Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN UMKM SEKTOR KERAJINAN TANGAN PASCA


PANDEMI DI KOTA MATARAM
(Studi Kasus Pada Toko Cattus Gifts & Flowers)

Disusun Oleh :

MUZAMMIL JUNAIDI
NIM.2019B1C060

KONSENTRASI ENTERPRENUER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
LEMBAR PENGESAHAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,

perlindungan serta bimbigannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Analisis Perkembangan UMKM Sektor Kerajinan Tangan Pasca Pandemi di Kota

Mataram (Studi Kasus Toko Cattus Gifts & Flowers)”. Penelitian ini dilaksanakan sebagai

salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Serjana Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram. Penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi ini,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Dengan kerendahan

hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada;

1. Bapak Dr. H. Arsyad Abdul Gani, M.Pd. selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Mataram.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram.

3. Bapak Lalu Hendra Maniza, S.Sos., MM. Selaku Kaprodi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram.

4. Bapak Drs. H. Abdurrahman, MM. Selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu

sabar memberikan bimbingan selama proses konsultasi berlangsung sehingga

skripsi ini bisa di selesaikan.

5. Bapak Ayatullah Hadi, S.Ip., M.Ip. Selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu

sabar memberikan bimbingan selama proses konsultasi berlangsung sehingga

skripsi ini bisa diselesaikan.

ii
6. Orang Tua penelliti yang sudah memberikan do’a, motivasi, serta dukungan

semangat bagi peneliti agar dapat menyelsaikan skripsi ini dengan baik.

7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis dan semua

pihak yang telah memberikan masukan, dorongan, serta semangat motivasi

kepada peneliti.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

dengan tulus dan ikhlas memberikan do’a dandukungan hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sampurna. Oleh karna itu,

saran dan keritik kontruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap skripsi ini

dapat member manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan.

Mataram, 2022

Peneliti

Muzammil Junaidi

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................13
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................13
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................................13
BAB II...........................................................................................................................................15
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................15
2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................................................15
2.2 Landasan Teori....................................................................................................................18
2.2.1 Teori Strategi Pemasaran..............................................................................................18
2. Indikator-indikator Strategi Pemasaran.............................................................................19
3. Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix).....................................................................20
4. Persaingan..........................................................................................................................23
2.2.6 Teori Strategi................................................................................................................24
2.2.2 Teori UMKM....................................................................................................................26
2.2.3 Karekteristik UMKM....................................................................................................27
2.2.4 Peran UMKM...............................................................................................................29
2.2.7 Fokus Penelitian..............................................................................................................30
2.3 Kerangka Berpikir...............................................................................................................30
...................................................................................................................................................32
BAB III..........................................................................................................................................33
METODELOGI PENELITIAN.....................................................................................................33
3.1 Lokasi Penelitian.................................................................................................................33
3.2 Jenis Penelitian.......................................................................................................................33
3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Penelitian...................................................................34
iv
3.4 Metode Pengolahan Data (Analisis).........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................42

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi COVID-19 ialah musibah atau bencana yang dampaknya sangat

terasa baik untuk lingkup global maupun lingkup terpencil pun. Segala aspek di

era pandemi ini sangat terasa dampak penurunannya khususnya aspek

perekoomian. Dampak perekonomian secara global sangat pendih rasanya.

Nushad Khan dan shah faisal (2020) yang membuat suatu penelitian apakah

pandemi COVID-19 ini mempengaruhi perekonomian China dan beliau

mengemukakan bahwa COVID-19 ini sangat membawa pengaruh yang

segnifikan. Banyak sektor yang di tutup akibat adanya tindakan locwdown

pemerintah yang mana kegiatan sosial mulai di batasi, bahkan kegiatan bisnis

seperti ekspor atau impor pun mulai dikurangi.

Di Indonesia, hal ini tentunya memiliki dampak yang segnifikan terhadap

periwisata, sektor perdagangan, industry termasuk pelaku usaha micro kecil dan

menengah. Berdasarkan data pertanggal 04 Mei 2020 sudah terdapat 11.920 kasus

Covid-19 di Indonesia. Dampak dari Covid-19 secara langsung sudah terlihat dari

adanya pemecatan karyawan besar-besaran yang dilakukan oleh beberapa

perusahaan,terjadi penutupan beberapa usaha yang berdampak kepada di

rumahkannya karyawan (Word Bank,2020).Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

6
(LIPI) melakukan survei pada kinerja UMKM dimasa pandemi Covid-19 yang

mana survei ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi bagi

keberlangsungan kegiatan UMKM serta mengidentifikasi Strategi Pemulihan

kinerja UMKM. {Formatting Citation}

Data survei menunjukkan bahwa selama pandemi, 94,69% usaha mengalami

penurunan penjualan. Berdasarkan skala usaha, penurunan penjualan lebih dari

75% di alami oleh 49,01% usaha ultra-mikro,43,3% usaha mikro,40% usaha kecil,

dan 45,83% usaha menengah. Berdasarkan lama usaha, penurunan penjualan lebih

dari 75% dialami oleh 23,27%, 10,9% dan 8,84% usaha yang terlah berjalan.

Berdasarkan metode penjualan, penurunan penjualan lebih dari 75% dialami oleh

47,44% usaha penjualan offline atau fisik, 40,17% usaha penjualan online, dan

39,41% usaha denga metode penjualan offline sekaligus online.

Terkait pandemi Covid-19, dikeluarkan PP Nomor 21 tahun 2020 tentang

pembatasan sosial berskala besar dengan maksud membatasi segala aktivitas yang

dilakukan masyarakat agar virus ini dapat terkendalikan dengan catatan ajika ada

keperluan mendesak baru bisa melakukan urusan tersebut tapi harus mematuhi

protocol yang sudah di tentukan. Hal ini juga tentu berdampak pada kegiatan

oprasional para UMKM yang mana menurunnya tingkat penjualan akibat

kurangnnya konsumen yang membeli produk mereka di bandingkan hari biasa

sebelum adanya Covid-19, banyak masyarakat yang mengeluh akan kebijakan

pemerintah yang melakukan pembatasan sosial ini.

7
Seperti yang telah diketahui bahwa dengan hadirnya Covid-19 ini tidak ada

satupun Negara yang tidak terkena imbasnya, imbas yang di maksud adalah dalam

bidang sosial, politik, kesehatan, perubahan kebijakan, perubahan perilaku

masyarakat, dan ekonomi. Dari semua lini usaha mikro, kecil hingga menengah

sengat terdampak dengan adanya wabah virus corona, penjualan menurun,

permodalan, pemesanan menurun, kesulitan bahan baku, dan ekonomi tiba-tiba

ambruk dalam sekejap.

Dengan adanya hambatan atau tantangan yakni berupa pandemi maka para

pelaku ekonomi khususnya di bidang UMKM harus terus dapat menjalankan

usaha agar tidak menyebabkan UMKM berhendti beroprasi. Sejauh ini UMKM

dapat bertahan karna terus mengikuti alur kegiatan perekonomian dalam

keseharian seperti mengikuti peraturan baru yang dibuat pemerintah khususnya

pada saat pandemi. Pemerintah menyiapkan program-program antisipasi dampak

Covid-19 seperti restruksisasi kredit bunga memasukkan sektor mikro dalam

program kartu pra-kerja, selain itu bantuan langsung tunai, hingga relaksasi pajak

untuk UMKM di harapkan bisa membantu UMKM untuk bertahan dimasa

pandemi.

Maka dari itu agar UMKM dapat bertahan para pelaku UMKM merubah

teknik pemasaran yakni secara online melalui media sosial dan e-commerce.

Dengan cara pemasaran online para pelaku UMKM dapat mengembangkan

usahanya dari yang semula hanya bisa diakses di sebagian orang, kini dengan

8
sisitem berbasis online semua orang bisa dengan cepat mengetahui tentang usaha

atau barang yang di tawarkan oleh para pelaku usaha dan bahkan bisa dikenal

seluruh dunia sehingga UMKM dapat mengubah tantangan yang ada menjadi

peluang.

Di Indonesia UMKM memiliki konstribusi atau peranan yang cukup besar

yakni perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, pembentukan

Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan jarring pengaman terutama bagi

masyarakat berpendaptan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.

Keberadaan UMKM sangatlah penting bagi Indonesia, karena usaha ini

bermanfaat dalam menumbuhkan animo dalam berwirausaha mengingat

perekonomian baru dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang

atau jasa meningkat dari tahun sebelumnya.

NTB merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dimana terdapat

banyak koperasi atau UMKM sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

penduduknya, dinas koperasi dan UKM provinsi NTB perlu mengadopsi strategi

yang fleksibel dan beragam sesuai dengan kebutuhan dan kondisi eksternal

dimana bisnis UKM NTB beroprasi. Pertumbuhan UMKM di daerah NTB

terbilang begitu pesat ditandai dengan meningkatnya jumlah izin yang masuk ke

pemerintah, setelah dibukanya sirkuit Moto-GP Yang sudah mendatangkan banyak

wisatawan dan sejumlah infrastruktur yang akan di bangun untuk menjadi magnit

9
peluang pertumbuhan ekonomi baru di NTB hal demikian yang mendorong

perizinan UMKM agar lebih cepat di terima di NTB.

Perekonomian kota mataram selama 5 tahun terakhir mengalami

perkembangan sebesar 4,33%. Kondisi tersebut di sebabkan karna adanya pandemi

covid-19 pada 3 tahun terakhir yang membuat perekonomian global, nasional, dan

regional tertekan.

Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah UMKM Provinsi NTB Menurut Kabupaten/Kota

THN THN THN THN THN


2018 2019 2020 2021 2022
N
KAB/KOTA Perkembangan
O

JUMLAH %

1 Kota Mataram 46,098 57,948 58,026 58,139 58,146 12,048 4.33

2 Lombok Barat 108,606 120,747 120,945 121,096 121,103 12,497 2.11

3 Lombok Utara - 7,237 7,315 7,401 7,408 7,408 25.23


Lombok
4 116,919 129,018 129,126 129,423 129,430 12,511 1.97
Tengah
5 Lombok Timur 144,171 160,790 161,078 161,254 161,261 17,090 2.17
Sumbawa
6 8,104 16,481 16,559 16,645 16,652 8,548 11.48
Barat
7 Sumbawa 38,788 47,351 47,459 47,545 47,552 8,764 3.83
8 Dompu 21,842 28,180 28,228 28,620 28,657 6,815 5.03
9 Bima 42,510 52,980 53,088 53,574 53,611 11,101 4.34
10 Kota Bima 17,569 24,966 25,014 25,130 25,167 7,598 6.45
JUMLAH 544,607 645,898 646,838 648,827 648,987 104,380 16.09
Sumber Data : Laporan Tahunan Diskopukm Prov.NTB (2022)

10
Kondisi UMKM di kota mataram pada masa pandemi covid-19 berdasarkan

hasil observasi dan wawancara pelaku UMKM di kota mataram merasakan

penrunan omset sebesar 50%, karna menurunnya jumlah pembeli pada masa covid-

19, Hal ini terjadi akibat menurunnya aktivitas yang di lakukan di luar rumah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pelaku usaha UMKM sektor kerajinan tangan

Cattus Gift & Flowers,2022 dan dengan Diskopukm kota mataram.Salah satu

dampak yang muncul pada saat pandemi covid-19 mewabah yakni sektor UMKM di

kota mataram yang pada mulanya ramai konsumen,pada akhirnya banyak yang

mengalami polemik.

Gambar 1.1

Data perbandingan kondisi usaha sebelum dan saat terdampak Covid-19

11
Semenjak adanya pandemi covid-19 muncul, banyak outlet UMKM

mengalami pemerosotan peminat atau dengan kata lain jumlah pembeli menurun

drastis sehingga jelas penurunan jumlah pembeli tidak dapat di hindari. Bukan

hanya itu, pada masa pandemi covid-19 yang cenderung labil atau dengan kata

lain tidak dapat prediksi. Dengan adanya penurunan jumlah pembeli yang cukup

drastis, otomatis jumlah produk yang dibuat sedikit hal tersebut jelas sangat

berpengaruh pada omset atau pendapatan outlet-outlet UMKM. Disini dapat di

lihat bahwa adanya penurunan jumlah pembeli terhadap sektor UMKM kerajinan

tangan yang ada di kota mataram. Dengan menurunya jumlah pembeli tersebut

jelas akan menurunkan pendapatan dan omset UMKM, berdasarkan hasil

wawancara dengan pelaku usaha UMKM.

Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kondisi

UMKM terlebih pada sektor kerajinan tangan pasca pandemi covid-19 dan

mendapatkan satu konsep strategi pengembangan UMKM sektor kerajinan tangan

pasca pandemi. Maka dari itu penulis mengambil judul “STRATEGI

PERKEMBANGAN UMKM KERAJINAN TANGAN PASCA PANDEMI KOTA

MATARAM (Studi Kasus Pada Toko Cattus Gifts & Flowers)”

12
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakag diatas, maka dapat di tarik rumusan

masalah sebagai berikut :.

Bagaimana strategi pengembangan yang dilakukan pelaku UMKM sektor

kerajinan tangan Cattus Gift & Flowers, pasca pandemi covid-19 di Kota

Mataram.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui strategi pengembangan yang dilakukan pelaku UMKM

sektor kerajinan tangan Cattus Gift & Flowers, pasca pandemi covid-19 di Kota

Mataram.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Dengan penelitian ini semoga bisa memberikan sumbangsih pemikiran

bagi pihak-pihak yang membutuhkan pada kajian mengenai peluang dan tantangan

pengembanganusaha UMKM pasca pandemi covid-19.

2. Secara praktis

Bisa dijadikan acuan oleh masyarakat ataupun pemerintah daerah untuk

menjadi bahan kajian tentang peluang berkembangknya sekrot-sektor pelaku

UMKM pasca pandemi covid-19.

13
3. Bagi akademik

Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Serjana (S1) Administrasi Bisnis

pada progam studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unuversitas Muhammadiyah Mataram.

14
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

N Penulis Judul Persamaan Perbedaan Kesimpulan

1 Anggraeni, Pengembanga Menggunaka Lokasi dan Pengadaan


Hardjanto , n Usaha n pariabel Metode yang permodalan,
& Hayat, Mikro,Kecil, yang sama digunakan mayoritas
2016 dan pengusaha
Menengah emping jagung
(UMKM) memulai
Melalui usahanya
Fasilitas menggunakan
Pihak modal dengan
Eksternal dan tabungan sendiri.
Potensi Dinas koperasi
Internal dan UKM kota
malang telah
memberikan
akses
permodalan
kepada
pengusaha
emping jagung
terdiri dari dua
sumber yaitu
dana yang
diberikan oleh
pemerintah pusat
berupa dana

15
LPDB (Lembaga
Pengelola Dana
Bergulir) dan
dana yang
diberikan oleh
pemerintah
provinsi berupa
bantuan Sosial
(Bansoso) dan
Hibah Melalui
sepuluh koperasi
wanita yang ada
di Kota Malang
agar masyarakat
ikut peduli.
2 Sarmigi, Analisis Menggunaka Lokasi dan Dari hasil
2020 Pengaruh n variable Metode yang perhitungan dan
Covid-19 yang sama digunakan pembahasan
Terhadap sebelumya
Perkembanga berdasarkan
n UMKM di hasil uji regresi
Kabupaten linear sederhana
Kerinci maka dapat
disimpilkan
bahwa variable
Covid-19
memiliki
pengaruh
negative
terhadap
UMKM Dimana
setiap kenaikan
satu Ksatuan
Covid-19 akan
menghemat
perkembangan
UMKM di

16
Kabupaten
Kerinci
3 Laura Strategi Sama-sama Lebih Penerapan PSBB
Hardilawati Bertahan membahas mengarah yang
,2020 UMKM di tentang pada menghimbau
Tengah bagaimana bagaimana masyarakat
Pandemi suatu UMKM untuk tetap
Covid-19 lembaga dapat dirumah
atau usaha bertahan mwngakibatkan
menyikapi dikala cukup banyak
perubahan pandemic, UMKM yang
prilaku sedangkan harus berhenti
konsumen penelitian ini beroprasi
dalam vagaumna sementara
strategi strategi waktu, untuk itu
mempertaha pengembanga pelaku UMKM
nkan atau n UMKM harus meikirkan
mengemban pasca strategi untuk
gkan pandemic. dapat bertahan
keberlangsu dan bangkit pada
ngan usaha saat pandemic
pada saat ini di tuntut
atau pasca untuk dapat
pandemi menyesuaikan
diri terhadap
kondisi yang
terjadi.

17
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran


Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi

didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang

apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad dalam Umar,

2001:31).

Pemasaran merupakan aktivitas yang sangat penting bagi semua usaha untuk

mencapai tujuannya, Kotler dan Keller (2011) menyatakan bahwa pemasaran adalah

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Sedangkan Daryanto

(2011) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial

dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu

aktivitas dalam menyampaikan barang atau jasa kepada para konsumen.

Strategi Pemasaran Menurut Chandra (2002:93), merupakan rencana yang

menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau

program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran

18
tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat

mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga,

memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan

saluran distribusi, dan sebagainya.

2. Indikator-indikator Strategi Pemasaran

Pemasaran mempunyai peranan penting dalam pengembangan strategi usaha.

Fandy Tjiptono (2015) menyebutkan strategi pemasaran terdiri atas indikator-

indikator yang saling berkaitan yang diantaranya:

1) Segmentasi Pasar, merupakan tindakan mengidentifikasi dan membentuk

kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen memiliki

karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri;

2) Target Pasar, yaitu pasar yang akan dilayani yang berdasarkan pada persepsi

terhadap fungsi produk dan pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial and

error dalam menanggapi peluang pasar;

3) Perencanaan Produk, meliputi spesifik yang terjual, pembentukan lini produk

dan desain penawaran individual pada masing-masing lini;

4) Penetapan Harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai

kuantitatif kepada pelanggan;

5) Promosi, meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, melalui sosial

media dan public relations;

19
6) Tempat, merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan

oleh penjual, sebab tempat dapat mempengaruhi kelancaran usaha dan untuk

merangsang konsumen untuk memiliki minat beli atas produk yang ditawarkan.

Penetapan lokasi harus strategis baik dari tempat atau jarak sehingga dapat ditempuh

oleh konsumen.

3. Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal

dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong

(2004:78) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis

terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok

variabel yang disebut “empat P”,yaitu:

1. Product/Produk

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam

produk, kualitas, design, nama merek, kemasan, serta layanan.

Untuk itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model tertentu sebagai

ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Strategi kemasan

hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya menambah

ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain. Sedangkan

keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen,

20
mempunyai efek promosi dan lain-lain, dan untuk pelayanannya hendaknya

memberikan yang terbaik bagi pengunjung agar meninggalkan kesan yang baik pagi

pengunjung atau semisalnya.

2. Price/Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh

produk. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur

bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang

relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk, saluran distribusi, bahkan promosi

membutuhkan lebih banyak waktu.

Harga juga merupakan pertimbangan yang penting dalam memilih restoran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang diterapkan dalam sebuah restoran.

Cara menentukan harga yang tepat adalah dengan melihat harga jual pesaing sejenis,

tentunya dengan kualitas dan porsi makanan yang kira-kira sama. Kemudian,

tetapkan harga jual produk makanan tersebut sedikit lebih murah daripada harga jual

prouk pesaing sejenis agar konsumen mau mencoba produk makanan yang

ditawarkan di resto. Tetapi harga jual bisa tidak selalu lebih rendah dibanding pesaing

sejenis, jika resto mempunyai karakteristik kusus yang menarik konsumen. Sehingga

resto mempunyai nilai lebih dibanding resto pesaing sejenis.

3. Place/Tempat

Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang membuat

produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian

21
organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu

produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi dapat

didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak

atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang

atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2005).

Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa

dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang berada di

pinggir jalan atau ditempat yang strategis cukup menyedot pengunjung untuk sekadar

mampir dan mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan. Memang untuk

mendapatkan lokasi yang strategis memang mahal.

Lokasi merupakan faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran,

yaitu menyangkut antara lain good visibility, easy access, convenience,curb side

appeal, parking

4. Promotion/Promosi

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan membujuk

pelanggan untuk membelinya. Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah

berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengomunikasikan

manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar

membeli produk tersebut.

Secara rinci tujuan promosi menurut Tjiptono (2008: 221-222) adalah sebagai

berikut:

22
a. Menginformasikan

b. Membujuk pelanggan sasaran

c. Mengingatkan

Tujuan dari promosi adalah meningkatkan awareness meningkatkan persepsi

konsumen, menarik pembeli pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk

konsumen yang berulang, menciptakan loyalitas merek, meningkat- kan average

check, meningkatkan penjualan pada makanan tertentu atau waktu-waktu khusus, dan

mengenalkan menu baru. Cara promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan

promosi mounth by mounth, mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon kusus

pada saat tertentu, memberi member card pada pelanggan. Dapat juga dilakukan

melalui promosi seperti reklame, sisipan pada koran dan media massa atau

menggunakan sosial media. Selain itu membuat konsep resto yang unik dan disukai

oleh pelanggan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pada penelitian ini indikator

marketing mix yang digunakan yaitu produk/produk, price/harga dan place/tempat.

4. Persaingan

Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan

menentukan ketepatan aktifitas perusahaan yang dapat mendukung kinerjanya, seperti

inovasi atau pelaksanaan yang baik. Menurut Wahyudi (1996:3), ada beberapa

keunggulan yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu pada:

1. Harga

23
2. Pangsa pasar

3. Merek

4. Kualitas produk

5. Kepuasan konsumen

6. Saluran distribusi

2.2.6 Teori Strategi

Definisi strategi menurut David adalah cara untuk mencapai tujuan dalam

jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi,

akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, resionalisasi karyawan divestasi,

lukuidasi dan join venture. (Muttalib, 2017)

Pengertian strategi adalah rencana dirancang untuk memastikan bahwa

tujuan utama dari perusahaan tersebut dapat dicapai melalui pekerjaan yang tepat

oleh organisasi yang disatukan luas dan berintegrasi yang menghubungkan

keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan. (Muttalib, 2017)

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan

dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menentukan tujuan

strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai

tujuan tersebut dalam rangka menyediakan costomer value terbaik. (Muttalib,

2017)

24
Mnurut (Muttalib, 2017) langkah-langkah yang perlu dilakukan perusahaan

untuk merumuskan strategi,antara lain:

a. Mengidentifikasi lingkungan perusahaan di masa depan dan

menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-

citakan dalam lingkungan tersebut.

b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk

mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan visi dan

misinya.

c. Merumuskan factor yang menjadi ukuran keberhasilan (key sucses

factor) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analasis

sebelumnya.

d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai

alternative strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

e. Memilih strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan jangka

pendek dan jangka panjang. (Muttalib, 2017)

25
2.2.2 Teori UMKM

UMKM adalah unit Usaha produktif yeng berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

orang perseorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada perinsipnya,

perbedaan antara usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK), usaha Menengah (UM), dan

Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai asset awal (tidak termasuk tanah

dan bangunan), omset rata-rata per tahun, jumlah pekerjaan tetap. (Putra,2020)

Di Indonesia, UMKM adalah kelompok usaha yang berjumlah paling banyak

dan tahan menghadapi krisis-krisis ekonomi. UMKM mempunyai karakteristik cirri

pembeda pelaku usaha berdasarkan skala usahanya, yang melekat pada aktifitas usaha

ataupun perilaku pengusahanya dalam menjalankan bisnisnya. ( Alfiana &

Nanik,2018)

Usaha mikro mrupakan usaha produktif yang di miliki perorangan dengan

memiliki kriteria asset maksimal sebesar 50 juta dan omset sebesar 300 juta. Usaha

kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaanatau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

criteria Usaha Kecil dengan criteria asset sebesar 50 juta sampai dengan 500 juta dan

omset sebesar 300 juta sampai dengan 2,3 miliar. Usaha menengah adalah usaha

ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh peroranghan atau badan

26
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimilliki, dikuasai, atau menjadi bagian langsungmaupun tidak langsung dengan

usaha kecil atau usaha beasar dengan criteria asset sebesar 500 juta sampai dengan 10

miliar dan omset sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 Miliar. (UU RI,2008)

Usaha Mikro,Kemandirian manajemen, modal mandiri, wilayah pemasaran

lokal, asset perusahaan kecil, jumlah karyawan terbatas, perinsip pelaksanaan

UMKM adalah kebersamaan, dan memiliki system ekonomi yang demokratis,

kemandirian, keseimbangan kemajuan, keberlanjutan, efesiensi berkeadilan, dan

nasional. Kesatuan ekonomi adalah semua karekteristik usaha mikro, kecil, dan

menengah pada umumnya. (Muttalib,2017)

UMKM menurut pendapat usahanya di kelompokkan menjadi 3, yakni :

1) Sektor informal, misalnya pedagang kecil di pinggir jalan.

2) Sektor mikro, merupakan pengerajin dengan jiwa kewirausahaan

yang terbatas dalam pengembangan usahanya.

3) Sektor kecil dinamis, merupakan usahawan yang mempunyai

kemampuan lebih dalam bekerjasama baik impor maupun ekspor.

