaan antara lain: Apa nama
spesies atau nama lokal dari gambar jenis hewan di atas? Berdasarkan gambar spesies di atas,
apakah terdapat persamaan ciri-ciri yang dimiliki dari hewan-hewan di atas? Berdasarkan ciri
morfologinya kelompkkanlah hewan di atas ke dalam filum yang sesuai !

Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search !

Hal
105
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Create

Temukan hewan-hewan invertebrata yang termasuk filum Porifera, Coelentrata, Platyhelmintes,


Nemathelminthes, Annelida, Molusca, Arthropoda, dan Echinodermata di sekitar lingkungan anda.

Hal
106
Buatlah fotonya sebagai dokumentasi. Kemudian identifikasi ciri-cirinya yang diamati. Jika spesies
hewan dari filum-filum tertentu tidak dapat anda temukan melalui pengamatan langsung, anda dapat
mencari informasi di internet. Susunlah hasil kegiatan anda seperti contoh tabel di bawah ini !
Tabel 10.1. Identifikasi Karakteritik Hewan Invertebrata

Ciri yang diamati Contoh Hewan Filum


No
Porifera Coelentrata Platyhelmintes Nemathelminthes Annelida Molusca Arthropoda Echinodermata
1. Nama jenis/lokal
2. Ada/Tidaknya
Tulang belakang
3. Simetri tubuh
4. Pembagian tubuh
5. Alat gerak
6. Jumlah alat gerak
7. Habitat
9. Rongga tubuh
10. Ciri Khusus

Kegiatan Asosiasi
1. Dimanakah semua hewan tersebut kamu temukan? Dimanakah habitatnya masing-masing?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

2. Tuliskanlah ciri-ciri khusus masing-masing filum yang membedakannya dengan filum lainnya?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Analisis hasil Pengamatan

Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create ! apakah
sama atau berbeda ? kemukakan pendapatmu!

Hal
107
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi judul, soal
masalah, penyelesaian berupa karakteristik hewan, persamaan maupun perbedaan pengelompokkan
pada tingkatan taksonomi klasifikasi dan video/foto.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Aktivitas SSCS 10.2

Tahap Search

Petunjuk
Perhatikan beberapa gambar hewan vertebrata di bawah ini, kemudian carilah solusi untuk setiap
permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal melalui studi literatur baik dari buku elektronik
ataupun nonelektronik (printed book)!

A B C

D E F

Apakah kamu pernah melihat salah satu spesies dari gambar di atas! Apa nama spesies
hewan tersebut! Hewan tersebut merupakan hewan yang memiliki persamaan karakteristik
berupa adanya tulang belakang yang sempurna atau vertebrata. Tulang belakang ini berfungsi
untuk menopang tubuh agar dapat bergerak. Namun apabila diamati karakteristik tersebut
banyak bagian perbedaan yang terlihat seperti: simetri tubuh, cara hidup, jumlah kaki, cara
gerak, cara reproduksi dan habitat. Oleh karena itu, para ahli taksonomi mengklasifikasikan
vertebrata dibagi menjadi dua superkelas yaitu pisces berupa ikan dengan sirip berpasangan dan
Tetrapoda yang memiliki kaki berpasangan. Pisces meliputi kelas Agnatha, Chondrichtyes, dan
Osteichthyes, sedangkan Tetrapoda meliputi kelas Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia.
Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap gambar dan wacana di atas maka dapat dirumuskan
suatu penelitian pertanyaan antara lain: Apa nama spesies atau nama lokal dari gambar jenis
hewan di atas? Apakah persamaan yang dimiliki oleh hewan di atas? Kelompokkanlah hewan di
atas ke dalam kelas yang sesuai berdasarkan pengamatanmu terhadap gambar !

Hal 100
Tahap Solve

Petunjuk :

Hal 101
Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan yang ada pada tahap search !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 102
Tahap Create

Hal 103
Tentukan ciri-ciri dan sifat yang dimiliki dari setiap hewan-hewan vertebrata seperti penguin,
kangguru, katak, hiu, tokek, dan iguana berdasarkan refrensi yang ditemukan dalam buku
maupun jurnal!

Tabel 10.2. Perbedaan Ciri-Ciri dan Sifat Hewan Vertebrata

No Nama Hewan Ciri-ciri Klasifikasi


1.

2.

3.

Lanjutan tabel 10.2. Perbedaan Ciri-Ciri dan Sifat Hewan Vertebrata

No Nama Hewan Ciri-ciri Klasifikasi

Hal 104
4

5.

6.

Kegiatan Asosiasi
1. Tuliskanlah ciri-ciri khusus masing-masing kelas yang membedakannya dengan kelas
lainnya?
Hal 105
Hal 106
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
2. Tergolong ke dalam sub filum apakah semua hewan di atas ? jelaskan alasannya !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

3. Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan kelas hewan di bawah ini !
Kelas
Nama Hewan
Pisces Amphibia Reptilia Aves Mamalia
Sapi
Buaya
Ikan Buntel
Kangguru
Tokek
Cicak
Kodok
Ikan Paus
Penyu
Ayam

Analisis hasil Pengamatan


Bandingkan hasil prediksimu pada tahap solve dan hasil pengamatanmu pada tahap create ! apakah
sama atau berbeda ? kemukakan pendapatmu!

Hal 107
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Tahap Share

Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan powerpoint meliputi judul, soal
masalah, penyelesaian berupa karakteristik hewan, persamaan maupun perbedaan pengelompokkan
pada tingkatan taksonomi klasifikasi dan video/foto.

Kesimpulan
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan !
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

Hal 108

Anda mungkin juga menyukai