Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PENGISIAN

URAIAN
Sistem pengisian berfungsi untuk :
 Mengisi arus listrik ke battery
 Mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan setelah mesin hidup
Ada dua type sistem pengisian :
1. Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus searah (Direct Current)
digunakan awal tahun 60-an.
2. Alternator yang berfungsi untuk menghasilkan arus bolak-balik (Alternating
Current).
Alasan penggunaan alternator :
 Konstruksi lebih kecil dan tahan lama.
 Mampu menghasilkan arus output saat kecepatan idle.

Bagian-bagian :

1. Ignition switch (kunci kontak)


2. Battery
3. Alternator
4. Voltage regulator

Hukum Faraday berbunyi :


Bila sebuah Konduktor digerakkan di
dalam medan magnet, maka akan tim-
Galvanometer bul arus induksi pada konduktor terse-
Penghantar but.

HUKUM TANGAN KANAN FLEMING

Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka
gaya gerak listrik akan mengalir dari kanan ke kiri.
Arah gaya gerak listrik dapat diketahui dengan menggunakan hukum tangan kanan
fleming dimana, jari telunjuk menunjukkan arah fluksi magnet, ibu jari
menunjukkan arah gerakan konduktor, dan jari tengah menunjukkan arah arus
induksi.
Arah garis gaya magnet

Arah arus
Arah
gerakan

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 1 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
BESARNYA GAYA GERAK LISTRIK
Bila perubahan medan magnet berlangsung dengan cepat maka gaya gerak listrik
yang dibangkitkan pada kumparan akan semakin besar
Hubungan ini dapat dinyatakan dengan rumus :
E = N x d E = Gaya gerak listrik yang dibangkitkan
dt N = Jumlah gulungan
d = Perubahan flux magnet
dt = Waktu
PRINSIP GENERATOR

Generator membangkitkan arus


listrik dengan cara memutarkan
kumparan di dalam medan mag-
net.

PRINSIP ALTERNATOR
 Magnet Berputar Dalam Kumparan
Stator coil
Alternator membangkitkan arus
Rotor listrik dengan cara memutarkan
magnet listrik (rotor coil)
didalam kumparan (stator coil).

 Pembangkitan Arus Bolak-balik (Alternating Current)

Saat magnet berputar di dalam kum-


paran maka akan timbul arus bolak-
balik pada kumparan.
Hubungan antara arus yang dibangkit-
kan dengan posisi magnet adalah :
- Pada 0° dan 180° arus yang di-
bangkitkan adalah nol
- Pada 90° arus yang dibangkitkan
adalah maksimum positif
- Pada 270° arus yang dibangkitkan
adalah maksimum negatif

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 2 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
 Arus Bolak-balik 3 Phase
 Uraian

Pada alternator terdapat 3 kumparan


yang berjarak masing-masing 120°
Pada saat alternator berputar pada
masing-masing kumparan akan timbul
arus bolak-balik Ini berarti alternator
membangkitkan arus bolak-balik 3
phase.

 Cara penyambungan 3 phase


1. Hubungan “Y” (Star/Bintang)

Ujung dari tiap-tiap kumparan dihu-


bungkan menjadi satu, dimana sam-
bungan / titik tengah kumparan itu di-
sebut titik netral (netral point)

2. Hubungan Delta

Ujung dari tiap-tiap kumparan dihu-


bungkan ke awal dari kumparan lain.
Ini berarti ketiga kumparan dihubung-
kan secara seri

Karakteristik dari kedua hubungan tersebut adalah :


Hubungan Tegangan Arus
“Y” (Star) E3 I
Delta E I 3
Saat ini alternator menggunakan hubungan “Y” dengan alasan :
 Penghubungan kumparan sederhana
 Tegangan output lebih besar
 Mempunyai titik netral yang dapat digunakan
 Meskipun kurang baik saat arus output maksimum, tetapi pada putaran
rendah lebih baik
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 3 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
 Penyearahan

Kelistrikan mobil membutuhkan arus searah, oleh karena itu arus yang di-
hasilkan oleh alternator tidak dapat langsung digunakan. Untuk itu diperlu-kan
proses penyearahan yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC), dimana proses penyearahan ini menggu-nakan
dioda Pada alternator menggunakan dioda sebanyak 6,8,9,11.

Pada diagram (a) tegangan di-


bangkitkan diantara phase 1 & 2
Arus mengalir melalui dioda 1
la-lu ke beban dan kembali
melalui dioda 5
Pada langkah selanjutnya arus
yang dibangkitkan pada tiap-tiap
kumparan arahnya berubah, te-
tapi arus yang ke beban selalu
mengalir dengan arah yang
sama.

GELOMBANG OUTPUT SETELAH PENYEARAHAN

Terminal dimana arus yang ke-


luar sudah disearahkan disebut
terminal B (Battery)
Dan terminal dimana arus kem-
bali disebut terminal E (earth)
Tegangan antara terminal N
(titik netral) dan E adalah ½ dari
te-gangan terminal B.
Gelombang output sesudah pe-
nyearahan digambarkan pada
grafik ©.

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 4 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
KONSTRUKSI ALTERNATOR

Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.

Bearing

3 9
2
8
6
Bearing
Spacer 4&
5
10&1
1

Spacer
1

4 5 1. Pulley
3 6 2. Cooling fan
3. Drive end frame
7
4. Stator core
2 5. Stator coil
6. Brush (sikat)
7. Brush holder
8. Rectifier
8 9. Rear end frame
10. Rotor coil
9 11. Rotor core

10
1
11

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 5 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
1. ROTOR
2 1 Rotor berfungsi untuk membangkitkan
3 medan magnet.
Rotor terdiri dari :
1. Rotor coil
4 2. Rotor core
3. Slip ring
4. Rotor shaft

2. STATOR

Stator berfungsi untuk membangkit-


2
kan arus listrik bolak-balik.
Stator terdiri dari :
1. Stator coil
2. Stator core
1

3. PULLEY

Pulley berfungsi untuk menerima te-


naga mekanis dari mesin untuk me-
mutarkan rotor.
Rasio pulley alternator terhadap pulley
mesin adalah 1,8 – 2,2 : 1.
4. END FRAME
Rear end frame
Air flow
Drive end frame End frame berfungsi untuk pemegang
bagian-bagian alternator.
Pada end frame terdapat lubang venti-
lasi untuk tempat mengalirnya udara
pendingin.

5. RECTIFIER

Rectifier berfungsi untuk merubah


arus AC menjadi arus DC
Rectifier terdiri dari 3 dioda positif, 3
dioda negatif, dan diode holder.
Diode holder berfungsi untuk mera-
diasikan panas dan mencegah dioda
panas.
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 6 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
REGULATOR

URAIAN
Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari kecepatan
putaran dan banyaknya beban.
Untuk itulah digunakan regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan out-put
alternator tetap konstan.

REGULATOR TIPE KONTAK POINT

 Uraian
Regulator tipe kontak point terdiri dari :
 Voltage regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alter-
nator tetap konstan.
 Voltage relay yang berfungsi untuk mematikan lampu CHG dan meng-
hubungkan arus ke voltage regulator. Pegas

Armature
Core

N
High speed
F contact

B
IG Moveable contact
L
E Low speed
contact

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 7 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
 Cara Kerja

 Kecepatan Rendah ke Sedang

Saat kecepatan rendah arus yang


dihasilkan alternator masih kecil
sehingga yang mengalir ke
Po
voltage regulator juga masih ke-
cil, sehingga kemagnetan pada
voltage regulator (M) belum
mampu menarik P0.
Arus yang mengalir ke rotor coil
(F) melalui P1  P0

Saat kecepatan mesin naik arus yang dihasilkan alternator juga naik, se-
hingga yang mengalir ke voltage regulator juga naik, sehingga kemag-netan
pada voltage regulator (M) sudah mampu menarik P0 lepas dari P1.
Arus yang mengalir ke rotor coil (F) melalui tahanan (R), sehingga arus yang
dihasilkan alternator menjadi turun dan menyebabkan kemagnetan pada
voltage regulator (M) turun dan P0 kembali berhubungan dengan P1.
Kecepatan Sedang ke Tinggi

Saat kecepatan sedang, posisi P0


adalah mengambang.
Dengan naiknya putaran maka arus
Po
yang dihasilkan alternator besar, se-
hingga arus yang mengalir ke voltage
regulator besar, dan kemagnetan pa-
da voltage regulator mampu menarik
P0 berhubungan dengan P2
Arus yang mengalir ke rotor coil (F)
menjadi terputus.

SISTEM PENGISIAN DENGAN REGULATOR TIPE KONTAK


POINT
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 8 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
URAIAN
6 5 4

1 2

Sistem pengisian dengan regulator tipe kontak point terdiri dari :

1. Kunci kontak 5. Socket Voltage regulator


2. Fuse (sekering) 6. Alternator
3. CHG lamp 7. Terminal B
4. Voltage regulator 8. Fusible link

CARA KERJA
 Kunci kontak “ON” mesin belum berputar

Saat kunci kontak “ON” mesin belum berputar pada stator coil belum ada
tegangan induksi, sehingga terjadi aliran arus :
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 9 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
 Battery  KS  fuse  IG regulator  a  P1  F regulator  F alter-
nator  rotor coil  E alternator  massa. (arus field)

 Rotor coil menjadi magnet.


 Battery  KS  charge lamp  L regulator  P2  c  E regulator 
massa. (arus lampu charge)

 Lampu charge menyala


 Mesin Hidup Putaran Rendah

Saat mesin hidup dengan putaran rendah pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

 N alternator  N regulator  C2 (voltage relay)  E regulator  massa.


(tegangan netral)

 Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d,


sehingga menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)
 B alternator  B regulator  d  P2  C1 (voltage regulator)  E regu-
lator  massa. (tegangan output)

 Voltage regulator menjadi magnet tetapi belum mampu menarik P1


 B alternator  KS  fuse  IG regulator  a  P1  F regulator  F
alternator  rotor coil  E alternator  massa. (arus field)

 Rotor coil menjadi magnet


 B alternator  beban  massa (arus output)

 Mesin Hidup Putaran Sedang

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 10 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Saat mesin hidup dengan putaran sedang pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

 N alternator  N regulator  C2 (voltage relay)  E regulator  massa.


(tegangan netral)

 Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d,


sehingga menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)
 B alternator  B regulator  d  P2  C1 (voltage regulator)  E regu-
lator  massa. (tegangan output)

 Voltage regulator menjadi magnet menarik P1 lepas dari a tetapi tidak


berhubungan dengan b.
 B alternator  KS  fuse  IG regulator  tahanan  F regulator  F
alternator  rotor coil  E alternator  massa. (arus field)

 Rotor coil menjadi magnet (kecil).


 B alternator  beban  massa (arus output)

 Mesin Hidup Putaran Tinggi

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 11 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Saat mesin hidup dengan putaran tinggi pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

 N alternator  N regulator  C2 (voltage relay)  E regulator  massa.


(tegangan netral)

 Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d,


sehingga menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)
 B alternator  B regulator  d  P2  C1 (voltage regulator)  E regu-
lator  massa. (tegangan output)

 Voltage regulator menjadi magnet menarik P1 berhubungan dgn b.


 B alternator  KS  fuse  IG regulator  tahanan  P1  b  E re-
gulator  massa. (tidak ada arus field)

 Rotor coil tidak menjadi magnet.


 B alternator  beban  massa (arus output)

Test Kompetensi

1. Sebutkan tipe dan fungsi sistem pengisian ?


2. Jelaskan definisi hukum faraday dan hukum tangan kanan fleming ?
3. Jelaskan prinsip alternator dan prinsip generator ?
4. Sebutkan komponen-komponen alternator beserta fungsinya ?
5. Sebutkan fungsi regulator ?
6. Jelaskan cara kerja regulator tipe kontak point ?
7. Jelaskan cara kerja sistem pengisian dengan regulator tipe kontak point ?

Jawaban

1.Ada dua type sistem pengisian :

•Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus searah (Direct Current)


digunakan awal tahun 60-an.
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 12 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
•Alternator yang berfungsi untuk menghasilkan arus bolak-balik (Alternating
Current).

2.
1.)Hukum Faraday berbunyi :
Bila sebuah Konduktor digerakkan di dalam medan magnet, maka akan tim-bul
arus induksi pada konduktor terse-but.

2.)HUKUM TANGAN KANAN FLEMING:

Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka
gaya gerak listrik akan mengalir dari kanan ke kiri.
Arah gaya gerak listrik dapat diketahui dengan menggunakan hukum tangan kanan
fleming dimana, jari telunjuk menunjukkan arah fluksi magnet, ibu jari
menunjukkan arah gerakan konduktor, dan jari tengah menunjukkan arah arus
induksi.

3.
•Alternator membangkitkan arus listrik dengan cara memutarkan magnet listrik
(rotor coil) didalam kumparan (stator coil).
•Generator membangkitkan arus listrik dengan cara memutarkan kumparan di
dalam medan mag-net.

4.
A. ROTOR

Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.


Rotor terdiri dari :
1.Rotor coil
2.Rotor core
3.Slip ring
4.Rotor shaft

B. STATOR

Stator berfungsi untuk membangkit-kan arus listrik bolak-balik.


Stator terdiri dari :
1.Stator coil
2.Stator core

C. PULLEY

Pulley berfungsi untuk menerima te-naga mekanis dari mesin untuk me-mutarkan
rotor.
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 13 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Rasio pulley alternator terhadap pulley mesin adalah 1,8 2,2 : 1.
END FRAME

End frame berfungsi untuk pemegang bagian-bagian alternator.


Pada end frame terdapat lubang venti-lasi untuk tempat mengalirnya udara
pendingin.

D. RECTIFIER

Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC


Rectifier terdiri dari 3 dioda positif, 3 dioda negatif, dan diode holder.
Diode holder berfungsi untuk mera-diasikan panas dan mencegah dioda panas.

5. regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan out-put alternator tetap


konstan.

6. Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang
mengalir ke voltage regulator juga masih ke-cil, sehingga kemagnetan pada voltage
regulator (M) belum mampu menarik P0.
Arus yang mengalir ke rotor coil (F) melalui P1 ( P0

Saat kecepatan mesin naik arus yang dihasilkan alternator juga naik, se-hingga
yang mengalir ke voltage regulator juga naik, sehingga kemag-netan pada voltage
regulator (M) sudah mampu menarik P0 lepas dari P1.
Arus yang mengalir ke rotor coil (F) melalui tahanan (R), sehingga arus yang
dihasilkan alternator menjadi turun dan menyebabkan kemagnetan pada voltage
regulator (M) turun dan P0 kembali berhubungan dengan P1.

Kecepatan Sedang ke Tinggi

Saat kecepatan sedang, posisi P0 adalah mengambang.


Dengan naiknya putaran maka arus yang dihasilkan alternator besar, se-hingga
arus yang mengalir ke voltage regulator besar, dan kemagnetan pa-da voltage
regulator mampu menarik P0 berhubungan dengan P2
Arus yang mengalir ke rotor coil (F) menjadi terputus.

7. Kunci kontak ON mesin belum berputar

Saat kunci kontak ON mesin belum berputar pada stator coil belum ada tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

( Battery ( KS ( fuse ( IG regulator ( a ( P1 ( F regulator ( F alter-


nator ( rotor coil ( E alternator ( massa. (arus field)

Rotor coil menjadi magnet.


( Battery ( KS ( charge lamp ( L regulator ( P2 ( c ( E regulator (
massa. (arus lampu charge)
TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 14 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Lampu charge menyala

( Mesin Hidup Putaran Rendah

Saat mesin hidup dengan putaran rendah pada stator coil terjadi tegangan induksi,
sehingga terjadi aliran arus :

( N alternator ( N regulator ( C2 (voltage relay) ( E regulator ( massa.


(tegangan netral)

Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d, sehingga


menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)
( B alternator ( B regulator ( d ( P2 ( C1 (voltage regulator) ( E regu-
lator ( massa. (tegangan output)

Voltage regulator menjadi magnet tetapi belum mampu menarik P1


( B alternator ( KS ( fuse ( IG regulator ( a ( P1 ( F regulator ( F
alternator ( rotor coil ( E alternator ( massa. (arus field)

Rotor coil menjadi magnet


( B alternator ( beban ( massa (arus output)

( Mesin Hidup Putaran Sedang

Saat mesin hidup dengan putaran sedang pada stator coil terjadi tegangan induksi,
sehingga terjadi aliran arus :

( N alternator ( N regulator ( C2 (voltage relay) ( E regulator ( massa.


(tegangan netral)

Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d, sehingga


menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)
( B alternator ( B regulator ( d ( P2 ( C1 (voltage regulator) ( E regu-
lator ( massa. (tegangan output)

Voltage regulator menjadi magnet menarik P1 lepas dari a tetapi tidak


berhubungan dengan b.
( B alternator ( KS ( fuse ( IG regulator ( tahanan ( F regulator ( F
alternator ( rotor coil ( E alternator ( massa. (arus field)

Rotor coil menjadi magnet (kecil).


( B alternator ( beban ( massa (arus output)

( Mesin Hidup Putaran Tinggi

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 15 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Saat mesin hidup dengan putaran tinggi pada stator coil terjadi tegangan induksi,
sehingga terjadi aliran arus :

( N alternator ( N regulator ( C2 (voltage relay) ( E regulator ( massa.


(tegangan netral)

Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d, sehingga


menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)
( B alternator ( B regulator ( d ( P2 ( C1 (voltage regulator) ( E regu-
lator ( massa. (tegangan output)

Voltage regulator menjadi magnet menarik P1 berhubungan dgn b.


( B alternator ( KS ( fuse ( IG regulator ( tahanan ( P1 ( b ( E re-
gulator ( massa. (tidak ada arus field)

Rotor coil tidak menjadi magnet.


( B alternator ( beban ( massa (arus output)

SELAMAT MENGERJAKAN

TRAINING Nama : 10 30 01 03
CENTRE Perusahaan : Penyusun Tanggal : 16 of 16
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98

Anda mungkin juga menyukai