Proposal Biro PBJ Sumut - Rev.2-1
Proposal Biro PBJ Sumut - Rev.2-1
Kepada Yth,
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Di
Tempat
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Ketua Panitia,
A. Latar Belakang
Sehubungan dengan semakin meningkat jumlah dan jenis pengadaan barang/jasa yang
harus dikelola, diperlukan tenaga pengelola yang baik dan terampil dalam melaksanakan
tugasnya. Pelaksanaan disiplin anggaran harus dijalankan, sehingga dana dan daya dapat
digunakan dengan baik, berdaya guna, dan berhasil guna untuk mencapai tujuan yang akan
dicapai.
Untuk itu diharapkan setiap stake holder yang akan melaksanakan pengadaan barang/jasa
agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik, perlu mengikuti Peningkatan
Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
B. Tujuan
Setelah selesai mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu:
1. Memahami Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa;
2. Memahami Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan
Barang / Jasa;
3. Memahami Evaluasi Kewajaran Harga;
4. Memahami Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi Penawaran.
C. Materi Pelatihan
Materi Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disampaikan selama
2 (dua) hari yang terdiri dari :
MATA PELAJARAN NAMA PENGAJAR
1 Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa
2 Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Instruktur TOT Pengadaan
Dalam Pengadaan Barang / Jasa Barang/Jasa LKPP dan Ahli
3 Evaluasi Kewajaran Harga Pengadaan Barang/Jasa LKPP
4 Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi dan Kementerian PUPR
Penawaran
D. Peserta
Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini dirancang khusus untuk:
1. Kepala UKPBJ;
2. Anggota Kelompok Kerja Pemilihan;
3. Pejabat Pengadaan;
4. Pejabat / Staf terkait yang ditunjuk.
E. Pengajar
Para pengajar pada Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini
adalah para Instruktur TOT Pengadaan barang/Jasa LKPP dan sekaligus Ahli Pengadaan
Barang/Jasa LKPP dan dari Kementerian PUPR.
F. Sertifikat
Setiap peserta yang memenuhi persyaratan akan mendapat sertifikat.
H. Biaya Pelatihan
Biaya paket full board meeting untuk Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah ini :
a. Rp. 5.000.000,_ (Lima Juta Rupiah)/ Full Board
b. Cara pembayaran : Transfer ke rekening No Rekening PT. Bank Sumut KCP - USU
Medan NOMOR: 119-02-04.009934-5 An. Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia.
Pelatihan akan dimulai jika telah melakukan pembayaran.
c. Fasilitas Peserta :
Narasumber Berpengalaman;
Modul Pelatihan;
ATK (Pulpen dan Note);
Sertifikat Pelatihan;
Makan Siang, Coffe Break dan Makan Malam;
Akomodasi selama 2 (dua) Malam.
I. Informasi
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Panitia Penyelenggara (Sdr. Jufri -
HP/WA: 082366991000 / Ira – HP/WA : 081397576258).
26 Juli 2023
WAKTU KEGIATAN PENGAJAR
14.00 – Selesai Registrasi Peserta
Panitia
14.00 – Selesai Cek In Hotel
19.00 – 19.30 Pembukaan
Dr. Ahmad Feri
Tanjung,SH,
Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan MM.,M.Kn
19.30 – 21.00
Barang/Jasa Ahli Pengadaan
Barang/Jasa
LKPP
27 Juli 2023
WAKTU KEGIATAN PENGAJAR
Implementasi Penggunaan Produk Dalam
08.00 – 10.00 Negeri Dalam Pengadaan Barang / Jasa
28 Juli 2023
WAKTU KEGIATAN PENGAJAR
Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi
08.00 – 10.00 Penawaran; Jufri Antoni, ST,
M.Si
10.00 – 10.15 Coffee Break Ahli Pengadaan
Barang/Jasa
10.15 – 12.00 Simulasi /Tanya Jawab LKPP
12.00 – 12.15 Penutupan / Cek Out Hotel
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
A. Latar Belakang
Sehubungan dengan semakin meningkat jumlah dan jenis pengadaan barang/jasa yang harus
dikelola, diperlukan tenaga pengelola yang baik dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.
Pelaksanaan disiplin anggaran harus dijalankan, sehingga dana dan daya dapat digunakan dengan
baik, berdaya guna, dan berhasil guna untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu diharapkan setiap stake holder yang akan melaksanakan pengadaan barang/jasa
agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik, perlu mengikuti Peningkatan
Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu, Dewan Pimpinan Daerah
Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Sumatera Utara merupakan penyelenggara diklat tersebut
menyelenggarakan Diklat Pengadaan Barang/Jasa.
B. Tujuan
Setelah selesai mengikuti Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini,
peserta diharapkan mampu:
1. Memahami Pencegahan Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa;
2. Memahami Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang /
Jasa;
3. Memahami Evaluasi Kewajaran Harga;
4. Memahami Tindakan Post Bidding Dalam Evaluasi Penawaran.
C. Materi Pembelajaran
Selama mengikuti Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini,
peserta akan memperoleh materi sebagai berikut :
1. Lemahnya proses perencanaan program dan anggaran sehingga rentan diintervensi hal
yang harus kita lakukan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan integrasi antara
perencanaan, penganggaran, dan pbj (KRISNA-Bappenas, RKA K/L, Kemenkeu, dan
SIRUP-LKPP, Konsolidasi pengadaan, dan sentralisasi pengadaan untuk PBJ kompleks
dan bernilai besar.
2. Minimnya sumber data dan acuan dalam penyusunan standarisasi kualitas dan harga
barang/jasa & penyusunan HPS, solusi/rekomendasi yang harus dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan perluasan e-katalog dan penguatan
terhadap database harga dan spesifikasi barang dan jasa.
3. E-Procurement yang masih memiliki kelemahan
4. Terdapat keterbatasan aplikasi vendor manajemen system
5. Organisasi ULP di Indonesia belum permanen
6. Belum memadainya pengelolaan SDM pelaksana pengadaan
7. Definisi prinsip efisien pada perpres adalah harga murah bukan harga terbaik (value for
money)
8. Lemahnya pengawasan PBJ, hal yang harus dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan
mendorong APIP agar melakukan pengawasan sejak awal tahapan perencanaan sampai
barang dan jasa tersebut dimanfaatkan.
Dengan banyaknya penawaran dari Penyedia yang semakin kompetitif dan adanya
fenomena Peserta pada Tender barang/jasa lainnya dan Pekerjaan Konstruksi menyampaikan
penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
yang berpotensi pada kualitas pekerjaan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
Disamping itu masih sering ditemukannya perbedaan persepsi antara Kelompok Kerja
Pemilihan (Pokja Pemilihan) maupun penolakan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
karena ditemukannya ketidaksesuaian dalam pelaksanaan evaluasi kewajaran harga, maka
untuk menjaga kualitas pekerjaan dan mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan di
kemudian hari, perlu adanya penjelasan yang lebih rinci mengenai tata cara pelaksanaan
klarifikasi dan evaluasi kewajaran harga untuk penawaran di bawah 80% (delapan puluh
persen) dari nilai HPS.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam evaluasi kewajaran harga meliputi :
a. Persiapan dan Pelaksanaan Evaluasi Kewajaran Harga untuk Penawaran di bawah 80%
(delapan puluh persen) dari nilai HPS pada Tender Barang/Jasa Lainnya
b. Persiapan dan Pelaksanaan Klarifikasi dan Evaluasi Kewajaran Harga untuk Penawaran
di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS pada Tender Pekerjaan Konstruksi
c. Tindak lanjut terhadap penawaran Calon Penyedia di bawah 80% (delapan puluh persen)
dari nilai HPS/Pagu Anggaran dan Calon Penyedia tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari HPS untuk Tender Barang/Jasa
Lainnya/Pekerjaan Konstruksi dan 5% (lima persen) dari Pagu Anggaran untuk
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.
Ketua Panitia,