Anda di halaman 1dari 8

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

DPD SUMATERA UTARA


Jalan Sukamulia No. 6 Medan
Telp/Fax: 061-4514084, Email: iapisumut01@gmail.com

Medan, 03 Juli 2023


Nomor : S – 52/IAPI-SUMUT.07/2023
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Kepada Yth,
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Di
Tempat

Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Presiden Nomor : 12 Tahun 2021 tentang


Perubahan atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia.
Untuk memberikan pemahaman bagi aparatur agar tidak salah dalam pelaksanaannya
dengan ini kami sampaikan Proposal Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan akan diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) dan dimana
para pengajar berasal dari para Tenaga Pengajar bersertifikat TOT serta Ahli Pengadaan LKPP
dan Kementerian PUPR yang kompeten.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Ketua Panitia,

Dr. Ahmad Feri Tanjung, SH., MM., Mkn.


PROPOSAL PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

A. Latar Belakang
Sehubungan dengan semakin meningkat jumlah dan jenis pengadaan barang/jasa yang
harus dikelola, diperlukan tenaga pengelola yang baik dan terampil dalam melaksanakan
tugasnya. Pelaksanaan disiplin anggaran harus dijalankan, sehingga dana dan daya dapat
digunakan dengan baik, berdaya guna, dan berhasil guna untuk mencapai tujuan yang akan
dicapai.
Untuk itu diharapkan setiap stake holder yang akan melaksanakan pengadaan barang/jasa
agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik, perlu mengikuti Peningkatan
Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

B. Tujuan
Setelah selesai mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu:
1. Memahami Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa;
2. Memahami Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan
Barang / Jasa;
3. Memahami Evaluasi Kewajaran Harga;
4. Memahami Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi Penawaran.

C. Materi Pelatihan
Materi Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disampaikan selama
2 (dua) hari yang terdiri dari :
MATA PELAJARAN NAMA PENGAJAR
1 Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa
2 Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Instruktur TOT Pengadaan
Dalam Pengadaan Barang / Jasa Barang/Jasa LKPP dan Ahli
3 Evaluasi Kewajaran Harga Pengadaan Barang/Jasa LKPP
4 Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi dan Kementerian PUPR
Penawaran

D. Peserta
Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini dirancang khusus untuk:
1. Kepala UKPBJ;
2. Anggota Kelompok Kerja Pemilihan;
3. Pejabat Pengadaan;
4. Pejabat / Staf terkait yang ditunjuk.

E. Pengajar
Para pengajar pada Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini
adalah para Instruktur TOT Pengadaan barang/Jasa LKPP dan sekaligus Ahli Pengadaan
Barang/Jasa LKPP dan dari Kementerian PUPR.
F. Sertifikat
Setiap peserta yang memenuhi persyaratan akan mendapat sertifikat.

G. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Rabu – Jumat, 26 s.d 28 Juli 2023 (Menginap 2 Malam)
Tempat : Hotel Santika Batam
Jl. Engku Putri No. 9, Tlk Tering, Batam Center,
Kota Batam, Kepulauan Riau (29464).

Waktu Registrasi : 26 Juli 2023 pukul : 14.00 Wib s.d Selesai


Waktu Cek in : 26 Juli 2023 mulai pukul : 14.00 Wib
Waktu Cek out : 28 Juli 2023 paling lama pukul : 12.00 s.d Wib

H. Biaya Pelatihan
Biaya paket full board meeting untuk Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah ini :
a. Rp. 5.000.000,_ (Lima Juta Rupiah)/ Full Board
b. Cara pembayaran : Transfer ke rekening No Rekening PT. Bank Sumut KCP - USU
Medan NOMOR: 119-02-04.009934-5 An. Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia.
Pelatihan akan dimulai jika telah melakukan pembayaran.
c. Fasilitas Peserta :
 Narasumber Berpengalaman;
 Modul Pelatihan;
 ATK (Pulpen dan Note);
 Sertifikat Pelatihan;
 Makan Siang, Coffe Break dan Makan Malam;
 Akomodasi selama 2 (dua) Malam.

I. Informasi

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Panitia Penyelenggara (Sdr. Jufri -
HP/WA: 082366991000 / Ira – HP/WA : 081397576258).

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 03 Juli 2023


Ketua Panitia,

Dr. Ahmad Feri Tanjung, SH., MM., Mkn.


RENCANA RUNDOWN KEGIATAN
PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

26 Juli 2023
WAKTU KEGIATAN PENGAJAR
14.00 – Selesai Registrasi Peserta
Panitia
14.00 – Selesai Cek In Hotel
19.00 – 19.30 Pembukaan
Dr. Ahmad Feri
Tanjung,SH,
Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan MM.,M.Kn
19.30 – 21.00
Barang/Jasa Ahli Pengadaan
Barang/Jasa
LKPP

27 Juli 2023
WAKTU KEGIATAN PENGAJAR
Implementasi Penggunaan Produk Dalam
08.00 – 10.00 Negeri Dalam Pengadaan Barang / Jasa

10.00 – 10.15 Coffee Break


Implementasi Penggunaan Produk Dalam
10.15 – 12.00 Negeri Dalam Pengadaan Barang / Jasa
Fani Dhuha
12.00 – 13.30 ISOMA Kementerian
PUPR
Evaluasi Kewajaran Harga
13.30 – 15.30

15.30 – 16.00 Coffee Break

16.00 – 17.00 Evaluasi Kewajaran Harga

28 Juli 2023
WAKTU KEGIATAN PENGAJAR
Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi
08.00 – 10.00 Penawaran; Jufri Antoni, ST,
M.Si
10.00 – 10.15 Coffee Break Ahli Pengadaan
Barang/Jasa
10.15 – 12.00 Simulasi /Tanya Jawab LKPP
12.00 – 12.15 Penutupan / Cek Out Hotel
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

A. Latar Belakang
Sehubungan dengan semakin meningkat jumlah dan jenis pengadaan barang/jasa yang harus
dikelola, diperlukan tenaga pengelola yang baik dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.
Pelaksanaan disiplin anggaran harus dijalankan, sehingga dana dan daya dapat digunakan dengan
baik, berdaya guna, dan berhasil guna untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu diharapkan setiap stake holder yang akan melaksanakan pengadaan barang/jasa
agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik, perlu mengikuti Peningkatan
Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu, Dewan Pimpinan Daerah
Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Sumatera Utara merupakan penyelenggara diklat tersebut
menyelenggarakan Diklat Pengadaan Barang/Jasa.

B. Tujuan

Setelah selesai mengikuti Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini,
peserta diharapkan mampu:
1. Memahami Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa;
2. Memahami Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang /
Jasa;
3. Memahami Evaluasi Kewajaran Harga;
4. Memahami Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi Penawaran.

C. Materi Pembelajaran
Selama mengikuti Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini,
peserta akan memperoleh materi sebagai berikut :

1. Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang Jasa


Materai Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang Jasa ini akan menjelaskan bahwa
berdasarkan fakta, pengadaan barang dan jasa adalah bidang yang paling rawan korupsi karena
berurusan dengan jumlah uang yang sangat besar. Pemerintah daerah kadang-kadang tidak
memiliki kemampuan untuk merinci kebutuhannya, terutama di bidang teknologi tinggi.
Hal – hal yang menyebabkan proses pengadaan barang dan jasa terjebak kasus korupsi
diantaranya adalah karena spesifikasi barang yang diterima tidak sesuai kontrak dan rekanan
pengadaan barang dan jasa tidak menyelesaikan pekerjaan. Beberapa modus korupsi yang
dilakukan berdasarkan analisis dari proses perencanaan sampai dengan proses pengawasan adalah
karena adanya persekongkolan, permainan HPS, seperti HPS yang di mark up, suap kepada pihak
terkait, dan manipulasi pemilihan pemenang tender PBJ. Hal-hal lain yang perlu menjadi perhatian
antara lain :

1. Lemahnya proses perencanaan program dan anggaran sehingga rentan diintervensi hal
yang harus kita lakukan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan integrasi antara
perencanaan, penganggaran, dan pbj (KRISNA-Bappenas, RKA K/L, Kemenkeu, dan
SIRUP-LKPP, Konsolidasi pengadaan, dan sentralisasi pengadaan untuk PBJ kompleks
dan bernilai besar.
2. Minimnya sumber data dan acuan dalam penyusunan standarisasi kualitas dan harga
barang/jasa & penyusunan HPS, solusi/rekomendasi yang harus dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan perluasan e-katalog dan penguatan
terhadap database harga dan spesifikasi barang dan jasa.
3. E-Procurement yang masih memiliki kelemahan
4. Terdapat keterbatasan aplikasi vendor manajemen system
5. Organisasi ULP di Indonesia belum permanen
6. Belum memadainya pengelolaan SDM pelaksana pengadaan
7. Definisi prinsip efisien pada perpres adalah harga murah bukan harga terbaik (value for
money)
8. Lemahnya pengawasan PBJ, hal yang harus dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan
mendorong APIP agar melakukan pengawasan sejak awal tahapan perencanaan sampai
barang dan jasa tersebut dimanfaatkan.

Kemudian karakteristik pengadaan barang/jasa pemerintah dan interaksi para pihak


didalam penentuan penyedia barang/jasa bersifat transaksional dan Potensi konfllik kepentingan
(Conflict Of Interest) yang sangat tinggi sehingga berkorelasi positif dengan potensi korupsi dalam
pengadaan barang dan jasa.

2. Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang / Jasa


Produk Dalam Negeri adalah Barang dan Jasa, termasuk rancang bangun dan perekayasaan,
yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia,
menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja warga negara Indonesia, dan prosesnya
menggunakan bahan baku atau komponen yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri.
(Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri)
Peran PPK dalam P3DN antara lain :
1. PPK melaksanakan penyusunan Perencanaan Pengadaan untuk tahun anggaran berikutnya
sesuai kebutuhan Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah yang tercantum dalam RKA
Kementerian/Lembaga atau RKA Pemerintah Daerah.
2. PPK memulai perencanaan pengadaan dengan menyusun identifikasi kebutuhan dengan
mencari, mengumpulkan, meneliti, serta mencatat data dan informasi terkait kebutuhan
barang/jasa yang bertujuan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja yang terdapat pada
Renja-K/L atau Renja-SKPD termasuk Penggunaan Produk Dalam Negeri
3. PPK Mengalokasikan paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari nilai anggaran belanja
barang/jasa yang dikelolanya untuk penggunaan produk usaha kecil dan/atau koperasi dari hasil
produksi dalam negeri
4. PPK memperhitungkan kewajiban penggunaan produk dalam negeri, termasuk rancang bangun
dan perekayasaan nasional, apabila terdapat produk dalam negeri yang memiliki penjumlahan
nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan
(BMP) paling sedikit 40% (empat puluh persen).
5. Pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian dalam negeri

3. Evaluasi Kewajaran Harga

Dengan banyaknya penawaran dari Penyedia yang semakin kompetitif dan adanya
fenomena Peserta pada Tender barang/jasa lainnya dan Pekerjaan Konstruksi menyampaikan
penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
yang berpotensi pada kualitas pekerjaan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
Disamping itu masih sering ditemukannya perbedaan persepsi antara Kelompok Kerja
Pemilihan (Pokja Pemilihan) maupun penolakan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
karena ditemukannya ketidaksesuaian dalam pelaksanaan evaluasi kewajaran harga, maka
untuk menjaga kualitas pekerjaan dan mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan di
kemudian hari, perlu adanya penjelasan yang lebih rinci mengenai tata cara pelaksanaan
klarifikasi dan evaluasi kewajaran harga untuk penawaran di bawah 80% (delapan puluh
persen) dari nilai HPS.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam evaluasi kewajaran harga meliputi :
a. Persiapan dan Pelaksanaan Evaluasi Kewajaran Harga untuk Penawaran di bawah 80%
(delapan puluh persen) dari nilai HPS pada Tender Barang/Jasa Lainnya
b. Persiapan dan Pelaksanaan Klarifikasi dan Evaluasi Kewajaran Harga untuk Penawaran
di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS pada Tender Pekerjaan Konstruksi
c. Tindak lanjut terhadap penawaran Calon Penyedia di bawah 80% (delapan puluh persen)
dari nilai HPS/Pagu Anggaran dan Calon Penyedia tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari HPS untuk Tender Barang/Jasa
Lainnya/Pekerjaan Konstruksi dan 5% (lima persen) dari Pagu Anggaran untuk
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.

4. Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi Penawaran


Pelaksanaan pemilihan Penyedia dilakukan oleh PPK dan Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan sesuai metode pemilihan, dengan ketentuan:
a. PPK melaksanakan E-purchasing dengan nilai pagu paling sedikit di atas Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).
b. Pejabat Pengadaan melaksanakan:
1. E-purchasing dengan nilai pagu paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
dan
2. Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung untuk pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai HPS paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) atau Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
c. Pokja Pemilihan melaksanakan Tender/Seleksi, Tender Cepat, dan Penunjukan Langsung.
d. Pelaku pelaksanaan pengadaan khusus diatur lebih lanjut dalam Peraturan LKPP terkait
Pengadaan Khusus.
Pelaksanaan pemilihan melalui tender/seleksi meliputi:
1. Pelaksanaan kualifikasi
2. Pengumuman dan/atau undangan
3. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan
4. Pemberian penjelasan
5. Penyampaian dokumen penawaran
6. Evaluasi dokumen penawaran
7. Penetapan dan pengumuman pemenang
8. Sanggah
9. Sanggah Banding (Khusus Pekerjaan Konstruksi).
D. Sasaran Peserta
Sasaran peserta yang diharapkan pada Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ini minimal 30 (tiga puluh) orang peserta yang berasal dari :
1. Kepala UKPBJ;
2. Anggota Kelompok Kerja Pemilihan;
3. Pejabat Pengadaan;
4. Pejabat/staf terkait yang ditunjuk.

E. Narasumber / Tenaga Pengajar


Narasumber / Tenaga Pengajar pada Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ini adalah para Ahli Pengadaan Barang/Jasa LKPP yang juga merupakan
Instruktur TOT Pengadaan barang/Jasa yang bersertifikat dari LKPP dan dari Kementerian PUPR
yaitu :
1. Dr. Ahmad Feri Tanjung, SH, MM, M.Kn.
2. Fani Dhuha, ST, M.Sc
3. Jufri Antoni, ST, M.Si.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini akan
dilaksanakan melalui paket full board meeting selama 3 (tiga) hari dan disediakan penginapan
selama 2 (dua) malam yaitu :
Hari/Tanggal : Rabu – Jumat, 26 s.d 28 Juli 2023 (Menginap 2 Malam)
Pukul : 08.00 Wib s.d Selesai
Tempat : Hotel Santika Batam
Jl. Engku Putri No. 9, Tlk Tering, Batam Center,
Kota Batam, Kepulauan Riau (29464).

Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Peningkatan Kapasitas Pelaku


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini disampaikan untuk dapat menjadi perhatian dan
pertimbangan dalam pelaksanaannya.

Ketua Panitia,

Dr. Ahmad Feri Tanjung, SH.,M.M.,M.Kn

Anda mungkin juga menyukai