Modul Sampah
Modul Sampah
I P A S
(ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL)
MODUL AJAR
PROJEK IPAS
KELAS X
1
Modul Ajar Projek IPAS_Sampah_SMKN 1 Nguling
MODUL AJAR
I P A S
(ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL)
GLOSARIUM
3R adalah singkatan dari reduce (kurangi), reuse (pakai lagi), recycle (daur ulang)..
Anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan non-organik atau tidak
bisa diurai. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaleng minuman, plastik kresek, ban
bekas, besi, kaca, karet, kabel, dan lain sejenisnya..
Kompos adalah pupuk berbentuk seperti tanah hasil pelapukan alami maupun dengan
bantuan bakteri pengurai dari ranting pohon, dedaunan, sisa makanan, dan materi organik
lainnya. Meski berasal dari sampah organik, kompos tidak lagi berbau, sebaliknya kaya zat
yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan..
Komposter adalah alat mengolah sampah organik rumah tangga melalui pengomposan
dengan memanfaatkan tong bekas.
Lindi adalah cairan pekat yang dihasilkan oleh timbunan sampah yang bercampur dengan
air hujan. Cairan ini berbahaya karena bersifat asam dengan prosentase di atas 50%.
Cairan ini pula yang menjadi penyebab utama kendaraan pengangkut sampah lebih cepat
terkorosi.
Maggot adalah larva lalat tentara hitam. Membudidayakan maggot dapat membantu
mengurai sampah organik dan hasilnya bernilai ekonomi tinggi.
Organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan organik atau dapat diurai
oleh bakteri. Contoh: sisa makanan/minuman, ranting tanaman/pohon, dedaunan, dan lain
semacamnya.
Polusi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dicantumkan sebagai pencemaran atau
pengotoran. Secara umum, polusi ketika ada zat kimia yang masuk ke lingkungan yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan merusak lingkungan.
Retribusi Sampah, sering juga disebut sebagai iuran sampah, adalah biaya yang
dibayarkan warga atas jasa pengambilan sampah.
Rosok atau rongsok adalah istilah populer untuk sampah anorganik yang memiliki nilai
ekonomis. Berasal dari barang yang rusak, bekas kemasan barang, atau sisa bahan
produksi.
Sampah, berdasarkan UU No 18 tahun 2008, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sampah basah adalah istilah populer yang dipakai untuk menyebut sampah organik (lihat
keterangan organik di atas).
Sampah kering adalah juga istilah populer yang dipakai untuk menyebut jenis sampah
anorganik (lihat keterangan anorganik di atas).
Sari adalah sampah logam kaleng kemasan minuman bersoda.
Thermoplast adalah jenis sampah plastik yang mudah meleleh ketika dipanaskan dan
mudah mengeras ketika dingin. Di Panggungharjo, thermoplast diolah menjadi bahan baku
plastik kayu (wood plastic) sebagai alternatif pengganti kayu bangunan.
TPA adalah singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir. Di sinilah sampah-sampah dari
sebuah mawasan diletakkan. Biasanya berupa lahan luas di daerah pinggiran atau jauh
dari pemukiman. TPA diadakan dan dikelola oleh pemerintah daerah setempat untuk
menampung sampah warganya.
TPST adalah singkatan dari Tempat Pembuangan Sampah Terpadu. Berbeda dengan TPA
yang hanya menimbun dan mengurug sampah, di TPST sampah dikumpulkan untum
diolah, digunakan kembali, hingga didaur ulang.
Transporter adalah orang atau tim yang mengambil sampah dari rumah tangga atau non-
rumah tangga untuk dikirim ke tempat pengolahan sampah.
Zero Waste pertama kali oleh Daniel Knapp untuk menggambarkan usaha pengelolaan
sampah menyeluruh mulai dari reduce, reuse, dan recyle. Ide ini percaya bahwa sampah
dapat dipilah dan dimanfaatkan sebelum dikirim ke TPA.
20
Modul Ajar Projek IPAS_Sampah_SMKN 1 Nguling
PENGOLAHAN SAMPAH
Sampah ialah sisa kegiatan sehari-hari dari manusia dan atau proses alam yang
memiliki bentuk padat. Sampah kerap kali mengacu kepada material sisa yang tak diinginkan
atau tidak memiliki manfaat bagi manusia usai berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik.
Untuk buangan industri, material yang sudah tidak diinginkan umumnya disebut dengan limbah
industri.
A. Jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang dapat diolah sedangkan sampah
anorganik adalah sampah yang tidak atau sulit untuk diuraikan. Berikut informasi lebih lanjut
mengenai sampah organik dan anorganik.
1. Sampah Organik
Sampah organik ialah jenis sampah yang berasal dari makhluk hidup, baik manusia,
tumbuhan, maupun hewan. Sampah organik ini umumnya masih bisa dipakai apabila dikelola
menyesuaikan dengan prosedur yang benar. Jadi, sampah ini dapat memiliki berbagai manfaat
bagi kehidupan.
Sampah organik sendiri, dapa terbagi menjadi dua jenis, yakni sampah organik kering dan
basah. Sama seperti namanya, sampah organik kering adalah sampah organik yang kandungan
airnya sedikit sedangkan sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak
mengandung air.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit untuk terurai. Berbeda dengan sampah
organik, sampah ini pada umumnya tudak berasal dari mahluk hidup. Sampah anorganik ialah
sampah yang berasal dari bahan non hayati yang juga meliputi produk sintesis dan hasil proses
teknologi dari pengolahan bahan tambang.
Permasalahan limbah anorganik hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.
Meskipun beberapa ikhtiar telah dilaksanakan, jumlah sampah di Indonesia masih saja bisa
dikatakan sangat besar besar. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanaan (KLHK) pada tahun 2019, jumlah sampah sebesar 67,8 juta ton, yang terdiri dari
57% sampah organik, 15% sampah plastik, 11% sampah kertas, dan 17% sampah yang lainnya.
Bahan Ajar Projek IPAS_SAMPAH_SMKN 1 Nguling 1
Berdasarkan data yang telah dilaporkan oleh Minderoo Foundation, tiap-tiap warga negara
Indonesia menghasilkan sampah anorganik yakni kurang lebih 9 kg sampah plastik sekali pakai.
Negara Indonesia bahkan menjadi negara yang membuang sampah plastik sekali pakai per
kapita terbesar pada urutan ke-enam di Asia Tenggara.
B. Perbedaan Sampah Anorganik dan Organik
Ada empat perbedaan yang mendasar antara sampah organik dengan sampah anorganik
yang bisa dilihat dari sumber, kandungan di dalamnya, ketahanan terhadap panas, serta reaksi
yang dihasilkan.
1. Sumber
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari sumber sampah tersebut. Sampah organik berasal
dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, tumbuhan, maupun hewan.
Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme yang tidak hidup misalnya plastik.
2. Kandungan Di Dalamnya
Sampah organik pada umumnya memiliki kandungan karbon dan ikatan hidrogen.
Sampah organik juga memiliki kandungan komposisi yang lebih kompleks apabila
dibandingkan dengan sampah anotganik. Sementara itu, sampah anorganik tak mempunyai
kandungan karbon. Sampah ini mempunyai materi tak hidup serta mengandung mineral.
3. Ketahanan Panas
Sampah organik umumnya akan lebih mudah terbakar apabila terkena panas. Berbeda
dengan sampah anorganik yang beberapa diantaranya lebih tahan panas misalnya besi, kaca,
dan barang elektronik yang memerlukan suhu panas yang tinggi untuk menghancurkannya.
4. Reaksi yang Dihasilkan
Sebuah penelitian mengungkapka bahwa sampah organik mempunyai laju reaksi yang
lambat serta tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik mempunyai laju
reaksi yang cenderung lebih cepat dan bisa membentuk garam. Garam yang dimaksud ialah
bukan garam masak, tetapi membentuk menyerupai garam yang berbutir-butir.