Anda di halaman 1dari 15

ERYA FAHRA SALSABILA, GURUH SUKMA HANGGARA, RESTU DWI ARIYANTO.

2021. Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Perilaku Sopan Santun Siswa SMK PGRI 2
Kediri. Prosiding Konseling Kearifan Nusantara (KKN): 32–41.

Problem : Pada zaman sekarang, media sosial yang sangat ramai digunakan adalah media
sosial TikTok. Media sosial tiktok sangat banyak digunakan oleh kalangan
remaja atau peserta didik. Para peserta didik sangat suka menggunakan media
sosial ini karena menurut mereka ini sangat menarik perhatian dan membuat
candu serta menghibur mereka terutama saat bosan. Dengan ketertarikan inilah
mereka ikut serta dalam pembuatan video, mereka juga mengikuti setiap tren
sehingga melakukan apapun untuk membuat konten sehingga mempengaruhi
perilaku sopan santun mereka.
Prosedur : Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Kediri. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan desain Ex Postfacto, yaitu desain tanpa
manipulasi “treatment”. Penelitian ini tergolong ex post facto karena data
diambil apa adanya tanpa ada perlakuan. Metode analisis data yang digunakan
untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah dengan menggunakan desain
Regresi Linear Sederhana, Uji linear sederhana digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pembahasan : Pengaruh media sosial TikTok di SMK PGRI 2 Kediri adalah terdapat banyak
siswa yang berbondong-bondong membuat konten video TikTok sehingga bisa
mempengaruhi kesopanan siswa. Tetapi juga ada beberapa faktor yang
mempengaruhi penggunaan aplikasi TikTok, yakni faktor internal (perasaan,
sikap dan karakteristik individu, dan prasangka) serta faktor eksternal
(informasi).
Simpulan : Media sosial tidak hanya digunakan untuk berbagi informasi positif, tetapi
juga dapat memberi dampak negatif bagi penggunanya jika tidak digunakan
dengan bijak. Ketika seseorang menggunakan media sosial dengan baik, maka
tidak akan menimbulkan sisi negatif dalam menggunakan aplikasi, begitu juga
sebaliknya.
Komentar : Dengan adanya penelitian ini, kita dapat mengetahui dan memahami seberapa
besar pengaruh dari penggunaan media sosial TikTok, terutama dalam perilaku
siswa. Baik perilaku positif maupun perilaku negatif.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP PERILAKU
SOPAN SANTUN SISWA SMK PGRI 2 KEDIRI
ERYA FAHRA SALSABILA1, GURUH SUKMA HANGGARA2, RESTU DWI
ARIYANTO3
Universitas Nusantara PGRI Kediri1,2,3
Eryafahrasa@gmail.com1,Kangguruh@gmail.com2,
Restudwiariyanto@unpkediri.ac.id3

ABSTRACT
The era of globalization has led to very rapid technological developments, which has led to the
emergence of various social networks with different functions. Currently, the fastest growing
social network is the social network tiktok. Tik Tok social media is very widely used by
teenagers/students. Many students think that by participating in the creation of TikTok video
content, they will gain popularity. They follow all the trends, so they do their best to create
content that influences their behavior. There are many trends on TikTok that go against the
norm of decency. TikTok social media can influence student behavior. The type of research
used in this study uses a quantitative approach with an Ex Postfacto design, namely a design
without "treatment" manipulation. This research is classified as ex post facto because the data
are taken as is without any treatment (Sobri, 2014: 50). The data analysis method used to test
the hypothesis in this study is to use a simple linear regression design, a simple linear test is
used to determine the effect of the independent variable on the dependent variable.

Keywords: tiktok, social media, polite behavior

ABSTRAK
Era globalisasi telah menyebabkan perkembangan teknologi yang sangat pesat, yang
menyebabkan munculnya berbagai jejaring sosial dengan fungsi yang berbeda-beda. Saat
ini, jejaring sosial yang paling cepat berkembang adalah jejaring sosial tiktok. Media sosial
Tik Tok sangat banyak digunakan oleh para remaja/mahasiswa. Banyak siswa yang
berpikir bahwa dengan berpartisipasi dalam pembuatan konten video TikTok, mereka
akan mendapatkan popularitas. Mereka mengikuti semua tren, jadi mereka melakukan
yang terbaik untuk membuat konten yang memengaruhi perilaku mereka. Ada banyak
tren di TikTok yang bertentangan dengan norma kesopanan. Media sosial TikTok dapat
memengaruhi perilaku siswa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini
mengunakan pendekatan Kuantitatif dengan desain Ex Postfacto, yaitu desain tanpa
manipulasi “treatment”. Penelitian ini tergolong ex post facto karena data diambil apa
adanya tanpa ada perlakuan (Sobri, 2014: 50). Metode analisis data yang digunakan untuk
menguji hipotesis pada penelitian ini adalah dengan menggunakan desain Regresi Linear
Sederhana, Uji linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.

Kata Kunci: tiktok, media sosial, perilaku sopan santun

PENDAHULUAN
Globalisasi ialah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan. Globalisasi diartikan sebagai proses
yang menghasilkan dunia tunggal (Setiadi dkk,2011:686). Globalisasi memiliki dampak yang
besar terhadap teknologi, karena salah satu dampak dari terjadinya globalisasi adalah majunya
teknologi dan terus berkembang menjadi canggih.

Era globalisasi perkembangannya menyebabkan teknologi menjadi berkembang secara


pesat, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai media sosial yang beraneka ragam yang
memiliki fitur yang berbeda-beda. Dengan beraneka ragamnya fitur media sosial membuat
masyarakat berbondong-bondong untuk mencoba media sosial. Media sosial adalah teknologi
yang berbasis online yang dimana menggunakan internet untuk dapat mengaksesnya.

Menurut Kaplan danHaenlein(2010) dalam Tesis Ngurah Aditya Lesmana Gusti “Media
sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai
bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs, micro
blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial”. Media sosisal dapat
menjadi tempat untuk berkomunikasi dan memberikan informasi dengan cara yang mudah
untuk masyarakat.

Pada sekarang ini, media sosial yang sangat booming adalah media sosial tiktok. Media
sosial tik tok sangat banyak digunakan oleh kalangan remaja / peserta didik. Media sosial tik tok
adalah media sosial yang masuk dalam golongan audio visual, karena media sosial ini
adalahmedia sosial yang menampilkan gambar dan terdapat audioyang dapat di dengar (video).
Kalangan peserta didik sangat suka mengaplikasikan media sosial ini, karena menurut mereka
media sosial ini sangat menarik perhatian, memberikan kesan candu kepada yang menggunakan
dan menurut mereka aplikasi ini sangat menghibur meraka terutama pada saat bosan.

Dengan ketertarikan peserta didik dalam menggunakan media sosial yang menghibur
mereka, maka tidak sedikit mereka berbondong - bondong ikut serta dalam pembuatan video
untuk di upload pada media sosial tersebut. Peserta didik banyak yang menganggap dengan ikut
serta dalam pembuatan konten vidio tik tok mereka akan mendapatkan popularitas. Mereka
mengikuti setiap tren sehingga melakukan apapun untuk membuat konten sehingga
mempengaruhi perilaku sopan santun mereka.

Sopan santun adalah sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma-norma
yang berlaku di masyarakat (Nurul,2007:84). Salah satu kasus yang beredar pada publik sebagai
contoh tidak mencerminkan adanya perilaku sopan santun dalam penggunaan media sosial tik tok
adalah seperti yang publikasikan oleh liputan6.com yang di liput oleh Mahartika pada 24 Mei 2021
yang diberitakan terdapat seorang wanita yang berjoget heboh di acara pernikahan yang ia hadiri, ia
berjoget di atas panggung tepat di depan pengantin yang sedang bergantian menyalami para tamu
undangan lainnya. Perilaku yang diberitakan adalah contoh dari perilaku yang tidak memiliki sopan
santun, karena perilaku yang tidak sesuai dengan adat istiadat yang seharusnya berlaku. Menurut
pengamatan peneliti pada saat melakukan PLP 1 di SMK PGRI 2 Kediri terdapat banyak siswa yang
berbondong – bondong membuat konten video tik tok sehingga membuat peneliti ingin mengetahui
apakah siswa di SMK PGRI 2 Kediri juga
mengabaikan perilaku sopan santun demi mendapatkan sebuah konten. Maka peneliti
mengambil permasalahan tersebut untuk diteliti.

PEMBAHASAN
A. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Rulli (2017:11) menjelaskan terdapat beberapa definisi media sosial menurut beberapa ahli :

1) Menurut Mandiberg, media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama diantara
pengguna yang menghasilkan konten (usergeneratedcontent).
2) Menurut Shirky, media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan
kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to cooperate) diantara
pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka
institusional maupun organisasi.
3) Body menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan
individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus
tertentu saling berkolaburasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user-
generated content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor
sebagaimana di institusi media sosial.

