Case Report 4 - Thalia - 201906010180 - Hernia Inguinalis Dextra - Dr. Bonifacius, SP.B
Case Report 4 - Thalia - 201906010180 - Hernia Inguinalis Dextra - Dr. Bonifacius, SP.B
Lateralis Irreponibel
Dextra
P e m b i m b i n g : dr Bonifacius Lukmanto D, Sp.B
P enyusun : Thalia (201906010180)
○ Nama : Tn. AI
○ Usia : 69 tahun
○ Jenis Kelamin : Laki-laki
○ Status Pernikahan : Sudah menikah
○ Alamat : Jakarta Timur
○ Agama : Islam
○ Tanggal Masuk : 21 Agustus 2022
○ Tanggal Pemeriksaan : 21 Agustus 2022
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan adanya benjolan yang keluar p a d a lipat paha sebelah kanan
sejak 1 minggu SMRS
Keluhan Tambahan
Nyeri hilang timbul sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Polri dengan keluhan terdapat benjolan pada lipat paha sebelah
kanan sejak 1 minggu SMRS. Awalnya, keluhan sudah dirasakan sejak 2 bulan lalu dan benjolan
dirasakan semakin membesar seiring waktu yang masih dapat keluar masuk. Namun sejak
seminggu terakhir, benjolan tidak dapat masuk kembali dan disertai nyeri yang dirasakan hilang
timbul, memberat terutama saat beraktivitas (berjalan) dan diperingan saat tiduran, dengan
NPRS 7/10.
Pasien belum buang air besar selama 4 hari SMRS, menyangkal harus mengejan saat BAB,
menyangkal mual dan muntah, menyangkal mempunyai riwayat batuk yang lama dan riwayat
jatuh yang menyebabkan gangguan pada daerah pinggul. Keluhan seperti harus mengejan saat
BAK, pancaran urin yang lemah, buang air kecil yang tidak puas, demam disangkal pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belom pernah mengalami kejadian yang serupa sebelumnya
Riwayat penyakit hipertensi (-)
Riwayat penyakit diabetes melitus (-)
Riwayat keganasan (-)
Alergi (-)
Riwayat Pengobatan
• Pasien sebelumnya belum pernah berobat terkait keluhannya
• Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat-obatan rutin
Kepala Normocephali.
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-);
pupil bulat, isokor,
diameter 3 mm/3 mm, RCL (+/+) RCTL (+/+), Pin
point (-/-)
Hidung Deformitas (-/-), sekret (-/-)
Telinga Deformitas (-/-), sekret (-/-)
Mulut Mukosa bibir basah, lidah kotor (-).
Leher Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
-Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
-Palpasi Iktus kordis teraba pada ICS IV linea midclavicularis sinistra
-Perkusi Batas jantung atas ICS II linea midklavikularis sinistra, batas
jantung kiri ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung
kanan ICS IV linea parasternalis dextra
-Auskultasi S1 dan S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
-Inspeksi Pergerakan dada tampak simetris
-Palpasi Pernapasan teraba simetris, nyerti tekan (-)
-Perkusi Sonor seluruh lapang paru
-Auskultasi Vesikular (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-), stridor (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Rectal Toucher
-Inspeksi Tampak datar, distensi -Inspeksi Skin tag (-), fistula (-),
abdomen (-), jejas (-) hemorrhoid (-)
-Auskultasi Bising usus (+) normal -Palpasi Tonus sfingter ani baik,
6x/menit ampula rekti tidak kolaps,
mukosa licin, tidak teraba
-Perkusi Timpani pada seluruh
adanya massa, nyeri tekan (-)
lapang abdomen
-Prostat Prostat tidak membesar,
-Palpasi Supel, nyeri tekan (-)
konsistensi kenyal, nodul (-),
Ekstremitas Akral teraba hangat, CRT <2 permukaan licin
superior detik, edema -/-
-Sarung Darah (-), lendir (-), feses (-)
Ekstremitas Akral teraba hangat, CRT <2 Tangan
inferior detik, edema -/-
Status Lokalis
Status lokalis a/r inguinal dextra
Hematologi
Hematokrit 34 40- 48 %
Diagnosis Banding
Hernia femoralis
Limfadenopati Inguinal
Tatalaksana
• Konsul spesialis bedah untuk rencana pro herniotomi dan hernioplasti
dengan pemasangan mesh
• IVFD asering 1500 cc/ 24 jam
• Ketorolac 3x30mg IV
• Ranitidine 2x50mg IV
• Pasien dipuasakan 6 jam sebelum operasi
• Ceftriaxone 2 g, 1 jam sebelum operasi
Laporan Operasi
1. Dengan spinal anestesi, posisi pasien supine
2. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis
3. Insisi inguinal dextra diperdalam sampai dengan kanalis inguinalis
4. Kanalis inguinalis dibuka, cuniculus spematikus dibebaskan
5. Identifikasi kantong hernia
6. Dilakukan herniotomi dan ligasi setinggi anulus internus
7. Dilakukan hernioplasty dengan mesh
8. Kontrol perdarahan
9. Menutup dinding operasi lapis demi lapis
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
Hernia didefinisikan sebagai penonjolan
abnormal organ atau jaringan intra-
abdomen melalui defek fasia pada
dinding abdomen.
Townsend, J. C. M., B eaucham p, R. D., Evers, B. M., & Mattox, K. L. (2016). SabisĞon ĞexĞbook of surgery (20th ed.). Elsevier - Health Sciences Division.
Klasifikasi
- Letak: diafragma, epigastric, umbilikal,
inguinal, femoralis, hiatal, spigelian, incisional
- Terjadinya: Kongenital / Didapat
- Sifat: Reponible, Ireponible, Inkarserata,
Strangulata
Townsend, J. C. M., B eaucham p, R. D., Evers, B. M., & Mattox, K. L. (2016). Sabiston Textbook of surgery (20th ed.). Elsevier - Health Sciences Division.
Brunicardi F, Anders en DK, Billiar TR, D u n n DL, Kao LS, Hunter JG, M atthew s JB, Pollock RE. eds. SchwarĞz's Principles of Surgery, 11e. M cG raw Hill; 2019.
Doherty, Gerard M. Current Diagnosis & Treatment Surgery. 2015
Hernia inguinalis
Epidemiologi
● Pada tahun 2021 di AS, terdapat ± 800.000 kasus hernia inguinalis /
tahun
H a m m o u d M, Ger ken J. Inguinal Hernia [Internet]. StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing; 2021 [cited 2022 J u n 17]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513332 /
● Townsend, J. C. M., Beauchamp, R. D., Evers, B. M., & Mattox, K. L. (2016).
Sabiston Textbook of surgery (20th ed.). Elsevier - Health Sciences Division.
Anatomi
● Brunicardi F, Andersen DK, Billiar TR, D u n n DL, Kao LS, Hunter JG, Matthews
JB, Pollock RE. eds. Schwarts Principles of Surgery, 11e. McGraw Hill; 2019.
● Doherty, Gerard M. Current Diagnosis & Treatment Surgery. 2015
● Townsend, J. C. M., Beauchamp, R. D., Evers, B. M., & Mattox, K. L. (2016).
Sabiston Textbookof surgery (20th ed.). Elsevier - Health Sciences Division.
● Brunicardi F, Andersen DK, Billiar TR, D u n n DL, Kao LS, Hunter JG, Matthews
JB, Pollock RE. eds. Schwartz's Principles of Surgery, 11e.McGraw Hill; 2019.
● Doherty, Gerard M. Current Diagnosis & Treatment Surgery. 2015
Anatomi
Hesselbach Triangle
Etio-
patofisiologi
○ Obesitas
○ ke te gangan perut akibat olahraga
● Pe nua an → hilangnya turgor
berat atau m e n g a n g k a t be ban
jaringan di daerah Hesselbach,
○ Batuk
terkait de nga n me l e ma h nya
○ konstipasi de ngan me nge jan saat
fasia transversalis
b u a n g air besar
○ prostatisme de ngan me nge jan
saat berke m i h seri ng menjadi
Townsend, J. C. M., B eaucham p, R. D., Evers, B. M., & Mattox, K. L. (2016). Sabiston Textbook of surgery (20th ed.). Elsevier - Health Sciences Division.
Diagnosis klinis - Anamnesis
● Pasien u m u m ny a tidak merasakan gejala apapun s ampai menyadari adanya benjolan
atau p e m b e n g k a k a n pada lipat paha
● Benjolan u m u m nya terasa / muncul ketika terdapat pe ni ng katan te kanan
intra-abdominal → mengejan, batuk, berdiri, berjalan atau m e n g a n g k a t be ban
● M a n u ver valsava → p e n o n j o l a n s a a t b a t u k / m e n g e j a n
● Inspeksi → mengidentifikasi tonjolan abno r mal di sepanjang lipat paha atau
di dal am skrotum.
● P alpasi → jika tonjolan tidak jelas terde te ksi, p alpasi dilakukan
untuk me mas ti k an adanya hernia
○ Fi nge r te s t : e ksplorasi de ngan m e m a s u k kan jari ke kanal
inguinalis eksterna melalui s k r o tum
● Hernia strangulata → dapat di te muk an tanda sepsis → nyeri tekan, hipotensi & takikardi
Brunicardi F, Anders en DK, Billiar TR, D u n n DL, Kao LS, Hunter JG, M atthew s JB, Pollock RE. eds. Schwartz's Principles of Surgery, 11e. M cG raw Hill; 2019.
Finger Test & Zieman’s Technique
Brunicardi F, Anders en DK, Billiar TR, D u n n DL, Kao LS, Hunter JG, M atthew s JB, Pollock RE. eds. Schwartz's Principles of Surgery, 11e. M cG raw Hill; 2019.
Diagnosis klinis - Pemeriksaan Penunjang
● Umumnya tidak dilakukan → hanya dilakukan pada kasus yang tidak jelas atau a m b i g u
● Modalitas yang digunakan → USG, CT-scan dan MRI
● USG → paling tidak invasif → Pergerakan isi hernia melalui kanal sangat pe nti ng u n t u k
m e m b u a t diagnosis d e n g a n ultrasound, d a n kurangnya pergerakan ini dapat me nyebab k an
negatif palsu → sensitivitas 86%, spesifisitas 77%.
● CT d a n MRI m em b e ri k a n gambara n statis yang m a m p u m e n g g a m b a r k a n anatomi lipat
paha, mendeteksi hernia lipat paha, d a n menyingkirkan diagnosis b a n d i n g
Brunicardi F, Anders en DK, Billiar TR, D u n n DL, Kao LS, Hunter JG, M atthew s JB, Pollock RE. eds. Schwartz's Principles of Surgery, 11e. M cG raw Hill; 2019.
Tatalaksana
● Tanpa p e m b e d a h a n :
o Indikasi :
Darurat : strangulata, inkarserata
Elektif : simptomatik minimal, asimptomatik