Anda di halaman 1dari 7

p- ISSN : 2407 – 1846

TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

IDENTIFIKASI GELATIN DARI TULANG IKAN PATIN HASIL


EKSTRAKSI MENGGUNAKAN KULIT NANAS DENGAN
ELEKTROFORESIS VERTIKAL

Yoni Atma1*, Hisworo Ramdhani2


1,2
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Bioindustri, Universitas Trilogi,
Jl. Kampus Trilogi No. 1, Kalibata, Jakarta Selatan 12760
*E-mail: yoniatma@universitas-trilogi.ac.id

ABSTRAK
Tulang ikan merupakan sumber alternatif yang paling potensial untuk produksi gelatin. Upaya pencarian gelatin
dari berbagai jenis tulang ikan juga dilakukan melalui serangkaian penelitian di Indonesia. Namun, keberhasilan
hasil ekstraksi hanya diukur dengan kadar protein kasar atau rendemen. Padahal identifikasi keberhasilan
ekstraksi dapat dilakukan dengan metode yang lebih akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengindentifikasi
gelatin tulang ikan patin hasil ekstraksi dalam cairan kulit nanas dengan metode elektroforesis vertikal. Tahapan
ekstraksi gelatin dilakukan dengan pre-treatment tulang ikan patin dalam ekstrak kulit nanas selama 21-27 jam.
Ekstraksi utama dalam air dilakukan 5 jam pada suhu 65-75 oC. Identifikasi keberadaan gelatin hasil ekstraksi
dilakukan dengan metode sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE). Penetapan
keberhasilan hasil ekstraksi dengan metode SDS-PAGE dilakukan dengan bantuan protein penanda (marker) dan
perbandingan terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin tulang ikan
patin yang diekstrak dengan kulit nanas teridentifikasi dalam gel poliakrilamid pada kisaran berat molekul ~120
kDa (jenis alfa gelatin). Berat molekul ini sesuai dengan penelitian ekstraksi tulang ikan patin menggunakan
asam klorida dan ekstraksi tulang ikan beloso. Berdasarkan identifikasi dengan SDS-PAGE diketahui bahwa pita
yang lebih nyata dan cukup tebal antar perlakuan terdapat pada perlakuan pre-treatment 27 jam dan ekstraksi
utama 5 jam suhu 75 oC.

Kata kunci: gelatin, tulang ikan, elektroforesis vertikal, ekstraksi

ABSTRACT
Fish bones are the most potential alternative source for gelatin production. The effort for searching of gelatin
from various types of fish bones has been through a series of research in Indonesia. However, the successful
extraction step only measured by the crude protein content or yield. The identification of extraction step should
be with more accurate method. This research was conducted to identify gelatin from Pangasius catfish bone that
extracted with pineapple skin by vertical gel electrophoresis. The gelatin extraction were done by pre-treatment
in pineapple skin extract for 21-27 hours. The main extraction in water was carried out for 5 hours at 65-75 oC.
The identification of gelatin extraction was done by sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis
(SDS-PAGE) method. The protein marker and comparative study with similar research used to determine of fish
bone gelatin existence. The results showed that fish bone gelatin Pangasius catfish extracted with pineapple skin
was identified in polyacrylamide gel at molecular weight range ~120 kDa (alfa gelatin type). It was confirm to
fish bone gelatin from Pangasius catfish that extract using HCl and fish bone gelatin of Lizardfish. The
electrophoresis gel shown more seems rather clear and a bit thick in 27 h pre-treatment and 5 h main extraction
temperature 75 oC among another extraction treatment.

Keywords : gelatin, fish bone, vertical electrophoresis, extraction

PENDAHULUAN hasil pengolahan ikan merupakan sumber


Saat ini pencarian sumber alternatif potensial untuk produksi gelatin. Diantara hasil
untuk produksi gelatin sudah banyak samping pengolahan ikan, kulit dan tulang
dilakukan. Sumber alternatif untuk produksi memberikan persentese terbesar. Oleh karena
gelatin antara lain seperti tulang ayam itu banyak penelitian-penelitian yang terkait
(Widyasari & Rawdkuen 2014), serangga gelatin dari kulit dan tulang ikan (Wasswa et
(Mariod et al. 2011), kulit dan tulang hewan al. 2007).
ruminansia kecil dan limbah hasil pengolahan Gelatin dari kulit dan tulang perairan
ikan (Gomez-Guillen et al. 2011). Limbah hangat memiliki karakteristik fisik yang lebih

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

baik dibandingkan gelatin dari kulit dan tulang komponen lain yang terkandung dalam tulang
ikan perairan dingin (Gomez-Guillen et al. yang mempengaruhi berat gelatin seperti
2009). Sehingga gelatin dari kulit dan tulang mineral dan karbohidrat. Maka dari itu,
ikan perairan hangat lebih berpotensi untuk pengukuran gelatin hasil ekstraksi harus
dikembangkan. Diantara gelatin yang berasal akurat. Salah satu metode yang dapat
dari kulit dan tulang ikan hingga saat ini mengidentifikasi keberadaan gelatin hasil
diketahui bahwa yang berasal dari tulang ikan ekstraksi yakni dengan elektroforesis vertikal.
patin memberikan hasil ekstraksi (extraction Elektroforesis vertikal atau yang biasa
yield) yang paling tinggi (Atma, 2016). Gelatin dikenal dengan metode sodium dodecyl sulfate
dari tulang ikan patin juga memiliki kadar abu polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-
yang sesuai dengan standard (Atma, 2017), PAGE) merupakan metode analisis protein
serta sifat fisik yang menyerupai gelatin sapi beradasarkan prinsip laju migrasi dengan
komersial (Mahmoodani et al. 2014). bantuan arus listrik. Protein yang memiliki
Gelatin tulang ikan diperoleh dengan berat molekul lebih ringan akan melewati gel
cara ekstraksi. Penelitian-penelitian tentang berpori lebih cepat dibandingkan protein yang
ektraksi gelatin dari tulang ikan pada jurnal memiliki berat molekul lebih besar. Protein
bereputasi didominasi oleh peneliti-peneliti dengan berat molekul tertentu akan
luar negeri seperti diantaranya ektraksi gelatin teridentifikasi keberadaannya dengan bantuan
dari tulang ikan nila perch (Lates niloticus) protein penanda (marker) yang telah diketahui
(Muyonga et al. 2004), bagian kartilego berat molekulnya. Penelitian yang
(tulang rawan) ikan hiu (Isurus oxyrinchusI) menggunakan prinsip elektoforesis vertikal
(Cho et al. 2004), kepala ikan kod (Arnesen & dalam uji konfirmasi keberadaan gelatin tulang
Gildberg, 2006), ikan beloso (Saurida tumbil) ikan hasil ekstraksi antara lain seperti
(Taheri et al. 2009), king weakfish (Macrodon penelitian Mahmoodani et al. (2014) tentang
ancylodon) (Alfaro et al. 2009), ikan lele gelatin tulang ikan patin, Zhang et al. (2011)
dumbo (Clarias gariepinus) (Sanaei et al. tentang gelatin tulang ikan koan, Alfaro et al.
2013), dan ikan patin (Pangasius sutchi) (2009) tentang gelatin tulang dari king
(Mahmoodani et al. 2014). weakfish, Liu et al., (2009) gelatin tulang dari
Indonesia merupakan negara yang kaya channel catfish dan Taheri et al., (2009)
akan sumber daya laut dan hasil perikanan. tentang gelatin tulang ikan beloso.
Oleh karena itu, upaya pencarian gelatin dari Penelitian yang kami lakukan adalah
berbagai jenis tulang ikan juga dilakukan. mengindentifikasi gelatin dari tulang ikan patin
Tulang ikan yang telah diteliti sebagai sumber hasil ekstraksi menggunakan cairan kulit nanas
produksi gelatin di Indonesia diantaranya dengan metode vertikal elektroforesis.
seperti ikan cucut (Indrialaksmi 2000), Penggunaan kulit nanas dalam ekstraksi gelatin
bandeng (Fatimah & Jannah 2009), tuna tulang ikan patin didasari oleh banyaknya
(Marsaid & Atmaja 2011), nila merah (Rahayu penelitian terkait penggunaan bahan kimia
& Fithriyah, 2015), lele dumbo (Iqbal et al. yang lebih aman dalam ekstraksi gelatin
2015), tenggiri (Adiningsih & Purwanti 2015), seperti asam sitrat. Kulit nanas diketahui
pari mondol (Santoso et al. 2015) dan kakap memiliki pH asam dan mengandung asam
merah (Syahraeni et al. 2017). Pada penelitian sitrat. Dengan memanfaatkan kulit nanas
ini, keberhasilan hasil ekstraksi hanya bisa sebagai larutan pengekstrak gelatin diharapkan
diukur dengan kadar protein kasar yang dapat meminimalisir limbah kulit nanas dan
dihasilkan dan sebagian bahkan hanya mendapatkan pelarut dari bahan alam yang
mengukur rendemen yang diperoleh. tidak berbahaya terhadap manusia dan
Keberhasilan proses ekstraksi gelatin lingkungan.
dari tulang ikan pengukurannya dilakukan
berdasarkan gelatin yang diperoleh (Zhang et METODE
al. 2011; Taheri et al. 2009). Gelatin Alat dan Bahan
merupakan protein, tetapi tidak semua protein Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah gelatin. Oleh sebab itu, pengukuran antara lain seperti mortar, mikropipet, tube
protein kasar akan mengukur juga protein volume 1.5ml, tube volume 2ml, timbangan
selain gelatin. Sedangkan pengukuran analitik, kertas saring, gelas ukur, gelas piala,
rendemen akan mengukur komponen- Erlenmeyer, perangkat sodium dodecyl sulfate

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

polyacrylamide gel electrophoresis (SDS- dengan 10 µl loading protein. Campuran ini


PAGE), pinset, sentrifuge, waterbath, standing kemudian dipanaskan pada suhu 100ºC
tube, roaker, panci, kompor, plastik mika, selama 5 menit. Gel elektroforesis
autoklaf, dan scanner komputer. Sedangkan dipersiapkan dengan kompisisi 75%
bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini separating gel dan 25% stacking gel masing-
meliputi tulang ikan patin, limbah kulit nanas, masing mengandung dH2O, Tris-HCl,
aquades, marker protein, aquades, buffer Tris, akrilamid, sodium dodecyl sulphate (SDS),
HCl, glisin, loading protein, sodium dodecyl ammonium per-sulfate (APS) dan TEMED.
sulphate (SDS), akrilamid, gliserol, Gel elektroforesis yang sudah ditempatkan
merkaptoetanol, ammonium per-sulfate, pada perangkat elektoforesis memiliki
TEMED dan commasie blue. beberapa well atau sumur (well dibuat
sebelumnya pada saat gel belum mengering).
Ekstraksi Gelatin Campuran filtrat gelatin dan loading protein
Tulang ikan patin dibersihkan dari sisa- yang telah didenaturasi kemudian dimasukkan
sisa daging yang masih menempel kedalam masing-masing well pada gel
menggunakan air. Kemudian tulang ikan patin sebanyak 15 µl. Protein marker juga
direbus kurang lebih 2-3 menit untuk dimasukkan. Metode ini dinamakan sodium
menghilangkan bau amis. Tulang ikan dodecyl sulfate polyacrylamide gel
selanjutnya didinginkan dan disimpan dalam electrophoresis (SDS-PAGE). SDS-PAGE
freezer. Persiapan ekstraksi dilakukan dengan dilakukan dengan sistem diskontinu buffer
menghancurkan tulang ikan menggunakan Tris/HCl/glisin. Sampel kemudian di running
mortar. Hancuran tulang ikan ini selanjutnya pada perangkat elektroforesis selama ±30
digunakan untuk ekstraksi. Ekstraksi dilakukan menit. Setelah itu gel dilepaskan dari
dengan 2 tahap yaitu pre-treatment dan perangkat. Keberadaan dan laju migrasi
ekstraksi utama. Pre-treatment tulang ikan protein diperjelas dengan perendaman gel pada
dilakukan dalam ekstrak cair kulit nanas larutan pewarna (staining) commasie blue.
dengan perbandingan 1:4 (b/v) selama 21, 25 Tahap selanjutnya gel dibilas dengan aquades
dan 27 jam. Hasil dari tahapan pre-treatment dan kemudian direndam kembali dalam larutan
dinamakan ossein. Ossein tulang ikan destaining selama 1 malam. Band atau pita
dipisahkan dari ekstrak kulit nanas dengan protein dengan berat molekul berbeda akan
sentrifugasi pada kecepatan 10.000 rpm selama tampak terpisah. Gelatin ditetapkan
15 menit suhu 4 oC. Ekstraksi utama dilakukan berdasarkan pita-pita marker protein yang telah
dengan perendaman ossein dalam aquades diketahui berat molekulnya. Protein marker
selama 5 jam pada suhu 75 oC dan 65 oC. yang digunakan memiliki berat molekul 260
Pemisahan gelatin dari pelarut ekstraksi utama kDa, 140 kDa, 95 kDa, 72 kDa dan 52 kDa.
dilakukan dengan penyaringan menggunakan Hasil yang diperoleh didokumentasikan
kertas saring. Filtrat hasil penyaringan menggunakan perangkat multiscan yang
ditampung menggunakan tube untuk dilakukan terhubung dengan komputer.
analisis keberadaan protein gelatin dengan
elektroforesis vertikal. HASIL DAN PEMBAHASAN
Elektroforesis merupakan suatu keadaan
Analisis Konfirmasi dengan Vertikal berpindahnya partikel-partikel bermuatan
Elektroforesis karena pengaruh medan listrik. Pada metode
Filtrat gelatin dimasukkan sebanyak 10 sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel
µl ke dalam tube kecil dan ditambahkan electrophoresis (SDS-PAGE), keberadaan
panas, β-merkaptoetanol, dan sodium dodecyl akan terdistribusi didalam gel dan kemudian
sulfate (SDS) akan mendenaturasi protein. berat molekul protein dapat diukur dengan
Reaksi antara protein terdenaturasi dengan bantuan protein penanda (marker). Posisi
SDS akan membentuk kompleks protein-SDS keberadaan protein didalam gel akan diketahui
bermuatan negatif. Kompleks protein yang dengan bantuan pewarnaan. Protein didalam
telah bermuatan negatif selanjutnya dapat gel akan tampak seperti membentuk band, pita
dipisahkan antara satu dengan lainnya atau kumpulan warna yang terpisah
berdasarkan ukuran atau berat molekul secara berdasarkan berat molekulnya (Atma, 2011).
elektroforesis pada gel poliakrilamid. Protein

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Pada penelitian ini, protein yang analisis SDS-PAGE dalam uji konfirmasi
dianalisis dengan metode SDS-PAGE adalah keberadaan gelatin tulang ikan hasil ekstraksi
Gambar 1. Hasil konfirmasi dengan SDS-PAGE diketahui
padabahwa gelatin tulang ikan berada
uji pendahuluan.
pada kisaran berat molekul 97 kDa sampai
Keterangan: P1=lama pre-treatment (t) 21 jam, P2= t 25 jam,
pada >200 kDa (Mahmoodani et al., 2014;
P3= t 27 jam dengan suhu ekstraksi utama (T) 75 oC. P4=21 et al., 2009).
Zhang o et al. 2011; Taheri
jam, P5=25 jam, P6=27 jam denganSehingga
T 65 C. penggunaan
M=protein marker,
protein penanda pada
As= pre-treatment asam sitrat penelitian ini dianggap cukup untuk
gelatin yang telah diekstrak dari tulang ikan mengindentifikasi keberadaan gelatin hasil
patin menggunakan ekstrak cair kulit nanas ekstraksi. Hasil analisis SDS-PAGE gelatin
dan air. Protein penanda yang digunakan yaitu tulang ikan patin yang diekstrak dengan kulit
protein dengan berat molekul 260 kDa, 140 nanas disajikan pada gambar 1 dibawah ini.
kDa, 95 kDa, 72 kDa dan 52 kDa. Berdasarkan
penelitian-penelitian yang menggunakan
Gambar 1. Hasil konfirmasi dengan SDS-PAGE pada uji pendahuluan.
Keterangan: P1=lama pre-treatment (t) 21 jam, P2= t 25 jam,
P3= t 27 jam dengan suhu ekstraksi utama (T) 75 oC. P4=21
jam, P5=25 jam, P6=27 jam dengan T 65 oC. M=protein marker,
As= pre-treatment asam sitrat

Gambar 1. Hasil analisis identifikasi gelatin tulang ikan patin dengan SDS-PAGE.
Keterangan: G1=lama pre-treatment (t) 21 jam, G2= t 25 jam, G3= t 27 jam
dengan suhu ekstraksi utama (T) 75 oC. G4=21 jam, G5=25 jam, G6=27
jam dengan T 65 oC. M=protein marker, As= pre-treatment asam sitrat

Identifikasi keberadaan gelatin tulang ikan bahwa pita protein yang berada pada kisaran
patin hasil ekstraksi menggunakan kulit nanas antara 95-140 kDa merupakan gelatin tulang
dan air dengan SDS-PAGE dilakukan untuk ikan patin dapat dilakukan dari perhitungan
mengkonfirmasi keberhasilan ekstraksi. Dari mobilitas relatif (Rf) menggunakan protein
hasil identifikasi dengan elektroforesis vertikal penanda (marker) dan studi literatur dari
ini diketahui bahwa terdapat band/pita atau penelitian sebelumnya. Penelitian
kumpulan warna pada kisaran berat molekul Mahmoodani et al. (2014) menunjukkan
120 kDa. Band/pita atau kumpulan warna ini bahwa gelatin tulang ikan pantin hasil
menunjukkan bahwa keberadaan protein ekstraksi menggunakan HCl dan air panas
gelatin dari tulang dan mengindikasikan berada pada kisaran 120 kDa saat diidentifikasi
keberhasilan perlakuan ekstraksi. Sebaran pita menggunakan SDS-PAGE. Gambar 2
protein dari analisis dengan SDS-PAGE menyajikan hasil identifikasi SDS-PAGE
menunjukkan bahwa protein berada pada gelatin tulang ikan patin yang diekstraksi
kisaran berat molekul >260 kDa dan antara 95- menggunakan HCl dan air panas
140 kDa. Justifikasi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

yang telah dilakukan oleh Mahmoodani et al. atau sebaran protein tulang ikan pada
(2014). penelitian ini lebih sedikit. Faktor penyebab
hasil ini dimungkinkan karena denaturasi
protein selama proses ekstraksi atau karena
protein dan gelatin yang terekstrak belum
maksimal. Kulit nanas merupakan bahan alami
yang memiliki perbedaan keasamaan
dibandingkan pelarut kimiawi. Namun,
meskipun demikian, sebaran pita protein yang
lebih sedikit pada SDS-PAGE tidak selalu
menunjukkan indikasi negatif, karena semakin
murni suatu protein maka semakin sedikit
sebaran pita pada kisaran berat molekul yang
tidak diinginkan.

Gambar 2. Identifikasi gelatin tulang ikan


patin hasil ekstraksi dengan HCl
dan air panas (Mahmoodani et
al. 2014)

Penelitian Taheri et al. (2009) juga


berhasil mengidentifikasi gelatin hasil
ekstraksi dari tulang ikan beloso pada kisaran
berat molekul 120 kDa. Ekstraksi gelatin dari Gambar 3. Identifikasi gelatin tulang (b)
tulang ikan beloso dilakukan menggunakan dan kulit ikan beloso (c) serta
sodium hidroksida (NaOH), asam sulfat, asam gelatin babi (d) (Taheri et al.
sitrat dan air. Pada saat identifikasi keberadaan 2009)
gelatin hasil ekstraksi dengan SDS-PAGE,
Taheri et al. (2009) juga melakukan Identifikasi gelatin hasil ekstraksi dari
identifikasi gelatin dari kulit ikan dan gelatin tulang ikan patin menggunakan kulit nanas
babi. Identifikasi ini dilakukan sebagai dengan metode elektroforesis vertikal ini
pembanding yang menunjukkan bahwasanya menunjukkan bahwa band/pita yang lebih tebal
secara keseluruhan gelatin dari sumber pada perlakuan pre-treatment 27 jam dan
manapun memiliki struktur dan berat molekul ekstraksi utama suhu 75 oC. Kondisi ini
yang sama. Gelatin tersusun atas ikatan alfa, menunjukkan bahwa semakin lama waktu pre-
beta dan gamma. Alfa gelatin memiliki berat treatment dan semakin tinggi suhu ekstraksi
molekul ~120 kDa, ikatan beta memiliki berat utama, maka kadar gelatin yang dihasilkan
molekul 250 kDa dan ikatan gamma memiliki akan semakin tinggi. Akan tetapi, suhu
berat molekul >250 kDa. Gelatin hasil ekstraksi utama yang tinggi justru dihindari
ekstraksi sebagian besar didominasi oleh dalam tahapan ekstraksi gelatin karena
ikatan alfa (Zhou & Regenstein 2005). Hasil berkorelasi negatif dengan kekuatan gel dan
identifikasi gelatin dari tulang ikan beloso viskositas gelatin yang dihasilkan (Nurul &
dengan metode vertikal elektroforesis disajikan Sabron, 2015).
pada gambar 3.
Perbandingan antara hasil identifikasi KESIMPULAN DAN SARAN
gelatin tulang ikan pada penelitian ini Identifikasi gelatin dari tulang ikan patin hasil
(gambar 1) dengan penelitian Mahmoodani et ekstraksi denga kulit nanas menggunakan
al. (2014) (gambar 2) dan Taheri et al. (2009) elektroforesis vertikal menunjukkan
(gambar 3) menggunakan metode vertikal keberadaan gelatin pada kisaran berat molekul
elektroforesis menunjukkan bahwa distribusi ~120 kDa.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Penelitian terkait optimasi kondisi pre- shark (Isurus oxyrinchus) cartilage.


treatment yang lebih lama perlu dilakukan Food Hydrocolloids 18: 573-579.
karena dari hasil identifikasi dengan SDS- Fatimah, D., Jannah, A. 2009. Efektivitas
PAGE didapatkan band/pita yang lebih tebal penggunaan asam sitrat dalam
dengan perlakuan pre-treatment yang lebih pembuatan gelatin tulang ikan
lama. bandeng. (Chanos-chanos forskal).
Alchemy 1 (1): 7-15.
UCAPAN TERIMA KASIH Gomez-Guillen, MC., Perez-Mateos, M.,
Penelitian ini merupakan bagian dari proyek Gomez-Estaca, J., Lopez-Caballero,
penelitian dosen pemula (PDP) yang didanai E., Gimenez, B., Montero, P. 2009.
oleh Kementrian Riset Teknologi dan Fish gelatin: a renewable material for
Pendidikan Tinggi, sehingga penulis perlu developing active biodegradable films.
mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Trends in Food Science & Technology
Riset Pengabdian Masyarakat (DRPM) 20 : 3-16.
RISTEKDIKTI atas hibah yang diberikan. Gomez-Guillen, MC., Gimenez, B., Lopez-
Caballero, ME., Montero, PeMP. 2011.
DAFTAR PUSTAKA Functional and bioactive properties of
Adiningsih, Y., Purwanti, T. 2015. collagen and gelatin from alternative
Karakterisasi mutu gelatin ikan source: a review. Food Hydrocolloid.
tenggiri (Scomberomorus Indrialaksmi, O. 2000. Pembuatan dan
commersonii) dengan perendaman Karakterisasi Sifat Fisik Gelatin dari
menggunakan asam sulfat dan asam Kulit dan Tulang Ikan Cucut [skripsi].
sitrat. Jurnal Riset Teknologi Industri Bogor: IPB.
9 (2): 149-156. Iqbal, M., Anam, C., Ridwan, A. 2015.
Alfaro, AT., Costa, CS., Fonseca, GG., Optimasi rendemen dan kekuatan gel
Prentice, C. 2009. Effect of extraction gelatin ekstrak tulang ikan lele dumbo
parameters on the properties of gelatin (Clarias gariepinus sp.). Jurnal
from king weakfish (Macrodon Teknosains Pangan 4 (4): 8-16.
ancylodon) bones. Food Sci Tech Int. Liu, H.Y., Han, J., and Guo, S.D. 2009.
15(6): 553-562. Characteristics of the gelatin extracted
Arnesen, J.A., Gildberg, A. 2006. Extraction of from channel catfish (Ictalurus
muscle proteins and gelatine from cod punctatus) head bones. Lebensm. Wiss.
head. Process Biochem. 41: 697–700. Technol. 42, 540–544.
Atma, Y. 2017. Amino acid and proximate Mahmoodani F, Ardekani VS, See SF, Yusop
composition of fish bone gelatin from SM, Babji AS. 2014. Optimization and
different warm-water species: A physical properties of gelatin extracted
comparative study. IOP Conf. Series: from pangasius catfish (Pangasius
Earth and Environmental Science 58 : sutchi) bone. J Food Sci Technol 51
1-5. (11): 3104–3113.
Atma, Y. 2016. Pemanfaatan limbah ikan Mariod, A.A., Bushra, M., Abdel-Wahab S.I.,
sebagai sumber alternatif produksi Ain, N.M. 2011. Proximate, amino acid,
gelatin dan peptida bioaktif: review. fatty acid and mineral composition of
Prosiding Seminar Nasional Sains dan two Sudanese edible insects. Int. J.
Teknologi, Jakarta: 8-9 November. Trop. Insect 31 (3): 145-15.
Atma, Y. 2011. Produksi dan Karakterisasi Marsaid, Atmaja. 2011. Karakterisasi Sifat
Enzim Arabinosa Isomerase dari Gen Kimia, Fisik, dan Termal Ekstrak
Bakteri Geobacillus Gelatin Dari Tulang Ikan Tuna (Thunnus
stearothermophillus Lokal [tesis]. Sp) Pada Variasi Larutan Asam untuk
Bogor: IPB. Perendaman. Prosiding Seminar
Cho, SM., Kwak, KS., Park, DC., Gu, YS., Ji, Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia
CI., Jang, DH., Lee, YB., Kim, SB. III, Surakarta.
2004. Processing optimization and Muyonga, JH., Colec, CGB., Duodub, KG.
functional properties of gelatin from 2004. Extraction and physicochemical
characterisation of Nile perch (Lates

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TK- 007 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

niloticus) skin and bone gelatine. Food dari tulang ikan kakap merah (Lutjanus
Hydrocolloids 8: 581-592. sp.). Analytical and Environmental
Nurul, AG., Sarbon, NM. 2015. Effects of pH Chemistry 2 (1): 53-62.
on functional, rheological and structural Taheri, A., Kenari, AMA., Gildberg, A.,
properties of eel (Monopterus sp.) skin Behnam, S. 2009. Extraction and
gelatin compared to bovine gelatin. physicochemical characterization of
International Food Research Journal greater lizardfish (saurida tumbil) skin
22(2): 572-583. and bone gelatin. Journal Of Food
Rahayu, F., Fithriyah, NH. 2015. Pengaruh Science 74 (3): 160-165.
waktu ekstraksi terhadap rendemen Wasswa, J., Tang, J., Gu X. 2007. Utilization
gelatin tulang ikan nila merah. of fish processing by-products in the
Prosiding Seminar Nasional Sains dan gelatin industry. Food Reviews Int.,
Teknologi, Jakarta: 17 November. 23:159–174.
Sanaei AV, Mahmoodani F, See SF, Yusop Widyasari, R., Rawdkue, S. 2014. Extraction
SM, Babji AS. 2013. Optimization of and characterization of gelatin from
gelatin extraction and physico-chemical chicken feet by acid and ultrasound
properties of catfish (Clarias assisted extraction. Food Applied
gariepinus) bone gelatin. International Bioscience J. 2 (1): 85-97.
Food Research Journal 20 (1): 423-430. Zhang, F., Xu, S., Wang, Z. 2011.
Santoso, C., Surti, T., Sumardianto. 2015. Pretreatment optimization and
Perbedaan penggunaan konsentrasi properties of gelatin from freshwater
larutan asam sitrat dalam pembuatan fish scales. Food Bioprod. Process.
gelatin tulang rawan ikan pari mondol 89, 185–193.
(Himantura gerrardi). Jurnal
Zhou, P., Regenstein, JM. 2005. Effects of
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
Alkaline and acid pretreatments on
Perikanan 4 (2): 106-114.
Alaska pollock skin gelatin extraction.
Syahraeni, Anwar, M., Hasri. 2017. Pengaruh
J. Food Science 70 (6): 392-396.
konsentrasi asam sitrat dan waktu
demineraliasi pada perolehan gelatin

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017

Anda mungkin juga menyukai