Anda di halaman 1dari 6

Nama : RINA YULIATI

NO Peserta : 201503363956
Kelas : A1SD5
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Eksplorasi alternatif Analisis alternatif
No.
akan masalah solusi solusi
diselesaikan

1 Rendahmya 1. Pembelajaran Kajian Literatur  Kelebihan model


hasil belajar yang dilakukan 1. Menurut Widiarta et al. pembelajaran Inkuiri
peserta didik guru belum 2019; Leaser dan Toloz terbimbing dalam
kelas 5 dalam menggunakan ,2017) Pembelajaran Pembelajaran IPA
pelajaran IPA moel berbasis Inkuiri pada materi Panas dan
tema 6 tentang pembelajaran Terbimbing merupakan Perpindahannya yaitu,
panas dan yang inovatif, bagian dari pembelajaran a. Kelebihan model
perpindahannya hanya berpusat inkuiri.Pembelajara Pembelajaran Inkuiri
pada metode inkuiri bertujuan untuk Terbimbing
ceramah membentuk peserta didik b. Menekankan strategi
2. Siswa agar mempunyai pembelajaran melalui
mengalami keterampilan mengamati, pengembangan dari
kesulitan menemukan masalah,, berbagai aspek
dalam merumuskan masalah, kognitif, efektif,
memahami berhipotesis, dan mamapu psikomotor sehingga
materi panas menyelesaikan masalah dapat menghasilkan
dan pembelajaran yang
perpindahanya, Widiarta , D.G.P. bermakna.
parmiti,.G.(2019). Inkuiri c. Bisa memberikan
Terbimbing Berbasis kesempatan siswa
Aktivitas untuk belajar sesuai
Higher Order Think pada kemampuan dan gaya
kelas V sekolah Dasar, mereka,
Refleksi ffdukatika: Jurnal
Ilmiah  Kelemahan
Kependididkan,10(1), 29-30. Pembelajaran inkuiri
https://doi.org/10. kurang efektif jika
24176/re.v10i.3607. diterapkan pada siswa
2. Menurut pendapat Nissa yang tidak memiliki
& Haryanto(2020;Noetel kecerdasan di
et al 2021) Penggunaan atas rata-rata dan
media youtube sangatlah memerlukan
tepat digunakan untuk perubahan cara
menyalurkan video kebiasaan belajar
pembelajaran berbasis yang menerima
inkuiri terbimbing pembelajaran
materi ’’ panas dan hanya dari guru, dan
perpindahan panas kelas yang
disekitar kita” karena mempunyai banyak
siswa sangat menyukai siswa akan sulit untuk
media sosial dan mendapatkan
menggunakannya untuk pembelajaran inkuiri
mentransfer informasi karena tidak semua
sehingga penggunaan yang ada di kelas
vidio pembelajaran mempunyai
sebagai media belajar pemikiran kritis, dan
sangatlah mudah,cepat guru
dan tepat. juga dituntut untuk
berperan aktif dalam
Nissa,S.F,& Haryanto, A. proses pembelajaran
(2020). Implementasi yang berlangsung
Pembelajaran Tatap Muka
dimasa Pandemi covid-19.
Jurnal IKA PGSD (Ikatan  Kelebihan model
Alumni PGSD) pembelajaran
UNARS,8(2),402. Contextual Teaching
https://doi.org/10.36841/ and Learning (CTL)
unars.v812.840 dalam Pembelajaran
IPA pada materi
Panas dan
Perpindahannya yaitu,
1.Kelebihan model
pembelajaran
kontekstual Teaching
and Learning (CTL
dibanding model
pembelajaran
konvensional dalam
meningkatkan
kemampuan aplikasi
konsep dimungkinkan
karena model
pembelajaran
kontekstual memiliki
unsur-unsur
mengaitkan materi
ajar dengan konteks
dunia nyata,
menggunakan
pendekatan inkuiri dan
dalam
3. Menurut pendapat setting kooperatif.
Ulfa.N, Suyoto, & Pengaitan materi ajar
Nur.N(2022 ; Kaimuddin dengan konteks
et al., 2021) Contextual kehidupan dunia nyata
Teaching and Learning dalam model
(CTL) adalah metode pembelajaran
yang menekankan pada kontekstual sebagai
keterlibatan siswa aspek kontekstualitas
secara penuh dalam dapat
menemukan materi menyadarkan siswa
pembelajaran yang ada di akan pentingnya
lingkungan sekitar mempelajari IPA
sehingga nantinya siswa  Kelemahan model
dapat menerapkan CTL
pembelajaran ini dalam a. Guru harus lebih
kehidupan sehari-hari. menguasai
Penerapan konsep prosedur ilmiah;
CTLadalah dengan b. Waktu yang
menggunakan benda- digunakan kurang
benda yang sering efisien, sebab
ditemui peserta didik membutuhkan
dalam dunia nyata waktu yang cukup
mereka sebagai media lama untuk
untuk belajar.. mengaitkan tema
Ulfa.N, Suyoto, & dengan materi;
Nur.N(2022 ). c. Seringkali guru
Pengembangan E- mendapat kesulitan
ModulInteraktif dengan dalam
Pendekatan CTL menciptakan kelas
Berbasis Kearifan Lokal yang kondusif,
Kelas V Tema 6 Panas terutama saat
dan Perpindahannya ; pembelajaran
Journal On Teacher dilakukan di luar
Educartion. kelas, siswa akan
https://journal.universitas sulit daitur;
pahlawan.ac.id/index. d. Membutuhkan
php/jote/article/view/770 pengawasan ekstra
3 /6043 karna pada
4. Menurut Johnson umumnya siswa
(2014:57) Pendejkatan memiliki
CTL menekankan pada keingintahuan
peran guru sebagai yang sangat besar.
fasilitator tanpa henti
(reinforcing), yakni
membantu siswa
menemukan makna
(pengetahuan), sehingga  Kelebihan model
tugas utama pendidik pembelajaran)
adalah memberdayakan Problem Based
potensi siswa sehingga Learning dalam
terlatih menangkap Pembelajaran IPA
makna dari materi yang pada materi Panas
di ajarkan dan dan Perpindahannya
menghubungkannya yaitu,
dengan lingkungan a. Peserta didik lebih
personal dan sosial. memiliki konsep yang
Rike Septiana di ajarkan lantaran
Damayanti(2019). mereka menemukan
Penerapan Pendekatan konsep tersebut.
Contextual Teaching And b.Melibatkan peserta
Learning (CTL) Untuk didik secara aktif
Meningkatkan Aktivitas dan dalam merancang
Hasil Belajar Tema 6 masalah dan menuntut
Subtema 2 Pada Siswa keerampilan berfikir
Kelas V Muhammaduyah 2 peserta diidk yang
Pontang Bulu: Journal On lebih tinggi.
Teacher Educartion.. c. Pengetahuan tertanam
https://repository.unej.ac.id/ berdasarkans kema
bitstream/handle. yang dimili oleh
peserta didi, sehingga
5. Menurut Shohimin pembelajaran lebih
(2014) dalam Febrita dan bermakna.
Harni (2020:1623), d.Peserta didik dapat
Problem Based Learning merasakanmanfaat
merupakan model pembelajaran, karena
pembelajaran yang masalah yang di
didalamnya terdapat selesaikan langsung
permasalahan Dari dikaitkan dengan
kehidupan nyata peserta kehidupan nyata, hal
didik, melatih peserta ini bisa meningkatkan
didik untuk berfikir motivasi dan
secara aktif,kritis dan ketertarikan peserta
trampil dalam didik terhadap bahan
menemukan pemecahan yang dipelajari.
masalah sehingga gapat e. Menjadikan peserta
memperokleh didik lebih mandiri
pengetahuan baru. dan dewasa, mamapu
menerima aspirasi dan
Tyas Puspita Dewi (2021). pendapat orang lain
Peningkatan Hasil Belajar f. Model Problem Based
IPA Melalui Problem Based Learning (PBL)
Learning Berbantuan Video diyakini pula dapat
Edukatif di Sekolah Dasar: menumbuh
Jurnal Ilmiah Kependidikan. kembangkan
https://www.researchgate.ne kemampuankreativitas
t/publication//354458001_ peserta didik, baik
Peningkatan__Hail_Belajar secara individual
_IPA_Based_Learning maupun kelompo,
karena hampir disetiap
6. Fauziah(2018:42), langkah menuntut
Penerapan model adanya keaktifan
problem based learning peserta didik.
(PBL) dengan media  Kelemahan model
kongret menjadi upaya pembelajaran)
dalam meningkatkan Problem Based
hasil belajar. Hal ini Learning yaitu:
karena model problem a. Manakala siswa tidak
based learning (PBL) memiliki minat atau
memunculkan masalah tidak memiliki
sebagai langkah awal kepercayaan bahwa
mengumpulkan dan masalah yang
mengintregasikan dipelajari sulit untuk
pengetahuan baru. dipecahkan, maka
Nurul Hidayah (2022). mereka akan merasa
Upaya Meningkatkan Hasil enggan untuk
Belajar IPA Tema 6 mencoba.
Tentang Panas dan b.Keberhasilan strategi
Perpindahannya pembelajaran malalui
Menggunakan Model Problem Based
Problem Based Learning Learning
pada Siswa Kelas V SD N 2 membutuhkan cukup
Katerban Tahun Ajaran waktu untuk persiapan
2021/2022: Skripsi UNS - c. Tanpa pemahaman
Fak. KIP, Pendidikan Guru mengapa mereka
SD - K7118174 – 2022 berusaha untuk
https://digilib.uns.ac.id/doku memecahkan masalah
men/detail /89055/ yang sedang dipelajari,
maka mereka tidak
akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.

Berdasarkan hasil
wawancara dengan bapak
Alif Yanuar Sulltan,S.Pd
sebagai kepala sekolah Sd
Negeri 3 Temon.

1. Penidik harus
mempersiapkan
rancangan
pembelajaran yang
dapat membuat
moivasi dan hasil
belajar siswa
meningkat.
2. Penggunaan media
atau model
pembelajaran dapat
meningkatkan rasa
ingin tahu bagi
peserta didik dalam
pembelajaran.
Berdasarkan hasil
wawancara dengan ibu Yuni
Triana Sari, S.Pd sebagai
guru kelas V di SD Negeri 3
Temon.
1. Meningkatkan rasa ingin
tahu bagi peserta didik
dalan pembelajaran
2. Pembelajaran dengan
media video dalam
proses pembelajaran
sehingga terjadi proses
dalam membangun
percaya diri pada peserta
didik.

2 Rendahnya Pembelajaran Kajan Literatur  Kelebihan Media


kemampuan didalam keelas (Eismawati et al., 2019; pemnbelajaran
Peserta didik belum Nuraini & Kristin, 2017; Problem Based
kelas 5 dalam menggunakan Penggunaan mode PBL Learning yaitu
Operasi hitung model dan sangat sesuai digunakan 1. Kelebihan PBL
campuran media dalam proses pembelajaran memberikan
pembelajaran matematika, hal ini pengaruh yang
realistik., hanya dikarenakan melalui model positif terhadap
berpusat pada ini siswa di didik untuk kemampuan berpikir
metode memecahkan masalah, kritis siwa sekolah
ceramah. karena pada dasarnya dasar Peserta didik
belajar matematika adalah 2. meningkatkan
belajar memecahkan aktifitas belajar
masalah. Hal ini didukung siswa dan hasil
oleh penelitiansebelumnya belajar matematika
yang menyatakan bahwa siswa sekolah dasar
penggunaan model  kelemahan model
problem based Pembelajaran PBL
learnigmemberikan tidak dapat
pengaruh yang positif diterapkan untuk
terhadap kemampuan setiap materi
berpikir kritis siwa pelajaran, ada bagian
sekolah dasar. guru berperan aktif
Eismawati et al.( 2019). dalam menyajikan
Penerapan Model Problem materi. PBL lebih
Based Learninguntuk cocok untuk
Meningkatkan Aktivitas pembelajaran yang
dan Hasil Belajar menuntut
Operasi Hitung Campuran kemampuan tertentu
PadaSiswaKelas VI: Journal yang kaitannya
of Education Action dengan pemecahan
Research, Vol. 5, No. 3, masalah
Tahun2021, pp. 398-404
https://ejournal.undiksha.ac.
id/index.php/JEAR/article/v
iew/37474/194722.

2. Lisinta Nabil,  Kelebihan Media


Dkk.(2022); Slavin (2- pemnbelajaran TGT
25:163) mengatakan yaitu:
bahwa Model 1.Lebih meningkatkan
Pembelajaran Team pencurahan waktu
Game Turnament (TGT) untuk tugas
ini merujuk pada 2. Mengedepankan
kegiatan Kegiatan penerimaan terhadap
turnamen akademik dan perbedaan individu
kuis-kuis serta skor 3. Dengan waktu yang
kemajuan individu sedikit dapat
dimana siswa berllpmba menguasai materi
lomba sebagai wakil tim secara mendalam
mereka dengan anggota 4. Proses belajar
tim lain yang kinerja mengajar
akademik sebelumnya berlangsung dengan
setara seperti mereka. keaktifan dari siswa
5. Mendidik siswa
Lisinta, dkk (2022). untuk berlatih
Penerapan Model bersosialisasi dengan
Kooperatif Tipe TGT orang lain
(Team Games Tournamen) 6. Motivasi belajar
Untuk Meningkatkan lebih tinggi
Aktivitas dan Kemampuan 7. Hasil belajar lebih
Pemahaman Matematis baik
Pada Materi Operasi 8. Meningkatkan
Hitung Pecahan Campuran: kebaikan budi,
Jurnal Penilitian Tindakan kepekaan dan
Kelas. toleransi
https://ejournal.unsap.ac.id//
index.php/saee
 Kelemahan Media
Berdasarkan hasil pemnbelajaran TGT
wawancara dengan bapak yaitu
Alif Yanuar Sulltan,S.Pd 1. sering terjadi
sebagai kepala sekolah Sd dalam kegiatan
Negeri 3 Temon pembelajaran tidak
1. Guru harus semua siswa ikut
menggunakan model serta
pembelajaran yang dapat menyumbangkan
meningkatkan pendapatnya.
kemampuan peserta 2. Kekurangan
didik dikelas waktu untuk proses
2. Meningkatkan motivasi pembelajaran.
rasa ingin tahu bagi 3. Kemungkinan terj
peserta didik dalam adinya
pembelajaran. kegaduhan kalau
Berdasarkan hasil guru tidak dapat
wawancara dengan bapak mengelola kelas.
Hadi Prasetyo, S.Pd selaku
guru disekolah.
1. Pembelajaran
menggunakan media
kongkrit meningkatkan
rasa ingin tahu
pesertadidik dalam
pembelajaran
2. Dapat meningkatkan
hasil belajar peserta
didik saat pembelajaran
mengunakan media
kongkrit

Anda mungkin juga menyukai