Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238

Vol. 4 No. 1 Januari 2022


DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407

PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENENTUKAN RUTE


TERPENDEK DARI PUSAT KOTA SURABAYA KE TEMPAT BERSEJARAH

Maria Chatrin Bunaen1), Hanna Pratiwi2), Yosefina Finsensia Riti3)


123
Program Studi lmu Informatika, Universitas Katolik Darma Cendika
Jalan Dr. Ir. H. Soekarno No.201, Surabaya - Indonesia
email: 1maria.chatrin@student.ukdc.ac.id, 2hannapratiwi@student.ukdc.ac.id, 3yosefina.riti@ukdc.ac.id

Abstract
Tempat bersejarah merupakan tempat yang sering dikunjungi warga sekitar bahkan
wisatawan dari luar kota maupun mancanegara. Tempat bersejarah merupakan tempat yang wajib
dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah tetapi terdapat permasalahan yang sering terjadi pada
saat ingin menginjungi destinasi tempat bersejarah ini. Permasalahannya adalah rute dari masing-
masing lokasi tempat bersejarahnya sendiri dan juga ketidaktahuan akan rute-rute terpendek dan
tercepat yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute terpendek yang akan
menggunakan Algoritma Dijkstra sebagai metode penelitiannya. Penelitian ini akan disertai dengan
penentuan titik mana saja yang akan dilalui sehingga bisa mendapatkan rute terpendek sehingga bisa
mengurangi waktu berkendara. Akan disertai juga cara penggunaan Algoritma Dijkstra dalam
pencarian rute terpendek untuk lokasi tempat bersejarah ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
terdapat 5 rute terpendek yang bisa dilalui untuk menuju tempat bersejarah melalui titik awal yaitu
Stasiun Gubeng.
Keywords: Tempat Bersejarah, Rute Terpendek, Algoritma Dijkstra, Surabaya
Abstract
Historic places are places that are often visited by local residents and even tourists
from outside the city and abroad. Historic places are places that must be visited by tourists
from outside the area, but there are problems that often occur when they want to visit the
destinations of this historic place. The problem is the route from each historical site location
itself and also the ignorance of the shortest and fastest routes that are more efficient. This
study aims to determine the shortest route that will use Dijkstra's Algorithm as a research
method. This research will be accompanied by determining which points will be passed so
that they can get the shortest route so as to reduce driving time. It will also be accompanied
by how to use Dijkstra's Algorithm in finding the shortest route for the location of this historic
place. The results obtained from this study there are 4 shortest routes that can be taken to get
to historical places through the starting point Gubeng Station.
Keywords— Historic Sites, Shortest Route, Dijkstra's Algorithm, Surabaya

warisan budaya yang ada. Tempat


PENDAHULUAN
bersejarah biasanya dilindungi oleh hukum
Tempat bersejarah merupakan bahkan berbagai tempat bersejarah telah
lokasi yang sering dikunjungi orang diakui sebagai situs bersejarah nasional.
banyak terkhusus orang-orang dari luar Tempat bersejarah ini bisa berupa
kota. Tempat bersejarah merupakan lokasi bangunan atau struktur yang memiliki
dimana bagian sejarah, militer, dan budaya makna lokal, regional, atau nasional.
yang dirawat dan dilestarikan karena nilai Tempat bersejarah akan selalu dipelihara

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 213


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
supaya pengunjung bisa menikmati lokasi keadaan bisa saja berubah drastis saat
serta bisa belajar tentang warisan budaya dilihat waktu tempuhnya sebentar, rute
atau belajar mengenai sejarah yang terjadi. tidak berwarna orange atau merah yang
Banyak sekali manfaat yang didapatkan menandakan kepadatan atau kemacetan,
dari tempat bersejarah, contohnya sebagai tetapi dilokasi ternyata situasi yang
bukti nyata peristiwa sejarah yang bisa berbanding terbalik terjadi kepadatan lalu
diamati saat ini, menjadi wawasan dan lintas sehingga mengakibatkan lamanya
pengetahuan, membantu dalam bidang waktu perjalanan pengunjung. Terlebih
pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan lagi jika pengunjung tersebut mereupakan
lain-lain. Salah satu kota yang memiliki wisatawan dari luar kota yang tidak
banyak tempat bersejarah adalah familiar dengan keadaan padatnya
Surabaya. Surabaya memiliki banyak pengguna jalan di kota Surabaya dan
macam tempat bersejarah yang bisa pastinya tidak begitu mengerti rute-rute
dikunjungi masyarakat Surabaya atau jalan yang ada di Surabaya. Dengan
orang-orang dari luar kota Surabaya, adanya jalur terpendek yang bisa dilalui
diantaranya adalah Tugu Pahlawan, maka perjalanan menuju lokasi tempat
Monumen Kapal Selam, Kawasan bersejarah tidak akan memakan banyak
Jembatan Merah, Gedung Internatio, waktu. Dengan adanya permasalahan
Gedung Cerutu, Gedung Siola (Museum tersebut penelitian yang ingin dilakukan
Surabaya), dan lain-lain. Namun ini akan sangat berguna serta berdampak
permasalahan yang sering dialami para positif dalam menentukan rute terpendek
pengunjung adalah kesulitan dalam dari pusat kota Surabaya ke tempat
memilih rute terpendek dari titik awal bersejarah yang ada di Surabaya
(lokasi berangkat) menuju lokasi menggunakan Algoritma Dijkstra.
bersejarah yang ingin dikunjungi. Hal ini Penelitian terkait penentuan rute
mengakibatkan perjalanan ke lokasi terpendek sudah banyak dilakukan dengan
bersejarah tersebut memakan banyak berbagai Algoritma diantaranya adalah
waktu dijalan ditambah lagi padatnya algoritma A*(Ferdiansyah & Ahmad,
pengendara jalan di kota Surabaya, 2013), Floyd (Nasional, Informasi, &
sehingga ini berdampak juga pada jumlah Apriliani, 2018), Dynamic
lokasi bersejarah yang ingin dikunjungi. Programming(Di, n.d.). Khusus pada
Bisa saja seorang atau sekelompok penelitian ini akan menggunakan
pengunjung ingin mendatangi banyak Algoritma Dijkstra. Algoritma Dijkstra
lokasi bersejarah sekaligus dalam sehari, merupakan salah satu algoritma yang
tetapi karena salah memilih rute terpendek sangat populer dari teori graf untuk
pengunjung tersebut hanya bisa menentukan jalur terpendek. Algoritma
berkunjung ke satu atau dua lokasi saja. Dijkstra mencari jalur terpendek dengan
Itulah mengapa pencarian rute terpendek membandingkan bobot terkecil dari node
sangat dibutuhkan dalam hal ini, dan awal sampai node terakhir atau tujuan,
penelitian yang akan dilakukan ini sangat untuk menemukan jalur paling efektif dan
berguna serta bermanfaat untuk efesien untuk ditempuh. Pada tahun 1950,
kedepannya. Sehingga penelitian ini akan menentukan jalur terpendek merupakan
merujuk pada mencari rute terpendek dari masalah yang telah banyak dibahas dan
pusat kota Surabaya ke sejumlah tempat dipelajari. Pencarian jalur terpendek ini
bersejarah menggunakan Algoritma telah diterapkan di berbagai bidang untuk
Dijksta. mengoptimalkan kinerja transmisi
Tidak mudah memang memilih otomatis. Salah satu pencarian jalur
langsung rute terpendek melalui maps terpendek yang paling menarik untuk

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 214


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
dibahas adalah terkait transportasi. penggunaan waktu yang tersingkat dengan
Algoritma Dijkstra dipilih untuk menggunakan algoritma Dijkstra.
penentuan rute terpendek karena dapat Pencarian lintasan terpendek merupakan
menentukan rute terpendek dari graf persoalan optimasi. Nilai pada sisi graph
berbobot dimana bobotnya bernilai lebih bisa dinyatakan sebagai jarak antar kota.
besar dari nol (positif), dari titik awal dari Lintasan terpendek bisa diartikan sebagai
semua titik yang diinginkan, sehingga proses minimalisasi bobot pada lintasan.
dapat ditemukan rute terpendek dari titik Penelitian selanjutnya oleh
awal sampai dengan titik tujuan. Ferdiansyah, dkk(Ferdiansyah & Ahmad,
Tujuannya adalah menentukan 2013), tentang Penerapan Algoritma
representasi graf berarah untuk seluruh Dijkstra untuk Menentukan Rute
rute jalan sekaligus menentukan rute Terpendek Pembacaan Water Meter Induk
terpendeknya dari pusat kota menuju PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten
tempat – tempat bersejarah di Surabaya Tangerang. Data-data pendukung
menggunakan Algoritma Djikstra. perhitungan algoritma Dijkstra ini
Penelitian tentang rute terpendek menggunakan data yang berasal dari
sudah banyak dilakukan, diantaranya informasi bagian Pelanggan mengenai
dilakukan oleh Masri, dkk(Masri, nama dan lokasi pelanggan dan data
Kiswanto, & Kusuma, 2019), koordinat lokasi dari GoogleMaps.
menggunakan Algoritma Dijkstra. Sistem Penelitian ini menghasilkan aplikasi
ini sangat berguna untuk pengunjung website untuk mencari rute terpendek ke
karena wisatawan bisa mengetahui rute beberapa lokasi pelanggan, sehingga
terpendek yang bisa ditempuh dari dan diharapkan para petugas pembaca meter
menuju suatu tempat wisata yang dapat dengan mudah dan cepat untuk
diinginkan di daerah objek pariwisata mencapai lokasi tujuan dengan
Danau Toba dan Sekitarnya dengan mengaksesnya melalui komputer desktop,
menggunakan sistem ini. Dengan adanya handphone, smartphone atau iPad.
penelitian rute terpendek dengan Berikutnya penelitian yang
menggunakan Algoritma Djikstra ini para dilakukan oleh Gautama, dkk(Hermanto,
wisatawan diharapkan dapat menambah 2020), tentang Penentuan Rute Terpendek
informasi mengenai rute tercepat dan dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra
akhirnya para wisatawan memilih rute pada Jalur Bus Sekolah. Salah satu
yang terbaik yang dapat mengefisiensikan optimalisasi yang bisa dilakukan adalah
semua biaya dan mengetahui semua dengan menentukan jarak terpendek dari
informasi objek wisata yang ada di Danau jalur bus sekolah. Semakin pendek jarak
Toba. yang ditempuh tentunya berdampak pada
Penelitian yang dilakukan oleh biaya dan waktu. Hasil dari penelitian ini
Harahap, dkk(Harahap, 2019), merupakan berupa total rute Bus Sekolah Denpasar
persoalan dalam menemukan jalur untuk shift pagi sepanjang 95,5 km. Bus
terpendek seiring dengan penghematan Sekolah tersebut menggunakan bahan
waktu yang tersingkat. Hal ini menjadi bakar pertadex, dimana 1 liter dengan
penting dalam kedinamisan masyarakat harga Rp 9.400 dapat menempuh 12,8 km.
perkotaan. Jumlah rute yang ditempuh Jadi total biaya bahan bakar bus sekolah
juga menjadi persoalan tersendiri untuk tersebut adalah Rp 70.132,-. Hasil ini dapat
mencapai tempat tujuannya. Kita akan memberikan gambaran untuk Dinas
menentukan titik-titik manakah yang harus Perhubungan kota Denpasar mengenai
dilalui sehingga mendapatkan tempat terapan matematika dalam menentukan
tujuan dengan jarak terpendek dan

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 215


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
rute yang dapat mengoptimalkan Pendidikan Dan Pengajaran Kota Binjai).
pengeluaran biaya bahan bakar. Pemilihan rute saat pendistribusian
Penelitian selanjutnya oleh Naskah Ujian Nasional menuju sekolah
Juniawan, dkk(Juniawan et al., 2020), tujuan dilakukan dengan cara
tentang Penentuan Rute Terpendek Tujuan konvensional atau berdasarkan
Wisata di Kota Toboali Menggunakan kesepakatan oleh petugas pendistribusi
Algoritme Dijkstra Berbasis Web. naskah tersebut, proses ini tidak dilakukan
Kesulitan yang dialami para wisatawan ini berdasarkan data yang akurat. Masalah
adalah dalam hal mengetahui dan rute terpendek dapat diselesaikan dengan
menentukan jalan yang akan dilalui sistem informasi geografis berbasis web
menuju ke tujuan wisatanya. Untuk itu menggunakan algoritma Dijkstra.
dibuatlah sistem informasi geografis yang Penelitian ini menghasilkan sebuah
berbasis web dan dilengkapi dengan fungsi aplikasi untuk pencarian rutenya.
penentuan jarak terpendek menggunakan Prototype perangkat lunak pencarian rute
Algoritme Dijkstra agar dapat lebih cepat terpendek dapat menyimpan dan
sampai pada tujuan wisata. Sistem menampilkan hasil pencarian rute
dirancang berbasis web agar lebih banyak terpendek dari lokasi tujuan awal hingga
orang yang menggunakannya. Hasil dari lokasi tujuan akhir.
penelitian berupa sistem informasi
pariwisata Kota Toboali yang dapat Dalam hal ini akan ditentukan jalan
menentukan jarak terpendek menuju lokasi yang harus dilalui dari pusat kota menuju
wisata. Dari hasil pengujian algoritme tempat bersejarah agar dapat menemukan
dapat dibuktikan bahwa sistem mampu tujuan yang inginkan dengan jarak
menentukan jarak terpendek dari titik awal terpendek. Oleh karena itu, jarak terpendek
yang ditentukan pengguna menuju titik dapat diartikan sebagai berat minimum
tujuan wisatanya. Dari pengujian blackbox jalur yaitu penjumlahan dari bobot semua
didapat hasil bahwa fungional sistem busur membentuk jalan. Menentukan jalur
memiliki kinerja yang baik. terpendek merupakan salah satu
Selanjutnya oleh Setiawan, permasalahan untuk menentukan sebuah
dkk(Setiawan et al., 2019), mengenai jalur antara dua node dengan jumlah bobot
Penentuan Rute Terpendek Menuju Pusat minimal. Pada kasus pencarian jalur
Perbelanjaan di Jakarta Menggunakan tependek antara dua lokasi pada peta untuk
Algoritma Dijkstra. Permasalahan untuk melakukan perjalanan antara dua lokasi,
memilih pusat perbelanjaan itu yang Algoritma Dijkstra ini cocok untuk
mendorong peneliti melakukan penelitian menentukan rute terpendek sehingga
ini. Hasil yang didapatkan adalah sebuah peneliti menggunakan “Penerapan
aplikasi untuk mencari pusat perbelanjaan Algoritma Dijkstra Untuk Menentukan
terdekat dengan menggunakan algoritma Rute Terpendek Dari Pusat Kota Surabaya
Dijkstra yang dapat digunakan pada Ke Tempat Bersejarah.
smartphone agar memudahkan untuk
mengetahui dan menemukan pusat
perbelanjaan yang ada di sekitar pengguna. METODE PENELITIAN
2.1.Tahap Penelitian
Penelitian berikutnya oleh
Penelitian ini menggunakan
Syahputra (Syahputra, 2017), tentang
metode yaitu dengan studi literature dan
Penentuan Rute Terpendek
pengumpulan data. Studi literature
Pendistribusian Naskah Ujian Nasional
dilakukan untuk memperoleh data yang
Menggunakan Algoritma Dijkstra (Dinas
diperlukan melalui referensi seperti buku,

