Skripsi Revisi 29
Skripsi Revisi 29
SKRIPSI
Oleh:
ANDRI IBRAHIM
NPM: 19113220215728
JURUSAN MANAJEMEN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
Pancasetia Banjarmasin.
2. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga saya yang
skripsi ini.
3. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Yuyun Setiawati Amd.
4. Dan juga mengucapkan terima kasih kepada responden yang telah berkenan
menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini. Partisipasi dan kesediaannya telah
yang diperlukan
Di samping itu penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi
penjelasan maupun dalam penulisan kata dan tata bahasanya. Untuk itu penulis
berharap dengan kerendahan hati menerima kritik dan saran yang sifatnya
Akhir kata dengan diiringi do’a semoga amal ibadah dari semua pihak
yang telah membantu penulisan skripsi ini mendapat ganjaran yang berlimpah dari
Allah SWT. dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengguna
lainnya
Andri Ibrahim
ABSTRAK
i
4.1.3 Struktur Organisasi RS Marina Permata....................................... 45
4.1.3 Uraian tugas ................................................................................. 46
Hasil Penelitian ............................................................................................ 63
4.2.1 Karakteristik Responden ............................................................... 63
4.2.2 Pembahasan Data Jawaban Responden ..................................... 64
4.2.3 Uji Instrumen.................................................................................. 76
4.2.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 79
4.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 84
4.2.6 Uji Hipotesis ................................................................................... 85
Pembahasan ................................................................................................ 88
4.3.1 Pengaruh X1, X2 Terhadap Y Secara Simultan ........................... 88
4.3.2 Pengaruh X1, X2 Terhadap Y Secara Parsial .............................. 89
4.3.3 Uji Variabel Dominan ..................................................................... 90
BAB V PENUTUP........................................................................... 92
Kesimpulan .................................................................................................. 92
Saran ........................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 94
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 4.30 Uji Linearitas ....................................................................................... 81
Tabel 4.31 Uji Multikolineritas ............................................................................... 82
Tabel 4.32 Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 84
Tabel 4.33 Uji f ...................................................................................................... 85
Tabel 4.34 Uji t ...................................................................................................... 86
Tabel 4.35 Uji Variabel Dominan ......................................................................... 87
v
BAB I
PENDAHULUAN
lakukan harus lebih baik dan berkualitas dari pada sebelumnya. Oleh karena
itu, untuk mendapatkan hasil kinerja yang baik, maka perusahaan harus
faktor yaitu faktor individual dan faktor organisasi. Faktor individual terdiri
rumah sakit seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan lain-lain merupakan
Oleh karena itu, faktor individu tidak menjadi fokus penelitian ini.
kinerja karyawan apa bila karyawan merasa tidak aman dan nyaman di
1
2
memperoleh informasi secara tepat dan akurat dan merupakan bagian dari
Rumah Sakit), melaporkan bahwa 1257 dari 2588 (atau sekitar 48%) rumah
sakit di Indonesia telah memiliki SIMRS yang fungsional. Ada 128 rumah
sakit (5%) yang melaporkan sudah memiliki SIMRS namun tidak berjalan
secara fungsional. Ternyata masih terdapat 425 rumah sakit (16%) yang
belum memiliki SIMRS. Namun demikian, masih terdapat 745 rumah sakit
(28%) yang tidak melaporkan apakah sudah memiliki SIMRS atau belum.
berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yaitu PT. Erina Citra Gemilang
peletakan batu pertama pada Tanggal 16 April 2014 yang berlokasi di Jl.
Permata didirikan di atas areal tanah seluas 3,5 Ha, dengan konsep
mengutamakan kebersihan, tata ruang yang baik serta lingkungan yang asri.
Keasrian lingkungan RS. Marina Permata juga terjaga, karena dari seluruh
sisanya untuk lanskap lingkungan, taman dan lainnya. Pada tanggal 30 April
RS. Marina Permata. Nama RS. Marina Permata memiliki makna khusus,
nama Marina diambil dari letak geografis Kabupaten Tanah Bumbu yang
berdampingan dengan laut. Permata, diambil dari sumber daya alam Tanah
permata hitam.
