Uas Manajemen Audit
Uas Manajemen Audit
Jumlah jaminan yang ditawarkan oleh auditor dan tingkat pengujian dan pemeriksaan
adalah perbedaan utama antara jasa kompilasi, audit laporan keuangan, dan tinjauan laporan
keuangan. Tingkat keyakinan tertinggi diberikan oleh audit laporan keuangan karena audit ini
memerlukan penelaahan yang cermat dan memberikan penilaian yang tidak bias atas laporan
keuangan. Karena tinjauan hanya memerlukan pemeriksaan yang terbatas, maka tinjauan
menawarkan tingkat kepastian yang lebih rendah. Jasa kompilasi, di sisi lain, tidak menjamin
keakuratan laporan keuangan karena mereka hanya mengkompilasi data yang diberikan oleh
pelanggan tanpa pengujian atau pemeriksaan.
5. PT Ohayo
a. Konvergensi IFRS Punya Risiko Tinggi
Karena ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan sehubungan dengan penerapan
standar akuntansi ini, penggunaan SAK umum konvergensi IFRS (International Financial
Reporting Standards) oleh PT Ohayo mungkin memiliki risiko yang tinggi. SAK umum
konvergensi IFRS mungkin berisiko karena alasan-alasan berikut, antara lain:
1) Kompleksitas dan Keanekaragaman IFRS
IFRS adalah standar akuntansi yang sangat teliti dan rumit. Meskipun SAK umum
konvergen IFRS bertujuan untuk mengikuti IFRS, mungkin ada berbagai macam
interpretasi dan aplikasi karena variasi dan alternatif IFRS. Perusahaan yang menggunakan
SAK umum konvergen IFRS harus bergulat dengan kesulitan dalam memahami dan
menerapkan aturan akuntansi yang kompleks ini dengan benar, yang meningkatkan
kemungkinan kesalahpahaman atau kesalahan pelaporan.
2) Keterbatasan Sumber Daya dan Kapabilitas
Perusahaan dengan sumber daya yang terbatas dan berfungsi dalam konteks bisnis
yang rumit mungkin akan kesulitan untuk mengadopsi dan menerapkan IFRS yang tepat.
Memanfaatkan SAK umum konvergen IFRS memerlukan keahlian dan keterampilan
akuntansi tingkat tinggi, serta sarana keuangan untuk mencari nasihat profesional dalam
menangani keadaan akuntansi yang rumit. Perusahaan memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk melakukan kesalahan implementasi dan pelaporan jika mereka tidak memiliki
sumber daya atau kompetensi yang diperlukan.
3) Perubahan Standar Akuntansi
IFRS sering dimodifikasi dan direvisi. Penggunaan aturan akuntansi yang selalu
berkembang mengharuskan pekerjaan yang berkelanjutan untuk memahami perubahan dan
memodifikasi pelaporan keuangan yang sesuai. Perusahaan menghadapi risiko yang lebih
tinggi terhadap pelanggaran peraturan dan masalah laporan keuangan jika mereka tidak
dapat beradaptasi secara memadai dengan perubahan aturan akuntansi.
4) Kompleksitas Transaksi Keuangan
Menerapkan IFRS dengan benar dapat menjadi tantangan bagi perusahaan dengan
aktivitas keuangan yang rumit, seperti instrumen keuangan yang canggih, merger dan
akuisisi, atau anak perusahaan dan cabang internasional. Kesalahan laporan keuangan
dapat diakibatkan oleh identifikasi, pengukuran, dan pengungkapan transaksi keuangan
yang kompleks.
5) Konsistensi Interpretasi
Interpretasi dan pelaksanaan IFRS oleh bisnis yang berbeda mungkin juga berbeda.
Auditor juga mungkin mengalami kesulitan dalam membandingkan dan mengevaluasi
konsistensi laporan keuangan di antara organisasi.
Kantor Akuntan Publik atau auditor dapat memilih untuk menolak PT Ohayo sebagai
klien dalam menghadapi risiko dan kendala yang signifikan, atau mereka dapat memilih untuk
melakukan tindakan pencegahan ekstra untuk mengurangi risiko tersebut. Penolakan terhadap
klien hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan dengan seksama dan sesuai dengan
standar dan etika profesi akuntan.
6. Peran Audit SDM
Audit SDM sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan karena dapat
memastikan bahwa prosedur manajemen SDM sudah efektif, efisien, dan konsisten dengan
tujuan perusahaan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh audit SDM untuk
meningkatkan kinerja karyawan:
a. Perencanaan Tenaga Kerja
Audit SDM dapat membantu memastikan bahwa organisasi memiliki perencanaan
tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi tujuan bisnis. Perusahaan dapat meningkatkan
produktivitas dan efektivitas organisasi secara keseluruhan dengan memiliki jumlah staf
yang berkualitas.
b. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Audit SDM dapat memastikan bahwa perekrutan dan pemilihan karyawan baru
dilakukan secara adil, terbuka, dan berdasarkan kredensial dan kemampuan yang tepat.
Tim yang kompeten dan berkinerja tinggi dapat dibentuk untuk organisasi dengan merekrut
kandidat yang tepat.
c. Penempatan dan Orientasi
Audit SDM membantu memastikan bahwa karyawan baru menerima orientasi dan
penempatan yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan lebih cepat dan berkontribusi pada bisnis sebagai hasilnya.
d. Pelatihan dan Pengembangan
Audit SDM dapat menentukan apakah bisnis memiliki program yang memadai untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Kinerja karyawan dapat
ditingkatkan dan kontribusi terhadap lingkungan kerja dapat ditingkatkan dengan
menawarkan pelatihan yang relevan dan berkualitas tinggi.
e. Penilaian Pekerjaan
Audit SDM dapat memastikan bahwa proses evaluasi kinerja karyawan dilakukan
tanpa memihak dan sesuai dengan standar yang tepat. Pemberi kerja kemudian dapat
memberikan umpan balik yang tepat kepada karyawan dan mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dengan memahami kekuatan dan kekurangan
orang tersebut dengan bantuan penilaian kinerja yang baik.
f. Pengembangan Karir
Audit SDM dapat menentukan apakah perusahaan menawarkan program
pengembangan profesional dan jalur karir yang jelas kepada karyawan. Bisnis dapat
mendorong pekerja untuk berkinerja lebih baik dan berkomitmen lebih lama dengan
menawarkan peluang pengembangan karir.
g. Sistem Imbalan dan Kompensasi
Audit sumber daya manusia membantu memastikan bahwa sistem penghargaan dan
kompensasi organisasi sudah adil, tahan lama, dan sesuai dengan kinerja karyawan.
Perusahaan dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas karyawan dalam mencapai tujuan
perusahaan dengan menawarkan insentif yang sesuai.
Pengendalian transformasi merupakan area utama yang menjadi perhatian dari sudut
pandang manajemen audit karena memiliki potensi untuk mempengaruhi keakuratan laporan
keuangan dan kinerja bisnis secara keseluruhan. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa
bisnis dapat berfungsi secara efektif, efisien, dan sesuai dengan aturan akuntansi yang relevan
dengan menilai dan menjamin pengendalian transformasi yang memadai.
8. EDI (Electronic Data Interchange)
Sebagai seorang kasir, Saya memiliki banyak kendali atas keefektifan dan ketepatan
proses transaksi di toko atau kantor dengan memutuskan apakah akan menggunakan sistem
EDI (Electronic Data Interchange) atau mesin kasir. Dalam pandangan saya, Sistem EDI
akan lebih baik daripada mesin kasir jika layak dan memenuhi persyaratan toko atau bisnis.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat Sistem EDI menjadi populer:
a. Efektivitas dan Kecepatan
Dengan secara otomatis mengirimkan data dari mesin kasir ke sistem keuangan atau
inventaris bisnis, sistem EDI memungkinkan transaksi dilakukan secara elektronik. Hal ini
mengurangi kebutuhan akan intervensi manual, mempercepat proses pembayaran,
memperpendek antrean klien, dan meningkatkan efektivitas operasional.
b. Akurasi dan Pengurangan Kesalahan
Sistem EDI mengurangi risiko kesalahan manusia seperti kesalahan pengetikan dan
kesalahan input data dengan secara otomatis menghasilkan data transaksi dan
mengintegrasikannya dengan proses perusahaan. Hasilnya, data keuangan dan inventaris
menjadi lebih akurat.
c. Meningkatkan Visibilitas Stok dan Inventaris Secara Real-Time
Sistem EDI menawarkan peningkatan visibilitas stok dan inventaris perusahaan
secara real-time. Sebagai hasilnya, lebih mudah untuk mengontrol inventaris dan
mencegah kekurangan atau kelebihan pasokan.
d. Kemudahan Integrasi dengan Sistem Lain
Sistem EDI mudah untuk dihubungkan dengan sistem lain, seperti sistem kontrol
inventaris atau sistem akuntansi bisnis. Informasi dapat berpindah di antara divisi
perusahaan yang berbeda dengan mudah karena konektivitas ini.
Meskipun sistem EDI memiliki banyak manfaat, mesin kasir terkadang masih lebih
disukai karena beberapa alasan, termasuk:
a. Biaya Implementasi
Dibandingkan dengan Sistem EDI, yang mungkin membutuhkan investasi awal yang
lebih tinggi, mesin kasir sering kali lebih murah untuk digunakan dan dipelihara.
b. Tingkat Keterampilan SDM
Untuk kasir tertentu yang kurang terbiasa dengan teknologi atau sistem komputer
saat ini, menggunakan mesin kasir mungkin lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.
c. Skala Bisnis Kecil
Mesin kasir dapat dengan mudah dan memuaskan memenuhi permintaan perusahaan
kecil dengan volume transaksi yang rendah.
Namun, karena Sistem EDI dapat meningkatkan produktivitas, akurasi, dan manajemen
perusahaan secara umum, sistem ini berkembang menjadi solusi yang lebih kompleks dan
efektif untuk pemrosesan transaksi di toko-toko atau tempat kerja. Membuat pilihan terbaik
untuk adopsi teknologi tersebut bagi perusahaan memerlukan pertimbangan yang cermat atas
kebutuhan dan kemampuannya.