Anda di halaman 1dari 18

BANGUNAN PELENGKAP

DRAINASE
PENGERTIAN

• Bangunan pelengkap adalah bangunan air yang melengkapi system


drainase berupa goronggorong, bangunan pertemuan, bangunan
terjunan, siphon, talang, tali air/street inlet, pompa dan pintu air.
• Bangunan pelengkap yang dibangun pada saluran dan sarana
drainase kapasitasnya minimal 10% lebih tinggi dari kapasitas
rencana saluran dan sarana drainase.
JENIS – JENIS BANGUNAN PELENGKAP
DRAINASE
• GORONG – GORONG
Gorong-gorong merupakan saluran berbentuk bulat ataupun persegi yang ditanam
di dalam tanah yang berfungsi untuk saluran air, lalu lintas kendaraan, utilitas
lainnya dan untuk fasilitas pejalan kaki. Gorong-gorong persegi bisa terbuat
dari satu sel ataupun multi sel beton bertulang.
JENIS – JENIS BANGUNAN PELENGKAP
DRAINASE

• GORONG – GORONG
Gorong-gorong merupakan salah satu bangunan pelengkap dalam sistem drainase. Gorong-
gorong adalah sarana penyeberangan aliran air apabila diatasnya terdapat jalan atau pelintasan.
Gorong-gorong dapat berupa bois beton (lingkaran) atau box culvert (saluran empat persegi
panjang) dengan pelat beton diatasnya sebagai penutup (saluran tertutup) dan penahan dari
jalan raya .
• Gorong-gorong adalah bangunan drainase yang berfungsi untuk :
• Memberi jalan kepada air yang mengalir dari parit atau sungai kecil yang mengalir melintasi
• jalan.
• Mengalirkan air yang telah terkumpul di dalam bak-bak penampung selokan samping untuk
• dibuang keluar ke tempat pembuangan.
GORONG-GORONG
GORONG-GORONG
GORONG-GORONG
• Umumnya ditempatkan melintang jalan yang berfungsi
untuk menampung air dari hulu saluran drainase dan
mengalirkannya. Harus cukup besar untuk melewatkan debit
air secara maksimum dari daerah pengaliran secara efisien.
Harus dibuat dengan tipe permanen. Adapun pembangunan
gorong-gorong terdiri dari tiga konstruksi utama, yaitu :
• pipa kanal air utama yang berfungsi untuk mengalirkan
air dari bagian hulu ke bagian hilir secara langsung;
• apron (dasar) dibuat pada tempat masuk untuk
mencegah terjadinya erosi dan dapat berfungsi sebagai
dinding penyekat lumpur
• bak penampung diperlukan pada kondisi:
• - pertemuan antara gorong-gorong dan saluran tepi
• - pertemuan lebih dari dua arah aliran
GORONG-GORONG
• Umumnya ditempatkan melintang jalan yang berfungsi
untuk menampung air dari hulu saluran drainase dan
mengalirkannya. Harus cukup besar untuk melewatkan debit
air secara maksimum dari daerah pengaliran secara efisien.
Harus dibuat dengan tipe permanen. Adapun pembangunan
gorong-gorong terdiri dari tiga konstruksi utama, yaitu :
• pipa kanal air utama yang berfungsi untuk mengalirkan
air dari bagian hulu ke bagian hilir secara langsung;
• apron (dasar) dibuat pada tempat masuk untuk
mencegah terjadinya erosi dan dapat berfungsi sebagai
dinding penyekat lumpur
• bak penampung diperlukan pada kondisi:
• - pertemuan antara gorong-gorong dan saluran tepi
• - pertemuan lebih dari dua arah aliran
SALURAN TERTUTUP
• Saluran tertutup merupakan bagian dari saluran sistem drainase yang dapat digunakan di tempat yang tidak
memungkinkan untuk dibuat saluran terbuka. Pada saluran tertutup dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
• - Saluran tertutup
• - Keuntungan dan kerugian saluran tertutup adalah:
• Keuntungan yang diperoleh adalah bagian atas saluran tertutup dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
• Kerugian yang diperoleh adalah pemeliharaan saluran tertutup jauh lebih sukar dan terutamakondisi kesadaran
masyarakat Indonesia masih rendah dalam hal pembuangan sampah.
• Fasilitas penunjang yang ada adalah pada saluran dilengkapi dengan lubang kontrol (manhole) dan terdapat
saringan sampah di mulut saluran sebelah hulu.Saluran terbuka yang ditutup
BANGUNAN TERJUN
• Saluran tertutup merupakan bagian dari saluran sistem drainase yang dapat digunakan di tempat yang tidak
memungkinkan untuk dibuat saluran terbuka. Pada saluran tertutup dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
• - Saluran tertutup
• - Keuntungan dan kerugian saluran tertutup adalah:
• Keuntungan yang diperoleh adalah bagian atas saluran tertutup dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
• Kerugian yang diperoleh adalah pemeliharaan saluran tertutup jauh lebih sukar dan terutamakondisi kesadaran
masyarakat Indonesia masih rendah dalam hal pembuangan sampah.
• Fasilitas penunjang yang ada adalah pada saluran dilengkapi dengan lubang kontrol (manhole) dan terdapat
saringan sampah di mulut saluran sebelah hulu.Saluran terbuka yang ditutup
BANGUNAN TERJUN
• Bangunan terjun dibangun untuk mengatasi kemiringan medan yang terlalu curam, sementara kemiringan yang
dibutuhkan oleh saluran tergolong landai. Bangunan terjun biasanya dibangun pada daerah yang kondisi
topografinya memiliki kelerengan yang curam.
• Rumus umum perhitungan :
• N=𝑳𝒙𝑺
𝒉
Dengan :
N = Jumlah bangunan terjun
L = Panjang saluran drainase
S = Kemiringan saluran drainase
H= tinggi dari 1 terjunan
BANGUNAN TERJUN
Ada empat bagian dalam bangunan terjun yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagian pengontrol
Bagian ini berada di hulu sebelum terjunan, berfungsi untuk mencegah penurunan muka air yang berlebihan. Bagian
ini terletak sebelah hulu (sebelum terjunan), dengan adanya bagian pengontrol ini, maka penurunan muka air yang
berlebihan bisa dicegah.
2. Bagian pembawa
Fungsinya adalah penghubung antara elevesi bagian atas dengan bagian bawah. Bagian ini berupa terjunan dengan
bentuk terjunan tegak (vertikal atau terjunan miring).
3. Peredam energi
Fungsinya adalah untuk mengurangi energi yang dikandung oleh aliran sesudah mengalami terjunan sehingga tidak
berpotensi merusak konstruksi bangunan terjun.
4. Perlindungan dasar bagian hilir
Fungsinya adalah untuk melindungi dasar dan dinding saluran dari gerusan air sesudah mengalami terjunan. Segera
sesudah aliran mengalami terjunan, kecepatan aliran tergolong masih tinggi meskipun sudah dipasang bangunan
peredam energi, sehingga masih diperlukan perlindungan dasar saluran yang biasanya berupa pasangan bronjong
(gabion) untuk menghindari gerusan pada dasar saluran atau pada dinding saluran.
INLET SALURAN
Lubang-lubang di sisi jalan yang berfungsi untuk menampung dan menyalurkanlimpasan air hujan yang berada di
sepanjang jalan menuju ke dalam saluran.
• Jenis Inlet saluran :
• (a) Inlet got tepi (gutter inlet), lubang bukaan terletak mendatar secara melintang pada dasar got tepi, berbatasan
dengan batu tepi. Tipe penutup: sekat vertikal, horisontal, sekat campuran dan berkisi.
• (b) Inlet kerb tepi (curb inlet), lubang bukaan terletak pada bidang batu/kerb tepi dengan arah masuk tegak lurus
pada arah aliran got tepi, sehingga kerb tepi bekerja sebagai pelimpah samping.

a b
INLET SALURAN
• Lokasi inlet saluran ditempatkan pada titik terendah dari kemiringan memanjang jalan (longitudinal) atau pada
antara titik terendah dan tertinggi pada kemiringan memanjang jalan Jika inlet saluran berbentuk manhole dan air
pada saluran langsung jatuh ke bawah (drop inlet) maka kapasitas diperkirakan dengan ukuran lubang pemasukan
SALURAN PENGHUBUNG
• Merupakan saluran kecil yang dibuat antara kerb dan badan jalan yang umumnya digunakan pada drainase jalan
raya untuk menyalurkan air hujan yang jatuh di atas permukaan jalan ke saluran samping jalan. Kapasitas saluran
yang akan menampung air tergenang pada kerb yang akan disalurkan ke saluran samping jalan dapat diperkirakan
dari rumus Manning yaitu :
dengan :
Q = debit saluran
d = kedalaman genangan air di saluran
im = kemiringan melintang jalan atau bahu jalan (ib)
ij = kemiringan memanjang jalan atau bahu jalan
n = koefisien Manning dasar saluran
Zd = lebar genangan
BAK KONTROL
• Bak kontrol merupakan tempat masuknya air (inlet), tempat sementara menampung sedimen dan merupakan ruang
akses bagi jaringan pipa serta untuk pemeliharaan. Ukuran bak kontrol disesuaikan dengan kondisi lapangan dan
juga mudah, aman dalam melakukan inpeksi dan pemeliharaan rutin (bak kontrol mudah dibuka dan ditutup) serta
aman bagi pejalan kaki (untuk saluran tertutup yang berada di bawah trotoar).
SALURAN PENANGKAP (CATCH DITCH)
• Menghasilkan dimensi saluran samping jalan yang masih cukup tepat dan atau tidak terlampau besar serta untuk
menghindari terjadinya erosi pada lereng tebing di samping jalan, maka tidak seluruh aliran air ditampung ke dalam
saluran samping jalan, tapi ditangkap/dicegat dulu oleh saluran penangkap/pencegat (catch ditch) yang dibuat di
sebelah atas saluran samping/di bagian atas lereng galian.
• Seperti saluran samping, jenis aliran di dalam saluran penangkap sedapat mungkin harus direncanakan sebagai
aliran bebas atau aiiran saluran terbuka, yaitu aliran air dengan perrnukaan bebas (free surface flow). Perencanaan
saluran penangkap dengan aliran super kritis harus sedapat mungkin dihindarkan, karena akan menyebabkan
ketidakstabilan saluran dan biaya konstruksi yang mahal. Kelandaian minimum dasar saluran penangkap
hendaknya direncanakan sebagaimana ketentuan untuk saluran samping, yaitu 1 : 200 (0,50%).
SUMUR RESAPAN
• Konsep dasar sumur resapan pada hakekatnya adalah memberi kesempatan dan jalan pada air hujan yang jatuh di
atap atau lahan yang kedap air untuk meresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut pada suatu
sistem resapan. Berbeda dengan cara konvensional dimana air hujan dibuang/dialirkan ke sungai diteruskan ke laut,
dengan cara seperti ini dapat mengalirkan air hujan ke dalam sumur-sumur resapan yang dibuat di halaman rumah.
Sumur resapan ini merupakan sumur kosong dengan kapasitas tampungan yang cukup besar sebelum air meresap
ke dalam tanah. Dengan adanya tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk meresap ke dalam
tanah, sehingga pengisian tanah menjadi optimal. Konstruksi ini mendukung prinsip drainase berwawasan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai