Anda di halaman 1dari 3

Tujuan

• Membuat dokumentasi audio-visual kesenian Barongsai secara komprehensif dalam


ruang lingkup etnis Tionghoa secara khusus maupun masyarakat Singkawang secara
umum dengan kualitas teknis-sinematografis yang bagus.
• Menjadi salah satu aset yang berupa arsip audio-visual dalam upaya pelestarian
warisan budaya masyarakat Singkawang.
• Dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran siswa dalam mengenalkan keragaman
budaya di kota Singkawang serta penanaman nilai-nilai pluralisme di tengah
masyarakat yang multietnis.
• Menjadi materi edukasi yang mudah dipahami serta menghibur bagi khalayak umum
terkait seluk beluk kesenian Barongsai serta masyarakat dan lembaga pendukungnya
di kota Singkawang.
• Berfungsi sebagai salah satu katalis dalam konteks promosi potensi wisata budaya di
kota Singkawang.

Tema

“Melihat dan memahami kesenian Barongsai sebagai representasi identitas kultural etnis
Tionghoa sekaligus manifestasi sikap pluralis di tengah heterogenitas etnis kota
Singkawang”.

Manfaat

• Menjadi tontonan yang menarik, informatif sekaligus mendidik bagi khalayak luas.
• Dapat dijadikan referensi penunjang dalam hal riset-riset akademis.
• Dapat menjadi salah satu sarana pembelajaran siswa di sekolah-sekolah menyangkut
bidang studi seni budaya ataupun ilmu-ilmu sosial humaniora.
• Menambah kearsipan mengenai seni budaya maupun aspek sosial masyarakat yang
ada di kota Singkawang.
• Dapat dimanfaatkan sebagai salah satu modal oleh Pemda maupun dinas terkait dalam
upaya mempromosikan program kepariwisataan kota Singkawang.
Dampak

• Bagi masyarakat kota Singkawang beretnis Tionghoa yakni meneguhkan identitas


meraka dalam kerangka keindonesiaan.
• Bagi etnis Tionghoa diluar kota Singkawang yaitu memberikan tambahan informasi
maupun pengetahuan komparatif terhadap sesama etnis Tionghoa di Indonesia
sehingga tercipta rasa pengertian yang lebih dalam.
• Bagi etnis non-Tionghoa di kota Singkawang yakni sikap toleransi antar masyarakat
akan semakin kuat dan dan terus tercipta etos untuk menjaga semangat pluralisme
yang selama ini telah dijunjung dengan baik.
• Bagi etnis non-Tionghoa di luar kota Singkawang yakni informasi tentang keragaman
budaya di Indonesia maupun seluk beluk budaya etnis Tionghoa semakin bertambah.
• Bagi pelaku atau pemain kesenian Barongsai yaitu kegiatan yang mereka tekuni
selama ini mendapat semacam atensi maupun apresiasi.
• Bagi pelaku wisata kota Singkawang yakni memberikan tambahan informasi akan
potensi wisata budaya maupun mempermudah mereka dalam hal promosi wisata.

Daftar Pustaka

Arif, Moch. Choirul, et al. (2016). Komodifikasi Barongsai Menjaga Tradisi Menegosiasi
Pasar, Kawistara, 6 (1): 34-46.

Islam, Ana UI & Arif Hidayat. (2022). Makna Filosofis Barongsai dalam Agama Konghucu,
Suarga: Studi Keberagamaan dan Keberagaman, 1 (1): 17-26.

Juniardi, Karel & Emusti Rivasintha Marjito. (2018). Urgensi Pendidikan Multikultiral dalam
Masyarakat Plural (Studi Kasus di Kota Singkawang), Handep, 1 (2):17-34.

Perdana Ramadhan Putra, et al. (2017). Pertunjukan Barongsai di Vihara Tri Dharma Bumi
Raya Kota Singkawang, Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 6 (2): 1-11.

Sudono, et al. (2013). Pertunjukan Liong dan Barongsai di Yogyakarta: Redefinisi Identitas
Tionghoa, Panggung: Jurnal Seni dan Budaya, 23 (2): 227-247.

Tanggok, M. Ikhsan. (2015). Agama dan Kebudayaan Oramg Hakka di Singkawang. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas.

Anda mungkin juga menyukai