Alat Alat Laboratorium3
Alat Alat Laboratorium3
1. Gelas Ukur
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan,
mulai dari volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya
terbuat dari bahan plastik (polipropilen) yang dilengkapi dengan bagian
bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.
2. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau
plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi
tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran
berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.
3. Labu Ukur
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang
digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu.
Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk
menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang
berakurasi tinggi.
4. Labu Erlenmeyer
6. Kaki Tiga
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang
memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai
penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia
mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung
reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat
6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.
9. Plat Tetes
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau
mereaksikan larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya
tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
Hal ini berbeda dengan sifat fisik yang merupakan karakteristik yang
dapat diamati dan diukur tanpa mengubah struktur kimia dari sampel.
Supaya sifat kimia dapat diamati dan diukur diharuskan terjadi perubahan
kimia tertentu.
Perubahan satu jenis materi menjadi bentuk lain yang berbeda atau
ketidakmampuan suatu materi untuk berubah merupakan suatu sifat kimia
yang dimiliki oleh materi itu. Contoh dari parameter sifat kimia yaitu
seperti sifat ketahanan bakar, toksisitas, keasaman, reaktivitas, panas
pembakaran, dan lain-lain.
Sifat kimia hanya dapat timbul dengan mengubah identitas kimia zat ini,
dan berbeda dari sifat fisik, yang dapat diamati dengan melihat atau
menyentuh sampel. Kualitas internal zat harus diubah untuk menentukan
sifat kimianya. Sebagai contoh:
Sifat kimia ini adalah jumlah energi yang dilepaskan sebagai panas
ketika zat dibakar dengan oksigen.
- Toksisitas
Simbol bahan kimia diatas mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah bahan
beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia tersebut bisa
bersifat akut dan kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan kematian pada
konsentrasi tinggi. Keracunan karena bahan dengan simbol di atas bukan
hanya terjadi jika bahan masuk melalui mulut. Ia juga bisa meracuni
lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit.
Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida dan
merkuri klorida. Bekerja dengan bahan-bahan tersebut harus memperhatikan
keselamatan diri. Hindari kontak langsung dengan kulit, menelan, serta
gunakan selubung masker untuk mencegah uapnya masuk melalui pernafasan.
Misalnya, timbal adalah zat beracun yang dapat merusak berbagai bagian
tubuh manusia, termasuk tulang, jantung, ginjal, usus, dan sistem saraf
dan reproduksi.
- Radioaktivitas
Emisi radiasi pada sebuah atom dengan inti yang tidak stabil, ialah
merupakan sifat kimia. Pada tabel periodik unsur yang tidak mempunyai
isotop stabil dianggap radioaktif.
Stabilitas kimia
sifat kimia ini dalam suatu lingkungan tertentu, juga disebut sebagai
stabilitas termodinamika sistem kimia, mengacu pada stabilitas yang
terjadi ketika sistem kimia dalam keadaan energi terendah – keadaan
kesetimbangan kimia, atau keseimbangan, dengan lingkungannya.
b. Waktu Paruh
sifat kimia ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setengah bahan
asli akan meluruh. Penggunaan biasanya ada di dalam kimia nuklir dan
fisika nuklir untuk menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk setengah
dari atom radioaktif yang tidak stabil dalam sampel mengalami peluruhan
radioaktif.
- Mudah terbakar
Pernahkah kamu menyalakan kembang api? pada ketika membakar kembang api
maka akan menyala warna-warni yang indah. Pada peristiwa ini terjadi
perubahan kimia. pembuatan kembang api menggunakan campuran antara
kalium nitrat (KNO3) , belerang dan arang kayu.
Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan warna-warni, yaitu dari
strontium dan litium (warna merah), natrium (warna kuning), barium
(warna hijau), dan tembaga (warna biru).
Contoh lain yang mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat terbakar
bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida. Oleh karena itu fosfor
disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.
- Mudah busuk
Ap[abila sayur yang segar dibiarkan diudara yang terbuka berlarut-larut
maka akan terjadi pembusukan. Buah dan sayur yang busuk akan menimbulkan
bau yang tidak sedap. Proses pembusukan ini karena adanya
mikroorganisme.
- Korosif