4) Menurut Van Dijk, media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi
pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaburasi. Karenaitu,
media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan
antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.
5) Meike dan Young, mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi
personal dalam arti saling berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususanindividu.
Dari beberapa pengertian media sosial di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial
adalah alat yang memungkinkan untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, berkolaburasi dan
mengekspresikan dirinya. Media sosial dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi baik untuk
jarak dekat maupun jauh. Media sosial merupakan jejaring yang sangat luas untuk digunakan
sebagai alat berbagi informasi.

Media sosial di gunakan oleh berbagai macam kalangan, baik digunakan oleh kalangan anak,
remaja, maupun dewasa. Media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi yang
positif, tetapi juga bisa menjadi boomerang untuk penggunanya sendiri apabila tidak digunakan
dengan bijak. Media sosial memiliki ragam bentuk dan fitur yang berbeda di setiap media sosial
satu dengan yang lainnya. Contoh media sosial adalah Whatsapp, Twitter, Facebook,
Instagram, Game, Tik Tok, maupun media sociallain.

2. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial


Media sosial dalam penggunaannya memiliki dampak pada penggunanya, dampak yang diberikan
dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif atau negatif yang di dapatkan
dari media sosial tersebut bergantung pada penggunaan media sosial tersebut
sendiri. Media sosial sangat digemari dikalangan remaja terutama kalangan pelajar. Terkadang
mereka sampai lupa waktu saat bermain media sosial.

Menurut Ngafifi dalam Sulidar (2017:120), kemajuan tekhnologi akan berpengaruh negatif
pada aspek sosial budaya.

a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya dikalangan remaja dan pelajar.
b. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat. Kenakalan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas
sampai tindakkejahatan.
c. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer maupun telpon genggam
pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
interaksikeluarga.
Dampak yang ditimbulkan di atas sangat banyak terjadi di kalangan pelajar. Kalangan pelajar
bisa mulai dari kalangan SD, SMP, SMA yang sudah bisa mengoperasikan handphone dan
bermain media sosial. Kalangan pelajar sekarang bahkan tidak banyak yang sulit jauh dengan
handphone mereka karena sudah mengalami ketergantungan.

Bahkan tidak sedikit masyarakat yang ketika berkumpul dengan keluarga mereka tidak
saling berbincang dan berbicara pada saat berkumpul. Mereka sibuk memainkan handphone
mereka masing masing. Padahal dalam suatu keluarga seharusnya saling berbincang dan
bercanda tawa.

Selain dampak negatif pasti ada juga dampak positifnya. Menurut kutipan Khairuni Nisa (2019:92)
dalam jurnal edukasi dampak positifnya yaitu:

a. Anak dapat belajar cara beradaptasi;


b. Anak dapat belajar bersosialisasi denganpublik;
c. Dapat mengelola jaringan pertemanan (memperbanyak teman atau bertemu kembali dengan
temanlama);
d. Memudahkan anak dalam kegiatanbelajar;
e. Dapat menjadi sarana berdiskusi dengan teman mengenai tugas- tugassekolah.
Media sosial dapat memberikan dampak positif terhadap penggunanya. Dampak positif
dapat tercapai apabila penggunanya mengetahui bagaimana penggunaanya dengan cara yang
bijak. Banyak juga yang salah dalam menggunakan media sosial. Karena banyak pembuatan
konten – konten yang tidak memperhatikan norma dan peraturan yang ada sehingga mengarah
pada merusak individu. Penggunaan media sosial yang baik adalah media sosial yang sesuai
aturan atau norma yang berlaku beserta memperhatikan konten- konten positif dan wawasan
positif.

Media sosial banyak menawarkan kemudahan untuk penggunanya, agar pengguna berlama-
lama bersenda gurau di dunia maya. Para pengguna bebas menampilkan atau membuat sesuatu
yang dapat disebarluaskan serta menyalurkan bakat yang pengguna miliki. Sedangkan pengguna
juga dapat berkomentar bebas tentang apa yang pengguna lihat disekelilingnya.
B. Aplikasi Tik Tok
1. Pengertian Aplikasi Tik Tok

Aji Wisnu Nugroho (2018) Tik Tokmerupakan sebuah aplikasi yang memberikan efek
spesial yang unik dan menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan
mudah untuk membuat vidio pendek yang keren dapat menarik perhatian banyak orang yang
melihatnya, aplikasi ini merupakan sebuah jaringan sosial dan platform video musik tiongkok
yang diluncurkan pada september 2016. Aplikasi ini adalah aplikasi dengan fitur pembuatan
video pendek dengan disertai musik dengan durasi paling lama 3 menit , aplikasi ini sangat
disukai banyak orang dari kalangan dewasa, anak – anak dan anak dibawah umur.