SIMRS sudah terintegrasi mulai dari Pendaftara pasien, rawat jalan, rawat
bagi Rumah Sakit. Tetapi dalam penerapan SIMRS di RS. Marina Permata
ini masih belum optimal dikarenakan masih adanya kendala seperti server
lingkungan kerja yang bersifat kondusif (aman dan nyaman) maka karyawan
4
waktu kerja digunakan secara efektif dan pekerjaan akan cepat diselesaikan
kerja yang baik itu sangat berperan dan menentukan, dalam rangka
1. Aspek akademis
3. Aspek praktis
TINJAUAN PUSTAKA
berarti sumber.
adalah “sumber daya” yang berarti sumber dari daya atau kekuatan,
ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
7
8
tersebut.
dan pemberhentian.
output, teknologi, basis data dan kontrol. Keenam komponen ini harus
(Nitisemito, 2015).
semakin besar.
dikembangkan.
manajemen
pengambilan keputusan.
pengambilan keputusan.
yang diinginkan.
tinggi.
1. Suasana kerja
4. Pencahayaan
5. Sirkulasi udara
6. Kebisingan
14
penciuman.
8. Keamanan
9. Struktur kerja
baik.
mereka.
Kerja sama tim yaitu sejauh mana karyawan merasakan ada kerja
dan lain-lain. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
kerja non fisik ini tidak kalah pentingnya dengan lingkungan kerja
2.1.4 Kinerja
kinerja adalah sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari
standar yang dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari
Jika salah satu fungsi ada yang tidak memadai, maka kinerja itu akan
17
2. Umpan balik yang jelas: Umpan balik yang jelas dan teratur
dalam mencapai tujuan dan kinerja yang diharapkan. Hal ini juga
kemampuan mereka.
oleh karyawan.
1. Kuantitas
dalam istilah seperti jumlah unit, dan jumlah siklus aktivitas yang
2. Kualitas
3. Keandalan
yang diterima.
4. Kehadiran
buah komponen, yaitu input, model, output, teknologi, basis data dan
satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka
20
SIMRS dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai dan
Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat. Sampel mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada Instalasi
terhadap kinerja pegawai ditunjukkan dengan nilai t-hitung 2,436 > t-tabel
keputusan.
informasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) variabel terikatnya adalah kinerja
sampel yang akan dijadikan responden adalah 104 orang atau 5% dari
tersebut koefisien regresi sebesar 0,342 b1x1 yang berarti bahwa setiap
Denpasar.
pada RSUD sebanyak 126 pegawai. Sampel penelitian ini sebanyak 126
penelitian.
24
Kerja, dan Kinerja Karyawan. Sementara itu, perbedaan terletak pada lokasi
penelitian dan tujuan penelitian. Maka dari itu, peneliti memfokuskan judul
Sistem Informasi
Manajemen Rumah
H1
Sakit
(x1) Kinerja Karyawan
(Y)
Lingkungan Kerja
H2
(X2)
H3
Keterangan:
: Parsial
: Simultan
2.4 Hipotesis
yang akan diteliti maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini
adalah:
25
Batulicin.
BAB III
METODE PENELITIAN
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan
apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau
1. Variabel Dependen
26
27
karyawan (Y).
2. Variabel independen
antara lain:
(x2).
SIRSPRO, dimana aplikasi ini memiliki banyak fitur didalamnya seperti Fitur
1. Variabel independen
manajemen
29
b. Lingkungan Kerja
a. Suasana kerja
d. Pencahayaan
e. Sirkulasi udara
2. Variabel dependen
Kinerja karyawan adalah hasil kerja dari karyawan RS. Marina Permata
a. Kuantitas
b. Kualitas
c. Keandalan
diterima.
d. Kehadiran
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan berjumlah 228 orang yang
2. Sampel
populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan
Table 3.1
Full Part
No Kualifikasi Jumlah Sampel
time time
Dokter umum 7 4 11
1 2
Dokter gigi 0 2 2
Dokter Spesialis Dasar
1. dr. Kandungan & Kebidanan 0 1 1
2 2. dr. Anak 0 1 1 2
3. dr. Penyakit Dalam 1 2 3
4. dr. Bedah Umum 1 0 1
Dokter Spesialis lainnya
1. dr. Kulit&Kelamin 0 0 0
3 1
2. dr. Saraf 0 1 1
3. dr. Paru 0 1 1
Dokter Spesialis Penunjang
1. dr. Radiologi 0 1 1
2. dr. Anesthesi 0 2 2
4 2
3. dr. Patologi 0 1 1
4. dr. Rehabilitasi Medik 0 1 1
5. dr. Orthopedi 0 0 0
5 Apoteker 5 9 5 2
6 Ahli Gizi 2 0 2 1
Tenaga Keperawatan
1. Perawat 68 0 68
7 30
2. Bidan 19 0 19
3. Perawat Gigi 1 0 1
Tenaga Paramediss
6
1. Laboratorium 0 6
8
2. Asisten Aoteker 0 8
4
3. Radiologi 0 4
3
8 4. Rekam Medis 0 3 10
3
5. Fisioterapi 0 3
11
6. Gizi 0 11
3
7. CSSD 0 3
3
8. Laundry 0 3
sebagai berikut.
