Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pelaksanaan evaluasi penyuluhan selama
PKL II di Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung,
Provinsi Jawa Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Sinopsis menggunakan materi Pengenalan OPT Bawang Putih di
Kelompok tani Sapta Mandiri. Media yang digunakan adalah media cetak
(booklet).
2. Metode penyuluhan yang digunakan adalah metode ceramah.
3. Evaluasi hasil penyuluhan pertanian menunjukkan pengetahuan petani
mengalami kenaikkan yang signifikan hingga mencapai 100% responden
petani tahu tentang OPT Bawang Putih.
4. Evaluasi hasil penyuluhan pertanian menunjukkan sikap petani
mengalami kenaikkan yang signifikan 100 % responden sangat setuju
dengan konsep pengendalian OPT Bawang Putih.
5. Bahwa 30% responden merasakan adanya penurunan ekonomi, 40% tetap,
dan 30 % meningkat. Hal ini menandakan bahwa kegiatan penyuluhan
tentang good agriculutral practice bawang putih yang diadakan belum
secara luas memberikan dampak yang berkelanjutan bagi aspek ekonomi
petani.
6. Bahwa 100% responden merasakan adanya peningkatan penerapan teknis
good agriculutral practice bawang putih , hal ini menandakan bahwa
kegiatan penyuluhan yang diadakan memberikan dampak yang berkelanjutan
bagi aspek perilaku petani.

B. Saran
1. Diharapkan peran aktif dan transparansi dari Pelaku Utama sehingga
mempermudah dalam melakukan penggalian informasi yang diperlukan
dalam kegiatan perencanaan penyuluhan pertanian.

48
2. Diharapkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani dapat
menyediakan data tertulis sehingga memudahkan dalam penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian.
3. Diharapkan mahasiswa lebih terampil lagi dalam menetapkan materi serta
metode, dan lebih kreatif lagi dalam membuat media penyuluhan.
4. Perlu diadakan pendampingan secara kontinyu sehingga minat petani
dalam menerapkan Pengenalan OPT Bawang Putih di Kelompok Tani
Sapta Mandiri dapat berkelanjutan.
5. Perlu adanya model atau pembanding sebagai stimulan petani yang lain
sehingga kegiatan dapat ditiru serta manfaatnya dapat dirasakan oleh
rumah tangga tani yang lainnya.
6. Penerapan Pengendalian OPT Secara terpadu sesuai dengan rekomendasi
akan menghasilkan hasil yang lebih baik, sehingga perlu digalakkan
kembali inovasi-inovasi baru terkait pengendalian OPT.
7. Perlunya penguatan koordinasi antara evaluator, penyuluh, dan petani.
Berdasarkan pengalaman di lapangan sering terjadi salah paham antara
penyuluh, evaluator, dan petani sehingga menyulitkan dalam pelaksanaan
evaluasi.
8. Hasil evaluasi yang telah disusun ini sangat diharapkan bisa
menjadi masukan terhadap pemangku kepentingan sebagai upaya
mewujudkan sektor pertanian di Desa Kruwisan pada khususnya dan
Kecamatan Kledung pada umumnya.

49

Anda mungkin juga menyukai