Pada aplikasi Tik Tokdapat melihat berbagai video pendek dengan macam macam
ekspresi pembuatnya. Dalam aplikasi Tik Tok juga dapat meniru gerakan pada yang lainnya
sesuai dengan apa tren yang terbaru. Pembuatan video Tik Tokbanyak dilakukan anak dibawah
umur seperti peserta didik yang belum memahami bagaimana seharusnya saat membuat video
tersebut.

Dalam aplikasi Tik Tok mereka tidak hanya dapat menirukan dan melihat apa yang
sedang tren. Mereka dapat menuangkan ide-ide mereka dengan membuat video dengan cara
mereka sendiri. Mereka dapat membuat video tantangan tantangan terhadap dirinya.

Aplikasi Tik Tokini pun dapat membuat si pengguna dikenal atau terkenal. Dikenal atau
terkenal karena video-video yang mereka buat, ada video yang terkenal karena kreatifitasnya,
ada juga yang terkenal karena video nya yang lucu, ada juga yang terkenal karena keunikan video
yang dibuat. Semua sesuai pandangan dari setiap penonton atau si pengguna lain.

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi Tik Tok

Menurut Mulyana dalam Deriyanto dan Qorib (2018:78) , penggunaan


Tik Tokterdapat dua faktor yakni Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal seperti
perasaan, sikap dan karakteristik individu, prasangka,keinginan atau harapan, perhatian (fokus),
proses belajar, keadaan fisik, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti
latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas,
ukuran, keberlawanan, hal-hal baru dan familiar atau ketidakasingan suatu objek.

1. Faktor Internal

Terdapat beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi penggunaan aplikasi Tik
Tok :

a. Perasaan
Perasaan dapat mempengaruhi penggunaan aplikasi Tik Tok, karena apabila seseorang
perasaannya tidak senang atau tidak meyukai aplikasi tersebut maka tidak akan
menggunakannya.

b. Sikap dan Karakteristik Individu


Sikap dapat menunjukkan apakah seseorang menyukai aplikasi tersebut atau tidak,
karena apabila seseorang menyukai aplikasi tersebut maka akan menunjukkan sikap yang senang
pada saat pembuatan Tik Tok.
c. Prasangka
Ketika seseorang memiliki prasangka baik pada saat menggunakan sebuah aplikasi
maka akan tidak ada sisi negatif dalam penggunaan aplikasi tersebut, begitu juga sebaliknya.

Faktor internal sangat mempengaruhi penggunaan individu dalam menggunakan aplikasi


tersebut. Faktor internal termasuk dalam sebutan proses belajar dalam penggunaan media
sosial. Dalam penggunaan aplikasi Tiktok tidak hanya sebagai hiburan saja, tetapi bisa digunakan
untuk interaksi dengan orang baru. Kreafitas juga dapat di kembangkan dengan menggunakan
aplikasi ini. Dilihat dari negatifnya aplikasi ini juga memiliki sisi negatif, seperti pada saat
menggunakan aplikasi ini pengguna membuat konten video tidak sesuai degan peraturan adat
atau norma yang ada hanya untuk mendapatkan popularitas.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dalam penggunaan aplikasi tiktok adalah informasi. Karena identitas media sosial
itu sendiri adalah informasi, dengan adanya media sosial pengguna mengkreasikan, representasi
identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi. Apabila tidak
ada informasi mengenai aplikasi Tik Tok maka pengguna tidak akan mengetahui dan mengenal
aplikasi tersebut.

C. Sopan Santun

1. Pengertian sopan santun

Secara etimologis, sopan santun berasal dari dua kata yaitu kata sopan dan santun.
Keduanya telah digabungkan menjadi kata majemuk. Menurut Poerwadarminta (2005: 1140)
sopan santun dapat diartikan diantaranya yaitu , Sopan ialah menghormati dengan tidak biasa
(kemauan, untuk) tertib menurut sopan santuntau bisa dikatakan sebagai refleksi kognitif
(pengetahuan). Sopan adalah sikap hormat dan beradab dalam perilaku, santun dalam tutur
kata, budi bahasa dan kelakuan yang baik sesuai dengan adat istiadat dan budaya setempat yang
harus kita lakukan. Santun adalah sikap yang halus dan baik hati dari sudut pandang tata bahasa
maupun perilakunya terhadap semua orang.

