Anda di halaman 1dari 1

RESUME STUDENT PROJECT 2

JET LAG

Nama : Ni Komang Surya Sanistiasih Budaya


NIM : 1870121084
SGD :3
Semester :V

Jet lag adalah kondisi yang sering menyerang traveler dan bisa dialami oleh semua kalangan.
Jet lag merupakan kondisi yang tidak sinkronis dengan gangguan ritme sirkadian normal,
disebabkan karena perjalanan cepat melewati beberapa zona waktu. Penyebab jet lag yaitu
perubahan tekanan udara di dalam kabin pesawat, ketinggian pesawat dari permukaan laut,
dan kelembapan udara yang rendah di dalam pesawat. Gejala jet lag setiap orang bervariasi,
umumnya ditandai dengan rasa lelah dan kantuk pada pagi atau siang hari, serta tidak bisa
tidur pada malam hari. Gejala lain yang disebabkan oleh jet lag adalah sulit berkonsentrasi,
perubahan mood, mual, sakit kepala atau pusing, gangguan pencernaan, dehidrasi, gangguan
kecemasan, dan jantung berdebar. Gejala mengantuk yang ditimbulkan dapat menurunkan
fokus dan kewaspadaan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Jet Lag
merupakan gangguan yang bersifat sementara. Faktor risiko jet lag yaitu jumlah zona waktu
yang yang dilewati, usia lanjut, kondisi pesawat yang tidak nyaman, konsumsi alkohol
sebelum melakukan perjalanan, dan musim di tempat tujuan. Pada musim panas proses
pemulihan dari jet lag terjadi lebih cepat daripada musim dingin, hal ini disebabkan oleh
perbedaan paparan sinar matahari yang didapatkan seseorang.
Informasikan kepada klien untuk mencegah jet lag dengan cara melakukan aktivitas
fisik untuk mempersiapkan diri. Selama perjalanan minum air putih secukupnya, hindari
konsumsi alkohol dan kafein, hindari konsumsi makanan berat sesaat sebelum pesawat
mendarat. Setelah tiba di tempat tujuan pastikan terpapar sinar matahari yang cukup,
beristirahat terlebih dahulu untuk menyesuaikan diri. Informasikan kepada klien apabila
gejala berlangsung lama sebaiknya konsultasikan ke dokter. Terapi cahaya dapat digunakan
untuk mengobati jet lag karena paparan cahaya terang dapat memajukan atau menunda jam
biologis manusia. Traveler direkomendasikan untuk membawa obat tidur agar dapat tidur
selama perjalanan. Konsumsi melatonin juga dapat mengendalikan gejala jet lag, namun
konsumsi melatonin berlebih dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk di siang
hari, pusing, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan sehingga perlu konsultasi ke dokter
sebelum mengkonsumsi melatonin.

Anda mungkin juga menyukai