Bab 1 DDS - Hakikat Sains
Bab 1 DDS - Hakikat Sains
1 HAKIKAT SAINS
1
dari waktu ke waktu, dari zaman purba sampai kepada dunia modern saat ini.
Pada bab 1 ini akan dibahas secara sederhana, pengertian, karakteristik dan
hakekat sains .
2. Pengertian Sains
Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan,
atau dalam bahasa Inggris “science”yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan.
Seolah olah pengetahuan sama artinya dengan ilmu, atau ilmu pengetahuan.
Dalam keseharian, apakah ketiga istilah tersebut sama artinya ? mari kita tinjau
satu persatu.
b) Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan. Orang yang ber ilmu, sering dimaknai
sebagai orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan, seperti seperti
guru, ustaz, saintist, atau ilmuwan. umumnya sosok pribadi yang demikian,
menjadi tempat bertanya atau jadi panutan bagi masyarakat. Artinya,
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut tersebut mengandung nilai
kebenaran.
2
mendapatkannya), dan aksiologi (berkaitan dengan nilai yang berkaitan dengan
kegunaan atau pemanfaatannya ).
Pengkajian Sains, disini, lebih menitik beratkan pada konsep sains sebagai Natural
Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam = IPA). Berikut ini beberapa pendapat tentang
pengertian Sains (IPA).
3
melalui pemahaman dari berbagai aspek sains (tidak dari 1 aspek saja). Sains
sebagai salah satu faktor penentu sikap manusia terhadap alam semesta.
g) Carin dan Sund ( 1993), menyatakan bahwa Sains terdiri dari tiga dimensi
yakni proses ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah.
- Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk
mendeskripsikan benda, zat dan fenomena alam, yang dikenal dengan
proses ilmiah (scientific process) yaitu mengikuti langkah-langkah metode
ilmiah (scientific methods), yang terdiri dari komponen-komponen utama
: merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyelidikan, sampai
dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep,
prinsip teori atau hukum hukum alam.
- Dimensi sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses
sains yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain
sikap : ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti.dan
sebagainya.
4
- Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang
dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap
ilmiah, dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya
(scientific product).
3. Dimensi-dimensi Sains
5
dengan sikap ilmiah, dan regulasi ini akan menjadi suatu budaya saintist sehingga
sikap ilmiah yang tetanam dalam dirinya semakin kokoh dan berakar.
Sebagai produk Sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang fakta
yang senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia.
Sebagai produk, sains mendeskripsikan tentang alam, seperti fakta matahari terbit
di Timur dan terbenam di Barat, manusia tidak ada yang persis sama dan serupa,
katak dapat hidup di darat dan di air, air mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah, suatu benda dalam zat cair terasa lebih ringan dibandingkan
dengan di udara, dan sebagainya. Disamping itu juga berisi pengetahuan tentang
konsep, prinsip hukum dan teori seperti konsep gaya, prinsip hukum kekekalan
energi, teori Mendel, teori atom dan sebagainya.
Dari berbagai pendapat, yang telah dikemukakan tentang sains, dapat
disimpulkan 3 dimensi yang terkandung dalam sains, yaitu :
a. Sains sebagai proses ilmiah (scientific process), merupakan apa yang dilakukan
para saintist yang diawali dari mengidentifikasi fakta di alam, menyelidiki,
menganalisis data, sampai menyimpulkannya. (Science is what scientists do),
dengan menggunakan metode ilmiah (scientifc methods), yang terdiri dari
komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam
bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam
Pada mulanya ornang percaya bumi ini datar, akhirnya berdasarkan fakta
dan data ilmiah, dewasa ini umumnya, orang telah percaya bahwa bumi yng
secara kasat mata nampaknya datar, ternyata hasil pnyelidikan, menunjukkan
bahwa bumi ini agak bulat. Kalau dahulu orang bersikap tidak ilmiah, yang
percaya pada takhayul, dan dukun, menjadi bersikap ilmiah dan umumya sudah
percaya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Dalam hal ini
sains berfungsi sebagai pembangun pola berpikir ilmiah . Manusia yang
semula bersikap tidak objektif , percaya kepada takhayul, berubah pada pola
bersikap ilmiah yang sudah percaya pada perkembangan sains. Berdasarkan
ilustrasi tersebut, ada 2 aspek yang menyebabkan terjadi perubahan pola berfikir
manusia, yaitu pertama, perubahan pandangan manusia terhadap alam semesta.
Ke dua adalah perubahan sikap mental dalam memandang sesuatu.
6
Dalam hidup ini, kita berpengalaman dengan berbagai fenomena yang dapat
kita lihat, amati, alami atau rasakan. yang menimbulkan rasa keingintahuan
untuk mendapatkan jawabannya. Sebagai contoh, kenapa matahari terbit di
Timur dan terbenam di Barat ? Kenapa manusia tidak ada yang persis sama ?.
Bagaiana proses terjadnya siang dan malam di permukaaan bumi ? dan
sebagainya. Semua jawaban pertanyaan itu terdapat dalam sains. Dalam hal ini
sains berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan berbagai keadaan dan fenomena
di alam semesta.
Kadaan fisik alam semesta beserta sifat dan keadaan benda-benda serta
berbagai fenomena alam beserta isinya diciptakan Tuhan penuh dengan
keteraturan. Misalnya setiap hari, matahari selalu terbit di Timur dan terbenam
di Barat. Telur ayam setelah di erami induknya selama 21 hari akan menetas, air
mengalir selalu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan sebagainya.
Keteraturan yang demikian bagi manusia dengan sains yang dikuasinya, dapat
meramalkan berbagaikeadaan yang akan terjadi. Kunci pokok dari sesuatu, agar
kita dapat meramalkan fenomena dan keadaan yang akan terjadi, adalah
ketaraturan dan konsistensi keadaan tersebut. Misalkan mendung di langit,
diramalkan akan terjadi hujan, pada hari tanggal, jam menit dan detik tertentu di
suatu daerah diramalkan akan terjadi gerhana matahari total, dan sebagainya.
Dalam hal ini sains berfungsi untuk meramalkan berbagai peristiwa dan keadaan
yang akan terjadi jika semua persyaratan keteraturan dan konsistensi dapat
terpenuhi.
7
berbagai pembudidayaan tanaman, hibrid, bastar dan sebagainya. Dalam hal ini
sains berfungsi untuk pelestarian alam
Rangkuman
2. Jawaban dari “apa itu sains ? “ dan “ apa manfat sains? “ dijawab secara
beragam, tergantung oleh kurun waktu kapan, dan siapa yang menjawabnya.
3. Banyak pendapat ahli tentang sains, pada intinya sains itu berisi 3 hal, yaitu:
a) Objek kajian , berupa fakta tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam
b) Penyelidikan , dilakukan secara rasional dan menerapkan metode ilmiah
c) Isi sains, berupa pendeskripsiaan tentang keadaan, sifat, dan fenomena
alam dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum tentang
alam.
8
5. Setidaknya terdapat 5 fungsi sains, yaitu
a. berfungsi untuk menjelaskan
b. berfungsi untuk meramalkan
c. berfungsi untuk mengotrol
d. berfungsi untuk pelestarian alam
e. berfungsi sebagai dasar untuk perkembangan teknologi
9
Referensi
Bakhtiar, Amsal (2012) Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Bernald, J.D. (1969), Science in History, Middlessex, England : Peguin Book Ltd,
Vol. 1
Carin dan Sund. (1993), IPA dan Pendidikan IPA. (Online), dalam (http : //
Forumguruhebat. Blogspot. Com, diakses tanggal 8 Agustus 2020)
Leonard, K. Nash (1963), The Nature of the Natural Science, Toronto :Little
Brown and Company.
10