Anda di halaman 1dari 3

RSUD

KEMAYORAN PEMERIKSAAN HIV


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO/LAB/01/034
1 1/3

TANGGAL TERBIT Ditetapkan,


DIREKTUR RSUD KEMAYORAN

SPO 02/01/2019
Laboratorium
drg. Alifianti Lestari, MSi
NIP. 196807141992122001
Pemeriksaan yang mendeteksi antibodi yang terbentuk akibat
PENGERTIAN
masuknya virus HIV dalam tubuh.
TUJUAN Untuk skrining dan/atau diagnosis infeksi HIV
KEBIJAKAN
PROSEDUR PRINSIP:
1. Alur tes pemeriksaan HIV menggunakan alur serial seperti
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No.
74 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling
dan Tes HIV.
2. Tes HIV dilakukan secara serial:
 Bila hasil tes pertama menunjukkan nonreaktif, tes
anti-HIV dilaporkan negatif.
 Bila hasil tes pertama menunjukkan reaktif, dilakukan
tes HIV kedua pada sampel yang sama
menggunakan reagen, metoda dan/atau antigen yang
berbeda dari tes pertama.
 Hasil tes kedua yang menunjukkan reaktif,
dilanjutkan dengan tes HIV ketiga (lihat Bagan Alur
Diagnosis HIV).
3. Urutan pemilihan reagen ketiga tes:
 Reagen pertama memiliki sensitifitas minimal 99%.
 Reagen kedua memiliki spesifisitas minimal 98%.
 Reagen ketiga memiliki spesifisitas minimal 99%.

Anti-HIV Metode pertama


Reagen Kit : SD Bio Line HIV ½
Jenis Antgen : rekombinan HIV-1 (gp41, p24) pada pita 1,
rekombinan HIV-2
(gp36) pada pita 2.

Bahan pemeriksaan:
1. Whole blood-EDTA, -heparin, -sitrat
Stabilitas: 3 hari (suhu 2-8oC)
2. Plasma-EDTA, -heparin, -sitrat, serum
Stabilitas: 14 hari (suhu 2-8oC), >14 hari (-20oC)

Cara:
1. Keluarkan kit reagen dari bungkusnya, letakkan di tempat
yang rata dan kering.
2. Dengan pipet plastik 20µL yang tersedia, teteskan 20µL
darah (whole blood) ke sumur atau gunakan mikropipet
RSUD
KEMAYORAN PEMERIKSAAN HIV
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO/LAB/01/034
1 2/3

untuk meneteskan 10 µL serum atau plasma ke dalam


sumur.
3. Teteskan 4 tetes (120 µL) assay diluent dari posisi vertikal
ke dalam sumur.
4. Baca hasil setelah 10 menit, tetapi tidak lebih dari 20 menit.
5. Hasil :
 Non-reaktif: garis pada kontrol (C)
 Reaktif: timbul dua atau tiga garis, salah satunya
pada garis kontrol (C)
 Invalid: tidak timbul garis pada control (C)

Catatan: Jika hasil Reaktif, lanjutkan dengan tes anti-HIV kedua


dan ketiga.

Anti-HIV Metode kedua


Reagen Kit : VIKIA HIV ½
Jenis Antigen : peptida sintetik spesifik untuk HIV-1 (gp41 grup M
dan grup O) dan HIV-2 (gp36)

Bahan pemeriksaan:
1. Whole blood-EDTA, -heparin, -sitrat
Stabilitas: 4 jam (suhu 15 – 37oC)
2. Plasma-EDTA, -heparin, -sitrat, serum
Stabilitas: 4 jam (suhu 15-37oC), 5 hari (suhu 2-8oC), >5
hari (suhu -19 – (-31)oC)

Cara:
1. Keluarkan kit reagen dari bungkusnya, letakkan di tempat
yang rata dan kering.
2. Sampel serum atau plasma:
Dengan pipet plastik yang tersedia, teteskan 3 tetes serum
atau plasma (75 µL) ke sumur, hindari terbentuknya
gelembung.

Sampel whole blood:


Teteskan 3 tetes whole blood ke dalam sumur, kemudian
teteskan 1 tetes (40 µL) buffer, hindari terbentuknya
gelembung.
3. Baca hasil tepat setelah 30 menit.
4. Hasil:
i) Non-reaktif: tampak perubahan warna garis biru
menjadi merah/merah muda pada kontrol (C)
ii) Reaktif: tampak perubahan warna garis biru menjadi
merah pada kontrol (C) dan tampak garis biru pada tes
(T)
iii)Invalid:
 Tidak tampak perubahan warna garis pada kontrol
(C)
kemungkinan penyebab: sampel kurang,
prosedur tidak benar, serum kental, terdapat fibrin
RSUD
KEMAYORAN PEMERIKSAAN HIV
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO/LAB/01/034
1 3/3

 Lakukan pengulangan sentrifus pada sampel


yang sama, ulangi pemeriksaan dengan prosedur
yang benar.
 Tidak tampak perubahan warna garis pada kontrol
(C) dan tampak garis biru pada tes (T)
 Lakukan pengulangan sentrifus pada sampel
yang sama, ulangi pemeriksaan dengan prosedur
yang benar.

Anti-HIV Metode ketiga


Reagen Kit : ALERE
Jenis Antigen :

Bahan pemeriksaan:
1. Whole blood kapiler
2. Plasma-EDTA, -heparin, -sitrat, serum
Stabilitas: 2 minggu (suhu 2-8oC), 1 tahun (suhu -20oC)

Cara:
1. Bawa semua material dan specimen ke suhu ruangan.
2. Letakkan pada tempat datar dan tandai dengan identitas
pasien
3. Teteskan 100µL dengan pipet sekali pakai yang tersedia ke
dalam lubang sampel pada kaset.
4. Tunggu sampel terserap
5. Baca hasil dalam 20-40 menit. Jangan membaca hasil
setelah lebih dari 40 menit.
6. Hasil:
i) Non-reaktif: tampak 1 garis merah pada area kontrol (C)
ii) Reaktif: tampak 1 garis merah pada area control (C)
disertai tambahan satu atau dua garis merah di area tes
1 dan/atau 2.
iii) Invalid:
 Tidak tampak garis pada area kontrol (C)

UNIT TERKAIT Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai