Anda di halaman 1dari 3

APA ITU TJPS 8.

Pembelian/Integrasi ternak dilaksanakan dengan pola


sebagai berikut ; Paket 1 : Sapi 1 ekor; Paket 2 Babi 3-5
1. Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) merupakan tagline
TANAM JAGUNG PANEN SAPI manajemen usahatani/Pertanian terintegrasi untuk
ekor dan ayam 25 ekor; Paket 3 : kambing 3-5 ekor dan
ayam 25 ekor.
(TJPS) POLA KEMITRAAN memberi semangat kepada wirausahawan mandiri NTT 9. Pengembangan usaha dalam skala kawasan dan skala
DI PROVINSI NTT agar dengan menanam jagung bisa memanen
sapi/ternak lain dalam jangka waktu yang sangat cepat.
ekonomi (minimal wirausahawan mandiri lahan
usahatani jagung 1 ha pada MT-1 dan 0,5 ha pada
2. Pertanian integrasi Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) MT-2).
adalah usahatani berbasis 2 komoditas, dimana setelah
jagung dipanen bijinya, limbahnya dapat digunakan MENGAPA TJPS POLA KEMITRAAN
sebagai pakan ternak dan selanjutnya kotoran sapi
yang dihasilkan dapat diolah menjadi pupuk organik 1. Data dan Fakta TJPS (Reguler) yang sudah
yang dapat digunakan pada lahan jagung. dilaksanakan menunjukan bahwa :
3. TJPS dilaksanakan Dalam 3 tahapan dan Pola yaitu (1) 1) Luas panen jagung TJPS tinggi.
TJPS Pola Reguler Tahun 2019-2021, (2) TJPS Pola 2) Produktivitas hasil panen jagung masih rendah yaitu
Kemitraan (Berbasis Kredit dan Berbasis Non 2-3 ton/ha.
Kredit/Mandiri) Tahun 2022-2024 dan (3) TJPS Pola 3) Benih yang digunakan jagung komposit dengan
Kemandirian mulai Tahun 2025. potensi produktivitas 4-6 ton/ha.
4. Penerapan TJPS dilakukan melalui kolaborasi 4) Benih dan pupuk masih sering terlambat sampai
beberapa komponen strategis yaitu (1) teknologi atau tidak sesuai dengan waktu kebutuhannya.
budidaya jagung, (2) teknologi pemeliharaan ternak,
5) Benih dan pupuk yang digunakan adalah yang
(3) teknologi budidaya tanaman pakan ternak, (4)
bersubsidi yang prosesnya mengikuti aturan
teknologi ransum pakan ternak, (5) manajemen TJPS,
pengadaan barang dan jasa yang membutuhkan
(6) penguatan wirausahawan mandiri dalam
waktu cukup lama.
manajemen dan penguasaan teknologi, (7)
pendampingan teknis, (8) kelembagaan pendukung 6) Indeks pertanaman jagung masih dominan IP-100.
bisnis jagung dan ternak. 7) Pemasaran hasil jagung dan tingkat harga ditingkat
5. Model pengelolaan TJPS adalah wirausahawan wirausahawan mandiri masih belum terjamin.
mandiri menanam jagung dan memproduksi pipilan 8) Ketersediaan dan akses modal terbatas untuk
jagung minimal 5-7 ton per ha. wirausahawan mandiri bisa menerapkan teknologi
6. Hasil jagung yang diperoleh wirausahawan mandiri sesuai anjuran.
wajib dijual ke off taker setelah menyisihkan untuk 2. TJPS Pola Kemitraan merupakan suatu ekosistem
BIDANG TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA pembiayaan untuk mendukung pengembangan TJPS
kebutuhan pangan (food security) sebanyak 1-2 ton
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN dan sisanya 5-7 ton dijual. melalui kolaborasi antara masyarakat (wirausahawan
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR mandiri/kelompok tani), Pemerintah (Dinas Pertanian,
7. Hasil penjualan 5-7 ton jagung pipilan kering sebagian
2023 digunakan untuk membeli ternak sebagai upaya untuk Dinas peternakan, Dinas Pendidikan, Dinas PMD, TNI-
wirausahawan mandiri miliki ternak dalam Polri, Lembaga penelitian/Perguruan Tinggi, dll) serta
membangun ketahanan ekonomi. Dunia Usaha (Bank dan Off taker).
3. Apa keunggulan TJPS Pola kemitraan sebagai solusi BAGAIMANA TJPS POLA KEMITRAAN
sekaligus inovasi mengatasi masalah produktivitas dan 2) Biaya Tenaga Kerja meliputi :
pendapatan yang diperoleh masih rendah : 1.1 Pengolahan lahan (traktor) DILAKSANAKAN
1) Benih yang digunakan adalah jagung hibrida dengan 2.1 Penanaman 1. Pada tataran teknis operasional TJPS Pola kemitraan
potensi produksi minimal 7 ton/ha. 3.1 Pemupukan Pertama didukung oleh Tim Ahli, Tim Sekretariat, Pendamping
2) Pupuk yang digunakan adalah pupuk non subsidi 4.1 Penyiangan Lapangan TJPS (PL-TJPS) dan Tenaga Lapangan lainnya.
yang prosesnya lebih mudah, cepat dan sesuai 5.1 Pemupukan kedua 2. Sosialisasi TJPS Pola Kemitraan pada tingkat Provinsi.
kebutuhan. 6.1 Panen 3. Sosialisasi TJPS Pola Kemitraan pada tingkat
3) Perbankan mendukung permodalan melalui KUR 7.1 Penjemuran dan sortir Kabupaten/Kota.
dan/atau Kredit Merdeka Bank NTT. 8.1 BBM untuk pemipilan 4. Sosialisasi TJPS Pola Kemitraan pada tingkat
4) Offtaker hadir sebagai lembaga yang mengurus 9.1 BBM Pompa Air Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
kredit, menyediakan benih dan sarana produksi 10.1 Biaya angkut 5. PL-TJPS didukung penyuluh pertanian dan lainnya
yang dibutuhkan serta membeli hasil produksi 11.1 Biaya sewa mesin perontok melakukan identifikasi potensi lahan dan
wirausahawan mandiri. 3) Biaya Jaminan Kredit atau Asuransi wirausahawan mandiri pelaksana TJPS Pola Kemitraan.
5) Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota 1.1 Jaminan Kredit 6. PL-TJPS bersama penyuluh pertanian melakukan
beserta jajarannya mendukung melalui sosialisasi, 2.1 Asuransi Usahatani/tenaga kerja verifikasi lahan dan menetapkan Calon Wirausahawan
Pendataan Calon Wirausahawan Mandiri Calon 4) Biaya lainnya Mandiri dan Calon Lokasi (CWCL)
Lokasi (CPCL), pembinaan/pendampingan dan Alat 7. CWCL diverifikasi lebih lanjut pada Dinas yang
mesin pertanian dengan pola brigade. APA SAJA PERSYARATAN membidangi Tanaman Pangan dan mengeluarkan
6) Hasil produksi jagung dibeli dengan harga yang WIRAUSAHAWAN MANDIRI keterangan kelayakan sebagai CWCL.
layak sesuai kesepakatan yang berpihak kepada
petani/wirausahawan mandiri. PENERIMA TJPS POLA KEMITRAAN 8. PL-TJPS bersama Offtaker melanjutkan proses pada
Perbankan untuk diverifikasi kelayakan sebagai
7) Ekosistem TJPS Pola Kemitraan melibatkan semua nasabah peminjam.
1. Umur terendah 21 tahun dan atau sudah menikah.
stakeholder/lembaga terkait yang siap mendukung 9. PL-TJPS bersama Bidang Tanaman Pangan Kabupaten,
sesuai tugasnya sesuai kebutuhan di lapangan. 2. Memiliki NIK yang dibuktikan dengan KTP elektrik
atau kartu keluarga. Offtaker, Perbankan dan Wirausahawan Mandiri
8) Petani dibina menjadi wirausahawan mandiri. menyepakati Rencana Anggaran Belanja (RAB).
3. Merupakan wirausahawan mandiri pemilik dan atau
10. PL-TJPS bersama petugas Perbankan melanjutkan
APA SAJA KOMPONEN YANG DIBIAYAI penggarap.
melengkapi dokumen pengajuan pembiayaan ke
4. Apabila menggarap lahan orang lain, maka diperlukan
MELALUI TJPS POLA KEMITRAAN surat kuasa/keterangan dari pemilik lahan yang
Perbankan dari masing-masing Wirausahawan Mandiri.
11. Perbankan memproses dan mencairkan pembiayaan ke
1. Yang di biayai meliputi : diketahui oleh Kepala Desa. rekening Wirausahawan Mandiri, selanjutnya biaya
1) Biaya sarana produksi meliputi : 5. Bagi wirausahawan mandiri yang mengajukan sarana produksi diteruskan ke rekening Offtaker.
1.1 Benih jagung hibrida plafon kredit lebih dari Rp. 50 juta harus memiliki 12. Offtaker menyediakan sarana produksi sesuai RAB dan
2.1 Pupuk Urea NPWP. mendistribusikan kepada masing-masing Wirausaha
3.1 Pupuk NPK 6. Bersedia mengikuti petunjuk dinas teknis dan atau Mandiri .
4.1 Pupuk Hayati Padat/cair mitra lainnya 13. Wirausaha Mandiri wajib menjual kepada Offtaker dan
5.1 Herbisida Kontak Offtaker wajib membeli sesuai harga yg ditentukan
6.1 Herbisida Selektif melalui Perjanjian Kerjasama (PKS).
7.1 Pestisida

Anda mungkin juga menyukai