Anda di halaman 1dari 15

Kebenaran Ilmiah

Apa yang dimaksud dengan benar ?


 Teori kebenaran koherensi
 Teori kebenaran korespondensi
 Teori kebenaran pragmatis

Kebenaran ilmiah: merupakan kebenaran


logis-rasional (koherensi) yang didukung oleh
fakta (korespondensi) dan berguna
(pragmatis) bagi kehidupan manusia
Teori koherensi (1)
• Kebenaran adalah adanya relasi yang koheren
(logis) antara proposisi baru dengan proposisi
yang sudah ada
• Pernyataan dianggap benar jika sesuai dengan
sistem pemikiran yang ada
• Kebenaran hanya berkaitan dengan implikasi
logis dari sistem pemikiran yang ada
• Contoh:
1. Semua manusia pasti mati
2. Sokrates adalah manusia
3. Sokrates pasti mati
Teori koherensi (2)
• Kebenaran (3) hanya merupakan implikasi
logis dari sistem pemikiran yang ada
yaitu bahwa (1) Semua manusia pasti
mati, dan (2) Sokrates adalah manusia.
• Kebenaran (3) sesungguhnya sudah
terkandung dalam kebenaran (1),
• Oleh karena itu Kebenaran (3) tidak
ditentukan oleh kenyataan bahwa
Sokrates mati atau tidak
Teori koherensi (3)
• Contoh: Matematika dikembangkan berdasarkan teori
koheren (deduktif-rasionalis)

• Xlog5 = 0,7
• X0,7 = 5
• X7/10 = 5
• X = (X7/10)10/7  (am)n = amxn
• X = (5)10/7
• X = (5)7/7 x (5)3/7 (a)m x (a)n = am+n
• X = 51 x (5)3/7

7
• X=5 53
Teori koherensi (4)
• Lebih menekankan kebenaran rasional-
logis dengan logika deduktif
• Pengetahuan yang benar hanya
dideduksikan dari pernyataan yang ada
yang dianggap benar
• Kebenaran sudah diandaikan ada tanpa
pengujian secara empiris
• Lebih menekankan pengetahuan apriori
Kritik terhadap Teori Koherensi
• Bagimana dengan kebenaran pernyataan
sebelumnya ?
• Demikian seterusnya sehingga bergerak
mundur tanpa henti !
• Logis belum tentu benar dalam kenyataan
• Bagaimana mendapatkan kebenaran yang
terpisah dari pengalaman manusia yang
nyata
Teori korespondensi (1)
• Kebenaran adalah kesesuaian
(correspondence) antara apa yang diklaim
dengan kenyataan yang sebenarnya.
• Contoh:
 “Bumi bulat” dianggap benar karena dalam
kenyataannya pernyataan itu sesuai dengan fakta.
 “Bumi berbentuk datar” dianggap salah karena
tidak sesuai dengan kenyataan.
• Paham ini dianut oleh kaum empirisis
Teori korespondensi (2)
• Apa yang diketahui oleh subjek sebagai
benar harus sesuai dengan objek atau
kenyataan yang diklaim oleh subjek itu
• Yang ditekankan adalah kesesuaian
dengan realitas
• Suatu ide, teori tau konsep harus
mengungkapkan realitas yang sebenarnya
Teori korespondensi (3)
1. Teori ini sangat ditekankan oleh aliran
empirisme  mengutamakan pengalaman
& pengetahuan inderawi  sumber utama
pengetahuan manusia:
Sangat menghargai pengamatan, percobaan
atau pengujian empiris untuk mengungkapkan
kenyataan yang sebenarnya.
2. Menekankan pentingnya objek bagi
kebenaran pengetahuan manusia
Teori korespondensi (4)
3. Sangat menekankan bukti (evidence) bagi
kebenaran suatu pengetahuan: proses
penyodoran fakta untuk mendukung
hipotesis.

Kritik terhadap teori ini:


Fakta tanpa penafsiran dengan suatu konsep
dapat menyesatkan
Tongkat dalam air nampak bengkok ?
Teori Pragmatis
• Kebenaran sama artinya kegunaan
• Ide, konsep atau pernyataan yang benar
adalah bila berguna
• Kebergunaan menjadi ukuran kebenaran
suatu pernyataan
Kebenaran Ilmiah: bersifat logis-rasional

• Semua orang rasional dapat memahami


kebenaran ilmiah dengan akal-budinya
• Bersifat universal- proposisi, simpulan
atau teori yang diterima kebenarannya
berlaku bagi semua orang yang dapat
menggunakan akal-budinya.
Kebenaran ilmiah: bersifat empiris
• Harus didukung oleh fakta objektif
• Perlu diuji dengan kenyataan yang ada
• Sebagian besar pengetahuan ilmiah atau
kebenaran ilmiah yang ada disususn
berdasarkan fakta empiris
Namun demikian, dalam ilmu tetap saja ada
spekulasi dan imajinasi yang selanjutnya
akan diuji apakah didukung oleh fakta empiris
atau tidak
Kebenaran ilmiah: bersifat pragmatis

• Penggabungan sifat logis dan empiris dan


harus berguna dalam kehidupan manusia
• Dapat membantu manusia dalam
memecahkan berbagai masalah dalam
hidup manusia
Sifat kebenaran Ilmiah
1. Universal (rasional-logis)
2. Objektif ( empiris)
3. Sistematis (koheren)
4. Metodis (verifiable)

Anda mungkin juga menyukai