Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan Internasional adalah makanan yang berasal dari berbagai negara di


dunia dan memiliki ciri khas masing-masing. Tiap negara memiliki makanan khas yang
biasa dikonsumsi dan diidentikkan dengan budaya mereka. Contoh makanan
internasional yang terkenal antara lain sushi dari Jepang, pizza dari Italia, tacos dari
Meksiko, curry dari India, dan masih banyak lagi. Selain itu, makanan internasional
biasanya memiliki cita rasa yang berbeda-beda dan unik, tergantung dari bumbu yang
digunakan dan cara memasaknya. Masakan Internasional juga di bedakan menjadi dua
jenis yaitu oriental dan kontinental.

Makanan oriental biasanya merujuk pada masakan Asia, seperti Cina, Jepang,
Korea, Thailand, dan Indonesia. Masakan oriental memiliki ciri khas yang kaya akan
bumbu dan rempah, serta penggunaan saus dan minyak yang khas dalam masakan Asia.
Makanan oriental juga dikenal dengan penggunaan berbagai jenis sayuran, daging, dan
ikan dalam masakannya, serta penggunaan teknik memasak yang unik seperti tumis,
rebus, dan kukus. Contoh dari makanan oriental antara lain sushi, dim sum, ramen, nasi
goreng, dan pad thai. Makanan oriental juga sering dihidangkan dalam menu restoran
Asia atau warung makan tradisional, dan kini telah populer di seluruh dunia.

Makanan kontinental biasanya merujuk pada masakan Eropa, Amerika Utara,


dan Australia. Awalnya, istilah makanan kontinental digunakan untuk merujuk pada
masakan Eropa, namun sekarang juga mencakup masakan Amerika Utara dan Australia.
Makanan kontinental umumnya lebih bervariasi dan kompleks dibandingkan dengan
masakan Asia, Afrika, atau Amerika Latin. Biasanya, makanan kontinental memiliki
pengaruh dari banyak negara di Eropa dan Amerika Utara. Contoh makanan kontinental
terkenal antara lain steak, roti, pai, pasta, dan hidangan daging panggang.

Dengan beberapa pertimbangan maka kami mengambil jenis makanan


kontinental yaitu berupa dessert Puding Black Forest yang berasal dari Negara Jerman.

1
Sebenarnya dessert Black Forest ini di sajikan dalam bentuk cake tapi kami mengubah
dan menyajikannya dalam bentuk puding
B. Visi

Menjadikan makanan Internasional menjadi selera Nasional

C. Misi

1. Melakukan inovasi dengan produk makanan


2. Memberikan kualitas produk yang terbaik

3. Mengutamakan kualitas pelayanan untuk membuat konsumen puas

D. Tujuan Usaha
Tujuan penulis dari dibuatnya usaha ini adalah:
1. Mendapatkan laba dari hasil penjualan
2. Membuat konsumen tertarik untuk mencoba produk dari penulis sehingga bisa
mencapai target penjualan
3. Mampu membuka lowongan kerja baru
4. Menjadikan makanan internasional bisa diterima oleh lidah dan selera masyarakat

2
BAB II

ANALISIS PEMASARAN

Dalam rangka mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari konsumen, kami


akan senantiasa berkonsentrasi untuk menjaga dan mempertahankan kepercayaan
konsumen dengan baik, sehingga akan terbentuk ikatan batiniah yang harmonis antara
perusahaan dan konsumen kedepannya

A. Produk Yang Dihasilkan

Little Sweet adalah merek produk di usaha penulis yang menggunakan bahan
yang tidak terlalu rumit dan proses pembuatan yang juga mudah. Alasan penulis
memilih membuat produk ini adalah karena dapat mengeksplor banyak makanan yang
mungkin masih banyak orang yang belum pernah mencicipinya, fakta lain bahwa
cukup banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi makanan manis apa lagi setelah
terjadinya pandemi jumlah peminatnya cukup naik.
Ada berbagai nutrisi yang terkandung dalam puding, seperti vitamin C, A, E,
magnesium, betakaroten, kalium, dan juga kaya akan oksigen. Puding juga bisa
dikonsumsi oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.
Profil Usaha
Jenis Usaha : Kuliner
Nama Perusahaan : Little Sweet
Jenis Produk : Jajanan Bobico
Alamat Perusahaan : Jln. Andi Pangeran Pettarani VI no. 42
Nomor Telepon : .......................................
Email : ........................................
Alamat sosmed : .........................................

3
B. Strategi Pasar
Untuk memperlancar usaha ini, penulis melakukan beberapa strategi pasar antara
lain:
1. Segmenting
Maksud dari segmenting pasar di sini adalah menjadikan pembeli sebagai target
yang akan dicapai penulis. Produk yang dibuat penulis ini merupakan produk yang
bisa dinikmati semua kalangan dari berbagai tingkatan mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa.
2. Targetting
Target pasar yang dipilih oleh penulis adalah adalah lingkungan masyarakat sekitar,
sekolah penulis, dan warung-warung kecil.
3. Positioning
Agar produk ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis membuat inovasi dengan
memberikan bahan-bahan tambahan seperti kacang, cokelat, dan juga meses. Selain
digunakan sebagai inovasi, bahan tambahan ini juga membuat tampilan menjadi
lebih menarik, rasa lebih unggul serta kualitasnya pun terjaga sehingga membuat
konsumen lebih mudah mengenali produk ini.

C. Analisis SWOT Untuk


Kelayakan Usaha
Analisis SWOT
adalah acuan yang digunakan
untuk menghadapi persaingan
yang pasti terjadi dalam tiap usaha.

4
Dalam tiap memulai usaha, penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap
lingkungan maupun pesaing melalui analisis SWOT.
1. Kekuatan (Strengths)
- Usaha yang mudah untuk dijalankan
- Modal yang tidak terlalu besar
- Bahan dan alat mudah didapatkan
- Belum banyak pesaing di wilayah kota Makassar
- Menawarkan makanan praktis yang enak
- Minat masyarakat terhadap olahan puding sangat tinggi khususnya
dikalangan remaja
- Harga yang terjangkau
- Pengemasan dan promosi yang menarik
2. Kelemahan (Weaknesses)
- Produk tidak masuk ke dalam kebutuhan primer
- Untuk memperkenalkan dessert ini diperlukannya pelanggan yang ingin
membuat review terhadap dessert yang kami pasarkan
- Dessert puding ini tidak dapat bertahan lama bila dalam beberapa jam saja ,
dessert puding ini mudah basi jika tidak di masukkan ke dalam lemari
pendingin, jadi untuk mengantisipasinya dalam membuat olahan dessert ini
harus di masukkan ke dalam lemari pendingin atau harus segera laku terjual
habis. Sehingga resikodalam penjualan dessert dapat diminimalisir dengan
memproduksi dessert puding dalam jumlah tidak besar sehingga kerugian
tidak akan terlalu banyak

3. Peluang (Opportunities)
- Kesempatan untuk mengembangkan usaha terbuka lebar karna pesaing masih
langka
- Peluang dengan dessert puding ini terbilang sangat propektif dengan respon
positifoleh berbagai kalangan masyarakat
- Usaha dessert ini juga tidak mengenal waktu dan juga musim sehingga usaha
ini cocok untuk pilihan usaha yang dijalankan di waktu kapanpun

5
- Usaha dessert puding juga menjadi salah satu usaha yang mudah di lakukan
dengan keuntungan terbilang cukup fantastis karena modal yang diperlukan
tidak terlalu banyak biaya
4. Ancaman (Threat)
- Kompetitor kini semakin banyak
- Banyaknya jenis dessert yang di jual oleh kompetitor
- Harga bahan baku yang tidak stabil
- Jika ada produsen baru yang membuat produk sama seperti kami

D. Strategi Promosi dan Marketing


1) Relationship Marketing
Strategi pemasaran ini dilakukan dengan cara membangun dan
mengembangkan hubungan erat dengan pelanggan atau audiens. Ini adalah
strategi marketing yang penting namun sering dilupakan oleh bisnis karena
mereka terlalu sibuk mengejar customer baru . Relationship Marketing ini bisa
memberikan kepuasan kepada pelanggan secara jangka panjang. Salah satu
strategi penerapannya adalah meningkatkan kualitas atau layanan customer
service.

2) Word of Mouth
Meskipun sudah ada sejak dulu, Word of Mouth masih relevan digunakan
hingga sekarang. Hanya saja media yang digunakan hingga sekarang hanya
saja media yang di gunakan sudah berbeda, seperti media sosial. Keberhasilan
word of mouth ini bergantung pada kesan orang lain terhadap produk yang
dipromosikan. Strategi word of mouth ini sangat ampuh dalam menjaring
target pasar yang baru, asalkan produk dan pelayanan yang di berikan benar –
benar sesuai dengan ekspektasi mereka.

3) Internet Marketing
Banyaknya orang yang semakin menghabiskan waktunya di layar gadget
membuat banyak pebisnis menerapkan strategi pemasaran internet marketing.
Ada dua opsi pemasaran di media sosial, yaitu secara orgnik atau memasang
iklan berbayar.

4) Transactional Marketing

6
Strategi pemasaran ini berfokus pada transaksi penjualan dengan pelanggan.
Transactional Marketing dilakukan untuk mencapai target atau volume
penjualan sebanyak mungkin. Transactional Marketing dilakukan dengan
metode dasarpemasaran yang dikenal dengan 4P, yaitu, Product, Price,
Placement, dan Promotion.

BAB III
Analisis Produksi dan Pengembangan Usaha

A. Proses Produksi
Alat :
- Mixer - Gelas takaran
- Spatula - Piring Bake
- Parutan - Panci
Bahan :
- Coklat batang
- Keju
- 8 bungkus puding coklat
- 1 kg gula pasir
- Air putih dingin
- 2 kaleng susu kental manis ukuran
- 5 butir telur
- 2 bungkus whipped cream bubuk
Pembuatan :

7
- Masukkan bubuk agar – agar coklat, gula pasir, dan air ke dalam panci masak
sambil di aduk hingga mendidih, setelah mendidih masukkan telur yang sudah
kocok kedalammnya sambil di aduk setelah telur di rasa telah rata angkat puding
dan dinginkan sebentar, jika di rasa sudah hangat pindahkan puding ke wadah
bersih yang di gunakan untuk berjualan lalu tunggu hingga puding mengeras
atau sudah padat
- Masukkan bubuk whipped cream, susu kental manis dan air dingin ke dalam
wadah bersih lalu campur semuanya dengan menggunakan mixer hingga adonan
menjadi kaku, jika sudah kaku masukkan adonan ke dalam piping bake
menggunakan sepatula lalu hias bagian atas puding menggunakan adonan
whipped cream tadi
- Parut keju dan coklat lalu letakkan di atas whipped cream tadi sebagai hiasan /
topping

Penyajian :
Kami menyajikannya dalam bentuk cup agar udarah dingin tetap terjaga dan
memperpanjang waktu penyimpanan kemasan yang kami pilih juga agar mudah
dan praktis bagi konsumen kami untuk menikmatinya

8
BAB IV

RENCANA ANGGARAN

A. Penentuan Titik Impas (BEP)


Bahan Baku
Bahan Jumlah Harga
Coklat batang 1 Batang Rp.15.000
Keju 1 Batang Rp.15.000
Puding coklat 8 Bungkus Rp.35.200
Gula pasir 1 kg Rp.14.000
Susu kental manis 2 Kaleng Rp.24.600
Telur 5 Butir Rp.14.000
Whipped cream bubuk 400gr Rp.69.100
Jumlah Total Rp.186.900

Peralatan

Peralatan Jumlah Harga


Cup 25 pcs Rp.22.000
Sendok Kecil 100pcs Rp.8.000
Jumlah Total Rp.30.000
9
Total Biaya Produksi BEP Harga
Biaya bahan baku + Biaya peralatan Total biaya produksi
Rp. 186.900 + Rp. 30.000 Rp. 216.900
25 pcs
= Rp. 216.900 = Rp. 8.676

Harga Jual Puding Black Forest = Rp. 12.000


Total Pendapatan Profit
Jumlah Puding Black Forest yang di Total pendapatan – Total biaya
produksi × Harga Jual Puding Black produksi
Forest
25 Puding × Rp. 12.000 Rp. 300.000 – Rp. 216.900
= Rp. 300.000 = Rp. 83.100

Jadi keutungan yang di peroleh dengan produksi 8 bungkus bubuk puding


menghasilkan 25 pcs puding black forest adalah sebesar Rp. 83.100
Berdasarkan Break Event Poin (BEP) ialah titik impas dimana posisi jumlah
pendapatan dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
kerugian adalah Rp. 8.676,-
BEP dalam unit = Total biaya tetap
Harga jual per unit – biaya variable
Per unit Rp. 186.900
Rp. 12.000 – Rp. 8.676
= 25 pcs
BEP dalam rupiah = BEP dalam unit × Harga jual per unit
25 pcs × Rp. 12.000
= Rp. 300.000

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Produk Puding Black Forest ini terinspirasi dari beberapa artikel pengolahan

buah yang kami dapatkan dari internet, dan kami juga menyesuaikan dengan tren

cemilan yang tepat untuk di pasarkan di SMA Negeri 5 Makassar. Berkaitan dengan itu

produk Puding Black Forest ini, kami juga mengedepankan kesegaran dan kebersihan

dalam pengolahan produk sehingga diharapkan dapat diminati banyak siswa maupun

Guru. Dengan harga yang menyesuaikan kantong siswa akan menjadi point plus untuk

membeli produk ini.

B. Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan

11
prososal ini. Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha kami dapat berjalan dengan

baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi

penulis dan masyarakat.

12

Anda mungkin juga menyukai