Skripsi Gst. Ayu Rara Martia Damayanti (1832122168)
Skripsi Gst. Ayu Rara Martia Damayanti (1832122168)
SKRIPSI
OLEH :
PENDAHULUAN
administratif, juga memiliki desa yang mempunyai sifat otonomi asli dengan
sebutan Desa adat/ Desa Pakraman. Ciri khas desa adat adalah adanya unsur Tri
Hita Karana yaitu Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan. Ketiga unsur ini
dikaitkan dengan peraturan Desa Adat itu sendiri yang disebut dengan awig –
Pertama, kebijakan yang secara tidak langsung yang mengarah pada sasaran
1
2
pada dasarnya untuk membantu pembangunan di tiap - tiap desa adat atau desa
pekraman sebagai kekuatan untuk menjaga adat dan budaya Bali yang
penting untuk membangun sumber daya yang berkaitan dengan budaya, sosial,
dan ekonomi. Dengan demikian LPD telah menjadi usaha yang bergerak dalam
bidang keuangan dan telah menjadi aset Desa Adat atau Desa Pakraman. Peran
mendukung kegiatan seperti odalan, hari raya besar umat hindu, dan dapat
sakit dan upacara kematian. Melalui peran yang sangat penting ini LPD terus
pelayanan ini didukung oleh beberapa sumber daya, baik sumber daya teknologi
dimilikinya untuk mampu berfungsi secara efektif. Salah satu sumber daya yang
teramat penting adalah sumber daya manusia. SDM senantiasa melekat pada
setiap sumber daya organisasi apapun sebagai f aktor penentu keberadaan dan
secara efektif dan efisien. Mempunyai pengaruh besar bagi aspek-aspek atau
yang dirasakan oleh karyawan merupakan salah satu penilaian penting untung
menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki para pekerja tentang
pekerjaan mereka. Hal itu merupakan hasil dari persepsi mereka tentang
berbagai segi atau aspek pekerjaan seseorang sehingga kepuasan kerja bukan
penting dalam pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya
terhadap kondisi tenaga kerja. Hal tersebut menjadikan perusahan tidak efektif
karena adanya sebagian karyawan yang tidak puas dalam pekerjaan. Faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu adanya konflik peran dan wewenang
pekerjaan.
4
karyawan profesional juga merupakan anggota suatu profesi yang diatur oleh
kode etik dan standar kinerja profesi. Sedangkan sebagai anggota organisasi, ia
harus patuh pada norma dan peraturan yang berlaku, memiliki kesetiaan kepada
organisasi serta tunduk pada wewenang dan pengawasan hirarkis. Konflik yang
dihadapi oleh profesional ini disebut konflik peran. Menurut Wolfe dan Snoek
dalam Rahayu (2019), konflik peran timbul karena adanya dua perintah yang
berbeda yang diterima secara berbarengan dan pelaksanaan salah satu perintah
tuntutan peran dan kebutuhan, serta nilai-nilai individu dan sebagainya. Sebagai
akibatnya seseorang yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana
terombang – ambing, terjepit, dan serba salah. Konflik peran dapat membuat
individu tidak dapat mengambil keputusan mana yang lebih baik di antara
makin berkembang ketika tuntutan pekerjaan dan tuntutan peran social sebagai
menghasilkan kinerja yang buruk, kepuasaan kerja yang menurun dan bahkan
pengunduran diri.
5
menggunakan sumbar daya untuk mencapai tujuan organisasi dan secara umum
diperbandingkan dengan sistem tubuh manusia. Tanpa adanya otak dan syaraf,
tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tanpa suatu sistem wewenang, suatu
pekerjaan atau tugas dengan baik sehingga mampu memberikan pelayanan yang
data absensi karyawan pada LPD Desa Pakraman Tuka seperti tabel 1.
