Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pengampu: Dwi Wahyuningsih,S.Tr.Keb.,M.

keb
Mata Kuliah : Anti Korupsi

DAMPAK MASIF KORUPSI BIDANG EKONOMI, SOSIAL DAN


KEMISKINAN MASYARAKAT

Oleh:
Kelompok 1
1. Puji Astuti
2. Serlianti
3. Siska Nurmianti
4. Siti Maryamah
5. Winda Saputri

YAYASAN PENDIDIKAN KONAWE


AKADEMI KEBIDANAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“DAMPAK MASIF KORUPSI BIDANG EKONOMI, SOSIAL DAN
KEMISKINAN MASYARAKAT” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu, Dwi Wahyuningsih, S.Tr,Keb.,M.Keb. Selainitu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dwi Wahyuningsih,
S.Tr,Keb.,M.Keb selaku dosen mata kuliah anti korupsi yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Unaaha, 15 September 2022

2
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...4
C. Tujuan…………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Dampak masif …………………………………………………5
1. Dampak Ekonomi…………………………………………………...5
2. Dampak Sosial dan Kemiskinan masyarakat……………………….7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………..10
B. Saran……………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………11

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengertian korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang
dilakukan oleh seorang pejabat demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Pendapat lain mengatakan definisi korupsi adalah suatu perilaku tidak jujur atau curang demi
keuntungan pribadi oleh mereka yang berkuasa, dan biasanya melibatkan suap. Korupsi dapat juga
didefinisikan sebagai suatu tindakan penyalahgunaan kepercayaan yang dilakukan seseorang
terhadap suatu masalah atau organisasi demi untuk mendapatkan keuntungan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dampak masif korupsi?
2. Apa dampak masif korupsi bidang ekonomi?
3. Apa dampak masif korupsi bidang sosial dan kemiskinan masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dampak masif korupsi
2. Untuk mengetahui apa dampak masif korupsi bidang ekonomi
3. Untuk mengetahui apa dampak masif korupsi bidang sosial dan kemiskinan masyarakat

4
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Definisi Dampak masif


Berbagai studi komprehensif mengenai dampak korupsi terhadap ekonomi serta variable-
variable nya telah banyak dilakukan hingga saat ini. Dari hasil studi tersebut jelas terlihat berbagai
dampak negatif akibat korupsi. Korupsi dapat memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi
hingga dapat mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas yang dapat diukur melalui berbagai
indikator fisik, seperti kualitas jalan raya. Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek
kehidupan saja. Korupsi menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan
Negara. Meluasnya praktik korupsi di suatu Negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa,
misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang buruk,akses rakyat terhadap pendidikan
dan kesehatan menjadi sulit,keamanan suatu Negara terancam, kerusakan lingkungan hidup ,dan
citra pemerintahan yang buruk di mata internasional sehingga menggoyahkan sendi-sendi
kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan Negara pun semakin
terperosok dalam kemiskinan. Adapun berbagai dampak massif korupsi yang merongrong berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara akan diuraikan sebagai berikut :
1. Dampak Ekonomi
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat terhadap berbagai sisi
kehidupan bangsa dan Negara, khususnya dalam sisi ekonomi sebagai pendorong utama
kesejahtreraan masyarakat. Korupsi memiliki korelasi negative dengan tingkat investasi,
pertumbuhan ekonomi dan dengan pengeluaran pemerintah untuk program sosial
dan kesejahteraan. Hal ini merupakan bagian dari inti ekonomi makro. Kenyataan bahwa
korupsi memiliki hubungan langsung dengan hal ini mendorong pemerintah berupaya
menanggulangi korupsi, baik secara preventif, represif maupun kuratif. Di sisi lain meningkatnya
korupsi  berakibat pada meningkatnya biaya barang dan jasa, yang kemudian dapat
melonjakkan utang negara. Pada keadaan ini infisiensi terjadi, yaitu ketika pemerintah
mengeluarkan lebih banyak kebijakan namum disertai dengan maraknya praktik korupsi,
bukannya memberikan nilai positif misalnya perbaikan kondisi yang semakin tertata, namum
justru memberikan nilai negative bagi  perekonomian secara umum. Misalnya anggaran

5
perusahaan yang sebaiknya diputar dalam  perputaran ekonomi, justru
dialokasikan untuk birokrasi yang ujung-ujungnya terbuang masuk ke kantong
pribadi pejabat. Berbagai permasalahan ekonomi lain akan muncul secara alamiah apabila
korupsi sudah merajalela yang dapat mengakibatkan lesunya pertumbuhan ekonomi dan
investasi, rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik, menurunnya pendapatan negara dari
sektor pajak, meningkatnya hutang negara.
Contoh dampak ekonomi:
a. Lesunya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
Korupsi bertanggung jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
dalam negeri. Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi
dan ketidakefisien yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga
karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan
pejabat korup dan resiko pembatalan perjanjian atau karena  penyelidikan. Kondisi
negara yang korup akan menbuat pengusaha multinasional meninggalkan negara
tersebut, karena investasi di negara yang korup akan merugikan negara itu sendiri karena
memiliki biaya siluman yang tinggi.
b. Penurunan Produktifitas  
Negara yang korup menimbulkan produktifitas yang semakin menurun.
Hal ini terjadi seiring dengan terhambatnya sektor industri dan produksi untuk bisa
berkembang lebih baik atau mel;akukan pengembangan kapasitas. Penurunan produktivitas
ini akan meyebabkan permasalahan yang cukup rumit seperti, tingginya angka PHK dan
meningkatkan pengangguran. Akhirnya akan terjadi kemiskinan masyarakat yang cukup
meluas.
c. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Bagi publik
Rusaknya jalan-jalan, ambruknya jembatan , tergulingnya kereta api, beras murah yang
tak layak makan, tabung gas yang meledak, tidak nyamannya angkutan umum, ambruknya
bangunan sekolah dan yang lainnya merupakan serangkaian kenyataan rendahnya kualitas
barang dan jasa sebagai akibat korupsi. Korupsi menimbulkan  berbagai kekacauan di
dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke  proyek lain yang
mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat birokrasi yang korup

6
akan menambah kompleksitas proyek yang ada untuk menyembunyikan berbagai korup
yang mereka lakukan.
d. Meningkatnya Hutang Negara
Bila melihat kondisi secara umum, hutang adalah hal yang biasa, asal digunakan untuk
kegiatan yang produktif hutang dapat dikembalikan. Apabila hutang digunakan untuk
menutup defisit yang terjadi, hal ini akan semakin memperburuk keadaan. Kita tidak bisa
membayangkan ke depan apa yang terjadi apabila hutang negara yang kian membengkak
ini digunakan untuk sesuatu yang sama sekali tidak produktif dan dikorupsi secara besar-
besaran.
Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang luar negeri yang semakin
besar. Konon sekarang ini bayi yang lahir di Indonesia langsung menanggung hutang
negara sebesar tujuh juta rupiah.
e. Menurunnya Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak
Di Indonesia dikenal dengan berbagai pajak, seperti PPh, pajak bumi dan  bangunan,
PPn dan masih banyak lainnya. Pajak berfungsi sebagai stabilitas harga
sehingga dapat dipergunakan untuk mengendalikan inflasi. Kondisi penurunan
pendapatan dari sektor pajak diperparah dengan kenyataan bahwa banyak
sekali pegawai dan pejabat pajak yang bermain bahwa untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan memperkaya diri sendiri. Kita tidak bisa membayangkan apabila
ketidakpercayaan masyarakat terhadap pajak ini berlangsung lama, tentunya akan berakibat
juga poada  percepatan pembanguan, yang rugi juga masyarakat sendiri.

2. Dampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat


Bagi masyarakat miskin, korupsi mengakibatkan dampak yang luar biasa dan saling
bertaut satu sama lain. Pertama dampak langsung yang dirasakan oleh orang
miskin yakni semakin mahalnya jasa berbagai pelayanan publik, rendahnya kualitas
pelayanan, dan pembatasan akses terhadap berbagai pelayanan vital seperti air,
pelayanan kesehatan dan pendidikan. Kedua, dampak tidak langsung terhadap
orang miskin yakni pengalihan sumber daya milik publik untuk kepentingan pribadi dan
kelompok, yang seharusnya diperuntukkan guna kemajuan sektor sosial dan orang miskin,
melalui pembatasan pembangunan. Hal ini secara langsung memiliki pengaruh kepada

7
langgengnya kemiskinan yang dapat menimbulkan solidaritas sosial semakin langka dan
demoralisasi serta dapat meningkatkan angka kriminalitas. Contoh dampak sosial dan
kemiskinan masyarakat:

a. Mahalnya Harga Jasa dan Pelayanan Publik


Praktek korupsi yang terjadi menciptakan biaya ekonomi yang tinggi. Beban yang
ditanggung para pelaku ekonomi akibat korupsi disebut high cocst economy. Kondisi
ekonomi biaya tinggi ini berimbas pada mahalnya harga jasa dan pelayanan  publik,
karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi
akibat besarnya modal yang dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak
korupsi.
b. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat
Pengentasan kemiskinan dirasakan sangat lambat. Hal ini terjadi karena berbagai
sebabseperti lemahnya koordinasi dan pendataan, pendanaan dan lembaga. Karena korupsi
dan permasalah kemiskinan itu sendiri yang pada akhirnya akan membuat masyarakat sulit
mendapatkan akses lapangan kerja yang disebabkan latar belakang  pendidikan,
sedangkan untuk membuat pekerjaan sendiri banyak terkendala oleh
kemampuan ,masalah teknis dan pendanaan.
c. Terbatasnya Akses bagi Masyarakat Miskin
Korupsi membuat semua harga melambung tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh
rakyat miskin. Kondisi ini mengakibatkan rakyat miskin semakin tidak bisa mendapatkan
berbagai macam akses dalam kehidupannya. Karena mereka lebih mendahulukan
mendapatkan bahan pokok daripada menyekolahkan anak, ataupun untuk  berobat.
d. Meningkatnya Kriminalitas
Dampak korupsi tidak diragukan lagi dapat menyuburkan berbagai jenis kejahatan
dalam masyarakat. Melalui praktik korupsi, sindikat kejahatan atau penjahat
perseorangan dapat leluasa melanggar hukum, menyusupi berbagai organisasi
negara. Semakin tinggi tingkat korupsi, semakin besar pula kejahatan.
Menurut Transparency International, terdapat pertalian erat antara korupsi dan kualitas
serta kuantitas kejahatan. Rasionya, ketika korupsi meningkat, angka kejahatan yang terjadi
juga meningkat. Sebaliknya, ketika korupsi berhasil dikurangi, maka kepercayaan

8
masyarakat terhadap penegakan hukum juga meningkat. Jadi bisa dikatakan mengurangi
korupsi dapat juga (secara tidak langsung) mengurangi kejahatan lain dalam masyarakat.

e. Solidaritas Sosial Semakin Langka dan Demoralisasi


Korupsi yang begitu massif yang terjadi membuat masyarakat merasa tidak
mempunyai pegangan yang jelas untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari. Kepastian
masa depan yang tidak jelas serta himpitan hidup yang semakin kuat membuat sifat
kebersamaan dan kegotong royongan yang selama ini dilakukan hanya menjadi retorika
saja.
Masyarakat semakin lama menjadi semakin individualis yang hanya mementingkan
diri sendiri dan keluarganya saja. Mengapa masyarakat melakukan hal ini dapat dimengerti,
karena memang sudah sudah tidak ada lagi kepercayaan kepada  pemerintah, system,
hukum, bahkan antar masyarakat itu sendiri. Orang semakin segan membantu
sesamanya yang terkena musibah atau bencana, karena tidak yakin bantuan yang diberikan
akan sampai kepada yang membutuhkan dengan optimal. Ujungnya mereka yang terkena
musibah akan semakin menderita.

9
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua bentuk korupsi dicirikan tiga aspek. Pertama penghianatan terhadap
kepercayaan atau amanah yang diberikan, kedua penyalahgunaan wewenang,
pengambilan keuntungan material ciri-ciri tersebut dapat ditemukan dalam bentuk-
bentuk korupsi yang mencakup penyapan pemersenan, penggelapan dan nepotisme.
Ketiga jenis ini apapun alasan-alasannya dan motivasinya merupakan bentuk
pelanggaran terhadap norma-norma tanggung jawab dan menyebabkan kerugian bagi
badan-badan negara dan publik. Korupsi dapat membawa dampak negatif yang cukup
luas dalam kehidupan masyarakat , bangsa dan negara. Dampak negatif ini berimbas
kepada beberapa aspek kehidupan antara lain aspek ekonomi, pelayanan kesehatan,
sosial dan kemiskinan, birokrasi pemerintah, politik dan demokrasi, penegakan hukum,
pertahanan dan keamanan, dan kerusakan lingkungan.
Upaya penanggulangan atau pemberantasan terhadap korupsi dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu pencegahan dan penindakan. Upaya pencegahan adalah
mencakup keseluruhan usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya korupsi, baik
dilakukan melalui pendidikan maupun pengawasan. Sedangkan upaya penindakan
adalah usaha yang dilakukan untuk menindak laku korupsi sesuai ketentuan hukum
yang berlaku serta menyelamatkan keuangan negara.

B. Saran
Dengan penulis makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca agar
dapat memilih manfaat yang tersirat didalamnya dan dapat dijadikan sebagai kegiatan
motivasi agar kita tidak terjerumus oleh hal-hal dan dapat menambah wawasan dan
pemikiran yang intelektual khususnya dalam mata kuliah Anti Korupsi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


RI , Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Cetakan 1, Desember 2011 2

11
12

Anda mungkin juga menyukai