Anda di halaman 1dari 6

Kondisi / Kasus :

o Dalam satu kelas, setiap peserta didik memiliki gaya belajar tertentu. Bagaimana Anda
menyikapi hal tersebut, dan bagaimana Anda mengakomodasi kebutuhan mereka?
Jawab :
Gaya belajar secara umum terbagi menjadi tiga jenis yakni gaya belajar visual, gaya
belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Peserta didik memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi seorang pengajar untuk menyikapi hal
tersebut dan mengakomodasi kebutuhan belajar masing-masing peserta didik. Berikut
adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang pengajar untuk
mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik :
a) Mengenal setiap peserta didik secara individu: Dengan mengenal peserta didik
secara individu, pengajar dapat memahami gaya belajar mereka dan memberikan
strategi pembelajaran yang sesuai.
b) Menerapkan berbagai metode pembelajaran: Dalam setiap pembelajaran, pengajar
dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran, seperti gambar, grafik,
presentasi, video, diskusi, simulasi, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu
peserta didik yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
c) Memberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri: Selain pembelajaran di
kelas, pengajar dapat memberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri
dengan menggunakan berbagai sumber belajar seperti buku, artikel, video, dan
lain sebagainya. Hal ini akan membantu peserta didik yang lebih suka belajar
secara visual atau kinestetik.
d) Menggunakan teknologi: Dalam era digital seperti sekarang ini, pengajar dapat
menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran, seperti penggunaan
media sosial, e-book, aplikasi pembelajaran, dan lain sebagainya. Teknologi ini
akan membantu peserta didik yang lebih suka belajar secara visual atau auditori.
e) Mengadakan bimbingan belajar: Selain mengajar di kelas, pengajar dapat
memberikan bimbingan belajar secara individu atau kelompok kecil. Hal ini akan
membantu peserta didik yang memerlukan bantuan lebih intensif dan berbeda
dengan peserta didik lainnya.

o Apa fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung perkembangan peserta didik?


Berikan contoh!
Jawab :
Lingkungan sekolah berperan penting dalam mendukung perkembangan peserta didik,
baik secara fisik maupun sosial-emosional. Beberapa fungsi lingkungan sekolah dalam
mendukung perkembangan peserta didik antara lain:
a) Memberikan rasa aman dan nyaman: Lingkungan sekolah yang nyaman dan aman
dapat membantu peserta didik merasa tenang dan nyaman sehingga mereka dapat
fokus pada pembelajaran. Contohnya, ruang kelas yang bersih dan teratur, ruang
istirahat yang nyaman, dan keamanan yang terjamin.
b) Mendorong motivasi belajar: Lingkungan sekolah yang inspiratif dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.
Contohnya, ruang kelas yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti
teknologi modern, buku-buku, atau poster inspiratif.
c) Meningkatkan keterlibatan sosial: Lingkungan sekolah yang memungkinkan
peserta didik berinteraksi dengan teman-teman dan guru dapat meningkatkan
keterlibatan sosial mereka. Contohnya, adanya kegiatan ekstrakurikuler, sarana
olahraga, dan kegiatan sosial lainnya.
d) Mengembangkan keterampilan sosial: Lingkungan sekolah juga dapat membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama,
memimpin, dan berkomunikasi. Contohnya, melalui kegiatan yang memerlukan
kerja sama seperti proyek kelompok.
e) Memfasilitasi pembelajaran: Lingkungan sekolah yang memadai dapat
memfasilitasi proses pembelajaran. Contohnya, ruang kelas yang bersih, teratur,
dan didukung dengan fasilitas seperti LCD proyektor dan whiteboard. Dalam
keseluruhan, lingkungan sekolah yang baik dapat memberikan pengaruh positif
terhadap perkembangan peserta didik, baik dari segi akademik maupun sosial.

Anda diminta untuk menonton film, lalu menjawab pertanyaan terkait film:

1. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi individu?


Jawab :
Dalam film "Hichki", Rani Mukerji berperan sebagai Naina Mathur, seorang
wanita dengan Sindrom Tourette, suatu kelainan saraf yang menyebabkan korbannya
mengucapkan kata- kata atau gerakan secara tidak terkendali dan spontan. Dia mungkin
tiba-tiba cegukan. Naina Mathur memiliki cita-cita yang besar untuk menjadi seorang
guru dan didukung oleh motivasi dari ibunya yang selalu mendampinginya. Meski
berkali-kali ditolak puluhan sekolah karena Tourette Syndrome, ia tak pernah menyerah
hingga diterima di sekolah ternama di India. Dengan kesempatan ini, Naina terus
berusaha membuktikan bahwa dirinya juga bisa menjadi guru yang hebat. Meski
diterima sebagai guru, Sindrom Naina Mathur membuatnya diremehkan oleh guru lain
dan kelasnya secara keseluruhan. Tentu saja, ini merupakan tantangan yang wajar bagi
Naina karena sejak kecil ia dianggap orang asing oleh teman-temannya bahkan gurunya
sendiri.
Berdasarkan film tersebut, lingkungan dapat memengaruhi individu, karena
dengan adanya dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat dan sekitarnya dapat
membuat seseorang yang memiliki cita-cita besar dapat termotivasi dan terus berusaha
untuk mewujudkannya. Lingkungan belajar salah satu faktor yang dapat meningkatkan
proses pembelajaran secara efektif melalui suasana sekolah dan berbagai pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang berlangsung guna mengembangkan potensi peserta didik,
baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.
Dalam film “Hichki” terdapat kasus mengenai peserta didik kelas 9 F (Pindahan dari
sekolah lain yang berasal dari daerah kumuh dan kurang mampu) di Sekolah ST.
Notker yang melakukan pemberontakan karena guru-guru bersifat pilih kasih kepada
mereka serta peserta didik lain yang tidak mau menerima keberadaan mereka.
Hubungan peserta didik dengan teman-temanya, guru-gurunya, dan staf sekolah
yang lain berpengaruh dalam pembentukan karakter anak sehingga akan mempengaruhi
proses belajar. Selain itu, pembentukan karakter pada lingkungan mikrosistem sangat
memengaruhi seseorang dalam pembentukan karakter yang dimilikinya. Berdasarkan
film tersebut, Naina Mathur memiliki cita-cita yang sangat besar untuk menjadi seorang
guru dan didukung dengan motivasi dari Ibunya yang terus membersamainya. Meski
telah ditolak berkali-kali oleh puluhan sekolah karena Tourette Syndrome yang ia
miliki, ia tak pernah menyerah sampai akhirnya berhasil diterima di sebuah sekolah
ternama di India.

2. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul peserta didik?


Jawab :
Dalam film "Hichki" dari India, Naina Mathur adalah seorang guru dengan
Tourette Syndrome, yang dihadapkan dengan tantangan untuk merangkul peserta
didiknya di sekolah yang berada di lingkungan yang kurang terpencil. Berikut adalah
cara Naina Mathur merangkul peserta didiknya :
a) Menghargai Setiap Individu
Naina Mathur menghargai setiap individu, termasuk peserta didiknya, dengan
segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Ia menunjukkan rasa empati
dan memahami bahwa setiap orang memiliki potensi dan kemampuan yang unik.
b) Menjalin Hubungan yang Baik dengan Peserta Didik
Naina Mathur berusaha menjalin hubungan yang baik dengan peserta didiknya
dengan cara yang ramah dan bersahabat. Ia berkomunikasi dengan mereka
dengan cara yang santai dan tidak menakutkan sehingga peserta didik merasa
nyaman dan lebih mudah untuk berbicara dengan dirinya.
c) Mengenal Peserta Didik dengan Baik
Naina Mathur berusaha untuk mengenal peserta didiknya dengan baik, termasuk
kebutuhan dan harapan mereka. Ia memperhatikan peserta didiknya secara
individual dan berusaha untuk memahami permasalahan yang mereka hadapi.
d) Membuat Pembelajaran Menyenangkan
Naina Mathur membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dengan cara yang
kreatif dan inovatif. Ia memadukan metode belajar yang berbedabeda, seperti
musik dan permainan, agar peserta didik lebih tertarik dan termotivasi untuk
belajar.
e) Memberikan Umpan Balik yang Positif
Naina Mathur memberikan umpan balik yang positif kepada peserta didiknya
agar mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar. Ia juga
memberikan pengakuan atas keberhasilan yang dicapai oleh peserta didiknya.

Dengan cara-cara di atas, Naina Mathur berhasil merangkul peserta didiknya dan
membantu mereka untuk mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi. Naina
Mathur juga berhasil menunjukkan bahwa keberhasilan tidak terbatas pada kekurangan
atau keterbatasan yang dimiliki seseorang, melainkan pada kemampuan mereka untuk
mengatasi tantangan dan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

3. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi
menyenangkan?
Jawab :
Hal tersebut dikarenakan ia memiliki sikap yang tidak mudah menyerah. Ia terus
berusaha untuk menjadi seorang guru yang ideal. Dirinya selalu mencari sebuah cara
mengajar yang mempermudah peserta didiknya, meskipun hal itu tidak mudah baginya.
Naina terus berusaha untuk menciptakan cara mengajar yang unik daripada guru pada
umumnya. Ia selalu menerapkan konsep setiap pelajaran dalam sebuah praktik dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak dari guru yang hanya berkonsep mengajarkan melalui
teori saja di kelas serta memfokuskan peserta didik untuk mendapat nilai mata pelajaran
sebaik mungkin. Hingga lupa manusia atau peserta didik punya tingkat stress dalam
belajar jika tidak diselingi dengan kegembiraan di dalamnya. Selain itu Naina juga
mencari latar belakang dari setiap peserta didik di kelasnya, setelah mengetahui latar
belakang dari masing-masing peserta didik di kelasnya Naina membuat sebuah metode
belajar yang menyesuaikan dengan kebutuhan belajar dari masing-masing peserta
didiknya sehingga peserta didik sangat senang dalam belajar.

4. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian?


Jawab :
Ya, saya berpikir bahwa saya bisa menjadi seorang guru seperti Naina Mathur
pada film ini. Melalui pembelajaran sosial emosional, saya banyak mempelajari cara
bagaimana meregulasi emosi yang baik, mampu mengendalikan diri serta mampu
mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Seorang guru harus mampu memiliki
prinsip dan pendirian sehingga memiliki karakter yang bertanggung jawab. Karakter
yang bertanggung jawab juga dapat dilihat dalam proses pembelajaran, di mana saya
sebagai seorang guru bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai secara maksimal.
Selain itu, sebagai seorang guru sebelum memulai pembelajaran harus mampu
dengan mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan gaya belajar
peserta didik agar kegiatan proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal yang
dapat dilakukan guru seperti dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
teknologi, menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan melakukan
games, memberikan penghargaan, melakukan ice beraking untuk meningkatkan
kefokusan peserta didik saat pembelajaran, serta tidak lupa memberikan masukan
konstruktif dan apresiatif kepada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai