Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DARING

Sekolah : SMP NEGERI 30 SEMARANG


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas : VII
Materi Pokok : Dinamika Kependudukan Indonesia
Alokasi Waktu : 60 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab, peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi jumlah penduduk di Indonesia
2. Menganalisis dampak kepadatan penduduk di Indonesia
3. Menganalisis persebaran penduduk di Indonesia
4. Mengidentifikasi komposisi penduduk berdasarkan kriteria
5. Menganalisis pertumbuhan dan kualitas penduduk di Indonesia
6. Menganalisis keragaman etnik dan budaya di Indonesia
B. Alat, Media, dan Sumber
Alat, Media, dan Sumber
Media  PPT Alat  komputer Sumber  Buku Paket
 Gambar Peta  Jaringan Internet  Internet
Kepadatan Penduduk  Proyektor dan LCD
 Google Meet
C. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran Nilai Waktu
Karakter (menit)
Kegiatan a. Guru menyapa dan mengucapkan salam, Sopan 10
Pendahuluan kemudian siswa menjawab salam santun, menit
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk Religius,
memimpin doa sebelum pelaksanaan Percaya
kegiatan belajar mengajar dimulai, guru diri,
dan siswa berdoa bersama Toleransi
c. Guru melakukan presensi melalui
whatsapp
Tahap 1 : menyampaikan tujuan dan
motivasi
d. Guru menyampaikan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pada pertemuan
sebelumnya
Kegiatan Tahap 2 : Menyajikan Informasi Berpikir 40
Inti a. Guru menyampaikan materi pembelajaran kritis, menit
dinamika kependudukan Indonesia Percaya
melalui media powerpoint diri
b. Siswa melihat dan memahami penjelasan
materi yang dijelaskan oleh guru
c. Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang materi yang dipelajari
d. Siswa yang menjawab pertanyaan
mendapatkan nilai
Kegiatan Tahap 3. Penarikan Kesimpulan Sopan 10
Penutup a. Guru meminta siswa menyampaikan dan menit
kesimpulan atas materi yang sudah santun
dipelajari selama pembelajaran dalam
berlangsung menjawab
b.Guru meminta siswa menonton dan salam,
menjawab pertanyaan yang tersedia di Tanggung
video pembelajaran di youtube agar dapat jawab
menambah pemahaman tentang materi
c. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
d.Guru menutup kelas dengan
mengucapkan salam dan siswa menjawab
salam.
Total Alokasi Waktu 60
menit
D. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan : Menjawab pertanyaan di kolom komentar video
pembelajaran youtube
2. Penilaian Keterampilan : Praktik (mengemukakan pendapat)
3. Penilaian Sikap : Pengamatan (Sopan santun, religius, berpikir kritis,
percaya diri, toleransi, dan tanggungjawab)

Mengetahui, Semarang, 16 Agustus 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPS,
SMP Negeri 30 Semarang

Sri Puji Marimah Yuliana, S.Pd.,M.Pd Dina Nisrina


NIP. 196203311983032006 NIM. 3601418044
ALAT EVALUASI

A. Pengayaan
Mencari bacaan atau artikel di Internet mengenai permasalahan kependudukan di Indonesia
- Peserta didik mencari artikel mengenai permasalahan kependudukan di Indonesia
- Peserta didik membaca dan memahami isi artikel
- Peserta didik memberikan kesimpulan dan solusi terhadap permasalahan
B. Remidial
1. Menurut anda, Indonesia merupakan negara yang memiliki kepadatan penduduk tinggi
atau rendah? Jelaskan alasannya!
2. Bagaimana dampak kepadatan penduduk bagi kehidupan sosial budaya, ekonomi, dan
kesehatan masyarakat?
C. Kognitif
Lembar Kerja Peserta Didik
1. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Jumlah
penduduk yang besar dapat mendatangkan keuntungan bagi Indonesia apabila jumlah
penduduk usia produktif yang berkualitas sehingga dapat mengelola kekayaan sumber
daya alam di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak menjadikan
Indonesia menempati urutan ke … sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
2. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor alami dan faktor non alami. Yang
merupakan faktor non alami dari pertumbuhan penduduk adalah…
a. Kelahiran dan imigrasi
b. Imigrasi dan emigrasi
c. Kelahiran dan kematian
d. Kematian dan emigrasi
3. Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan suatu permasalahan
tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Di bawah ini yang merupakan provinsi
dengan jumlah penduduk tersedikit di Indonesia ialah…
a. Jawa Tengah
b. Sumatera Selatan
c. Jawa Timur
d. Papua
4. Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/umur, jenis
kelamin, pekerjaan, agama, dan lain-lain. Permasalahan dalam komposisi penduduk
salah satunya ialah apabila jumlah penduduk usia produktif lebih sedikit daripada jumlah
penduduk usia belum produktif dan non produktif. Yang tergolong penduduk
nonproduktif berada pada rentang usia…
a. 0-15 Tahun
b. >65 tahun
c. 15-64 tahun
d. 09-17 tahun
5. Indonesia kaya akan bentuk rumah adat di setiap daerah yang memiliki perbedaan antara
daerah yang satu dan daerah lainnya. dibawah ini yang merupakan rumah adat Provinsi
Papua ialah….
a.

b.

c.
d.

Kunci Jawaban
1. D
2. B
3. D
4. B
5. A

D. Psikomotorik

No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah


. Rasa Ingin Ketrampilan Ketrampilan Skor
Tahu Berkomunikasi Mengemukakan
Pendapat
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
E. Afektif

No Nama Disiplin Sopan Religius Percaya Berpikir Tanggung Keterangan


Santun Diri Kritis Jawab

Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
MATERI DINAMIKA KEPENDUDUKAN

A. Jumlah Penduduk Indonesia


Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa.
Indonesia berada pada urutan ke empat negara dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Tabel 1.1 Peringkat jumlah penduduk di Dunia

Peringkat Nama Negara Jumlah Penduduk


(juta jiwa)
1 Cina 1.398 (2019)
2 India 1.366 (2019)
3 Amerika Serikat 328,2 (2019)
4 Indonesia 270,20 (2020)
B. Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk di Indonesia
Faktor-faktor penyebab perbedaan kepadataan penduduk di wilayah Indonesia :
1. Jumlah kelahiran yang tinggi dan kematian yang rendah
2. Pusat pemerintahan berada di Indonesia bagian barat. Banyak masyarakat desa yang
berfikir bahwa hidup di Jawa akan memberikan kesejahteraan.
3. Kondisi Iklim dan Geografis yang Lebih Bagus Pulau jawa merupakan salah satu
pulau dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Seringnya gunung berapi
meletus pada zaman dulu maupun di era modern ini selain memberikan dampak
negative juga memberikan dampak positif.
4. Sejarah Kerajaan-kerajaan Besar dan Penjajahan Kerajaan-kerajaan besar baik
kerajaan Islam, Hindu, dan Buddha cukup banyak yang berkembang di Pulau Jawa.
Hal ini menyebabkan masyarakat pada zaman dulu menjadikan Pulau Jawa sebagai
pusat aktivitas penduduk karena merasa terlindungi bila hidup berkelompok
dibanding sendirian.
5. Kurangnya Lapangan Kerja di Daerah Lain Karena Jawa menjadi pusat
pemerintahan dan didukung dengan bagusnya kondisi geografis, maka
bermunculanlah industri-industri besar di pulau jawa.
6. Program Transmigrasi Tidak Berjalan Maksimal Pemerintah yang menyadari
ketidakseimbangan ini mecoba untuk membuat program transmigrasi (perpindahan
penduduk).
7. Gengsi dan Gaya Hidup
C. Dampak Jumlah Penduduk Indonesia
Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia memberikan pengaruh baik pengaruh positif
maupun negatif bagi masyarakatnya, diantaranya sebagai berikut :
1. Dampak Positif
a. Penduduk usia produktif yang berlimpah
b. Meningkatnya tingkat produktifitas
2. Dampak Negatif
Dampak negatif muncul apabila jumlah penduduk yang banyak tersebut memiliki
kualitas yang rendah, dilihat dari aspek pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraannya.
a. Meningkatnya angka pengangguran
b. Meningkatnya angka kriminalitas
c. Meningkatnya angka kemiskinan
d. Kesehatan masyarakat mengalami penurunan
e. Berkembangnya pemukiman tidak layak huni
f. Banyaknya limbah dan polusi
D. Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk dari
suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar .secara merata atau tidak.
Persebaran penduduk dapat dilihat dari kepadatan penduduk suatu daerah. Kepadatan
penduduk merupakan indikator adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki oleh suatu
wilayah. Wilayah yang memiliki sumber daya yang berkualitas baik fisik maupun
manusianya akan dipadati oleh penduduk.
Peersebaran penduduk Indonesia dapat dibilang masih kurang merata, penduduk
masih terpusat pada wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan sehingga pada
wilayah-wilayah tertentu mengalami kepadatan pendudk yang sangat tinggi. Sedangkan
wilayah lain yang memiliki jarak dan akses yang jauh memiliki tingkat kepadatan
penduduk yang rendah atau kekurangan jumlah penduduk (under population).

Tabel 1.2 7 Provinsi terpadat di Indonesia

No Nama Provinsi Jumlah Penduduk


1. Jawa Barat 48,2 juta jiwa
2. Jawa Timur 40,6 juta jiwa
3. Jawa Tengah 36,5 juta jiwa
4. Sumatera Utara 14,8 juta jiwa
5. Banten 11,9 juta jiwa
6. DKI Jakarta 10,5 juta jiwa
7. Sulawesi Selatan 9 juta jiwa

Tabel 1.3 7 Provinsi di Indonesia yang mengalami under population

No Nama Provinsi Jumlah Penduduk


1. Kalimantan Utara 701, 8 ribu jiwa
2. Gorontalo 1,17 juta jiwa
3. Papua Barat 1,13 juta jiwa
4. Maluku Utara 1,28 juta jiwa
5. Sulawesi Barat 1,41 juta jiwa
6. Bangka Belitung 1,45 juta jiwa
7. Maluku 1,8 juta jiwa

Berdasarkan kedua tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa provinsi dengan


jumlah penduduk terpadat ialah Provinsi Jawa Barat yakni sebesar 18,3% dari
keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. sedangkan jumlah penduduk yang paling
sedikit berada pada provinsi Kalimantan Utara yakni hanya sebesar 0,3% dari
keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia.
Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata menjadi permasalahan tersendiri
bagi pelaksanaan pembangunan negara. Oleh karena itu perlu adanya dilakukan upaya
pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi yang ada di Indonesia
dapat dikembangkan secara optimal. Salah satu bentuk upaya pemerataan penduduk ialah
dengan adanya perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang jarang
penduduknya.
Bentuk ketidak merataan pembangunan di Indonesia dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk terpusat di Pulau Jawa dimana dekat dengan pusat pemerintahan yakni Ibu
Kota Jakarta. Tidak mengherankan apabila sarana dan prasarana di Pulau Jawa lebih
maju dan lengkap dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
E. Komposisi Penduduk Indonesia
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/umur,
jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena
dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam
pelaksanaan pembangunan.
1. Komposisi penduduk berdasarkan usia
Komposisi penduduk berdasarkan usia dapat dibedakan menjadi tiga yakni usia
belum produktif, produktif dan usia nonproduktif.

0-14 tahun Belum produktif


15-64 tahun Produktif
>65 Nonproduktif
Permasalahan dalam komposisi penduduk salah satunya ialah apabila jumlah
penduduuk dengan usia belum produktif dan nonproduktif lebih banyak dibandingkan
usia produktifnya. Hal tersebut karena apabila keduanya lebih banyak maka penduduk
usia produktif akan menanggung hidup penduduk belum dan nonproduktif. Sehingga
angka ketergantungan hidup semakin tinggi.
Saat ini Indoonesia mengalami peristiwa bonus demografi, yaitu kondisi dimana
usia penduduk produktif lebih banyak dibandingkan usia penduduk belum dan
nonproduktif. Hal tersebut merupakan bentuk dari keberhasilan program kerja
pemerintah yakni program keluarga berencana (KB).
2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dibutuhkan untuk menghitung
angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan
untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sesuai dengan
karakteristiknya, misalnya pekerjaan, tanggung jawab, pengembangan pendidikan,
dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan kemampuan penduduk.
Pada zaman dahulu, kaum laki-laki lebih dominan dalam hal pekerjaan dan
mempertahankan diri. Pada saat itu, teknologi masih sangat sederhana sehingga hanya
penduduk yang memiliki tenaga dan kemampuan fisik yang kuat yang dapat bertahan
hidup. Akan tetapi, setelah teknologi berkembang dengan pesat dan lebih modern,
muncul pula emansipasi wanita yang menjaPendikan hampir semua jenis pekerjaan
yang biasa dilakukan oleh laki-laki juga dapat dikerjakan oleh kaum perempuan.
F. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang
menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Terdapat 3 faktor utama
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk diantaranya :
1. Kelahiran (faktor alami)
2. Kematian (faktor alami)
3. Migrasi (faktor non alami).
Bentuk-bentuk migrasi :
a. Migrasi Internasional (dari satu negara ke negara lain)
- Imigrasi (masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap)
- Emigrasi (keluarnya penduduk dari satu negara ke negara lain)
- Remigrasi (kembalinya imigran ke negara asalnya)
b. Migrasi Nasional/Internal (di dalam satu negara)
- Urbanisasi (perpindahan dari desa ke kota)
- Ruralisasi (perpindahan dari kota ke desa)
- Transmigrasi (Program pemerintah yang merupakan perpindahan penduduk
dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarag penduduknya dalam
wilayah RI.
Angka kelahiran bersifat menambah dan angka kematian bersifat mengurangi
jumlah penduduk. Sedangkan migrasi dapat bersifat menambah (imigrasi/migrasi masuk),
dan bersifat mengurangi (emigrasi/migrasi keluar).

Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia termasuk dalam kategori sedang.


Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun selama 2010-2020 rata-rata sebesar 1,25 persen,
melambat dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 1,49 persen. Penduduk
Indonesia didominasi usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah mencapai 191,08 juta
jiwa (70,72%). Jumlah itu jauh melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun)
sebanyak 63,03 juta jiwa (23,33%), dan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas) sebanyak
16,07 juta jiwa (5,95%).

Pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat banyak menjadikan Indonesia


berada pada urutan ke empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat tersebut menyebabkan beberapa hal berikut ini
:

1. Pertumbuhan penduduk usia muda yang sangat cepat menyebabkan tingginya angka
pengangguran
2. Persebaran penduduk tidak merata
3. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda
yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi
4. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan
5. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk.

Faktor yang mempengaruhi kualiitas penduduk :

1. Mata pencaharian (ekonomi)


Mata pencaharian merupakan salah satu tolak ukur kualitas penduduk.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi serta jumlah lapangan pekerjaan yang tidak
sebanding dengan pertumbuhan penduduknya mengakibatkan jumlah angkatan kerja
yang tidak mendapatkan pekerjaan akibat persaingannya yang sangat ketat.
Mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, berbeda dengan
di negara maju yang sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri.
2. Faktor pendidikan
Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah dalam
kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk
yang terjadi dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan, redahnya tingkat
kesejahteraan yang kemudian dapat berpengaruh pada pendapatan per kapita
masyarakat. Rendahnya pendapatan dapat menyebabkan orang tua tidak mampu
menyekolahkan anaknya sehingga banyak anak yang putus sekolah atau berhenti
sekolah sebelum tamat.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui pendidikan,
pemerintah membuat program bantuan operasional sekolah (BOS), program wajib
belajar, dan sebagainya. Akan tetapi masih banyak hambatan yang dialami sehingga
saat ini tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
3. Faktor kesehatan
Selain itu, tingkat kesehatan juga berpengaruh terhadap kualitas penduduk.
Tingkat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan
usia harapan hidup penduduknya. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi
dan angka harapan hidup yang rendah dibandingkan negara-negara maju lainnya.
G. Keragaman Etnik dan Budaya
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagamannya, baik agama,
budaya, etnik/suku bangsa, dan bahasa. Etnik atau suku bangsa menurut Koentjaraningrat
ialah sekelompok manusia yang mempunyai kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran
budaya tersebut sehingga menjadi identitas. Suku bangsa merupakan gabungan sosial
yang dibedakan dari golongan-golongan sosial sebab mempunyai ciri-ciri yang paling
mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta kebudayaan. Ciri-
ciri suku bangsa memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan nenek
moyang. Ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya antara lain
ialah bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal.
Berdasarkan data BPS tahun 2010 di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa yang
mempunyai berbagai perbedaan yang membentuk keanekaragaman Indonesia.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia sangat beragam. Keragaman
tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Masyarakat yang tinggal didaerah
pegunungan lebih banyak menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian sehingga
berkembang kehidupan sosial budaya petani. Sedangkan masyarakat yang tinggal
didaerah pantai mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, maka
berkembanglah kehidupan sosial budaya masyarakat nelayan.
Keragaman bangsa Indonesia juga terlihat pada keragaman rumah adat, pakaian
adat, serta tarian daerah pada setiap wilayah yang memiliki karakteristiknya tersendiri.
Keanekaragaman tersebut patut dilestarikan dan dijaga keasliannya.
1. Rumah adat
Indonesia kaya akan budaya dengan terdapatnya wujud keanekaragaman budaya
bangsa kita yang tersebar di berbagai provinsi pada umumnya, hal yang paling
konkrit adalah adanya rumah adat di setiap daerah provinsi di negara kita. Berikut
contoh rumah adat di setiap daerah di Indonesia

Tabel 1.3 Contoh rumah adat di Indonesia

Nama Daerah Nama Rumah Adat


Nanggroe Aceh Darussalam

Krong Bade
Yogyakarta

Rumah Joglo
Sumatera Barat

Rumah Gadang
Bali

Rumah adat Gapura Candi Bentar


Papua

Rumah adat Honai


Sulawesi Utara

Rumah adat Istana Buton


Kalimantan Timur

Rumah adat Lamin


Nusa Tenggara Timur

M
usalaki
Kalimantan Tengah

Bet
ang
2. Pakaian daerah
Salah satu bentuk keanekaragaman Indonesia ialah adanya pakaian daerah yang
menjadi ciri khas masing-masing daerah di Indonesia.
Tabel 1.4 Contoh pakaian daerah di Indonesia

Nama Daerah Pakaian Adat


Jakarta (Betawi)

Sad
ariah
Jawa Tengah

Ke
baya
Nusa Tenggara Timur

Pakaia
n adat Suku Rote
Sumatera Selatan

Aesan Gede
Aceh

Balang

3. Tarian daerah
Tari merupakan salah satu aspek seni untuk mengungkapkan perasaan melalui
gerak. Tarian setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiiri. Biasanya memiliki makna
dan simbol tertentu yang terkandung di dalamnya.
Gambar 1.1 Tari Kecak dari Bali

Gambar 1.2 Tari Gambyong dari Jawa Tengah

Gambar 1.3 Tari Saman dari Aceh

Anda mungkin juga menyukai