Anda di halaman 1dari 11

Analisis Upaya Program Pengembangan Kesehatan Jiwa

Triwulan I Tahun 2022

A. Analisis Situasi
1. Capaian Upaya Triwulan I Tahun 2022

Tabel 1.1
Data Capaian Program Pengembangan Kesehatan Jiwa
Triwulan 1 Tahun 2022
UPTD Puskesmas Ogan Lima

DATA TARGET JUMLAH JUMLAH % KESEN


SASARAN SASARAN CAPAIAN CAPAIAN JANGAN
TW I

1 Cakupan 100 % 34 Orang di 12 43,2 % 58, 8 %


Pelayanan Orang kecamatan
Dengan Abung
Gangguan Jiwa Barat

2 Cakupan 20 % 470 x 20% 24 25, 5% 74,5 %


Penderita = 94 orang
Depresi pada di
Penduduk > 15 kecamatan
Tahun Abung
Barat

Cakupan 20 % 828 x 20% 12 7, 2 %


3 Penderita = 166
Gangguan Orang di
Mental Kecamatan
Emosional (GME) Abung
> 15 Tahun Barat

4 Cakupan Deteksi 30 % 1.878 - 0% 100 %


Dini gangguan siswa x
jiwa disekolah 30% =

Berdasarkan tabel 1.1 tersebut diatas tergambar bahwa capaian upaya program
Kesehatan Jiwa pada TW I 2022 yang tidak mencapai target adalah :

1. Kegitan pelayanan kasus Jiwa yang dilayani saat ini sudah tercapai 34,2 %
dari 100% jumlah sasaran, Adapun sasarannya ditahun 2022 jumlah
sasaran 34 orang yang ada di kecamatan Abung Barat. Saat ini baru 12
orang yang dilakukan home care dalam kegiatan kunjungan rumah di
Triwulan I , namun untuk total kunjungan ke pasyankes kasus jiwa di TW I
berjumlah 57 kali kunjungan, dengan pengobatan dan rujukan.
2. Cakupan penderta Depresi pada Penduduk > 15 tahun saat ini baru tercapai
25,5% , kegiatan ini biasanya dilakukan scrining kasus dengan mengisi
quisioner SRQ 20 yang biasanya dilakukan Bersama dengan kegiatan
posbindu ptm keswa dan juga biasanya ikut dalam kegiatan creening
vaksinasi covid 19, penjaringan kasus sering terkendala responden kadang
tidak jujur dalam mengisi Quinioner.
3. Cakupan Penderita Gangguan Mental Emosional (GME) > 15 Tahun saat ini
baru 7,2% dari total target, untuk GME hampir sama dengan penderita
Depresi yakni dengan mengisi quisioner SRQ 20, namun hambatan hampir
sama yakni responden kadang tidak jujur dalam mengisi quisioner.
4. Deteksi dini jiwa disekolah saat ini di triwulan I belum terlaksana, rencana
kegiatan akan dilakukan di bulan September ( Triwulan III) saat ini belum
bisa dilaporkan untuk kegiatan tersebut. Kegitan Deteksi Dini Jiwa
Disekolah akan dilakukan pada 30% dari total seluruh jumlah siswa yang
ada di Abung Barat.

GRAFIK CAPAIAN

Capaian pelayanan kasus Jiwa yang dilayani Perdesa


Puskesmas Ogan Lima
8
7
6
5
4
3
2
1
0
ri
g n g as a k ri ta g as ar ih h
di
un ga un M im a ka ge ar an pl es as tua
an
a b ir n A b
an n
L
W N e H
Ki
s t m B K e
iN iM ng
a
ng uj ga ay ya ng Ka an
g ng B
m m e pa H O W a n ju p a ta u ng
Bu Bu P h Le n
Si
m Ca Ta m
Gu
Pe

C a k u p a n P e n d e r it a D e p r e s i p a d a P e n d u d u k >
15 T a hun

Series1 Series2
54

52
38

37
29

28
27

23
22

22

22
18

15

9
4

2
1

i ri
n
g
ir n g as a ak ta g
la
s ar ih ah
u ga u
n m
ak
e
ar a n
es as
d
in
M Li eg st p
et
u
ab an r A
b
an n W N H i am g
B K
B
i
N M ga g u
j
ga ay a n
g K K an ng g
i
en an H O ay ju at
a n
um um P p W
ah n L ep n
u
B B
Si
m C Ta em G
u
P

B.Identifikasi Masalah
1. Daftar Masalah
a. Cakupan Kegitan pelayanan kasus Jiwa yang dilayani saat ini sudah
tercapai 34,2 % dari 100% jumlah sasaran di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 TW I.
b. Cakupan penderta Depresi pada Penduduk > 15 tahun saat ini baru tercapai
25,5% di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 TW I
c. Cakupan Penderita Gangguan Mental Emosional (GME) > 15 Tahun saat ini
baru 7,2% di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 pada
TW I
d. Cakupan Deteksi dini jiwa disekolah saat ini di triwulan I belum terlaksana
atau masih 0%

2. Rumusan masalah (isinya Kesenjangan)

a. Masih ada 58,8 % Kegitan pelayanan kasus Jiwa yang belum dilayani
(Kunjungan Rumah) dilayani wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima
Tahun 2022 pada TW I
b. Masih ada 74,5 % penderta Depresi pada Penduduk > 15 tahun saat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima yang belum terdeteteksi di TW I
Tahun 2022
c. Masih ada Penderita Gangguan Mental Emosional (GME) > 15 Tahun saat ini
UPTD Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 pada TW I
d. Masih 0 % Deteksi dini jiwa disekolah saat ini di triwulan I diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Ogan Lima.
Identifikasi Masalah Kesehatan Jiwa

UPAYA PENGEMBANGAN
NO TARGET PENCAPAIAN MASALAH
KESEHATAN JIWA
Cakupan Pelayanan Orang 43,2 % Masih ada 58,8 % Kegitan pelayanan kasus Jiwa yang belum
1 Dengan Gangguan Jiwa 100 % dilayani(Kunjungan Rumah) wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima
(Kunjungan Rumah) Tahun 2022 pada TW I
Cakupan Penderita Depresi pada 20 % 25, 5% Masih ada 74,5 % penderta Depresi pada Penduduk > 15 tahun saat di
2 Penduduk > 15 Tahun wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima yang belum terdeteteksi di
TW I Tahun 2022
Cakupan Penderita Gangguan 20 % 7, 2 % Masih ada Penderita Gangguan Mental Emosional (GME) > 15 Tahun
3 Mental Emosional (GME) pada saat ini UPTD Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 pada TW I
penduduk > 15 Tahun
Cakupan Deteksi Dini gangguan 30 % 0%
4 Masih 0 % kegiatan cakupan deteksi dini gangguan jiwa disekolah
jiwa disekolah
B. Prioritas Masalah

No Rumusan Masalah U S G Skor Prioritas

1 Masih ada 58,8 % Kegitan pelayanan kasus Jiwa yang yang belum dilayani
(Kunjunngan Rumah) wilayah kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 pada 4 3 3 10 1
TW I

2 Masih ada 74,5 % penderta Depresi pada Penduduk > 15 tahun saat di wilayah
4 3 2 9 2
kerja UPTD Puskesmas Ogan Lima yang belum terdeteteksi di TW I Tahun 2022

3 Masih ada Penderita Gangguan Mental Emosional (GME) > 15 Tahun saat ini UPTD
Puskesmas Ogan Lima Tahun 2022 pada TW I 3 3 2 8 3

4 Masih 0 % kegiatan cakupan deteksi dini gangguan jiwa disekolah 3 2 2 6 4

Keterngan :
U : Urgency/ kepentingan untuk segera diatasi
S : Saverity/ derajat keparahan
G : Grow/ kecepatan pertumbuha
D. Analisis Akar Penyebab
1. Masih ada 58,8 % Kegitan pelayanan kasus Jiwa yang belum dilayani (Kunjungan Rumah)

MANUSIA METODE

Masih kurangnya pengetahuan


keluarga tentang penyakit
pasien dan masih belum Pengadaan obat masih sangat
kooperatif terbatas
58,8 % Kegitan
pelayanan kasus
Jiwa yang belum
dilayani
Kurangnya ketersediaan
obat
Pengadaan obat masih kurang
Masyarakat disekitar
pasien kurang mendukung,
masih ada yang takut dan
menghindari pasien
SARANA
DANA
LINGKUNGAN
2. Masi 74,5 % penderita defresi pada usia > 15 tahun belum terdeteksi

MANUSIA METODE

Kurangnya kesadaran masyarakat


tentang pentingga mendeteksi
kejiwaan terutama depresi
Pengisiin kuisioner SQR masih
kurang difahami oleh masyarakat
Masih ada 74,5 %
penderta Depresi
pada Penduduk > 15
tahun yang belum
Dana pengadaan kuisioner terdeteksi
Pengadaan Quisiner masih masih kurang
kurang
Masyarakat kurang faham
mengenai skrining kasus
defresi

DANA

SARANA LINGKUNGAN
PEMECAHAN MASALAH

PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN MASALAH


NO ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KET
MASALAH MASALAH TERPILIH

1 Masih kurangnya Masih ada keluarga 1. Pertemuan antara penanggung jawab program Melakukan kunjungan rumah
kunjungan rumah yang kurang Kesehatan jiwa dengan aparat desa dan tokoh Penyuluhan pada keluraga tentang
pada pasien dengan kooperatif terhadap masyarakat agar melibatkan pasien ODGJ pentingnya pengawasan pada
masalah gangguan pelayanan dalam kegiatan dilingkungan. passien dengan gangguan jiwa
jiwa secara berkala keperawatan jiwa 2. Mengoptimalkan kunjungan rumah dan secara berkala.
dan terjadwal konseling edukasi pada keluraga tentang
pentingnya pengawasan pada pasien ODGJ
secara berkala.
3. Melibtkan Keluraga untuk dapat mendampingi
pasien dalam perawatan dan pendampingan
minum obat serta aktifitas sehari hari
dirumah dan dilingkungan sekitar.
4. Melatih kader Kesehatan jiwa di desa
2 masih kurangnya Kurangnya 1. Sosislisasi ke apparat desa dan tokoh 6. Penyuluhan pada masyarakat
hasil skrining kasus penetahuan dan masyarakat tentang skrining kasus jiwa tentang pentingnya skiring
defresi pada pemahaman defresi masalah kejiwaan terutama
masyarakt usia > 15 masyarakat tentang 2. Penyuluhan pada masyarakat tentang defresi dan penanganannya.
tahun skrining kasus pentingnya skiring masalah kejiwaan terutama Dan Sosialisasikan kepada
defresi pada usia > masyarakat usua > 15 tahun
15 tahun defresi dan penanganannya. tentang cara pengisiin
3. Sosialisasikan kepada masyarakat usua > 15 quisioner SRQ
tahun tentang cara pengisiin quisioner SRQ
4. Sepakati waktu dan tempat pengambilan
skring atau pengisian kuisioner seperti npada
saat posbindu PTM jiwa.
5. Mengusulkan pengadaan lembar SRQ ke
bagian bendahara barang.
HASIL EVALUASI KEGIAYAN UKM DENGAN PDSA
(PLAN, DO, STUDY, ACTION)

Perencanaan Pelaksanaan Periksa Hasilnya Tindak Lanjut


No Masalah Analisa Sebab Masalah
(Plan) (Do) (Check) (Action)

1 Masih 1. Masih ada keluarga 1. Bekerjasama dengan 1. Melakukan kerjasama dengan 1. sudah beberapa desa dan 1. puskesmas akan
rendahnya yang kurang kooperatif aparat desa dan tokoh aparat desa dan tokoh tohon masyarakat yang diajak menyampaikan kepada
pencapaia terhadap pelayanan masyarakat agar dapat masyarakat agar melibatkan bekerjasama dalam melibatkan aparat desa dan tokoh
n kasus Kesehatan jiwa. melibatkan pasien ODGJ pasien ODGJ dalam kegiatan pasien ODGJ dalam kegiatan masyarakat dalam acara
ODGJ yang 2. Kurangnya dalam kegiatan dilingkungan. lingkungan di desa. linsek agar dapat melibatkan
ditemukan pengetahuan dan dilingkungan. 2. Melakukan Kunjungan rumah 2. Kunjungan rumah sudah pasien dalam kegitan di
pemahaman 2. Mengoptimalkan kunjungan dan konseling edukasi pada dilakukan dengan melakukan lingkungan,
masyarakat tentang rumah dan konseling keluarga tentang pengawasan konseling, edukasi. 2. puskesmas akan membuat
skrining kasus defresi edukasi pada keluarga pada pasien ODGJ secara berkala 3. Keluarga ikut dalam perawatan pengajuan ke dinkes untuk
pada usia > 15 tahun. tentang pentingnya secara optimal. pasien dan pendampinngan melatih kader Kesehatan jiwa
3. Kurangnya kerjasama pengawasan pada pasien 3. Melibatkan Keluraga untuk dapat dalam minum obat pasin di desa/
lintas sector dalam ODGJ secara berkala. mendampingi pasien dalam ODGJ. 3. petugas kesehtan akan
penanganan kasus 3. Melibatkan Keluraga perawatan dan pendampingan 4. Pembentukan kader Kesehatan mengoptimalkan kunjungan
keswa untuk dapat mendampingi minum obat serta aktifitas sehari jiwa belum terlaksana rumah dengan edukasi pada
pasien dalam perawatan hari dirumah dan dilingkungan keluarga pasien.
dan pendampingan sekitar.
minum obat serta aktifitas 4. Pembentukan kader Kesehatan
sehari hari dirumah dan jiwa guna mendukung dalam
dilingkungan sekitar. penemuan kasus baru ODGJ
4. Membentuk/Refreshing
kader Kesehatan jiwa di
kelurahan

5. Sosislisasi ke apparat desa 1. Mensosislisasi ke apparat desa dan 1. Penyuluhan pada masyarakat 1. Puskesmas akan
dan tokoh masyarakat serta tokoh masyarakat serta masyarakat tentang pentingnya skiring menyampaikan kepada
masyarakat umumnya umumnya tentang skrining kasus masalah kejiwaan terutama aparat desa dan tokoh
tentang skrining kasus jiwa jiwa defresi dengan menggunakan defresi dan penanganannya masyarakat tentang
defresi dengan lembar quisioner SRQ. pada saat posbindu atw skrining depresi dengan
menggunakan lembar 2. Melakukan Penyuluhan pada kegiatan lainnya sudah menggunakan lembar
quisioner SRQ masyarakat tentang pentingnya terlaksana. SRQ. Dalam acara linsek.
6. Mengusulkan pengadaan skiring masalah kejiwaan terutama 2. Belum semua desa disosislisasi 2. Petugas akan
lembar SRQ ke bagian defresi dan penanganannya pada ke apparat desa dan tokoh memyampaikan kepada
2 bendahara barang saat posbindu atw kegiatan lainnya masyarakat tentang skrining kader posbindu untuk
Puskesmas 3. Membuat kesepakatan waktu dan kasus jiwa pengisiin kuisioner SRQ.
tempat pengambilan skring atau 3. Belum semua desa sepakat 3. Pengajuan kepada
pengisian kuisioner seperti pada untuk waktu dan tempat bendaraha pengadaan
saat posbindu PTM. pengambilan skring atau untuk ketersedian lembar
4. Mengusulkan pengadaan lembar pengisian kuisioner quisioner guna
SRQ ke bagian bendahara barang 4. Pengadaan lembar SRQ belum mendukung kegiatan
Puskesmas tersedia. skrinig kasus depresi.

Anda mungkin juga menyukai