Dalam kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia sudah tentu memiliki norma-norma
dalam melakukan hubungan dengan orang lain, dalam hal ini sopan santun dapat memberikan
banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jika dilihat
dari asal katanya, sopan santun berarti peraturan hidup yangtimbul dari hasil pergaulan
sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari
masyarakat tersebut.

2.Macam-macam kesopanan

Kesopanan dibagi menjadi dua macam. menurut Kuraesin (dalam Yulaila 2018)
macamkesopanan antara lain:

a. Kesopananberbahasa
Santun bahasa menunjukkan bagaimana seseorang melakukan interaksi sosial dalam
kehidupannya secara lisan. Setiap orang harus menjaga santun bahasa agar komunikasi dan
interaksi dapat berjalan baik. Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah komunikasi sangat
menentukan keberhasilan pembicaraan

b. Sopan santunberperilaku
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi nilai-nilai
positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal
dengan santun yang dapat di implemantasikan pada cara berbicara, cara berpakaian, cara
memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri dimanapun dan kapanpun. Santun yang
tercermin dalam perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya, namun juga
merupakan suatu proses yang tidak dapat dilepaskan dari sejarah bangsa yangluhur.

3. Faktor Mempengaruhi Perilaku Sopan Santun Siswa.

Menurut Hartono(2007), Perilaku sopan santun bukan merupakan sesuatu yang terjadi
secara otomatis atau spontan pada diri seseorang, melainkan perilaku tersebut terbentuk atas
dasar beberapa faktor.

Pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dan luar
individu itu sendiri.Faktor intern mencakup pengetahuan, sikap, kecerdasan, persepsi, emosi, dan
motivasi.Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, sosial ekonomi, dan
kebudayaan.Faktor dominan yang mempengaruhi perilakusopan santun, antara lain:
pengalamanpribadi, orang yang dianggap penting, lembaga pendidikan dan agama, serta
kebudayaan.Disimpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku sopan santun antara lain adat
istiadat (kebiasaan yang dilakukan masyarakat), agama sebagai pedoman hidup, sertapendidikan.

4.Aspek Kesopanan.

Kesopanan dapat dilihat dari berbagai aspek dalam kehidupan seharihari berikut adalah
aspek-aspek dalam kesopanan:

1) kesantunan menunjukkan sikap yang mengandung nilai-nilai kesopanan atau nilai-nilai etiket
yang berlaku baik dalam masyarakat dimana seseorang berkiprah sebagai anggotanya.
2) kesopanan sangat kontekstual, yaitu berlaku di masyarakat, tempat, atau situasi lain. Ketika
seseorang bertemu dengan seorang teman, tidak apaapa menggunakan kata tersebut dengan
lantang, tetapi tidak sopan untuk menyapa tamu atau orang yang baru dikenal.
3) kesopanan selalu bipolar, yaitu hubungan dua kutub, seperti antara anak dan orang tua, antara
remaja dan orang tua, antara tuan rumah dan tamu, antara laki-laki dan perempuan, antara
siswa dan guru, dan sebagainya.
4) kesantunan tercermin dari cara berpakaian (berpakaian), cara bertindak (bertindak), dan cara
bertutur (bahasa). Dalam kesopanan berbusana (dress, dress up), ada dua hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, berpakaian sopan di tempat umum, kedua berpakaian rapi dan sesuai
keadaan yaitu berpakaian formal pada acara formal, berpakaian santai dalam situasi santai.

Jenis kesopanan antara lain di dalam keluarga, sekolah, tempat ibadah, atau di tempat
tertentu dan antara satu orang dengan orang lain yang meliputi kesantunan dalam berbusana,
kesopanan dalam melakukan atau bertindak, serta kesopanan dalam bahasa atau berbicara.
Kesopanan merupakan proses pembelajaran memahami makna perilaku yang menjunjung tinggi
nilai-nilai hormat, hormat, menghargai orang lain, tidak sombong dan berakhlak mulia.

KESIMPULAN
Media sosial adalah kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu dan
komunitas untuk berkumpul, bertukar informasi, berkomunikasi, dan dalam beberapa kasus
berkolaborasi atau bermain satu sama lain. Oleh karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai
media online (perantara) yang memperkuat hubungan antar pengguna sekaligus koneksi sosial.
Media sosial tidak hanya digunakan untuk berbagi informasi positif, tetapi juga dapat menjadi
bumerang bagi penggunanya sendiri jika tidak digunakan dengan bijak. Dampak pengguna,
dampak bisa positif atau negatif. Ketika seseorang memiliki bias yang baik dalam menggunakan
aplikasi, tidak akan ada sisi negatif dalam menggunakan aplikasi, dan sebaliknya.Aplikasi TikTok
tidak hanya digunakan untuk hiburan tetapi dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang
baru. Dilihat dari sisi negatifnya, aplikasi ini juga memiliki kelemahan, misalnya ketika
menggunakan aplikasi ini, pengguna membuat konten video yang tidak sesuai dengan peraturan
adat atau standar saat ini hanya untuk mendapatkan popularitas.Jenis penelitian yang digunakan
adalah pendekatan Kuantitatif dengan desain Ex Postfacto, yaitu desain tanpa manipulasi
“treatment”. Penelitian ini tergolong ex post facto karena data diambil apa adanya tanpa ada
perlakuan (Sobri, 2014: 50). Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan desain Regresi Linear Sederhana, Uji linear sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

SARAN
Meneliti dampak media sosial TikTok terhadap perilaku siswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami seberapa besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa. Dengan penelitian berbagai
pengaruh, diharapkan lebih banyak peneliti untuk mengatasi hal ini.

DAFTAR RUJUKAN
Setiadi, elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi Dan Pemecahnya. Jakarta: Prenada Media
Group.

Ngurah Aditya Lesmana Gusti, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap
Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL
AXIATA), ( Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Indonesia). hal, 10

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mahartika, Loudia. 2021. Viral Aksi Wanita Joget Heboh di Acara Pernikahan, Banjir
Komentar Netizen. Liputan6.
Nasrullah Rulli, 2017, Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosiotekhnologi),
(Bandung:Simbiosa Rekatama)
Fitri Sulidar, 2017, Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial
Anak, Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Khairuni Nisa,2016. Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Pendidikan Akhlak
Anak, Jurnal Edukasi, Vol 2 NO 1.
Aji Wisnu Nugroho, 2018. Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia, ISBN: 978-602-679-21-2
Prianbodo Bagus, 2018, Pengaruh “TIKTOK”Terhadap Kreatifitas Remaja Surabaya, di
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi.
Deriyanto Demmy dan Qorib Fathul, 2018. Persepsi mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang terhadap Tik Tok Jurusan Ilmu Komunikasi dan FISIP. Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 7. No .
2. Halaman 78

Poerwadarminta, W.J.S. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.

Novi Yulaila. 2018. Peran Keluargadalam Membentuk Karakter Sopan Santun Anak
Sekolah Dasar. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Jambi.

Hartono. 2007. Sopan Santun dalam Pergaulan. (Bandung:Amrico)


Jayanata, Gustafian. 2022. Dampak Media Sosial Tik Tok Terhadap Perilaku Siswa Sekolah
Dasar Negeri 42 Di Desa Padang Peri Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten
Seluma. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris UIN Fatmawati
Sukarno Bengkulu: 1–79.

Problem : Salah satu media sosial yang banyak digunakan siswa saat ini adalah media
sosial TikTok. Aplikasi TikTok tentu memiliki dampak dari segi positif maupun
negatif. Selain digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga banyak sekali
unggahan-unggahan yang merusak moral dan perilaku anak-anak. Pendidikan
karakter yang diberikan oleh sekolah kepada peserta didiknya seakan tidak
berfungsi untuk bermoral, beretika, serta berakhlak mulia.
Prosedur : Subjek yang akan diteliti merupakan permasalahan dampak media sosial
TikTok terhadap perilaku siswa Sekolah Dasar Negeri 42 di desa Padang Peri
Kec. Semidang Alas Maras Kab. Seluma, yang terdiri dari pendapat berbagai
macam guru dan siswa sebagai pengguna aplikasi TikTok di Desa Padang Peri
Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Informan penelitiannya
adalah siswa yang menggunakan media sosial TikTok yaitu sebanyak 22 siswa
dan 6 orang guru yang mengajar pada kelas V SD Negeri 42 Seluma.
Pembahasan : Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan tentang dampak media
sosial TikTok terhadap perilaku yang memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya, banyak guru mengatakan siswa sangat pintar mengedit
video melalui aplikasi TikTok. Selain itu menurut siswa, TikTok sebagai media
untuk membuat keakraban dengan teman-teman. Dampak negatifnya yakni
siswa lebih banyak bermain TikTok daripada belajar, siswa kurang peduli
terhadap lingkungan, siswa sekolah dasar belum mampu membedakan konten
atau hal-hal yang positif maupun negatif.
Simpulan : Dampak media sosial TikTok terhadap perilaku siswa yang paling
mempengaruhi adalah dampak negatif. Siswa lebih banyak bermain HP
daripada membuka buku untuk belajar. Siswa juga kurang peduli terhadap
lingkungan, siswa jadi lebih sering membahas hal-hal viral yang ada di TikTok
terutama hal yang tidak bermanfaat daripada membahas pelajaran. Selain itu,
masih banyak juga siswa yang belum bisa membedakan mana yang baik dan
buruk.
Komentar : Peran orang tua, sekolah, guru atau calon guru memiliki peran yang cukup
penting dalam hal ini. Orang tua harus lebih mengawasi anak dalam penggunaan
media sosial dan lebih memperhatikan waktu belajar anak supaya hasil belajar
yang diperoleh di sekolah bisa maksimal. Sekolah dan guru atau calon guru
diharapkan dapat mendidik siswanya dalam menggunakan media sosial,
memilah dan memilih mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
Nabilah, and Suprayitno. 2022. DAMPAK MEDIA SOSIAL (TIK-TOK) TERHADAP
KARAKTER SOPAN SANTUN SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR. PGSD,FIP
Universitas Negeri Surabaya 10(4): 735–45.

Problem : Anak usia Sekolah Dasar masih sangat rentan untuk terkontaminasi hal-hal
buruk yang ada di media sosial. Sudah banyak contoh pada media sosial TikTok
bahwa anak-anak membuat karya video yang tidak sesuai dengan
perkembangan usia mereka. Tidak sedikit pula anak yang mengabaikan
panggilan dari orang tua karena handphone. Banyak dari mereka yang lebih
sering menghabiskan waktu melalui handphone dan bermain media sosial
daripada belajar dan berinteraksi dengan lingkungan atau orang-orang sekitar.
Prosedur : Dalam melakukan penelitian dibutuhkan suatu subjek. Pada penelitian
kualitatif, subjek merupakan sumber data utama yang menjadi sampel dalam
penelitian. Pada penelitian ini menggunakan subjek 2 siswa VI-A dan 5 siswa
VI-B, 2 orang tua siswa VI-A dan 5 orang tua siswa VI-B serta guru wali kelas
VI-A dan VI-B SDN Buncitan 404, Sidoarjo. Teknik pengumpulan data
pertama yaitu wawancara akan dilakukan kepada guru wali kelas VI-A dan VI-
B, 7 siswa kelas VI-A dan VI-B serta 7 orang tua siswa kelas VI-A dan VI-B.
Teknik pengumpulan data kedua yaitu observasi dilakukan dengan mengamati
cara bicara ,bahasa dan tingkah laku yang dilakukan siswa pada saat melakukan
wawancara. Teknik pengumpulan data ketiga yaitu dokumentasi merupakan
pendukung dari teknik wawancara dan observasi.
Pembahasan : Media sosial TikTok tidak terlalu berpengaruh terhadap dampak positif
karakter sopan santun anak, TikTok lebih memberikan dampak kognitif dan
psikomotorik anak dengan menjadi edukasi dan kreativitas. Media sosial
TikTok dapat membuat anak lupa waktu jika sudah asyik bermain dan bisa
menghabiskan waktu berjam-jam, sehingga mereka akan mengabaikan atau
menunda perintah dan panggilan dari orang lain.
Simpulan : Dari penggunaan media sosial TikTok terdapat dua dampak yang didapatkan,
yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari penggunaan
TikTok pada segi sopan santuan tidak terlalu memiliki dampak. Dampak
positifnya lebih ke arah kognitif dan psikomotorik. Dampak negatif penggunaan
media sosial TikTok adalah anak menjadi acuh tak acuh dengan lingkungan
sekitar jika sudah asyik bermain TikTok.
Komentar : Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh guru maupun orang tua dalam
menumbuhkan karakter sopan santun anak. Contohnya seperti memberikan
nasihat, contoh teladan, pembiasaan, dan juga memberikan punishment dan
reward.
Rahmadhani, Putri, Dina Widya, and Merika Setiawati. 2022. Pengaruh Media Sosial
Terhadap Perkembangan Moral Remaja Kelas X IPS SMAN 1 X Koto Singkarak. JUPEIS:
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial 1(3).

Problem : Perkembangan media sosial di kalangan siswa saat ini begitu sangat pesat.
Banyak keuntungan dan kerugian bagi remaja dalam penggunaan media sosial
ini. Perubahan moral, emosi dan tingkah laku juga akan berubah. Jika seorang
remaja dapat mempergunakan dan menyeimbangkan penggunaan media sosial
dengan baik, maka moral, emosi dan tingkah lakunya akan bisa untuk
dikendalikan.
Prosedur : Dalam Penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian Kuantitatif dengan rumus Uji Regresi. Penelitian ini dilakukan di
SMAN 1 X Koto Singkarak Pada Kelas X IPS 1 dengan jumlah siswa 118 orang
yang terdiri dari 4 lokal. Sampel yang di ambil sebanyak 30 orang populasi
sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling dengan menggunakan
Rumus Slovin Menurut Sugiyono (2001:57) teknik Simple Random Sampling
adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Pembahasan : Telah dilakukan uji regresi dampak media sosial terhadap perkembangan
moral siswa kelas 10 IPS SMAN 1 X Koto Singkarak. Hasil yang didapatkan
yakni adanya pengaruh antara variabel x dengan y. Dimana variabel x yaitu
pengaruh media sosial dan variabel y yaitu perkembangan moral.
perkembangan moral. Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel koefisien
intreceptnya 21,18 dan nilai x nya 1,344. Jadi persamaan regresinya yaitu y =
21,18+1,344x yang berarti bahwa jika x nya 0 maka y nya 21,18 dan x nya
positif 1,344 jadi pengaruhnya positif antara variabel x dan y ketika x naik satu
maka y akan naik 1,344.
Simpulan : Hasil yang didapatkan yakni adanya pengaruh antara variabel x dengan y.
Dimana variabel x yaitu pengaruh media sosial dan variabel y yaitu
perkembangan moral. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial berpengaruh
terhadap perkembangan moral remaha kelas 10 SMAN 1 X Koto Singkarak.
Komentar : Penggunaan media sosial dapat menimbulkan efek positif dan efek negatif bagi
para penggunanya. Efek positif contohnya adalah belajar melalui media sosial,
mengetahui hal-hal yang baru dan bermanfaat dari media sosial, dan lain-lain.
Selain itu, efek negatif yang ditimbulkan adalah malas belajar, berkurangnya
sopan santun seorang siswa, dan lain-lain. Tidak bijaknya penggunaan media
sosial pada remaja dapat menimbulkan kemerosotan moral remaja. Seperti
perkembangan moral anak remaja jaman sekarang buruk karena mereka dapat
dengan mudah mencontoh hal-hal negatif di media sosial yang tidak seharusnya
mereka ketahui.
Rusnali, A Nur Aisyah. 2020. Media Sosial Dan Dekadensi Moral Generasi Muda. Jurnal
Ilmu Komunikasi 1(1): 29–37.

Problem : Saat ini media sosial tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan semata,
namun telah bertransformasi menjadi kebutuhan. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah tidak semua pengguna media sosial dapat menggunakannya
secara bijak. Banyak konten-konten yang tidak pantas disaksikan oleh anak-
anak di bawah umur. Anak- anak yang belum matang secara psikis, akan
mencerna mentah-mentah apa yang mereka saksikan kemudian
mempraktekkannya. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab merosotnya
moral bangsa.
Prosedur : Jenis penelitian ini adalah penelitan kepustakaan (library research), yaitu
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang
obyek penelitiannya digali melalui beragam informasi kepustakaan (buku,
ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen). Referensi teori yang
diperoleh dengan jalan penelitian studi literatur dijadikan sebagai fondasi dasar
dan alat utama bagi praktek penelitian ditengah lapangan.
Pembahasan : Moral adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Media sosial juga bisa menjadi salah satu pengaruh
terkikisnya moral seseorang terutama di kalangan remaja. Banyak kenakalan
remaja yang diakibatkan oleh media sosial. Hal inilah yang lantas menimbulkan
dekadensi moral yang terjadi di kalangan generasi muda saat ini.
Simpulan : Anak- anak usia remaja yang belum matang secara fisik dan mental, tentunya
akan mudah terpengaruh oleh hal- hal yang mereka lihat di media sosial. Maka
tidak mengherankan jika kasus dekadensi moral remaja akibat pengaruh media
sosial terus meningkat. Mulai dari pergaulan bebas, kriminalitas, sampai pada
penyalahgunaan obat-obat terlarang.
Komentar : Beberapa hal dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan moral
generasi muda akibat penggunaan media sosial dan dapat dilakukan di rumah
maupun di sekolah. Upaya yang dapat dilakukan di rumah adalah perlunya
pengawasan orang tua terhadap anak dalam mengakses media sosial, seperti
durasi dalam mengakses media sosial dan memilah mana hal yang baik atau
buruk saat mengakses media sosial. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan di
sekolah contohnya adalah pendidikan agama dan pendidikan karakter.

Anda mungkin juga menyukai