Anda di halaman 1dari 9

Jawaban Erlangga

Latihan 4.1

1. Adapun reaksi kimia yang terjadi :


Reaksi satu arah (irreversible)
Pada reaksi satu arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali
membentuk zat pereaksi. Ciri-ciri reaksi satu arah adalah sebagai berikut :
- Reaksi ditulis dengan satu anak panah (→)
- Reaksi berlangsung satu arah dari kiri ke kanan.
- Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.
- Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.
Contoh :
NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Pada reaksi tersebut NaOH habis bereaksi dengan HCl membentuk NaCl dan
air. NaCl dan tidak dapat bereaksi kembali meuju NaOH dan HCl. Contoh
dari reaksi satu arah juga terjadi pada kayu yang dibakar, nasi basi dan
lainnya.
Reaksi bolak-balik (reversible)
pada reaksi dua arah, zat-zat hasil reaksi dapat bereasksi kembali membentuk
zat pereaksi. Reaksi kesetimbangan dinamis dapat terjadi bila reaksi yang
terjadi merupakan reaksi bolak-balik. Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah
sebagai berikut :
- Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan (↔)
- Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kanan
ke kiri.
- Zat hasil reaksi dapat dikembalikan sperti zat mula-mula.
- Reaksi tisak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis.1
Contoh :

1
Tine Maria Kuswati, dkk, Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI, Jakarta : PT. Bumi
Aksara, hal. 135-136.
Pembentukan koral berlangsung dalam dua arah, persamaan reaksinya sebagai
berikut :
CaO (aq) + CO2 (g) ↔ CaCO3 (s)
Koral yang terbentuk (CaCO3) dapat larut kembali dengan adanya perubahan
suhu yang konstan di udara dan kadar CO2 dii udara yang stabil. Selain
pembentukan koral, reaksi dua arah juga dapat terjadi pada proses
pembentukan stalaktit dan stalakmit
2. Reaksi setimbang adalah reaksi yang komponen zat pereaksi dan zat hasil
reaksi tetap dalam sistem. untuk dapat menjadi reaksi setimbang, diperlukan
persyaratan lainnya, yaitu reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan
bersifat dinamis.
a. Reaksi bolak balik maksudnya reaksi yang berlangsung secara bersamaan
atau serentak yang ditulis dengan dua panah yang arahnya berlawanan.
b. Sitem tertutup maksudnya suatu sistem reaksi dimana zat-zat yang bereaksi
dan zat-zat hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem.
c. Bersifat dinamis maksudnya secara mikroskopis reaksi berlangsung terus-
menerus dalam dua arah dengan laju reaksi pembentukkan sama dengan
laju reaksi baliknya.
3. Karena produk dapat beereaksi kembali membentuk pereaksi. Dalam keadaan
setimbang dinamis laju ke produk sama dengan ke pereaksi sehingga pereaksi
tidak akan habis.
4. Pembahasan :
Reaksi : 3A2 + 2B2 ↔ 2A3B2
M 2 3 -
R 1 2/3 2/3 +
S 1 7/3 2/3
Jadi mol dalam keadaan setimbang, A2 = 1 mol
Latihan 2

1. Pembahasan
[ P CL 3 ] [C l2]
a. K =
[ PC l5 ]
[O¿¿ 2]
b. K = [ S O2 Cl 2 ] ¿
2
¿
[ S O3 ] ¿2
[ C H 3 OH ]
c. K = =
[ CO ] ¿ ¿
d. K = ¿¿
1
e. K =
¿¿
2. Pembahasan
Reaksi : 2N2(g) + O2(g) ↔ 2N2O(g)
M 0,5 0,5 -
R 0,2 0,1 0,2 +
S 0,3 0,4 0,2

( 0,210 )¿2

0,0004
K = ¿¿ = = = 11,11
( 0,310 ) ¿ ( 0,410 )
2 0,0009 .0,04

3. Reaksi yang ditanyakan merupakan reaksi yang diketahui yang di balik dan di
bagi 2. Jika reaksi dibalik maka K baru = 1/ Klama
Jika dibagi x maka Kbaru = √x K
1 1 1
Maka Kbaru = = 2 =
√K
2
√4 2
4. Pembahasan
K=
[ PC l 3 ] [C l2 ]
=
( 10 )( 10 )
0,3 0,1

= 0,015
[P Cl5 ]
( 10 )
0,2

5. Pembahasan
Kedua reaksi dijumlahkan :
1
CO(g) + O (g) ↔ CO2 (g) K = 1,1 x
2 2
1011
1
H2O(g) ↔ H2 (g) + O2 (g) K = 7,1 x 10-12
2
Zat yang ada dibagian kiri dan kanan bisa dicoret, sehingga penjumlahan
kedua reaksi menghasilkan reaksi :
CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g)
Dengan K= K1 x K2 = (1,1 x 1011 ) x (7,1 x 10-12)
= 7,81 x 10-1

Latihan 4.3

nA 2
1. PA = X Ptotal = x 2,2 atm = 0,4 atm
ntotal 11
nB 3
PA = X Ptotal = x 2,2 atm = 0,6 atm
ntotal 11
nC 4
PA = X Ptotal = x 2,2 atm = 0,8 atm
ntotal 11
nD 2
PA = X Ptotal = x 2,2 atm = 0,4 atm
ntotal 11
Menetukan Kp
Kp = ¿ ¿ = ¿ ¿ = 1,067
2. Reaksi : N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
M 0,5 1,5 -
R 0,25 0,75 0,5 +
S 0,25 0,75 0,5

nN2 0,25
P N2 = X Ptotal = X 3 atm = 0,5 atm
ntotal 1,5
nN2 0,75
P H2 = X Ptotal = X 3 atm = 1,5 atm
ntotal 1,5
nN2 0,5
P NH3 = X Ptotal = X 3 atm = 1 atm
ntotal 1,5
2
( P NH ) ¿
Kp = 3
= ¿ ¿ = 0,59
( PN ) ¿ ¿
2

Menentukan Kc
Kp = Kc (RT¿ ∆ n

Kc = Kp
¿¿
= 0,59
¿¿
= 0,59 (32,8)2 = 634,745

3. Pembahasan
Reaksi NH4Cl(s) ↔ NH3(g) + HCl(g)

M x - -
R 0,5 0,5 0,5 +
S x – 0,5 0,5 0,5
n NH 3 0,5
P NH3 = X Ptotal = X 5 atm = 2,5 atm
n total 1
n HCl 0,5
P HCl = X Ptotal = X 5 atm = 2,5 atm
ntotal 1

Kp = PNH3 . PHCl = 2,5 x 2,5 = 6,25


4. Menentukan Kc
Kp = Kc (RT¿ ∆ n

Kc = Kp
¿¿
= 100
¿¿
= 100 (32,8)2 = 107,584
5. Menentukan Qp
( PSO )¿ 2
Qp = = ¿ ¿ = 3,26
3

( PSO ) ¿ ( PO )
3
2
2

Karena Qp ≠ Kp maka sistem tersebut belum dalam keadaan setimbang

Latihan 4.4
1. Pembahasan
Reaksi 2SO3 ↔ 2SO2(g) + O2(g)
M 0,5 - -
R 0,2 0,2 0,2 +
S 0,3 0,2 0,1
mol reaksi 0,2
α= = = 0,4
mol mula−mula 0,5
2. Pembahasan
Reaksi 2NO2(g) ↔ 2NO(g) + O2(g)
M 2 - -
R 0,8 0,8 0,4 +
S 1,2 0,8 0,4
mol reaksi 0,8
α= = = 0,4 x 100% = 40%
mol mula−mula 2
3. Pembahasan
Mol reaksi = α x mol mula-mula = 0,2 x 0,1 = 0,02
Reaksi 2NH3(g) ↔ 2NH2(g) + H2(g)
M 0,1 - -
R 0,02 0,02 0,01 +
S 0,08 0,02 0,01

Kc =
[ N H 2 ] ¿2 [ H 2 ]
=
( 0,021 ) ° ( 0 ,01 1 ) = 6,25 x 10
2

-4
[ N H 3 ] ¿2
( 0,081 )
2
4. Pembahasan
Mol reaksi = α x mol mula-mula = 0,1 x 0,1 = 0,01
Reaksi CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+(aq)
M 0,1 -
R 0,01 0,01 0,01 +
S 0,09 0,01 0,01
Maka konsentrasi ion H+ dalam larutan adlah 0,01 M
5. Pembahasan
Menetukan mol CaCO3
Mol = gr/Mr = 5 gr/ 100 = 0,05 mol
Menentukan mol
Jika dilakukan pada P = 1 atm, maka
P . V 1atm x 0,0224 L
n= = = 3,9 x 10-4
R.T 0,082 x 700 K
reaksi CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g)
M 0,05 - -
R 0,00039 0,00039 0,00039 +
S 0,0496 0,00039 0,00039
Menentukan (α)
mol reaksi 0,00039
α= = = 0,0078
mol mula−mula 0,05
menentukan Kp
0,00039
Kc = [CO2] = = = 3,9 x 10-5
10
Kp = Kc (RT¿ ∆ n = 3,9 x 10-5 (0,082 . 700)1 = 2,23 x 10-3

Latihan 4.5

1. Jika tekanan dinaikkan maka akan bergeser ke jumlah koefisien yang lebih
kecil
a. Reaksi akan bergeser ke kiri karena bagiam kiri memiliki jumlah koefisien
yang lebih kecil
b. Tekanan tidak akan menggeser reaksi karena kedua bagian memiliki
koefisien yang sama
2. Besi yang dihasilkan jika,
a. Tekanan diperbesar akan menggeser ke reaksi dengan jumlah koefisien
yang kecil (wujud gas), karena yang berwujud gas dikedua sisi sama
jumlah koefisien, maka tekanan tidak mempengaruhi reaksi
kesetimbangan,
b. Volume diperbesar akan menggeser ke reaksi dengan jumlah koefisien
yang besar (wujud gas), karena yang berwujud gas dikedua sisi sama
jumlah koefisien, maka volume tidak mempengaruhi reaksi
kesetimbangan.
c. Karena Fe2O3 berwujud padat maka tidak akan menggeser kesetimbangan.
d. Konsentrasi gas CO diperbesar maka reaksi akan bergesar ke kanan atau
menjauhi zat yang ditambah konsentrasi nya.
3. Pada suhu 200oC atau 473 K
Kc = ¿ ¿ = ¿ ¿ = 64
Kp = Kc (RT¿ ∆ n = 64(0,082 . 473 K)2-1 = 2482,304
Pada suhu 300oC atau 573 K
Kc = ¿ ¿ = ¿ ¿ = 4,9
Kp = Kc (RT¿ ∆ n = 4,9 (0,082 . 573 K)2-1 = 230,2314
Pada suhu 400oC atau 673 K
Kc = ¿ ¿ = ¿ ¿ = 1,8
Kp = Kc (RT¿ ∆ n = 1,8 (0,082 . 673 K)2-1 = 99,335
Karena dengan naiknya suhu nilai K semakin kecil artinya dengan naiknya
suhu reaksi bergeser ke kiri. Agar reaksi bergeser ke kanan maka suhu harus
diturunkan atau reaksinya eksoterm
4. Untuk suhu tetap nilai K tidak berubah K1 = K2
Mol CO2 sesudah ditambah = 6 mol
Mol H2 sesudah ditambah = mol
Karena yang ditambah dibagian kiri maka reaksi akan bergeser ke kanan
Reaksi CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g)
M 6 6 4 4
R x x -x x +
S (6-x) (6-x) (4+X) (4 + x)
[ CO ] [ H 2O } ( 4+ x ) ( 4+ x )
K2 = =
[C O2 ] [ H 2 } ( 6− X ) (6− X )
√4 = √¿¿ ¿
( 4+ x )
2 =
( 6− X )
2 (6-x) = 4+x
12 – 2x = 4 + x
12 – 4 = x + 2x
8 = 3x
X 8/3
Jadi komposisi saat kesetimbangan baru
Mol CO2 = mol H2 = (6-x) = 6 – 8/3) = 3,34 mol
Mol CO = Mol H2O = (4+x) = (4 + 8/3) = 6,67 mol

Anda mungkin juga menyukai