Aswaja - Sembarangan Mengkafirkan
Aswaja - Sembarangan Mengkafirkan
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan cara yang bijaksana
dan nasehat yang baik dan debatlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”. (QS. Annahl : 125)
Al’allamah Sayyid Ahmad Masyhur Alhaddad berkata: Dan sungguh telah terjadi
ijma’ atas terlarangnya mengkafirkan seseorang dari ahli kiblat, kecuali sebab
menafikan Sang Pencipta yang Maha Kuasa, atau sebab syirik yang jelas yang
tidak bisa ditakwili lagi, atau sebab mengingkari kenabian, atau sebab
mengingkari urusan-urusan agama yang harus diketahui, atau sebab
mengingkari sesuatu yang mutawatir atau yang telah disepakati para ulama’.
َب َوال ٍ ْ الَ ِإلَ هَ ِإالَّ اهللُ الَ نُ َكفِّرهُ بِ َذن:ال َ َف َع َّم ْن ق ُّ الْ َك: انِ َث ِمن َأص ِل اِْإل مي
ُ ْ ْ ٌ َثَال
اتِل آ ِخ ُر َُّأميِت قَ ي نْ َأ ىَلاض مْن ُذ ب َعثَيِن اهللُ ِإ ٍ اد َم ه ِ واجْل،خُنْ ِرجُه ع ِن اِْإل س الَِم بِالْعم ِل
َ ُ َ َ ُ ُ َ َ ََ ْ َُ
. َواِْإل ميَا ُن بِاَْألقْ َدا ِر،ال الَ يُْب ِطلُهُ َج ْو ُر َجاِئٍر َوالَ َع ْد ُل َع ِاد ٍل
َ َّج
َّ الد
Artinya : “(Ada) tiga hal yang merupakan bagian pokok dari keimanan: menahan
diri dari orang yang sudah mengatakan: LA ILAHA ILLAHHOH, tidak kita kafirkan
orang tersebut karena (melakukan) suatu dosa dan tidak pula kita keluarkan dia
dari agama Islam karena suatu perbuatan. Dan berjihad itu telah lampau mulai
saat Alloh ta’ala mengutusku hingga nanti akhir ummatku memerangi Dajjal,
keburukan orang yang buruk ataupun keadilan orang yang adil tidak bisa
membatalkannya. Serta beriman kepada qodar-qodar”. (HR. Imam Abu Dawud)
يم ِ
ٌ ك َه َذا بُ ْهتاَ ٌن َعظ
َ َُسْب َحان
(Maha Suci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar).
(Diringkas dari Mafahim Yajibu an Tushohhah karya Abuya Prof. DR. Sayyid
Muhammad bin Alawi Almaliki Alhasani rohmatullohi ‘alaih)