Anda di halaman 1dari 34

MEMBERI MAKAN / MINUM DENGAN SLANG PENDUGA

(NGT / SONDE)

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-14 01 1/3
RSUD BENGKALIS

Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Memasukkan makanan cair kedalam lambung dengan
menggunakan selang penduga (NGT/Sonde)
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2. Memenuhi kebutuhan cairan / elektrolit
3. Untuk memasukkan makanan dan cairan kedalam
lambung
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Kriteria :
1. Menyiapkan NGT/ Sonde dengan ukuran yang tepat
2. Memeriksa ulang diit
3. Mengatur posisi
4. Mengukur panjang NGT / Sonde yang akan
dimasukkan.
5. Melakukan tes ketepatan masuknya NGT / Sonde dan
difiksasi
6. Memasukkan makanan melalui corong secara pelan
dan hati-hati
7. Membilas NGT / Sonde dengan air hangat
8. Observasi tanda vital dan respons pasien
9. Mencatat tindakan yang dilakukan.
Standar alat :
1. NGT/Sonde sesuai dengan ukuran :
a. Untuk umur dibawah 2 tahun No. FR 05-06
b. Untuk umur diatas 2 tahun No. FR 08
c. Untuk dewasa No. FR 16
2. Corong 1 buah
3. Spuit 20 cc/50 cc lobang tengah 1 buah
4. Serbet 1 helai
5. Bengkok 1 buah
6. Plester dan gunting
MEMBERI MAKAN / MINUM DENGAN SLANG PENDUGA
(NGT/SONDE)
RSUD BENGKALIS
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
SPO-BKEP-ASK-14 - 2/3
PROSEDUR
7. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam
tempatnya dengan ketentuan suhu makanan harus
hangat
8. Air minum
9. Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan
10. Mangkok berisi air
11. Klem (k/p) 1 buah
Standar persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan
2. Pasien disiapkan dalam posisi semi fowler
3. Bila pasien gelisah, tangan dan kaki difiksasi
Standar Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Pastikan pemasangan NGT/Sonde tepat dan benar
3. Memberikan makanan dengan cermat dan hati-hati
4. Observasi respons pasien
5. Pertahankan kebersihan
6. Cuci tangan.
Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Bila pemberian makanan dilakukan melalui hidung
maka lubang diberikan dulu
3. Serbet dipasang didada pasien
4. Bengkok diletakkan didekat pasien.
5. Slang NGT / Sonde diukur dengan salah satu cara
mengukur berikut :
a. Batas rambut sampai ke prosessus xypoideus
b. Alis sampai kepusat atas
c. Pangkal telinga, hidung dan prosessus xypoideus
kemudian diberi tanda
6. Ujung slang dilicinkan dengan air atau pelicin lainnya /
Ky Jelly
7. Bagian pangkal pipa diklem
8. Slang dimasukkan perlahan-lahan sambil pasien
menelannya jika pasien sadar.
9. Periksa apakah slang betul-betul masuk kedalam
lambung dengan salah satu cara berikut :
a. Masukkan ujung slang sampai terendam dalam
mangkok berisi air, klem dibuka, perhatikan apakah
ada gelembung atau tidak. Jika tidak ada
gelembung berarti pipa berhasil masuk kelambung.
Setelah itu pipa diklem lagi dan diangkat kembali.
MEMBERI MAKAN / MINUM DENGAN SLANG PENDUGA
(NGT/SONDE)

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-14 - 3/3

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR b. Pada pasien dalam keadaan payah atau BBLR,
dengan cara mengisap cairan lambung sedikit
dengan spuit. Bila ada cairan yang terisap berarti
pipa berhasil masuk ke lambung.
c. Masukkan udara dengan spuit 20-30 cc kedalam
lambung sambil mendengarkan dengan steteskop.
Bila terdengar bunyi berarti pipa berhasil masuk
kedalam lambung kemudian udara tadi dikeluarkan
kembali.
10. Setelah yakin bahwa slang masuk ke lambung,
pasanglah corong atau spuit pada pangkal pipa
11. Melalui corong masukkan air matang sekurang-
kurangnya 15 cc, pada tahap permulaan, corong
dimiringkan dan luangkan makanan melalui
pinggirnya. Setelah penuh corong ditegakkan
kembali.
12. Klem dibuka perlahan-lahan.
13. Cairan selanjutnya dituangkan sebelum isi corong
kosong
14. Bila cairan tidak mengalir secara lancar, posisi pipa
harus agak ditinggikan.
15. Bila pasien harus minum obat, obat dilarutkan dan
diberikan sebelum makanan habis
16. Setelah makan habis, slang dibilas dengan air minum
kemudian pangkal slang segera diklem / ditutup
dengan patahan.
17. Jika slang harus dipasang secara tetap maka slang
harus difiksasi pada pipi dan ujung slang ditutup
pakai spuit
18. Bila pemasangan slang bertujuan untuk
mengeluarkan cairan lambung, ujung slang tidak
ditutup tetapi di sambungkan ke penampung cairan.
Letakan penampung cairan lebih rendah dari pasien.
19. Observasi keadaan pasien
20. Merapikan pasien dan lingkungan
21. Membereskan alat-alat dan perawat cuci tangan.
22. Mencatat respons pasien selama dan sesudah
pemberian NGT / Sonde

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
PERAWATAN STOMA KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-29 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
PROSEDUR
DR. ERSAN SAPUTRA. TH
OPERASIONAL 27/01/2017 Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Memberikan perawatan pada stoma kolostomi yang
permanent atau sementara

TUJUAN 1. Tercapainya proses penyembuhan luka stoma kolostomi


secara adekuat
2. Terhindarnya gangguan integritas jaringan stoma dan kulit
sekitarnya
3. Mencegah lesi, lecet/eksoriasi/kekeringan, dan kerusakan
akibat kontaminasi feses
4. Terhindar dari infeksi
5. Tercapainya rasa nyaman pasien

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Persiapan Alat
1. Sarung tangan bersih 2 pasang
2. Kom berisi air hangat/matang/NaCl 0,9 %
3. Topical terapi (pasta, powder)
4. Alat ukur stoma
5. Sabun ringan (tanpa minyak, parfum dan krem)
6. Washlap
7. Handuk
8. Stik laken
9. Kantong kolostomi baru
10. Kertas kloset (tissue)
11. Gunting perban

Pelaksanaan :
1. Pengucapan salam dan panggil pasien sesuai
namanya
2. Perkenalkan nama perawat
3. Penjelasan tindakan yang akan dilakukan
4. Pemasangan sampiran/gorden
MENGGANTI KANTONG KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-29 - 2/2

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR
5. Pelaksanaan cuci tangan sebelum tindakan
6. Pemakaian sarung tangan
7. Penepatan stik laken pada abdomen di sekeliling dan
dibawah tempat pembuangan stoma
8. Pembukan perlahan-lahan kantong kolostomi dan
meletakkan pada kantong penampungan kotoran,
lepaskan kantong dengan kuat dengan mengangkat
ujungnya keatas dengaan ibu jari tangan dominant,
lepaskan bagian yang kecil setelah seluruhnya
terlepas
9. Pengosongan kantong kolostomi: ukur, buang dan
catat jumlah isi feses
10. Pembersihan stoma dan kulit sekitar stoma dengan
sabun tipis atau dengan washlap bersabun (jika feses
sulit dilepaskan, berikan kassa basah)
11. Pengeringan kulit seluruhnya
12. Periksakan apakah terdapat komplikasi disekitar
stoma, oleskan topical terapi sekitar stoma bila perlu
13. Pemasangan kolostomi bag baru sesuai kondisi pasien
14. Pelepasan sarung tangan
15. Perapihan alat-alat
16. Pelaksanaan cuci tangan
17. Pengkajian respon pasien setelah tindakan
18. Penghargaan/reinforcement positif kepada pasien
19. Pelaksanaan kontrak untuk pertemuan selanjutnya
20. Pendokumentasian respon pasien dan hasil selama
tindakan

Sikap
1. Hati-hati
2. Menjaga privasi pasien
3. Tidak jijik

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
LAVAGE/IRIGASI KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-30 - 1/3

