Anda di halaman 1dari 10

Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE- 14
POKOK BAHASAN KORELASI SEDERHANA
Team Teaching: Drs. Gatot Kusjono,MM ; Suprianto,SPd,MM,
Drs. Fikron Al Khoir, MM, MPd; Ajimat, S.Si,MM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Korelasi Sederhana. Melalui risetasi,
Anda diharapkan mampu:
1.1. Menghitung koefisien korelasi sederhana dan koefisien determinasi serta
mampu menafsirkan artinya.
1.2. Menguji signifikasi koefisien korelasi sederhana.

B. URAIAN MATERI
ANALISIS KORELASI

Analisis korelasi (hubungan) merupakan bentuk analisis inferensial yang


digunakan untuk mengetahui derajad atau kekuatan hubungan, bentuk atau hubungan
kausal dan hubungan timbale balik diantara variabel-variabel penelitian. Selain itu, analisis
ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel bebas atau
beberapa variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat melalui analisis koefisien
determinasi.
Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan-perubahan yang terjadi pada
salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya. Dari
analisis korelasi ini, dapat diketahui hubungan antar variabel tersebut, yaitu merupakan
suatu hubungan kebetulan atau memang hubungan yang sebenarnya. Jenis statistika uji
hipotesis korelasi meliputi korelasi sederhana (bivariat), korelasi ganda, dan korelasi
parsial.
1. Korelasi Sederhana (Bivariat)

Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar
variabel. Sedangkan analisis korelasi sederhana yaitu analisis korelasi yang melibatkan dua
variabel (bivariat).

S-1 MANAJEMEN [1]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Korelasi yang terjadi antara dua variabel (bivariat) dapat berupa korelasi positif,
korelasi negative, tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Korelasi bivariat ini
merupakan korelasi yang paling sederhana karena korelasi tersebut hanya mencari
hubungan antar dua variabel dengan berbagai variasi yang ada. Seuai jenis data yang
dikorelasikan, maka ada beberapa teknik analisis korelasi bivariat diantaranya yaitu:
a. Product moment digunakan pada data interval/ rasio dengan interval rasio.
b. Rank/Spearmen digunakan pada data ordinal dengan ordinal.
c. Kendal Tan digunakan pada data ordinal dengan ordinal.
d. Point Biserial digunakan pada data interval/rasio dengan dikotomi (murni).
e. Biserial digunakan pada data interval/rasio dengan dikotomi (buatan).
f. Koefisien Phi digunakan pada data dikotomi dengan dikotomi.
g. Koefisien Kontingensi digunakan pada data nominal (politomi) dengan nominal
(politomi).

Untuk mengetahui tingkat keeratan linear antara kedua variabel yang nilainya dipengaruhi
oleh skala atau satuan pengukuran pada X dan Y dengan menggunakan rumus r
menghasilkan koefisien korelasi akan diperoleh kemungkinan pancaran data yang
diwakilinya sebagai berikut:
 Nilai korelasi berkisar antara -1 dan +1 yang menunjukkan korelasi sempurna.

r = +1 r = -1

Korelasi Sempurna Korelasi Sempurna


Gambar Korelasi sempurna bernilai +1 dan -1
Gambar di atas menunjukkan korelasi sempurna bernilai +1 dan -1, dimana
pencaran pengamatan (xi , yi) tepat berada pada garis regresi linier.
 Tanda dari r yang menunjukkan korelasi positif atau negatif, yang menunjukkan
hubungan kedua peubah variabel.

S-1 MANAJEMEN [2]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

r positif tinggi r negatif tinggi


Gambar Korelasi Tinggi bernilai Positif dan Negatif
Gambar di atas menunjukkan terdapat hubungan linier dimana korelasi tinggi
dengan pencaran pengamatan (xi , yi) mendekati garis regresi linier.

r positif rendah tidak berkorelasi


Gambar Korelasi Rendah dan Tidak Berkorelasi
Gambar di atas menunjukkan terdapat hubungan linier dimana korelasi rendah dan
tidak ada korelasi dengan pencaran pengamatan (xi , yi) menjauhi garis regresi
linier.
 Besarnya nilai r menunjukkan keeratan hubungan linear antara dua peubah.

r positif tinggi r =0
r
hubungan tidak linier
Gambar Korelasi Tidak Linear
Gambar di atas menunjukkan hubungan tidak linier dimana korelasi positif tinggi
dan tidak ada korelasi dengan pencaran pengamatan (xi , yi) menjauhi garis regresi
linier.

S-1 MANAJEMEN [3]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2. Korelasi Product Moment (Pearson):

Korelasi ini digunakan untuk data interval/rasio dengan data interval/rasio. Selain itu
juga harus memenuhi syarat:
- Sampel diambil secara acak (random)
- Data setiap variabel berdistribusi normal
- Bentuk regresi linier.
- Rumus mencari koefisien korelasi (rxy):

𝑛.∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
rxy =
√[𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 ][𝑛 ∑ 𝑦 2 (∑ 𝑦)2 ]

Dimana: n = Banyaknya pasang data (unit sampel)


X = variabel bebas
Y = variabel terikat
- Interpretasi nilai koefisien korelasi, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
Range Nilai Keterangan
0,00 - 0,25 Korelasi sangat lemah dianggap
tidak ada
0,25 - 0,50 Korelasi cukup kuat
0,50 - 0,75 Korelasi kuat
0,75 -1,00 Korelasi sangat kuat
Sumber : Sarwono (2007)

3. Tiga kemungkinan hipotesis yang diuji:


1) Uji Hipotesis dua pihak:
 Hipotesis nol (Ho) :ρ=0
 Hipotesis alternatif (H1) :ρ≠0
2) Uji Hipotesis satu pihak, Uji pihak kanan:
 Hipotesis nol (Ho) :ρ>0
 Hipotesis alternatif (H1) :ρ<0
3) Uji Hipotesis satu pihak, Uji pihak kiri:
 Hipotesis nol (Ho) :ρ<0
 Hipotesis alternatif (H1) :ρ>0

S-1 MANAJEMEN [4]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

4. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan:
 Tabel r product moment (untuk n besar) dengan dk = n.
 Tabel distribusi t (untuk n kecil) dengan dk = n - 2.
b. Kriteria pengujian dengan tabel r product moment:
 Ho diterima : jika rhitung < rtabel.
 Ho ditolak : jika rhitung > rtabel.
c. Kriteria pengujian dengan tabel distribusi t:
 Ho diterima : jika thitung < ttabel.
 Ho ditolak : jika thitung > ttabel.
d. Rumus konversi nilai r menjadi thitung:
𝑟 √𝑛−2
t=
√1−𝑟 2

5. Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi dilambangkan dengan r2. Nilai ini menyatakan proporsi variabel
terikat yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier dengan variabel
bebas. Selain itu, sisanya diterangkan oleh variabel yang lain (galat atau peubah
lainnya). Nilai koefisien determinasi dinyatakan dalam kuadrat dari nilai koefisien
korelasi r2 x 100%= n%, memiliki makna bahwa nilai variabel terikat dapat
diterangkanoleh variabel bebas sebesar n%, sedangkan sisanya sebesar (100 – n)%
diterangkan oleh galat (error) atau pengaruh variabel yang lain.
Rumus koefisien determinasi: KD = r2 x 100%
KD = Koefisien determinasi
r = koefisien korelasi.

S-1 MANAJEMEN [5]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

6. Perhitungan dan Pengujian Koefisien Korelasi Sederhana

Contoh:
Hasil pengumpulan data penelitian tentang “Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan
Mahasiswa (X) dengan Prestasi Matakuliah Statistik (Y)” dari 10 mahasiswa diperoleh
data seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tentukanlah:
No X Y
a. Hipotesis Verbal yang diuji (Ho dan H1 ).
1 3 3
b. Koefisien korelasi antara variabel X dan 2 6 4
variabel Y. 3 5 5
c. Koefisien determinasi hubungan antara 4 2 7
5 4 6
variabel X dan variabel Y.
6 7 6
d. Ujilah koefisien korelasi hubungan antara 7 8 9
variabel X dan variabel Y. 8 7 10
9 6 9
10 9 8

Penyelesaian:

No X Y XY X2 Y2
1 3 3 9 9 9
2 6 4 24 36 16
3 5 5 25 25 25
4 2 7 14 4 49
5 4 6 24 16 36
6 7 6 42 49 36
7 8 9 72 64 81
8 7 10 70 49 100
9 6 9 54 36 81
10 9 8 72 81 64
∑ 57 67 406 369 497

Dari hasil perhitungan diperoleh:


∑X = 57 ∑ X2 = 369 (∑ Y)2 = 4489
∑Y = 67 ∑ Y2 = 497
∑ XY = 406 (∑ X)2= 3249

S-1 MANAJEMEN [6]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

1) Hipotesis Verbal yang diuji:


Ho : Tidak ada Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Mahasiswa (X) dengan
Prestasi Matakuliah Statistik (Y)
H1 : Ada Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Mahasiswa (X) dengan Prestasi
Matakuliah Statistik (Y)

2) Koefisien korelasi hubungan antara variabel X dengan variabel Y (rxy):


𝑛.∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
rxy =
√[𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 ][𝑛 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)2 ]

(10).(406)−(57).(67)
=
√[(10)(369)−(57)2 ][(10)(497)−(67)2 ]
4060−3819
=
√[3690−3249][4970−4489]
241 241 241
= = =
√[441].[481] √212.121 406,566

= 0,5233
Artinya:
Koefisien korelasi antara antara Tingkat Kedisiplinan Mahasiswa (X) dengan
Prestasi Matakuliah Statistik (Y) sebesar 0,5233 tergolong kuat, karena terletak
diantara 0,50 sampai 0,75.

3) Koefisien Determinasi (KD):

KD = r2 x 100% = (0,5233)2 x 100% = 27,38 %


Artinya:
Konstribusi Tingkat Kedisiplinan Mahasiswa (X) dengan Prestasi Matakulia
Statistik (Y) hanya sebesar 27,38 % sedangkan sisanya sebesar 100% - 27,38 =
72,62% Prestasi Matakuliah Statistik ditentukan oleh faktor (variabel) lain yang
tidak diteliti.

4) Pengujian hipotesis: menggunakan tabel distribusi t (jika n kecil) dengan dk = n-2


Rumus transformasi r ke thitung:
𝑟√𝑛−2
thitung =
√1−𝑟 2
0,5233 . √10−2
=
√1−0,52332

S-1 MANAJEMEN [7]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

1,4801
=
√0,72619
= 1,7369
Dari tabel distribusi t, untuk α = 0,05 dan dk = n-k-1= 10 – 1 – 1 = 8, diperoleh
ttabel = 2,2280. Karena thitung = 1,7369 lebih kecil ttabel, maka Ho Diterima. Sehingga
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Tingkat
Kedisplinan Mahasiswa (X) dengan Prestasi Matakuliah Statistik (Y).
****

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
Dibawah ini disajikan hasil pengumpulan data penelitian tentang “Hubungan antara
Motivasi Mahasiswa (X) dengan Prestasi Matakuliah Statistik (Y)”
Tentukanlah:
No X Y
1. Ho dan H1 penelitian tersebut.
1 6 5
2. Koefisien korelasi antara variabel X dan 2 4 6
variabel Y. 3 3 4
3. Koefisien determinasi hubungan antara 4 3 3
5 4 7
variabel X dan variabel Y.
6 6 6
4. ujilah koefisien korelasi hubungan antara 7 8 9
variabel X dan variabel Y. 8 9 10
9 7 10
10 9 7

D. DAFTAR PUSTAKA
Bambang Kustianto, Statistika 1, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,1994

Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,1994

Kazmier, L.J & N. F Pohl, Basic Statistics for Business and Economics, Mc Graw Hill
Int. Ed. Singapore, 1987.

Shim, J.K , J.G Siegel & C.J Liew. Strategic Business Forecasting. Mubaruk &
Brothers, Singapore , 1994

Spiegel, M.R. Statistics. Schaum’s Outline Series, Asian student ed, Mc Graw Hill,
Singapore, 1985.

Walpole, R.E. Pengantar Statistik. Edisi terjemahan, PT Gramedia, Jakarta, 1992

Supranto,J., Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta, 2009

Supardi, U.S., Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Ufuk Press, Jakarta Selatan, 2012

S-1 MANAJEMEN [8]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lampiran:
Tabel Distribusi t-Student

S-1 MANAJEMEN [9]


Modul STATISTIK-2 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lampiran:
Tabel

S-1 MANAJEMEN [ 10
]

Anda mungkin juga menyukai