Saulus dahulu merupakan seorang Farisi yang memiliki pengajaran paling
keras dalam agama Yahudi. Ia adalah seorang penganiaya orang kristen (orang-orang yang mengikuti jalan Tuhan) Kisah Para Rasul 9 : 3-18 Ayat tersebut mencatat perjumpaan Saulus dengan Tuhan. Awalnya, Saulus sudah tidak sabar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia bahkan sudah meminta surat kuasa kepada Imam Besar di Damsyik supaya saat ia melihat orang yang mengikut Kristus ia dapat langsung menangkap dan membawa mereka ke Yerusalem. Saat Saulus sudah semakin dekat dengan kota itu, tiba-tiba cahaya dari langit mengelilinginya dan ia rebah ke tanah. Seketika itu, terdengarlah suara dari langit “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (ayat 4). Jawab Saulus “Siapakah engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kau aniaya itu...” (ayat 5). Setelah itu, Tuhan menyuruh Saulus untuk tetap pergi dan masuk ke Damsyik karena di sana akan diberitahu apa yang perlu Saulus perbuat. Teman-teman seperjalanan Saulus hanya termangu karena dapat mendengar suara itu tetapi tidak melihat seorang pun. Setelah itu Saulus bangkit dan membuka matanya namun ia tak dapat melihat apa-apa. Maka teman-temannya menuntun Saulus untuk masuk ke Damsyik. Selama tiga hari ia tidak dapat melihat dan selama tiga hari ia juga tidak makan atau minum. Di Damsyik, seorang hamba Tuhan bernama Ananias mendapat penglihatan tentang Saulus. Maka pergilah ia menemui Paulus di rumah Yudas setelah bercakap dengan Allah. Tumpang tanganlah Ananias kepada Saulus, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”(ayat 17). Maka setelah itu, Saulus dapat melihat lagi dan ia makan dan kembali pulih. -Kisah Rasul Paulus- setelah bertobat
Setelah Saulus bertobat ia tinggal selama beberapa hari bersama murid-
murid di Damsyik. Saulus juga ikut ketika murid-murid pergi ke Yerusalem. Di Yerusalem, ia pun menggabungkan diri dengan yang lain walau masih banyak yang belum percaya. Ia juga bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi di Yerusalem. Namun, orang-orang Yahudi berencana untuk membunuhnya. Dan setelah itu tersebarlah murid-murid Tuhan, mereka menyebarkan Injil sampai ke Fenisia, Sirpus, dan Anthiokia walau sebatas untuk orang Yahudi saja. Di Anthiokia terdapat Barnabas yang akan menginjil. Setelah sampai di Anthiokia Barnabas melihat kasih karunia Tuhan lalu ia pergi ke Tarsus untuk mengajak Saulus ikut bersamanya. Pada suatu hari ketika nabi di Anthiokia termasuk Barnabas dan Saulus tengah beribadah dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “ Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan untuk mereka.” (KIS 13 : 2). Dan mulai saat itu, Barnabas dan Saulus diutus oleh Tuhan. Oleh karena disuruh Roh Kudus, berangkatlah Barnabas dan Saulus ke Siprus. Di sanalah nama Yunani Saulus yaitu Paulus mulai dipakai. Di sana mereka berjumpa dengan tukang sihir dan nabi palsu, lalu Paulus membuat mereka menjadi buta. Lalu perjalanan Paulus dan kawan- kawannya dilanjutkan ke Pisidia. Di sana banyak orang Yahudi yang mengikut Barnabas dan Paulus. Orang-orang yang awalnya tidak percaya pun menjadi percaya dan mengikut mereka. Namun banyak orang Yahudi juga yang tidak suka akan kehadiran Paulus dan Barnabas. Orang-orang itu menghasut perempuan Yahudi yang takut akan Allah dan pembesar di kota itu. Orang-orang Yahudi itu menimbulkan penganiayaan kepada Paulus dan Barnabas dan akhirnya mereka diusir dari daerah itu. Kedua rasul tersebut pun pergi ke Ikonium setelah memberikan peringatan bagi orang- orang itu. -Kisah Rasul Paulus- setelah bertobat
Di Ikonium, kedua rasul itu mengajar sedemikian rupa, sehingga sebagian
besar orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya. Namun orang-orang Yahudi yang tidak suka akan mereka berdua menghasut dan memanaskan hati orang-orang itu sehingga mereka gusar terhadap Paulus dan Barnabas. Akhirnya orang-orang di sana terbelah menjadi dua, yaitu orang yang mengikut Barnabas dan Paulus dan orang-orang yang memihak pada orang Yahudi. Setelah itu, orang-orang Yahudi berencana melempari kedua rasul dengan batu dan menyiksa mereka. Maka setelah tahu akan rencana itu, kedua rasul menyingkir ke kota-kota di Likaonia, yaitu Lisra dan Derbe juga daerah sekitarnya. Di Lisra, orang-orang duduk mendengarkan Paulus menginjil. Namun, orang-orang di sana menyebut Barnabas sebagai Dewa Zeus dan Paulus sebagai Dewa Hermes. Kecewalah Barnabas dan Paulus tapi mereka juga tidak dapat menghentikan orang-orang memberikan korban persembahan kepada mereka. Tetapi orang-orang Yahudi dari Anthiokia dan Ikonium datang lalu menghasut orang-orang agar memihak kepada mereka. Lalu mereka melempar batu kepada Paulus dan menyeretnya keluar kota karena mereka kira Paulus telah mati. Tapi keesokan harinya Paulus dan Barnabas pergi ke Derbe. Lalu setelah selesai mereka kembali ke tempat-tempat yang pernah mereka singgahi lalu kembali ke Yerusalem. Setelah menghadiri sidang di Yerusalem dan menyuruh Yudas dan Silas untuk pergi ke Anthiokia, Barnabas dan Paulus hendak kembali ke kota- kota yang pernah mereka datangi untuk melihat keadaan orang-orang yang percaya. Tetapi mereka berselisih paham dan akhirnya mereka berpisah. Paulus mengambil Silas untuk ikut bersamanya. Saat mereka sampai di Derbe dan Listra bertemulah Paulus dengan Timotius yang akhirnya ikut bersama-sama dengan Silas dan Paulus. -Kisah Para Rasul 14-
-Kisah Rasul Paulus-
setelah bertobat
Maka Paulus melanjutkan perjalanannya menyebarkan Injil bersama Silas
dan Timotius sampai ke Tirus, lalu kembali ke Yerusalem. Di Yerusalem, Paulus bertemu dengan Yakobus. Lalu Paulus menceritakan perjalanannya kepada penatua lain termasuk Yakobus dengan terperinci. Para Penatua yang mendengar memuliakan nama Allah. Saat tujuh hari sudah hampir selesai, orang-orang Yahudi datang dan menghasut orang-orang untuk menangkap Paulus. Paulus pun ditangkap dan dibawa ke markas oleh kepala pasukan. Orang-orang berencana untuk membunuhnya. Setelah mengetahui bahwa Paulus adalah orang Rum disesahnya dia dan mereka mundur, tapi karena si kepala pasukan masih penasaran tentang Paulus, dibawanyalah ia ke mahkamah agama. Di hadapan mahkamah agama, Paulus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyebabkan perpecahan di antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki. Lalu, Paulus dipindahkan ke Kaisarea dan ditahan di istana Herodes. Akhirnya Paulus dibawa ke hadapan Feliks dan pada akhirnya Paulus dipenjara. Setelah dua tahun, Feliks digantikan oleh Festus, dan demi kesenangan orang Yahudi Festus tetap membiarkan Paulus di dalam penjara. Sampai akhirnya, Paulus meminta kepada Festus untuk naik banding dan dibebaskan. Setelah dibebaskan, Paulus tetap melanjutkan misi penginjilannya. Paulus melanjutkan pelayanannya ke Roma. Saat tengah berlayar di kapal, kapal tersebut terombang-ambing. Di dalam kapal itu ada 267 orang dan pada hari keempat belas kapal itu kandas. Para prajurit ingin membunuh semua penumpang agar tidak ada yang lari, tapi seorang panglima prajurit menolong Paulus dan menggagalkan rencana prajurit. Mereka semua selamat sampai di darat. Dan ternyata itu adalah daratan Malta. Di Malta, Paulus berbuat mujizat kepada ayah gubernur Malta yang sedang sakit. Orang-orang di sana juga menyangka dia adalah dewa karena tidak sakit apa pun setelah digigit ular.
-Kisah Rasul Paulus-
setelah bertobat Tiga bulan kemudian, mereka berangkat dari Malta ke Roma. Setelah tiba di Roma, Paulus diperbolehkan untuk tinggal di rumah sendiri bersama prajurit yang mengawalnya. Tiga hari setelahnya, Paulus mengumpulkan orang-orang terkemuka di Yahudi dan bercerita tentang kenapa ia ditangkap dan bagaimana akhirnya ia dilepaskan. Setelah itu mereka menentukan hari untuk Paulus. Pada hari itu, dikumpulkannyalah orang-orang dan Paulus bersaksi tentang kisah pertobatannya dan perjumpaannya dengan Allah. Ada yang percaya dan ada yang tetap tidak percaya dan berakhirlah pertemuan itu. Dan Paulus tinggal di sana 20 tahun lamanya di rumah sewaannya sendiri. Kisah Para Rasul 28: 28 “Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya” Tidak ada yang tahu pasti bagaimana Paulus mati karena tidak dicatat dalam alkitab. Tetapi menurut tradisi Kristen, Paulus dipenggal kepalanya di Roma sekitar abad pertengahan yaitu abad 60an.
-Makna Kesetiaan terhadap Tuhan-
Dari kisah Rasul Paulus, kita belajar bahwa, jika kita setia pada Tuhan dengan tetap melayani Tuhan, memberitakan kebenaran, dan tidak berpaling dari Tuhan, Tuhan pasti akan selalu tolong kita. Risiko yang kita hadapi pasti banyak, dibenci orang-orang, dikucilkan lingkungan sosial, bahkan Paulus ditangkap dan diadili. Namun ia tetap setia terhadap Tuhan hingga ia mati. Maka kita pun seperti itu, dengan kita setia dengan Tuhan kita pasti akan mendapat banyak cobaan duniawi, tapi kalo kita tetap setia dengan jalan-Nya maka berkat akan tercurah atas kita. Sejak Paulus bertobat, banyak sekali cobaan yang ia alami, tapi ia tetap setia.
2 Timotius 2:13 “jika kita tidak setia, dia tetap setia, karena dia tidak dapat menyangkal diri-Nya”