Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Mikrobiologi

Hari/Tanggal Waktu PJP Asisten

: Sabtut/16 Sept 2011 : 09.00-10.40 : Ir.Rina Wartini M.si : 1. M.Arif Mulya,S.pi 2. Harry Noviardi

TEKNIK PEMINDAHAN MIKROBA SECARA ASEPTIK

Disusun Oleh : Wildhatun Khoiriah (J3L410186) Kelas : Analisis Kimia/A-P1

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Pendahuluan Teknik aseptik dilakukan agar mikroorganisme luar yang tidak diinginkan masuk kedalam biakan murni yang ditanam melalui udara,kontak tangan yang tercemar , atau melalui tersentuhnya media atau permukaan tabung bagian dalam oleh alat yang belum disterilisasi.Teknik aseptik dilakukan pada peralatan ataupun media pertumbuhan yang akan digunakan pada teknik ini harus dalam keadaan steril atau aseptik. Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kulturmurni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Pelczar, 1986). Teknik memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru harus dilakukan secara teliti. Penanaman bakteri atau disebut inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari media yang lama ke media yang baru dengan ketelitian yang sangat tinggi. (Dwijoseputro,1998). Identifikasi biakan mikroba memerlukan biakan tanpa terjadi pencemaran.Teknik aseptik dilakukan untuk menjaga kemurnian biakan selama pemindahan berulang kali. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi diantara mikroorganisme diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasinya. Macam media yang tersedia dapat dikelompokkan dengan berbagai cara. Selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasi mikroorganisme, juga perlu disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Mikroorganisme tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya. Tujuan Praktikum bertujuan mempelajari dan mengetahui teknik-teknik aseptik untuk penanaman mikroba dan mengetahui alat-alat yang digunakan sebagai alat aseptik serta metode pemindahan mikroba tersebut.

Alat dan Bahan Alat yang digunakan ialah jarum ose,pembakar bunsen,cawan petri, dan tabung reaksi, Bahan yang digunakan ialah alkohol 70%,media nutrient broth(NB), dan media nutrient agar(NA) Prosedur Kerja Langkah awal yang dilakukan membersihkan tempat kerja agar steril menggunakan alkohol 70%,sebelum bekerja tangan harus sudah bersih dan steril.kemudian nyalakan pembakar bunsen,lalu ose dipijarkan hingga sebagian tangkai jarum ose tersebut.kemudian buka kedua penutup tabung tersebut,dekatkan mulut tabung diatas pembakar bunsen,lalu celupkan ke tabung yang berisi air yang sudah disterilisasikan(aquades steril),kemudian langsung celupkan lagi jarum ose ke tabung yang berisi NB(nutrient broth).Ini dilakukan untuk membuktikan pekerjaan kita bebas dari kontaminasi(steril) atau tidaknya. Langkah selanjutnya penanaman biakan mikroba kedalam media baru yakni media nutrient agar(NA) dengan cara ambil mikroba yang berjauhan satu sama lain dengan menggunakan jarum ose,pekerjaan nya masih didekat pembakar bunsen dengan memutar cawan petri diatasnya yang berisi media nutrient agar(NA),kemudian diangkat penutup cawan petri untuk menggoreskan jarum ose tersebut.kemudian mulut cawan dipanaskan kembali.

Data dan Hasil Pengamatan 1.

Gambar.1. Keruh

Gambar.2. Tidak keruh

Hasil pembiakan bakteri dari rambut di media baru

Pembahasan Medium agar merupakan substrat yang baik untuk memisahkan mikroba sehingga masing-masing jenis dapat terpisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba pada medium agar diharapkan mikroba tersebut dapat tumbuh agak berjauhan dari sesamanya , dan juga setiap selnya berhimpun membentuk koloni. Koloni merupakan sekelompok masa sel yang dapat dilihat dengan mata langsung.Semua sel dalam koloni itu sama , dianggap semua sel tersebut merupakan keturunan(progeny) satu mikroorganisme dan karena itu mewakili untuk dijadikan sebagai biakan murni. Perkembangbiakn mikroorganisme dapat terjadi secara aseksual dan seksual , yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan aseksual. Bakteri memiliki ciri khas berkembang biak yakni dengan cara pembelaha biner melintang atau aseksual .Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi lebih banyak dianamakan waktu generasi atau waktu berganda.Waktu generasi tiap bakteri berbeda-beda pada segala kondisi,ini bergantung pada cuku atau tidaknya kondisi fisik bakteri tersebut.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba atau bakteri yakni nutrient dari medianya,tersedianya air,nilai PH,tersedianya oksigen,dan komponen inti mikroba. Media yang digunkan pada praktikum ialah NA(nutrient agar) dan NB(nutrient broth). Nutrien agar(NA)adalah medium umum untuk uji air dan produk pangan. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur

bakteriologi seperti uji biasa dari air, produk pangan, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organism dalam kultur murni.Media NB digunakan untuk menyeleksi keberadaan bakteri aerob dari hasil pertumbuhan koloni bakteri. Agar-agar, gelatin atau gel silika merupakan bahan untuk membuat medium menjadi padat. Namun, yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar adalah gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus gelidium, namun sebagian mikroorganisme tidak dapat menggunakannya sebagai makanan sehingga agar-agar dapat berlaku hanya sebagai pemadat (Hadioetomo, 1993). Suatu alat dikatakan steril jika bebas dari mikroorganisme dar luar.Teknik aseptik atau steril ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terjahadap kultur murni yang diinginkan.Teknik aseptis diperluakan untuk menghindari kontaminasi baik untuk bahan maupun dari seseorang yang melakukan percobaan.Sebelum percobaan dilakukan pertama meja disemprotkan dengan alcohol 70% beberapa kali hingga merata,tangan juga harus disemprotkan beberapa kali.Alat-alat yang diperlukan diletakkan pada meja dan disemprotkan alkohol.sebelum mulai mebiakkan mikroba, pertama-tama harus mempertimbangkan bagaimana cara menghindari kontaminan dari luar. Mikroba terdapat dimana-mana , tersebar diudara atau pada permukaan suatu benda , oleh karena itu harus melakukan sterilisasi media dengan melakukan pemanasan diatas pembakar bunsen. Salah satu teknik aseptik yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni mikroba yakni metode goresan , teknik ini sangat menguntungkan jika ditinjau dari sudut waktu. Namun memerlukan keterampilanketerampilan yang diperoleh dengan latihan.Penggoresan sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.Jarum ose digoreskan dipermukaan media nutrient agar (NA) dalam cawan petri.Di antara goresan-goresan akan terdapat selsel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni yang diinginkan(Winarni,1997). Bakteri yang mempunyai flagel seringkali membentuk koloni yang menyebar terutama bila digunakan lempengan agar yang basah.Untuk mencegah hal ini harus digunkan lempengan yang benar-benar kering.Untuk mendapatkan koloni yang terpisah sewaktu melakukan goresan memperhatikan hal-hal berikut yakni, gunakan ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan agar.Jarum ose yang panas akan mematikan mikroorganisme, sehingga tidak terjadi pertumbuhan pada bekas goresan. Jarum ose harus dipijarkan kembali setelah menggores suatu daerah dicawan petri agar mematikan mikroorganisme yang melekat pada mata ose dan mencegah pencemaran dan penggoresan berikutnya.Selain itu,tutup cawan petri tidak dibuka lagi setelah digoreskan mikroba untuk melindungi permukaan agar

dari pencemaran.Lalu untuk penyimpanan membalikkan cawan petri untuk mencegah air kondensasi jatuh diatas permukaan sehinggam dapat menyebabkan penyebaran koloni. Cara penggoresan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng.Bila dilakukan dengan baik,teknik ini yang paling praktis.Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium,tapi tujuannya sama yakni untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada cawan petri. Simpulan Praktikum kali ini dilakukan dengan memperhatikan kontaminasi biakan mikroba dari luar,teknik yang digunkan ialah penanaman mikroba murni dengan cara digoreskan.Alat-alat yang digunakan harus steril/aseptik agar mendapatkan hasil biakan yang murni. Disini diperoleh hasil yang kurang bagus,Karena penggoresan dilakukan tidak sempurna sehingga masih ada mikroba yang tertinggal pada biakan media yang lama sehingga bentuk yang dihasilkan kurang bagus dan murni.

Daftar Pustaka Dwidjoseputro, D.1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan Hadioetomo, R. S.1993.Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta:Gramedia Michael J. Pelczar.1986.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Saputro D. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Cetakan ke 10. Jakarta :Universitas Indonesia ( IU-Press ). Winarni, D. 1997.Diktat Teknik Fermentasi.Surabaya:Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai