Proses reaksi kimia memerlukan kesesuaian reaktor agar
reaksi berlangsung cepat dan konversi optimum pada suatu kondisi operasi. Misalnya, reaksi heterogen antara gas dan padatan dibedakan atas dasar pengontakan, yaitu fixed bed reactor dan fluidized bed reactor. Fixed bed reactor tersusun oleh tumpukan padatan tetap selama reaksi berlangsung. Sedangkan, pada fluidized bed reactor padatan difluidisasi sehingga padatan bergerak seiring dengan gerakan fluida seperti yang ditunjukkan pada (Sunu, 2014).
Dalam operasinya, fluidized bed reactor memiliki
keunggulan salah satunya yaitu kontak antara fasa gas dan solid lebih efisien dibandingkan dengan reaktor lainnya. Hal tersebut dikarenakan partikel fluidized memiliki dimensi yang sangat kecil sehingga jauh lebih mungkin untuk menghadapi keterbatasan
perpindahan massa pada laju reaksi dalam sistem ini
dibandingkan fixed bed reactor. Selain itu, temperatur yang merata dapat dipertahankan diseluruh fluidized bed reactor sehingga perpindahan panas antara fasa gas dan solid di area antarmuka menjadi sangat tinggi dan meningkatkan selektivitas (Hill, 1977).