Anda di halaman 1dari 10

CAKRA MEDIKA

Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1


Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecukupan Pengeluaran ASI pada Ibu Menyusui
di Wilayah Kerja Puskesmas Teguhan

Febby Fridyas Kurniawan1*, Erwin Kurniasih2, Edy Prawoto3


123
D III Keperawatan, Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi
*Email: febbyfridyas01@gmail.com

Kata Kunci Abstrak


Ibu Menyusui, Latar belakang: Ibu post partum sangat penting untuk memberikan ASI
Dukungan Sosial, pada bayinya karena ASI pertama keluar mengandung kolostrum yang
Kecukupan ASI berguna sebagai antibody bagi bayi. Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh
kondisi fisik dan psikologis ibu, ketika ibu stress mengganggu
pengeluaran ASI. Kondisi stress di picu karena perubahan peran serta
kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan sosial terhadapa
kecukupan pengeluaran ASI pada ibu menyusui di wilayah kerja
puskesmas Teguhan. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional dengan jumlah sampel 81 ibu menyusui eksklusif secara
purposive sampling. Analisis data menggunakan fisher exact-test. Hasil:
Didapatkan hasil ibu menyusui kriteria cukup dengan dukungan sosial
rendah 4 (4,9%), ibu menyusui kriteria tidak cukup dengan dukungan
sosial rendah 3 (3,7%), ibu menyusui kategori cukup dengan dukungan
sosial sedang dan tinggi 67 (82,7%), ibu menyusui kategori tidak cukup
dengan dukungan sosial sedang dan tinggi 7 (8,6%). Hasil uji statistik
fisher exact-test diperoleh nilai p = 0,037 (p<0,05), berarti H1 diterima
dan H0 ditolak. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecukupan ASI
dengan dukungan sosial pada ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas
Teguhan.

55
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

Relationship Of Social Support With Adequate Breastfeeding Expenditure For


Breastfeeding Mothers In The Teguhan Health Center

Key Words: Abstract


breastfeeding, Background: Post partum mothers are very important to give
social support, breast milk to their babies because the first milk that comes out
adequacy of contains colostrum which is useful as antibodies for babies.
breastfeeding Expenditure of breast milk is influenced by the physical and
psychological conditions of the mother, when stress interferes with
the release of breast milk. Stress conditions are triggered by
changing roles and lack of social support from family and
environment. The purpose of this study was to determine the
relationship of social support to the adequacy of breastfeeding for
breastfeeding mothers in the working area of the Teguhan Public
Health Center. Methods: Quantitative research with a cross
sectional approach with a sample of 81 exclusive breastfeeding
mothers by purposive sampling. Data analysis using fisher exact-
test. Results: The results obtained were breastfeeding mothers
with sufficient criteria with low social support 4 (4.9%),
breastfeeding mothers with insufficient criteria with low social
support 3 (3.7%), breastfeeding mothers in sufficient category
with moderate and high social support 67 (82 ,7%), breastfeeding
mothers in the category of not enough with medium and high
social support 7 (8,6%). Fisher exact-test statistical test results
obtained p value = 0.037 (p <0.05), meaning that H1 is accepted
and H0 is rejected. Conclusion: There is a relationship between
the adequacy of breastfeeding and social support for breastfeeding
mothers in the work area of the Teguhan Health Center.

1. PENDAHULUAN perkembangan motorik, kedekatan dengan


Ibu post partum sangat penting untuk ibu kurang (S. Nurjanah, 2015). Ibu pasca
memberikan ASI pada bayinya, karena ASI melahirkan atau post partum harus berada
yang pertama keluar mengandung dalam kondisi fisik dan psikologis yang
kolostrum yang berguna sebagai antibodi baik untuk bisa menyusui secara adekuat,
untuk mencegah infeksi serta mudah di karena kondisi psikologis yang buruk
cerna oleh usus bayi (Arini, 2013). Ketika seperti stress, cemas dapat mempengaruhi
ASI tidak cukup maka asupan nutrisi pengeluaran ASI, ketika kondisi psikologis
kurang terpenuhi yang berdampak pada ibu baik maka baik pula pengeluaran
penuruan daya tahan tubuh bayi sehingga ASInya (Zuly Daima & Setyaningsih,
rentan terhadap penyakit, perkembangan 2020). Kondisi stress dipicu karena
otak kurang optimal, kerterlambatan perubahan peran setelah melahirkan dan

