Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA DI KALANGAN MASYARAKAT


KELURAHAN KELAYAN SELATAN, BANJARMASIN
Hozainah
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin
Jl. A. Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
e-mail: ina_oz.524@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of brand image and price on purchasing decisions of Aqua brand mineral water
among the people of Kelayan Selatan Village, Banjarmasin. This researcher is necessary because to know the influence of
which variable dominates. The type of research used is correlational research. This research is quantitative. The
population and sample in this study were 100 people from the southern Kelayan sub-district, Banjarmasin, the data was
taken through a questionnaire distributed to respondents. The variables in this study are (Independent) Brand Image and
Price, while the (Dependent) variable is Purchase Decision. Data were analyzed using Instrument Test, Classical
Assumption Test, and Multiple Linear Regression. The results of this study indicate that Brand Image has a partial effect
and based on these results it can be said that Brand Image and Price have a significant positive effect on Purchase
Decisions. And Brand Image and Price Simultaneously Affect Purchase Decisions on Aqua Brand Mineral Water in the
Community of South Kelayan Village, Banjarmasin, and the more dominant variable of this research is Brand Image.

Keywords: Brand Image, Price, Purchase Decision, Aqua Brand Mineral Water

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Citra Merek Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral
Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin. Peneliti ini perlu karena untuk
mengetahui pengaruh variabel mana yang mendominasi. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian korelasional
penelitian ini bersifat kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 100 0rang masyarakat kelurahan kelayan
selatan, Banjarmasin, data diambil melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Variabel dalam penelitian ini
adalah variabel (Independen) Citra Merek dan Harga sedangkan variabel (Dependen) adalah Keputusan Pemebelian. Data
dianalisis dengan menggunakan Uji Instrumen, Uji Asumsi Klasik, dan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Citra Merek berpengaruh secara parsial dan berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa
Citra Merek dan Harga berpengaruh positif secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dan Citra Merek dan Harga
secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada Air Mineral Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat
Kelurahan Kelayan selatan, Banjarmasin, dan variabel yang lebih dominan dari penelitian ini adalah Citra Merek.

Kata kunci: Citra Merek, Harga, Keputusan Pembelian, Air Mineral Merek Aqua.

LATAR BELAKANG dan akan terus melakukan ekspansi untuk memperluas


Era globalisasi saat ini menjanjikan suatu peluang jaringan pasar produknya. Permintaan masyarakat akan air
dan tantangan bisnis bagi suatu perusahaan, dimana minum sangat tinggi, namun dari segi dan kualitas dan
dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas perlindungan kesehatan semakin sulit mendapatkan air
pasar produknya dan disisi lain keadaan tersebut akan minum.
memunculkan persaingan yang semakin ketat dalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
industri produk air minum dalam kemasan. Air Minum merupakan perusahaan air minum milik Negara belum
Dalam Kemasan (AMDK) adalah salah satu produk instan dapat menyediakan air bersih, layak dan aman untuk
dipasaran yang menawarkan berbagai keunggulan dan dikonsumsi masyarakat, khususnya di kelurahan kelayan
keuntungan. Dengan adanya persaingan antar perusahaan selatan Banjarmasin sudah tidak asing lagi dengan air
AMDK, konsumen benar-benar akan mengambil minum dalam kemasan.
keputusan pembelian secara selektif. Banyak orang yang Dari beberapa air minum dalam kemasan yang ada di
memutuskan untuk membeli produk karena menghadapi Indonesia hanya beberapa saja yang dikenal dan
permintaan. Begitu banyak orang saat ini suka minum dikonsumsi oleh masyarakat, diantaranya adalah Aqua, Le
lebih banyak minuman atau makanan praktis dan simple. Minerale, Ades, Club, Pure Life, Prima, Vit, Oasis,
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menjadi semakin Aguaria, Super O2, dan berbagai merek AMDK lokal
menarik, dan permintaan air mineral pun semakin lainnya masih asing ditelinga
meningkat seiring dengan pertambahan pe nduduk. Masyarakat. Salah satu brand AMDK yang paling
Jumlah perusahaan yang mengoperasikan bisnis Air banyak di konsumsi oleh masyarakat adalah AMDK
Minum Dalam Kemasan (AMDK) juga terus meningkat
merek Aqua. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah standar nasional (SNI) maupun internasional (WHO)
ini. sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Aqua menjadi marker leader dalam industri air Harga merupakan jumlah uang yang dibutuhkan
minum dalam kemasan (AMDK). Aqua mendominsi untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk
pangsa pasar di Indonesia sebanyak 46,7% dari total dan pelayanan yang meyertainya. Persepsi harga yang
keseluruhan konsumen yang mengkonsumsi air minum diinginkan konsumen adalah persepsi harga yang bersaing
dalam kemasan. Terdapat 4% yang mengkonsumsi dan terjangkau. Bila harga yang ditawarkan perusahaan
AMDK merek Club, 3,5% merek Le Minerale, 2,8 % sesuai dengan harga yang dipersepsikan oleh konsumen,
merek 2 Tang, 1,8% merek Oasis, 1,7% merek O2, 1,4% maka semakin tinggi peluang untuk melakukan pembelian
merek Prima, dan sisanya sebanyak 38,1% dari merek Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kelayan
lainnya. Dengan persentase pangsa pasar sebanyak 46,7% Selatan, Banjarmasin. Dipilihnya lokasi penelitian di
maka dapat dikaitkan bahwa konsumen lebih memilih air Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin karena
minum dalam kemasan (AMDK) merek Aqua berdasarkan observasi awal banyak dijumpai masyarakat
dibandingkan dengan AMDK merek lainnya. yang mengonsumsi/membeli air mineral merek AQUA.
Berbagai macam merek air mineral telah banyak Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan
beredar di masyarakat, merek lebih identik di masyarakat, melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Citra Merek
kerena sering muncul iklan ditelevisi, di youtube dan iklan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral
lainnya serta seringnya melihat orang yang mengkonsumsi Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan
air mineral dalam kemasan tersebut, antara lain yaitu Le Selatan, Banjarmasin.
Mineral, Club, Cleo, Crystallin, Vit, Ades dan berbagai
macam merek air mineral dalam kemasan lainnya. STUDI LITERATUR.
Harga merupakan salah satu faktor yang dapat Manajemen Pemasaran
mempengaruhi keputusan pembelian. Dilihat dari segi Pemasran merupakan peran yang sangat penting
harga, penetapan harga Aqua sedikit di atas merek-merek disuatu perusahaan, karena mempunyai fungsi untuk
lain. Penentuan harga ini juga dilakukan agar mencari, memperoleh, mempertahankan, serta
memposisikan Aqua sebagai air minum premium (di atas memperbanyak konsumen untuk menguasai pasar.
merek-merek AMDK lainnya). Banyaknya konsumen yang dimiliki oleh perusahaan dapat
AQUA adalah salah satu merek Air Minum Dalam menentukan banyaknya pemasukan untuk perusahaan.
Kemasan (AMDK) yang di produksi oleh PT AQUA Pemasaran di suatu perusahaan sangat berarti karena
Golden Mississippi Tbk di Indonesia. Aqua sendiri sudah aktivitas bertujuan agar menciptakan, menawarkan serta
berdiri selama lebih dari 45 tahun dan didirikan oleh Tirto melakukan pertukaran produk, baik berupa barang atau
Utomo, warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja jasa yang memungkinkan melaui penciptaan, penawaran
dari Pertamina mendirikan usaha AMDK. dan pertukaran produk sehingga perusahaan diharapkan
Namun demikian, Aqua adalah sebagai salah satu mampu menciptakan nilai untuk pelanggan dan
produsen air minum terbesar dan pertama di Indonesia mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalan untuk
masih menjadi market leader dalam bisnis AMDK. Tetapi perusahaan atau keuntungan demi kelangsungan hidup
walaupun demikian Aqua tetap tidak menghendaki para perusahaan dan untuk perkembangan perusahaan.
pelanggannya beralih ke produk lain. Oleh sebab itu, Kegiatan pemasaran diartikan sebagai kegiatan manusia
tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik harus menjadi yang terlaksana dalam kegiatannya dengan pasar.
komitmen organisasi agar para pengguna air minum masih Menurut Kotler dan Armstrong (2012:30-32),
tetap setia untuk selalu mengkonsumsi air minum Aqua. Pemasaran bersandar pada konsep sebagai berikut :
Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, 1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan (Needs, Wants,
tetapi memerlukan proses panjang untuk meyakinkan and Demands)
bahwa Aqua merupakan air minum terbaik. Membangun Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan manusia
kepercayaan konsumen telah dilakukan oleh perusahaan dan harus ada sehingga dapat menggerakkan manusia
air mineral Aqua sejak didirikan. Hal ini dibuktikan sebagai dasar (alasan) berusaha. Keinginan adalah
dengan inovasi yang telah dilakukan oleh Aqua. Inovasi hasrat guna memperoleh pemuas kebutuhan yang
tersebut berupa selalu melakukan pengembangan dan spesifik akan kebutuhan. Permintaan merupakan
diversifikasi terhadap produk Aqua serta membangun keinginan pada produk tertentu yang didukung oleh
aliansi dengan merek terkenal, yaitu Danone untuk kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan
peningkatan kualitas dan memperkuat pasar. membeli.
Adapun kelebihan kualitas aqua dengan merek 2. Penawaran Pasar-Produk, Pelayanan, dan Pengalaman
lainnya adalah AQUA berasal dari 100% air pegunungan (Market Offerings – Products, Services, and
yang mengalir sendiri tanpa dipompa (self flow), sehing Experiences)
`ga airnya begitu jernih dan mengandung komposisi Penawaran pasar adalah beberapa kombinasi atas
mineral seimbang, AQUA diproses dengan teknologi yang produk, pelayanan, informasi, ataupun pengalaman
tinggi sehingga penuh kontrol untuk kualitas di setiap yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
titiknya. Di ruang produksi dan mesin-mesin senantiasa kebutuhan serta keinginan mereka.
dibersihkan secara rutin. AQUA selalu memperhatikan 3. Nilai Pelanggan dan Kepuasan (Customer Value and
kualitas produknya, mulai dari pemilihan sumber, untuk Satisfaction) Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi
pemrosesan sampai dengan penanganan produk. Ada antara mutu, jasa, dan harga (quality, service, price)
standar penyimpanan dan penanganan produk yang harus yang menggambarkan manfaat serta biaya berwujud
ditetapkan untuk tetap menjaga kualitas AQUA sampai di dan yang tak berwujud bagi konsumen. Kepuasan
tangan Anda. Standar kualitas AQUA sudah memenuhi
adalah suatu penilaian seseorang dari kinerja yang Konsumen sering dihadapkan dengan beberapa pilihan
dirasakan dari produk dalam hubungan dengan dalam menggunakan suatu produk. Hal tersebut
harapannya. menyebabkan konsumen harus mempertimbangkan baik-
4. Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and baik sebelum mengambil keputusan untuk membeli.
Relationships) Pengambilan keputusan terjadi saat seseorang
Pertukaran merupakan tindakan agar memperoleh dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih
suatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan salah satu yang paling tepat untuk memenuhi keinginan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pemasaran dan kebutuhannya.
terdiri atas tindakan yang diambil untuk membangun Ada lima tahapan perilaku konsumen dalam
dan memelihara hubungan melewati transaksi dengan pengambilan keputusan pembelian (Kotler dan Armstrong,
target pembeli, pemasok, dan penyalur yang 2016), yaitu:
melibatkan produk, pelayanan, ide, atau benda lainnya. 1. Pengenalan kebutuhan
5. Pasar (Markets) Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen
Pasar adalah suatu kumpulan semua para pembeli menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan
sebenarnya dan potensial yang memiliki kebutuhan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang
atau keinginan suatu produk atau jasa tertentu yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.
sama, yang bersedia dan mampu melaksanakan 2. Pencari informasi
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan Pencari informasi mulai dilakukan ketika konsumen
itu. memandang bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi
Pengertian Manajemen Pemasaran merupakan salah dengan membeli dan mengkonsumsi produk.
satu jenis manajemen yang di perlukan pada semua bisnis. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan
Marketing management ini menyangkut produk dan jasa dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari
agar lebih dikenal oleh konsumen. Oleh karena iru, informasi dari luar (pencarian eksternal).
perusahaan harus mengerti diskursus lengkap terkait 3. Evaluasi alternatif
management marketing ini. Manajemen pemasaran harus Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan
diperhatikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan
karena berkontribusi banyak hal untuk kelancaran proses keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen
pemasaraan pruduk. Produk yang dihasilkan dapat terjual membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat
atau dibeli oleh konsumen akhir dengan tingkat harga memberikan manfaat kepadanya serta masalah yang
yang memberikan keuntungan perusahaan jangka panjang. dihadapinya.
Konsep pemasaran merupakan kegiatan perencanaan 4. Keputusan pembelian
pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu Pembeli akan menentukan sikap dalam pengambilan
kepuasan pelanggan. Segala aktifitas yang menganut keputusan untuk membeli atau tidak. Jika memilih
konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi untuk membeli produk, dalam hal ini konsumen
tujuan tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (dalam dihadapkan pada beberaoa alternatif pengambilan
Priansa, 2017:4) menjelaskan manajemen pemasaran keputusna seperti produk, merek, penjual, tempat,
adalah suatu usaha manusia dalam mencapai hasil harga, penjual, kuantitas dan waktu.
pertukaran yang diinginkan dan membangun hubungan 5. Perilaku Pasca Pembelian
yang erat dengan konsumen dengan cara yang Setelah membeli suatu produk, konsumen akan
menguntungkan untuk perusahaan. mengalami beberapa tingkat kepuasan dan
Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler ketidakpuasan. Tahap ini dapat memberikan informasi
dan Armstrong (2012:14), yaitu “Manajemen pemasaran yang penting bagi perusahaan tentang produk dan
adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pelayanan yang telah dijual dapat memuaskan
pengendalian atas program yang dirancang untuk konsumen atau tidak.
menciptakan, membangun, dan mempertahankan Indikator keputusan pembelian ada tiga indikator
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam menentukan keputusan pembelian (Kotler,
dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi”. 2018:70), yaitu:
1. Kemantapan pada sebuah produk
Keputusan Pembelian Didalam melakukan pembelian, konsumen
Keputusan pembelian adalah dimana pemikiran memutuskan salah satu dari beberapa alternatif.
individu mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan Keinginan pilihan yang ada didasarkan oleh mutu,
pilihan pada suatu produk yang mana yang ingin dipilih. kualitas dan faktor lain yang memberikan kestabilan
Menurut Kotler dan Keller (2016:198), keputusan untuk konsumen untuk membeli produk yang
pembelian adalah tindakan dari konsumen contoh nya dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan
seperti mau membeli apa atau tidak terhadap produk. Dari menumbuhkan semangat konsumen sehingga menjadi
bermacam faktor yang berpengaruh terhadap konsumen penunjang kepuasan konsumen.
dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, 2. Kebiasaan dalam membeli produk
biasanya konsumen juga selalu mempertimbangkan Kebiasaan ialah pengulangan sesuatu secara
kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal masyarakat. berkepanjangan dalam melangsungkan pembelian
Pada dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan produk yang sama. Ketika konsumen telah melakukan
atau perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan keputusan pembelian dan mereka merasa produk sudah
suatu pembelian atau transaksi, banyak tidaknya jumlah melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah
konsumen dalam mengambil keputusan menjadi salah satu dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika
penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. membeli produk lain.
3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain 3. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan
Dalam melakukan pembelian, jika konsumen keyakinan, jaminan kualitas, serta citra prestise tertentu
mendapatkan manfaat yang sesuai dengan sebuah kepada konsumen.
produk, mereka pasti merekomendasikan produk 4. Untuk mengendalikan dan mendominasi pasar.
tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain Artinya, dengan membangun merek yang terkenal,
juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus bercitra baik, dan dilindungi hak eksklusif berdasarkan
dan lebih baik dari produk lain hak cipta/paten, maka perusahaan dapat meraih dan
mempertahankan loyalitas konsumen.
Citra Merek Komponen pembentuk citra merek yaitu sebagai
Menurut Kotler dan Keller (2016) citra merek ialah
berikut:
suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
1. Citra pembuat (corporate image) yaitu sekumpulan
dari hal – hal tersebut, yang dimaksudkan untuk
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau
perusahaan yang membuat suatu produk dan jasa.
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari
2. Citra pemakai (user image) yaitu sekumpulan asosiasi
barang dan jasa pesaing. Menurut Kenneth dan Donald
yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang
(2018) citra merek menggambarkan perasaan yang di
menggunakan barang atau jasa, meliputi pemakai itu
punyai konsumen dan bisnis tentang semua organisasi
sendiri, gaya hidup atau kepribadian dan status sosial.
serta produk atau lini produk individu.
3. Citra produk (product image) yaitu sekumpulan
Ada 6 simbol merek dalam tingkat pengertian
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu
sebagai berikut:
produk, yang meliputi atribut produk tersebut, manfaat
1. Atribut : Di suatu merek dapat mengingatkan kita pada
bagi konsumen, penggunaannya, serta jaminan.
tentang atribut-atribut tertentu.
Menurut Tjiptono (2011:43) merek juga memiliki
2. Manfaat : Atribut dapat diterjemahkan sebagai manfaat
manfaat yaitu bermanfaat bagi produsen dan konsumen.
emosional dan fungsional.
Bagi produsen, merek berperan penting sebagai:
3. Nilai : Suatu nilai merek mengatakan sesuatu tentang
1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses
produsennya
penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan,
4. Budaya: suatu merek mungkin juga melambangkan
terutama dalam pengorganisasian sediaan dan
budaya tertentu.
pencatatan akuntansi.
5. Kepribadian: suatu merek dapat menggambarkan
2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek
prilaku tertentu.
produk yang unik. Merek bisa mendapatkan
6. Pemakai: suatu merek menunjukkan jenis konsumen
perlindungan properti intelektual. Nama merek bisa
yang membeli atau memakai suatu produk.
diproteksi melalui merek dagang terdaftar (registered
Dalam hal ini citra merek dapat di mengerti sebagai
trademarks) proses pemanufakturan bisa dilindungi
identitas dimana didalamnya tertulis personalitas, simbol,
melalui hak paten dan kemasan bisa diproteksi melalui
proposisi nilai, brandessence dan posisi merek. Citra
hak cipta (copyright) dan desain.
merek didasarkan menurut kenyataan atau fiksi tergantung
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas,
bagaimana konsumen yang berkaitan mempersepsikan
sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan
suatu produk.
membelinya lagi di lain waktu.
Adapun faktor-faktor pembentuk Brand Image (Citra
4. Sarana untuk menciptakan asosiasi dan makna unik
Merek) menurut Kotler dan Keller (2012:347) yaitu :
yang membedakan produk dari para pesaing
1. Keunggulan produk
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui
Merupakan salah satu faktor pembentuk Brand Image,
perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra
dimana produk tersebut unggul dalam persaingan.
unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
Karena keunggulan kualitas (model dankenyamanan)
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut
dan ciri khas itulah yang menyebabkan suatu produk
pendapatan masa datang.
mempunyai daya tarik tersendiri bagi pelanggan
2. Kekuatan asosiasi Merek mempunyai karakteristik yang dapat
Merek ini merupakan fungsi dari jumlah pengolahan membedakan suatu produk dengan produk yang lainnya,
informasi yang diterima pada proses ecodin. karaktersitik merek memainkan peran yang penting dalam
3. Keunikan merek menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya
Suatu merek mau tidak mau harus terbagi dengan pada suatu merek. Menurut Sunyoto (2012:110) bahwa
merek-merek lain. Oleh karena itu, harus diciptakan karaktersitik suatu merek yang baik, yaitu:
keunggulan bersaing yang dapat dijadikan alasan bagi 1. Mudah dibaca, diucapkan, dan diingat.
pelanggan untuk memilih suatu merek tertentu. 2. Singkat dan sederhana.
Adapun tujuan citra merek sendiri menurut Tjiptono 3. Mempunyai ciri khas tersendiri dan disenangi oleh
dan Diana (dalam Akbar, 2012:17) menyatakan bahwa konsumen.
merek memiliki berbagai macam tujuan, yaitu: 4. Merek harus menggambarkan kualitas, prestise,
1. Sebagai identitas perusahaan yang membedakannya produk, dan sebagainya.
dengan produk pesaing, sehingga mudah mengenali 5. Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang
dan melakukan pembelian ulang. mungkin ditambahkan di lini produk.
2. Sebagai alat promosi yang menonjolkan daya tarik 6. Merek harus dapat didaftarkan dan mempunyai
produk (misalnya dengan bentuk desain dan warna- perlindungan hokum.
warna menarik). Adapun indikator Brand image menurut Keller
(2013:97) tertuang dalam berikut ini:
1. Brand Identity (Identitas Merek) 2. Maksimalisasi jumlah keuntungan.
Brand identity merupakan identitas fisik yang 3. Meningkatkan jumlah hasil penjualan.
berkaitan dengan merek atau produk tersebut sehingga 4. Mengikuti atau mencegah persaingan.
pelanggan mudah mengenali dan membedakannya Menurut Kotler dan Keller (2012:76),
dengan merek atau produk lain, seperti logo, warna, mendefinisikan harga sebagai sesuatu yang dapat diukur
kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang yang terdiri dari beberapa indikator, seperti harga
memayungi, slogan, dan lain-lain. terjangkau, harga wajar, harga diskon, harga pesaing, dan
2. Brand Personality (Personalitas Merek) kesesuaian harga.
Brand personality adalah karakter khas sebuah merek 1. Keterjangkauan harga
yang membentuk kepribadian tertentu sebagaimana Keterjangkauan harga yaitu apabila harga suatu produk
layaknya manusia, sehingga khalayak pelanggan yang ditetapkan oleh perusahaan masih dapat dibeli
dengan mudah membedakannya dengan merek lain atau dijangkau oleh konsumen. Sehingga aspek
dalam kategori yang sama, misalnya karakter tegas, penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual
kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum, hangat, yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen.
penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, 2. Kesesuaian harga
independen, dan sebagainya. Adalah harga produk yang ditawarkan dapat
3. Brand Association (Asosiasi Merek) dikategorikan wajar (realistis).
Brand Association adalah hal-hal spesifik yang pantas 3. Kesesuaian harga dengan manfaat
atau dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika
penawaran unik suatu produk, aktivitas yang berulang manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan
dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika
kegiatan social resposibility, isu-isu yang sangat kuat konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari
berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person, uang yang dikeluarkan maka konsumen akan
simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan
melekat pada suatu merek konsumen akan berfikir dua kali untuk melakukan
4. Brand Benefit and Competence (Manfaat dan pembelian ulang.
Keunggulan Merek) Brand benefit and competence Grewal dan Levy (dalam Tjiptono, 2015:290),
merupakan nilai-nilai dan keunggulan khas yang merumuskan definisi harga sebagai pengorbanan
ditawarkan oleh suatu merek kepada pelanggan yang keseluruhan yang bersedia dilakukan konsumen dalam
membuat pelanggan dapat merasakan manfaat karena rangka mendapatkan produk, serta pengorbanan lainnya,
kebutuhan, keinginan, mimpi, dan obsesinya baik dalam bentuk non-moneter (seperti nilai waktu yang
terwujudkan oleh apa yang ditawarkan tersebut. dibutuhkan untuk mendapatkan produk atau jasa) maupun
moneter (seperti biaya transportasi, pajak, biaya
Harga pengiriman, dan seterusnya). Secara garis besar, peranan
Harga memainkan peran strategis dalam harga dapat dijabarkan sebagai berikut (Tjiptono,
pemasaran. Harga terlalu maka produk bersangkutan bakal 2015:291) :
tidak terjangkau oleh pasar sasaran tertentu atau bahkan 1. Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap
customer value menjadi rendah. Sebaliknya, jika harga tingkat permintaan dan menentukan tingkat aktivitas.
terlampau murah, perusahaan sulit mendapatkan laba atau Harga yang terlampau mahal atau sebaliknya terlalu
sebagian konsumen mempersepsikan kualitasnya buruk. murah berpotensi menghambat pengembangan produk.
Elemen-elemen bauran pemasar lainnya, bila Oleh sebab itu, pengukuran sensitivitas harga amat
dipergunakan secara tepat, maka harga dapat menjadi penting dilakukan.
senjata strategik untuk bersaing secara efektif. Harga 2. Harga jual secara langsung menentukan profitabilitas
dapat disesuaikan atau diubah secara dramatis, tergantung operasi.
apa yang ingin dicapai. Kendati demikian, penetapan 3. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi
harga secara tepat merupakan faktor penting dalam persepsi umum terhadap produk atau merek dan
menentukan kesuksesan perusahaan dalam jangka pendek berkontribusi pada positioning merek dalam evoked set
dan jangka panjang (Tjiptono, 2015:289). konsumen potensial.
Penetapan harga merupakan salah satu keputusan 4. Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk
terpenting dalam pemasaran. Harga merupakan satu- melakukan perbandingan antar produk atau merek
satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan yang saling bersaing.
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan 5. Strategi penetapan harga harus selaras dengan
ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) komponen bauran pemasaran lainnya. Harga harus
menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). dapat menutup biaya pengembangan, promosi, dan
Tujuan penetapan harga perlu ditentukan terlebih distribusi produk.
dahulu, agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Hal ini 6. Akselerasi perkembangan teknologi dan semakin
penting karena tujuan perusahaan merupakan dasar atau singkatnya siklus hidup produk menuntut penetapan
pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan harga yang akurat sejak awal
pemasaran, termasuk kebijakan penetapan harga. 7. Proliferasi merek dan produk yang seringkali tanpa
Agar dapat menyusun strategi harga yang efektif dibarengi diferensiasi memadai berimplikasi pada
terlebih dahulu perusahaan wajib mengetahui tujuan bisnis pentingnya positioning harga yang tepat.
apa yang ingin dicapai dengan strategi harga. Tujuan 8. Peraturan pemerintah, etika, dan pertimbanagn sosial
penetapan harga adalah: (seperti pengendalain harga, penetapan margin laba
1. Mencapai persentase keuntungan tertentu. maksimum, otorisasi kenaikan harga, dan seterusnya)
membatasi otonomi dan fleksibilitas perusahaan dalam khalayak pelanggan dengan mudah
menetapkan harga. membedakannya dengan merek lain dalam
9. Berkurangnya daya beli di sejumlah kawasan dunia kategori yang sama, misalnya karakter tegas,
berdampak pada semakin tingginya sensitivitas harga, kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum,
yang pada gilirannya memperkuat peranan harga hangat, penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis,
sebagai instrumen pendorong penjualan dan pangsa kreatif, independen, dan sebagainya.
pasar. X1.3 Brand Association (Asosiasi Merek)
Brand Association adalah hal-hal spesifik yang
Variabel ini merupakan hal yang dapat dikendalikan dan pantas atau dikaitkan dengan suatu merek, bisa
menentuka diterima atau tidaknya suatu produk oleh muncul dari penawaran unik suatu produk,
konsumen. Harga semata mata tergantung pada kebijakan aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya
perusahaan tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan dalam hal sponsorship atau kegiatan social
berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk resposibility, isu-isu yang sangat kuat berkaitan
sangat relatif sifatnya. Oleh karena itu, perlu dibandingkan dengan merek tersebut, ataupun person, simbol-
terlebih dahulu dengan harga produk serupa yang simbol dan makna tertentu yang sangat kuat
diproduksi atau dijual oleh perusahaan lain. Dengan kata melekat pada suatu merek.
lain, perusahaan harus selalu memonitor harga yang X1.4 Brand Benefit and Competence (Manfaat dan
ditetapkan oleh para pesaing, agar harga yang ditentukan Keunggulan Merek)
oleh perusahaan tersebut tidak terlalu tinggi atau Brand benefit and competence merupakan
sebaliknya. Sedangkan menurut Kotler (2012: 340), Harga nilai-nilai dan keunggulan khas yang ditawarkan
adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan oleh suatu merek kepada pelanggan yang
pendapatan, unsur lainnya menghasilkan biaya. Dari membuat pelanggan dapat merasakan manfaat
pengertian itu, dijelaskan bahwa harga merupakan sesuatu karena kebutuhan, keinginan, mimpi, dan
kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang atau jasa obsesinya terwujudkan oleh apa yang ditawarkan
di mana kesepakatan tersebut diridai oleh kedua belah tersebut.
pihak. 2. Harga (X2)
Harga memainkan peran strategis dalam pemasaran.
METODOLOGI Harga terlalu maka produk bersangkutan bakal tidak
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian terjangkau oleh pasar sasaran tertentu atau bahkan
korelasional. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang customer value menjadi rendah. Sebaliknya, jika harga
bermaksud menjelaskan hubungan kasual antar variabel terlampau murah, perusahaan sulit mendapatkan laba
melalui pengujian hipotesis. Sehingga penelitian ini atau sebagian konsumen mempersepsikan kualitasnya
termasuk dalam jenis korelasional yaitu jenis penelitian buruk. Elemen-elemen bauran pemasar lainnya, bila
yang bertujuan mencari potensi-potensi hubungan- dipergunakan secara tepat, maka harga dapat menjadi
hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya atau senjata strategik untuk bersaing secara efektif. Harga
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya dapat disesuaikan atau diubah secara dramatis,
(Sularso dalam Khoir 2019: 31). tergantung apa yang ingin dicapai. Kendati demikian,
1. Variabel Independen penetapan harga secara tepat merupakan faktor penting
Variabel independen dalam penelitian ini sebagai dalam menentukan kesuksesan perusahaan dalam
berikut : jangka pendek dan jangka panjang (Tjiptono,
1. Citra Merek (X1) 2015:289). Menurut Kotler dan Keller (2012:76)
Menurut Kotler dan Keller (2016) citra merek ialah adapun beberapa Indikator dari harga :
suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau X2.1 Keterjangkauan harga
kombinasi dari hal – hal tersebut, yang dimaksudkan Keterjangkauan harga yaitu apabila harga suatu
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang produk yang ditetapkan oleh perusahaan masih
atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dapat dibeli atau dijangkau oleh konsumen.
dari barang dan jasa pesaing. Citra merek merupakan Sehingga aspek penetapan harga yang dilakukan
pemahaman konsumen mengenai merek secara oleh produsen/penjual yang sesuai dengan
keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap merek kemampuan beli konsumen.
tertentu, dan bagaimana konsumen memandang atau X2.2 Kesesuaian harga
mempunyai persepsi tertentu terhadap suatu merek. Adalah harga produk yang ditawarkan dapat
Adapun beberapa indikator citra merek yaitu: dikategorikan wajar (realistis)
X1.1 Brand Identity (Identitas Merek) X2.3 Kesesuaian harga dengan manfaat
Brand identity merupakan identitas fisik yang Konsumen memutuskan membeli suatu produk
berkaitan dengan merek atau produk tersebut jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama
sehingga pelanggan mudah mengenali dan dengan yang telah dikeluarkan untuk
membedakannya dengan merek atau produk lain, mendapatkannya. Jika konsumen merasakan
seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas manfaat produk lebih kecil dari uang yang
perusahaan yang memayungi, slogan, dan lain- dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan
lain. bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan
X1.2 Brand Personality (Personalitas Merek) berfikir dua kali untuk melakukan pembelian
Brand personality adalah karakter khas sebuah ulang.
merek yang membentuk kepribadian tertentu 2. Variabel Dependen
sebagaimana layaknya manusia, sehingga
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah diperoleh dengan survey menggunakan angket atau
keputusan pembelian (Y). Keputusan pembelian adalah kuesioner. Metode survei dilakukan untuk mencari
dimana pemikiran individu mengevaluasi berbagai pilihan jawaban rigid berupa angka. Oleh karena itu penelitian ini
dan memutuskan pilihan pada suatu produk yang mana jenis datanya ialah data kuantitatif.
yang ingin dipilih. Menurut Kotler dan Keller (2016:198),
keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen Teknik Analisa
contoh nya seperti mau membeli apa atau tidak terhadap Uji Validitas
produk. Dari bermacam faktor yang berpengaruh terhadap
konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau Uji validitas adalah penilaian yang untuk menguji
jasa, biasanya konsumen juga selalu mempertimbangkan apakah instrumen yang dipakai cukup layak digunakan
kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal masyarakat. dalam penelitian agar mampu menghasilkan data yang
Menurut (Kotler, 2018:70), Adapun beberapa indikator akurat. Ghozali (2013:52-59), menyatakan bahwa
dari keputusan pembelian: pengukuran validitas dilakukan dengan korelasi bivariate
Y1 Kemantapan pada sebuah produk antara masing-masing skor indikator dengan total skor
Didalam melakukan pembelian, konsumen konstruk. Perhitungan korelasi bivariate masing-masing
memutuskan salah satu dari beberapa alternatif. skor indikator dengan total skor konstruk menggunakan
Keinginan pilihan yang ada didasarkan oleh mutu, alat bantu berupa aplikasi SPSS.
kualitas dan faktor lain yang memberikan kestabilan Uji Reabilitas
untuk konsumen untuk membeli produk yang Reliabilitas dalah instrumen cukup dipercaya untuk
dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
menumbuhkan semangat konsumen sehingga menjadi itu sudah baik (Arikunto, 2018: 170). Instrumen yang baik
penunjang kepuasan konsumen. tidak akan bersifat tendesius atau mengarahkan responden
Y2 Kebiasaan dalam membeli produk untuk memilih jawaban-jawaban tertentu, instrumen yang
Kebiasaan ialah pengulangan sesuatu secara sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan
berkepanjangan dalam melangsungkan pembelian data yang dapat dipercaya pula. Reliabilitas dimaksudkan
produk yang sama. Ketika konsumen telah melakukan untuk mengetahui seberapa tingkat konsistensi internal
keputusan pembelian dan mereka merasa produk sudah (internal consistency) jawaban responden terhadap
melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah instrumen untuk mengukur variabel lingkungan kerja, stres
dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika kerja dan kinerja karyawan. (Aria 2018:50) Suatu
membeli produk lain. instrumen pengukuran yang menghasilkan koefisien alpha
Y3 Memberikan rekomendasi kepada orang lain cronbach kurang dari 0,6 dipertimbangkan kurang baik,
Dalam melakukan pembelian, jika konsumen 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 baik (Aria 2018: 50). Uji
mendapatkan manfaat yang sesuai dengan sebuah reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
produk, mereka pasti merekomendasikan produk menggunakan bantuan program SPSS.
tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain Uji Asumsi Klasik
juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui
dan lebih baik dari produk lain. apakah model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai
Jenis dan Sumber Data penelitian yang dikemukakan alat prediksi yang baik. Pengujian asumsi klasik meliputi
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji
berikut: autokorelasi, heterokedastisitas.
1. Sumber Data 1. Uji asumsi normalitas, dimana nilai Y didistribusikan
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri secara normal terhadap nilai X. Upaya ini dilakukan
oleh peneliti langsung dari sumber pertama subjek untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
penelitian atau responden atau informan. Data primer variabel dependent dan variabel independent atau
biasa berasal dari kuesioner, wawancara atau hasil keduanya mempunyai distribusi normal ataukah
pwngamatan terhadap objek tertentu. Namun kelemahan tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data
dari instrument ini adalah tidak mampu digeneralisasi. normal atau mendekati normal.
Artinya hasilnya hanya dapat melihat kejadian pada waktu 2. Uji Multikolinearitas
pengambilan data itu, tidak dapat disimpilkan lebih jauh Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
ditahun yang akan datang. Data sekunder adalah data yang model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber bebas (independen). Model regresi yang baik
yang telah ada. Data ini diperoleh dengan jalan seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
mengumpulkan dokumen-dokumen serta literature- independen. Nilai tolerance yang rendah sama dengan
literatur yang erat hubungannya dengan penelitian ini nilai variance inflation factor (VIF) tinggi (karena VIF
2. Jenis Data = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
Data kualitatif adalah data naratif atau deskriptif menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
yang menjelaskan tentang kualitas suatu fenomena. Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10
Kualitas suatu fenomena tersebut biasanya tidak mudah (Ghozali, 2016:105-106).
atau tidak bias diukur secara numerik. Sebagaimana sudah 3. Uji Heteroskedastisitas
disinggung di awal, data kualitatif digunakan untuk riset Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
kualitatif dimana objek yang diteliti tidak bisa diukur apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
dengan mudah. Data kuantitatif ialah data numerik yang variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
biasanya menunjukkan pengukuran suatu fenomena yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
tertentu dengan angka. Data kuantitatif, pada umumnya ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Aqua awalnya didirikan oleh Pak Tirto Utomo pada
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tahun 1973 dengan pabrik pertamanya di Bekasi. Ide untuk
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi membuat air mineral kemasan ini pada saat Tirto sedang
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk bekerja dengan perusahaan Pertamina. Pada saat itu, Pak
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu Tirto sedang menjamu tamu dari luar negeri yang sering
dengan melihat grafik scatterplots dan menggunakan mengeluh soal air minum. Banyak ekspat yang sakit perut
Uji Glejser. Analisis dengan grafik plots memiliki atau tidak suka dengan rasa air dari tanah yang hanya
kelemahan yang sangat signifikan oleh sebab itu direbus saja. Selain itu, Pak Tirto juga sering ditugaskan
diperlukan uji statistik yang dapat digunakan untuk ke luar negeri dan mengamati bahwa di luar negeri, air
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu mineral kemasan di dalam botol telah terjual bebas di
dengan Uji Glejser. (Ghozali,2016:139-141). pasaran dan dikonsumsi oleh banyak masyarakatnya.
Regresi Linier Berganda Maka dari itu, Pak Tirto melihat adanya peluang untuk
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan memulai usaha air putih dalam kemasan yang tidak ada di
menggunakan teknik analisis statistic dengan metode Indonesia pada saat itu. Meskipun Pak Tirto mendapat
Analisis Regresi Linear Berganda. Menurut Sugiyono banyak kritik dari masyarakat sekitar, beliau pantang
(2009:277), Regresi Linear Berganda digunakan oleh menyerah karena beliau percaya akan kebutuhan air
peneliti apabila terdapat satu variable terikat (Y) dan dua mineral steril di masa yang akan mendatang. Produk awal
atau lebih variable bebas (X). Pada penelitian ini terdapat yang dijual Aqua adalah produk Aqua botol kaca 950 ml
dua atau lebih variabel bebas (X) yaitu citra merek (X1) dan kemudian disusul dengan Aqua 5 galon yang juga
dan harga (X2) yang diteliti pengaruhnya terhadap satu terbuat dari kaca. Pada saat itu, penjualan produknya tidak
variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y), maka laku dengan rendahnya tingkat permintaan masyarakat
teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linear akan produk Aqua. Karena selain mahal, masyarakat local
Berganda. masih menggunakan air tanah rebusan untuk diminum.
Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Simultan ( Uji Statistik F) Karakteristik Responden
Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua Data yang sudah dikumpulkan di dalam penelitian ini
variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada para
mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) massyarakat kelurahan kelayan selatan, Banjarmasin.
terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan untuk menguji Jumlah kuesioner dalam penelitian ini adalah sebanyak
pengaruh varibel terikat dangan taraf nyata yang 100 sampel.Analisis terhadap data dari hasil kuesioner
digunakan (α) sebesar 5% sedangkan yang menjadi derajat yang didapat dari kuesioner, merupakan sesuatu yang
kebebasan adalah (df) = (k-1) (n-k). penting untuk mengetahui karakter responden yang akan
2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) dijadikan sampel di dalam penelitian ini. Karakteristik
Uji t dilakukan untuk menguji seberapa jauh responden dibawah ini meliputi jenis kelamin, umur, dan
pengaruh variabel-variabel bebas secara individual dalam pekerjaan.
menerangkan variasi variabel terikat Untuk dapat Tabel-1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
mengetahui besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada Kelamin
r parsial yang dihasilkan dari setiap variabel bebas.
3. Uji Dominan No. Jenis Kelamin Jumlah Persen
Uji ini digunakan untuk mengetahui besar pengaruh 1. Laki-laki 49 49 %
variabel bebas secara individu, dapat dilihat pada r parsial 2. Perempuan 51 51 %
terbesar, maka variabel tersebut merupakan variabel yang
Total Responden 100 100
dominan pengaruh nya terhadap variabel terikat
(Supriyanto, 2004:60). Sehingga berdasarkan hal tersebut Dari data diatas, dalam penelitian ini masyarakat
dapat dilihat apakah variabel citra merek merupakan yang membeli (mengkonsumsi) air mineral merek aqua
variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan adalah 49 orang (49%) Laki-laki dan 51 orang (51%)
pembelian. adalah Perempuan.
Tabel-2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN No. Usia Jumlah Persen
Pastinya kita semua tahu akan air mineral kemasan 1. 16-25 tahun 49 49 %
asal Indonesia yang sudah terpecaya sejak lama. Air 2. 26-35 tahun 29 29 %
mineral Aqua adalah merek air minum kemasan yang 3. 35-45 tahun 8 8%
diproduksi sejak tahun 1973 oleh PT Aqua Golden
4. 45 tahun keatas 14 14 %
Mississippi di Indonesia. Air mineral ini telah menjadi
produk yang paling dikenal di Indonesia dengan citra Total Responden 100 100
brand yang sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari Dari hasil tabel di atas, menunjukkan bahwa usia
kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyebut merek masyarakat kelurahan kelayan selatan yang menjadi
Aqua saat ingin membeli air mineral kemasan, meskipun Responden dalam penelitian adalah sebanyak 49 orang
kadangkala air mineral yang diberikan belum tentu Aqua. (49%) berusia 16 - 25 tahun, sebanyak 29 orang (29%)
Maka dari itu, Aqua sudah menjadi salah satu kebutuhan berusia 25 - 35 tahun, sebanyak 8 orang (8%) berusia 36 -
masyarakat Indonesia sehari-hari akan air mineral yang 45 tahun, dan 14 orang (14%) berusia 45 Tahun keatas.
steril dan bersih.
Tabel-3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persen Jawaban
1. ASN 7 7% Item
Sangat
Tidak Ragu- Sangat Total Rata-
tidak Setuju
2. Karyawan Swasta 15 15 % Angket
setuju
setuju ragu setuju Skor rata
3. Wiraswasta 24 24 % F % F % f % f % f %
4. Buruh 9 9% 1 3 4
X2.1 0 0 1 1 13 37 49 434 4,34
5. Ibu Rumah Tangga 21 21 % 3 7 9
1 4 4
6. Tidak Bekerja 24 24 % X2.2 0 0 0 0 11 44 45 434 4,34
1 4 5
Total Responden 100 100 X2.3 0 0 0 0 6 6
3
36 58
5
452 4,52
6 8
3 5
Dari hasil diatas, menunjukkan bahwa pekerjaanX2.4 0 0 0 0 8 8 38 54 446 4,46
8 4
masyarakat kelurahan kelayan selatan, banjarmasin adalahX2.5 0 0 0 0 6 6 33 61 455 4,55
3 6
Responden dalam penelitian ini adalah 7 orang (7%) 3 1
bekerja sebagai ASN (pegawai neegeri), 15 orang (15%)X2.6 3 6
0 0 0 0 5 5 30 65 460 4,60
0 5
bekerja sebagai karyawan swasta, 24 orang (24%) bekerja
Jumlah                     26,81  
sebagai wiraswasta, 9 orang (9%) bekerja sebagai buruh,
Rata-
21 orang (21%) sebagai ibu rumah tangga, dan 24 orangrata        
 
 
 
 
 
    4,47
(24%) tidak bekerja dan ada yang sebagai mahasiswa dan Berdasarkan hasil jawaban responden diatas dapat
pelajar. dijelaskan dari variabel Harga (X2) yang jumlah
Dari data yang didapat dari hasil kuesioner yang pernyataannya sebanyak 6 item pernyataan X2.1 sampai
dibagi kepada para responden, maka pengaruh citra merek dengan X2.6 dari 100 orang responden. Jawaban skor
dan harga terhadap keputusan pembelian air mineral tertinggi terdapat pada pernyataan harga air mineral merek
merek aqua di kalangan masyarakat kelurahan kelayan aqua sesuai dengan manfaat yang dirasakan (X2.6) dengan
selatan, Banjarmasin bisa dilihar dari variabel citra merek, rata-rata 4,60 dan yang terendah terdapat pada
harga dan keputusan pembelian, maka data deskriftifnya pernyataann harga air mineral merek aqua murah di toko
sebagai berikut: kecil/pasar (X2.2) dengan rata-rata 4,34 yang artinya
Tabel-4. Tanggapan Responden Terhadap Citra Merek responden dalam penelitian ini menanggapi secara baik
(X1) harga di kalangan masyarakat.

Jawaban Tabel-6 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan


Sangat Tota Rata- Pembeli (Y)
Item Tidak Ragu- Sangat rata
tidak Setuju l
Angket setuju ragu setuju Jawaban
setuju Skor
F % F % F % f % F % Sangat Tota
Item Tidak Ragu- Sangat Rata-
tidak Setuju l
3 6 Angket setuju ragu setuju rata
X1.1 0 0 0 0 0 0 31 69 469 4,69 setuju Skor
1 9
F % f % F % f % f %
2 7
X1.2 0 0 0 0 0 0 21 79 479 4 ,79 3 6
1 9 Y1. 0 0 0 0 4 4 35 61 457 4,57
1 8 5 1
X1.3 0 0 0 0 0 0 18 82 482 4,82 3 6
8 2 Y2 0 0 0 0 1 1 31 68 467 4,67
1 7 1 8
X1.4 0 0 0 0 9 9 17 74 465 4,65 3 4
7 4 Y3. 0 0 0 0 21 21 38 41 420 4,20
1 8 8 1
X1.5 0 0 0 0 4 4 15 81 477 4,77 3 5
5 1 Y4. 0 0 0 0 17 17 31 52 435 4,35
1 8 1 2
X1.6 0 0 0 0 5 5 15 80 475 4,75 2 5
5 0 Y5. 0 0 1 1 18 18 25 56 436 4,36
1 7 5 6
X1.7 0 0 0 0 10 10 12 78 468 4,68 3 6
2 8 Y6 0 0 0 0 5 5 30 65 460 4,60
1 8 0 5
X1.8 0 0 1 1 5 5 13 81 474 4,74 Jumlah                 26,75
3 1      
Jumla Rata-
                37,89                 4,46
h       rata      
Rata-
                4,74
rata       Berdasarkan hasil jawaban responden diatas dapat
dijelaskan dari variabel Keputusan Pembelian (Y) yang
Berdasarkan hasil jawaban responden diatas dapat jumlah pernyataannya sebanyak 6 item pernyataan Y1
dijelaskan dari variabel Citra Merek (X1) yang jumlah sampai dengan Y6 dari 100 orang responden. Jawaban
pernyataannya sebanyak 8 item pernyataan X1.1 sampai skor tertinggi terdapat pada pernyataan merasa yakin
dengan X1.8 dari 100 orang responden. Jawaban skor membelia air mineral aqua (Y2) dengan rata-rata 4,67 dan
tertinggi terdapat pada pernyataan ukuran yang bervariasi yang terendah terdapat pada pernyataann sudah terbiasa
(X1.3) dengan rata-rata 4,82 dan yang terendah terdapat melakukan pembelian produk aqua (Y3) dengan rata-rata
pada pernyataann rasa yang segar (X1.4) dengan rata-rata 4,20 yang artinya responden dalam penelitian ini
4,65 yang artinya responden dalam penelitian ini menanggapi secara baik Keputusan Pembelian di kalangan
menanggapi secara baik citra merek di kalangan masyarakat.
masyarakat.
Hasil Uji Instrumen Penelitian
Tabel-5. Tanggapan Responden Terhadap Harga (X2)
1. Uji Validitas
Validitas dapat ditentukan dengan membandingkan
nilai r hitung atau Corrected Item-Total Correlation. Nilai Nilai Corrected Item-Total Correlation atau r hitung
r hitung atau Corrected Item-Total Correlation > r tabel item 1 sampai 8 pada angket harga > 0,444. Dengan
maka semua item angket valid. Berikut ini dijelaskan hasil demikian item pada angket harga ini juga valid. Angket
uji validitas Citra Merek, Harga dan Keputusan juga ini dapat digunakan mengumpulkan data penelitian
Pembelian. ini.

Tabel-7. Hasil Uji Validitas Angket Citra Merek Tabel-8. Hasil Uji Validitas Angket Keputusan Pembelian

Corrected Item-
Item r Tabel Keterangan
Total Correlation
X1.1 0,797 0,444 Valid
X1.2 0,797 0,444 Valid
X1.3 0,797 0,444 Valid Nilai r tabel dengan jumlah responden dalam uji
instrumen sebanyak 20 orang = 0,444. Corrected Item-
X1.4 0,804 0,444 Valid
Total Correlation atau r hitung item 1 sampai dengan 6 >
X1.5 0,691 0,444 Valid 0,444. Angket keputusan pembelian ini valid.
X1.6 0,901 0,444 Valid 2. Uji Reabilitas
X1.7 0,734 0,444 Valid Uji Reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk
menguji sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan atau
X1.8 0,737 0,444 Valid
3. Uji Asumsi
dipercaya. DalamKlasik
Penelitian ini nilai reliabilitas suatu
Nilai Corrected Item-Total Correlation atau r hitung
instrumen
a. Uji Normalitas memiliki Alpha Cronbach minimal
diterima jika
item 1 sampai 8 pada angket citra merek > 0,444. Jadi item
0,6. Normalitas
Arikunto data(dalamdapatSupriyanto dan Machfudz,
diketahui melalui diagram
pada angket citra merek ini valid. Angket ini dapat
2010:296), maka dapat disimpulan bahwa semua item
Normal P-P Plot of regression standarized residual. Jika
digunakan mengumpulkan data penelitian ini.
pernyataan
pada diagramadalah reliabel
itu terdapat (dapatmenyebar
titik-titik diandalkan atau
mengikuti
Tabel-8. Hasil Uji Validitas Angket Harga dipercaya).
garis lurus maka data berdistribusi normal. Data penelitin
ini berdistribsi normal seperti terlihat pada diagram berikut
ini. Tabel-9. Hasil Uji Reabilitas
Berdasarkan hasil dari tabel 4.11 menunjukkan nilai
Cronbach's
No. Variabel
Alpha
Kriteria Keterangan item semua pernyataan per variabel memiliki nilai
1. Keputusan 0,838 Cronbach's Reliabel
Cronbach Alpha > 0,6 (lebih besar dari 0,6) maka dapat di
Pembelian (Y) Alpha >0,6 simpulkan bahwa semua item pernyataan per variabel
2. Citra Merek 0,919 Cronbach's Reliabel dalam penelitian iniadalah reliabel (dapat diandalakan atau
(X1) Alpha >0,6 dipercaya)
3. Harga (X2) 0,860 Cronbach's Reliabel
Alpha >0,6
Corrected Item-
Item r Tabel Keterangan
Total Correlation
X2.1 0,672 0,444 Valid
X2.2 0,670 0,444 Valid
X2.3 0,641 0,444 Valid
X2.4 0,687 0,444 Valid
X2.5 0,673 0,444 Valid
X2.6 Corrected Item-Total
0,735
Item r0,444
Tabel Valid
Keterangan
Correlation Gambar-1. Grafik Normal P-P Plot
Y1 0,625 0,444 Valid Berdasarkan gambar 4.2 diatas maka dapat
Y2 0,653 0,444 Valid disimpulkan bahwa model regresi berganda dalam
0,444 Valid penelitian ini tidak ada masalah dalam pengujian
Y3 0,630
normalitas dan layak digunakan dalam penelitian karena
Y4 0,694 0,444 Valid titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta
Y5 0,601 0,444 Valid penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka grafik
Y6 0,583 0,444 Valid tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji suatu
model apakah dalam model sebuah regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Berikut ini dapat dilihat cara simultan), dan koefisien regresi (untuk menentukan
mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matriks pengaruh parsial dan persamaan regresi).
korelasi antar variabel independen dan perhitungan
Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF) Tabel 4.11 Koefisien Determinan
seperti terlihat pada tabel berikut : Model R R Square Std. Error of the
Estimate
Tabel-10. Hasil Uji Multikolinearitas
1 0,566 0,320 2,24747
No. Variabel Tolerance VIF Krietia
Berikut hasil data diatas, diperoleh nilai R Square
1. Citra Merek 0,542 1.847 Torelance >0,1
sebesar 0,320 atau 32,0% maka dinyatakan bahwa variabel
2. Harga 0,542 1.847 dan VIF < 10 Citra Merek dan Harga mampu mempengaruhi Keputusan
Diolah, 2021 Pembelian.
Pada tabel 4.10 diatas diketahui bahwa nilai masing-
masing Tolerance lebih besar dari 0,1 (> 0,1) dan nilai VIF Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
tidak lebih dari 10 (< 10) . Nilai tolerance data citra merek
0,542 > 0,1 dengan VIF 1,847 < 10 menunjukkan bahwa Unstandardized Standardized
data penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Nilai Model Coefficients Coefficients t Sig.
tolerance harga 0,542 > 0,1 dengan VIF 1,847 < 10 juga
B Std. Error Beta
menunjukkan data harga tidak mengalam gejala
(Constant) 8,285 2,796 2,964 0,004
multikolinieritas. Dengan demikian dapat disumpulkan
X1 0,294 0,098 0,339 2,982 0,004
bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel
independen penelitian ini. X2 0,326 0,134 0,278 2,445 0,016

c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan Persamaan garis regresi di atas menunjukkan
diagram pancar Regression Adjusted Predicted Value. Jika peningkatan citra merek dan harga berpengaruh terhadap
diagram pancar meunjukkan titik-titik bertebaran tidak keputusan pembelian Air Mineral Merek Aqua Di
membentuk suatu pola, maka data tidak menunjukkan Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan,
gejala heterokedastisitas. Hasil analisis regresi Banjarmasin. Jika citra merek meningkat satu satuan maka
menunjukkan diagram pancar berisi titik-titik menyebar keputusan pembelian meningkat sebesar 0,294 dan jika
tanpa arah dan tidak membentuk suatu pola seperti sebagai harga meningkat satu satuan maka keputusan pembelian
berikut. meningkat 0,326.
Citra merek memiliki nlai t hitung 2,982. Harga
memiliki nilai t hitung 2,445. Nilai t hitung citra merek >
nilai t hitung harga maka variabel dominan mempengaruhi
keputusan pembelian Air Mineral Merek Aqua Di
Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan,
Banjarmasin.

5. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan (F)
Kelayakan model penelitian dan uji pengaruh
simultan dapat diketahui melalui uji F dan signifikansi.
Jika nilai F hitung > F tabel dengan signifikansi < 0,05,
maka model penelitian layak. Uji F juga menunjukkan
bahwa citra merek dan harga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian secara simultan.

Tabel 4.13 Uji Simultan (Uji F)


Gambar-2. Grafik Scatter Plot Sum of Mean
Berdasarkan gambar 4.3 diatas maka dapat Model Df F Sig.
disimpulkan bahwa model regresi berganda dalam Squares Square
penelitian ini terbebas dari hete rokesdastisitas dan layak Regression 230,791 2 115,396 22,846 0,000b
digunakan dalam penelitian karena Titik-titik data 1
Residual 489,959 97 5,051
menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di
Uji F dapat digunakan untuk menentukan kelayakan
bawah saja dan Penyebaran titik-titik data tidak boleh
model dan menguji hipotesis yang berisi pengaruh
membentuk pola tertentu.
simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika F
hitung > F tabel dengan signifikansi < 0,05 maka model
4. Analisis Regresi Linear Berganda penelitian layak dan pengaruh simultan diterima. F hitung
Hasil analisisis regresi yang penting ada 3 yaitu pada tabel uji F di atas mencapai 22,846. Nilai F tabel
koefisien determinan (menentukan persentase pengaruh dengan df 2 dan df 97 sebesar 3,07. Nilai F hitung 22,846
variabel bebas), uji F (menguji model dan pengaruh > 3,07 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi model
penelitian ini layak dan hipotess yang menyatakan citra
merek dan hargaberpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan penelitian terhadap variabel citra merek,
keputusan pembelian Air Mineral Merek Aqua Di peneliti menemukan bahwa sebagian besar Masyarakat
Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmain setuju bahwa
Banjarmasin secara simultan diterima. variabel citra merek Aqua yang diteliti dalam penelitian
ini sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban positif
b.Uji Parsial ( t ) yang diberikan responden kuesioner yang terdiri dari 8
Tabel 4.14 Uji Parsial (Uji t) pernyataan mengenai variabel citra merek yang
Unstandardized Standardized menggambarkan baik atau buruknya citra merek produk
t Sig.
Model Coefficients Coefficients aqua pada Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan,
B Std. Error Beta Banjarmasin yang diteliti. Seluruh pernyataan tersebut
(Constant) 8,285 2,796 2,964 0,004 merupakan hasil penjabaran dari 4 indikator citra merek
1 X1 0,294 0,098 0,339 2,982 0,004 yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini. Keempat
X2 0,326 0,134 0,278 2,445 0,016 indikator citra merek tersebut antara lain Brand Identity
(Identitas Merek), Brand Personality (Personalitas Merek),
Uji t (Parsial) digunakan untuk menentukan pengaruh Brand Association (Asosiasi Merek), Brand Benefit and
citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian Air Competence (Manfaat dan Keunggulan Merek)
Mineral Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Analisis hasil uji simultan (Uji F) digunakan untuk
Kelayan Selatan, Banjarmasin secara parsial. membuktikan hasil hipotesis Citra Merek dan Harga
Ketentuaannya adalah jila signifikansi < 0,05 maka berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
hipotesis ini diterima. Nilai signifikansi pengaruh citra keputusan pembelian air mineral merek Aqua di kalangan
merek terhadap keputusan pembelian Air Mineral Merek masyarakat kelurahan kelayan selatan, Banjarmasin. Hal
Aqua di Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, ini diakarenakan hal yang paling utama dipikirkan para
Banjarmasin 0,004 < 0,05, ini menunjukkan bahwa masyarakat dalam membeli air mineral merek aqua adalah
hipotesis yang menyatakan citra merek berpengaruh kedua variabel tersebut.
signifikan terhadan pembelian Air Mineral Merek Aqua Di Identitas merek, personalitas merek, asosiasi merek
Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, dan manfaat serta keunggulan merek yang dimiliki oleh air
Banjarmasin ini diterima. Nilai signifikansi pengaruh mineral Aqua sangat berpengaruh dalam keputusan
harga terhadap keputusan pembelian Air Mineral Merek pembelian oleh konsumen. Karena yang paling Nampak
Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan dilihat dan dinilai dari seorang konsumen dari air mineral
Selatan, Banjarmasin 0,016 < 0,05. Hipotesis berisi harga aqua yaitu bagaimana suatu identitas merek dalam
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Air meyakinkan konsumen mengenai air mineral merek aqua.
Mineral Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Karakter pesonalitas merek yang dimiliki Aqua
Kelayan Selatan, Banjarmasin diterima. Jadi citra merek seperti rasa ketertarikan, dan rasa yang menyegarkan
dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan terhadap produk yang di konsumsinya. Mebuat konsumen
pembelian Air Mineral Merek Aqua Di Kalangan menimbulkan rasa ketertarikan terhada produk air mineral
Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin merek aqua.
secara parsial diterima. Asosiasi merek dapat mengundang perhatian
masyarakat, dapat dibuktikan pada keberhasilan aqua yang
c. Uji Dominan berada dalam perusahaan yang besar. Sehingga sangat
Tabel 4.14 Uji Dominan mudah dalam melakukan daya tarik kepada masyarakat,
tentunya sangat menguntungkan bagi produk Aqua karena
Standardized Coefficients memiliki nama yang sangat besar sehingga dikenal di
Model masyarakat.
Beta Seperti aqua yang sangat bermanfaat untuk di
konsumsi oleh masyarakat nya karena aqua memiliki
(Constant)
manfaat air yang berkualitas serta menyesuaikan dengan
1 X1 0,339 kebutuhan yang kita kehendaki.
X2 0,278 Citra Merek Dan Harga Berpengaruh Signifikan
Berdasarkan tabel 4.16 diatas hasil pengujian Secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian Air
variabel Citra Merek memiliki nilai Standardized Mineral Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat
Coefficients Beta sebesar 0,339 dan variabel Harga Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin.
memiliki nilai sebesar 0,278. Dengan demikian variabel Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yang berpengaruh dominan Terhadap Keputusan variabel Citra Merek memiliki pengaruh signifikan
pembelian Air Mineral merek Aqua Di Kalangan terhadap keputusan pembelian air mineral merek aqua di
Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin kalangan masyarakat kelurahan kelayan selatan,
adalah Citra Merek. Banjarmasin. Hal ini berarti bahwa Citra merek
menimbulkan keputusan pembelian air mineral merek
PEMBAHASAN aqua di kalangan masyarakat kelurahan kelayaan selatan,
Analisis Pengaruh Variabel Penelitian Banjarmasin.
Citra Merek Dan Harga Berpengaruh Signifikan Citra Merek dapat diartikan bahwa
Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian Air karakterik citra merek secara parsial berpengaruh positif
Mineral Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat dan signifikan terhadap keputusan air mineral merek aqua
Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin. di kalangan masyarakat kelurahan kelayan selatan,
Banjarmasin. Dengan demikian maka diterima yang
menyatakan bahwa variabel citra merek berpengaruh Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan
terhadap keputusan pembelian produk air mineral aqua. Kelayan Selatan Banjarmasin.
jadi, jika PT. Aqua Danone memberikan keunggulan- 2. Secara parsial Citra Merek Dan Harga Berpengaruh
keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral
dan tidak ditemukan pada merek lainnya maka konsumen Merek Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan
kepuasan yang dirasakan konsumen akan meningkat pula. Kelayan Selatan, Banjarmasin.
Tentunya air mineral merek aqua tersebut 3. Variabel yang dominan terhadap Keputusan Pembelian
dan dapat dibuktikan dari tabel uji parsial bahwa bahwa Air Mineral Merek Aqua di Kalangan Masyarakat
citra merek yang dimiliki adalah signifikan. Dari kedua Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin adalah citra
variabel ini citra merek lah yang mempunyai nilai paling merek.
tinggi dibandingkan dengan variabel lain. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan melihat
menunjukkan bahwa citra merek yang dimiliki Aqua di indikator dari variable yang ada, maka saran-saran yang
kategorikan dalam penilaian yang baik. dapat disampaikan sebagai berikut:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1. Bagi perusahaan, khususnya perusahaan air mineral
variabel harga juga memiliki pengaruh signifikan terhadap merek Aqua bahwa Citra Merek dan Haga yang
keputusan pembelian air mineral merek aqua di kalangan diberikan oleh perusahaan Aqua sudah memberikan
masyarakat kelurahan kelayan selatan, Banjarmasin. Hal kualitas dan manfaat yang baik terhadap keputusan
ini dapat diartikan bahwa harga yang dimiliki air mineral pembelian air mineral merek Aqua . mengingat
merek aqua mempengaruhi keputusan pembelian untuk banyaknya pesaing dipasaran yang dihadapi Aqua
membeli sebuar produk air mineral aqua. maka perusahaan harus tetap melakukan beberapa hal
Persamaan garis regresi di atas menunjukkan sehingga nantinya konsumen memiliki persepsi yang
peningkatan citra merek dan harga berpengaruh signifikan cukup baik terhadap Citra Merek dan Harga yang
terhadap keputusan pembelian Air Mineral Merek Aqua dimiliki oleh Aqua diantaranya yang dapat dilakukan
Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan Selatan, oleh perusahaan Aqua itu sendiri yaitu dengan
Banjarmasin. meningkatkan Citra Merek dari event-event yang
Citra Merek Adalah variabel Yang Lebih Dominan diadakan oleh Aqua sendiri, perusahaan harus dapat
Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Merek menetapkan Harga yang lebih kompetitif sehingga
Aqua Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Kelayan dapat dijangkau oleh semua konsumen dan perusahaan
Selatan, Banjarmasin. harus menjaga mutu dan manfaat yang dimiliki selama
Dilihat dari perbandingan kedua variabel ini dengan cara pengolahan sumber produknya yang
tersebut. Maka dapat diketahui variabel Citra Merek yang higenis dan bersih.
dominan berpengaruh signifikan terhadap keputusan 2. Bagi masyarakat, diharapkan untuk lebih selektif lagi
pembelian air mineral merek aqua di kalangan masyarakat dalam memilih suatu produk agar dapat dikonsumsi.
kelurahan kelayan selatan, Banjarmasin. Dari kedua Hal ini dikarenakan banyaknya persaingan antar
variabel tersebut Citra Merek memiliki nilai yang paling produsen untuk dapat memenuhi pasar. Serta
tinggi dibandingkan harga, karena hal ini paling penting diharapkan masyarakat dengan ini dapat menambah
bagi konsumen saat melihat orang mengkonsumsi air pengetahuan serta wawasan berkaitan tentang Citra
mineral merek aqua dalam meyakinkan konsumen Merek dan Harga yang dimiliki oleh air mineral Aqua
mengenai produk air mineral aqua. Konsumen menilai dari sebagai perusahaan AMDK pertama di Indonesia.
segi pengetahuan khusus mengenai aqua dalam 3. Untuk penelitian mendatang sebaiknya dapat
mendukung produk tersebut, pengalaman dari masyarakat menggunakan variabel independen yang lainnya yang
menumbuhkan informasi mengenai produk air mineral dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian
aqua dalam memperkenalkan dan mengingatkan yang selanjutnya agar tidak hanya menggunakan alat
konsumen tentang air mineral aqua. Masyarakat kuesioner saja untuk mendapatkan data namun juga
memberikan informasi yang benar saat menyampaikan dengan metode-metode wawancara secara lebih dalam
produk tentang air mineral aqua. Berdasarkan hasil agar dapat memperoleh data yang lebih rinci.
analisis regresi linear berganda yang ditujukan pada table
4.16 hasil uji signifikan variable (uji t) yaitu pada kolom UCAPAN TERIMA KASIH
Standardized Coefficiennts bata, menunjukkan bahwa Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang
variable Citra Merek memiliki pengaruh dominan terhadap tua dan bapak/ibu dosen yang telah memberi dukungan
keputusan pembelian. dalam bentuk finansial, fasilitas, atau legalitas terhadap
penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral DAFTAR PUSTAKA
Merek Aqua Di Kalangan masyarakat Kelurahan Kelayan Arikunto,S, (2018). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Selatan, Banjarmasin. Berdasarkan hasil penelitian yang Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
telah diuraikan dengan pengumpulan data dan analisis Arumsari, D. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
hasil uji dengan menggunakan SPSS, maka dapat ditarik Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan
kesimpulan yaitu : Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
1. Secara Simultan Citra Merek Dan Harga Berpengaruh Merek Aqua (Studi pada Konsumen Toko Bhakti
Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah).
Skripsi. Undergraduate thesis, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Clow, K. E., & Baack, D. (2018). Integrated Advertising,
Promotion, and Marketing Communications.
Harlow: Pearson Education Limited.
Deviana , I. M., Rombe, E., & Mubaraq, R. (2018).
Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Konsumen Membeli Air Mineral
Aqua. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas
Tadulaku: Vol. 4, No. 1, Januari 2018, 4, 045-
052.

Ekawati, L., Soegiarto, H. E., dan Yudhyan, E. (2016).


Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap
Keputusan Membeli Air Mineral Aqua Di
Samarinda. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
17 Agustus 1945 Samarinda. Vol 5 No.3.
Fortuna, I. B. (2018) . Pengaruh Kualitas Produk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Aqua
Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Konsumen Air Mineral Dalam Kemasan
(AMDK) AQUA Di Kota Bandar Lampung).
Skripsi Undergraduate, UIN Raden Intan.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi.
Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponogero.

Gramedia Blog, Manajemen Pemasaran : Pengertian


Manajemen Pemasaran, Tujuan, Tugas Dan
Konsep Manajemen Pemasaran.
https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-
pemasaran/ (diakses tanggal 14 Desember 2021).
Kotler, P., dan Kaller, K. L. (2016). Marketing
Manajemen. Edisi ke 15. Erlangga, Jakarta.
Kotler, P., dan Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip
pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi ke 12. Erlangga,
Jakarta.
Kotler, P., dan Keller, K. L. (2012). Manajemen
Pemasaran. Edisi ke 12. Erlangga, Jakarta.
Muqorrobin, M., Alfianto, E., A. & Sulhan, M. (2017). Pengaruh Green Product Dan Green Advertising Terhadap Citra
Merek dan Keputusan Pembelian Air Minum Dalam kemasan Merek Aqua. Jurnal Sketsa Bisnis: Vol 4, No 2.
2017, 61-75.
Ngabiso, F., L. Radji, D., & Kango, U. (2021). Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Dan Kepercayaan Merek (Brand
Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua (Studi
Pada Konsumen AMDK Merek Aqua Di Kota Gorontalo). JAMBURA: Vol 4. No 1. Mei 2021, 4, 1-12.
Rahman, A. (2021). Pengaruh Citra Merek Dan Harga Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Pembelian Produk Air Minum dalam Kemasan
Dalam Kemasan (AMDK) Merek Laka-Laka Di (Studi kasus pada mahasiswa Universitas
Kabupaten Lombok Timur. Skripsi Fakultas Ilmu Muhammadiyah Surakarta). (Doctoral
Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah dissertation, Universitas Muhammadiyah
Mataram. Surakarta).
Safitri, J. (2020). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Sugiyono, (2011). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk dan R&D.
Kopi Instan Nescafe Di Kecamatan Minas Syukur, A. C. (2017). Pengaruh Citra Merek Dan
Kabupaten Siak. Skripsi repository. Uin- Kepercayaan Merek Terhadap Minat Beli Ulang
suska.ac.id. Produk Kemasan Aqua (Studi Kasus Pada
Schiffman, L. G., dan Wisenblit, J. L. (2015). Consumer Masyarakat Kelurahan Terjun Medan-Marelan.
Behavior 11th Edition. Harlow, Essex: Pearson Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Education Limited. Universitas Sumatra Utara Medan.
Sobo Harsono, M. A. D., dan Saputro, E. P. Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta:
(2018). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Andi Offset Yogyakarta.
Todar, M. P., Tumbel, A. L., & Jorie, R. J. (2020). Pengaruh Persepsi Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek Aqua. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol 8, No. 3, 2020, 8, 124-142.

Anda mungkin juga menyukai