(Alifiana & Nanik,2018)

2.2.3 Karekteristik UMKM

Karakteristik UMKM menurut aspek komoditas yang di hasilkan adalah:

27
a. Standar kualitas belum ada.

b. Keterbatasan dari desain produknya.

c. Keterbatasan jenis produk.

d. Keterbatasan kapasitas dan daftar harga produk.

e. Belum ada standar penggunaan bahan baku.

f. Ketidak sampurnaan dan tidak adanya jaminan pada kontinuitas produk

(Alifian & Nanik,2018)

Menurut (Suryani,2021) di lihat dari karakteristik UMKM antara lain:

1. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas pada bidangnya, biasanya

pemilik usaha merangkap tugas dalam pengoprasian.

2. Redanya akses industry kepada kredit formal, sehingga modal usaha

mereka kebanyakan murni dari modal pribadi maupun kerabat keluarga.

3. Usaha kecil sebagian besar belum mempunyai izin badan hukum.

4. UMKM sebagian besar bergerak pada usaha makanan, minuman,

tembakau, dan kerajinan tangan.

28
Table 2.2

Karakteristik UMKM berdasarkan Aset da Omset

Ukuran Kriteria
Usaha Aset Omset

Usaha Mikro Maksimal Rp.50 juta Maksimal Rp.300 juta

Usaha Kecil >Rp.50 juta – Rp.500 juta >Rp.300 juta – Rp.2,5 miliar

Usaha >Rp.500 juta – Rp.10 miliar >Rp.2,5 miliar – Rp.50 miliar


Menengah

Sumber : Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

2.2.4 Peran UMKM

Usaha mikro kecil dan menengah merupakan pemain utama dalam kegiatan

ekonomi di Indonesia. Masa depan pembangunan terletak pada perkembangan

usaha mikro kecil dan menengah untuk berkembang mandiri. Diakui, bahwa usah

mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting di dalam

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi (Sarmigi, 2020). Secara umum UMKM

dalam perekonomian nasional memiliki peran:

1. Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi,

2. Penyediaan lapangan kerja,

3. Pemain penting dalam pengembangan perekonomian local dan

pemberdayan masyarakat,

4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta

5. Kontribusinya terhadap naraca pembayaran

29
2.2.7 Fokus Penelitian

Fokus penelitan ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus

membatasi penelitian untuk memilih mana data yang relevan dan mana mana data yang

tidak relevan (Moleong, 2010). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan

pada tingkat kepentingan dari masalah yang di dapatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini

akan di fokuskan pada “Strategi pemasaran UMKM Sektor Kerajianan Tangan Pasaca

Pandemi di Kota Mataram (Studi Kasus Pada Toko Cattus Gifts & Flowers)”.

2.3 Kerangka Berpikir

Seperti yang telah kita ketahui bersama di masa pandemic covid-19 terjadi

krisis ekonomi dimana-mana tidak hanya bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki

nama saja yang merasakan imbasan covid-19, tetapi juga sangat berpengaruh ke pada

pelaku UMKM terlebih pada kota-kota tertentu yang di mana terdapat kasusu covid-

19 terparah. Dan setelah berlalunya pandemic covid-19 banyak perusahaan maupun

pelaku UMKM yang mencoba untuk memulihkan atau mengembangkan

perekonomian seperti sedia kala dengan strategi pemasaran yang bermacam-macam .

Oleh sebab itu, pada penelitian kali ini peneliti ingin mengetahui variabel

yang dapat digunakan untuk mencari strategi pemasaran yang tepat yang bisa

digunankan oleh pelaku UMKM terlebih khusus lagi pada sektor kerajinan tangan

yang ada di Kota Mataram untuk mengembangkan dan memulihkan perekonomian

mereka pasca pandemi.

30
Dengan melakukan atau menerapkan strategi pemasaran yang telah ada

mengunakan bauran pemasaran/marketing mix yaitu, Product/Produk, Price/Harga,

Place/Tempat dan Promotions/Promosi. Untuk memulihkan kembali penghasilan

atau perekonomian yang telah anjlok karna Covid-19 yang telah berlalu demi

mendapatkan atau meraih profit seperti sedia kala.Kerangka berpikir dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut ;

31
Gambar 2.1

Kerangka berpikir

Bauran Pemasaran/ Marketing Mix Menurut Kotler dan Armstrong (2004:78)

 Product/Produk Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang


ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
 Price/Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk.
 Place/Tempat Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan
perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.
 Promotions/Promosi, Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan
produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya.

EFEKTIVITAS STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN UNTUK


MEMULIHKAN EKONOMI SERTA PROFIT SEPERTI SEDIAKALA.

32
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kota Mataram, Kota Mataram terdiri dari enam

kecamatan, yaitu Kecamatan Mataram, Kecamatan Cakra Negara, Kecamatan Selaparang,

Kecamatan Ampenan, Kecamatan Sekarbela, dan Kecamatan Sandubaya, alas an peneliti

memilih lokasi ini adalah karna kota mataram merupakan angka kasus Covid-19 tertinggi di

NTB sehingga pembatasan sosial lebih ketat dilakukan di Kota Mataram dibandingkan

dengan daerah lain yang ada di NTB dan UMKM Sektor Kerajinan Tangan merupakan

pelaku usaha yang lumayan banyak diminati oleh masyarakat dari Sektor UMKM yang ada.

3.2 Jenis Penelitian

Metode deskripsi dan metode kualitatif adalah jenis penelitian yang digunakan oleh

peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti dapat menggambarkan keadaan saat ini

sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, membahas dan menganalisis lebih dalam.

Penelitian ini termasuk jenisi penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif

analisis untuk memaparkan data-data yang ada dilapangan kemudian menganalisisnya dan

mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini. Yang dimaksud penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan untuk memperoleh data yang

berkenan dengan judul penelitian, penulis menggunakan pengumpulan data sebagai berikut:

33
1. Library Research (pengumpulan data melalui kepustakaan), penelitian

kepustakaan adalah pengumpulan data dan informaisi dengan bantuan

berbagai macam materi yang terdapat dalam ruang lingkup kepustakaan.

Yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan adalah penelitian dengan

membaca, menelaah dan mencatat bahan dari berbagai literature yang

berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini.

2. Field Research (penelitian lapangan), penelitian dalam kanca kehidupan

yang sebenarnya . dengan datang langsung mengunjungi, mempelajari dan

melakukan wawancara pada pemilik ataupun costumer took Cattus &

Flowers.

3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Penelitian

Data adalah gambaran tentang suatu keadaan atau masalah yang berkaitan dengan

tempat dan waktu, menjadi dasar perencanaan dan alat pengambilan keputusan.

 Data yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari data primer dan data

skunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan

peneliti bertindak sebagai pengumpul data. Data yang dicari langsung dari sumbernya

meliputi :

1. Modal

2. Produksi

34
3. Pemasaran

4. Sarana prasarana produksi

5. Promosi

6. Saran dan prasarana

Metode pengompulan data yang digunankan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Observasi Lapangan

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap daerah penelitian,

tujuannya untuk mengetahui gambaran sebenarnya dari daerah

penelitian. UMK sektor kerajinan tangan di Wilayah studi, kegiatan

observasi ini dilakukan dalam bentuk pencatatan dan dokumen.

b. Wawancara

Pertanyaan wawancara dan intraksi pribadi antara penulis atau yang

mewawancarai dengan yang diwawancarai melalui telpon atau tatap

muka. Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi awal.

Bagaiman kondisi UMKM sektor kerajinan tangan pasca pandemi

covid-19.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015;329) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk

buku,arsip, document, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan

35
serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data kemudian di talaah.

Tabel 3.2

Unit Analisa Data Primer

N variabel Indikator Jenis Data Sumber Data


o
1. Bauran  Produk/  Bagaimana  Pelaku
Pemasara Product Strategi UMKM
n/  Price/ Harga menciptakan  costumer
Marketing  Place/ produk
Mix Tempat orisinil yang
 Promotions/ memiliki
Promosi nilai
ekonomis
 Bagaimana
cara
menentukan
harga yang
kira-kira
bisa
menjangkau
pasar yang
ditargetkan
yang dapat
menyesuaika
n dengan
kondisi
pasca
pandemic.
 Faktor apa
saja yang
menjadi
pertimbanga
n pelaku
UMKM
untuk
menjadikan

36
tempat usaha
dan tempat
produksi
saat ini.
 Usaha apa
saja yang
dilakukan
pelaku usaha
UMKM
dalam
mempromosi
kan dan
mengekspan
si produk
yang
dihasilkan.
2. Persaingan  Saluran  Bagaimana  Document
Distribusi cara pelaku  Sosial
 Kepuasan umkm Media
Konsumen mendistribus
ikan produk
yang
dihasilkan
 Apa saja
kiat-kiat
yang
dilakukan
pelaku
UMKM agar
produk yang
dihasilkan
memenuhi
standar
kepuasan
konsumen

2. Data Skunder

Sumber data skunder diperoleh secara tidak langsung dari sumber

lain, dan dapat diperoleh melalui sumber dokomen resmi yang terkait

37
dengan objek penelitian ditingkat nasional, seperti catatan dan dokumen

pendukung, buku perpustakaan,dokumen, arsip, dan informasi lain yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Degunakan sebagai suplemen dan

pendukung dari data asli, data skunder diperoleh melalui sumber kedua

atau pengumpil data sebelumnya dan peneliti bertindak sebagai pengguna

data. Data pendukung, seperti:

Tabel 3.2 Data Skunder

No Data Sumber Data

1 Jumlah IUMKM di Kota Mataram Dinas Perindustri, Koperasi dan UMK


Kota Mataram

2 Jumlah UMKM terdampak Covid-19 Dinas Perindustri, Koperasi dan UMK


Kota Mataram

3 Konstribusi HMKM terhadap PDRB BPS Kota Mataram

4 SHP Kota Mataram Dinas PUPR

5 Modal Pelaku Usaha, Dinas Perindustri,


Koperasi dan UKM Kota Matarm

Tabel 3.3

Unit Analisa Data Skunder

N variabel Indikator Jenis Data Sumber data


o
1. Bauran  Produk/  Katalog  Akun Resmi
Pemasara Produck Produk Sosial
n/  Price/ Harga  Price Tag Media
Marketing  Pleace/  Google map

38
Mix Tempat / Akun
 Promotions/ Sosial
Promosi Media
 Sosial
Media,
Promosi di
acara Car
Free Day,
dengan
memanfaat
kan jasa
endors
influencer
 Dengan
menjadi
sponsor
berbagai
kegiatan
2. Persaingan  Saluran  Membuka  Sosial
Distribusi layanan media
 Kepuasan perbaikan  Dokument
Konsumen untuk
produk
yang rusak,
memberika
n garansi
pembelian

3.4 Metode Pengolahan Data (Analisis)

Untuk memperoleh keterangan tentang masalah-masalah yang muncul

dan berkembang. Analisis yang diterapkan adalah dengan memaparkan factor-

faktor tersebut secara actual, analisis data yang dilakukan sesuai dengan tujuan

penelitian. Proses analisis data dimulai dengan mengkaji dan menalaah sumber-

sumber data baik dari wawancara, observasi maupun dokumentasi yang telah

ditulis dalam catatan lapangan dan proses penafsiran data. Adapun tahap analisis

39
dalam penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal hal pokok,memfokuskan

dalam hal pentingdengan demikian data yang sudah ada akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan

data. Dalam penelititan ini peneliti mereduksi data dengan memilih data hasil

wawancara, observasi, dokumentasi dan pengelompokan berdasarkan dari

pokok permasalahan yang di temukan.

2. Penyajian Data

Setelah data reduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan biasanya dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam penelitian ini

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adlaha dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan Kesimpulan

Langhkah ketiga dalam menganalisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan vrefikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifatsementara dan akan berubha jika tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data, apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

40
konsistenpada saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan Merupakan kesimpulan yang kredible

41
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, O. (2021). Analisis Kualitas Produk, Desain, dan Karakteristik Terhadap Minat Beli Rumah

Pada PT. Sumut Citra Tiara Medan. Vol. 14 No. 1 Juni 2021, 8-21.

Ginting, M. (2019). Perilaku Konsumen. December. https ://doi.org /10.31227/osf.io/pfjhz

Hananto, D. (2022, oktober). Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Dan Persepsi Harga

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jersey Sepeda Di Tangsel. 2-10.

Hariyanti, Tri. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Membeli Air Galon

Merek Aer Qua Di Kota Pontianak. Diss. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 2017.

Istisara. (2022, Maret 15). Analisis Pengaruh Harga Dan Strategi Desain Produk Terhadap Minat

Beli Konsumen Pada Produk Masker Kain Katun Bermotif Pada Saat Pandemi Covid-19

Dalam Perspektif Bisnis Syariah” (Studi Pada Masyarakat Milenial di Kecamatan Way

Tenong Kabupaten Lampung Ba.

Jumadi. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Pada

PT. Salva Inti Property Jalan Langko Mataram.

Junaidi. 2010. Processing Data Penelitian Menggunakan SPSS, Edisi I.

Kemendagri. (2022, Agustus 31). Data Penduduk Semester I Tahun 2022. Dipetik September 25,

2022, dari Data kependudukan: https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/1396/dukcapil-

kemendagri-rilis-data-penduduk-semester-i-tahun-2022-naik-054-dalam-waktu-6-

bulan#:~:text=Jakarta%20%2D%20Ditjen%20Dukcapil%20Kementerian%20Dalam,tercatat

%20sebanyak%20275.361.267%20jiwa.

Kotler and Amstrong. 2011. Prinsip-prinsip Pemasaran (Principles of Marketing), Edisi Bahasa

Indonesia, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Musnaini, dkk. (2021). Manajemen Pemasaran. Surakarta: Yayasan Kita Menulis, Gramedia.

42
Purboyo, P., Hastutik, S., Kusuma, G. P. E., Sudirman, A., Sangadji, S. S., Wardhana, A., … Marlena,

N. (2021, October 1). Perilaku Konsumen (Tinjauan Konseptual & Praktis).

https://doi.org/10.31219/osf.io/rwy65

Rolyana Ferinia, R. T. (16 Mar 2021). Perilaku Konsumen Kepariwisataan. Surakarta: Yayasan Kita

Menulis, Gramedia.

Sari, S. P. (2020). Hubungan Minat Beli Dengan Keputusan Samarinda. Psikoborneo, 8(1), 267–286.

Savira Shalsabillah1, S. (2022). Pengaruh Promosi, Lokasi, Kualitas Bangunan Terhadap Minat Beli.

SINOMIKA JOURNAL | VOLUME 1 NO.3 (2022), 381-404.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutratdi. (2019). Analisis Pengaruh Harga, Lokasi, Dan Lingkungan Terhadap Keputusan Pembelian

Tanah Kavling (Studi Kasus Di PT Ahmada Lombok Property, Jempong Kota Mataram).

Syahri, E. (2017, FEBRUARI 15). Pengembang Mulai Lirik Program Rumah Subsidi. Diambil

kembali dari Program Rumah Subsidi: https://www.suarantb.com/2017/02/15/pengembang-

mulai-lirik-program-rumah-subsidi/

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3, Yogyakarta: Andi.

43

Anda mungkin juga menyukai