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 216


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
jurnal, artikel, maupun pencarian disitus berupa lintasan sederhana (simple path).
internet. Pengumpulan data dilakukan Kata ”terpendek” pada persoalan lintsan
untuk mengumpulkan dan menganalisa terpendek berarti minimalisasi dari bobot
data seperti informasi tempat bersejarah pada suatu lintasan di dalam graf.
yang ada di Surabaya. Adapun lima tempat
bersejarah menurut humas.surabaya.go.id Terdapat beberapa jenis persoalan
yang saat ini telah menjadi museum dan lintasan terpendek, antara lain:
akan menjadi sample dalam penelitian ini a. Lintasan terpendek antara dua
dengan titik awal Stasiun Gubeng buah simpul tertentu.
Surabaya. Tempat-tempat tersebut adalah b. Lintasan terpendek antara
Museum Sepuluh Nopember, Museum semua pasangan simpul.
Hos Tjokroaminoto, Museum WR. c. Lintasan terpendek dari simpul
Soepratman, Museum Dr. Soetomo dan tertentu ke semua simpul yang
Museum Surabaya. lain.
d. Lintasan terpendek antara dua
Berikut ini adalah titik – titik yang buah simpul yang melalui
ditandai dengan warna kuning dengan beberapa simpul tertentu.
menggunakan google earth yang akan
menjadi bagian dari penelitian serta data 2.3.Algoritma Dijkstra
yang merupakan data sekunder yang
digunakan untuk menentukan jarak setiap Algoritma Dijkstra dikstra
titik yang berasal dari google maps: ditemukan oleh Edsger.Wybe Dijkstra
pada tahun 1959. Algoritma ini merupakan
algoritma yang dapat memecahkan
masalah pencarian jalur terpendek dari
suatu graf pada setiap simpul yang bernilai
tidak negatif. Dijkstra merupakan
algoritma yang termasuk dalam algoritma
greedy, yaitu algoritma yang sering
digunakan untuk memecahkan masalah
Gambar 1. Titik – titik yang digunakan
yang berhubungan dengan suatu optimasi.
untuk penelitian Dalam pencarian jalur terpendeknya
algoritma dijkstra bekerja dengan mencari
2.2.Path Terpendek bobot yang paling minimal dari suatu graf
berbobot, jarak terpendek akan diperoleh
Pencari lintasan terpendek di dari dua atau lebih titik dari suatu graf dan
dalam graf merupakan persoalan untuk nilai total yang didapat adalah yang
mencari lintasan antara dua atau lebih bernilai paling kecil. Misalkan G adalah
simpul pada. Graf yang digunakan adalah graf berarah berlabel dengan titik-titik
graf berbobot (weighted graph), yaitu graf V(G) = {v1,v2,…,vn} dan path terpendek
yang setiap sisinya diberikan suatu nilai yang dicari adalah dari v1 ke vn. Algoritma
atau bobot. Bobot pada sisi graf dapat Dijkstra dimulai dari titik v1. Dalam
menyatakan jarak antar kota. Dalam hal ini iterasinya, algoritma akan mencari satu
bobot harus bernilai positif, walau dalam titik yang jumlah bobotnya dari titik 1
hal lain dapat bernilai negatif. Lintasan terkecil. Titik-titik yang terpilih
terpendek dengan verteks awal dan verteks dipisahkan, dan titik-titik tersebut tidak
tujuan didefinisikan sebagai lintasan diperhatikan lagi dalam iterasi berikutnya.
terpendek dengan bobot minimum dan Langkah-langkah dalam menentukan

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 217


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
lintasan terpendek pada algoritma Dijkstra int i, j;
yaitu: float w;
int source, tujuan, x, y;
1. Pada awalnya pilih node Langkah 1:
sumber sebagai node awal, for (i=1;i< N;i++)
diinisialisasikan dengan „1‟. for (j=1;j< N;j++)
2. Bentuk tabel yang terdiri dari cost[i][j] = IN;
node, status, bobot, dan Langkah 2:
predecessor. Lengkapi kolom for (x=1;x< N; x++) {
bobot yang diperoleh dari jarak for (y=x+1;y<N;y++) {
node sumber ke semua node printf("Masukan nilai dari
yang langsung terhubung simpul %d ke %d: ", x,y);
dengan node sumber tersebut. scanf("%f", &w);
3. Jika node sumber ditemukan cost [x][y] = cost[y][x] = w;
maka tetapkan sebagai node }
terpilih. Langkah 3:
4. Tetapkan node terpilih dengan printf("\n");
label permanen dan perbaharui end
node yang
langsung terhubung. Berikut adalah flowchart dari
5. Tentukan node sementara yang algoritma dijsktra:
Berikut adalah algoritma dijsktra yang
dimisalkan dalam sebuah graf berbobot
dengan n buah simpul dinyatakan dengan
matriks M=[mij], yang dalam hal ini:

mij = bobot sisi (i,j) (pada graf tak berarah


mij = mji )
mii = 0
mij = ∞ , jika tidak ada sisi dari
simpul I ke simpul j
Selain matriks M, juga menggunakan tabel
S=[si], yang dalam hal ini:
si = 1, jika simpul i termasuk ke
dalam lintasan terpendek
si = 0, jika simpul i tidak termasuk
ke dalam lintasan terpendek
Dan tabel D=[di], yang dalam hal ini
di = panjang lintasan dari simpul Gambar 1. Flowchart Algoritma Dijkstra (Sumber:
awal a ke simpul i Unnes Journal)

Berikut merupakan pseudocode untuk HASIL DAN PEMBAHASAN


menghitung untuk menghitung jarak : Pada penelitian ini diperoleh graf dari dari
Gambar 1. Titik – titik yang digunakan untuk
start penelitian yang mana titik akan diasumsikan
Langkah 0: sebagai titik awal serta tempat bersejarah
float cost[N][N]; dan sisi merupakan jarak dari setiap titik.

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 218


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
Pada penelitian ini kami memperoleh titik ke titik lainnya dinyatakan dalam
beberapa hasil, yaitu: km, serta tanda ∞ menyatakan jika
1. Graf yang digunakan adalah graf tidak ada sisi dari antar titik.
berbobot yang dimana data jarak dari 1. 0 1 2 3 4 5
satu titik ke titik yang lain diambil dari
0 0 3,9 ∞ ∞ ∞ 4,3
Google Maps, jarak dari satu titik ke
titik lainnya dinyatakan dalam km. 1 3,9 0 1,7 ∞ ∞ 3
Nilai pada jarak tersebut merupakan 2 ∞ 1,7 0 1,4 ∞ ∞
bobot dari setiap sisi sehingga graf 3 ∞ ∞ 1,4 0 1,2 4
tersebut dinyatakan graf berbobot. 4 ∞ ∞ ∞ 1,2 0 4
5 4,3 3 ∞ 4 4 0
Table 2. Jarak yang saling terhubung.

4. Menentukan jarak terpendek ke titik


menuju titik lainnya dengan
perhitungan jarak terdekat dapat
dimulai dari simpul dengan bobot
terkecil.
a. Jarak-jarak untuk menentukan
jarak terpendek Stasiun Gebung
menuju Museum Dr. Soetomo
maupun sebaliknya.
Gambar 2.Graf Berbobot 0 → 1 = 3,9
0 → 5 = 4,3
2. Berikut kelima tempat bersejarah 1 → 2 = 1,7
beserta titik awal dan keterangan 1→5=3
tempat pada penelitian ini, yang 2 → 3 = 1,4
dimana data tempat bersejarah ini 5→3=4
diambil dari humas.surabaya.go.id. Dari jarak-jarak diatas ditentukan
jarak yang memiliki bobot
terkecil, kemudian dijumlahkan.
No Tempat Keterangan
- 0→3=0→1+1→2+2
0 Stasiun Gubeng Titik Awal →3=7
1 Siola Surabaya Tempat - 0→3=0→1+1→5+5
Museum (Museum Bersejarah → 3 = 10,9
Surabaya)
- 0→3=0→5+5→3=
2 Museum Hos Tempat
Tjokroaminoto Bersejarah
8,3
3 Museum Dr. Tempat
Dari ketiga perhitungan diatas,
Soetomo Bersejarah
pehitungan yang digunakan
4 Museum Sepuluh Tempat
Nopember Bersejarah adalah yang menghasilkan bobot
5 Museum WR. Tempat terkecil sehingga akan digunakan
Soepratman Bersejarah sebagai jarak terpendek. Jarak
Table 1. Keterangan tempat dari titik yang ditandai yang diperoleh dari perhitungan
dengan angka. tersebut adalah 0 → 3 = 0 → 1 +
1→2+2→3=7
3. Tabel jarak dari graf yang saling
terhubung yang dimana jarak dari satu

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 219


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
b. Lakukan pencarian perhitungan Surabaya –
seperti yang ada diatas kemudian Museum
buat kembali tabel jarak seperti Hos
Table 3. Jarak yang saling Tjokroamino
terhubung.dengan mengisi setiap to –
Museum Dr.
hasil perhitungan untuk Soetomo
memperoleh jarak terpendek dari 4 Stasiun Museum Stasiun 8,3
satu titik ke titik lainnya . Gubeng Sepuluh Gubeng – km
0 1 2 3 4 5 (0) Nopemb Museum
0 0 3,9 5,6 7 8,3 4,3 er WR.
Soepratman
1 3,9 0 1,7 2,1 3,3 3
– Museum
2 5,6 1,7 0 1,4 2,6 5,4 Sepuluh
3 7 2,1 1,4 0 1,2 4 Nopember
4 8,3 3,3 2,6 1,2 0 4 5 Stasiun Museum Stasiun 4,3
Gubeng WR. Gubeng – km
5 4,3 3 5,4 4 4 0 (0) Soeprat Museum
Table 4. Jarak antar titik. man WR.
Soepratman
Table 4. Rute yang dialui dari titik awal menuju
c. Setelah melakukan perhitungan tempat bersejarah
dari setiap jarak dalam
menentukan rute terpendek, maka Berdasarkan hasil penelitian dalam
pencarian rute terpendek yang telah
akan dibuat tabel penentuan rute
dilakukan, didapatkan 5 rute terpendek
terpendek dari titik awalnya yaitu yang dapat dilalui saat menuju ke tempat
Stasiun Gubeng. bersejarah dengan titik awal adalah Stasiun
Gubeng. Setelah hasil perhitungan diatas
N Titik Tujuan Rute Jara maka selajutnya akan dilakukan
o k
implementasi hasil perancangan, dalam hal
1 Stasiun Siola Stasiun 3,9
Gubeng Surabaya Gubeng – km ini penelitian akan menggunakan bahasa
(0) Museum( Siola pemrograman. Pengimplementasian
Museum Surabaya(M system bertujuan untuk mengetahui
Surabaya useum sampai sejauh mana hasil yang
) Surabaya) dikembangkan berlangsung. Penelitian ini
2 Stasiun Museum Stasiun 5,6 menggunakan bahasa c++ yang dimana
Gubeng Hos Gubeng – km bahasanya terstruktur serta dapat
(0) Tjokroam Siola
digunakan dengan berbagai platform.
inoto Surabaya
Museum(M Berikut merupakan code c++ yang
useum diimplementasikan dari Algoritma
Surabaya – Dijkstra:
Museum
Hos #include <iostream>
Tjokroamino #include<stdio.h>
to #include<conio.h>
3 Stasiun Museum Stasiun 7
#include<ctype.h>
Gubeng Dr. Gubeng – km
(0) Soetomo Siola #include<string.h>
Surabaya #include<math.h>
Museum(M #define IN 99
useum #define N 6

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 220


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
cout << "\nBobot yang dilalui: "
using namespace std; <<dist[tujuan];
}
void dijkstra(float cost[][N], int source, int
tujuan) { int main() {
float dist[N],d; float cost[N][N];
int prev[N], selected[N]={0},i, m, min, int i, j;
start, j; float w;
char path[N]; int source, tujuan, x, y;
//float total=0;
for(i=1;i<N;i++) { for (i=1;i< N;i++)
dist[i] = IN; for (j=1;j< N;j++)
prev[i] = -1; cost[i][j] = IN;
} for (x=1;x< N; x++) {
for (y=x+1;y<N;y++) {
start = source; printf("Masukan nilai dari simpul
selected[start]=1; %d ke %d: ", x,y);
dist[start]=0; scanf("%f", &w);
while(selected[tujuan] == 0) { cost [x][y] = cost[y][x] = w;
min = IN; }
m = 0; print ("\n");
for(i=1;i<N;i++) { }
d = dist[start] + cost[start][i]; printf("\n Masukan asal simpul : ");
if (d< dist[i]&&selected[i]== 0) { scanf("%d", &source);
dist[i] = d; printf("\n Masukan tujuan simpul : ");
prev[i] = start; scanf("%d", &tujuan);
} dijkstra(cost, source, tujuan);
if (min> dist[i]&&selected[i]== 0) {
min = dist[i]; return 0;
m = i; }
}
} Hasil berikut ini merupakan code diatas
start = m; yang telah dijalankan:
selected[start] = 1;
} Program akan meminta untuk memasukan
start = tujuan; bobot dari masing masing simpul serta asal
j = 0; simpul atau tiktik awal ke titik tujuan.
while(start != -1) { Gambar 4 menunjukan hasil dari
path[j++] pencarian rute terpendek dari Stasiun
start+64; Gubeng menuju Museum Dr. Soetomo,
melewati dua simpul dan memiliki bobot
start = prev[start]; 8.20 km.
}
path[j] = '\0';

printf("\nPath : %s", path);

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 221


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
Pembacaan Water Meter Induk
PDAM Tirta Kerta Raharja
Kabupaten Tangerang. Jurnal
TICOM, 2(1), 51–57.
Harahap, Muhammad Khoiruddin. (2019).
Pencarian Jalur Terpendek dengan
Algoritma Dijkstra. 2, 18–23.
Hermanto, Koko. (2020). Penentuan Rute
Terpendek dengan Menggunakan
Algoritma Dijkstra pada Jalur Bus
Sekolah. 10(2), 116–123.
https://doi.org/10.24843/JMAT.2020
.v10.i02.p128
Juniawan, Fransiskus Panca, Sylfania,
Dwi Yuny, Studi, Program,
Gambar 4. Hasil percobaan dari program dijakstra Informatika, Teknik, Korespondensi,
Penulis, Terpendek, Rute, & Toboali,
SIMPULAN Pariwisata Kota. (2020). SHORTEST
Dari penelitian dan hasil PATH DETERMINATION OF THE
implementasi Algoritma Dijkstra TOURIST DESTINATION IN
berdasarkan lintasannya maka dapat TOBOALI USING WEB-BASED
diambil kesimpulan bahwa: DIJKSTRA ALGORITHM. 7(1),
1. Didapatkan 5 rute terpendek 211–218.
yang dapat dilalui saat menuju ke https://doi.org/10.25126/jtiik.202071
tempat bersejarah dari awalnya 954
adalah Stasiun Gubeng. Masri, Mahrizal, Kiswanto, Andika
2. Permasalahan pencarian rute Pratomo, & Kusuma, Budhi Santri.
terpendek untuk mengunjungi (2019). IMPLEMENTASI
tempat bersejarah dapat ALGORITMA DIJKSTRA DALAM
diselesaikan dengan Algoritma PERANCANGAN PARIWISATA
Dijkstra. DANAU TOBA DAN SEKITARNYA.
3. Dengan menggunakan metode 221–225.
Dijkstra ini, dapat ditentukan Nasional, Jurnal, Informasi, Sistem, &
jalur terpendek dari sebuah jalur Apriliani, Vera. (2018). Penerapan
perjalanan dengan menentukan Algoritma Floyd Warshall dalam
vertex awal dan vertex tujuan Aplikasi Penentuan Rute Terpendek
serta membandingkan nilai dari Mencari Lokasi BTS ( Base Tower
masing-masing vertex. Station ) pada PT . GCI Palembang.
02, 81–88.
Setiawan, Jodi, Prakoso, Rezy S.,
DAFTAR PUSTAKA Suryaningrum, Kristien Margi,
Universitas, Mahasiswa, Mulia,
Di, Abstract. (n.d.). Pemilihan jalur Bunda, Universitas, Dosen, Mulia,
terpendek dengan dynamic Bunda, Raya, Jalan Lodan, Rw, R.
programming berbasis web. T., Pademangan, Kec, & Utara, Kota
Ferdiansyah, & Ahmad, Rizal. (2013). Jakarta. (2019). PERBELANJAAN
Penerapan Algoritma Dijkstra untuk DI JAKARTA MENGGUNAKAN
Menentukan Rute Terpendek ALGORITMA DIJKSTRA. 21(3),

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 222


Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 4 No. 1 Januari 2022
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.407
156–165. Kota Binjai). Jurnal Teknik
Syahputra, Siswan. (2017). Penentuan Informatika Kaputama (JTIK), 1(1).
Rute Terpendek Pendistribusian Retrieved from
Naskah Ujian Nasional http://jurnal.kaputama.ac.id/index.ph
Menggunakan Algoritma Dijkstra p/JTIK/article/viewFile/38/34
(Dinas Pendidikan Dan Pengajaran

Copyright (c) 2022Jurnal Teknologi DanSistem Informasi Bisnis -JTEKSIS 223

Anda mungkin juga menyukai