Nomor : SOP/PPU/002/2017

Revisi Ke :0
No. Copy Dokumen :
Berlaku Tgl : 27 Maret 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

ASMA BRONKIAL
Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Penanggung Jawab UKP Ketua Tim Mutu Kepala Puskesmas

dr. Laila Mufida drg. Tanifah dr. Siti Nurhajati

NRPB. 19851220 201704 1 010 NIP. 19670906 200501 2 003 NIP. 19710302 201001 2 002

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NOYONTAAN
Jl. Dr. Wahidin No.79 Telepon (0285) 421833 Kode Pos 51121
PEKALONGAN
 ASMA BRONKIAL
Nomor : SOP/PPU/002/2017
Terbit ke :1

SOP No. Revisi :0

Tgl. Berlaku : 27 Maret 2017
Halaman : 1-6
PUSKESMAS dr. Siti Nurhajati
NOYONTAAN NIP. 19710302 201001 2 002

1. Pengertian Asma merupakan ganguan inflamasi kronik jalan napas

yang melibatkan berbagai sel inflamasi sehingga
mengakibatkan hiperaktivitas bronkus dalam berbagai
tingkat, penyempitan jalan napas, dan gejala pernapasan
(mengi dan sesak).
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam melakukan
tatalaksana pasien dengan asma bronkial.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Noyontaan No. 445 / 039 / 2017
Tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis di
Puskesmas Noyontaan
4. Referensi PMK Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Langkah- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah / b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien.
Prosedur c. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, apakah
terdapat bising mengi (wheezing), bunyi “ngik-ngik”,
batuk produktif/berdahak terutama malam hari dan
sesak napas atau dada seperti tertekan.
d. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-
faktor yang mencetuskan keluhan, riwayat penyakit
keluarga dan riwayat alergi.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah.
f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien.
 g. Perugas mengukur nadi pasien.
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah
terdapat bunyi wheezing dengan atau tanpa menggu-
nakan stetoskop.
i. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pe-
meriksaan.
j. Petugas menginstruksikan pasien untuk istirahat dan
faktor-faktor pencetus asma seperti kelelahan, udara
dingin, stress serta menghindari alergen-alergen
seperti debu, asap rokok, makan sea food, dll.
k. Petugas menulis resep untuk pengobatan asma
ringan:
a. Bronkodilator (melebarkan penyempitan jalan
napas)
i. Agonis β 2 : Salbutamol : dosis dewasa 3-4 x 4
mg/hari; anak 3-4 x 1-2 mg/hari
ii. Aminofilin : dosis dewasa 3 x 100-200 mg/hari
maks 500 mg; anak 5mg/kgBB/kali.
b. Antiinflamasi (juga sebagai pencegahan)
i. Kortikosteroid : Dexamethasone 3 x 0,5 mg/hari
l. Pada asma sedang dan berat petugas menyarankan
pasien untuk dirujuk.
m. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan ter-
api pada rekam medis pasien.
6. Unit Terkait PP Umum

7. Rekaman Historis:
 Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
 DAFTAR TILIK
ASMA BRONKIAL
NO KEGIATAN YA TIDAK TB
Apakah petugas memanggil pasies sesuai
1.
nomor urut?
Apakah petugas melakukan anamnesa pada
2.
pasien?
Apakah petugas menanyakan keluhan utama
pasien, apakah terdapat bising mengi
3. (wheezing), bunyi “ngik-ngik”, batuk
produktif/berdahak terutama malam hari dan
sesak napas atau dada seperti tertekan?
Apakah petugas menanyakan perjalanan
penyakit, faktor-faktor yang mencetuskan
4.
keluhan, riwayat penyakit keluarga dan
riwayat alergi?
Apakah petugas melakukan pemeriksaan
5.
tekanan darah?
Apakah petugas mengukur suhu tubuh
6.
pasien?
7. Apakah petugas mengukur nadi pasien?
Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
8. pasien, apakah terdapat bunyi wheezing
dengan atau tanpa menggunakan stetoskop?
Apakah petugas menegakan diagnose
9.
berdasarkan hasil pemeriksaan?
Apakah petugas menginstruksikan pasien
untuk istirahat dan faktor-faktor pencetus
10. asma seperti kelelahan, udara dingin, stress
serta menghindari alergen-alergen seperti
debu, asap rokok, makan sea food, dll?
11. Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi pada rekam medis
 pasien?
Apakah petugas menulis resep untuk
12.
pengobatan asma ringan sesuai pedoman?
Pada asma sedang dan berat, apakah petugas
13.
menyarankan pasien untuk dirujuk?