Anda di halaman 1dari 3

POLIMIALGIA REUMATIK

No. : 7.6.6.2/SOP/PKMSLBT/04
SOP Dokumen
No. Revisi : 00
Tanggal : 19 januari 2017
Terbit
Halaman : 1/3
drg. Riska Rachmawati
NIP. 198108162006042012
UPT PPK BLUD
PUSKESMAS
SELABATU

1. Pengertian Poly Myalgia Rheumatica (PMR) adalah suatu sindrom klinis dengan etiologi
yang tidak diketahui yang mempengaruhi individu usia lanjut. Hal ini ditandai
dengan mialgia proksimal dari pinggul dan gelang bahu dengan kekakuan pagi
hari yang berlangsung selama lebih dari 1 jam.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendiagnosa dan melakukan
terapi pada penemuan kasus
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT PPK BLUD Puskesmas Selabatu Nomor 059
Tahun 2017 tentang layanan klinis yang menjamin kesinambungan pelayanan
4. Referensi Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia no HK
02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama
5. Hasil 1. Keluhan
Anamnesis Nyeri dan kekakuan bahu dan pinggul, kesulitan bangkit dari kursi, berbalik di
(Subjective) tempat tidur, atau mengangkat tangan mereka di atas bahu tinggi. Kekakuan
setelah periode istirahat lebih dari 1 jam. Sendi distal bengkak atau yang lebih
jarang berupa edema tungkai.
2. Faktor Risiko
 Tidak ada
3. Faktor Predisposisi
 Tidak ada
6. Hasil 1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tanda dan gejala polymyalgia rheumatic tidak spesifik, dan temuan objektif
Fisik dan pada pemeriksaan fisik sering kurang. Gejala umum berupa penampilan lelah
Penunjang dan pembengkakan ekstremitas distal dengan pitting edema. Temuan
Sederhana musculoskeletal berupa kekuatan otot normal, tidak ada atrofi otot, nyeri pada
(Objective) bahu dan pinggul dengan gerakan, sinovitis transien pada lutut, pergelangan
tangan, dan sendi sternoklavikula.
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laju endap darah (LED)
7. Penegakan 1. Diagnosis Klinis
Diagnostik Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
(Assessment) pemeriksaan penunjang
2. Pedoman diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan satu set criteria diagnostik berikut, yaitu:
1. Usia onset 50 tahun atau lebih tua
2. Laju endap darah > 40 mm/jam
3. Nyeri bertahan selama > 1 bulan dan melibatkan 2 dari daerah leher, bahu,
dan korset pinggul
4. Tidak ada penyakit lain yang dapat menyebabkan gejala muskuloskeletal
5. Kekakuan pagi berlangsung > 1 jam
6. Respon cepat terhadap prednisone (< 20mg)
3.Diagnosis Banding
Amiloidosis, AA(Inflammatory), Depresi, Fibromialgia, Giant Cell
Arteritis, Hipotiroid, Multipel mieloma, Osteoartritis, Sindroma
paraneoplastik, Artritis reumatoid
4.Komplikasi
Tidak ada
8. Penatalaksana 1.Penatalaksanaan
an  Prednison 10-15 mg peroral setiap hari
Komprehensif  Terapi glukokortikoid dapat diturunkan secara bertahap dengan dosis
(Plan) pemeliharaan 5-10 mg peroral setiap hari tetapi dilanjutkan selama minimal
1 tahun untuk meminimalisir risiko kambuh
2.Konseling dan Edukasi
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit ini mungkin
menimbulkan gangguan dalam aktivitas penderita sehingga dukungan keluarga
sangat penting
3. Kriteria Rujukan
Setelah ditegakkan dugaan diagnosis, pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan
sekunder.
9. Peralatan Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah
10. Prognosis Prognosis adalah dubia ad bonam, tergantung dari ada/ tidaknya komplikasi

2/3
11. Diagram Alir
Pasien datang dengan keluhan mengacu polimialgia
reumatik

Anamnesis efektif dan efisien

PF:
Pasien tampak lelah, pembengkakan ekstremitas distal dengan pitting edema,
kekuatan otot normal, tidak ada atrofi otot, nyeri bahu dan pinggul dengan
gerakan, sinovitis transien pada lutut, pergelangan tangan, dan
Sendi sternoklavikula

PP:
Pemeriksaan laju endap darah
(LED)

Diagnosis:
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
kriteria diagnostik

Diag banding:
Amiloidosis, AA(Inflammatory), Depresi, Fibromialgia, Giant Cell
Arteritis, Hipotiroid, Multipel mieloma, Osteoartritis, Sindroma
paraneoplastik, Artritis reumatoid

Penatalaksanaan:
Prednison 10-15 mg peroral setiap hari, terapi glukokortikoid dapat diturunkan
secara bertahap dengan dosis pemeliharaan 5-10 mg peroral setiap hari tetapi
dilanjutkan selama minimal 1 tahun untuk meminimalisir risiko kambuh

3/3

Anda mungkin juga menyukai