Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

            Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan

masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang

terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam

segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan

mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan

masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam

hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan

belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi

baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang

setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat

dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen,

pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat

atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan

terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal.

Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi

(sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan

sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.

            Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk

merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi

sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

1
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan

kebijakan program – program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana

strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi

(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model

yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.

            Obyek organisasi penelitian yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian

makalah ini adalah SDN 5 Pinggir. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk

menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity

(Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan

pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang

terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :

         Apakah definisi analisis SWOT?

         Bagaimana penerapan analisis SWOT di SDN 5 Pinggir?

         Bagaimana perhitungan analisis SWOT di SDN 5 Pinggir?

1.3 Tujuan

  Mengetahui definisi analisis SWOT

  Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SDN 5 Pinggir

  Mengetahui dan membahas perhitungan analisis SWOT di SDN 5 Pinggir

1.4 Manfaat

·         Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara

penerapan dan perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi SDN 12 Tengganau

2.1.1 Profil Sekolah

NAMA SEKOLAH           : SDN 5 Pinggir

ALAMAT                           : JL. Pelajar Desa Muara Basung

KECAMATAN                 : Pinggir

KABUPATEN                   : Bengkalis

PROVINSI                         : Riau

TELEPON/FAX                : -

e-mail                                   : sdnegeri5pinggir@gmail.com

2.1.2  Visi Sekolah

Berorientasi pada kualitas terwujudnya manusia yang berpendidikan terampil sesuai

dengan kurikulum, serta taqwa kepada Allah Subhanahuwata’ala

2.1.3 Misi Sekolah

a. Mewujudkan tercapainya peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan

kurikulum

b. Mengembangkan suasana kondusif

c. Meningkatkan budaya pelayanan

d. Mengembangkan sikap profesionalisme

2.1.4 Strategi

1. Meningkatkan profesionalisme guru

2. Melengkapi sarana dan prasarana

    3. menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar

    4. Meningkatkan peran steakholder

3
2.1.5 Tujuan Sekolah Dalam 4 (Empat) Tahun

Pada tahun pelajaran 2014/2015 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019

diharapkan

1. Memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi akademik dan non kademik

2.      Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif

3.      Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap.

4.      Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang

profesional.

5.      Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan akuntabel. .

6.      Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam

mendukung PBM

7.      Memiliki sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah.

8.       Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata pelajaran dan

semua jenjang  kelas.

9.      Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah, ramah.

2.1.6 Program Strategis

                Dalam rangka mewujudkan program sekolah, maka program strategis yang

dicanangkan diarahkan pada delapan standar nasional pendidikan yang terkandung di

dalam PP No. 19 Tahun 2005. Adapun program strategis yang dicanangkan adalah

sebagai berikut:

Pengembangan kompetensi lulusan di sekolah SDN 5 Pinggir sesuai dengan SNP..

1.      Pengembangan kurikulum yang merupakan penjabaran dari standar isi dan kurikulum

nasional .

2.      Pengembangan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan. 

3.      Pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai SNP   dan

tuntutan global.

4
4.      Pengembangan sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan.

5.      Pengembangan dan implementasi pengelolaan/manajemen sekolah sesuai dengan

SNP

6.      Pengembangan  dan penggalian sumber dana pendidikan dan implementasinya

7.      Pengembangan dan implementasi sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan

jenjang kelas.

8.      Pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah, dan ramah.

2.2 Perencanaan SWOT

            Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran

jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam

dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup

diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini

menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian

dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.

            Satu hal yang harus diingat  oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa

SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan

situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan

bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi

masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk

menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan

kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. 

2.3 Definisi Analisis SWOT

            SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang

digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi

5
kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk

analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau

program pada saat ini.

 W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari

organisasi atau program pada saat ini.

O  =   Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di luar organisasi

dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.

T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar

organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

            Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi

pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan,

fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi

pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan

sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan

faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002)

            Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan

setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh

tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis

SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor

internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002). 

2.4 Tahap – Tahap Analisis SWOT

            Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu

organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis,

dan tahap pengambilan keputusan.

6
2.4.1 Tahap pengumpulan data

            Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,

tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada

tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:

  Peran masyarakat

  Donatur

  Pemerintah

Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:

  Laporan keuangan sekolah

  Administrasi sekolah

   Kegiatan Belajar mengajar

  Keadaan guru dan siswa

   Fasilitas dan prasarana sekolah

  Administrasi guru dan lain lain

            Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks

faktor strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal.

            Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)

1.      Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan

dan Kelemahan)

2.      Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)

sampai dengan 0,0 (tidak penting).

3.      Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang

bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya

7
kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan

dari pemberian rating peluang.

4.      Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).

5.      Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor

tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6.      Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan

bagi sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah

dalam hal ini SDN 12 Tengganau bereaksi terhadap faktor – faktor strategis

eksternalnya.

Tabel 1. Perhitungan EFAS SDN 5 Pinggir

Faktor – Faktor strategi Bobot Rating Bobot  Komentar


Eksternal X
Rating
PELUANG  (O)
1.Dukungan pemerintah 0,10 3 0,30 Sekolah dapat mengajukan
daerah dalam melengkapi prososal ke Pemerintah Daerah
sarana dan prasarana Tingkat I dan Tingkat II perlu
dilakukan untuk melengkapi
sarana dan prasarana sekolah
2.Kesesuaian sarana dan 0,15 4 0,60 Karena sarana dan prasarana
prasarana sekolah dengan merupakan kekuatan artinya
tuntutan potensi daerah kerjasama pengadaan sarana dan
dan per-kembangan prasarana dan pemanfaatan yang
IPTEK serta IMTAK ada harus di kembangkan terus.

3.Tuntutan 0,15 3 0,45 Masyarakat mengharapkan


masyarakat  terhadap setelah selasai dari SD ini
lulusan yang berkualitas diharapkan dapat melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi dan
berkualitas
4.Sponsor/perusahaan/ 0,10 3 0,30 Bantuan sponsor guna
yayasan pengembangan sekolah tidak ada.

5.Dukungan orang tua 0,10 3 0,30 Terbukti dengan orang tua


tinggi yang  mendaftarkan
anaknya  masuk SDN 5 Pinggir
sangat banyak
8
Faktor – Faktor Bobot Rating Bobot  X Komentar
strategi Eksternal Rating
ANCAMAN (T) Banyak SD - SD lainnya yang juga
1.Lembaga pendidikan 0,10 3 0,30 di favoritkan di sekitar lingkungan
sejenis SDN 5 Pinggir

2.Lingkungan sosial 0,10 3 0,30 Memiliki lapangan olah raga


sekolah yang belum begitu memadai 
dan tempat parkir yang belum
memadai.

3.Pusat Berbagai 0,05 3 0,15 Belum banyak kegiatan yang


kegiatan dipusatkan di SD ini
4.Persaingan masuk Banyak Persaingan lulusan yang
SMP negeri 0,10 3 0,30 terjadi antar SD - SD yang di
minati dalam masuk SD negeri
5.Kemajuan Teknologi 0,05 3 0,15 Belum terlalu maksimal karena
Komputer dan belum ada guru Khusus mengajar
Informatika TIK di sekolah ini jadi kemapuan
dalam bersaing dengan SD lainnya
akan sulit.
JUMLAH TOTAL  O 1,00 3,15
+T
Kesimpulan:

            Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang

paling besar yang dimiliki oleh SDN 5 Pinggir walaupun ini peluang ini masih jauh

dari sekali tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama

yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan

memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang

belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan

cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang

mumpuni juga harus di penuhi.

Tabel 2. Perhitungan IFAS SDN SDN 5 Pinggir


Faktor – Faktor strategi Bobot Rating Bobot  Komentar
Internal X
Rating
KEKUATAN (S)
1. Motivasi guru dan siswa 0,15 3 0,45 Motivasinya tinggi dengan
mampu mengembangkan
metode pembelajaran dan
siswanya cukup antusias
9
dalam pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2.     Fasilitas 0,15 3 0,45 Selain kondusif, kelengkapan
perpustakaan dan buku, dan alat praktik yang
loboratorium dimanfaatkan siswa tersedia
dengan cukup baik

3.     Hubungan yang baik 0,10 3 0,30 Sangat kondusif baik dalam


antara guru dengan guru kegiatan ektrakurikuler
ataupun guru dengan siswa ataupun pembelajaran,
terutama dukungan positif
siswa

4.     Pendekatan, metode 0,10 3 0,30 Guru menggunakan


mengajar guru yang pendekatan, metode
bervariasi pembelajaran yang bervariasi
5.     Pembiyaan 0,10 3 0,30 Orang tua siswa memiliki
kemampuan membayar biaya
yang relatif mahal

KELEMAHAN (W)
1.    Rekrutmen guru dan 0,15 3 0,45 Rekrutmen guru dan staf
staff yang terkadang tidak sesuai
dengan kebutuhan dan sarat
dengan unsur kekeluargaan
2.    Keadaan guru 0,10 3 0,30 Sebagian besar tenaga
guru masih berstatus
Honorer

3.    Penerimaan siswa Peneriman siswa dengan


Baru/pindahan 0,10 3 0,30 seleksi umur  tetapi masih a
danya titipan dari berbagai
pihak.
4.    Jamsostek Tidak adanya jamsostek bagi
0,10 3 0,30 guru – guru terutama Guru
Honorer.
5.    Gedung sekolah 0,10 3 0,30 Sekolah belum di pagar
keliling,belum memiliki
mushola
JUMLAH S + W 1,00 3,45
Kesimpulan :

            Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada

pada matrik diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki SDN 5 Pinggir ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan

pelajaran untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu

10
dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan

analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan

seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi.

2.4.2 Tahap Analisis Data SWOT

            Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi

tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model

yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:

1.      Matriks TOWS atau Matrik SWOT

2.      Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share

Matriks

3.      Matriks Internal Eksternal

4.      Matriks SPACE

5.      Matriks Grand Strategy

            Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT,

karena matrik ini akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman

eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya.

Diagram 1 Matrik SWOT

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)


IFAS · Motivasi guru dan siswa ·    Rekrutmen guru
· Fasilitas dan staff
perpustakaandan laboratoriu ·    Keadaan Guru
m ·    Penerimaan siswa
· Hubungan yang baik antara Baru/pindahan
       EFAS guru dengan guru ataupun ·    Jamsostek
guru dengan siswa ·    Gedung Sekolah
· Pendekatan, metode
mengajar guru yang
bervariasi
· Pembiyaan

11
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
·  Dukungan pemerintah · Terus memotivasi guru dan ·  Diharapkan kepada
daerah dalam melengkapi siswa dalam KBM dengan pemerintah untuk
sarana dan prasarana Dukungan pemerintah dalam tidak hanya
·  Kesesuaian sarana dan melengkapi sarana prasarana memperhatikan sarana
prasarana sekolah dengan · Terus melanjutkan dan prasarana tetapi
tuntutan potensi daerah dan hubungan baik  guru dan pengadaan tenaga
per-kembangan IPTEK serta siswa di iringi dengan pengajar yang
IMTAQ IMTAQ dan IPTEK . Mumpuni juga.
·  Tuntutan · Terus melakukan ·  Adanya
masyarakat  terhadap lulusan pendekatan dan metode kemampuan orang tua
yang berkualitas mengajar yang bervariasi dan siswa untuk
· Sponsor/perusahaan/yayasan berinovasi dalam mengajar pembiyaaan sekolah
·  Dukungan orang tua tinggi agar terus akan menghasilkan yang lumayan mahal
lulusan yang berkualitas. dapat dijadikan
donatur dalam hal
perbaikan perbaikan
gedung sekolah

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT


·  Lembaga pendidikan ·   Selalu berusaha dan · Menerima tenaga
sejenis bekerja keras untuk menjadi guru dengan fair
·  Lingkungan sosial sekolah yang terbaik di segala bidang melalu tes masuk jika
·  Pusat Berbagai kegiatan baik itu guru, siswa dalam ingin bersaing dengan
·  Persaingan masuk SMP rangka persaingan dengan dunia luar, baik segi
negeri sekolah lain. TIK, lulusan dan
·  Kemajuan Teknologi ·   Terus berkreatifitas dan ekstrakurikuler,
Komputer dan Informatika berinovasi dalam KBM . skarean kualitas guru
adalah cerminan
kualitas Siswa.

2.5 Tahap Perhitungan Analisis SWOT SDN 12 Tengganau


Penentuan Posisi SDN 5 Pinggir

            Dengan mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat

tinggi, tinggi, sedang, dan rendah, maka kedudukan SDN 5 Pinggir apabila dianalisis

dengan diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan

berikut:

IFAS 3,60 EFAS 3,15


Total Skor Kekuatan (S) 1,80 Total Skor peluang (O) 1,95
Total Skor Kelemahan (W) 1,65 Total Skor Ancaman (T) 1,20
S – W (1,80 – 1,65) 0,15 O–T 0,75

12
Berdasarkan tabel di atas maka nampak bahwa titik koordinat posisi SDN 5 Pinggir

pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15 dan sumbu peluang 0,75. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam diagram cartesius sebagaimana berikut:

 Daerah ST                              Strengths (S) 1,80                       

Daerah SO                              Threats (T)1,20  

DaerahWO                              Opportunity(O)1,95

Daerah WT                              Weaknesses (W) 1,65

 KETERANGAN

AFI     = 3,60 , dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S – W =1,80 – 1,65 = 0,15)

AFE    = 3,15 , dengan (O = 1,95) dan (T = 1,20)  , jadi (O – P = 1,95 – 1,20 = 0,75)

Penjelasan:

       Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan

SWOT di SDN 5 Pinggir ini bisa dikatakan  memiliki kekuatan yang masih kurang

baik terbukti dari AFI (analisis faktor internal)  berupa kekuatan dengan poin 1,80

dari skala 1 s/d 4 (1,80) adalah angka yang masih kurang untuk kategori kekuatan

       Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan.

Selisih S dan T ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak

sekolah untuk menetapkan kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif guna

meningkatkan poin kekuatan sekolah sehingga jauh diatas poin kelemahan sekolah.

       Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SDN 5 Pinggir ini mempunyai poin

peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 masih belum bisa dikatakan

cukup.. Hal ini adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas

dalam memanfaaatkan peluang dan mencari peluang lain  dalam rangka memajukan

sekolah

       Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk

kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian

13
antara peluang dan ancaman hanya beselisih 0,75 masih banyak hal – hal yang harus

diusahakan sekolah agar  poin peluang bisa lebih besar daripada poin ancaman.

       Keadaan SDN 5 Pinggir  ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis

SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan

yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah.

Berikut Skala yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4

(Dalam Rangkuti, 2008 : 22 – 25)

Kekuatan:  Poin 1 = Kecil

                    Poin 4 = Besar

Peluang :    Poin 1 = Kecil

                    Poin 4 = Besar

Kelemahan : Poin 1 = Besar

                       Poin 4 = Kecil

Ancaman:     Poin 1 = Besar

                       Poin 4 = Kecil

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SDN SDN 5 Pinggir diatas

dapat disimpulkan:

1.      Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan

kebijakan program – program sebuah organisasi.

2.      Analisis SWOT di SDN 5 Pinggir dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu

analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke dalam

matrik analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu analisis

faktor eksternal dan analisis faktor internal.

3.      Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80) dan (W =

1,65) ,  (O = 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat jauh dari

skala tertinggi SWOT dengan Kriteria :

Kekuatan:  Poin 1 = Kecil                   Kelemahan : Poin 1 = Besar

                    Poin 4 = Besar                                       Poin 4 = kecil

Ancaman:  Poin 1 = Besar                   Peluang: Poin 1 = Kecil

                    Poin 4 = Kecil                                Poin 4 = besar

3.2    Saran

                   Diharapkan kepada pihak sekolah SDN 5 Pinggir untuk selalu bekerja keras

dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang  peluang

yang ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar

dapat meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi

15

Anda mungkin juga menyukai