Tugas 3 Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas 3 Pendidikan Kewarganegaraan
Faisal Abdullah
045090753
Soal 1
Sumber :
Haris, Syamsuddin. 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI Press
Kaho, Josef Riwu. 2002. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press
Soal 2
1. Kesenjangan Antar Daerah: Kesenjangan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia,
serta intra struktur ekonomi. Tentu saja ini berkaitan erat dengan sejarah Indonesia
pada masa Pmerintahan Hindia Belanda dimana pusat pemerintahan pada waktu itu
berada di Pulau Jawa, khususnya Batavia, sehingga hal ini menjadi kendala untuk saat
ini karena kesenjangan yang terjadi antara Pulau Jawa dengan daerah lain diluar Pulau
Jawa amat terasa. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Indonesia agar
kesenjangan ini dapat teratasi.
2. Benturan Kepentingan: Adanya perbedaan kepentingan yang sangat melekat pada
berbagai pihak yang menghambat proses otonomi daerah, seperti benturan keinginan
pimpinan daerah dengan kepentingan partai politik. Tidak dipungkiri bahwa di
Indonesia banyak pemimpin daerah yang menjabat merupakan kader partai politik
tertentu, hal ini juga menimbulkan beberapa potensi konflik, dan menjadikan
kredibilitas pemimpin daerah dipertanyakan, apakah bekerja untuk rkayat atau bekerja
untuk partai politik.
3. Komitmen Politik: Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah
pusat selama ini cenderung tidak dianggap sebagai amanat konstitusi.
4. Masih Terpaku pada Sentralisai: Daerah masih memiliki ketergantungan tinggi
terhadap pusat, sehingga mematikan kreativitas masyarakat dan perangkat
pemerintahan di daerah.
5. Keinginan Politik atau Political Will: Keinginan politik yang tidak seragam dari
pemerintah daerah untuk menata kembali hubungan kekuasaan pusat dan daerah.
6. Perubahan perilaku elit lokal: elit lokal mengalami perubahan perilaku dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah karena pengaruh kekuasaan yang dimilikinya.
7. Ketimpangan Sumber Daya Alam: Daerah yang tidak memiliki kekayaan sumber
daya alam tetapi populasi penduduknya tinggi akan terengah-engah dalam
melaksanakan otonomi. Sehingga perlu dilakukan langkah langkah alternatif,
misalnya dari industri industri kreatif agar penghasilan pajak daerah juga meningkat.
Sumber :
Haris, Syamsuddin. 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI Press
Kaho, Josef Riwu. 2002. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press
Soal 3
Kita dapat memberikan kritik dan saran terhadap kebijakan maupun kegitaan kegiatan
yang dilakukan pemerintah, apalagi dengan semakin majunya teknologi informasi dan
komunikasi, tentunya hal ini juga berdampak baik bagi masyarakat agar lebih mudah
dalam menyampaikan aspirasi, kritik dan sarannya.
Turut serta dalam pengawasan perumusan kebijakan dan peraturan daerah, bahkan di
beberpa daerah sudah menerapkan livestream atau siaran langsung dlam menjalankan
rapatnya sehingga masyarakat bisa dengan lebih mudah mengikuti dam=n mengawasi
jalannya rapat tersebut, tentu saja ini juga termasuk ke dalam partisipasi kita sebagai
masyarakat terhadap pelaksanaan otonomi daerah.
Memberikan teguran atau bahkan hukum sosial terhadap oknum pejabat maupun
pegawai pemerintah yang menyalahi aturan dalam melaksanakan kegiatan kegiatan
pemerintah daerah, hal in bertujuan untuk memberikan efek jera dan peringatan
kepada pegawai maupun pejabat lain agar bekerja dengan sepenuh hati demi
kepentiangan dan kemajuan bersama.
Sumber :
BMP MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan
Soal 4
Sumber :