HKUM4103 - Filsafat Hukum Dan Etika Profesi
HKUM4103 - Filsafat Hukum Dan Etika Profesi
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Saya tidak menerima naskah UAS-THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS-THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS-THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS-THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan
oleh Universitas Terbuka.
Cibinong, 19 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan
Yuditya Arwanto
HKUM4103 / Filsafat Hukum Dan Etika Profesi
b. Keadilan sangat penting dalam hukum, karena keadilan sangat erat kaitannya
dengan hak asasi manusia yang merupakan hak mendasar sebagai Tuhan Yang
Maha Esa, serta berkaitan pula dengan hak dan kewajiban manusia. Apabila
manusia telah mampu memahami dan menghayati konsep keadilan, ia dapat
dikatakan sebagai mahluk yang homohumanus. Keadilan merupakan kebutuhan
mutlak setiap manusia. Keadilan menurut beberapa pakar, di antaranya menurut
Aristoteles, adalah kelayakan dalam Tindakan manusia. Kelayakan diartikan
sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu
sedikit. Menurut Plato, keadilan diproyeksikan pada seseorang. Orang yang adil
adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Menurut Socrates, keadilan diproyeksikan pada pemerintahan, keadilan tercipta
apabila setiap warga sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah
melaksanakan tugasnya dengan baik. Dari definisi – definisi di atas dapat terlihat
bahwa keadilan sangat penting di dalam hukum.
c. Menurut Analisa saya, tokoh yang paling berpengaruh terhadap hubungan hukum
dan keadilan adalah Aristoteles, karena teori – teori filsafatnya di bidang hukum
banyak yang menjadi landasan untuk membentuk teori – teori yang ada setelah
zaman mereka hingga membentuk pandangan yang ada di zaman modern ini.
Salah satu contohnya adalah pernyataan dari Friedman yang menyebutkan bahwa
formulasi keadilan Aristoteles merupakan suatu kontribusi terbesarnya bagi
filsafat hukum.
b. Instrumen internasional hak asasi manusia dibuat sebagai panduan setiap negara
dalam melaksanakan penegakan, penghormatan, dan pemenuhan hak asasi
manusia. Instrumen tersebut terdiri atas deklarasi, konvenan, konvensi, dan
protokol opsional. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang mendalam
oleh setiap negara agar terikat dengan setiap instrumen tersebut.
Konvenan adalah sebuah perjanjian multilateral yang mengikat pemerintahan
suatu negara dengan hukum internasional untuk membuat satu aturan tentang satu
hal/permasalahan. Konvensi digunakan untuk perjanjian, seperti konvenan hak
sipil dan politik. Konvenan adalah perjanjian multilateral yang ditujukan untuk
norma dan pelaksanaan HAM. Negara yang meratifikasi, menandatangani, atau
menerima terikat secara hukum pada perjanjian ini.
Konvensi adalah sebuah perjanjian multilateral yang mengikat pemerintahan
suatu negara dengan hukum internasional untuk membuat satu aturan tentang satu
hal/permasalahan. Konvensi digunakan untuk perjanjian secara spesifik, seperti
konvensi hak anak. Secara kasar, konvensi mempunyai arti yang sama dengan
perjanjian, konvenan, pakta, atau kesepahaman yang semuanya merujuk pada
instrumen hukum internasional.
Protokol opsional adalah sebuah instrumen perjanjian yang mengamandemen
perjanjian sebelumnya dan memberikan negara pihak untuk terikat dengan syarat.
Ini tidak diwajibkan kepada negara pihak walaupun terikat pada perjanjian.
Protokol opsional merupakan instrumen yang terikat dengan prosedur yang baru
atau norma yang substantif.
4. Jawaban Soal THE No. 4
a. Perbuatan yang dilakukan oleh Arman dan Oki tersebut tentu saja melanggar
hukum, etika, dan kode etik profesi. Tindakan tersebut dibilang melanggar hukum
karena termasuk tindak pidana pencurian, dan melakukan pidana pencurian
tersebut tentu saja juga melanggar etika, etika menyangkut cara dilakukannya
suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya,
dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang
milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri, “jangan mencuri”
merupakan suatu norma etika, dan perbuatan Arman dan Oki diatas melanggar
norma tersebut. Dan yang terakhir Arman dan Oki tentu saja melanggar etika
profesi mereka sebagai Satuan Pengamanan atau disingkat menjadi Satpam. Etika
profesi menurut Keiser dalam (Suhrawadi Lubis, 1994: 6 – 7), adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional kepada masyarakat
dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi
adalah sistem norma, nilai, dan aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik serta apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan, dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik adalah professional memberikan jasa sebaik – baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Maka dari itu tugas seorang satpam yang seharusnya menjaga
keamanan atas apa yang sudah ditugaskan, tidak sepantasnya malah melakukan
pencurian atas hal tersebut, jadi perbuatan Arman dan Oki sangat melanggar kode
etik profesi mereka sebagai satuan pengamanan.
b. Etika profesi adalah bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat
manusia (Magnis – Suseno et al., 1991:9). Untuk melaksanakan profesi yang
luhur itu secara baik, dituntut moralitas yang tinggi dari pelakunya (Magnis –
Suseno et al., 1991:75). Tiga ciri moralitas yang tinggi sebagai berikut:
i. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan
profesi.
ii. Sadar akan kewajibannya.
iii. Memiliki idealisme yang tinggi.
Maka menurut analisa saya berdasarkan penjelasan etika profesi di atas, sebagai
mahasiswa hukum upaya yang dapat dilakukan yaitu menyadari bahwa sebagai
mahasiswa, kewajiban utama yang harus dilakukan adalah menekuni dan
menyelesaikan dengan baik semua pelajaran – pelajaran dalam ilmu hukum yang
sedang dipelajari, serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari, agar
kelak menjadi seseorang yang mampu menegakkan hukum secara nyata di
lapangan terutama sebagai profesi hukum yang memahami dan mampu
melaksanakan kode etik profesi dan etika profesi hukum yang baik dan benar.
c. Hal tersebut tentu tidak dapat dibenarkan apapun alasannya, karena Arman dan
Oki yang berprofesi sebagai satuan pengamanan yang dapat dibilang tenaga
professional dalam hal pengamanan yang sedang melaksanakan tugasnya yaitu
pengamanan. Profesi dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan yang
memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan Teknik – Teknik
ilmiah serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari Lembaga
Pendidikan khusus ditujukan untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut
professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu
pada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya,
sehingga menjadi jelas melalui penjelasan ini bahwa apa yang dilakukan oleh
Arman dan Oki tidak mewujudkan unjuk kerja yang sesuai dengan profesinya,
sebagai tenaga professional tentu mereka juga mendapat status dan imbalan yang
tinggi pula atas keahlian mereka, profesi yang paling sukses akan meraih status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya sehingga jika
alasan mereka melakukan hal tersebut karena himpitan ekonomi tidak dapat
dibenarkan.