56
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

tanggung jawab menyusui serta kurangnya ASI dapat menjadikan bayi lebih
dukungan sosial (suami, keluarga, tenaga mampu menghadapi efek penyakit kuning
kesehatan)(Amalia, 2016; Annisa & (ikterus).Ketika ASI tidak cukup bagi bayi,
Swastiningsih, 2015). maka kejadian sakit juga meningkat. Pada
Kemampuan ibu menyusui esklusif bayi juga sangat di pengaruhi oleh imunitas,
menjadi salah satu indikator kecukupan kekebalan tubuh yang di peroleh secara
pengeluaran ASI. Data dari World Health alami ataupun sejak kelahiran bayi.
Organization (WHO) menyebutkan secara Imunitas yang dimiliki bayi sejak lahir
global hanya 40% bayi berusia 0-6 bulan dapat di peroleh dari ASI ekslusif (Riyadi
mendapat ASI esklusif (WHO, 2018). 2011, dikutip dalam Qoyyimah &
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Rohmawati, 2017). Saat dukungan sosial
2018 proporsi pola pemberian ASI bayi terpenuhi, pengeluran ASI juga cukup
umur 0-5 bulan di Indonesia sebanyak sehingga bayi tidak haus lagi. Kriteria
37,3% ASI eksklusif, 9,3% ASI parsial dan pengeluaran ASI dikatakan cukup bila ASI
3,3% ASI predominan (Kemkes RI, 2018). merembes keluar dari putting, payudara
Cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan teraba penuh, ASI masih menetes, bayi
tahun 2019 provinsi Jawa Timur mencapai menyusu 8-9 kali dalam 24 jam, bayi tidak
78,27%, dengan provinsi tertinggi di NTB rewel, dan tidur bayi lelap (Budiarti 2009
86,26% dan terendah di Papua Barat 3,06% dikutip dalamNurasiaris, 2018).
(KemKes RI, 2020). Namun cakupan Bentuk dukungan suami pada istri
pemberian ASI di kabupaten Ngawi masih pasca melahirkan dengan meyakinkan istri,
berada pada 77,1% dibawah target nasional membangun rasa percaya diri merupakan
80% (Dinkes Ngawi, 2017). Dari survey suatu contoh dukungan sosial dalam
yang dilakukan pada 43 ibu-ibu, diperoleh tindakan memberikan ASI Esklusif sebagai
hasil dukungan dari suami 93,0%, dukungan makanan terbaik bagi bayi mereka (Aini et
orang tua dan mertua 79,1%, dukungan dari al., 2014). Sampai saat ini program
teman dan instansi kesehatan 72,1% pemerintah dengan penyediaan tenaga
(Sopiyani, 2014). konselor menyusi pada layanan Kesehatan
Kondisi psikologis ibu dan pikiran dan tempat umum lainnya dalam skala
yang tenang mempengaruhi produksi ASI kabupaten/kota, pemberian program edukasi
ibu,ketika ibu mengalami stress, pikiran ASI Ekslusif dan peningkatan peran
tertekan, tidak tenang sedih dan tegang dukungan keluarga serta masyarakat untuk
otomatis akan mempengaruhi produksi ASI. keberhasilan program pemberian ASI
Stress psikologis yang bekerja melalui Ekslusif yang diberikan pemerintah sudah
hipotalamus menyebabkan blockade reflek dilaksanakan, namun belum mendapat hasil
let down karena pengaruh dari pelepasan yang memuaskan karena di Ngawi belum
hormone adrenalin (epineprine) sehingga mencapai target cakupan ASI pemerintah.
terjadi vasokontriksi darah alveoli, Banyak faktor yang menyebabkan
akibatnya oksitosin tidak dapat mencapai belum terpenuhinya cakupan ASI, salah
target organ yaitu miopitelium. Ketika satunya kurangnya dukungan sosial pada
Oksitosin tidak mencapai targetnya akan ibu menyusui. Pengoptimalan dukungan
mengganggu menyaluran ASI menuju sosial utamanya keluarga dapat
ductus laktiferus. Tidak sempurnanya reflek mempengaruhi pengeluaran ASI ibu untuk
let down menyebabkan penumpukan air bayinya. Sehingga peneliti tertarik untuk
susu di dalam alveoli yang secara klinis meneliti “Hubungan Dukungan Sosial
payudara akan membesar (Dewi, 2019); (S. Dengan Kecukupan Pengeluaran ASI Pada
N. Nurjanah et al., 2013) . Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas
Teguhan”.

