Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM MANUSIA DAN MESIN


Nama : Ryanita Khoirurrahmawati
NIM : 2110024425019

1. Apakah yang dimaksud dengan beban kerja mental?


Jawaban : Beban kerja mental adalah evaluasi manusia pada batas beban atensi
selama melakukan tugas dengan optimal yaitu antara kapasitas, motivasi
dan tuntutan tugas. Kegiatan evaluasi mengindikasikan adanya proses
persepsi.

2. Hal apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya beban kerja mental?
Jawab :
a) Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab
besar.
b) Kurangnya sosialisasi akibat tempat kerja yang terisolasi.
c) Keharusan untuk tetap dalam kewaspadaan tinggi dalam waktu lama.
d) Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton.

3. Perhitungan beban kerja setidaknya dapat dilihat dari 3 aspek. Jelaskan ketiga aspek
tersebut!
Jawab :
1) Aspek Fisik, meliputi perhitungan beban kerja berdasarkan kriteria-kriteria
fisik manusia.
2) Aspek Mental → perhitungan beban kerja dengan mempertimbangkan aspek
mental (psikologis).
3) Aspek Penggunaan Waktu, mempertimbangkan pada aspek penggunaan waktu
untuk bekerja.

4. Sebutkan dan jelaskan cara pengukuran beban kerja mental!


Jawab :
1) Metode NASA-TLX
Metode ini berupa kuisioner yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pengukuran
subjektif yang lebih mudah namun lebih sensitif pada pengukuran beban kerja. Dengan
menggabungkan prosedur penilaian multi-dimensi, TLX NASA memperoleh skor
keseluruhan skor beban kerja berdasarkan rata-rata tertimbang peringkat pada enam
subskala
2) Metode SWAT
SWAT terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pembuatan skala (scale development) dan
tahap pemberian nilai terhadap kejadian. Hasil dari kedua tahap tersebut diolah
menggunakan perangkat lunak (software) SWAT untuk mengetahui nilai beban
kerja (workload score) dari masing-masing kombinasinya. Atau dengan kata lain
hasil dari tahap event scoring ditransformasikan ke dalam sebuah skala interval
beban kerja dengan range 0-100, yang diperoleh dari data pada tahap scale
development (time load), beban usaha mental (mental effort load), dan beban
tekanan psikologis (psychological stress load).
3) Metode Modified Cooper Harper (MCH) Scale
Tahapan pada pengukuran beban kerja mental menggunakan metode Modified
Cooper Harper adalah :
a) Pernyataan kecukupan dalam pemilihan pekerjaan atau operasi yang
dibutuhkan.
b) Selanjutnya penentuan karakterisitk pekerjaan tersebut. Penentuan
karakteristik pekerjaan merupakan atribut suatu pekerjaan berdasarkan
kategori beban kerja yang sangat berat, berat, sedang, dan ringan.
c) Pemenuhan kebutuhan operator dalam pemilihan pekerjaan atau operasi yang
diperlukan merupakan tindakan operator yang sesuai dengan karakteristik
pekerjaan.
d) Penentuan rating operator terhadap karakteristik pekerjaan diberikan nilai
dengan skala 1 sampai 10 dimana pembagiannya disesuaikan dengan kategori
karakteristik pekerjaan dari operator tersebut.
e) Penentuan pembobotan beban kerja terhadap operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Sebutkan pengaruh kebisingan di tempat kerja terhadap manusia dan jelaskan


bagaimana pengendalian dari kebisingan tersebut!
Jawab :Ada beberapa jenis pengaruh kebisingan pendengaran diantaranya :
1) Tuli sementara (Temporary Treshold Shift =TTS), diakibatkan pemaparan
terhadap bising dengan intensitas Seseorang akan mengalami penurunan daya
dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat.
Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya
akan pulih kembali.
2) Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift =PTS), diakibatkan waktu paparan yang
lama (kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:
 Tingginya level suara
 Lama paparan
 Spektrum suara
 Temporal pattern, bila kebisingan yang kontinyu maka kemungkinan terjadi
TTS akan lebih besar
3) Trauma Akustik : Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak
sebagian atau seluruh alat pendengaran yang disebabkan oleh pengaruh pajanan
tunggal atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas yang sangat tinggi,
ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras, seperti suara ledakan meriam yang
dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang pendengaran atau saraf
sensoris pendengaran
4) Prebycusis, adalah penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia.
Merupakan gejala yang dialami hampir semua orang, yang ditandai dengan
menurunnya daya dengar pada nada tinggi. Gejala ini harus diperhitungkan jika
menilai penurunan daya dengar akibat pajanan bising ditempat kerja
5) Tinitus, merupakan suatu tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran .
Gejala yang ditimbulkan yaitu telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan
tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur
malam hari atau saat berada diruang pemeriksaan audiometri (ILO, 1998).
Berikut ini cara mengendalikan kebisingan tersebut:
1) Pengurangan kebisingan pada sumbernya. Hal ini bisa dilakukan dengan
menempelkan alat peredam suara pada alat yang bersangkutan.
2) Penembatan penghalang pada jalan transmisi.
3) Pemakaian sumbat atau tutup telinga.

6. Bagaimana keadaan tempat kerja anda secara keseluruhan ditinjau dari segi
kesenangan dan kenyamanan?
Jawab : Keadaan tempat kerja saya secara keseluruhan dari segi kesenangan dan
kenyamanan cukup, secara lingkungan tempat kerja sudah baik dan komunikasi yg
terjadi juga baik. Sedangkan secara kenyamanan juga cukup karena alat yang
beberapa alat yang digunakan masih sederhana dan terkadang posisi saat bekerja
kurang nyaman karena berulang dan monoton, sehingga mudah lelah dan jenuh.

Anda mungkin juga menyukai