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Memberikan irigasi melalui stoma kolon, dilakukan 7-10 hari
setelah operasi
TUJUAN 1. Tercapainya kebersihan kolon buatan dan menstimulasi
peristaltik
2. Terwujudnya membuat pola evakuasi/pengeluaran yang
teratur
3. Tercapainya pencegahan obstruksi internal
4. Tercapainya penvegahan ekskoriasi kulit akibat iritasi
usus/feses
5. Tecapainya kesepakatan untuk mengobservasi keadaaan
stoma dan kulit sekitarnya
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Persiapan Alat
1. Kanul khusus (nelaton no 22)
2. Set tube irigasi
3. Vaselin
4. Sarung tangan
5. Bengkok
6. Pengharum ruangan
7. Cairan enema dengan suhu 37,7°-43,3° C sebanyak
500-1000 ml atau sesuai yang dianjurkan oleh dokter
yang merawat
8. Tempat penampungan isi kolon/pot
9. Washlap
10. Handuk
11. Alas/perlak 2 buah
12. Baju ruangan/skort
13. Kapas dan wasbensin

LAVAGE/IRIGASI KOLOSTOMI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
SPO-BKEP-ASK-30 - 2/3

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR Prosedur Pelaksanaan
1. Pemberian salam dan panggil klien sesuai namanya
2. Perkenalkan nama perawat
3. Penjelasan tindakan yang akan dilakukan
4. Pemasangan sampiran
5. Pelaksanaan cuci tangan
6. Pemakaian baju skort
7. Pengaturan posisi pasien
8. Penggunaan sarung tangan
9. Pembukaan balutan kolostomi
10. Pengaturan tinggi irigator: gantungkan irigator 45-50
cm diatas stoma (setinggi bahu klien, bila duduk)
11. Pengisian irigator dan kosongkan udara dalam selang
12. Pemberian vaselin pada kanul
13. Pemasukan kanul kedalam lubang kolostomi
14. Pengaliran air. Alirka cairan ke kolon perlahan-lahan.
Hentikan cairan (mengklem selang) bila terjadi kram
perut dan memberi pasien waktu untuk istirahat
sejenak, sebelum malanjutkan prosedur. Cairan
dialirkan dalam waktu 5-10 menit
15. Penganjuran pasien menarik napas dalam dan
mengatur pernapasan
16. Pengeluaran kanul
17. Pelepasan sarung tangan
18. Pemberian kesempatan pasien untuk buang air besar
(bila pasien berada di tempat tidur) menjaga agar
feses tidak tumpah dengan menampung pada bengkok
19. Pembersihan kolostomi dengan air dan sabun,
keringkan area stoma
20. Pemasangan pelindungan kulit dan mengganti balutan
pada kolostomi/penutup kolostomi
21. Perapihan pasien dan alat-alat
22. Pengkajian respon pasien setelah tindakan
23. Penghargaan/reinforcement positif kepada pasien
24. Pelaksanaan kontrak untuk pertemuan selanjutnya
25. Pelepasan baju ruangan
26. Pelaksanaan cuci tangan setelah tindakan
27. Pendokumentasian tindakan dan respon pasien
selama tindakan
LAVAGE/IRIGASI KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-30 - 3/3

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR Sikap
1. Sabar
2. Hati-hati
3. Menjaga privasi pasien

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.

MEMBERI OBAT PENCAHAR


No. Dokumen No. Revisi : Halaman
SPO-BKEP-ASK-31 - 1/3

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Memberi obat untuk melunakkan konsistensi faeses sesuai
program pengobatan

TUJUAN 1. Agar eliminasi buang air besar lancar


2. Memberi rasa nyaman
3. Sebagai pengobatan
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR A. Peroral
Kriteria :
1. Kelengkapan alat dan pencahar
2. Menunggu sampai obat ditelan
3. Observasi respons pasien
4. Mencatat tindakan yang dilakukan & respons pasien

Standar alat :
1. Obat pencahar sesuai program pengobatan
2. Gelas minum berisi air
3. Tempat obat
4. Persiapan buang air besar

Standar persiapan pasien :


Pasien diberi penjelasan tentang tujuan minum obat
hindari rasa malu

Standar Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Pastikan obat sesuai dengan program pengobatan
3. Pastikan obat ditelan pasien
4. Observasi respons pasien
5. Cuci tangan
6. Catat jam, jenis dan dosis obat distatus
MEMBERI OBAT PENCAHAR

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-31 - 2/3

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR
Cara kerja :
Sama dengan pemberian obat peroral, ditambah
dengan membantu pasien buang air besar

B. Per Rectal

Kriteria :
1. Kelengkapan alat dan obat
2. Menyiapkan lingkungan
3. Mengatur posisi sim
4. Observasi respon pasien

Standar alat :
Sama dengan pemberian obat per rectal ditambah
dengan persiapan alat untuk buang air besar

Standar prosedur :
1. Cuci tangan
2. Pastikan obat sesuai dengan program pengobatan
masuk dan bertahan di dalam rectum
3. Perhatikan respons pasien
4. Cuci tangan

Cara kerja :
Sama dengan pemberian obat per rectal dan membantu
pasien buang air besar

Standar prosedur :
1. Cuci tangan
2. Kolostomi bag dibuka dengan hati-hati
3. Daerah kolostomi dan sekitarnya bebas dari faeses
dengan stoma kolostomi
4. Pastikan kolostomi bag pengganti dengan stomi
kolostomi
5. Observasi kondisi kulit dan stoma
6. Pastikan kolostomi bag terpasang baik dan bebas
udara
7. Cuci tangan
MEMBERI OBAT PENCAHAR

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-31 - 3/3

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR
Cara Kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Membuka set redressing
3. Memasang sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien miring ke arah kolostomi
5. Bengkok didekatkan kesamping pasien
6. Membuka kolostomi bag kotor pakai kapas bensin
dengan hati-hati
7. Meletakkan kolostomi bag kotor ke dalam bengkok
8. Membersihkan kolostomi dan kulit sekitarnya dengan
kapas cebok
9. Mengeringkan kulit sekitar kolostomi dengan tissu
10. Melakukan observasi terhadap kondisi anus preter dan
kulit sekiat kolostomi
11. Memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
12. Mengolesi zink zalf disekitar kolostomi bag
13. Merapikan pasien
14. Alat-alat dibereskan dan perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MEMENUHI KEBUTUHAN
KEAMANAN
MENJAGA KESELAMATAN PASIEN YANG GELISAH
DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-32 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Menjaga keselamatan pasien dengan memasang pengaman
pada tempat tidur
TUJUAN 1. Mencegah pasien tidak jatuh
2. Mencegah terlepasnya alat-alat kesehatan yang
terpasang pada tubuh pasien
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Kriteria :
1. Kelengkapan alat sesuai dengan umur dan kondisi pasien
2. Memasang alat pengaman
3. Observasi respons pasien

Standar Alat :
1. Restrain / pengikat yang cocok
2. Bantalan / kapas pelindung kulit / kulit

Standar Persiapan Pasien :


1. Menjelaskan kepada pasien / keluarga tentang tindakan
2. Menyiapkan pasien dalam keadaan aman nyaman

Standar prosedur :
1. Cuci tangan
2. Restrain/pengikat yang dipakai sesuai dengan kebutuhan
3. Hindari cedera dan bendungan pada lokasi pengikatan
4. Pastikan restrain / pengikat terpasang baik
5. Observasi respons pasien
6. Cuci tangan

Cara Kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Menggunakan restrain yang dipilih
MENJAGA KESELAMATAN PASIEN YANG GELISAH
DITEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-32 - 2/2

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR 3. Memasang bantalan / kapas sebelum menggunakan
restrain
4. Memasang restrain / pengikat ke anggota yang akan di
ikat
5. Mengikat / fiksasi restrain ketempat tidur
6. Mengobservasi lokasi pengikatan dan respon pasien
7. Buku restrain setiap 4 jam selama 30 menit
8. Kaji kembali kemungkinan adanya luka setiap 4 jam
(observasi warna, denyut nadi pada esxtremitas)
9. Catat hasil pengkajian sebelum dan sesudah
pemasangan restrain
10. Cuci tangan

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.

MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL


No. Dokumen No. Revisi : Halaman
SPO-BKEP-ASK-33 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Upaya agar tidak terjadi infeksi silang pada pasien selama
dirawat di rumah sakit
TUJUAN 1. Tidak terjadi infeksi silang
2. Memperpendek hari rawat pasien
3. Tidak menambah beban biaya rawatan
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Kriteria :
a. Melaksanakan teknik aseptik dan anti septik
b. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan

1. Mencuci tangan biasa


Standar alat :
a. Sabun/cairan desinfektan yang tidak merusak tangan
b. Handuk bersih dan kering/tissu lap tangan
c. Wastafel dengan air mengalir

2. Mencuci Tangan Pembedahan


Standar Alat :
a. Sabun cair desinfektan
b. Sikat tangan
c. Alkohol 96 %
d. Air mengalir
e. Lap tangan steril

Standar prosedur :
a. Kedua lengan sampai 5 cm diatas siku bebas dari pakaian
b. Tangan dicuci, disabuni serta disikat sampai siku
c. Pastikan tangan bersih dan bebas kuman
d. Pertahankan kesterilan tangan
MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-33 - 2/2

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR
Cara kerja :
a. Kedua tangan dibasahi dibawah air yang mengalir dari
tangan kearah siku
b. Tangan diberi sabun cair desinfektan dan disikat mulai
dari kuku, sela-sela jari, telapan tangan punggung tangan
dan seluruh tangan siku selama 3-5 menit
c. Tangan dibilasi dibawah air mengalir mulai dari jari-jari
sampai ke siku
d. Memberi alkohol pada kedua tangan sampai batas sendi
tangan
e. Tangan dikeringkan dengan lap tangan steril
f. Kedua tangan di keataskan dan dijauhkan dari badan agar
tetap steril

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.

MEMAKAI DAN MEMBUKA MASKER


No. Dokumen No. Revisi : Halaman
SPO-BKEP-ASK-34 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Mengenakan dan melepas masker sebelum dan sesudah
bekerja dengan teknik dan cara yang benar
TUJUAN - Mencegah infeksi silang
- Menjaga penularan dari pasien kepada petugas
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Standar Alat :
a. Masker 1 buah
b. Ember tertutup 1 buah
c. Cairan desinfektan / lysol 2%

Standar Prosedur :
a. Cuci tangan
b. Pastikan masker menutupi mulut dan hidung
c. Hindari penularan
d. Cuci tangan

Cara Kerja :
1) Perawatan cuci tangan
2) Memberitahu pasien maksud perawat memakai masker
3) Memakai masker sampai menutupi hidung dan mulut,
kemudian mengikat tali-talinya. Tali bagian atas diikatkan
kebelakang kepala melewati atas telinga. Tali bagian
bawah dibelakang leher
4) Membuka masker dengan melepaskan ikatan tali-talinya,
kemudian masker dilipat dengan bagian luar di dalam
5) Masker direndam dalam laruan lysol, masker disposible
langsung dibuang ketempat sampah medik
6) Perawat cuci tangan
MEMAKAI DAN MEMBUKA MASKER

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-34 - 2/2

RSUD BENGKALIS
UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MEMAKAI DAN MEMBUKA SKORT

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-35 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Mengenakan dan melepas skort dengan teknik dan cara yang
benar
TUJUAN - Mencegah infeksi silang
- Menjaga penularan dari pasien kepada petugas
- Melaksanakan teknik aseptik atau sterilitas

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Standar Alat :
a. Skort 1 buah
b. Kantong kain cucian 1 buah
c. Ember tertutup 1 buah
d. Cairan sabun 1 buah
e. Tongkat

Standar Prosedur :
a. Cuci tangan
b. Pastikan skort terpasang dengan baik
c. Hindari penularan
d. Cuci tangan

Cara Kerja :
1) Perawatan cuci tangan
2) Memakai skort dan mengikat tali-talinya/memasang
kancing
3) Melepaskan skort dengan bagian dalam disebelah luar,
kemudian langsung dimasukkan kekantong cucian, bila
skort basah/kena kotoran skort direndam dengan cairan
sabun dalam ember tertutup dengan menggunakan
tongkat
4) Perawat cuci tangan
MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-35 - 2/2

RSUD BENGKALIS
UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-36 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
PROSEDUR
DR. ERSAN SAPUTRA. TH
OPERASIONAL 27/01/2017 Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Menyiapkan atau membuat larutan desinfektan yang tepat
digunakan secara tepat guna dan aman serta dalam keadan
siap pakai
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Standar Alat :
a. Tabung / gelas ukuran 1 buah
b. Larutan desinfektan
c. Air (sesuai dengan yang dibutuhkan)
d. Ember tertutup 1 buah
e. Kertas etiket
Standar Prosedur :
a. Cuci tangan
b. Pastikan konsentrasi desinfektan yang dibuat sesuai
dengan yang di inginkan
c. Pertahankan kebersihan
d. Hindari iritasi kulit
e. Cuci tangan
Cara Kerja :
1) Perawat cuci tangan
2) Menetapkan konsentrasi dan jumlah cairan yang akan
dibuat
3) Menuangkan desinfektan kedalam gelas ukuran sebanyak
yang dibutuhkan
4) Mencampurkan desinfektan kedalam air yang telah
disediakan sesuai dengan kebutuhan
5) Melakukan prosedur dengan hati-hati
6) Beri etiket pada ember, nama dan konsentrasi larutan
7) Bereskan alat-alat
8) Perawat cuci tangan
MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-36 - 2/2

RSUD BENGKALIS
UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MENDESINFEKTAN ALAT-ALAT LOGAM, KARET,
TENUN DAN KACA

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-37 - ½

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Melakukan desinfektan terhadap alat-alat logam, karet, tenun
dan kaca agar bebas dari kuman, nama penyakit (steril)
TUJUAN 1. Mencegah peralatan cepat rusak
2. mencegah terjadinya infeksi silang
3. menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Standar Alat :
a. Ember tertutup 1 buah
b. Larutan desinfektan (chlorin 10%)
c. Tongkat

Standar Prosedur :
a. Cuci tangan
b. Pastikan alat-alat terendam
c. Hindari kerusakan alat
d. Waktu perendaman sesuaikan dengan jenis alat
e. Hindari iritasi kulit
f. Cuci tangan

Cara Kerja :
1) Perawat cuci tangan
2) Merendam alat-alat :
a) Logam 10 menit
b) Karet 5 menit
c) Alat tenun 10 menit
d) Kaca 10 menit
3) Membersihkan alat-alat
4) Membereskan alat-alat
5) Perawat cuci tangan
MENDESINFEKTAN ALAT-ALAT LOGAM, KARET,
TENUN DAN KACA

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-37 - 2/2

RSUD BENGKALIS
UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MENSTERILKAN ALAT-ALAT DENGAN CARA MEREBUS

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-38 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Menghapus hamakan alat-alat keperawatan dengan cara
merebus dalam air mendidih kemudian didiamkan selama
lebih kurang 10 menit atau menggunakan sterilisator basah
TUJUAN 1. Mensuci hamakan alat-alat kedokteran dan keperawatan
2. Mencegah terjadinya pengkaratan pada alat-alat
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Standar Alat :
a. Alat-alat yang akan disterilkan
b. Sterilisator atau kompor 1 buah
c. Panci tertutup 1 buah
d. Kain alas dan kain kassa
e. Bak steril penutup yang sudah dialasi dengan kasa steril
f. Korentang steril
Standar Prosedur :
a. Cuci tangan
b. Pastikan alat bersih
c. Hindari kerusakan alat
d. Alat-alat harus terendam seluruhnya
e. Waktu perebusan sesuai dengan jenis alat
f. Cuci tangan
Cara Kerja :
1) Perawat cuci tangan
2) Alat-alat dari kaca dant ajam dibungkus dengan kain
kassa
3) Memasukkan alat-alat yang akan disterilkan kedalam
sterilisator yang sudah dialasi kain alas dan diisi air
sampai semua alat terendam
4) Merebus alat-alat sampai air mendidih sesuai dengan
jenis alat :
a) Logam 15 – 20 menit setelah mendidih
b) Kaca 15 – 20 menit setelah mendidih
MENSTERILKAN ALAT-ALAT DENGAN CARA MEREBUS

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-38 - 2/2

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR c) Karet 5 menit setelah mendidih
5) Memindahkan alat-alat yang sudah direbus kedalam bak
steril tertutup dengan memakai korentang
6) Membereskan alat-alat dan mengembalikan pada
tempatnya
7) Perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.

MEJAGA KESELAMATAN PASIEN YANG DIBAWA


DENGAN BRANKAR
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
SPO-BKEP-ASK-39 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
PROSEDUR
DR. ERSAN SAPUTRA. TH
OPERASIONAL 27/01/2017 Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Menjaga keselamatan pada saat pasien dibawa dengan
menggunakan brankar / kereta dorong
TUJUAN 1. Agar pasien tidak jatuh kelantai
2. Memberi rasa aman pada pasien
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Kriteria :
a. kelengkapan alat
b. mendorong brankar/rollstoel dengan hati-hati
c. observasi respons pasien
Standar Alat :
a. brankar dengan plang pengaman dan kunci roda 1 buah
b. tenaga 2 orang
c. selimut 1 helai
d. bantal 1 buah
Standar Persiapan Pasien :
a. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan
b. Hindari rasa malu
Standar Prosedur :
Pertahankan keamanaan dan kenyamanan pasien
Cara Kerja :
a. Mengatur posisi dan kerapian pasien bila ada kontra
indikasi pasien tidak diberi bantal
b. Memasang plang pengaman brankar
c. Petugas berada pada bagian kepala dan kaki pasien
d. Melepaskan kunci pada brankar
e. Mendorong brankar dengan hati-hati
f. Memperhatikan respons pasien
g. Setelah sampai ditujuan roda brankar di kunci
h. Petugas melaporkan kepada perawat ruangan
MEJAGA KESELAMATAN PASIEN YANG DIBAWA
DENGAN BRANKAR

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-39 - 2/2

RSUD BENGKALIS
UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MENCEGAH KEKELIRUAN PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-40 - 1/1

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
PROSEDUR
DR. ERSAN SAPUTRA. TH
OPERASIONAL 27/01/2017 Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Menghindari terjadinya kesalahan dan kekeliruan pemberian
obat kepada pasien
TUJUAN Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat baik nama
pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian dan waktu
pemberian
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Kriteria :
a. Tulisan dan kode pada label / etiket harus jelas
b. Warna tulisan tidak mudah merobah
c. Label / etiket dipasang pada tempat yang mudah dibaca
d. Memasang label / etiket pada tempat obat
e. Meletakkan obat pada tempat yang telah ditentukan

Standar Alat :
a. Lemari obat khusus yang dapat dikunci 1 buah
b. Obat sesuai dengan etiket

Standar Prosedur :
a. Pastikan obat sesuai dengan etiket
b. Hindari kesalahan dalam pemberian obat

Cara Kerja :
1) Perawat cuci tangan
2) Membaca etiket minimal 3 kali dan saksikan dengan
petugas lain
3) Menyesuaikan obat dengan program dokter
4) Memperhatikan respons pasien

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
MENCEGAH KECELAKAAN AKIBAT
FAKTOR LINGKUNGAN

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-41 - 1/1

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Mempersiapkan lingkungan yang aman
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya kecelakaan
2. Menjaga kebersihan ruangan
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Kriteria :
a. Memelihara lantai tetap bersih dan kering
b. Menyediakan tempat sampah
c. Menyediakan keset kaki
d. Mengatur penerangan

Standar Alat :
a. Keset kaki sesuai kebutuhan
b. Tempat sampai sesuai kebutuhan

Standar Prosedur :
Pastikan ruangan bersih dan kering serta cukup
pencahayaan

Cara kerja :
1) Mengawasi pelaksanaan kerja petugas kebersihan
2) Mengatur penerangan dalam ruangan
3) Menempatkan tempat sampah minimal satu per ruangan
dan satu dikamar mandi
4) Menginstruksikan untuk membuang sampah pada
tempatnya
5) Menempatkan keset kaki didepan pintu kamar mandi

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
PENANGANAN PASIEN RISIKO MENCEDERAI DIRI
SENDIRI/BUNUH DIRI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-42 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Perilaku mencederai diri sendiri/bunuh diri adalah: keadaan
dimana individu berada pada resiko membunuh dirinya.

Tanda-tanda yang harus diperhatian adalah: pasien


cenderung mengasingkan diri, asik dengan dirinya sendiri,
mengutarakan akan mencederai diri sendiri dan orang lain
serta adanya tindakan nyata untuk mencederai terhadap
dirinya sendiri.
TUJUAN Tercapainya asuhan keperawatan dengan mengutuamakan
keselamatan pasien
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Persiapan
1. Restrain
2. Ruangan isolasi/ruang lantai dasar

Pelaksanaan
1. Pembacaan status pasien untuk melihat riwayat
kesehatan meliputi:
a. Riwayat keluarga mengenai kelainan perilaku
b. Riwayat pasien mengenai riwayat sebelum
masuk rumah sakit yang berhubungan dengan
riwayat mencederai diri sendiri/bunuh diri
c. Tanda-tanda mencederai diri sendiri/gangguan
kejiwaan : mendengar bisikan atau suara-suara
yang menganjurkan untuk bunuh diri,
kebosanan dalam hidup/menghadapi penyakit
kronis
2. Pelaksanaan cuci tangan
3. Pemberian salam dan panggil pasien sesuai namanya
4. Perkenalkan nama perawat
5. Pengkajian kondisi pasien untuk memastikan bahwa
pasien tersebut resiko mencederai diri sendiri
PENANGANAN PASIEN RISIKO MENCEDERAI DIRI
SENDIRI/BUNUH DIRI

No. Dokumen No. Dokumen : No. Dokumen :


SPO-BKEP-ASK-42 - 2/2

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR 6. Penjelasan prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien
7. Persetujuan tindakan dengan mengisi (informed
consent) oleh pasien atau keluarga
8. Pemberian kesempatan kepada pasien/keluarga untuk
bertanya
9. Pelaksanaan menanyakan keluhan saat ini
10. Pemindahan posisi tempat tidur pasien pada posisi
aman (kamar tidur pasien didekaatkan dengan nurse
station, tempat tidur tidak dekat jendela, jika
memungkinkan ditempatkan di gedung tingkat satu)
11. Pelaksanaan tindakan pengikatan (rest train) bila
pasien cenderung mencederai diri sendiri
12. Pemberian reinforcement positif pada pasien
13. Pelaksanaan kontrak untuk pertemuan selanjutnya
14. Pelaksanaan pencegahan risiko:
a. Tempatkan diruangan lantai dasar (isolasi),
koordinasi dengan instalasi terkait
b. Jauhkan dari alat-alat yang dapat mencederai
diri sendiri seperti pisau, garpu dll
15. Pelaksanaan kolaborasi dengan dokter yang merawat
untuk mengkonsulkan kebagian psikiatri/jiwa
16. Penyampaian kepada keluarga agar pasien selalu
ditunggu, apabila mau meninggalkan kamar/pasien
untuk sementara waktu dianjurkan untuk koordinasi
dengan petugas (informed consent)
17. Pendokumentasian respon pasien pada catatan
perawat

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.
PENANGANAN KEDARURATAN PASIEN KEJANG

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


SPO-BKEP-ASK-43 - 1/2

RSUD BENGKALIS
Disahkan Oleh :
Tanggal Terbit Plt. DIREKTUR RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 27/01/2017 DR. ERSAN SAPUTRA. TH
Pembina TK. I
NIP. 19740220 200312 1 007
PENGERTIAN Tindakan mandiri yang bersifat emergenci untuk menolong
pasien yang mengakibatkan kejang. Kejang merupakan
kelainan neurologis yang sering dijumpai pada anak akibat
demam dengan suhu rectal diatas 38° C
TUJUAN 1. Terciptanya keamanan pasien yang mengalami kejang
2. Terhindarnya cedera pasien akibat kejang
3. Tercapainya tata kelola keperawatan yang tepat pasien
yang mengalami kejang
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis Nomor 88/KPTS/I/2017 Tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional (SOP) Keperawatan Dasar Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis
PROSEDUR Persiapan Alat
1. Spatel yang dibu7ngkus kasa
2. Kertas tissue
3. Bengkok
4. O2
5. Kenule oksigen
6. Sarung tangan
7. Suction set
Pelaksanaan
1. Pemeriksaan identitas dan keadaaan umum pasien
dengan melihat ID band dan memanggil nama pasien
2. Pemakaian sarung tangan
3. Penglepasan/longgarkan pakaian
4. Pengangkatan bantal (jika perlu)
5. Pemasangan spatel lidah di mulut yang sudah
dibungkus dengan kasa
6. Pemberian posisi ekstensi (bila tidak ada kontra
indikasi)
7. Penghisapan lendir jika diperlukan (sesuai protap
penghisapan lendir)
8. Pemberian O2 sesuai program
9. Pemberian obat anti kejang (sesuai yang sudah
diprogramkan dokter)
PENANGANAN KEDARURATAN PASIEN KEJANG

No. Dokumen No. Dokumen : No. Dokumen :


SPO-BKEP-ASK-43 - 2/2

RSUD BENGKALIS
PROSEDUR 10. Pengukuran tanda-tanda vital (sesuai protap tanda-
tanda vital)
11. Pemasangan penghalang tempat tidur
12. Pelaksanaan kolaborasi dengan dokter jaga/DPJP
untuk pemeriksaan lebih lanjut
13. Pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien untuk melakukan memeantauan dan melapor
kepada perawat jika ada tanda-tanda kejang muncul
kembali
14. Pelaksanaan cuci tangan
15. Pendokumentasian hasil observasi tanda-tanda vital,
kesadaran, frekwensi kejang, lama kejang dan tipe
kejang
Sikap
1. Tanggap, sopan
2. Hati-hati
3. Cermat/teliti

UNIT TERKAIT
1. Komite keperawatan
2. Kasi Asuhan dan Profesi Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai