Anda di halaman 1dari 5

STRUKTUR BETON DALAM AIR

OLEH :

Muh. Fachril Firdaus C1022110366

PRODI D-III TEKNOLOGI BANDAR UDARA


POLTEK PENERBANGAN MAKASSAR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini.
Kami menyadari Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dalam
penyusunan maupun pengkajian baik isi maupun bentuk penulisannya, karena keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita
semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan bagi para pembaca maupun pendengar pada umumnya.
Amiin ya robbal ‘alamin.

Makassar, 26 November 2022

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, jembatan yang melintasi laut bukanlah hal yang asing lagi, sebagai
contoh adalah jembatan suramadu yang melintasi selat Madura di mana jembatan
Suramadu menghubungkan kota Surabaya yang berada di pulau Jawa dengan kota
Bangkalan yang berada di pulau Madura. Namun perlu diketahui bahwa dalam
konstruksi jembatan berskala nasional terutama jembatan yang melintasi lautan,
teknik pengecoran yang dilakukan sangat berbeda dengan jembatan yang pada
umumnya ada di daratan. Bila dilihat dari materialnya pada dasarnya tidak ada
perbedaan karena masih sama – sama menggunakan beton cor atau ready mix, yang
membedakan terletak pada mutu serta formulasi beton yang digunakan.

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Ragam Teknik & Cara Pengecoran Beton Di Laut & Di Air


Jika dibandingan dengan pengecoran di darat, teknik pengecoran di laut lebih rumit
dan pada ilmu sipil dijelaskan bahwa terdapat beberapa teknik penuangan beton serta
pengecoran yang dilakukan dalam air. Lantas apa saja kah berbagai macam teknik
pengecoran yang dilakukan di laut dan di air?

1. Penuangan Beton Menggunakan Karung

Beton segar diletakkan pada karung supaya pengecoran dalam air bisa berjalan lancar
dan untuk menghindari kehilangan beton bisa ditambahkan 10% semen pada adonan beton.
Selain itu, karung juga perlu untuk dipantek supaya menjadi lebih padat, barulah setelah itu
dimasukkan ke dalam air dan proses ini juga membutuhkan penyelam untuk melakukannya.
2. Pengecoran Menggunakan Pipa Tremi
Pada dasarnya pengecoran menggunakan pipa tremi ini banyak digunakan sebab dinilai
lebih efektif dan memudahkan meskipun alat yang digunakan merupakan alat – alat khusus.
Pipa tremi juga tidak hanya bisa digunakan pada pengecoran darat namun juga bisa
dilakukan untuk pengecoran dalam laur dengan menggunakan batas tinggi tertentu. Proses
pengerjaan teknik pengecoran menggunakan pipa tremi ini diawali dengan mengisikan
adukan beton cor dalam pipa, setelah itu barulah beton akan keluar melalui lubang pipa
yang berada pada area pengecoran yang diharapkan.

3. Pengecoran Menggunakan Katup Hydro


Metode atau teknik pengecoran dengan katup hydro ini membutuhkan pipa nylon
berukuran atau berdiameter sekitar 600 mm. Fungsi dari pipa nylon tersebut adalah untuk
menuangkan beton di dalam air maupun di dalam laut, di mana pada bagian bawahnya
terdapat silinder yang berfungsi untuk melindungi pipa. Prinsip kerja dari katup hydro pada
dasarnya hampir sama dengan pipa tremi, yaitu menyalurkan adukan beton segar ke dalam
air melalui pipa.

4. Pengecoran Menggunakan Beton Pra Susun


Penuangan beton pra susun pada konstruksi di dalam air ini dilakukan dengan penyusunan
agregat kasar serta melakukan grouting atau sebuah proses pencampuran antara material
semen, air, dan juga pasir. Selain itu, bisa juga ditambahkan material lain seperti tambahan
zat atau material pendukung lainnya.

4
5. Pembuatan Pondasi Kaison
Pondasi kaison pada umumnya sudah banyak digunakan untuk menahan beban suatu
bangunan maupun konstruksi di atasnya dengan tipe bangunan yang berada di atas danau,
laut, dermaga, hingga rawa – rawa. Pengecoran bawah laut dengan teknik ini juga dinilai
efektif terutama untuk konstruksi jembatan ataupun menara yang melintasi laut agar beban
yang ada di atasnya bisa tetap stabil. Untuk metode pengerjaannya diawali dengan
pengeboran tanah hingga menemukan lapisan tanah yang keras, setelah itu beton bertulang
bisa dimasukkan ke dalamnya

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk penuangan beton atau pengecoran dalam air, dapat ditambahkan sekitrar 10%
semen untuk menghindari kehilangan pada saat penuangan. Penuangan ini dapat dilakukan
dengan alat bantu, yaitu (1). Karung protektive sandbag walling, (2). Bak khusus, (3). Tremi,
(4). Katup hydro, (5). Beton pra-susun.

Anda mungkin juga menyukai