6
Tabel 1
No. Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Presentase Jumlah Presentase
Karyawan Hari Hari Kerja Hari Hari kerja Absensi karyawan keterlambatan
(orang) Kerja Seharusnya kerja senyatanya Karyawan yang (%)
perbulan (hari) yang (hari) (%) terlambat
(hari) hilang (orang)
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3*4) (6) (7) = (5-6) (8) = (9) (10)=9/3*100
6/5*100
1 Januari 36 25 900 16 884 1,78 14 38,89
2 Februari 36 22 792 24 768 3,03 17 47,22
3 Maret 36 25 900 21 879 2,33 22 61,11
4 April 36 25 900 16 884 1,78 18 50,00
5 Mei 36 22 792 17 775 2,15 `6 44,44
6 Juni 36 25 900 18 882 2,00 24 66,67
7 Juli 36 23 828 36 792 4,35 19 52,78
8 Agustus 36 23 828 32 796 3,86 18 50,00
9 September 36 23 828 19 809 2,29 20 55,56
10 Oktober 36 24 864 19 845 2,20 19 52,78
11 November 36 26 936 21 915 2,24 21 58,33
12 Desember 36 23 828 24 804 2,90 22 61,11
Jumlah 432 286 10296 263 10033 30,91 230 638,89
Rata -Rata 36 23,83 858 21,92 836,08 2,58 19,17 53,24
Sumber: LPD Desa Pakraman Tuka,2020
pada LPD Desa Pakraman Tuka dari bulan Januari hingga bulan Desember pada
tahun 2020 berfluktuasi setiap bulan dengan rata-rata tingkat absensi mencapai
perbulan masih dianggap baik, sedangkan tingkat absensi yang mencapai 15-
datang terlambat setiap bulannya. Hal ini ditunjukkan dalam rata-rata tingkat
7
Dalam hal ini, konflik peran dan wewenang pekerjaan mengalami suatu
pekerjaan tersebut selesai secara maksimal. Dengan kata lain karyawan dapat
pembagian kerja. Serta masih kurang tegas dan luasnya pimpinan dalam
memberikan wewenang kerja kepada bawahan dalam hal ini pimpinan masih
menjadi tidak dipercaya dan merasa tidak dapat diandalkan dalam melakukan
dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan setiap bulan. Rendahnya kepuasan
kerja ini diakibatkan oleh konflik peran dan wewenang pekerjaan yang terjadi
di LPD Desa Pakraman Tuka. Penulis melihat hal tersebut merupakan masalah
8
atau aktivitas kerja LPD dalam membantu perekonomian desa pakraman maka
penulis tertarik meneliti masalah tersebut yang terjadi pada kantor LPD Desa
Pakraman Tuka yaitu dengan judul “Pengaruh Konflik Peran dan Wewenang
a. Manfaat Teoritis
masyarakat
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
Penulisan penelitian ini terdiri dari enam bab yang disusun berurutan
secara sistematis sehingga antara satu bab dengan bab lainya mempuyai
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalam
kerangka pemikiran.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat dan obyek penelitian,
Dalam bab ini akan membahas tentang deskripsi data, analisis data,
BAB VI : PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Manajemen
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
bahwa manajemen merupakan suatu ilmu, seni dan proses kegiatan yang
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara optimal melalui
12
13
manusia dapat juga disebut tenaga atau kekuata (energi atau power)
(Hasibuan, 2016:6).
dorongan, daya dan karya (rasio, rasa, karsa). Semua potensi SDM
(Sutrisno,2017: 3).
bahwa sumber daya manusia merupakan motor penggerak dan asset dari
(Sutrisno,2015: 5).
14
1) Fungsi Manajerial
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
masyarakat.
d) Pengendalian
2) Fungsi Operasional
a) Pengadaan
b) Pengembangan
dan pelatihan.
c) Kompensasi
16
d) Pengintegrasian
e) Pemeliharaan
f) Kedisiplinan
maksimal.
g) Pemberhentian
dengan hal-hal yang bersifat individual. Karena itu, tingkat kepuasan setiap
orang berbeda-beda dan hal ini terjadi apa bila beberapa faktor terpenuhi
ini juga memiliki dimensi yang berbeda. Dimensinya yaitu jenis pekerjaan
kepuasan pada aspek promosi hingga rekan kerja. Perbedaan aspek inilah
yang menyebabkan tingkat job satisfaction setiap orang akan selalu berbeda.
Hal ini karena berhubungan pada keadaan emosi seseorang senang atau
tidak senang.
Kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi
satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-
Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan
lebih mengutamakan pekerjaan dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu
penting.
karyawan yang tidak merasa puas mungkin lebih sering absen, dapat
mengalami stress yang mengganggu rekan kerja, dan mungkin secara terus
Menurut (T. Hani Handoko, 2005: 193) bahwa kepuasan kerja (job
1) Teori Keadilan
Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita, 2017: 40). Prinsip dari teori ini
adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung
situasi. Perasaan adil dan tidak adil atas suatu situasi, diperoleh
berikut:
a) Kebutuhan Fisiologis
20
lain-lain.
d) Kebutuhan Penghargaan
1) Pekerjaan
seorang karyawan.
2) Kondisi pekerjaan
3) Gaji
balas jasa atau waktu, energi dan pikiran yang dikeluarkan untuk
4) Rekan sekerja
6) Pengawasan
7) Promosi pekerjaan
1) Menyenangi Pekerjaannya
2) Mencintai Pekerjaanya
keinginannya.
4) Disiplin Kerja
5) Prestasi Kerja
berikut:
1) Terhadap produktifitas
yang unggul.
2) Ketidakhadiran
mencerminkan ketidakpuasan.
3) Keluarnya pekerja
memperbaiki kondisi.
terjadi jika terdapat perbedaan diantara dua orang atau lebih misalnya
proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak
pertama.
diharapkannya.
setingkat.
dua atau lebih bentuk tekanan pada tempat kerja, dimana pemenuhan
dari satu peran membuat pemenuhan terhadap peran lainnya lebih sulit
untuk memenuhi harapan peran yang lain. Konflik ini cenderung makin
seseorang akan mengalami konflik peran jika ia memiliki dua peran atau
simultan dari dua atau lebih bentuk tekanan pada tempat kerja, dimana
lebih sulit. Dari uraian diatas juga dapat disimpulkan konflik peran
adalah konflik yang dialami oleh seorang pegawai atau karyawan untuk
kelompok lain.
29
bersangkutan.
4) Konflik yang timbul karena beban kerja yang berlebih (in role
jika berbagai macam peranan yang dijalankan oleh orang yang sama
Konflik peran dapat terjadi dimana dan kapan pun pada manusia
menentukan sikap.
tersebut
faktor yang dapat dianggap sebagai sebab atau sumber dari konfik,
yaitu:
1) Komunikasi
31
informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu yang
tidak konsisten
2) Struktur
Selain itu, konflik yang bersumber dari struktur dapat terjadi karena
untuk menyelesaikannya.
2) Mengesampingkan Aturan
dan menerima permintaan dua pihak atau lebih yang tidak sesuai
pihak tetapi tidak diterima oleh pihak lain dan melakukan kegiatan
tidak jelas.
efektif untuk satu peran namun tidak efektif digunakan untuk peran
2003:135) adalah:
1) Competition
dipihaknya.
2) Avoidance
tersebut ada dan pihak ini menarik diri maupun berusaha menekan
3) Accomodation
4) Compromise
kompromi ini tidaklah jelas siapa yang menang dan yang kalah.
5) Collaboration
arti tetapi terlihat begitu berhubungan satu sama lain. Tugas merupakan
wewenang dari atasan yang berwenang yang hasil dari tugas tersebut
organisasi.
banyak sekali pendapat para ahli manajemen yang saling berbeda namun
bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu. Menurut
b. Kriteria Wewenang
1) Sentralisasi wewenang
dengan santai.
2) Desentralisasi wewenang
c. Pembagian Wewenang
d. Indikator Wewenang
1) Tugas
2) Kekuasaan
bagi perusahaan.
3) Pertanggungjawaban
e. Pendelegasian Wewenang
kerja, hubungan kerja dan adanya hubungan kerja sama dalam suatu
perusahaan.
pembagian pekerjaan
1) Asas kepercayaan
tanggunjawab.
tujuan.
tingkatan yang ada seperti tutun tangga menurut Fayol semakin garis
dilakukan oleh Desa Adat yang ada di Bali. Pengelolaan LPD tersebut
Desa adalah salah satu lembaga desa yang merupakan unit operasional
sebagai wadah kekayaan desa yang berupa uang tunai atau suratsurat
bahwa:
pendapatan.
44
dalam bentuk usaha usaha kearah peningkatan taraf hidup krama desa
sebagai berikut:
kegiatan.
Bidang usaha LPD yang tertuang pada Perda Tingkat I Bali No.3
urunan krama desa dan Bantuan pemerintah atau sumber lain yang
bersangkutan.
pegawai Dinas Kesehatan Kota Denpasar Bali. Namun hasil yang didapat
Pembangkit Sumatera.
(Persero) Medan.
Pekerjaan, dan Lembaga Perkreditan Rakyat. Dari teori utama dan teori
berikut:
49
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Teori Utama :
Penelitian Sebelumnya:
1. Manajemen Sumber 1. Hekti Nur Aini, Irsan Tricahyadinata,
Daya Manusia Siti Maria (2020)
2. Kepuasaan Kerja Konflik Peran dan Wewenang
Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja
3. Konflik Peran dengan Kepercayaan sebagai
4. Wewenang Pekerjaan Variabel Intervening pada Karyawan
5. Lembaga Perkreditan 2. I Wayan Murdana Yasa (2017)
Pengaruh Konflik Peran dan
Desa (LPD)
Ambiguitas Peran terhadap Kinerja
Pegawai melalui Mediasi Stres Kerja
pada Dinas Kesehatan Kota Denpasar
Bali
Rumusan Masalah 3. Rifki Patria (2016)
Pengaruh Konflik Peran dan
Ambiguitas Peran terhadap Kinerja
Auditor dengan Kecerdasan
Hipotesis :
Emosional sebagai Variabel Moderasi
H1: Konflik peran dan Wewenang 4. Selly Andreani (2019)
pekerjaan berpengaruh positif dan Pengaruh Konflik Peran dan
signifikan terhadap kepuasan karyawan Wewenang Pekerjaan terhadap
pada LPD Desa Pakraman Tuka. Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLN
H2: Konflik peran berpengaruh positif dan (PERSERO) Unit Induk
signifikan terhadap kepuasan karyawan Pembangunan Pembangkit
pada LPD Desa Pakraman Tuka. Sumatera
H3: Wewenang pekerjaan berpengaruh 5. Khoirun Aspan (2020) Pengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan Wewenang Pekerjaan dan Pembagian
karyawan pada LPD Desa Pakraman Tuka. Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai pada PT. Perkebunan
Nusantara III Medan
Gambar 2
Kerangka Konsep
H2
KONFLIK PERAN
(X1)
H1 KEPUASAN
KERJA
(Y)
WEWENANG
PEKERJAAN
(X2)
H3
kerja.
atau pada tingkatan organisasi. Dengan kata lain, konflik peran dapat
dengan baik.
Tabanan.
seseorang pekerja itu harus ditetapkan pada dalam diri mereka sendiri.
Kabupaten Tabanan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Populasi
(Sugiyono 2010, hal 115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penelitian kurang dari 100 maka lebih baik diambil semuanya sebagai
55
56
(X2).
penyusunan kuesioner.
a. Kepuasan Kerja
berikut:
1) Menyenangi pekerjaannya.
2) Mencintai pekerjaannya.
4) Displin kerja.
5) Prestasi kerja.
b. Konflik Peran
Konflik peran disini berarti konflik yang dialami oleh seorang pegawai
Pakraman Tuka dapat menyelesaikan konflik peran ini maka karyawan akan
58
Pakraman Tuka.
berikut:
2) Mengesampingkan aturan.
c. Wewenang Pekerjaan
tertentu. Jadi, wewenang adalah dasar karyawan LPD Desa Pakraman Tuka
sebagai berikut:
1) Tugas.
2) Kekuasaan.
3) Pertanggung jawaban.
a. Berdasarkan Sifatnya
1) Data Kuantitatif
59
Adalah data yang berupa angka dan dapat dihitung dengan satuan
Pakraman Tuka.
2) Data Kualitatif
Adalah data yang berupa kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah,
bagan, gambar, dan foto yang member makna terhadap fakta-fakta yang
b. Berdasarkan Sumbernya
data sekunder. Data primer dan data sekunder dalam penelitian ini yaitu
(Sugiyono, 2014:402):
1) Data Primer
peran, wewenang pekerjaan, dan kepuasan kerja. Selain itu juga data
60
seluruh karyawan yang ada didalam kantor LPD Desa Pakraman Tuka.
2) Data Sekunder
dan mempelajari buku-buku dan bahan tertulis lainnya. Selain itu juga
Tuka.
1) Observasi
langsung terhadap objek yang di teliti pada LPD Desa Pakraman Tuka,
2) Wawancara
3) Dokumentasi
61
4) Metode survey
yang tinggi bila alat ukur tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai
moment dengan bantuan SPSS. Suatu alat uji dinyatakan valid jika nilai
1) Uji Normalitas
normal (asimetris).
2) Uji Multikolinieritas
63
Nilai tolerance yang rendah sama denga nilai VIF tinggi, karena VIF =
3) Uji Heterokedastisitas
melibatkan lebih dari satu variable bebas atau predictor. Dalam bahasa
inggris, istilah ini disebut dengan multiple linear regression. Analisis ini
interval atau rasio. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini
berikut:
Y = bo + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = Kepuasan Kerja
X1 = Konflik Peran
X2 = Wewenang Pekerjaan
bo = Konstanta
b1 – b2 = Koefisien regresi
95% (α = 0,05).
65
95% (α = 0,05), artinya jika nilai F-hitung lebih kecil dari pada
(α = 0,05).
(α = 0,05), artinya jika nilai t-hitung lebih kecil dari pada t-tabel,
dependen.
Kd = R2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
atau generalisasi.”
∑(𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
∑ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙(𝑛)
DAFTAR PUSTAKA
Blogspot.Com/2011/09/Pendelegasian-wewenang-delegation-of
Afandi, P. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator).
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Carnicer, et al. 2004. Work Family Conflict in a Southern European Country: The
Dessler, Gary. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Edy, Sutrisno, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
70
Penerbit Andi.
Bumi Aksara
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
Diponogoro.
Boston. USA
Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Bumi Aksara
Hekti Nur Aini, Irsan Tricahyadinata, Siti Maria. 2020. Konflik Peran dan
I Wayan Murdana Yasa. 2017. Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran
No 1. 38-57
Luthans, Fred. 2018. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh, Yogyakarta: PT. Andi.
University Press
Syam.
Pemerintah Provinsi Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3 tahun 2007,
Pemerintah Provinsi Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8 tahun 2002,
Gubernur Bali.
Rahayu, Dyah. S, 2019. Anteseden dan konsekuensi Tekanan Peran (Role Stress)
Rifki Patria. 2016. Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran terhadap Kinerja
Robins SP, dan Judge. 2018. Perilaku Organisasi Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Halaman 256.
73
Bandung
CV Mandar Maju
Bandung
Selly Andreani. 2019. Pengaruh Konflik Peran dan Wewenang Pekerjaan terhadap
Medan Area
Penerbit Alfabeta.
Yogyakarta: BPFE
Interprotomer Offset.