Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadya Annisa Analiah

Kelas : B/Kp/4

Nim : 04215087

1. IRK

Artinya:

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan
sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Hadits di atas mengisyaratkan diizinkannya seseorang Muslim mengobati penyakit yang dideritanya.
Sebab, setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat yang digunakan tepat mengenai sumber penyakit,
maka dengan izin Allah SWT penyakit tersebut akan hilang dan orang yang sakit akan mendapatkan
kesembuhan. Meski demikian, kesembumbuhan kadang terjadi dalam waktu yang agak lama, jika
penyebab penyakitnya belum diketahui atauobatnya belum ditemukan.

Dan dalam Islam, Allah Swt. menganjurkan umatnya untuk selalu bertawaqal, termasuk dalam hal
kesembuhan atas suatu penyakit. Sebuah hadits Riwayat Bukhari, Rasulullah saw. menyampaikan,
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit
tersebut.”

Hadits ini menjadi gambaran akan pentingnya dalam berikhtiar untuk mencari kesembuhan. Sementara
pada hadits lainnya disebutkan, Rasulullah saw., bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila
ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza
wajalla.” (HR. Muslim)

Habatussauda (Jintan Hitam)

Habbatussauda atau jintan hitam memiliki banyak manfaat, seperti menguatkan sistem kekebalan
tubuh, menetralisir racun hingga anti stres. Keistimewaan jintan hitam ini juga tertulis di dalam salah
satu riwayat hadist, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya di dalam
Habbatussauda (jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian.” (HR
Bukhori dan Muslim)

2. Definisi Serosis Hepatis

Sirosis adalah penyakit di mana hati (liver) mengalami perlukaan, biasanya sebagai akibat dari cedera
terus menerus selama bertahun-tahun. Hati mampu memperbaiki dirinya sendiri ketika ia telah terluka,
namun proses penyembuhan menghasilkan terbentuknya jaringan parut pada organ hati. Proses yang
terjadi secara berulang atau cedera terus menerus ke hati (seperti yang terjadi dengan penggunaan
alkohol berat) dapat menyebabkan jaringan parut yang signifikan dalam hati. Akhirnya, jaringan parut
menjadi begitu parah sehingga hati tidak lagi mampu melakukan fungsinya yang normal.

Buku majalah kesehatan muslim yang berjudul mengobati penyakit hati edisi 15 ditulis oleh dr Raehanul
Bahren

3. Manifestasi Klinis

Beberapa gejala umum seperti kehilangan nafsu makan dan berat badan, kelemahan, menguningnya
kulit atau mata, gatal-gatal, muntah darah, buang air besar berwarna hitam atau mengandung
darah.Perut membesar karena adanya penumpukan cairan, perubahan suasana hati, kebingungan, atau
pola tidur yang abnormal, kram otot, pada wanita mengalami menstruasi tidak teratur atau tidak
mengalami menstruasi dan pada pria mengalami disfungsi ereksi, ketidaksuburan atau kehilangan
dorongan seksual, perkembangan payudara pada pria, pembuluh darah vena di perut terlihat dengan
jelas.

Komplikasi gagal hati yang dapat berpengaruh pada kondisi mental pengidapnya disebut ensefalopati
hepatik. Amonia sendiri diproduksi oleh bakteri di dalam perut dan usus. Pada orang yang sehat, hati
akan memecah amonia, sehingga membuatnya tidak berbahaya. Namun, orang dengan penyakit hati
memiliki lebih banyak amonia karena hati mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya
amonia masuk ke dalam darah, menuju otak, dan menyebabkan gejala yang mengganggu fungsi
otak.Ensefalopati hepatik ditandai dengan perubahan kepribadian, gangguan intelektual, dan berbagai
tingkat penurunan kesadaran. Gejala utama ensefalopati hepatik antara lain:

•Bingung dan pikun.

•Mengantuk.

•Suasana hati yang berubah-ubah.

•Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.

Buku majalah kesehatan muslim yang berjudul mengobati penyakit hati edisi 15 ditulis oleh dr Raehanul
Bahren

4. Etiologi

1. Infection, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D

2. Toxins, Alcohol

3. Cholestasis, Primary billary cirrhosis, Secondary billary cirrhosis, Primary sclerosing cholangitis

4. Autoimmune, Autoimmune hepatitis

5. Vascular, Cardiac cirrhosis, Budd-Chiarl syndrome, Sinusoidal obstruction syndrome


6. Metabollic, Hemochromatosis, Wilson disease

Jurnal yang berjudul SIROSIS HATI ditulis oleh Gontar Alamsyah Siregar pada tahun 2018

5. Komplikasi

1. Perdarahan varises. Perdarahan adalah hal yang tersering dari varises pada daerah
gastroesophageal junction

2. Hipertensi Portal. Hipertensi portal merupakan kondisi saat aliran normal darah yang melalui vena
portal (yang membawa darah dari usus dan limpa ke hati) melambat karena adanya jaringan parut
pada hati. Kondisi ini pada akhirnya bisa meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah.

3. Edema pada esktremitas inferior dan asites pada abdomen. Kebanyakan pasien dengan Cirrhosis
Hepatis kadang-kadang terjadi peningkatan cairan dalam abdomen atau yang disebut dengan asites

4. Spontaneous Bacterial Peritonitis dapat disebabkan karena perforasi usus yang dapat
menyebabkan masuknya organisme patogen ke dalam rongga peritoneum. (Lingappa, 2000)

Jurnal yang berjudul HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ASITES PADA CIRRHOSIS HEPATIS DENGAN
KOMPLIKASI SPONTANEOUS BACTERIAL PERITONITIS di tulis oleh Meddy Setiawan Vol.7 No. 15
Desember 2017

6. Pengobatan

Terapi dengan obat-obatan

Pemberian obat sesuai dengan penyakit yang menyebabkan sirosis hati dan juga sesuai dengan
komplikasi yang ditimbulkan.

Pemberian terapi zat besi dan zink untuk memperbaiki nafsu makan dan keram otot.

Diet dan gaya hidup

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

Aktivitas fisik atau olahraga rutin yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Stop konsumsi alkohol dan merokok.

Pembatasan konsumsi obat-obatan yang bersifat hepatotoksik atau memiliki efek samping kerusakan
sel-sel hati.

Melakukan kontrol ke dokter secara rutin.

Pertimbangkan transplantasi hati


Transplantasi hati adalah prosedur pembedahan dengan mengangkat seluruh hati yang sudah rusak
pada pasien, dan menggantinya dengan sebagian hati yang sehat dari donor, dengan tujuan
meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas hidup pasien.

Transplantasi hati perlu dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan hati yang sudah permanen dan
tidak bisa diperbaiki lagi, serta pada pasien yang sudah mengalami komplikasi menjadi kanker hati.

Untuk kasus sirosis hati yang membutuhkan transplantasi hati, pasien akan diarahkan ke dokter spesialis
bedah.

Jika perlu transplantasi hati, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan Medisata karena tidak semua
rumah sakit di Penang dan Kuala Lumpur memiliki fasilitas untuk melakukan transplantasi hati.

7. Askep

Anda mungkin juga menyukai