33
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2
Keterangan:
𝑛 = jumlah sampel
𝑁 = jumlah populasi
masih di tolerir
Maka:
228
𝑛=
1 + 228(10%)2
228
𝑛=
1 + 228 (0,01)
228
𝑛=
1 + 2,28
228
𝑛=
3,28
𝑛 = 69,5 = 70
1. Jenis Data
a. Data kuantitatif
b. Data kualitatif
pengalaman dan perspektif individu serta konteks sosial yang lebih luas
2. Sumber Data
1. Data primer
Menurut Danang Sunyoto (2013) data primer adalah data asli yang
kinerja karyawan.
35
2. Data sekunder
1. Observasi
2. Kuesioner
diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan
skala Likert.
b. Setuju (S) =4
36
3. Dokumentasi
penelitian ini.
4. Studi kepustakaan
1. Uji instrumen
Uji instrumen dilakukan untuk menguji layak tidaknya suatu soal untuk
a. Uji validitas
angket atau kuesioner maka perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas
hitung > r tabel maka item soal angket tersebut dinyatakan valid,
sedangkan jika nilai r hitung < r tabel maka item soal angket
Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 dan pearson correlation bernilai
positif, maka item soal angket tersebut valid, jika nilai Sig. (2-
tailed) < 0,05 dan pearson correlation bernilai negatif, maka item
soal angket tersebut tidak valid, jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05
b. Uji reliabilitas
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis
a. Uji normalitas
keputusan dalam uji normalitas K-S adalah jika nilai signifikansi (Sig.)
> dari 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Sebaliknya, jika
nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi
normal.
b. Uji linearitas
berikut:
deviation from linearity Sig. > 0,05 maka ada hubungan yang
Sig. < 0,05 maka tidak ada hubungan yang linear secara
Sebaliknya, jika nilai nilai f hitung > f tabel maka tidak ada
39
c. Uji multikolinieritas
model regresi. Sebaliknya, jika nilai tolerance < 0,10 maka artinya
2) Pedoman keputusan berdasarkan nilai VIF, jika nilai VIF < 10,00
d. Uji heteroskedastisitas
menggunakan uji glejser adalah jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05
dalam model regresi. Sebaliknya, jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05
model regresi,
pengaruh dari dua atau lebih variabel independen (variabel bebas atau
berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
a = konstanta
(SIMRS))
e = Nilai residu
dilakukan dengan:
Jika nilai f hitung > f tabel maka hipotesis diterima. Sedangkan, jika
Jika nilai signifikansi (Sig.) < probabilitas 0,05 maka ada pengaruh
Jika nilai t hitung > t tabel maka ada pengaruh variabel bebas (X)
jika nilai t hitung < t tabel maka tidak ada pengaruh variabel bebas
Variabel dominan dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien beta (β)
Selatan
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
(PT) yaitu PT. Erina Citra Gemilang (PT. ECG) yang merupakan badan
April 2014 yang berlokasi di Jl. Kodeco Km. 4 Batulicin, Tanah Bumbu,
43
44
a. Misi
b. Visi
Komite
Komite Komite Satuan
Komite Komite Tenaga Komite Komite Komite Instalasi Unit
Farmasi & Etik dan Pemeriksaan Sekretariat
Medik Keperawatan Kesehatan Mutu PPI K3RS TI Legal
Terapi Hukum Internal (SPI)
Lain
SMF
Instalasi Unit Rehabilitasi Unit Laundry Unit Pemulasaran Unit Logistik Non
Rekam Medis Medik Jenazah Medis
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
a. Sebagai direktur utama, Anda tanggung jawab utama untuk mengelola dan
direktur utama:
perusahaan.
Sebagai seorang direktur rumah sakit, memiliki tanggung jawab utama untuk
tugas yang biasanya menjadi tanggung jawab seorang direktur rumah sakit:
sakit.
waktu.
3. Dewan Pengawas
bahwa rumah sakit beroperasi dengan baik dan memenuhi standar yang
dengan benar dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah
kinerja.
4. Komite Medik
pasien.
5. Komite Keperawatan
tanggung jawab tertentu terkait bidang kesehatan dan kebijakan rumah sakit.
medis, dan praktik terbaik dalam bidang spesifik. Komite ini berfokus pada
7. Komite Medis
Komite Medis di rumah sakit memiliki peran penting dalam mengawasi dan
adalah beberapa tugas yang biasanya menjadi tanggung jawab Komite Medis:
pasien.
8. Komite PPI
Komite PPI (Penanganan Pengaduan dan Informasi) atau yang juga dikenal
yang diajukan oleh pasien atau keluarga pasien terkait dengan pelayanan
rumah sakit. Tugas-tugas yang biasanya menjadi tanggung jawab Komite PPI
antara lain:
pengaduan atau keluhan yang diajukan oleh pasien atau keluarga pasien.
efektif dan ramah bagi pasien atau keluarga pasien untuk mengajukan
pengaduan mereka.
antara pasien atau keluarga pasien dengan pihak terkait, seperti dokter,
memuaskan.
diperlukan.
Komite K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit) di rumah sakit
keselamatan kerja.
adanya kebijakan yang sesuai dengan regulasi dan standar K3RS yang
berlaku.
terkait K3RS bagi seluruh pekerja di rumah sakit. Mereka memastikan para
12. Sekretariat
retensi dokumen.
infrastruktur IT.
kerahasiaan data dan informasi yang dimiliki oleh rumah sakit. Mereka
tersebut.
Tugas Unit Legal dalam rumah sakit adalah untuk menyediakan dukungan
hukum dan memberikan nasihat hukum kepada manajemen rumah sakit dan
56
personel medis dalam hal aspek hukum yang berkaitan dengan operasional
rumah sakit. Beberapa tugas yang biasanya menjadi tanggung jawab Unit
c. Penanganan Litigasi: Jika rumah sakit terlibat dalam sengketa hukum atau
berinteraksi dengan pihak lain yang terlibat, dan bekerja sama dengan
operasional yang sesuai dengan standar medis dan kebijakan rumah sakit.
c. Kolaborasi Tim Medis: Anda bekerja sama dengan tim medis, seperti
dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya, untuk memastikan kerja sama
Sebagai Wakil Direktur Umum dan Keuangan di rumah sakit, tugas-tugas yang
keuangan jangka panjang. Anda bekerja sama dengan tim keuangan untuk
yang akurat dan tepat waktu, sesuai dengan standar akuntansi yang
sakit.
medis dan kebijakan rumah sakit. Anda bekerja sama dengan tim medis
ahli gizi, dan staf lainnya. Ini melibatkan rekrutmen, pelatihan, penilaian
kebutuhan pasien.
baru. Anda juga memastikan bahwa kebijakan dan prosedur diikuti dan
keuangan.
keuangan rutin, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Anda juga
biaya, analisis profitabilitas, dan analisis tren keuangan. Hasil analisis ini
Sebagai Manajer HRGA (Sumber Daya Manusia dan Umum) di rumah sakit,
fungsi SDM di rumah sakit. Ini meliputi rekrutmen dan seleksi karyawan,
lainnya yang mencerminkan nilai, citra, dan identitas rumah sakit. Anda
pemasaran.
63
karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan
Tabel 4.1.
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 29 41.4
Perempuan 41 58.6
Total
70 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden perempuan lebih
Tabel 4.2
Usia Responden
Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa usia dari umur 17- 25 tahun teridiri 19 orang
sebesar 27.1 %, responden usia dari umur 26-35 tahun sebanyak 60 orang atau
sebesar 60%, reponden usia dari umur 36-45 tahun sebanyak 9 orang atau
sebesar 12.9%.
64
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SLTA 5 7.1
Diploma/sarjana
60 85.7
S2 5 7.1
Lain-lain 0 0
Total 70 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
tabel 4.3 di atas terlihat bahwa pendidikan terakhir responden SMA sebanyak 5
Tabel 4.4
Lama Bekerja Responden
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden atau sebanyak
10% memiliki masa kerja selama 1 bulan sampai 1 tahun, sebanyak 21 reponden
lainnya atau sebesar 30% juga memiliki masa kerja selama 1 sampai 2 tahun, dan
sisanya sebanyak 42 reponden atau sebesar 60% memiliki masa kerja lebih dari
2 tahun.
Bagian ini memuat hasil jawaban dari responden yang telah mengisi
setiap indikator pada ketiga variabel yang ada. Tujuan dari pemrosesan data
tabel distribusi frekuensi untuk melihat tingkat frekuensi dan persentase jawaban
Penelitian ini memiliki 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi manajemen rumah
sakit (SIMRS) dan lingkungan kerja, sementara variabel terikatnya adalah kinerja
Informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) terdiri dari lima indikator, yaitu Integrasi
Kebutuhan. Variabel lingkungan kerja terdiri dari lima indikator, yaitu Suasana
kerja,Pencahayaan’Sirkulasi udara.
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
(SIMRS)
a. Intergrasi
Tabel 4.5
Integrasi (pernyataan 1)
b. Pengambilan Keputusan
Tabel 4.6
Pengambilan keputusan (pernyataan 1)
setuju.
67
Tabel 4.7
Pengambilan keputusan (pernyataan 2)
c. Mampu beradaptasi
Tabel 4.8
Mampu beradaptasi (pernyataan 1)
rumah sakit ke arah yang lebih baik”. Dapat disimpulkan sebanyak 61.4 %
d. Keuntungan
yaitu
68
Tabel 4.9
Keuntungan (pernyataan 1)
Tabel 4.10
Keuntungan (pernyataan 2)
setuju.
e. Kebutuhan
Tabel 4.11
Kebutuhan (pernyataan 1)
jawaban dari pernyataan kedua yaitu “Sistem informasi adalah hal yang
a. Suasana kerja
Tabel 4.12
Suasana Kerja (pernyataan 1)
dari pernyataan kedua yaitu “saya merasa suasana kerja cukup tenang untuk
sangat setuju
70
Indicator yang kerdua yaitu hubungan antar rekan kerja dimana terdapat 2
pernyataaan
Tabel 4.13
Hubungan antar rekan kerja (pernyataan 1)
c. Fasilitas kerja
Indicator yang kertiga yaitu fasilitas kerja dimana terdiri dari 2 pernyataan
Tabel 4.14
Fasilitas kerja (pernyataan 1)
dari pernyataan pertama yaitu “Saya merasa nyaman dengan fasilitas kerja
Tabel 4.15
Fasilitas kerja (pernyataan 2)
tidak setuju 14.3 % menjawab kurang setuju, 51.4% menjawab setuju dan
d. Pencahayaan
Tabel 4.16
pencahayaan (pernyataan 1)
e. Sirkulasi udara
Indikator yang kelima yaitu sirkulasi udara dimana terdiri dari 2 pernyataan
72
Tabel 4.17
Sirkulasi udara (pernyataan 1)
lingkungan kerja Anda membuat Anda lebih nyaman dan sehat selama
Tabel 4.18
Sirkulasi udara (pernyataan 2)
lingkungan kerja Anda membuat Anda lebih nyaman dan sehat selama
3. Variabel Kinerja
a. Kuantitas
Indicator yang pertama yaitu indicator kuantitas dimana terdiri dari satu
pernyataan
73
Tabel 4.19
kuantitas (pernyataan 1)
kurang setuju, 65.7% menjawab setuju dan 32.9% menjawab sangat setuju
b. Kualitas
Tabel 4.20
Kualitas (pernyataan 1)
dari pernyataan pertama yaitu “Saya merasa hasil kerja yang saya lakukan
Tabel 4.21
Kualitas (pernyataan 2)
c. Keandalan
pernyataan
Tabel 4.22
keandalan (pernyataan 1)
d. Kehadiran
Tabel 4.23
Kehadiran (pernyataan 1)
dari pernyataan pertama yaitu “Saya hadir di tempat kerja sesuai dengan
Tabel 4.24
Kehadiran (pernyataan 1)
jawaban dari pernyataan pertama yaitu “Saya jarang terlambat atau absen
kurang setuju, 52.9% menjawab setuju dan 45.7% menjawab sangat setuju
e. Kemampuan
Tabel 4.25
Kemampuan (pernyataan 1)
dari pernyataan pertama yaitu “Saya dapat berinteraksi dengan baik dengan
sangat setuju.
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui kevalidan dari
suatu angket yang dalam memperoleh data dari para sampel penelitian. Uji
mengkorelasikan antara masing-masing skor item atau soal dengan skor total
yang diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner. Dalam rumus korelasi
product moment dari pearson, suatu indikator dikatakan valid apabila N = 68 dan
berikut: a. Nilai rhitung > rtabel maka item soal angket dinyatakan valid b. Nilai
rhitung < rtabel maka item soal angket dinyatakan tidak valid. Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 26 yang dapat dilihat
di bawah ini:
77
Tabel 4.26
Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.26 di atas, dapat dilihat jika semua pernyataan dari
variabel kinerja karyawan (Y) valid karena nilai rhitung > rtabel.
