Anda di halaman 1dari 5

Seni Tari

seni tari yang ada di Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan diri,
pementasa, atau media hiburan saja, tetapi seni tari juga dipertunjukkan pada upacara keagamaan atau
penyambutan. Setiap tarian pasti diciptakan oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu
gerakan tarian disebut sebagai koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai penari.

Jadi, untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu pengertian hingga unsur-unsur
yang ada di dalam seni tari. Kemudian, pelajari gerakan seni tari yang ingin dipelajari dan cari tahu
dari sejarahnya. Hal ini perlu dilakukan agar seni tari yang dipentaskan dapat membuat penonton
tersentuh ketika melihat setiap gerakan tari yang dimainkan oleh penari.

Pengertian Seni Tari


seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya sebagian saja yang dilakukan
dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan
dengan iringan musik atau tanpa iringan musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan
iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti irama dari musik yang dibawakan. Dengan
kata lain, pengiring penari yang memainkan musik akan mengatur setiap gerakan penari
supaya makna dan tujuan dari tarian yang dibawakan tersampaikan kepada penonton tari-
tarian.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni yang mengenai tari-
menari (gerak-gerik yang berirama). Sementara itu, tari dalam KBBI berarti gerakan badan
(tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan,
dan sebagainya).

Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang dilakukan setiap
hari, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya. Gerakan pada seni tari ini bisa dikatakan
sebagai gerakan yang yang sangat elastis ekspresif. Selain itu, pada seni tari, setiap
gerakannya juga berpola sangat ritmis.

Setiap gerakan seni tari ini merupakan gerakan-gerakan kombinasi yang berasal dari unsur-
unsur tari itu sendiri. Unsur tari terbagi menjadi tiga yaitu, unsur wiraga (raga), unsur wirama
(irama), dan unsur wirasa (rasa). Oleh sebab itu, ketika kita sedang menonton dan menikmati
suatu tarian yang dibawakan oleh seorang penari atau sekelompok penari pasti akan
merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang beririama yang
dibawakan oleh penari.
Unsur-Unsur Utama Seni Tari
Seni tari yang sangat memerhatikan gerakan yang berirama memiliki tiga unsur utama, yaitu unsur
wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa).

1. Wiraga (raga)
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan gerakan-gerakan,
meloncat, duduk, berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak menjadi unsur utama dari unsur tari
karena sebuah tarian pasti akan memiliki gerakan-gerakan yang penuh dengan makna. Setiap
gerakan tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa dikenal dengan nama koreografer.
Dengan hadirnya koreografer, maka tarian yang sudah indah akan semakin indah untuk
ditonton

2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari selanjutnya adalah unsur
wirama atau irama. Adanya irama dalam seni tari berasal dari musik yang dimainkan oleh
para pengiring. Seorang penari atau sekelompok penari harus mampu menyatukan gerakan
tari dengan irama musik yang dimainkan oleh para pengiring musik. Tidak hanya irama
musik saja yang harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa mengikuti tempo musik.

3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur wirasa atau unsur rasa.
Sebuah tarian yang hanya ditampilkan begitu saja tanpa adanya sebuah rasa, maka setiap
gerakan tariaannya akan kurang menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa
ditunjukkan melalui ekspresi dari penari dan setiap gerakan ritmis. Penari yang melakukan
gerakan tarian ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian dapat menyentuh perasaan
para penonton.

Unsur -Unsur Pendukung Seni Tari


Selain unsur utama, seni tari juga terdapat unsur-unsur pendukung. Unsur-unsur pendukung pada
suatu tarian merupakan unsur yang dapat membuat banyak orang tertarik untuk melihat tarian yang
penuh dengan gerakan-gerakan ritmis. Unsur-unsur pendukung seni tari sebagai berikut.

1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang dibawakan oleh
penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan iringan musik inilah yang
dapat mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh banyak orang karena memiliki daya
Tarik yang cukup memikat.

Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi iringan ini bisa
berasal dari penari itu sendiri, seperti teriakan, hentakan tepukan, dan sebagainya. Iringan
yang berasal dari penari itu sendiri akan meningkatkan keindahan dari sebuah seni tari yang
sedang dibawakan.
2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus disesuaikan
dengan suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari yang berasal dari
suatu daerah akan menggunakan kostum darimana seni tari tersebut berasal. Dengan
dukungan dari kostum daerah yang dikenakan oleh penari, maka suasana kedaerahan akan
tersampaikan kepada orang-orang yang melihat seni tari.

3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika, penari tidak dirias
dengan maksimal, maka ekspresi penari kurang maksimal, sehingga pesan dan suasana pada
tarian yang dibawakan kurang tersampaikan kepada penonton. Dengan kata lain, tata rias
harus sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias dalam seni tari bisa dilakukan
sendiri oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias yang sudah dipersiapkan oleh
panitia pelaksana.

4. Pola Lantai atau Blocking


Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan membuat penari tidak
hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Oleh
sebab itu, penari harus pandai untuk menguasai panggung agar setiap gerakan yang
ditampilkan bisa memikat daya tarik para penonton.

Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan sebelum tampil,
posisi dari para penonton, dan ukuran dari panggung atau tempat. Penguasaan panggung yang
sudah dimiliki oleh penari bisa membuat tarian yang ditampilkan akan terlihat lebih
istimewa. Apabila suatu tarian dibawakan dengan cara berkelompok, maka penguasaan
panggung harus lebih teliti agar sesama penari bisa melakukan gerak tari dengan maksimal.

5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan gerakan tarian dengan
beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan lain-lain. Selain itu, gerakan
bukan hanya berasal dari kaki atau tangan saja, tetapi ekspresi wajah harus diperhatikan juga.
Suatu tarian yang diberikan gerakan tambahan sekaligus ekspresi wajah, maka bisa
meningkatkan nilai estetika dalam tarian tersebut.

Fungsi Seni Tari


1. Pertunjukkan Kesenian
Seni tari sangat berfungsi sebagai pertunjukkan dari pagelaran kesenian terutama kesenian
daerah. Dengan adanya pentas tari membuat masyarakat mengetahui keindahan dari setiap
gerakan tari. Terlebih lagi, gerakan yang tari yang sudah terkonsep dengan matang akan
meningkatkan daya tarik bagi banyak orang, sehingga penonton akan tersentuh ketika
melihatnya. Pertunjukkan kesenian tari ini bisa meningkatkan pariwisata pada daerah
tersebut.
2. Sarana Upacara Adat
Fungsi dari seni tari berikutnya adalah sarana upacara adat. Di Indonesia, sudah banyak taria-
tarian yang dipentaskan ketika sedang melakukan upacara adat. Tidak hanya itu, seni tari
terkadang dipentaskan pada ritual keagamaan tertentu. Seni tari yang dilakukan pada saat
upacara adat atau ritual keagamaan biasanya bertujuan untuk memohon hasil panen agar
lancer, memohon hujan, dan sebagainya.

3. Hiburan
Penonton dari suatu pementasan seni tari pasti ingin mendapatkan makna dari tarian sekaligus
membuat dirinya terhibur. Maka dari itu, seni tari berfungsi sebagai sarana hiburan, baik itu
oleh para pencinta seni tari atau masyarakat awam. Semakin menarik suatu pementasan seni
tari, maka penonton akan semakin terhibur.

4. Pergaulan
Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu yang satu dengan
individu lainnya. Dengan kata lain, seni tari dapat meningkatkan hubungan sosial, baik itu
dengan sesama penari atau orang-orang yang membantu kesuksesan dalam suatu pementasan
tarian.

Jenis Seni Tari


Jenis seni tari dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari yang berdasarkan jumlah penarinya dan tari
yang berdasarkan genre.

Tari yang Berdasarkan Pada Jumlah Penari


1. Tari Tunggal (Solo)
Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu orang
penari saja. Dalam pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh seorang laki-laki atau
perempuan. Salah satu contoh tari tunggal asal tari Gatot Kaca yang berasal dari Jawa
Tengah.

2. Tari Berpasangan (Duet)


Tari berpasangan (duet) adalah seni tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari
berpasangan ini bisa dibawakan oleh laki-laki dengan laki, perempuan dengan perempuan,
atau laki-laki dengan perempuan. Salah satu contoh dari tari berpasangan adalah tari Topeng
yang asalnya dari Jawa Barat.

3. Tari Berkelompok (Group)


Tari berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang atau berkelompok.
Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa dibawakan oleh siapa saja, bai itu laki-laki semua,
perempuan semua, atau laki-laki campur dengan laki-laki. Kamu bisa melihat tarian berkelompok
pada tarian khas Aceh yaitu tari Saman.
Tari yang Berdasarkan Genre
1. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah seni tari yang sudah ada sejak lama pada suatu daerah serta diturunkan atau
diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi sekarang, sehingga menciptakan suatu
kebudayaan kesenian. Tari tradisional umumnya memiliki nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai filosofis,
dan lain-lain. Contoh, tari Jaipong dari Jawa Barat, tari Lilin dari Sumatera Barat, dan sebagainya.

2. Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru adalah seni tari yang bisa dibilang mengikuti perkembangan zaman karena diciptakan
oleh koreografer. Beberapa tari kreasi baru merupakan perkembangan dari tradisional yang
dikembangkan mengikuti perkembangan zaman, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Misalnya, tari Rapai yang di mana setiap gerakannya kombinasi antara tari daerah Aceh dengan
Semenanjung Malaya.

3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah seni tari yang memakai gerakan simbolik, memiliki keunikan, serta
mengandung makna-makna tertentu didalamnya. Pada umumnya, gerakan yang ada pada
tarian modern lebih mengarah kepada jenis musik modern.

Anda mungkin juga menyukai