Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Juliari dijatuhi hukuman oleh Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta
pidana penjara 12 tahun plus denda Rp 500 juta pada 23 Agustus 2021. Hakim
juga mewajibkan Juliari membayar uang pengganti sejumlah Rp 14,5 miliar. Selain
itu, hakim mencabut hak politik Juliari untuk dipilih dalam jabatan publik selama
empat tahun setelah selesai menjalani pidana pokok.

Namun, saat membacakan putusan, hakim menyebut hukuman yang diterima


Juliari diringankan. Alasannya, terdakwa mendapat cercaan, hinaan dan vonis
masyarakat. Padahal, menurut hakim anggota majelis hakim Yusuf Pranowo, saat
itu Juliari masih menjalani proses hukum yang belum tentu bersalah dan belum
ada hukuman tetap.

KPK juga telah menyetorkan uang pengganti dari terpidana kasus korupsi bansos
Covid-19, Juliari Batubara, sejumlah Rp 14,5 miliar ke kas negara. Mantan Menteri
Sosial tersebut disebut telah lunas membayar uang pengganti seperti putusan
pengadilan. Pelaksana Tugas (Plt.) Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Senin, 1
Agustus 2022 mengatakan Juliari melunasi uang pengganti sebesar Rp 14,5 miliar
secara bertahap dengan tiga kali pembayaran.

3.2 Saran
Menurut penulis Hukuman ini tidak stimpal dengan tindak pidana yang telah ia
perbuat. Uang yang ia korupsi berbanding jauh dengan denda yang ia
dapatkan.
Banyak masyarakat yang mungkin bertanya dimana hati nurani para pejabat
yang telah mendapatkan gaji dan tunjangan yang tinggi berkewajiban
mengurus rakyat, justru malah menyakiti perasaan rakyat, padahal kalau kita
lihat hidup mereka sudah enak tetapi kenapa masih tega untuk menyakiti
rakyat, apakah gaji yang diberikan Negara kepada mereka kurang atau
memang dari mereka yang terus merasa kurang atau bisa dibilang serakah. 

Anda mungkin juga menyukai