Tabel 4.27
Uji Validitas Variabel SIMRS
No
Pernyataan rhitung rtabel keterangan
1 0.568 0.1982 valid
2 0.533 0.1982 valid
3 0.491 0.1982 valid
4 0.630 0.1982 valid
5 0.598 0.1982 valid
6 0.549 0.1982 valid
7 0.490 0.1982 valid
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Berdasarkan tabel 4.27 di atas, dapat dilihat jika semua pernyataan dari
Tabel 4.28
Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja
No
Pernyataan rhitung rtabel keterangan
1 0.621 0.1982 Valid
2 0.606 0.1982 Valid
3 0.689 0.1982 Valid
4 0.512 0.1982 Valid
5 0.523 0.1982 Valid
6 0.618 0.1982 Valid
7 0.506 0.1982 Valid
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Berdasarkan tabel 4.51 di atas, dapat dilihat jika semua pernyataan dari
variabel Lingkungan Kerja (X1) valid karena nilai rhitung > rtabel.
b. Uji Reliabilitas
suatu angket yang digunakan dalam penelitian, sehingga angket tersebut dapat
berikut:
a. Nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka kuesioner atau angket dinyatakan
b. Nilai Cronbach’s Alpha < 0.60 maka kuesioner atau angket dinyatakan tidak
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics
Tabel 4.29
Uji Reliabilitas
Minimal
Cronbach's
No Variabel Cronbach's keterangan
Alpha
Alpha
Sistem
Informasi
1 Manajemen 0..615 0.6 reliable
Rumah sakit
(SIMRS)
Lingkungan
2 0.665 0.6 reliable
kerja
3 Kinerja 0.650 0.6 reliable
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Berdasarkan tabel 4.29 di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari
(SIMRS) (X1), dan lingkungan kerja (X2) lebih besar dari nilai minimal
1. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji data yang digunakan
dalam penelitian berdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Pada uji normalitas
melalui uji histogram, normalitas sebuah data dapat dikenali dengan melihat
persebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik histogram residualnya,
b. Data dikatakan tidak berdistribusi normal jika data menyebar jauh dari arah
garis atau tidak mengikuti diagonal atau grafik histogramnya. Dan untuk uji
Berikut di bawah ini hasil dari uji normalitas melalui uji histogram dan uji normal
Berdasarkan gambar 4.2 di atas, data menyebar disekitar garis diagonal dan
karena gambar probabibility plot terlihat titiktitik mengikuti dan mendekati garis
diagonalnya.
81
2. Uji Linearitas
hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Korelasi yang baik seharusnya
terdapat hubungan yang linear antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y). Adapun dasar pengambilan keputusan pada uji linearitas adalah
sebagai berikut:
c. Membandingkan nilai signifikansi (Sig.) dengan 0.05. Jika nilai deviation from
linearity Sig. > 0.05 maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara
deviation from linearity Sig. < 0.05 maka tidak ada hubungan yang linear 86
d. Membandingkan nilai f hitung dengan f tabel. Jika nilai f hitung < f tabel maka
ada maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai nilai f hitung > f
tabel maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel
Berikut di bawah ini hasil dari uji linearitas dengan program IBM SPSS Statistics
26.
Tabel 4.30
Uji Linearitas
F Sig.
1 Kinerja Karayawan * Deviatation 1.292 0.274
SIMRS from
2 Kinerja Karayawan * linearity 1.996 0.07
Lingkungan Kerja
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Berdasarkan tabel 4.55 di atas, diperoleh nilai Deviation from Linearity Sig. dari
SIMRS (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0.274 > 0.05, dan nilai F hitung
sebesar 1.292 < F tabel 2.25. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear
secara signifikan antara variabel SIMRS (X1) dengan kinerja karyawan (Y) Dan
82
juga diperoleh nilai Deviation from Linearity Sig. dari lingkungan kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y) sebesar 0.07 > 0.05, dan nilai F hitung sebesar 1.996 < F
tabel 2.16. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear secara signifikan
3. Uji multikolinieritas
adanya korelasi (hubungan kuat) antar variabel bebas atau variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
a. Pedoman keputusan berdasarkan nilai tolerance. Jika nilai tolerance > 0.10
maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Sebaliknya, jika
nilai tolerance < 0.10 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
b. Pedoman keputusan berdasarkan nilai VIF. Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya
tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Sebaliknya, jika nilai VIF >
Berikut di bawah ini hasil dari uji multikolinearitas dengan program IBM SPSS
Statistics 26.
Tabel 4.31
Uji MultikolinIeritas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
SIM RS 0.63 1.587
Lingkungan Kerja 0.63 1.587
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Berdasarkan tabel 4.31 di atas, diperoleh nilai Tolerance adalah 0.63> 0.10, dan
nilai VIF adalah 1.587 < 10.00. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
4. Uji Heteroskedastisitas
83
heteroskedastisitas jika:
Berikut di bawah ini hasil dari uji heteroskedastisitas dengan program IBM SPSS
Statistics 26.
Berdasarkan gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa titik-titik data tidak membentuk
pola dan titik-titik menyebar di atas, di bawah, dan di sekitar angka 0. Maka dapat
Analisis regresi linear berganda atau multiples berfungsi untuk mencari pengaruh dari
dua atau lebih variabel independen (variabel bebas atau X) terhadap variabel
Tabel 4.32
Uji Analisis Regresi Linier berganda
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 8.463 3.486
SIM RS 0.239 0.135
Lingkungan Kerja 0.495 0.124
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
Berdasarkan tabel 4.32 di atas, dapat diuraikan persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
bernilai konstan (0), maka kinerja karyawan RS. Marina Permata yakni
sebesar 8.463.
kerja memiliki hubungan positif atau searah dengan kinerja karyawan. Artinya,
variabel terikat atau variabel dependen (Y). Adapun dasar pengambilan keputusan
e. Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) dari output anova. Jika nilai signifikansi
(Sig.) < probabilitas 0.05 maka hipotesis diterima. Sedangkan, jika nilai
f. Berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung >
F tabel maka hipotesis diterima. Sedangkan, jika nilai F hitung < F tabel maka
hipotesis ditolak.
Berikut di bawah ini hasil dari uji F dengan program IBM SPSS Statistics 26.
Tabel 4.33
Uji F
Model F Sig
Berdasarkan tabel 4.33 di atas, diperoleh nilai Signifikansi (Sig.) adalah 0.000 <
probabilitas 0.05, dan nilai F hitung adalah 22.118 > F tabel 3.13.
86
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Sistem Informasi
terikat atau variabel dependen (Y). Adapun dasar pengambilan keputusan uji t
a) Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.). Jika nilai signifikansi (Sig.) < probabilitas
0.05 maka ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
atau hipotesis diterima. Sedangkan, jika nilai signifikansi (Sig.) > probabilitas
0.05 maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
b) Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung > t
tabel maka ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
atau hipotesis diterima. Sedangkan, jika nilai t hitung < t tabel maka tidak ada
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis
ditolak.
Berikut di bawah ini hasil dari uji t dengan program IBM SPSS
Tabel 4.34
Uji T
Model t Sig
Constant 2.428 0.018
Berdasarkan tabel 4.34 di atas, diperoleh nilai Signifikansi (Sig.) variabel Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (X1) adalah 0.080 < probabilitas
0.05, dan diperoleh nilai t hitung Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) (X1) (X1) adalah 1.776 > t tabel 1.996 Sehingga Sistem Informasi
Dan untuk nilai Signifikansi (Sig.) variabel lingkungan kerja (X2) adalah 0.000 <
probabilitas 0.05, dan diperoleh nilai t hitung lingkungan kerja (X2) adalah 4.007 >
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak. Karena Variabel
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Variabel dominan dapat
diketahui dengan melihat nilai koefisien beta (β) yang lebih besar dan menjauhi
angka 0
Tabel 4.35
Unstandarlidized
model Coefficients
B Std. Error
1 Constant 8.463 3.486
SIMRS 0.239 0.135
Lingkungan Kerja 0.495 0.124
Sumber: Data diolah SPSS, 2023
88
Berdasarkan tabel 4.60 diatas, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja (X1)
berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini disebabkan
oleh nilai koefisien beta Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
sebesar 0.495 yang lebih dominan jika dibandingkan dengan nilai koefisien beta
lingkungan kerja sebesar 0.239. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga
4.3 Pembahasan
0.000 kurang dari probabilitas 0.05, dan nilai F hitung sebesar 22.118 lebih dari
F tabel 3.13. Maka dapat disimpulkan bahwa beta Sistem Informasi Manajemen
Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada RSUD Dr.
dengan nilai Fhitung 8,999 < Ftabel 3,1649 dengan taraf signifikansi 0,05.
lagi. Misalnya, Penambahan Akses Server lagi untuk Backup Server yang lama
sehingga bila terjadi suatu yang Trouble sistem akan lebih mudah jika adanya
backup. Karena dengan adanya backupan server akan memberikan kinerja yang
89
lebih baik dimasa yang akan datang. Sedangkan untuk lingkungan kerja Rumah
pembersihan saat pagi hari atau sebelum jam kerja dimulai, mungkin bisa
kerja dapat terjaga kebersihannya sampai jam pulang kerja. Karna untuk
lingkungan kerja yang bersih dan rapi akan membuat para karyawan atau
kerja (X1) sebesar 0.080 lebih dari probabilitas 0.05, dan diperoleh nilai t hitung
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (X1) sebesar 1.776 kurang
dari t tabel 1.996. Sehingga Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
(X1) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan RS.
Marina Permata.
Dan untuk nilai Signifikansi (Sig.) variabel lingkungan kerja (X2) sebesar
0.000 kurang dari probabilitas 0.05, dan diperoleh nilai t hitung lingkungan kerja
(X2) sebesar 4.007 lebih dari t tabel 1.996. Sehingga lingkungan kerja (X2)
Marina Permata.
terhadap kinerja pegawai adalah positif dan tidak signifikan. Hal ini dapat
90
dokter, perawat, bidan, laboran dan apoteker, sehingga tanpa adanya SIMRS
mereka akan tetap bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
dan etika profesinya. Selain itu, SIMRS merupakan salah satu penunjang untuk
dan rumah sakit, contohnya modul rawat inap, asuhan keperawatan, akuntansi
dan keuangan, oleh sebab itu adanya SIMRS belum maksimal dalam
menunjang kinerja pegawai. Disisi lain, pihak manajemen rumah sakit telah
Hal ini mengharuskan setiap pegawai untuk memenuhi capaian kinerja tersebut,
sehingga dengan kualitas SIMRS yang ada saat ini, pegawai harus tetap
pihak manajemen rumah sakit. Hasil uji penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ningrum dan Susilo,(2017) dan Irfiani, (2015), di
terhadap kinerja pegawai. Muntari, Djawoto, Suwitho, & Hening Widi Oetomo.
Pengaruh SIMRS dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Pegawai
dan Person-Organization Fit (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Jemursari
Surabaya).
berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini disebabkan
oleh nilai koefisien beta motivasi kerja sebesar 0.495 yang lebih dominan jika
Koefisien positif dalam hasil penelitian ini bahwa apabila lingkungan kerja
sarana dan prasana yang disediakan diperbarui pada RS. Marina Permata dapat
menjadi lebih baik, karena bekerja tanpa adanya gangguan. Namun sebaliknya
jika suasana atau kondisi lingkungan kerja tidak memberikan kenyamanan atau
ketenangan maka akan berakibat suasana kerja menjadi terganggu yang pada
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan
Marina Permata
5.2 saran
Backup Server yang lama sehingga bila terjadi suatu yang Trouble sistem
akan lebih mudah jika adanya backup. Karena dengan adanya backupan
server akan memberikan kinerja yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
92
93
2. Untuk lingkungan kerja di RS. Marina Permata juga sudah tergolong tinggi,
pagi hari atau sebelum jam kerja dimulai, mungkin bisa ditambah untuk
dengan tetap dan selalu melakukan servis AC sesuai dengan jadwal servis
juga untuk mengurangi bau tidak sedap. Sehingga jika lingkungan kerja
karyawan.
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito. (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed.
3. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Amikom. Mangkunegara, A. P. (2017). Manajamen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT.
Remaja Rosdakarya.
Amstrong, Michael. (2004). Performance Management. Yogyakarta: Tugu Publisher
Andi. Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). PT
RajaGrafindo Persada.
Bagus, Putu I Suthanaya. (2018). Sistem Informasi Rumah Sakit dan Lingkungan Kerja dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Manajemen &
Akuntansi STIE Triatma Mulya Vol 22, No 1 Juni 2018.
Davis, B Gordon. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binaman
Presindo.
Dessler, G. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid I. Edisi 10. Jakarta: PT Indeks.
Erpurini Wala. (2019). Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dan
Lingkungan Kerja terhdap Kinerja Karyawan Pada Instalasi Narkotika, Psikotropika
dan Adiktif (Napza) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Jurnal GeoEkonomi Vol.
10 No. 1 (2019). https://doi.org/10.36277/geoekonomi.v10i1.51
Gajah Muda University Press. Kusrini. (2021). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan.
Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi
Offset.
Griffin, R. W. (2004). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Haag, S., Cummings, M., & McCubbrey, D. (2019). Management information systems for the
information age (10th ed.). McGraw-Hill Education.
Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Irfiani, E. (2015). Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Kasus: PT. Indosat Jakarta). Paradigma - Jurnal Komputer Dan Informatika, 17(2),
Jogiyanto, H.M., (2005) Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Jogiyanto. (2017). Sistem Informasi Manajemen (2nd ed.).
Kumorotomo, W., & Margono, A. subando. (2011). Sistem Informasi Manajamen Dalam
Organisasi Publik.
Moekijat. (2012). Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Cv Planer Jaya.
94
95