Anda di halaman 1dari 10

BAB

1 HAKIKAT SAINS

Deskripsi Singkat Topik


Bab ini mengkaji berbagai aspek tentang hakekat sains, menyangkut :
pengertian sains, dmensi-dimensi sains , dan fungsi sains dalam kehidupan.

Capaian Pembelajaran (CP) :


Diharapkan setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa memahami
hakekat sains dengan cara :
a. Memberikan argumentasi kenapa pengertian sains menurut berbagai
pendapat berbeda-beda
b. Mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sains
c. Merinci penjelasan 3 dimensi sains berdasarkan ilustrasi yang
diberikan
d. Mengilustrasikan berbagai fungsi sains dalam kehidupan dengan kata
Materi
1. Pendahuluan
Sejak manusia ada dipermukaan bumi ini, telah berinteraksi dengan alam
semesta, yang berwujud makhluk hidup hewan dan tumbuh tumbuhan, benda
mati, berbagai zat dan materi yang ada di alam serta berbagai peristiwa yang
dilihat, diamati dan dirasakan pengaruhnya bagi manusia dalam kehidupannya.
Alam beserta isinya diciptakan Tuhan, dengan berbagai bentuk, keadaan dan
sifatnya yang beragam. Salah satu kelebihan yang diberikan Tuhan terhadap
manusia dibandingkan dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan adalah dilengkapi
dengan daya nalar (kemampuan berfikir). Dengan kemampuan ini manusia bisa
mempelajari sifat-sifat alam yang ditempatinya, sehingga mampu beradaptasi dan
menaklukkan alam agar menjadi kondusif bagi berjalannya kehidupan manusia
dari dahulu sampai sekarang.
Manusia dalam berinterksi dengan berbagai keadaan dan fenomena alam,
apa yang di lihat, amati dan dirasakannya, diselidiki dengan proses dan metode
tertentu, di analisis, dan setelah diuji berkali-kali, disimpulkan dalam bentuk
pengetahuan berupa deskripsi tentang keadaan dan sifat-sifat alam semesta.
Pengetahuan ini selanjutnya dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (Science),
Dalam kajian disini dikenal dengan istilah “sains”. Dengan sains manusia
membangun peradabannya, sehingga keadaan di alam ini mengalami perubahan

1
dari waktu ke waktu, dari zaman purba sampai kepada dunia modern saat ini.
Pada bab 1 ini akan dibahas secara sederhana, pengertian, karakteristik dan
hakekat sains .
2. Pengertian Sains
Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan,
atau dalam bahasa Inggris “science”yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan.
Seolah olah pengetahuan sama artinya dengan ilmu, atau ilmu pengetahuan.
Dalam keseharian, apakah ketiga istilah tersebut sama artinya ? mari kita tinjau
satu persatu.

Menurut Hendro Darmojo (1998 )

a) Pengetahuan, diartikan sebagai segala yang kita ketahui. Tidak peduli,


apakah pengetahuan itu benar atau salah, dan dari mana sumbernya. Jadi
hakekatnya pengetahuan itu apa saja yang diketahui manusia. Dari mana saja
sumbernya, walaupun dari intuisi, mimpi, wahyu, prasangka, pengamatan,
atau pun perbuatan, disebut pengetahuan.

b) Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan. Orang yang ber ilmu, sering dimaknai
sebagai orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan, seperti seperti
guru, ustaz, saintist, atau ilmuwan. umumnya sosok pribadi yang demikian,
menjadi tempat bertanya atau jadi panutan bagi masyarakat. Artinya,
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut tersebut mengandung nilai
kebenaran.

Burhanuddin Salam (2000) , sebagaimana dikutip oleh Amsal Bakhtiar (2012)


membedakan pengetahuan atas 4 jenis, yaitu : pengetahuan biasa, pengetahuan
ilmu, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan agama.

- Pengetahuan biasa (commmn sense) yang kepastian kebenarannya, diuji


berdasarkan pengalaman sehari hari. Contohnya api itu panas, air diminum
melepas dahaga, dengan makan perut terasa kenyang, dan sebagainya.

- Pengetahuan ilmu (ilmu pengetahuan), adalah pengetahuan yang diperoleh


dengan menggunakan metode ilmiah. Atau pengetahuan yang kepastian
kebenarannya dijamin oleh metode ilmiah. Pada hakekatnya, ilmu pengetahuan
merupakan usaha untuk mengorganisir common sense suatu pengetahuan yang
berasal dari : pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari,
dilanjutkan dengan pemikiran yang cermat dan teliti, menggunakan metode
ilmiah.

- Pengetahuan filsafat. Pengetahuan yang diperoleh lewat pemikiran rasional


berdasarkan pada pemahaman, spekulasi, penilaian, kritis, dan penafsiran.
Pengetahuan filsafat berperan dalam mengontrol kebenaran suatu ilmu. Sebagai
contoh, Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan mengkaji IPA secara
filsafat dari segi, ontologi (teori keberadaannya), epistomologi (proses

2
mendapatkannya), dan aksiologi (berkaitan dengan nilai yang berkaitan dengan
kegunaan atau pemanfaatannya ).

- Pengetahuan agama. Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan melalui


utusannya yang tertuang dalam kitab suci suatu agama. Pengetahuan agama,
adalah pengetahuan yang memiliki kebenaran mutlak bagi pemeluknya.

Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan manusia, ilmu


pengetahuan yang ada di masyarakat, berkembang dengan pesat. Setidaknya ada
2 pengelompokan yaitu :

1) Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences) ; mengkaji tentang benda benda


kongkrit di alam semesta
2) Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Sciences); mengkaji hal hal yang
menyangkut aspek aspek sosial, nilai-nilai, dan tingkah laku manusia di
masyarakat.

Pengkajian Sains, disini, lebih menitik beratkan pada konsep sains sebagai Natural
Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam = IPA). Berikut ini beberapa pendapat tentang
pengertian Sains (IPA).

a) Nash, L.K (1963) mengemukakan, “Science is a way of looking at the world”


Sains dipandang sebagai cara untuk mengamati sesuatu (dunia atau alam
semesta). Mengamati, tidak sama dengan hanya sekadar melihat secara kasat
mata, tapi berarti menyelidiki yang berbasis observasi dan bersifat analisis.
Disamping itu Nash juga berpendapat bahwa Sains juga dipandang sebagai
suatu cara atau pola berfikir terhadap objek alam yang diamati. Oleh Einstein,
pendapat Nash ini dikemukakan dalam bentuk umum “Science is a logically
uniform system of thought”yang selanjutnya dikenal dengan metode ilmiah.

b) J.D. Bernald (1969), dalam bukunya “Science in history”, mengemukakan


bahwa untuk menjawab pertanyaan tentang “ Apa manfaat dan arti dari sains?”
jawabannya berbeda-beda, baik menurut kurun waktu dan siapa yang
menjawabnya. Begitulah halnya menurut perkembangan sejarah sains. Dahulu
sains artinya adalah “pengetahuan”, atau “ Pengetahuan umum yang berisi apa
saja yang diketahui manusia”. Kemudian pengertian sains berubah menjadi “
pengetahuan yang benar secara rasonal”, artinya benas dari takhayul dan
kepercayaan. Kemudian berubah menjadi “ Pengetahuan ilmih yang rasional
dan objektif”, dan begitulah yang terjadi selalu berubah sejalan dengan
berkembangnya pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan dan yang
dirasakan manusia. Disamping itu Bernald menambahkan bahwa latar belakang
pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu.
Artinya suatu objek yang sama dapat di artikan berlainan oleh orang yang
mempunya latar belakang yang berbeda. Secara umum Bernarld
mengemukakan, bahwa dalam memahami dan memaknai sains, haruslah

3
melalui pemahaman dari berbagai aspek sains (tidak dari 1 aspek saja). Sains
sebagai salah satu faktor penentu sikap manusia terhadap alam semesta.

c) Sujana (2013), mengemukakan bahwa sains merupakan ilmu pengetahuan yang


mempelajari mengenai alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa
yang terjadi didalamnya yang dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses
ilmiah.

d) Wikipedia (Ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia), disebutkan bahwa Ilmu


Pengetahuan Alam bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang
digunakan untuk menyatakan pengetahuan tentang benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun.

e) Berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah


“pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau
“pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum
alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan
pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk
menggambarkan dan menjelaskan fenomena–fenomena yang terjadi di alam .

f) Christine V. McLelland (2008), mengemukakan bahwa, Ilmu pengetahuan


yang diperoleh melalui metode ilmiah (sains) , berisi penjelasan ilmiah.
Pendapatnya
“Scientific explanations can be inferred from confirmable data only,
and observations and experiments must be reproducible and
verifiable by other individuals. In other words, good science is based
on information that can be measured or seen and verifi ed by other
scientist.
Maksudnya, penjelasan ilmiah dapat disimpulkan berdasarkan kebenaran
datanya yang dapat dikonfirmasi melalui pengamatan dan percobaan dan
harus dapat direproduksi dan diverifikasi oleh orang lain. Dengan kata lain,
sains yang baik didasarkan pada informasi yang dapat di observasi, diukur dan
di verifikasi oleh ilmuwan lain.

g) Carin dan Sund ( 1993), menyatakan bahwa Sains terdiri dari tiga dimensi
yakni proses ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah.
- Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk
mendeskripsikan benda, zat dan fenomena alam, yang dikenal dengan
proses ilmiah (scientific process) yaitu mengikuti langkah-langkah metode
ilmiah (scientific methods), yang terdiri dari komponen-komponen utama
: merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyelidikan, sampai
dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep,
prinsip teori atau hukum hukum alam.
- Dimensi sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses
sains yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain
sikap : ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti.dan
sebagainya.
4
- Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang
dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap
ilmiah, dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya
(scientific product).

3. Dimensi-dimensi Sains

Beranjak dari berbagai pengertian sains, menurut para ahli, sains


mengandung berbagai aspek, secara umum terdapat 3 aspek (dimensi) sains,
yaitu sains sebagai : proses, sikap , dan produk. Jalan pikiran para saintist dalam
penyelidikan fenomena alam menggambarkan, rasa ingin tahu yang tinggi, diiringi
dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan
pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai hakekat sains
sebagai sikap atau “a way of thinking”. Pola pemikiran saintis dipandang
sebagai kegiatan kreatif, karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu
gejala alam disusun dalam fikirannya. Dengan demikian argumentasi yang
dilakukan para ilmuwan menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya sebagai
sikap yang harus dimilikinya.
Sains sebagai proses memberikan gambaran mengenai bagaimana para
saintist bekerja melakukan penemuan-penemuan, dengan menerapkan metode
ilmiah dalam menyusun produk sains . Para ilmuwan menyusun pengetahuan
berdasarkan kepada observasi dan prediksi. Ada juga yang menyusun
pengetahuan dengan berdasarkan kepada kegiatan laboratorium atau eksperimen
yang terfokus pada hubungan sebab akibat. Untuk memahami fenomena alam dan
hukum-hukum yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di
alam yang diselidiki dengan melakukan observasi dan eksperimen serta mencari
penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan
argumentasinya. Pemahaman sains sebagai proses adalah pemahaman mengenai
bagaimana informasi ilmiah dalam sains diperoleh, diuji, dan divalidasikan
dengan menggunakan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan,
pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Dimensi proses dapat diartikan sebagai
aktivitas atau proses dalam mendeskripsikan benda, zat dan fenomena alam, yang
dikenal dengan proses ilmiah (scientific process) mengikuti langkah-langkah
metode ilmiah (scientific methods), merupakan ketrampilan kerja yang terdiri
dari komponen-komponen utamanya yaitu ; merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi
dalam bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum fisika.
Dimensi sikap dalam sains dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang
melandasi proses IPA yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes),
antara lain sikap : ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti. dan
sebagainya. Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta
yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap
ilmiah. Melalui proses ilmiah yang dilalui, sikap ilmiah para saintist itu terbentuk.
Artinya langkah langkah metode ilmiah dalam memproses sains dilaksanakan

5
dengan sikap ilmiah, dan regulasi ini akan menjadi suatu budaya saintist sehingga
sikap ilmiah yang tetanam dalam dirinya semakin kokoh dan berakar.
Sebagai produk Sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang fakta
yang senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia.
Sebagai produk, sains mendeskripsikan tentang alam, seperti fakta matahari terbit
di Timur dan terbenam di Barat, manusia tidak ada yang persis sama dan serupa,
katak dapat hidup di darat dan di air, air mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah, suatu benda dalam zat cair terasa lebih ringan dibandingkan
dengan di udara, dan sebagainya. Disamping itu juga berisi pengetahuan tentang
konsep, prinsip hukum dan teori seperti konsep gaya, prinsip hukum kekekalan
energi, teori Mendel, teori atom dan sebagainya.
Dari berbagai pendapat, yang telah dikemukakan tentang sains, dapat
disimpulkan 3 dimensi yang terkandung dalam sains, yaitu :

a. Sains sebagai proses ilmiah (scientific process), merupakan apa yang dilakukan
para saintist yang diawali dari mengidentifikasi fakta di alam, menyelidiki,
menganalisis data, sampai menyimpulkannya. (Science is what scientists do),
dengan menggunakan metode ilmiah (scientifc methods), yang terdiri dari
komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam
bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam

b. Sains sebagai sikap ilmiah (scientific attitude), bekerja dalam sains,


menerapkan dan membangun sikap sikap ilmiah yaitu sikap ilmiah, yaitu :
jujur, objektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti

c. Sains sebagai produk ilmiah (scientific product), merupakan kumpulan


pengetahuan (body of knowledge) tentang alam semesta dalam bentuk fakta,
konsep, prinsp, teori dan hukum hukum yang mendeskripsikan tentang alam.
Produk sains ini akan selalu terus berkembang yang akan mengukir kemajuan
zaman.

4. Fungsi Sains Dalam Kehidupan

Pada mulanya ornang percaya bumi ini datar, akhirnya berdasarkan fakta
dan data ilmiah, dewasa ini umumnya, orang telah percaya bahwa bumi yng
secara kasat mata nampaknya datar, ternyata hasil pnyelidikan, menunjukkan
bahwa bumi ini agak bulat. Kalau dahulu orang bersikap tidak ilmiah, yang
percaya pada takhayul, dan dukun, menjadi bersikap ilmiah dan umumya sudah
percaya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Dalam hal ini
sains berfungsi sebagai pembangun pola berpikir ilmiah . Manusia yang
semula bersikap tidak objektif , percaya kepada takhayul, berubah pada pola
bersikap ilmiah yang sudah percaya pada perkembangan sains. Berdasarkan
ilustrasi tersebut, ada 2 aspek yang menyebabkan terjadi perubahan pola berfikir
manusia, yaitu pertama, perubahan pandangan manusia terhadap alam semesta.
Ke dua adalah perubahan sikap mental dalam memandang sesuatu.

6
Dalam hidup ini, kita berpengalaman dengan berbagai fenomena yang dapat
kita lihat, amati, alami atau rasakan. yang menimbulkan rasa keingintahuan
untuk mendapatkan jawabannya. Sebagai contoh, kenapa matahari terbit di
Timur dan terbenam di Barat ? Kenapa manusia tidak ada yang persis sama ?.
Bagaiana proses terjadnya siang dan malam di permukaaan bumi ? dan
sebagainya. Semua jawaban pertanyaan itu terdapat dalam sains. Dalam hal ini
sains berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan berbagai keadaan dan fenomena
di alam semesta.

Kadaan fisik alam semesta beserta sifat dan keadaan benda-benda serta
berbagai fenomena alam beserta isinya diciptakan Tuhan penuh dengan
keteraturan. Misalnya setiap hari, matahari selalu terbit di Timur dan terbenam
di Barat. Telur ayam setelah di erami induknya selama 21 hari akan menetas, air
mengalir selalu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan sebagainya.
Keteraturan yang demikian bagi manusia dengan sains yang dikuasinya, dapat
meramalkan berbagaikeadaan yang akan terjadi. Kunci pokok dari sesuatu, agar
kita dapat meramalkan fenomena dan keadaan yang akan terjadi, adalah
ketaraturan dan konsistensi keadaan tersebut. Misalkan mendung di langit,
diramalkan akan terjadi hujan, pada hari tanggal, jam menit dan detik tertentu di
suatu daerah diramalkan akan terjadi gerhana matahari total, dan sebagainya.
Dalam hal ini sains berfungsi untuk meramalkan berbagai peristiwa dan keadaan
yang akan terjadi jika semua persyaratan keteraturan dan konsistensi dapat
terpenuhi.

Sains mendeskripsikan keadaan dan sifat alam semesta, bagaimana


terjadinya kilat dan petir sebagai fenomena kelistrikan, sifat sifat inti atom, sifat
air, sifat benda padat, fenomena gaya apung dalam zat cair, dan sebagainya.
Semuanya itu merupakan ranahnya sains. Berbagai sifat alam jika dikontrol dan
dikondisikan dengan baik dapat digunakan untuk membuat berbagai peralatan dan
teknologi yang digunakan untuk kesejahteraan manusia. Di awal abad ke 21 ini
telah banyak berbagai kondisi modern yang kita alami dan rasakan akibat produk
teknologi. Semuanya itu terjadi sebagai buah pengontrolan sifat sifat alam yang
terdapat dalam sains. Sifat angin, nuklir, air jika di kontrol menghasilkan
pembangkit listrik. Sifat atom menghasilkan bom atom, yang berguna untuk
perdamaian, tetapi bisa juga untuk menghancurkan mausia, tergantung moral
penggunanya. Dalam hal ini sains berfungsi sebagai pengontrol gejala alam
untuk keejahteraan manusia.

Berbagai sifat alam juga dapat menyebabkan berbagai kehancuran


dipermukaan bumi ini. Seperti banjir, badai, tsunami, wabah virus, gempa
bumi, dan berbagai fenomena lainnya. Sifat sifat alam tersebut dalam sains
dipelajari, dan dibuat alat yang diperlukan untuk mengontrol bagaimana keadaan
tersebut dapat diatasi, minimal dibuat alat yang dapat memberikan peringatan
dini, sehingga masyarakat dapat menyiapkan mitigasi terhadap bencana yang
diramalkan akan terjadi. Kalaupun terjadi, diharapkan korban yang terjadi dapat
diminimalisir. Begitu juga dengan sumber daya alam flora dan fauna, yang suatu
saat akan punah, jila tidak dilestarikan dengan menggunakan sains, dilakukan

7
berbagai pembudidayaan tanaman, hibrid, bastar dan sebagainya. Dalam hal ini
sains berfungsi untuk pelestarian alam

Tak dapat dipungkiri, pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi begitu


pesat. Teklologi yang dihasilkan dari penerapan sains. Sifat-sifat alam yang
terdapat dalam sains, dipelajari, dan diterapkan untuk menghasilkan berbagai
teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi, yang kita rasakan, menjadikan
bumi ini terlalu kecil. Informasi dari berbagai belahan dunia bisa langsung kita
terima dalam hitungan detik melalui media internet, televisi, handphone,
komputer tablet. Berbagai sofware aplikasi telah dihasilkan untuk mendukung
kemajuan ini. Dalam bidang transportasi, dihasilkan kendaraan ramh lingkungan,
kendaraan yang bisa digunakan dalam berbagai lingkungan darat, laut, dan udara,
kereta api berkecepatan tinggi dan sebagainya sehingga hidup ini terasa semakin
indah dengan berbagai kemudahan hasilitas yang ada saat ini. Dalam bidang
sandang dihasilkan berbagai dasar tekstil dan model pakaian, sutera sintetik dan
sebagai- nya, dalam bidang pangan berbagai tanaan hibrid, bastar, makanan siap
saji, berbagai mesin pertanian dan sebagainya yang kulitasnya semakin baik.
dalam bidang papan, telah dihasilkan berbagai produk baja ringan dan bahan
dinding bangunan yang lebih murah dan modern dan sebagainya. Pada
umumnya berbagai ragam teknologi yang dihasilkan merupakan penerapan sains.
Dalam hal ini sains berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan teknologi.

Rangkuman

Berikut ini dikemukakan rangkuman isi bab 1 tentang “Hakekat Sains”

1. Sains merupakan suatu proses yang dilakukan saintist mulai dari


mengidentifikasi masalah, penyelidikan, pengolahan data, penarikan
kesimpulan dan mengkomunikasikan sains yang dihasilkan

2. Jawaban dari “apa itu sains ? “ dan “ apa manfat sains? “ dijawab secara
beragam, tergantung oleh kurun waktu kapan, dan siapa yang menjawabnya.

3. Banyak pendapat ahli tentang sains, pada intinya sains itu berisi 3 hal, yaitu:
a) Objek kajian , berupa fakta tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam
b) Penyelidikan , dilakukan secara rasional dan menerapkan metode ilmiah
c) Isi sains, berupa pendeskripsiaan tentang keadaan, sifat, dan fenomena
alam dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum tentang
alam.

4. Sains dapat ditinjau dari 3 dimensi, yaitu :


a. Sains sebagai proses ilmiah (scientfic process),
b. Sains sebagai sikap ilmiah (scientfic attitude)
c. Sains sebagai produk ilmiah (scientfic product)

8
5. Setidaknya terdapat 5 fungsi sains, yaitu
a. berfungsi untuk menjelaskan
b. berfungsi untuk meramalkan
c. berfungsi untuk mengotrol
d. berfungsi untuk pelestarian alam
e. berfungsi sebagai dasar untuk perkembangan teknologi

9
Referensi

Bakhtiar, Amsal (2012) Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada

Bernald, J.D. (1969), Science in History, Middlessex, England : Peguin Book Ltd,
Vol. 1

Carin dan Sund. (1993), IPA dan Pendidikan IPA. (Online), dalam (http : //
Forumguruhebat. Blogspot. Com, diakses tanggal 8 Agustus 2020)

Darmojo, H (1998), Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Karunika


Universitas Terbuka

Leonard, K. Nash (1963), The Nature of the Natural Science, Toronto :Little
Brown and Company.

McLelland, Christian V (2008), The Nature of Science and the Scientific


Method, Publisher : Geological Society of America

Salam, Burhanuddin, (2000), Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara,

Sujana, A (2014), Dasar-Dasar IPA : Konsep dan Aplikasinya, Penerbit : UPI


Press

Suriasumantri, Jujun S.(2000), Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan, cet. ke 13.

10

Anda mungkin juga menyukai