57
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

Tabel 2. Karakteristik responden


2. METODE PENELITIAN berdasarkan umur ibu di puskesmas
Penelitian ini menggunakan desain Teguhan bulan Mei 2021 (n=81).
penelitian korelasi dengan pendekatan cross Umur Ibu Frekuensi Persentase
21-25 18 22,2
sectional. Penelitian dilakukan di
26-30 39 48,1
Puskesmas Teguhan, Kecamatan Paron, 31-35 18 22,2
Kabupaten Ngawi mulai tanggal 05 April – 35-40 5 6,1
16 Mei 2021. Populasi dalam penelitian >40 1 1,2
ialah ibu menyusui di puskesmas Teguhan Total 81 100%
sebanyak 81 responden. Variabel
independen yaitu dukungan sosial, Berdasarkan tabel 2, bahwa ibu yang
sedangkan variabel dependen ialah sedang menyusi paling banyak pada usia
kecukupan pengeluraran ASI. Pengambilan 26-30 tahun dengan frekuensi 39 orang
data menggunakan instrumen kuesioner (48,1%). Rentang usia tersebut merupakan
dukungan sosial dan instrumen kuesioner rentang usia produktif. Sejalan dengan
kecukupan pengeluaran ASI. Score pada penelitian Nurbayanti (2016). bahwa usia
dukungan sosial terbagi 3 kategori yaitu ibu mempengaruhi pemberian ASI Ekslusif,
tinggi, sedang dan rendah. Kecukupan ASI usia ibu menentukan kesehatan maternal,
terbagi menjadi 2 kategori yaitu cukup dan seperti kondisi kehamilan, persalainan, nifas
tidak cukup. Uji yang digunakan untuk serta cara mengasuh dan menyusui bayinya.
menguji hipotesis hubungan yang Usia reproduksi yang baik ialah pada usia
signifikasi antara dukungan sosial dengan 20-35 tahun, dimana pada usia tersebut
kecukupan pengeluaran ASI ialah uji fisher dikatakan matang untuk hamil, melahirkan
exact-test. dan menyusui. Ibu memiliki kesiapan secara
mental dan fisik sehingga dianggap sehat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dan siap untuk menjadi seorang ibu. Ketika
usia ibu kurang dari 20 tahun, belum
1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik responden matang secara fisik maupun mental,
berdasarkan umur bayi di puskesmas sehingga dalam proses meawat dan
Teguhan bulan Mei 2021 (n=81). menyusui bayinya akan menemui masalah
Umur Bayi Frekuensi Persentase
seperti ibu bingung, tidak tahu cara
1 Bulan 4 4,9 pemberian ASI ekslusif kepada bayinya
2 Bulan 16 19,7 (Lumbartoruan 2018).
3 Bulan 18 22,2
4 Bulan 21 25,9 Tabel 3. Karakteristik responden
5 Bulan 13 16 berdasarkan pendidikan ibu di
6 Bulan 9 11,1 puskesmas Teguhan bulan Mei 2021
Total 81 100% (n=81).
Pendidikan Frekuensi Presentase
Berdasarkan tabel 1 diatas, karakteristik SD-SMP 1 1,2
responden berdasarkan umur bayi SMA 57 70,3
didapatkan hasil paling banyak yaitu pada D3 15 18,5
bayi usia 4 bulan dengan jumlah 21 bayi S1 7 8,4
(25,9 %) dan paling sedikit berada pada usia S2 1 1,2
1 bulan dengan jumlah 4 bayi (4,9%). Total 81 100%
Berdasarkan tabel 3, menunjukan
tingkat pendidikan terakhir ibu yang sedang
menyusui paling banyak adalah lulusan

58
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

SMA dengan frekuensi 57 orang (70,3%). bahwa diperhatikan dan dilihat


Hasil ini sesuai dengan penelitian dari kebeadaannya. Ibu akan memiliki
Lumbartoruan (2018) yang menyimpulkan kemantapan dalam menyelesaikan 6 bulan
bahwa pendidikan ibu memiliki hubungan periode menyusui ekslusif. Suami yang
dengan pemberian ASI ekslusif. Hal notabene orang terdekat bagi istri sangat
tersebut terjadi karena dengan pendidikan andil menjadi support system bagi sang istri,
ibu yang rendah maka pengetahuan dan dukungan yang diberikan akan menambah
pemahaman terkait manfaat pemberian ASI motivasi ibu untuk menyusui bayinya.
masih kurang sehingga masih banyak ibu Lingkungan keluarga sangat
yang tidak membeirkan asi secara eksklusif. memainkan peran dalam pemenuhan
Pendidikan yang dimiliki oleh ibu dukungan sosial bagi ibu. Keadaan
berhubungan dengan pengetahuan yang psikologis ibu setelah melahirkan sangat
dimilikinya, maka ibu akan berusaha untuk riskan, dengan adanya dukungan sosial
lebih mengetahui tentang pemberian ASI mampu membuat sirkulasi hormon pada ibu
eksklusif. Pendidikan akan membuat tidak terhambat sehingga proses laktasi
sesorang ingin mengetahui lebih banyak hal terpenuhi. Tinggi rendahnya dukungan
yang diperlukan dan lebih tanggap tantang sosial yang diterima ibu dapat dipengaruhi
informasi serta peka melihat perubahan- oleh faktor pendidikan. Sebagian besar ibu
perubahan yang terjadi. Pendidikan orang menyusui di wilayah puskesmas Teguhan
tua sangat berpengaruh untuk tumbuh berpendidikan SMA sebanyak 57 (70,3 %),
kembang seorang anak dan semakin tinggi bahkan ada yang sampai S2, sehingga dari
pendidikan orang tua maka pengetahuan segi pendidikan terlihat ibu mampu
tentang informasi akan semakin memilah informasi yang baik terkait proses
berkembang. Dalam hal ini pemberian ASI laktasi dan mampu memahami informasi
secara eksklusif kepada bayinya akan sangat yang diberikan, hal ini didukung dengan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penelitian dari Lestari et al., (2018) bahwa
seorang ibu (Ratnasari et al., 2017). ibu dengan latar belakang keluarga yang
cukup akan lebih baik dalam pemberian
2. Dukungan Sosial dukungan sosialnya namun sebaliknya ibu
Tabel 4. Gambaran tingkat dukungan dengan latar belakang yang rendah akan
sosial pada ibu menyusui di wilayah rendah pula pemberian dukungan sosialnya.
kerja Puskesmas Teguhan bulan Mei
2021 (n=81). 3. Kecukupan Pengeluaran ASI
Dukungan Sosial Frekuensi Persentase Tabel 5. Gambaran kecukupan ASI pada
Rendah 7 8,6 % ibu menyusui di wilayah kerja
Sedang 48 59,3 % Puskesmas Teguhan bulan Mei 2021
Tinggi 26 32,1 % (n=81).
Total 81 100 % Kecukupan Frekuensi Persentase
Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil ASI
yaitu sebagian responden mendapatkan Cukup 71 87,7 %
dukungan sosial tingkat sedang yaitu Tidak cukup 10 12,3 %
Total 81 100 %
sebesar 48 responden (59,3%). Hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sopiyani Pada penelitian ini didapatkan
(2014) yang menyatakan bahwa dukungan mayoritas ibu menyusui di wilayah kerja
sosial pada ibu menyusui berada pada Puskesmas Teguhan memiliki kecukupan
kategori tinggi. Saat individu mendapat ASI yang cukup yaitu sebesar 71 responden
dukungan sosial secara otomatis, emosional (87,7%). Sejalan dengan penelitian dari
ibu akan tergugah sehingga Ia beranggapan

59
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

Anggraini & Ika ( 2018) yang menunjukkan bahwa produksi ASI pada ibu post partum
berada pada kategori cukup, ketika banyak seseorang terpapar informasi maka
kadar prolaktin dalam ibu meningkat akan semakin bertambah pula pengetahuan
diimbangi dengan frekuensi menyusui yang yg didapat (Qudriani et al., 2018).
cukup maka pemenuhan kebutuhan ASI Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Sari
akan tercapai. Ketercapaian kecukupan asi et al., (2018) menyimpulkan bahwa terdapat
membawa perasaan postif bagi psikologis perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum
ibu, ibu merasa puas, bangga dan lega dan sesudah diberikan penyuluhan tentang
karenan mampu memberikan asupan terbaik ASI ekslusif. Ketika ibu memperoleh
bagi buah hatinya. Selama proses menyusui banyak informasi maka ia cenderung
terjadi interaksi emosi antara ibu dan anak mengubah pola pikir serta sikap dan
melalui hisapan pada puting dan kontak perilaku, ibu akan menerapkan sesuai
kulit, sehingga mencptakan ketenangan dengan hasil yang didapatnya.
dalam diri ibu serta mengurangi Faktor lain yang mempengaruhi
pengeluaran adrenalin (Wattimena & kecukupan ASI seperti usia ibu juga
Werdani, 2015). memiliki peran, usia reproduksi yang
Tingkat pengetahuan Ibu akan ASI matang mempengaruhi kesiapan ibu dalam
eksklusif memberikan andil yang cukup memberikan ASI kepada bayinya. Sebagian
besar, beberapa faktor yang mempengaruhi besar usia ibu menyusui di wilayah
pengetahuan ibu dapat dilihat dari tingkat puskesmas teguhan ialah 26-30 tahun,
pendidikannya. Pendidikan terakhir sehingga dapat dikatakan usi tersebut masuk
responden dalam penelitian ini sebagian dalam kategori usia yang matang secara
besar SMA sejumlah 57 (70,3 %). Tingkat reproduksi dan siap untuk hamil,
pendidikan yang tinggi diharapkan memiliki melahirkan, dan menyusui. Hal ini sesuai
pengetahuan yang baik dalam dengan penelitian Hanifah et al., (2017)
meningkatkan kecukupan ASI. Walaupun menyebutkan bahwa usia ibu sangat
ibu sudah memiliki pengetahuan yang baik menentukan kesehatan maternal, ibu yang
namun peran petugas kesehatan harus tetap berada pada usia yang matang yaitu 20-35
diimbangi. Dukungan fasilitas kesehatan tahun umumnya memiliki kemampuan
dengan pemberian pendidikan kesehatan laktasi lebih baik, daripada ibu yang usianya
diharapkan dapat membawa perubahan dan >35 tahun karena ASI yang dikeluarkan
peningkatan pengetahuan ibu dalam sedikit, dan ibu yang usianya <20 tahun
memberi ASI eksklusif. Dengan secara psikologis belum siap untuk menjadi
penyampaian informasi tentang kecukupan ibu, sehingga rawan terjadi depresi yang
asi kepada ibu menyusui dapat menyebabkan ASI susah keluar.
mempengaruhi pengetahuannya, semakin

4. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecukupan Pengeluaran ASI


Tabel 6. Hubungan dukungan sosial terhadap kecukupan pengeluaran ASI pada ibu menyusui di
wilayah kerja Puskesmas Teguhan bulan Mei 2021 (n=81).
Kecukupan Dukungan Sosial
Pengeluaran ASI Rendah Sedang Tinggi Total
Cukup 4 41 26 71
Tidak Cukup 3 7 0 10
Total 7 48 26 81

60
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

Pada tabel 6, jumlah salah satu kolom yaitu pada kolom dukungan sosial tinggi dan
kecukupan ASI tidak cukup memiliki frekuensi sama dengan 0. Apabila terdapat salah
satu kolom yang memiliki frekuensi 0 maka data tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan uji Chi Square sehingga perlu dilakukan penggabungan kolom (Aminoto,
2020). Syarat lain uji chi square yaitu apabila terdapat nilai expected count kurang
dari 5 lebih dari 20% maka perlu dilakukan uji Fisher Exact Test sebagai alternatif
jika data tidak memenuhi syarat uji Chi Square Anwar (2005).

Tabel 7. Penggabungan kategori dukungan sosial sedang dan tinggi

Kecukupan ASI Dukungan Sosial Nilai


Rendah Sedang dan Total Signifikansi
Tinggi Fisher Exact
Test
Cukup 4 67 71 0,037
Tidak Cukup 3 7 10
Total 7 74 81
karakteristik ibu terhadap perilaku
Berdasarkan data yang terdapat pada pembeian asi esklusif menyimpulkan bahwa
tabel 7, uji Fisher Exact Test didapatkan ibu yang mendapat dukungan informasi dari
nilai signifikansi sebesar 0,037 ( p < 0,05) ibu mertuanya memiliki kemungkinan
yang artinya terdapat hubungan yang menyusui ekslusif lebih besar daripada ibu
signifikan antara dukungan sosial terhadap yang tidak mendapat dukungan dari ibu
kecukupan ASI. Hasil ini sesuai dengan mertuanya. Ibu mertua yang memberi
penelitian dari Oktavianto et al., (2019) dukungan akan meningkatkan kepercayaan
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan diri ibu sehingga ibu tidak merasa sendiri,
positif kuat antara dukungan sosial dengan ibu beranggapan bahwa ibu mertua
keberhasilan dalam memberikan asi. memiliki pengalaman dalam hal merawat
Dukungan sosial yang diberikan oleh bayi utamanya menyusui, sehingga
keluarga mampu membuat ibu mengambil informasi yang didapat dari ibu mertuanya
keputusan untuk membeikan asi ekslusif akan ditampung dan diterapkan oleh sang
pada bayinya. Support dari keluarga dan ibu.
lingkungan memberikan manfaat sebagai Dukungan sosial yang baik dapat
pendorong ibu dalam pemberian asi mempengaruhi psikologis dari ibu
ekslusif, karena di dalam support keluarga menyusui. Ketika ibu dalam keadaan
terdapat hubungan saling memberi dan gelisah, cemas, stress dan tertekan maka
menerima bantuan yang sifatnya nyata. disitu dukungan sosial dari suami berperan,
Hasil penelitian sebagian besar dukungan yang diberikan oleh suami
responden mendapat dukungan sosial mampu mengubah suasana hati ibu, ibu
sedang-tinggi dengan kecukupan asi cukup berangsur-angsur akan nyaman dan rasa
sebanyak 67 (82,7 %) responden, hal stress yang menyebabkan terhambatnya
tersebut dapat dipengaruhi dari siapa produksi asi dapat dihilangkan. Perhatian
dukungan sosial itu didapat, ketika ibu kecil dari suami seperti memijit kaki ibu,
mendapat dukungan dari orang yang serta membantu ibu mengurus bayi sudah
dianggapnya berharga maka ibu akan menjadikan ibu merasa di hargai
menerima dan menerapkan dukungan keberadaannya. Sejalan dengan penelitian
tersebut, sesuai hasil penelitian dari Dini dari Annisa & Swastiningsih (2015)
(2017) dengan judul dukungan mertua dan menyimpulkan bahwa dukungan yang

61
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

diberikan oleh suami baik secara informasi, dapat digunakan sebagai acuan dalam
emosional, penghargaan dan istrumental penyusunan karya tulis ilmiah.
memberikan dampak positif yaitu ASI
semakin lancar, bersemangat dalam 5. REFERENSI
memberikan ASI kepada anaknya, merasa Aini, N., Yunitasari, E., & Armini, A. N.
nyaman dan beban yang dihadapi (2014). HUBUNGAN DUKUNGAN
berkurang. SUAMI DENGAN PRODUKSI ASI
PADA IBU POST PARTUM DI
4. SIMPULAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Kesimpulan yang didapat pada SENORI KABUPATEN TUBAN.
penelitian ini ialah : Universitas Airlangga.
1. Ibu menyusui di wilayah kerja Amalia, R. (2016). HUBUNGAN STRES
puskesmas Teguhan sebagian besar DENGAN KELANCARAN ASI PADA
mendapat dukungan sosial sedang dan IBU MENYUSUI PASCA
tinggi, yaitu sejumlah 74 responden PERSALINAN Di RSI A.YANI
dengan presentase 91,3%. SURABAYA. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
2. Ibu menyusui di wilayah kerja 9(1), 12–16.
puskesmas Teguhan sebagian besar Anggraini, H., & Devi, I. P. (2018).
cukup dalam kecukupan pengeluaran HUBUNGAN INISIASI MENYUSU
ASInya sebesar 71 responden dengan DINI (IMD) DENGAN KECUKUPAN
presentase 87,7%. PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI)
3. Terdapat hubungan yang signifikan PADA IBU DI BPM MASTUTI
antara dukungan sosial dengan Amd.Keb KECAMATAN
kecukupan pengeluaran asi pada ibu PARDASUKA KABUPATEN
menyusui di wilayah kerja puskesmas PRINGSEWU TAHUN 2017. Jurnal
Teguhan dengan nilai sigifikasi sebesar Kebidanan, 4(1), 25–29.
0,037 (p < 0,05). Annisa, L., & Swastiningsih, N. (2015).
Dukungan Sosial Dan Dampak Yang
SARAN Dirasakan Oleh Ibu Menyusui Dari
Saran yang dapat diberikan kepada : Suami. Empathy : Jurnal Fakultas
1. Bagi Responden Psikologi, 3(1), 16–22.
Responden diharapkan untuk lebih Anwar, R. (2005). Teori Sederhana Prosedur
memperhatikan kondisi psikologisnya Pemilihan Uji Hipotesis. Statistik Untuk
agar tidak mempengaruhi pemberian Kedokteran Dan Kesehatan, 26.
ASI pada bayi dan alangkah baiknya Arini, M. Y. (2013). HUBUNGAN INISIASI
ASI diberikan secara Eksklusif. MENYUSUI DINI DENGAN
2. Bagi Peneliti Selanjutnya PRODUKSI ASI PADA IBU POST
Penelitian ini di harapkan dapat di PARTUM DI DESA MRANGGEN
jadikan referensi untuk penelitian KECAMATAN JATINOM KLATEN.
kedepannya dan peneliti juga KOMUNIKASI KESEHATAN, 4(2).
diharapkan dapat menambah variable Dewi, A. D. C. (2019). FAKTOR-FAKTOR
dari penelitain yang sudah ada YANG MEMPENGARUHI Ayu Devita
sehingga dapat terlihat pengaruh Citra Dewi Prodi DIII Kebidanan ,
terhadap penelitian STIK Bina Husada Palembang
3. Bagi Instansi Akademik PENDAHULUAN Laktasi adalah
Instansi akademik diharapkan keseluruhan proses menyusui sampai
menambah buku referensi terbaru menelan muliadari proses ASI , ASI
sehingga dalam penelitian berikutnya diproduksi dan di negara berkembang

62
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

hanya 39 % ibu-ibu. Jurnal ‘Aisyiyah Nurjanah, S. (2015). ASI EKSKLUSIF


Medika, 4(1), 22–34. MENINGKATKAN
Dini, K. (2017). Dukungan ibu mertua dan PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12
karakteristik ibu terhadap perilaku BULAN DI WILAYAH KERJA
pemberian asi eksklusif. Jurnal Ilmiah PUSKESMAS BANYU URIP
WIDYA, 4(1), 234–242. SURABAYA. Jurnal Ilmu Kesehatan,
Dinkes Ngawi. (2017). Profil Kesehatan 8(2), 221–228.
Kabupaten Ngawi TAHUN 2017. Nurjanah, S. N., Maemunah, A. S., &
Journal of Chemical Information and Badriah, D. L. (2013). Asuhan
Modeling, 53(9), 1689–1699. Kebidanan PostPartum. PT Refika
Hanifah, S. A., Astuti, S., & Susanti, A. I. Aditama.
(2017). Gambaran Karakteristik Ibu Oktavianto, E., Setyaningrum, H., &
Menyusui Tidak Memberikan Asi Timiyatun, E. (2019). Dukungan Nenek
Eksklusif Di Desa Cikeruh Kecamatan Berhubungan Erat Dengan Keberhasilan
Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun ASI Eksklusif. Surya Medika: Jurnal
2015. Jurnal Sistem Kesehatan, 3(1), Ilmiah Ilmu Keperawatan Dan Ilmu
38–43. Kesehatan Masyarakat, 13(2), 85–93.
https://doi.org/10.24198/jsk.v3i1.13960 https://doi.org/10.32504/sm.v13i2.112
Lestari, P. P., Astuti, D. A., & Nurdiati, D. S. Qoyyimah, A. U., & Rohmawati, W. (2017).
(2018). Pengaruh Dukungan Sosial Pada Dampak Pemberian Asi Eksklusif
Keberhasilan Menyusui di RSUD Terhadap Kejadian Sakit Pada Bayi
Panembahan Senopati Kabuaten Bantul. Usia 6-12 Bulan Di Kabupaten Klaten.
Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7, The 5th Urecol Proceeding, February,
74–77. 1611–1616.
Lumbartoruan, mestika. (2018). Jurnal Qudriani, M., Zulfiana, E., & Hidayah, S. N.
Maternal dan Neonatal (2018). Jurnal SIKLUS volume 7
PENDAHULUAN Berdasarkan data Nomor 1 Januari 2018 PERAN BIDAN
WHO dan UNICEF , dan Departemen SEBAGAI FASILITATOR
Kesehatan Republik Indonesia melalui PELAKSANAAN PROGRAM Jurnal
SK Menkes No . 450 / Men . Kes / SK / SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari
IV / 2004 tanggal 7 April 2004 telah 2018. Siklus, 7, 252–256.
menetapkan rekomendasi pemberian Ratnasari, D., Paramashanti, B. A., Hadi, H.,
ASI Eksklusif selama. Jurnal Maternal Yugistyowati, A., Astiti, D., &
Dan Neonatal, 3(1), 13–22. Nurhayati, E. (2017). Family support
Nurasiaris, S. K. (2018). PENGARUH and exclusive breastfeeding among
PERAN SUAMI DALAM MELAKUKAN Yogyakarta mothers in employment.
PIJAT OKSITOSIN TERHADAP Asia Pacific Journal of Clinical
KELANCARAN ASI PADA IBU NIFAS Nutrition, 26(1), S31–S35.
(Di Wilayah https://doi.org/10.6133/apjcn.062017.s8
KerjaPonkesdesDesaGrogolKec. RI, Kemkes. (2018). Hasil Utama Riskesdas
Diwek, Kab. Jombang). Stikes Insan 2018.
Cendekia Medika Jombang. RI, KemKes. (2020). Profil Kesehatan
Nurbayanti, E. S. (2016). KARAKTERISTIK Indonesia 2019.
IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN Sari, T. W., Wulandari, F. S., Hidayat, M. H.,
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI & Amelia, N. (2018). PERBEDAAN
PUSKESMAS TEMON II KULON PENGETAHUAN IBU SEBELUM
PROGO YOGYAKARTA. Universitas DAN SESUDAH DIBERIKAN
Aisyiyah Yogyakarta. PENYULUHAN TENTANG ASI

63
CAKRA MEDIKA
Media Publikasi Penelitian;2022; Volume 9; No 1
Website : http://jurnal.akperngawi.ac.id

EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SIDOMULYO RAWAT
INAP KOTA PEKANBARU 2018.
Collaborative Medical Journal, 1(2),
58–65.
Sopiyani, L. (2014). hubungan antara
dukungan sosial (suami) dengan
motivasi memberikan asi eksklusif pada
ibu-ibu di kabupaten klaten. 7, 219–
232.
Wattimena, I., & Werdani, Y. D. W. (2015).
Manajemen Laktasi dan Kesejahteraan
Ibu Menyusui. Jurnal Psikologi, 42(3),
231. https://doi.org/10.22146/jpsi.9911
WHO. (2018). Breastfeeding.
Zuly Daima, U., & Setyaningsih, Y. (2020).
Tingkat Stres Ibu Menyusui dan
Pemberian Asi pada Bulan Pertama.
Jurnal Litbang, 16(1), 15–28.

64

Anda mungkin juga menyukai