Anda di halaman 1dari 4

1.

SURAT AT-TIN

Surat At-Tin merupakan surat ke-95 dalam Al-Qur’an. Surat At-Tin termasuk


golongan surat Makkiyah dan terdiri dari 8 ayat. Tentang buah tin.

2. SURAT AL –MA’UN

Surat ke-107 al-Ma’un, artinya Barang-barang yang berguna, lengkap ayat 1-7. Mengandung
penjelasan tentang akhlak orang-orang yang mendustakan agama dan Akhirat, sebagai bentuk
peringatan untuk orang-orang yang beriman dan celaan atas orang-orang kafir.
3. ASMAU HUSNA
a. AL-MUMIN = YANG MAHA MEMATIKAN
1. Mengekang hawa nafsu supaya tidak melanggar larang-larangan Allah swt
2. Menegakkan amar maruf nahi munkar
3. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
4. Memperbanyak amal kebaikan yang dilandasi mengharap keridhaan Allah swt
Selalu mengingat kematian
5. Memantapkan niat untuk menjadikan kehidupan ini sebagai sarana beribadah kepada
Allah swt
b. AL-HAYY = YANG MAHA HIDUP DAN MAHA ABADI
1. Menetapkan bagi Allah sifat hidup yang sempurna, tanpa cacat, tanpa kekurangan,
tanpa cela.
2. Meyakini Allah hidup kekal tanpa permulaan dan tanpa akhir. Sedangkan seluruh
makhluk-Nya hanya hidup sementara.
3. Mempersiapkan diri demi kehidupan akhirat dan berusaha menggapa ridha Ilahi
untuk kehidupan yang kekal di surga-Nya.
4. Tawakal sebagaimana Allah perintahkan dengan menyebut nama-Nya Al Hayyu
seperti halnya perintah Surat Al Furqan ayat 58.
5. Meyakini bahwa kita akan dibangkitkan oleh Yang Maha Hidup kekal.
6. Menjaga seluruh organ tubuh agar hidup sehat sehingga bisa beribadah kepada Allah
yang Maha Hidup.

c. AL-QAYYUM = YANG MAHA MANDIRI


1. Dengan meyakini dan mengakui atas kebesaran Allah SWT., sebagai zat yang
mengatur alam semesta beserta isinya.
2. Hidup mandiri atau tidak hidup bergantung kepada orang lain.
3. Tidak menyontek pada saat ulangan karna kita harus berusaha sendiri.
4. Umat Muslim menjadi lebih percaya diri, berani, dan tidak takut karena percaya
selalu ada Allah SWT yang membantu dan menemani setiap langkah kaki serta
permasalah kita.
5. RASUL ULUL AZMI
1. Nabi Nuh
Nabi Nuh merupakan Rasul Ulul Azmi karena memiliki keteguhan hati dan
ketabahan yang luar biasa. Hal ini tercermin dari hatinya yang tak goyah meski
hanya memiliki 70-80 pengikut, padahal telah berdakwah selama 500 tahun.

Rasul yang merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam ini akhirnya
mendapat mukjizat dari Allah berupa keselamatan dari bencana banjir. Allah
memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal yang sangat besar.

Kemudian Allah menyuruhnya mengajak seluruh pengikutnya dan hewan yang


berpasangan naik ke kapal itu. Ternyata, Allah memang sudah menyiapkan bencana
banjir, tetapi Nabi Nuh dan pengikutnya selamat dari terjangan banjir.
2. Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim mendapat gelar Rasul Ulul Azmi karena sangat taat kepada Allah.
Allah pernah mengujinya untuk mengurbankan anaknya, Nabi Ismail.

Ibrahim sebenarnya sangat menyayangi Ismail, tapi ia tetap taat menuruti perintah


Allah. Saat Ibrahim hendak menyembelih Ismail, pedang yang digunakan mendadak
tumpul dan Allah kemudian menggantikan Ismail dengan domba.

Peristiwa ini yang menjadi sejarah perayaan Hari Raya Iduladha atau Hari Raya
Kurban yang dirayakan seluruh Muslim di dunia. Selain itu, keteguhan hati Nabi
Ibrahim juga tercermin dari kegigihannya memerangi kaum penyembah berhala.

Nabi Ibrahim bahkan menghancurkan patung-patung berhala hingga membuat Raja


Namrudz marah dan membakarnya hidup-hidup. Namun, Allah menyelamatkan
Nabi Ibrahim dari api tersebut.
3. Nabi Musa
Nabi Musa lahir ketika Raja Firaun melarang bayi laki-laki di wilayah kerajaannya.
Namun, orang tua Nabi Musa meletakkannya di sebuah peti yang dihanyutkan ke
Sungai Nil hingga ditemukan oleh Asyiyah, istri Firaun.

Asyiyah kemudian membesarkan Musa. Ketika dewasa, Musa yang telah diangkat
menjadi nabi dan rasul oleh Allah menentang Firaun yang kerap menganggap
dirinya adalah Tuhan.

Hal ini membuat Firaun ingin menangkap Musa. Namun, Allah memerintahkan
Musa dan para pengikutnya untuk lari dari kejaran Firaun. Allah juga memberi
mukjizat berupa tongkat kepada Musa yang dapat membelah laut agar lolos dari
kejaran pasukan Firaun.
4. Nabi Isa
Allah memberikan banyak mukjizat kepada Nabi Isa sejak ia lahir, yaitu lahir dari
seorang wanita suci yang mengabdi di Baitul Maqdis, bernama Maryam tanpa
suami. Setelah dewasa, Allah mengutusnya sebagai nabi untuk berdakwah.

Namun, banyak kalangan yang menghina dan tak percaya kepadanya. Bahkan, Nabi
Isa hendak dibunuh dengan cara disalibkan. Kendati begitu, ia tetap sabar. Allah pun
menyelamatkannya.

Tak hanya itu, Allah juga memberi mukjizat lain kepadanya, seperti dapat
membangkitkan orang dari kubur, berjalan di atas air, mendapat kitab Injil, dan
menjadi nabi dari 12 pengikut setianya.

5. Nabi Muhammad
Sama seperti Nabi Isa, Nabi Muhammad juga mendapat banyak tentangan ketika
berdakwah menyampaikan wahyu dari Allah. Salah satunya dari kaum Quraisy yang
menentang ajarannya.

Namun, Nabi Muhammad selalu sabar dan percaya kepada Allah. Allah pun
menyelamatkan Nabi Muhammad dari kejaran kaum Quraisy dengan
menyembunyikannya di dalam gua. Selain itu, rasul bergelar Ulul Azmi ini juga
mendapat mukjizat dari Allah berupa kitab suci Alquran.(uli/juh)

Anda mungkin juga menyukai