PENYIMPANAN OBAT HIGH Ditetapkan Oleh:

Kepala Klinik
ALERT
No. Dokumen :
No. Revisi :
KLINIK Tanggal Terbit :
PRATAMA dr. Venty Anggarina
PELABUHAN SOP Halaman :
BENGKULU

Pengertian
Penyimpanan obat high alert adalah suatu kegiatan pengelolaan
obat yang diterima mulai dari pengelompokkan obat high alert,
memberi label dan menempatkannya sesuai aturan kefarmasian agar
tidak terjadi kehilangan dan terhindar dari kerusakan fisik maupun
kimia sehingga mutu obat tetap terjamin.

Tujuan
Sebagai acuan dalam penyimpanan obat high alert sehingga obat
tetap terjaga mutunya selama dalam penyimpanan.

Kebijakan SK Kepala Klinik Nomor

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2021 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian Di Klinik
Prosedur Petugas farmasi menerima obat dari UPTD GFK dengan
memeriksa kesesuaian jenis dan jumlah obat, keadaan
fisik obat, no batch dan tanggal kadaluwarsa.
2. Petugas mengentry data penerimaan obat pada
Sistem
Informasi Manajemen Puskemas (SIMPUS)
3. Petugas menulis data penerimaan obat di buku
Register
Penerimaan Gudang Obat puskesmas
4. Petugas menyimpan obat high alert dalam almari/rak obat.
5. Petugas menyusun obat secara alfabetis disesuaikan
bentuk sediaan dengan memberi obat lain diantara
obat high alert sesuai abjad
6. Petugas menyimpan
obat sesuai suhu
 penyimpanan tertera dalam
wadah/brosur obat.
7. Petugas melaksanakan
sistem FIFO yaitu obat yang
diterima lebih awal
dikeluarkan lebih dahulu.
8. Petugas melaksanakan
sistem FEFO yaitu obat
yang lebih awal kadaluwarsa
dikeluarkan lebih dulu dari
obat yang kadaluwarsa
kemudian.
9. Petugas mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran
obat di kartu stok.
10. Petugas farmasi melakukan
monitoring penyimpanan obat.

Bagan Alir
Persiapan APD

Pengumpulan data rekonsiliasi obat oleh

dokter /dokter gigi/ bidan

Rekonsiliasi oleh
petugas farmasi

Obat diserahkan kepada pasien oleh

petugas Farmasi

Unit Terkait 1. Poli Umum

2
 2. Poli Gigi
3. KIA
4. Farmasi

Dokumen Rekam Medis

Terkait