Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Iman Kepada Hari Akhir”

Nama Kelompok :

1. Indri Handayani
2. Muna'ah
3. Maidah
4. Eni Rahmawati
5. Nitriani

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DARUNNAJAH DUMAN, KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN

LOMBOK BARAT.-NTB

TAHUN PELAJARAN 2023

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
beriman pada hari akhir.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang beriman pada hari akhir ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari
akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya
kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat
bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya. Orang yang benar-
benar beriman pada hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan
berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya, seorang manusia tidak
disebut mukmin sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung dalam al-Qur’an 
dan sunah Rasul yang benar yang berkaitan dengan hari akhir.
Mengetahui adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya sangatlah penting,
karena akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan jiwa manusia,
ketakwaan, dan komitmennya terhadap agama. Tidak ada yang membuat hati keras
dan memberanikan orang berbuat maksiat daripada kelalaian mengingat hari kiamat,
kengerian, dan kedahsyatannya. Seperti yang digambarkan ALLAH SWT dalam
firrman-Nya yang artinya: “….. Maka bagaimana kamu akan dapat memelihara
dirimu jika kamu tetap kafir  kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban” (QS.
Al-Muzammil:17).
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian beriman kepada hari akhir?


2. Bagaimana dalil-dalil tentang terjadinya hari akhir?
3. Bagaimana tanda-tanda hari akhir?
4. Bagaimana Kejadian pada hari akhir?
5. Bagaimana bersikap mawas diri dan taat beribadah sebagai refleksi dari iman
kepada hari akhir?
6. Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian beriman kepada hari akhir.


2. Mengetahui dalil-dalil tentang terjadinya hari akhir?
3. Mengetahui tanda-tanda hari akhir?
4. Mengetahui Kejadian pada hari akhir?
5. Mengetahui bersikap mawas diri dan taat beribadah sebagai refleksi dari iman
kepada hari akhir?
6. Mengetahui perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir?

D. Manfaat

1. Bahan materi tentang beriman kepada hari akhir.


2. Meningkatkan iman kepada hari akhir.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman (pokok keimanan) yang kelima,
Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya dari Umar bin Khattab
radiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda “iman adalah
kamu beriman kepada Allah, para malaikat-nya, kitab-kitabnya, para rasulnya, hari
akhirat dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk” (H.R Muslim)
Beriman kepada hari akhir artinya mempercayai adanya hari akhir dan hal-hal yang
terjadi pada saat itu, seperti al-ba’s (hari kebangkitan) al-hasyr (di iringi manusia dan jin
ke padang mahsyar), al-hisab (pertanggungjawaban amal perbuatan hamba), dan
seterusnya. Abu al-Mahasin al-Qawuqji menjelaskan bahwa iman kepada hari akhir
artinya membenarkan adanya kehidupan akhirat dan hal-hal yang terjadi di sana.
Hari Akhir adalah Hari Kiamat. Disebut hari akhir karena hari tersebut bersambung
dengan hari yang terakhir dari hari-hari dunia atau karena tidak ada malam setelahnya.
Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan hari akhir, seperti pada penelasan
berikut.
1. Dari hasyr sampai tidak ada akhirnya sebagaimana dikatakan oleh asy-syaikh al-
Bajuri
2. Dari hasyr sampai masuknya penduduk surga ke dalam surga dan penduduk neraka ke
dalam neraka, sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Hushun al-hamidiyyah.
3. Dari nafkhah saniyah (tiupan sangkakala yang kedua) atau al-bas sampai tidak ada
akhirnya
4. Dari nafkhah saniyah (al-bas) sampai masuknya penduduk surga ke dalam surga dan
penduduk neraka kedalam neraka
5. Dari kematian samapi masuknya penduduk surga ke dalam surga dan penduduk nerak
a ke dalam neraka

Hari akhir juga disebut dengan hari kiamat di mana seluruh makhluk hidup di atas
bumi ini punah, gunung-gunung menjadi debu yang lembut, kecuali Gunung Uhud yang
dipindahkan ke dalam surga, sebagaimana firman Allah Tapala berikut:

        

Artinya : dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya,
Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Q.S an-Naml/27:88)

B. Dalil-Dalil Tentang Terjadinya Hari Akhir


1. Surah al-Hajj/22:7
            
Artinya : dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
2. Surah Taha/20:15
          
Artinya : Segungguhnya hari kiamat itu akan datang aku merahasiakan (waktunya)
agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.

3. Surah AL-Mu’minun/23:16
     
Artinya : Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu)
di hari kiamat.

C. Tanda-Tanda Hari Akhir


Perlu ditegaskan bahwa waktu datangnya kiamat dengan pasti tidak ada seorang pun
Makhluk Mengetahuinya. Allah Taala Berfirman :
          
Artinya : Segungguhnya hari kiamat itu akan datang aku merahasiakan (waktunya)
agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.(Q.S. Taha/20:15)
Dalam Ayat lain Allah Berfirman :
           
Artinya : mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;
(Q.S al-A’raf/7:187)
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Sallalllahu alaihi wasallam pernah ditanya oleh
malaikat jibril tentang tanda-tanda hari kiamat, sebagai mana dijelaskan hadis berikut
yang artinya : Dari Umar bin Khattab radiallahu anhu ia berkata, “Rasulullah sallallahu
alaihi wasallam bersabda, “apabila seorang amat melahirkan tuannya dan apabila kamu
melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, orang yang telanjang, orang yang miskin,
pengembalakambing berlomba-lomba dalam ketinggian bangunan”(H.R al-Bukhari dan
Muslim).
Berikut tanda-tanda hari kiamat.
1. Tanda-Tanda Kiamat Yang Kecil
Di antara tanda-tanda kiamat yang kecil adalah sebagai berikut.
a. Seorang amat (budak perempuan) melahirkan tuannya.
b. Banyak orang yang berpakaian tetapi sebenarnya telanjang karena mereka sengaja
menampakkan auratnya.
c. Berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan
d. Banyak terjadi gempa bumi
e. Banyaknya pasar dan saling berdekatan
f. Pembunuhan terjadi dimana-mana tanpa sebab
g. Banyak orang yang minumk hamar
h. Perzinaan semakin merajalela
i. Maraknya musik-musk yang diharamkan
j. Munculnya penyakit-penyakit yang aneh dan belum pernah dikenal sebelumnya
k. Munculnya orator-orator penyebar fitnah
l. Munculnya nabi-nabi palsu
m. Musim tidak menentu
n. Menyebarnya kebodohan
o. Munculnya al-iman al-mahdi yang bernama Muhammad bin Abdullah yang
berasal dari madinah.

Rasulullah Sallalahu alaihi wassalam Bersabda yang artinya : dari Abdullah ia


berkata, “Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, bersabda, “dunia tidak akan sirna
hingga seorang dari keluargaku menguasai bangsa arab, namanya sama denganku”
(H.R at-Tirmizi).

2. Tanda-tanda kiamat yang besar


Rasulullah Bersabda:
“kiamat tidak terjadi sampai ada 10 tanda, yaitu terbitnya matahari dari barat,
Munculnya dajjal, Dukhan (asap), dabbah (hewan), yakjuj dan makjuj. Turunnya Nabi
Isa Bin Maryam ‘alaihissalam, dan terbelahnya tanah di tiga tempat, di bagian timur,
di bagian barat dan di jazirah arab dan api yang keluar dari daerah adn abyan (yaman)
menggiring manusia ke mahsyar yang bermalam bersama mereka ketika mereka
bermalam dan tidak qailulah (tidak tidur sebelum zuhur) jika mereka tidur qailullah”.
Berikut ini penjelasan 10 tanda besasr kiamat tersebut.
a. Keluarnya Dajjal
Dajjal adalah manusia yang salah satu matanya buta dan tertulis di keningnya
kata kafir.
b. Turunnya isa al-Masih
Dalam sebuah hadi di jelaskan yang artinya : dari abu hurairah ia berkata,
Rasulullah sallalahu alaihi wasallam bersabda, “dan demi jiwaku yang berada
dalam kekuasaan-nya. Sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (isa)
ibnu maryam ‘alaihissalam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan
salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah
harta benda hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya (H.R Muslim) ”
Allah Ta’ala berfirman :
         
 
Artinya : dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang
hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah
aku. Inilah jalan yang lurus.(Q.S az-Zukhruf/43:61)
c. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
Yakjuj dan makjuj adalah dua kabilah dari bangsa mnusia yang seluruhnya
kafir. Tempat mereka ada di suatu tempat di bumi ini namun tertutup dari
pandangan manusia biasa. Allah Ta’ala menutupnya dari manusia biasa sehingga
mereka tidak dapat melihatnya. Raja Dzul Qarnain membuat tembok besar untu
memenjarakan mereka. Dengan kekuasaan Allah Ta’ala ia membangun
penghalang yang sangat besar yang terbuat dari besi.
d. Terbitnya matahari dari barat
Rasulullah Sallallahu alaih wasallam yang artinya : “dari Abu Hurairah r.a
sesungguhnya Rasulullah” SAW. Bersabda “kiamat tidak akan terjadi sampai
matahari terbit dari barat. Ketika itu terjadi, manusia akan melihatnya sehingga
mereka benar-benar beriman semuannya.”Rasulullah mengatakan hal tersebut
ketiak membaca ayat “tidak berguna lagi iman seorang yang belum beriman
sebelumitu (Q.S Al-An’am/6:158)””(H.R Al Bukhari)
e. Keluarnya binatang melata dari perut bumi (dabbatul al-ard)
Menjelang hari akhir akan keluar binatang melata dari perut bumi yang sangat
besar yang keluar dari gunung as-Safa. Binatang tersebut memiliki belalai yang
memberi tanda seorang mukmin dengan sebuah tanda dan serang kafir dengan
sebuah tanda lain. Masing-masing tanda membedakan antara mukmin dan kafir.
Allah ta’ala berfirman
        
        
Artinya : . dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis
binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa
Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami (Q.S an-
Naml/27:82)

Yang dimaksud dengan Perkataan di sini ialah ketentuan datangnya masa


kehancuran alam. salah satu dari tanda-tanda kehancuran alam ialah keluarnya
sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat ini.
f. Keluarnya Dukhon (asap) dari langit yang mentp manusia sehingga mereka
terkena penyakit semacam flu.
Allah Ta’ala berfirman :
          
  
Artinya : Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata[1371],
11. yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.(Q.S Ad-Dukhon/44:10-11)

[Yang dimaksud kabut yang nyata ialah bencana kelaparan yang menimpa kaum
Quraisy karena mereka menentang Nabi Muhammad s.a.w.
g. Terbelah bumi dari bagian timur
h. Terbelah bumi dari bagian barat
i. Terbelahnya bumi di jazirah arab
j. Keluarnya api dari Qa’r Adn Yaman. Api tersebut menggiring manusia ke daratan
Syam. Daratan Syam adalah daerah antara al-‘Aris sampai Baalis di Irak,
termasuk di dalamnya Yordania, Palestina, Libanon dan Suriah.
D. Beberapa Kejadian Pada Hari Akhir
Setelah tanda-tanda kiamat yang besar di atas terjadi, terjadilah kiamat pada orang-
orang kafir. Seratus tahun sebelumnya, berembus angin di bawah ketiak setiap orang
muslim sehingga semua umat islam meninggal duni dan yang tersisa hanya orang-orang
kafir. Malaikat israfil meniup sangkakala sehingga orang-orang kafir terkejut mendengar
suara ini karena suaranya sangat keras dan dahsyat. Mereka semua mati. Demikian juga
seluruh jin. Setelah manusia mati, para malaikat natu dab tabg terakhir mati adalah
Malaikat Izrail. Sebagian Ulama mengatakan bahwa sebagian malaikat, seperti malaikat
penjaga surga, penjaga neraka dan humalatul arsy (Malaikat Pembawa Arsy) tidak mati.
Demikian juga para bidadari di surga dan para wildan (Pelayan Surga).
Kiamat memiliki 50 Tahapn yang masing-masing berlangsung selama seribu tahun.
Di antara tahapan kiamat adalah sebagai berikut :
1. Yaumul al-Basi,yaitu keluarnya orang-orang yang meninggal dunia dari dalam kubur
setelah jasad mereka yang hancur dimakan tanah dikembalikan, jika termasuk jasad
yang dimakan oleh tanah jasad nabi, orang yang mati syahid, dan sebagian wali tidak
hancur dimakan tanah karena Allah ta’ala memuliakan mereka.
2. Al-Hasyr, yaitu yang dikumpulkan seluruh manusia setelah mereka dibangkitkan pada
suatu tempat yang disebut dengan al-mahsyar.
Manusia di al-Mahsyar terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Orang yang bertaqwa; mereka digiring ke Mahsyar dengan busana lengkap,
berpakaian memakai tutup kepala dan alas kaki, serta mengendarai unta yang
pelananya terbuat dari emas.
b. Orang-orang mukmin pelaku dosa besar; mereka digiring kedalam keadaan
telanjang, tidak memakai tutup kepala dan alas kaki.
c. Orang kafir, mereka diseret pada muka-muka mereka dengan kaki di atas dan
kepala di bawah. Allah Ta’ala berfirman:
          
       
         
  
Artinya : dan Barangsiapa yang ditunjuki Allah, Dialah yang mendapat petunjuk
dan Barangsiapa yang Dia sesatkan Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat
penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. dan Kami akan mengumpulkan
mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam Keadaan buta, bisu
dan pekak. tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. tiap-tiap kali nyala
api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.(Q.S al-
Isra/17:97)
3. Al-Hisab, yaitu ditunjukkannya perbuatan-perbuatan para hamba Allah Ta’ala yang
telah mereka lakukan di dunia kepada mereka. Rasulullah Sallalahu alaihi wassallam
bersabda yang artinya “dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Sallalahualaihi Wasallam
bersabda, tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari kekuasaan
rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara, yaitu tentang umurnya untuk apa ia
habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana
dia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yan
gtelah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya”
4. Al-Mizan, yaitu timbangan yang dipergunakanuntuk menimbang perbuatan-perbuatan
para hamba. Layaknya timbangan di dunia, timbangan amal tersebut memiliki dua
neraca timbangan dan satu timbangan penyangga, Allah Ta’ala Berfirman:
       
            
 
Artinya : Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat
biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai
Pembuat perhitungan.(Q.S al-Anbiya/21:47)
5. Neraka, Yaitu tempat azab yang abad bagi orang yang kafir dan mereka tidak keluar
selamanya.
6. Surga, Yaitu tempat kenikmatan abadi. Nikmat di dalam surga ada dua macam,yaitu
sebagai berikut:
a. Nikmat yang khusus untuk orang bertaqwa
b. Nikat yang diberikan kepada semua penduduk surga
7. Sirat, yaitu sebuah jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam yang
dilewati oleh semua orang yang salah satu ujunya berada di bumi mubaddalah (bumi
baru yang diciptakan oleh Allah Ta’ala sebagai ganti dari bumi yang kita tempati ini
telah hancur)
8. Haud (telaga), yaitu tempat yang telah disesdiakan oleh Allah Ta’ala sebagai tempat
minuman untuk penduduk surga sebelum masuk surga dan setelah melewati sirat.
9. Syafaat, yaitu meminta kebaikan kepada Allah Ta’ala untuk orang-orang mukmin
pelaku dosa besar. Allah Ta’ala Berfirman
         
     
Artinya : Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan
yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat[958] melainkan kepada
orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-
Nya. (Q.S al-Anbiya/21:28)

[958] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain
atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di
sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir., syafa'at yang baik Ialah: Setiap
sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau
menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan. syafa'at yang buruk ialah kebalikan
syafa'at yang baik.
Syafaat terbagi menjadi tiga macam, Yaitu sebagai berikut:
a. Syafaat ‘uzma, yaitu syafaat untuk menyelamatkan umat manusia dari panasnya
sinar matahari pada hari kiamat
b. Syafaat yang diberikan sebelum masuk neraka untuk membebaskan para pelaku
dosa besar dari siksa neraka sehingga mereka langsung masuk surga tanpa di siksa
terlebih dahulu di neraka.
c. Syafaat yang diberikan setelah masuk neraka untuk meringankan para pelaku dosa
besar dari siksa neraka sehingga yang seharusnya seseorang masih disiksa di
neraka namun ia dikeluarkan dari neraka karena mendapat syafaat.
10. Melihat Allah (ru’yatullah) tanpa kaif (tanfap disifati dengan sifat makhluk) dan tanpa
– tempat bagi penduduk surga dengan mata kepala. Allah Ta’ala berfirman;
       
Artinya : Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. kepada
Tuhannyalah mereka melihat. (Q.S Qiyamah/75; 22-23)

E. Bersikap Mawas Diri dan Taat Beribadah Sebagai Refleksi Dari Iman Kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir menjadikan kita sadar bahwa hidup di dunia hanya
sementara dan ada kehidupan setelah kematian. Bersikap mawas diri dengan selalu
mengarahkan diri kepada hal-hal yang baik dan mengekang hawa nafsu adalah refleksi
iman terhadap adanya hari akhir. Memperbanyak amal kebaikan dan mencari bekal untuk
kehidupan akhirat merupakan pengalaman dari sabda Rasulullah Sallalahualaihi
Wasallam yang artinya : dari Syaddad bin aus ia berkata, Rasulullah Sallalahualaihi
Wasallam bersabda, orang yang pandai adalah orang yang mampu menundukan nafsunya
dan melakukan amalan untuk bekal setelah kematian dan orang yang lemah adalah yang
mengikuti nafsunya dan berharap kepada Allah dosa-dosanya di ampuni dan dimasukan
ke dalam surga-nya (H.R at-Tirmizi)
Orang yang beriman kepada hariakhir pasti akan selalu taat dalam beribadah karena ia
yakin bahwa seseorang yang melakukan kebaikan pasti akan dibalas dengan kebeaikan
dan sebaliknya seseorang yang melakukan kejahatan pasti akan dibalas dengan siksaan.
Itulah sebabnya hari akhir disebut juga dengan hari pembalasan.
F. Perilaku Yang Mencerminkan Iman Kepada Hari Akhir
Orang yang beriman kepada hari akhir akan tercermin dalam kehidupn sehari-hari
perilaku-perilaku berikut.
1. Selalu menjaga keimanan sampai meninggal dunia karena kebahagiaanya di akhirat
oleh akhir kehidupannya.
2. Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan (menjalankan perintah Allah dan Menjauhi
Larangan Allah karena yakin bhwa hanya dengan bekal taqwa akan mendapatkan
keselamatan dan kebahagiaan hari kiamat)
3. Berkata baik atau memperbanyak diam jika perkataanya tidak ada manfaatnya
4. Berbuat baik kepad tetangga dan tidak menyakitinya
5. Memuliakan tamu
6. Tidak minum minuman keras dan tidak duduk menemani orang yang minum
minuman keras.
7. Menyambung tali persaudaraan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan memahami kajian teori di atas, maka penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara. Manusia lahir
kemudian tumbuh- berkembang, dan akhirnya meninggal dunia. Begitu
juga dengan hewan dan tumbuhan.
2. Kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat kelak.
3. Kiamat tidak akan datang selama masih ada orang muslim dan orang
yang berbuat baik.
4. Bencana kiamat hanya diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
5. Orang yang beriman dan yang beramal saleh akan hidup selamanya di
surga, sebaliknya orang-orang kafir dan orang yang beramal buruk
akan hidup di neraka untuk selamanya.

B. Saran
Dengan adanya tanda-tanda hari kiamat yang semakin dekat, yang
akan menimpa seluruh manusia di bumi, maka kita sebagai umat muslim
sudah selayaknya untuk saling menjaga islam dan senantiyasa membangun
iman kita sekokoh mungkin,  menjahui laranggan ALLAH SWT, selalu
berbuat baik antara sesama umat manusia, serta membagun kehidupan yang
lebih baik agar hari kiamat tidak segera datang dan menghukum kita.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Hasaniyah, Choirul Ansori, 2018, Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekereti, Yudistira

https://irfandiamhsin.wordpress.com/

http://masimronashari.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai