Amina Okta Gita Uas Sejarah Intelektual
Amina Okta Gita Uas Sejarah Intelektual
NIM : 21211013
Aliran-Aliran Hellenisme
1) Epicurisme
Sebagai tokohnya Epicurus (341-271 SM), lahir di Samos dan mendapatkan
pendidikan di Athena. Ia mendapat pengaruh dari ajaran Demokritos dan
Aristhopos. Pokok ajarannya adalah bagaimana agar manusia itu dalam
hidupnya bahagia. Epicurus mengemukakan bahwa agar manusia dalam
hidupnya bahagia terlebih dahulu harus memperoleh ketenangan jiwa. Jadi,
apabila manusia dapat menghilangkan rasa ketakutannya, niscaya manusia
akan memperoleh ketenangan jiwa, yang selanjutnya akan memperoleh
kebahagiaan.
2) Stoaisme
Sebagai tokohnya adalah Zeno (366-264 SM) yang berasal dari Citium,
Cyprus. Ajarannya mempunyai persamaan dengan Epicurus. Pokok
ajarannya adalah bagaimana manusia dalam hidupnya dapat bahagia. Untuk
mencapai kebahagiaan tersebut manusia harus harmoni terhadap dunia
(alam) dan harmoni dengan dirinya sendiri. Untuk mencapai harmoni
dengan dunia (alam), manusia terlebih dahulu harus harmoni dengan dirinya
sendiri. Apabila manusia telah dapat mencapai harmoni dengan dirinya
sendiri. Maka kebahagiaan bukan lagi sebagai tujuan hidup, tetapi dalam
keadaan harmoni dengan dirinya sendiri, itulah sesungguhnya manusia
dalam keadaan apatheia, yaitu keadaan tanpa rasa atau keadaan manusia
dimana dirinya dapat menguasai segala perasaannya.
3) Skeptisisme
Tokohnya adalah Pyrrhe (350-270 SM). Pokok ajarannya adalah bagaimana
cara manusia agar dapat hidup berbahagia. Syaratnya, manusia perlu untuk
tidak mengambil keputusan karena orang yang tidak pernah mengambil
keputusan itu disebut orang yang tidak pernah keliru. Dengan demikian,
orang yang bijaksana adalah orang yang selalu ragu-ragu, dengan ragu-ragu
itu orang akan tidak pernah keliru. Akhirnya orang tersebut dikatakan
sebagai orang yang tidak pernah mangambil keputusan, dan orang yang
tidak pernah mengambil keputusan itulah orang yang berbahagia.
4) Neoplatonisme
Tokohnya adlah Plotinus dan Ammonius Saccas. Kurang lebih lima abad
sesudah Aristoteles meninggal dunia, muncul kembali filsafat Yunani yang
untuk terakhir kalinya. Munculnya kembali pemikiran filsafat yunani ini
bersamaan dengan munculnya agama Kristen (awal abad masehi). Plotinus
(204-270) lahir di lykopolis, Mesir. Pemikiran filsafatnya dipengaruhi oleh
Plato, sedikit Aristoteles. Titik tolak pemikirannya adalah bahwa asas yang
menguasai segala sesuatu adalah satu. Tuhan dianggap sebagai kebaikan
tertinggi dan sekaligus menjadi tujuan semua kehendak. Demikian juga
manusia sebagai makhluk bukanlah sebagai ciptaan Tuhan, tetapi pancaran
Tuhan. Karena zaman Neoplatonisme ini diwarnai oleh agama, zaman ini
disebutnya sebagai zaman mistik.